• Staatsrecht in ruimere zin (hukum negara dalam arti luas) memiliki cakupan
berupa Hukum Negara dalam arti sempit yaitu Hukum Tata Negara
(verfassungsrecht) dan Hukum Administrasi (verwaltungsrecht).
•Scholten : HTN merupakan suatu hukum yang mengatur organisasi dari pada negara.
•Van Vollenhoven : HTN mengatur semua masyarakat hukum atasan dan masyarakat hukum bawahan
menurut tingkatannya, dari masing-masing itu menentukan wilayah lingkungan rakyatnya dan akhirnya
menentukan badan-badan dan fungsinya masing-masing yang berkuasa dalam lingkungan masyarakat
hukum itu, menentukan susunan dari badan-badan tersebut konteksnya pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah beserta struktur organisasinya, eg : Pemerintahan pusat dipimpin oleh Presiden
dan Wakil Presiden, pemerintahan daerah dipimpin oleh Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati atau
Walikota.
•Kusnadi dan Harmaily Ibrahim : HTN adalah sekumpulan peraturan hukum yang mengatur
mengenai organisasi dari pada negara, hubungan antara alat perlengkapan negara dalam garis
vertikal maupun horizontal, serta kedudukan warga negara dan hak asasinya.
Kekuasaan Legislatif Parlemen (Dewan Perwakilan Kekuasaan Legislatif Parlemen (Dewan Perwakilan
Rakyat) Rakyat)
Kekuasaan eksekutif sejajar dengan kekuasaan Kekuasaan legislatif lebih tinggi kedudukannya
legislatif daripada kekuasaan eksekutif
2. secara vertikal hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
(negara kesatuan) atau hubungan antara pemerintah federal dengan pemerintah
negara-negara bagian
• Hubungan vertikal ini melahirkan asas-asas otonomi daerah :
a. asas dekonsentrasi pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada aparat
pemerintah pusat yang ada di daerah untuk melaksanakan tugas pemerintah pusat
di daerah, eg : Polda (Kepolisian Daerah), Kantor Wilayah (Kanwil)
b. asas desentralisasi penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus urusan yang ada di daerah, eg :
pengelolaan pariwisata, pajak daerah
c. asas medebewind (tugas pembantuan) penugasan dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu yang
berkaitan dengan kepentingan umum yang disertai pembiayaan, sarana dan
prasarana serta sumber daya manusia, eg : Pemilihan Umum (Pemilu)
C. Lingkup Kajian dan Sumber HTN
1. Lingkup Kajian
• Burkens objek penyelidikan ilmu HTN adalah sistem pengambilan keputusan dalam
negara, sebagaimana yang distrukturkan dalam hukum positif. Sistem pengambilan
keputusan yang dimaksud ditemukan dalam berbagai hukum positif (peraturan
perundang-undangan), termasuk peraturan tata tertib lembaga negara dan konvensi.
• Pertama, HTN yang bersifat umum dalam arti tidak terbatas pada
suatu negara dengan bidang HTN dari suatu negara. Untuk dimensi ini
akan menghadirkan berbagai asas dan teori-teori umum yang
berhubungan dengan HTN.
• Sumber HTN formal : sumber hukum yang dikenal dari bentuknya yang
menyebabkannya mengikat atau berlaku untuk umum peraturan perundang-
undangan sesuai tata urutan peraturan perundang-undangan.
• Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan berdasarkan Pasal 7 Undang-Undang No. 12 Tahun
2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan adalah sebagai berikut :
1. UUD 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR)
3. Undang Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Peraturan Presiden (Perpres)
6. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi
7. Perda Kabupaten/Kota
•Pendapat Pertama HTN dan HAN memiliki perbedaan yang sangat prinsipil karena kedua ilmu
pengetahuan tersebut dapat dibagi secara tajam baik mengenai sistematika maupun isinya.
•Pendapat Kedua HTN dan HAN tidak terdapat perbedaan prinsipil dipisahkan karena
pertimbangan manfaat saja.
•Karenberg, Van der pot (Teori residu “sisa”) HAN merupakan HTN dalam arti luas dikurangi HTN
dalam arti sempit.
•Van Vollenhoven dan Oppenheim : menentukan batasan perbedaan HTN dan HAN dengan menggunakan ukuran “bergerak” dan
“tidak bergerak”.
•HTN adalah hukum mengenai negara dalam keadaan “berhenti” atau “tidak bergerak” sekumpulan peraturan hukum yang
membentuk alat-alat perlengkapan serta membagi-bagikan kewenangan dan tugas pekerjaan kepada alat perlengkapan negara
tersebut.
•HAN adalah hukum mengenai negara dalam keadaan “bergerak” sekumpulan peraturan hukum yang mengikat alat-alat
perlengkapan negara menggunakan wewenangnya yang telah ditetapkan HTN menjalankan kewenangan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
•W F Prins : HTN mempelajari hal-hal yang sifatnya fundamental yakni tentang dasar-dasar negara dan menyangkut langsung setiap
warga negara sedangkan HAN lebih menitikberatkan pada hal-hal yang teknis yang penting bagi para spesialis.
3. Hubungan antara HTN dengan Ilmu Politik
• J. Barents : HTN sebagai kerangka manusia dan Ilmu Politik sebagai daging disekitarnya.