Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Hukum Tata Negara Belanda”

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hukum Tata Negara-2


Dosen Pengampu : Dr.H.E.Zaenal Muttaqin, M.H.,MA

Disusun oleh :

Khenan Abbal Kharist (211120010)

Armin Al-Fauzi (211120026)

FAKULTAS SYARIAH

HUKUM TATA NEGARA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)

SULTAN MAULANA HASSANUDIN BANTEN

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya
makalah yang yang diberi judul “ Hukum Tata Negara Belanda ” berhasil diselesaikan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Hukum Tata Negara dan
untuk menambah wawasan kepada pembaca dan penulis.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. E. Zaenal Muttaqin, M.H., M.A
sebagai dosen pengampu dari mata kuliah Hukum Tata Negara, yang sudah
mengintruksikan kepada kami tugas ini sehingga bisa meningkatkan wawasan dan
pengetahuan bagi kita semua. Semoga makalah ini bisa memberikan informasi tentang
“Hukum Tata Negara Belanda ” yang dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kami mengetahui, tugas yang telah disusun masih belum bisa dikatakan sudah
dapat menghasilkan karya yang terbaik. Sebab itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan untuk menyempurnakan makalah ini. Atas perhatian dan waktunya
yang telah diluangkan,kami ucapkan terimakasih.

Tangerang, 19 Mei 2023

Penulis,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kekuasaan Eksekutif......................................................................................................6
B. Kekuasaan Legislatif ......................................................................................................8
C. Kekuasaan Yudikatif ....................................................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ............. ............................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belanda adalah sebuah negara monarki konstitusional. Saat ini dikepalai


seorang Raja. Raja merupakan Kepala Negara yang melambangkan persatuan
Belanda. Raja terikat pada konstitusi dan fungsinya lebih banyak bersifat
seremonial, namun juga memiliki beberapa kewenangan yang merupakan
kelanjutan dari tradisi the House of Orange. Raja dalam hal ini menunjuk
formatur yang akan membentuk Dewan Menteri (Council of Ministers) layaknya
tugas perdana menteri, setelah dilakukan pemilihan umum. Pemerintah negara
pada dasarnya terdiri dari tiga institusi utama, yaitu; Ratu, Dewan Menteri, dan
Parlemen (States General). Dewan menteri merencanakan dan melaksanakan
kebijakan pemerintahan. Ratu bersama-sama dengan Dewan Menteri disebut
dengan the Crown.

Konstitusi yang berlaku di belanda adalah Konstitusi 1848 , dirancang oleh


ahli hukum konstitusional Thorbecke, konstitusi belanda menitikberatkan pada
kekuasaan rakyat. Perubahan konstitusi kerajaan Belanda terjadi beberapa kali
yaitu pada tahun 1814, 1848, dan 1972. Masalah perubahan konstitusikerajaan
ini diatur dalam Bab (Hoofdstak) XIII dan terdiri dari 6 pasal yaitu pasal 193 (210
lama) sampai pada pasal 198 (215 lama). Cara yang dilakukan dalam rangka
perubahan itu adalah dengan memperbesar jumlah anggota staten general
parlemen sebanyak dua kali lipat. Keputusan tentang perubahan atau
penambahan tersebut adalah sah apabila disetujui sejumlah suara yang sama
dengan dua pertiga dari yang hadir, akan tetapi dalam Grondwet (undan-undang
dasar) Belanda tahun 1815 prosedur di atas diperberat, yaitu memenuhi kuorum
yakni sekurang-kurangnya setengah dari anggota sidang staten general

4
ditambah satu (UU 1814 pasal 144).1

Dengan demikian perubahan undang-undang dasar adalah sah apabila


dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah oleh jumlah anggota staten general
yang telah dijadikan dua kali lipat ditambah satu

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan di atas, maka penulis


merumuskan masalah yang hendak diteliti, sebagai berikut:

1. Bagaimana Kekuasaan Eksekutif Negara Belanda?

2. Bagaimana Kekuasaan Legislatif Negara Belanda?

3. Bagaimana Kekuasaan Yudikatif Negara Belanda?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Kekuasaan Eksekutif Negara Belanda.


