Anda di halaman 1dari 17

Creative

demokrasi pancasila
era reformasi
Kelompok 4
Introduction
1. Kiara Anastasya Putri
2. Tyas Nur Azizah
3. Naura Ramadhina Putri
4. Nafisa Alma Putri
5. Briyan Anugrah Pasaribu 6. Nur Salim
7. Muhamad Saipul Fazri
8. Ahmad Arkan
9. Achmad Adli Sunarko
Apa itu demokrasi pancasila
di era reformasi?
Demokrasi Pancasila adalah sistem pemerintahan yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Demokrasi Pancasila menjunjung tinggi hak asasi
manusia, memberikan kebebasan berpendapat, partisipasi politik,
serta menekankan pada keadilan sosial dan kesetaraan.
Apa aja tujuan
demokrasi pancasila?
1. mewujudkan pemerintahan yang lebih demokratis
2. melindungi hak asasi manusia
3. mendorong pembangunan ekonomi dan sosial
4. menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan
5. menjaga kedamaian dan stabilitas
6. mempromosikan partisipasi dan akuntabilitas..
prinsip demokrasi pancasila
era reformasi

1. Kedaulatan Rakyat: Kekuasaan berasal dari rakyat melalui


pemilihan umum.
2. Kekuasaan Berpangkat Banyak: Pembagian kekuasaan
antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk mencegah
penyalahgunaan kekuasaan.
3. Kepastian Hukum: Penegakan hukum yang adil dan
berkeadilan.
4. Persamaan Kedudukan: Hak yang sama di depan hukum dan
di dalam masyarakat tanpa diskriminasi.
Kelebihan demokrasi
pancasila di era reformasi
1. Hak Asasi Manusia (HAM) Dijunjung Tinggi
Demokrasi Pancasila menjunjung tinggi posisi Hak Asasi Manusia (HAM)
dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini menjaga masyarakat dari risiko
peningkatan tindak kejahatan sehingga tercipta ketentraman dalam
bermasyarakat dan upaya untuk saling menghargai satu sama lain dalam
masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia.

2. Penegakkan Hukum Dijunjung Tinggi


Hukum sangat penting penerapannya agar enggak ada masyarakat yang
bertindak sewenang-wenang pada yang lainnya.Keberadaan demokrasi
Pancasila memastikan tiap aturan berjalan sesuai hukum yang berlaku
dengan adil dengan sanksi yang mengikatnya.
Kelebihan demokrasi
pancasila di era reformasi
3. Politik dilakukan dengan Musyawarah Mufakat
Segala jenis pengambilan keputusan dilakukan lewat musyawarah untuk
mencapai mufakat atau keputusan bersama. Cara ini harus dijaga dan tetap
dilakukan karena bisa menunjukkan upaya mencapai keadilan di tengah
kemajemukan masyarakat.
Salah satu contohnya ketika proses pemilihan umum atau pemilu, demokrasi
Pancasila ini akan memastikan proses menentukan suara berjalan lancar dan
mencapai mufakatnya.

4. Menekankan pada Persatuan dan Kesatuan


Bagi Masyarakat Majemuk, rasa persatuan dan kesatuan harus menjadi tujuan
utama yang harus dicapai untuk memastikan integrasi nasional.Persatuan dan
kesatuan bisa menciptakan masyarakat yang aman, damai, dan jauh dari konflik.
Kelebihan demokrasi
pancasila di era reformasi
5. Kepentingan Rakyat yang Utama

Demokrasi Pancasila menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama


pembangunan.
Tiap keputusan yang dirancang untuk diberlakukan oleh pemerintah harus
mengutamakan kepentingan rakyat dengan cara menghimpun aspirasi
masyarakat agar keputusan terwujud sesuai kebutuhan dan harapan mereka.
Kekurangan Demokrasi
Pancasila di era reformasi
1. Masyarakat umumnya kurang akan pengetahuan
mengenai sistem politik.

2. Terjadinya kemungkinan resiko kecurangan dalam


pemilu.

3. Kebebasan masyarakat dalam menyampaikan


pendapatnya menjadi tidak terkontrol.

 . Masyarakat cenderung menyalahartikan makna


4
reformasi.
Kekurangan Demokrasi
Pancasila di era reformasi
5. Masyarakat cendrung terlalu bebas.

6. Pemerintah menjadi cendrung lambat dalam


menyelesaikan masalah dan menentukan kebijakan.

