PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara adalah suatu organisasi yang meliputi wilayah, sejumlah rakyat, dan
adalah hak dan kewenangan serta tanggung jawab untuk mengelola tugas tertentu.
masyarakat terendah yang meliputi MPR, DPR, Presiden dan Wakil Presiden,
Menteri, MA, MK, BPK, DPA, Gubernur, Bupati/ Walikota, sampai tingkat RT.
Lembaga-lembaga yang berkuasa ini berfungsi sebagai perwakilan dari suara dan
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam hal ini yang mejadi pokok masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
PEMBAHASAN
A. KETATANEGARAAN BELANDA
1. Konstitusi Belanda
kekuasaan penuh dan tidak perlu menyesuaikan diri pada hukum. Beberapa waktu
penguasa, tetapi baru pada Abad ke-18 setiap orang tanpa kecuali mempunyai hak
dengan hukum yang berlaku. Hal ini ditetapkan dalam Konsitusi di Belanda pada
tahun 1798. "Konstitusi Kerajaan Belanda" yang masih berlaku sampai sekarang
Belanda. Pada tahun 1848 Raja William II setuju untuk merubah Konstitusi yang
lebih besar. Perubahan ini begitu dramatisnya sehingga "Konstitusi 1848", yang
dirancang oleh ahli hukum konstitusional Thorbecke, dianggap sebagai awal dari
lahirnya demokrasi di Belanda. Namun baru pada tahun 1917 hak untuk memilih
dalam pemilu diperluas mencakup semua pria, sedangkan kaum wanita diberi
1919.
yaitu pada tahun 1814, 1848, dan 1972. Masalah perubahan konstitusikerajaan ini
diatur dalam Bab (Hoofdstak) XIII dan terdira dari 6 pasal yaitu pasal 193 (210
lama) sampai pada pasal 198 (215 lama). Cara yang dilakukan dalam rangka
parlemen sebanyak dua kali lipat. Keputusan tentang perubahan atau penambahan
tersebut adalah sah apabila disetujui sejumlah suara yang sama dengan dua pertiga
dari yang hadir, akan tetapi dalam Grondwet (undan-undang dasar) Belanda tahun
kurangnya setengah dari anggota sidang staten general ditambah satu (UU 1814
pasal 144).
1
http://serenityyuria.blogspot.com/2012/01/kekuasaan-legislatif-eksekutif-dan.html diakses
tanggal 27-10-2013
2. Suprastruktur Negara Belanda
a) Kekuasaan Eksekutif
Pemerintah diletakkan di tangan kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri dan
mengundurkan diri sehari sebelum pemilu yang diadakan setiap empat tahun
sekali. Raja/Ratu hanya bertindak atas nasehat Raad van Staten (Council of State),
juga dapat meminta nasehat dari ketua parlemen, ketua ketua fraksi dalam
parlemen, ketua ketua partai, dan kalangan non politik. Perdana Menteri diangkat
oleh Raja/Ratu dan para Menteri diangkat oleh Raja/Ratu atas rekomendasi
Perdana Menteri.
b) Kekuasaan Legislatif
karena tidak memiliki hak amandemen terhadap suatu RUU, Eerste Kamer hanya
c) Kekuasaan Yudikatif
Canton,
Rechtbank,
Gerechtschof,
Hoge Raad.
Belanda adalah sebuah negara kesatuan. Negara kesatuan adalah negara berdaulat
2
http://serenityyuria.blogspot.com/2012/01/kekuasaan-legislatif-eksekutif-dan.html diakses
tanggal 27-10-2013
Ratu merupakan Kepala Negara yang melambangkan persatuan Belanda.
Ratu terikat pada konstitusi dan fungsinya lebih banyak bersifat seremonial,
mengakui raja (atau kaisar) sebagai kepala negara. Monarki konstitusional yang
modern biasanya menggunakan konsep trias politica, atau politik tiga serangkai.
Ini berarti raja adalah hanya ketua simbolis cabang eksekutif. Belanda adalah
yang merupakan kelanjutan dari tradisi the House of Orange. Ratu dalam hal ini
setelah dilakukan pemilihan umum. Pemerintah negara pada dasarnya terdiri dari
tiga institusi utama, yaitu; Ratu, Dewan Menteri, dan Parlemen (States General).