2. Untuk Mengetahui Kekuasaan Legislatif Negara Belanda.
3. Untuk mengetahui Kekuasaan Yudikatif Negara Belanda

1
http://serenityyuria.blogspot.com/2012/01/kekuasaan-legislatif-eksekutif-dan.html diakses Jum'at, 19
mei 2023, jam 20:56.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kekuasaan Eksekutif

Menurut UUD Belanda, kekuasaan eksekutif ada di tangan Raja/Ratu. Karena


Raja/Ratu tidak dapat diganggu gugat (onschendbaar), maka kekuasaan
Pemerintah diletakkan di tangan kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri dan
menteri-menterinya yang bertanggung jawab pada parlemen. Para Menteri
mengundurkan diri sehari sebelum pemilu yang diadakan setiap empat tahun
sekali. Raja/Ratu hanya bertindak atas nasehat Raad van Staten (Council of
State), juga dapat meminta nasehat dari ketua parlemen, ketua ketua fraksi
dalam parlemen, ketua ketua partai, dan kalangan non politik. Perdana Menteri
diangkat oleh Raja/Ratu dan para Menteri diangkat oleh Raja/Ratu atas
rekomendasi Perdana Menteri.2

Pemerintah Provinsi terdiri dari 3 organ, yaitu :3

• Provinciale Staten (Dewan Perwakilan Provinsi), Anggota-anggota Provinciale


Staten dipilih secara langsung oleh rakyat di provinsi tersebut untuk masa empat
tahun. Provinciale staten berwenang dalam pembuatan peraturan daerah dan
mempunyai wewenang pengawasan terhadap satuan-satuan pemerintahan yang
lebih rendah yang pelaksanaannya diserahkan kepada Gedeputeerde Staten dan
komisi-komisi. Provinciale staten dikepalai orang gubernur. Gubernur ini tidak
merangkap sebagai anggota.

• Gedeputeerde Staten (Badan Pengurus Harian Provinsi) Gedeputeerde Staten


anggotanya dipilih oleh Provinciale Staten. Gedenputeerde Staten merupakan
badan pimpinan dan pelaksana harian pemerintah provinsi. Gedeputeerde Staten
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan keputusan Gedeputeerde Staten dan
mengawasi Gemeente (Kota Madya). Dengan demikian anggaran/keuangan

2
https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K1_kunjungan_Kunjungan_Kerja_Komisi_I_ke_Belanda.doc
diakses jum'at, 19 mei 2023, jam 21:09
3
Syafiie, Inu Kencana, Andi Azikin, 2007. Perbandingan Pemerintahan. Bandung: PT. Refika Aditama

6
Gemeente dan lain-lain harus mendapat persetujuan Gedeputeerde Staten.

• Commissaris der Koning/Koningin (Gubernur) pCommissaris der


Koning/Koningin diangkat oleh Raja/Ratu dan menjadi Ketua Gedeputeerde
Staten.

Pemerintah Gemeente (Kota Madya) mempunyai 3 organ :

• Gemeenteraad (Dewan Kota Madya), Dipilih oleh warga yang tinggal di kota
tersebut baik penduduk asli, maupun penduduk warga negara asing.
Gemeenteraad berwewenang untuk membuat peraturan daerah.

• College van Burgemeester en Wethouders (Wali Kota dan pelaksana


pemerintahan Kota Madya), Merupakan kerjasama kolegial antara walikota
dengan dewan kota. Badan ini merupakan badan yang menyelenggarakan
pemerintahan sehari-hari. Badan ini mempunyai wewenang antara lain :
melaksanakan keputusan dewan, memutuskan perselisihan yang timbul dalam
melaksanakan keputusan dewan, mengumumkan dan mengundang keputusan
dewan.

Setiap kota dijalankan oleh dewan kota, seorang eksekutif kota yang terdiri
dari walikota dan anggota dewan.

• Dewan Kota

Dewan kota adalah badan administratif tertinggi di kota. Semua keputusan


penting, misalnya atas segala hal yang berhubungan dengan kota dan pajak,
diambil oleh Dewan Kota. Warga memilih dewan selama empat tahun sekali.
Jumlah anggota tergantung pada jumlah penduduk. Tugas dan kekuasaan
dewan kota telah ditetapkan dalam Undang-Undang Kota.

