DiSusun Oleh :
Kelompok 6
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmat Nya lah maka kami mampu menyelesaikan sebuah makalah dengan
tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Globalisasi dan
Kerjasama Antar Bangsa", yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi
kita untuk mempelajarinya.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT. memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan era globalisasi tidak pernah usai. Setiap hari globalisasi semakin
berkembang seiring perkembangan zaman. Globalisasi di era sekarang sangat
penting untuk kita ikuti. Dengan alasan, jika adanya globalisasi dunia yang begitu
sangat luas dan jarak antarnegara yang sangat jauh dapat memudahkan antara
bangsa satu dengan bangsa lainnya menjalin kerja sama. Terutama terjalinnya
kerja sama bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Sebagai manusia, kita juga dapat
berperan dalam mengikuti perkembangan globalisasi. Selain mengikuti
globalisasi,memanfaatkan globalisasi secara positif dapat membawa dampak baik
bagi kehidupan. Agar dapat menjalin hubungan kerja sama maupun mempererat
hubungan antar negara. Bila dikelola dengan baik, sebenarnya globalisasi memiliki
nilai ekonomi yang sangat tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Globalisasi
C.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Globalisasi
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Sebagai
fenomena baru, globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi
kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.
a. Globalisasi berarti sebagai proses terjadinya perluasan skala kehidupan manusia yang
multidimensial, dari formatnya yang lokal dan kemudian nasional, untuk menuju
format baru yang meliputi seluruh dataran bumi tanpa kecuali.
(Wignjosoebroto,1994).
b. Globalisasi merupakan transformasi sosial budaya dalam lingkup global, yang mampu
mendorong perubahan lembaga, pranata dan nilai-nilai sosial budaya. Perkembangan
dan transformasi sosial budaya terjadi pada tingkat lokal atau nasioanal, akan mampu
menambus batas-batas tradisional kesegala tempat (Dahlan, 1996).
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal
batas wilayah, yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek
kebudayaan yang lainnya. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa yang lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama.
Globalisasi sebagai fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam
masyarakat global dan merupakan bagian dari proses kehidupan manusia. Kehadiran
teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi.
Globalisasi yang terjadi menyentuh seluruh aspek yang penting dalam kehidupan.
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi
informasi dan komunikasi. Yang akirnya merupakan penggerak globalisasi atau bisa
dikatakan sebagai faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dari kemajuan bidang ini
kemudian mempengaruhi sektor- sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Perkembangan teknologi begitu cepat sehingga di
belahan bumi manapun akan dapat mengakses informasi dari belahan dunia yang lain secara
cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antar masyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan
saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari
kehadirannya. terutama dalam bidang pendidikan.
Adapun ciri dari globalisasi yaitu dengan peningkatan komunikasi cultural melalui
perkembangan media masa terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga
internasional serta adanya budaya-budaya baru yang mempengaruhi cara berpakaian seperti
orang-orang barat, Makanan yang serba instan yang dengan cepat menyebar dikalangan
masyarakat Indonesia sehingga menyebabkan munculnya gaya hidup baru yang tidak
kondusif bagi bangsa Indonesi.
Proses globalisasi mengandung implikasi bahwa suatu aktivitas yang sebelumnya terbatas
jangkauannya secara nasional, secara bertahap berkembang menjadi tidak terbatas pada suatu
negara (borderless).
Perkembangan globalisasi saat ini mendorong negara-negara untuk semakin meningkatkan
kerjasama karena tingginya tuntutan pasar serta tingginya resiko keamanan pada pertahanan
negara. Meningkatnya interdepedensi dalam bidang ekonomi, social dan kerusakan
lingkungan serta masalah-masalah domestic lainnya tidak bias secara efektif diatasi oleh satu
negara sehingga medorong negara untuk melakukan kerjasama internasional dengan negara
lainnya baik secara bilateral maupun multilateral. Kerjasama dilakukan berdasarkan
kepentingan nasional suatu negara.
Ciri Globalisasi:
1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti
telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, dominasi
organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan.
4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,
B. Kerjasama Indonesia dengan Bangsa Lain
Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah kerja sama antara dua negara dalam bentuk hubungan
diplomatik, perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan. Dalam menjalin hubungan bilateral,
Indonesia mengutamakan nilai nilai saling menghormati, tidak ikut campur urusan dalam
negeri negara lain, menolak menggunakan kekerasan, dan mengutamakan konsensus.
Contoh Kerja sama bilateral Indonesia dengan negara lain:
1. Kemitraan strategis khusus atau special strategic partnership Indonesia-Korea dengan
fokus terhadap pertahanan dan perdagangan.
a. Bidang pertahanan dan hubungan luar negeri Kedua negara akan memperkuat
kerjasama strategis di bidang keamanan. Yaitu untuk kelancaran komunikasi strategis,
kedua negara sepakat untuk membentuk pertemuan yang pemerintah luar negeri dan
pertahanan ikut bersama.
b. Perdagangan bilateral dan pengembangan infrastruktur Kedua negara akan
memperkuat kerjasama ekonomi yang didasari pertumbuhan ekonomi yang bersifat
toleran dan ekonomi yang lebih mementingkan rakyat.
2. Kerja sama ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation atau APEC).
Salah satu contoh organisasi internasional yang diikuti Indonesia adalah
AsiaPacific Economic Cooperation (APEC) atau yang berarti kerjasama internasional
dibidang ekonomi yang beranggotakan beberapa negara diwilayah Asia
Pasifik.Organisasi ini didirikan pada tahun 1989 dan bertujuan untuk menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta menjalin hubungan yang lebih baik
didalam komunitas negara-negara dikawasan Asia Pasific.
5. Organisasi pangan dan pertanian (Food and Agricultural Organization atau FAO).
FAO atau organisasi pangan dan pertanian ini didirikan tanggal 16 Oktober 1945
dengan tujuan untuk memajukan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan,
pengairan, sistem bercocok tanam, dan lain-lain
6. Perdagangan bebas kawasan ASEAN (ASEAN Free Trade Area atau AFTA).
AFTA merupakan organisasi pendagangan bebas ASEAN dengan maksud untuk
mengantisipasi dalam menghadapi era perdagangan bebas dunia.
7. Dewan Ekonomi dan Soaial (Economic and Social Council atau ECOSOC)
Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) memiliki tugas untuk
a. Mengadakan penyelidikan dan Menyusun laporan tentang soal soal ekoomi, sosial,
pendiddikan, dan Kesehatan diseluruh dunia
b. Mengambangkan sosial, ekonomi, dan politik.
c. Mengkoordinasi kegitan kegiatan dari bidang khusus dengan berkonstultasi dan
menyampaikannya pada Sidang Umum kepada mereka dan anggota PBB.
Daftar Pustaka
DA Kaswadi, E Wulandari. (2018). Pentingnya Komunikasi Sosial Budaya Di Era Globalisasi.
jurnal global citizen.
E Arini, AY Hartati. (2022). Internasional Korea Selatan Dengan Indonesia Studi Kasus Peningkatan
Status Partnership Menjadi Special Partnership. jurnal kajian hubungan.
Ferdiawan, Y. (2014). Kerjasama Internasional . acamedia.com.
Fransiska, A. (2005). Kerjasama Ekonomi Internasional. acamedia.com.
Hastuti, E. (2021). Kebijakan Indonesia dalam Perdagangan Daging dan Produk Ayam dengan Brazil
Pasca Sengketa Dagang (2017-2020). etd.umy.ac.id.
Lintang, B. (2015). Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). acamedia.com.
Rizqu Latifa, N. Kerjasama Ekonomi Internasional. Makalah Ekonomi Internasional.
Parama, R. S. (2021). Sistem City: Kerjasama antara Jepang-Indonesia (Tokyo-Jakarta) dalam
Bidang Kebudayaan dan Pendidikan. repository.unseda.ac.id.
Pers, S. (2022). Pemerintah Dukung Penguatan Kerjasama Bilateral Indonesia-Amerika Serikat di
Berbagai Bidang. kementrian koordinator bidang perekonomian republik indonesia.
Rafitri, L. (2021). Implementasi ASEAN Regional Forum (ARF) On Trafficking in Persons in The
Asia Pasifik Area. jurnal diplomasi pertahanan.
S Saodah, Q Amin, K Rizkyab, S Nuralviah. (2020). Pengaruh Globalisasi Terhadap Siswa Sekolah
Dasar. ejurnal.stitpn.ac.id.
Santoso, R. (2022). Diplomasi Ekonomi Indonesia Terhadap Korea Selatan Dalam Indonesia-Korea
(IK-CEFA). indonesian jurnal of international relation.
Suneki, S. (2012). Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah. jurnal ilmiah civis.
TH Akbar, A Subagyo. (2020). Realisme dalam Kepentingan Nasional Indonesia Melalui Forum
Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok (GNB). jurnal dinamika global.
Triwahyuni, D. (2010). Globalisasi. repositori.unikom.ac.id.
Zayp Mentari, MA Chalim. (2021). Proses Pelaksanaan Kerja Sama Indonesia Dengan Korea Selatan
Dalam Menanggapi Covid-19. proseding konstelasi ilmiah.