B. KETATANEGARAAN NRI
1. Konstitusi NRI
salah satu unsur yang dimiliki oleh negara hukum adalah pemenuhan akan hak-
adalah negara hukum. Negara hukum berarti setiap warga negara harus tunduk
dan taat kepada hukum sebagai sarana “problem solving” masyarakat. Hukum di
negara hukum harus menjadi panglima apabila negeri ini ingin hidup tertib dan
dasar manusia, maka sebuah konstitusi haruslah mempunyai aspek yang dinamis
3
Syafiie, Inu Kencana, Andi Azikin, 2007. Perbandingan Pemerintahan. Bandung: PT. Refika
Aditama
(historical change), sehingga dapat menjadikannya sebagai suatu konstitusi yang
sungguh di setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu,
prinsip yang timbul adalah setiap tindakan, perbuatan, dan/atau aturan dari semua
otoritas yang diberi delegasi oleh konstitusi, tidak boleh bertentangan dengan
basic rights dan konstitusi itu sendiri. Dengan kata lain, konstitusi harus
diutamakan, dan maksud atau kehendak rakyat harus lebih utama daripada wakil-
wakilnya.
lembaga hukum di Indonesia berawal dari fakta reformasi nasional tahun 1998,
dan kemudian hal itu telah membuka peluang perubahan mendasar atas Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (kemudian akan kita sebut
UUD RI 1945) yang disakralkan oleh Pemerintah Orde Baru untuk tidak direvisi.
satu rangkaian empat tahap, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 (UUD
RI 1945). Salah satu perubahan dari UUD RI 1945 adalah dengan telah diadopsi
parlemen.
Dalam Pasal 24C hasil perubahan ketiga UUD RI 1945, dimasukkannya
undang Nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (UU No. 24, 2003),
sejak tanggal
Rakyat (MPR) pada tahun 2001 sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan pasal
24 ayat (21) pasal 24c dan pasal 7b Undang-undang Dasar 1945 hasil perubahan
Hal ini disahkan dengan adanya ketentuan Pasal 24C ayat (6) UUD RI
hukum acara serta ketentuan lainnya tentang Mahkamah Konstitusi diatur dengan
rekruitmen calon hakim menurut tata cara yang diatur dalam Pasal 18 ayat
orang oleh DPR, dan 3 (tiga) orang oleh Presiden, untuk ditetapkan dengan
Keputusan Presiden”.
Nomor 24 tahun 2003 dan setelah pelantikan dan pengucapan sumpah tanggal 16
Agustus 2003, maka kewenangan transisi Mahkamah Agung yang dibebani tugas
oleh pasal III Aturan Peralihan UUD RI 1945, untuk melaksanakan segala
sebagai penjaga konstitusi seperti yang diatur dalam UUD RI 1945 dengan
pernah menganut sistem kabinet parlementer pada tahun 1945 – 1949. kemudian
pada rentang waktu tahun 1949 – 1950, Indonesia menganut sistem pemerintahan
4
Titik Triwulan Tutik, S.h, M.H, Konstruksi HTN Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945, 2008,
Kencana:Jakartahal 107.
tahun 1959 – 1966, Indonesia menganut sistem pemerintahan secara demokrasi
terpimpin.
1945 sebelum UUD 1945 diamandemen dan setelah terjadi amandemen UUD
1945 pada tahun 1999 – 2002. Berikut ini adalah perbedaan sistem pemerintahan
sebelum terjadi amandemen dan setelah terjadi amandemen pada UUD 1945.
rakyat terhadap pemerintahan juga kura begitu berpengaruh karena pada dasarnya
Eksaminatif :
BPK, KPK
Lembaga Bantu
Negara : Komisi
Yudisial
Sistem Presidensial Parlementer
Pemerintahan (Demokrasi Monarki Konstitusional
Multipartai)
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Negara Belanda atau yang disebut juga Koninkrijk der Nederlanden memiliki arti
secara harfiah adalah Kerajaan Tanah. Negara Belanda berada di bagian Eropa
barat laut. Di sebelah timur negara ini berbatasan dengan negara Jerman, di
sebelah selatan berbatasan dengan Belgia dan di sebelah berbatasan dengan Laut
menggunakan konsep trias politica atau politik tiga serangkai. Ini berarti raja
adalah hanya ketua simbolis cabang eksekutif. Jika seorang raja mempunyai
absolut.
maka proses pemerintahan ini memiliki suatu dampak yaitu adakalanya datang
dari raja itu sendiri karena ia takut dikudeta atau adakalanya proses konstitusional
tahun 1980 sampai sekarang. Ratu berhak menunjuk seorang wakil untuk
yang dapat kami tulis, semoga bermanfaat, dan mohon maaf atas kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Internet :
www.dpr.go.id / K1_kunjungan_Kunjungan_Kerja_Komisi_I_ke_Belanda
http://mjieschool.blogspot.com/2008/10/sistem-pemerintahan-pertemuan- 1.html
http://ampi.wordpress.com/2009/06/03/sistem-parlementer-dan-sistem-
http://serenityyuria.blogspot.com/2012/01/kekuasaan-legislatif-eksekutif-