• Eksekutif Kota

Eksekutif kota terdiri dari walikota dan anggota dewan. Mereka bertanggung
jawab untuk menjalankan hal-hal yang menjadi keseharian dari kota. Tugas
utamanya adalah untuk mempersiapkan keputusan untuk dewan kota dan
mempublikasikannya. Selain itu juga menerapkan undang-undang dan skema

7
untuk pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, seperti Pekerjaan dan Bantuan
Sosial Act dan UU Pengelolaan Lingkungan. Eksekutif kota memiliki tanggung
jawab utama untuk keuangan kota.

• Walikota

Walikota adalah kepala dewan kota dan eksekutif. Dia juga memiliki sejumlah
tugas dan tanggung jawab otonom. Portofolionya termasuk ketertiban umum
dan keamanan. Dalam keadaan darurat, ia bisa memberikan perintah untuk
menjaga ketertiban umum atau hal-hal yang mengandung risiko bagi masyarakat.

Walikota adalah satu-satunya anggota dari dewan dan eksekutif, yang tidak
terpilih. Pencalonannya dikemukakan oleh Komisaris Ratu dan dia ditunjuk oleh
Crown (raja dan menteri) berdasarkan Surat Keputusan Kerajaan (Royal Decree)
dan mengikuti nominasi oleh Menteri Dalam Negeri dan Hubungan Kerajaan
(BZK). Walikota ditunjuk selama enam tahun dan biasanya diangkat kembali
secara otomatis, atas saran dari dewan kota. Hanya Crown dapat
memberhentikan walikota.

• Alderman

Merupakan anggota dewan yang ditunjuk oleh dewan kota. Mereka memiliki
tugas masing-masing. Tetapi ketika suatu kekuasaan harus ditetapkan, maka
merekalah yang harus memutuskan.4

B. Kekuasaan Legislatif

Raja/Ratu menunjuk seorang wakil untuk menjalankan kekuasaan legislatif,


yaitu sebagai anggota Tweede Kamer (Majelis Rendah). Mereka mempunyai hak
inisiatif mengajukan rancangan undang-undang. Suatu RUU, setelah mendapat
persetujuan Tweede Kamer, harus diajukan kepada Eerste Kamer (Majelis Tinggi)
untuk mendapatkan persetujuan. Oleh karena tidak memiliki hak amandemen

4
Alfakhri, SUSUNAN NEGARA BELANDA <https://alfakhriensyklopedia.blogspot.com/2014/11/susunan-
negara-belanda.html?m=1> diakses jum'at, 19 mei 2023, jam 22:44.

8
terhadap suatu RUU, Eerste Kamer hanya dapat menyetujui atau menolaknya.
RUU dapat pula diajukan oleh Menteri. RUU yang telah disetujui mulai berlaku
diundangkan dalam lembaran negara (staatsblad

• Dewan Perwakilan Rakyat atau Parlemen terdiri dari 2 (dua) msjelis yaitu
Tweede Kamer (Majelis Rendah) dan Eerste Kamer (Majelis Tinggi):

a. Eerste Kamer (Majelis Tinggi)

Beranggotakan 75 orang yang dipilih untuk masa 6 tahun. Anggota-anggota


Eerste Kamer dipilih oleh anggota Dewan Daerah Provinsi (Provinciale Staten).
Pemilihan anggota Majelis Tinggi terakhir adalah pada tanggal 25 Mei 2003.

b. Tweede Kamer (Majelis Rendah)

Beranggotakan 150 orang, dipilih untuk masa 4 tahun. Sejak tahun 1917
berlaku sistem perwakilan berimbang (evenredige vertegenwoordiging), sehingga
tercermin berbagai aliran politik dalam masyarakat. Pemilihan untuk anggota
Tweede Kamer dilakukan secara langsung. Secara politis pemilihan anggota
Tweede Kamer lebih menentukan dari pada Eerste Kamer. Pemilihan anggota
Majelis Rendah terakhir adalah tanggal 22 November 20065

Legislatif dibentuk oleh Pemerintah (yaitu Raja dan menteri) dan Jenderal
bekerjasama (Pasal 81), meskipun istilah "legislatif" tidak benar-benar digunakan:
artikel / Pasal tersebut hanya menyatakan bahwa pemerintah, Jenderal bersama-
sama membuat hukum. Ini berarti bahwa konsep Belanda "hukum formil" tidak
dapat begitu saja disamakan dengan "Act of Parliament", karena pemerintah dan
DPR bertindak bersama-sama dalam menciptakan hukum. Dalam sistem
konstitusi Belanda tidak ada referendum yang menentukan, meskipun kadang-
kadang konsultatif referendum diadakan, seperti pada tahun 2005 di mana orang
-orang disarankan untuk menolak Konstitusi Eropa, orang-orang Belanda
demikian bukanlah pemberi hukum langsung.

5
https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K1_kunjungan_Kunjungan_Kerja_Komisi_I_ke_Belanda.doc
diakses jum'at, 19 mei 2023, jam 22:11

9
Raja atau oleh DPR, yang dengan demikian memiliki hak inisiatif (Pasal 82).
Beberapa tagihan harus disajikan oleh States-General Majelis (Ayat 2). Senat
tidak dapat mengusulkan hukum. Para menteri dapat tapi pada kenyataannya
bertindak melalui Raja yang mengirimkan Missive Kerajaan (Pasal 83), yang
berisi usulan, yang hanya ditandatangani oleh dirinya sendiri, sehingga tanpa
balasan. DPR memiliki hak amandemen, pemerintah juga dapat mengubah
(Pasal 84). Senat hanya dapat lulus atau menolak hukum secara penuh (Pasal
85), dibela oleh menteri yang bertanggung jawab atau oleh anggota DPR telah
mengambil inisiatif untuk mengusulkan hukum, namun dalam prakteknya dapat
mengirim proposal kembali meminta Novelle akan disahkan oleh DPR,
sebenarnya amandemen hukum. Bills dapat ditarik oleh pengusul sampai lulus
(Pasal 86), tetapi hanya oleh mayoritas DPR jika RUU telah disampaikan oleh
beberapa anggota DPR dan telah disahkan oleh DPR. RUU ini menjadi hukum
yang berlaku setelah mereka telah disahkan oleh DPR dan telah ditegaskan oleh
Raja (Pasal 87). Secara umum diasumsikan bahwa ini juga memenuhi
permintaan ditandatangani oleh Pasal 47. Penegasan membutuhkan tanda dan
balasan menteri tetapi juga lebih tua Kerajaan Orde harus ditandatangani dan
ditandatangani, memerintahkan untuk mempublikasikan hukum dalam publikasi
khusus, Staatsblad van het Koninkrijk der Nederlanden (Buletin Kisah, Orders dan
Keputusan Kerajaan Belanda, juga disebut Buletin Kisah Para Rasul dan Surat
Keputusan). Hanya setelah publikasi tersebut hukum memiliki kekuatan
mengikat eksternal (Pasal 88).

Dalam sistem konstitusi Belanda tidak hanya ada hukum formil, juga
peraturan pemerintah umum lainnya diakui, mengikat warga negara, konsep
menyeluruh yang disebut "hukum materiil". Peraturan-peraturan lainnya adalah
"nash yang lain" yang disebutkan dalam pos dari 1. Subkategori yang paling
penting dari ini secara eksplisit disebutkan dalam konstitusi, dalam Pasal 89
yang Algemene maatregelen van bestuur, "Pesanan Administrasi Umum". Untuk
menghindari doktrinal berusaha atas apa perintah sebenarnya yang dicakup oleh
konsep ini, konsensus telah dikembangkan bahwa definisi formal yang ketat
dapat diterapkan: semua perintah umum yang dibuat oleh Dekrit Kerajaan (Ayat 1)

10
yang telah disampaikan kepada Dewan Menteri dan kepada Dewan Negara dan
telah diterbitkan oleh Staatsblad, adalah Pesanan Administrasi Umum. Sejak
Perang Dunia Kedua konsensus doktrinal secara bertahap berkembang bahwa
semua Kerajaan umum Keputusan harus sesuai dengan kondisi ini akan berlaku
dan bahwa praktik sebelumnya untuk mengeluarkan Kerajaan umum Keputusan
tanpa bertemu tiga formalitas - Keputusan tersebut, umum atau sebaliknya,
disebut " minor Kerajaan Keputusan "- tidak bisa lagi menghasilkan peraturan
dengan kekuatan mengikat terhadap warga negara. Sejak 1889 konstitusi
menentukan bahwa semua nash dengan karakter pidana harus didasarkan pada
hukum formil dan hukum ini menjatuhkan hukuman. Ini termasuk Royal
Keputusan dan dengan demikian Pesanan Administrasi Umum. Sebuah
konsensus doktrinal telah dikembangkan namun bahwa semua Pesanan
Administrasi Umum, bukan hanya mereka dengan konten pidana, harus
berdasarkan hukum formal menjadi valid, dengan kompetensi untuk mengatur
didelegasikan oleh hukum tersebut.6