7. Maraknya para elit-elit politik memeliki kepentingan


tertentu dalam pemerintahan.

8. Penegakan hukum menjadi cendrung melemah dan


tidak maksimal dalam menyelesaikan pelanggaran
hukum.
Partisipasi masyarakat dalam
demokrasi era reformasi
meliputi :
1. pemilihan umum
2. keterlibatan dalam organisasi masyarakat sipil
3. diskusi dan debat publik
4. aksi sipil
5. keterlibatan dalam pengambilan keputusan.
Ini penting untuk menguatkan demokrasi, menjaga
akuntabilitas, dan memastikan kebijakan yang berpihak
kepada kepentingan masyarakat.
Kolaborasi antara pemerintah
dan masyarakat dalam
demokrasi era reformasi:
1. Konsultasi publik: Pemerintah mengadakan konsultasi publik untuk
melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
2. Partisipasi dalam pembuatan kebijakan: Masyarakat dilibatkan dalam
kelompok kerja, komite, atau forum khusus untuk merumuskan
kebijakan yang inklusif.
3. Pengawasan dan kontrol: Masyarakat melakukan pengawasan
terhadap kinerja pemerintah untuk memastikan akuntabilitas.
4. Pelaporan dan penyebaran informasi: Masyarakat melaporkan
pelanggaran dan menyebarkan informasi penting.
5. Kolaborasi dalam implementasi program: Pemerintah dan masyarakat
bekerja sama dalam implementasi program dan proyek.
Sejarah singkat demokrasi
pada era reformasi

Sejarah Singkat Demokrasi pada Era Reformasi di Indonesia:


1. Krisis Ekonomi dan Unjuk Rasa: Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis
ekonomi yang mengakibatkan kekacauan ekonomi dan sosial. Ketidakpuasan
terhadap rezim otoriter Presiden Soeharto semakin meningkat, dan unjuk rasa
besar-besaran dipimpin oleh mahasiswa dan aktivis masyarakat sipil dimulai pada
tahun 1998.

2. Pengunduran Diri Soeharto: Di bawah tekanan demonstrasi yang terus-menerus


dan tekanan internasional, Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998
setelah lebih dari tiga dekade berkuasa. Ini menandai akhir dari era Orde Baru.
Sejarah singkat demokrasi
pada era reformasi

3. Reformasi Politik: Setelah Soeharto mengundurkan diri, Indonesia mengalami


periode reformasi politik yang mencakup pembentukan Badan Pekerja Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara (BPMPPS) yang bertugas merancang
amandemen konstitusi.

4. Amandemen Konstitusi: Amandemen konstitusi dimulai pada tahun 1999 dan


berlanjut dalam beberapa tahap. Amandemen ini mengubah sistem politik
Indonesia, termasuk pembatasan masa jabatan presiden, pemilihan presiden dan
wakil presiden secara langsung, serta pengakuan hak asasi manusia.
Sejarah singkat demokrasi
pada era reformasi

5. Pemilihan Umum Demokratis: Pada tahun 1999, Indonesia mengadakan


pemilihan umum yang demokratis, yang menjadi momen penting dalam perjalanan
reformasi. Pemilihan ini menghasilkan terpilihnya Presiden Abdurrahman Wahid
dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri, yang mewakili transisi ke era
demokrasi yang lebih inklusif.

Peran Demokrasi Pancasila dalam era reformasi adalah


untuk membangun Indonesia yang lebih demokratis, inklusif, dan berkeadilan,
serta untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip Pancasila menjadi landasan bagi
pembangunan negara yang lebih demokratis dan responsif terhadap kebutuhan
rakyat.
kesimpulan
Demokrasi Pancasila era reformasi adalah sistem politik di
Indonesia yang mengintegrasikan prinsip-prinsip demokrasi
dengan nilai-nilai Pancasila. Ini melibatkan kedaulatan rakyat,
keberagaman, toleransi, partisipasi aktif masyarakat,
perlindungan hak asasi manusia, dan persatuan bangsa.
Dengan demikian, demokrasi Pancasila menjamin kesetaraan
rakyat dalam kehidupan bernegara, menjamin tegaknya
hukum yang berdasarkan nilai Pancasila serta menjamin
hubungan harmonis antara lembaga tinggi negara, sehingga
tidak ada salah satupun lembaga tinggi negara yang lebih
dominan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai