Anda di halaman 1dari 27

PERBANDINGAN HUKUM TATA NEGARA

THAILAND
Nur Lailatul Izzah (19103070001)
Ahmad Haqqul Zulfikar (1910307006)
Abdi Kukuh Dewanto K (1910307007)
Roy Sandi (19103070011)
Khudari Mu'adz Fadlullah (19103070014)
What are we going to
talk about?

Konstitusi
Lembaga Legislatif
Lembaga Eksekutif
Lembaga Yudikatif
Partai Politik
Bagian 1
KONSTITUSI
KONSTITUSI NEGARA THAILAND

Raja Pra Pakklao Chaoyouhua telah menjamin


konstitusi negara sejak 1932. Sejak tahun
1932, konstitusi negara Thailand telah
mengalami beberapa kali amandemen untuk
menyesuaikan dengan perubahan situasi.
Raja memiliki kekuasaan legislatif melalui
Majelis Nasional, kekuasaan eksekutif melalui
Dewan Mandiri, dan kekuasaan yudikatif
melalui Lembaga Peradilan. Perbedaannya
terletak pada status dari Majelis Nasional dan
hubungan kekuasaan legislatif dan eksekutif
dalam hubungannya dengan penyesuaian
konstitusi terhadap perubahan situasi.
Bagian 2
LEMBAGA
LEGISLATIF
Lembaga
1. Majelis Nasional Thailand
Legislatif
2. SENAT
3. House of Representative
(Lower House)
4. Prosedur Legislatif
MAJELIS NASIONAL THAILAND

Pasal 3 dari Konstitusi Kerajaan Thailand (1991) menjelaskan bahwa


kekuasaan tertinggi berasal dari rakyat Thailand, Raja yang menjadi
kepala negara menjalankan kekuasaannya melalui Majelis Nasional,
Dewan Menteri dan Pengadilan dalam hubungannya dengan
ketentuan konsitusi. Majelis Nasional terdiri dari House of
Representatives dan Senat. Ketua House of Representatives akan
menjadi Presiden Majelis Nasional, sedangkan Ketua Senat
sekaligus Wakil Presiden Majelis Nasional.
Di bawah konstitusi, Majelis Nasional disusun untuk mengakomodir
militer dan elit birokrasi sipil dan para pemilih.
SENAT (UPPER HOUSE) THAILAND

Anggota Senat merupakan orang-orang yang memiliki


pengetahuan dan pengalaman di berbagai bidang untuk mengelola
negara. Senat diangkat oleh Raja selaku kepala negara. Syarat
untuk menjadi anggota Senat yaitu warga Negara Thailand, berusia
minimal 35 tahun, tidak sedang menjadi anggota atau memegang
posisi, atau penasehat partai politik. Jumlahnya sebanyak 270
senator dan masa jabatannya yaitu selama 4 tahun sejak diangkat
oleh raja.
Kekuasaan dan Tugas Senat meliputi:
1. Perundang-undangan
2. Mengawasi Pengelolaan Negara
HOUSE OF REPRESENTATIVES (LOWER HOUSE)

Anggota House of Representatives dipilih oleh rakyat dan berusia


minimal 25 tahun saat pemilu. Setiap provinsi harus memiliki setidaknya
satu anggota House of Representatives. Kemudian untuk provinsi yang
memiliki jumlah penduduk lebih banyak, maka boleh memiliki lebih dari
satu perwakilan.
PROSEDUR LEGISLATIF

1. Usulan RUU Keuangan


2. Pertimbangan House of Representatives
3. Pertimbangan Senat
4. Usulan RUU apabila Senat setuju dengan Dewan
5. Usulan RUU apabila Senat merubah RUU Dewan
6. Apabila Raja tidak menyetujui RUU
Bagian 3
LEMBAGA
EKSEKUTIF
Lembaga
Eksekutif 1. Pemerintahan
2. Pembagian Administrasi
3. Dewan Menteri
PEMERINTAHAN

Monarki Konstitusional dimulai sejak tahun 1932.


Sejak tahun 1946 Raja Bhumibol Adulyadej secara
formal menjadi pemegang kekuasaan negara
kesatuan, dalam kenyataan yang menjadi
pemegang kekuasaan adalah Perdana Mentri.
Sistem Pemerintahan yang didasarkan pada kositusi
yang di umumkan pada Desember 1978 dan di bagi
menjadi Eksekutif, Legeslatif Bicamereral (House of
representatives dan Senat)
PEMBAGIAN ADMINISTRASI

Terbagi menjadi 73 Provinsi (Changwat), subdivisi


termasuk distrik (amphoe), subdistrik (king
amphoe), komune (tambon), desa (muban) dan
kotapraja (tesaban).
DEWAN MENTERI

Kabinet merupakan pusat kekuasaan politik,


terdiri dari 44 anggota, termasuk Perdana
Menteri, Menteri, dan wakil Menteri.
Bagian 4
LEMBAGA
YUDIKATIF
LEMBAGA
a. Mahkamah Agung
YUDIKATIF
b. Pengadilan Banding
c. Pengadilan Buruh dan anak
d. Pengadilan First Instance
MAHKAMAH AGUNG

MAHKAMAH AGUNG
MAHKAMAH AGUNG THAILAND ( THAI : , DIROMANISASI : SAN DIKA ) , TERLETAK DI BANGKOK , THAILAND , ADALAH PENGADILAN TERTINGGI THAILAND , YANG MENCAKUP
KASUS PIDANA DAN PERDATA DI SELURUH NEGERI . BEROPERASI SECARA TERPISAH DARI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DAN MAHKAMAH KONSTITUSI , PUTUSAN
MAHKAMAH AGUNG DIANGGAP FINAL. BAIK PENGGUGATMAUPUN TERGUGAT TIDAK DAPAT MEMINTA BANDING LEBIH LANJUT .
MAHKAMAH AGUNG THAILAND BERTINDAK SEBAGAI PENGADILAN BANDING TERAKHIR DALAM SEMUA KASUS PERDATA DAN PIDANA DI SELURUH KERAJAAN. PERINTAH ATAU
KEPUTUSAN MAHKAMAH AGUNG DALAM SEMUA JENIS KASUS ADALAH FINAL.
PIHAK YANG MENGGUGAT SUATU PERINTAH ATAU PUTUSAN YANG DIKELUARKAN OLEH PENGADILAN TINGKAT PERTAMA, PENGADILAN BANDING, ATAU PENGADILAN
TINGKAT BANDING I – IX, BERHAK UNTUK MENGAJUKAN BANDING TERHADAP PUTUSAN ATAU PUTUSAN PENGADILAN YANG LEBIH RENDAH, DENGAN MENGIKUTI SYARAT DAN
KEADAAN SEBAGAIMANA DIWAJIBKAN OLEH HUKUM.
UNDANG-UNDANG KHUSUS SEPERTI HUKUM ACARA KETENAGAKERJAAN, PAJAK, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEMUNGKINKAN PIHAK-
PIHAK UNTUK MENGAJUKAN BANDING ATAS PUTUSAN PENGADILAN KHUSUS TERSEBUT LANGSUNG KE MAHKAMAH AGUNG .
Fungsi dan prosedur MA
Setelah ditinjau dan dibawa melalui proses awal pekerjaan administrasi, kasasi terhadap putusan
pengadilan yang lebih rendah ke Mahkamah Agung akan diserahkan kepada hakim Mahkamah Agung oleh
Presiden Mahkamah Agung berdasarkan kasus per kasus. Proses ini sering memakan waktu sekitar 15
hari. Namun, ada beberapa kasus khusus seperti kekayaan intelektual, pajak, kebangkrutan, dan
perdagangan internasional yang merupakan pengecualian. Selain itu, beberapa kasus pidana di mana para
terdakwa ditahan selama persidangan diberikan prioritas
Proses Ajudikasi kuorum Mahkamah Agung terjadi ketika pengadilan memperkenankan penggugat dan
termohon untuk mengajukan masalah faktual dan hukum dari pihak mereka di persidangan . Proses ini
dapat memakan waktu dari beberapa bulan hingga berakhirnya kasus, tergantung pada keputusan yang
dibuat oleh hakim senior kasus tersebut sebagaimana mestinya.
Setelah itu, draft penilaian atau perintah dirilis. Proses pemeriksaan oleh Divisi Riset atau proses
persetujuan oleh divisi khusus tertentu kemudian dapat dilakukan. Proses ini bisa memakan waktu hingga
satu bulan. Prosedur diakhiri dengan penyerahan berkas perkara dengan putusan Mahkamah Agung ke
Pengadilan Tingkat Pertama untuk diucapkan.