C. Kekuasaan Yudikatif

Kekuasaan Yudikatif mempunyai kedudukan yang bebas dari dua kekuasaan


lainnya. Raja/Ratu hanya memiliki wewenang untuk mengangkat anggota-
anggota yudikatif. Di Belanda terdapat empat tingkat badan pengadilan, yaitu
Canton, Rechtbank, Gerechtschof dan Hoge Raad. Anggota-anggota Hoge Raad
diangkat oleh Raja/Ratu dari calon-calon yang diajukan oleh Tweede Kamer.7

Kekuasaan yudikatif dipegang oleh badan-badan pengadilan yang bertingkat.


Anggota kekuasaan yudikatif semuanya diangkangkat dan disahkan oleh
Raja/Ratu. Terdapat 4 tingkat pengadilan yang ada di Belanda dan kedudukan 4

6
Dr. Muhammad Japar, M.SI, UUD 1945 dan Tujuh Konstitusi Negara, Jakarta : Laboratorium Sosial
Politik Press
7
https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K1_kunjungan_Kunjungan_Kerja_Komisi_I_ke_Belanda.doc
diakses jum'at, 19 mei 2023, jam 22:13

11
pengadilan ini bebas dari kedua kekuasaan lainnya.

1. Canton Merupakan bagian dari Pengadilan Tingkat I yang mengurusi


perkara-perkara ringan dan bersifat personal. Canton terletak di masing-masing
kota di Belanda.

2. Rechtbank Contohnya adalah pengadilan Den Haag. Dalam sistem hukum


Belanda, Pengadilan Den Haag adalah pengadilan rendah (district court atau
Rechtbank) yang berjumlah 19. Rechtbank terbagi dalam beberapa sektor, di
antaranya kewilayahan, sektor hukum kriminal, dan sektor sipil/keluarga.

3. Gerechtschof Jika di Indonesia, peran Gerechtschof hampir sama dengan


Mahkamah Agung. Gerechtschof biasa mengurusi kasus besar yang telah
melalui proses banding.

4. Hoge Raad Anggota Hoge Raad diajukan oleh Tweede Kamer dan
diangkat oleh Raja/Ratu. Dalam tubuh Hoge Raad, terdapat 7 orang wakil ketua,
30 hakim agung, dan 15 orang hakim agung luar biasa. Pengurusan administrasi
Hoge Raad ditangani oleh Kementerian Hukum Belanda.8

Pasal 118 mengatur Mahkamah Agung Belanda, Hoge Raad der


Nederlanden. Anggota mereka diangkat dari daftar pendek tiga, yang dibuat oleh
DPR Negara Jenderal (Ayat 1). Hukum formil menentukan di mana kasus
Mahkamah Agung dapat membalikkan putusan pengadilan yang lebih rendah
(kasasi) untuk pelanggaran hukum (Ayat 2). Mahkamah Agung dalam revisi
hanya memutuskan poin hukum, bukan hal-hal yang substansial. Tugas lain
mungkin disebabkan oleh hukum formal (Ayat 3). Tugas-tugas lain bahkan
termasuk menyelesaikan konflik antara kompetensi pengadilan, pengadilan
pidana terhadap para hakim untuk pelanggaran yang dilakukan di kantor, tugas
disiplin dan penasehat dan keputusan dalam sengketa soal hadiah yang diambil
oleh kapal-kapal Belanda.

8
Alfakhri, SUSUNAN NEGARA BELANDA <https://alfakhriensyklopedia.blogspot.com/2014/11/susunan-
negara-belanda.html?m=1> diakses jum'at, 19 mei 2023, jam 22:44.

12
Pasal 119 atribut hak eksklusif untuk Mahkamah Agung anggota berusaha
Negara-Jenderal, menteri dan sekretaris negara, apakah kewajiban atau formal,
untuk pelanggaran yang dilakukan di kantor. Hal ini juga menyatakan uji coba
tersebut dipicu oleh salah satu Royal SK atau keputusan oleh DPR.

Pasal 120 menyatakan bahwa ada hakim akan menilai konstitusionalitas


hukum dan perjanjian. Oleh karena itu ada ulasan konstitusional hukum formal
mungkin, Belanda tidak memiliki Mahkamah Konstitusi. Namun, peraturan badan
administratif yang lebih rendah dapat diuji terhadap konstitusi oleh pengadilan.
Juga hukum apapun dapat diuji terhadap setiap perjanjian diri mengeksekusi,
meskipun hal ini jarang terjadi.

Pasal 121 menyatakan tiga perlindungan bagi pengadilan yang adil: yang
pertama adalah bahwa pengadilan bersifat publik. Yang kedua adalah bahwa
penilaian harus menentukan pertimbangan dan alasan atas mana mereka
didasarkan. Yang ketiga adalah bahwa apapun keputusannya harus diucapkan di
depan umum. Setiap pengecualian untuk prinsip-prinsip ini hanya dapat
dilakukan oleh hukum formil, tidak ada delegasi adalah mungkin.

Pasal 122 menyatakan bahwa grasi diberikan oleh Royal SK, nasihat oleh
pengadilan ditunjukkan oleh hukum. Hukum formil mengatur prosedur; delegasi
adalah mungkin. Juga amnesti dimungkinkan oleh undang-undang khusus atau
kekuatan hukum tersebut; delegasi adalah mungkin (Ayat 2).9

9
Dr. Muhammad Japar, M.SI, UUD 1945 dan Tujuh Konstitusi Negara, Jakarta : Laboratorium Sosial
Press.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Negara Belanda atau yang disebut juga Koninkrijk der Nederlanden memiliki
arti secara harfiah adalah Kerajaan Tanah. Negara Belanda berada di bagian
Eropa barat laut. Di sebelah timur negara ini berbatasan dengan negara Jerman,
di sebelah selatan berbatasan dengan Belgia dan di sebelah berbatasan dengan
Laut Utara. Ibukota belanda terdapat di Amsterdam, Den Haag.

Pemerintahan negeeri Belanda menganut sistem monarki konstitusional,


dimana pemerintahan didirikan di bawah sistem konstitusional yang mengakui
raja (atau kaisar) sebagai kepala negara. Monarki konstitusional yang modern
biasanya menggunakan konsep trias politica atau politik tiga serangkai. Ini
berarti raja adalah hanya ketua simbolis cabang eksekutif. Jika seorang raja
mempunyai kekuasaan pemerintahan yang penuh, ia disebut monarki mutlak
atau monarki absolut. Karena negara Belanda menganut sistem pemerintahan
monarki konstitusional maka proses pemerintahan ini memiliki suatu dampak
yaitu adakalanya datang dari raja itu sendiri karena ia takut dikudeta atau
adakalanya proses konstitusional itu berlaku karena adanya revolusi rakyat
terhadap raja.

B. Saran

Kami sadar bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kami sangat menerima saran yang membangun untuk makalah
yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat dipahami dan digunakan untuk
teman-teman sebagai bahan bacaan mata kuliah Hukum Tata Negara II.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alfakhri, SUSUNAN NEGARA BELANDA <https://alfakhriensyklopedia.blogspot.com/2014/11/susunan-


negara-belanda.html?m=1> diakses jum'at, 19 mei 2023, jam 22:44.

Dr. Muhammad Japar, M.SI, UUD 1945 dan Tujuh Konstitusi Negara, Jakarta :
Laboratorium Sosial Pres

https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K1_kunjungan_Kunjungan_Kerja_Komisi_I_ke_
Belanda.doc diakses jum'at, 19 mei 2023, jam 22:13

Syafiie, Inu Kencana, Andi Azikin, 2007. Perbandingan Pemerintahan. Bandung: PT.
Refika Aditama
http://serenityyuria.blogspot.com/2012/01/kekuasaan-legislatif-eksekutif-dan.html
diakses Jum'at, 19 mei 2023, jam 20:56.

15

Anda mungkin juga menyukai