Aku penyintas sunyi, berjalan sendiri Dalam keheningan, semangatku terus bertumbuh, Melangkah tanpa takut, menjalani hari dengan berani
Ketika cacimaki mengalir begitu deras,
Hatiku tak tenggelam, justru makin berbinar Aku penyintas sunyi, terbiasa mengarungi hidup yang keras, Berjuang untuk segudang impian yang tak pernah pudar.
Dalam heningku, aku temukan kedamaian.
Bahkan ketika badai kehidupan terus menerpa, Aku, penyintas sunyi, tak goyah dan masih bertahan, Dengan ketabahan, saban hari kuhadapi keangkuhan dunia.
Penyintas sunyi, aku dalam kerumunan ini,
Diantara banyak wajah, aku tetap merdeka, Dalam sunyi, aku menemukan diri sejati, Diantara kerumunan manusia, aku hadir dengan tekad membara.