PENGADILAN BANDING

PENGADILAN BANDING

Pengadilan meruppakan Pengadilan Banding


tertinggi yang merupakan pengadilan memeriksa
kasus perselisihan pemilihan dan kasus seluruh
dari seluruh pengadilan di bawahnya kecuali
pengadilan perburuhan. terdapat 2 hakim yang
dibutuhkan untuk memeriksa perkara. kasus
penting dengan pengecualian harus diperiksa
oleh rapat paripurna pengadilan
PENGADILAN BURUH DAN ANAK

PENGADILAN BURUH DAN ANAK


Pengadilan Buruh yang menangani terkait
maslah perselisihan Buruh yang berdiri di
bangko sejak 1980
Pengadilan Anak yang menangani terkait anak
yang berada di bawah 18 tahun
PENGADILAN FIRST INSTANCE

PENGADILAN FIRST INSTANCE

Pengadilan ini merupakan pengadilan tingkat


dasar yang ada di provinsi dengan juridiksi Sipil
dan Kriminal
Bagian 5
PARTAI POLITIK
PARTAI POLITIK

PARTAI POLITIK

THAILAND MENGANUT SISTEM MULTI PARTAI. SEBELUM


PEMILIHAN UMUM 2001, PEMILIHAN UMUM PERTAMA YANG
DILANGSUNGKAN DI BAWAH "KONSTITUSI RAKYAT" TAHUN
1997, SEMUA PEMERINTAHAN SIPILNYA ADALAH
PEMERINTAHAN KOALISI. NAMUN, DALAM PEMILIHAN UMUM
2005, PARTAI THAI RAK THAI MEMPEROLEH 377 KURSI DARI
500 KURSI YANG ADA DI MAJELIS RENDAH, DAN DENGAN
DEMIKIAN MENJADI "PEMERINTAHAN SATU PARTAI" YANG
PERTAMA DALAM SEJARAH THAILAND.
PARTAI POLITIK

PARTAI POLITIK
KECIL
BESAR PARTAI WARGA
PARTAI DEMOKRATIK PARTAI PEMBANGUNAN NASIONAL
(PHAK PRACHATIPAT) PARTAI TINDAKAN SOSIAL
PARTAI BANGSA THAI PARTAI TANAH AIR THAI
(PHAK CHART THAI) PHAK KHONKHOPLODNEE
PARTAI BANGSA BESAR PARTAI ASPIRASI BARU (PHAK
(PHAK MAHACHON) KHWAM WANG MAI)
PARTAI MASSA (PARTAI POLITIK
DARI ALIANSI RAKYAT UNTUK
DEMOKRASI)

PARTAI POLITIK

HISTORY

PARTAI KOMUNIS THAILAND


PARTAI DEMOKRATIS LIBERAL - BERGABUNG DENGAN
THAI RAK THAI
PARTAI THAI RAK THAI (PHAK THAI RAK THAI) -
DIBUBARKAN PADA 30 MEI 2007 KARENA MELANGGAR
UNDANG-UNDANG PEMILIHAN UMUM

Anda mungkin juga menyukai