Disusun oleh:
Nama : Dmas Sendy Pratama
Nim : 220103034
Kelas : 3B
yang tidak tepat dalam hubungan apapun yang menyebabkan kerugian dan atau
penderitaan pada orang dengan umur di atas 60 tahun, yang dapat berupa pelecehan
Elder abuse adalah segala tindakan tidak pantas dan menyebabkan kerugian ataupun
penderitaan lansia baik perempuan maupun laki-laki dari segi fisik, psikis, seksual,
pengabaian, dan juga finansial yang dapat dilakukan oleh keluarga maupun pengasuh
eksternal.
tentang pelecehan pada lansia. Teori ini berfokus pada peran stress dan beban
pengasuhan dalam pelecehan lansia, pengasuuh yang terlalu terbebani yang tidak
berharga dari masing-masing lain dan bahwa interaksi antara dua belah pihak akan
dievaluasi secara positif jika kedua pihak sama-di untungkan maka ada hubungan.
stress, mereka kemudian meniru atau mengintemalisasi perilaku ini sebagai sikap
penerima. Jadi anak atau pasangan yang disalahgunakan oleh lansia pastinya akan
dari pelecehan yang lebih tua, dimana lansia wanita lebih rentan terhadap pelecehan
pasangan karena wanita yang lebih tua cenderung memiliki kekuatan yang lebih kecil
daripada laki-laki. Menurut teori ini laki-laki akan memiliki lebih banvaksosial dan
perubahan secara tiba-tiba pada kondisi finansial lansia, juga perubahan pada surat
a. Memar dan bilur yang tidak dapat dijelaskan seperti di wajah, bibir, mulut,
badan, punggung, pantat, atau paha, dan membentuk pola yang teratur atau
b. Luka bakar yang tidak dapat dijelaskan seperti luka sundutan rokok (di telapak
kaki, telapak tangan, punggung atau pantat), luka bakar celup (luka bakar yang
berbentuk seperi kaus kaki), berpola (seperti bentuk alat setrika, pembakar
listrik, dan lain-lain), dan luka bakar karena tali pada lengan, tungkai, leher,
atau badan.
c. Fraktur yang tidak dapat dijelaskan seperti di wajah (pada tengkorak, hidung,
d. Laserasi atau abrasi yang tidak dapat dijelaskan seperti di bagian mulut, bibir,
g. Serangan panik
i. Gejala agitasi
k. Terlibat dalam aktivitas seksual yang tidak pantas, tidak biasa, atau agresif
m. Terlibat dalam tindakan yang tidak biasa atau tidak pantas yang tampaknya
berasal dari hubungan peran seks antara pelaku pelecehan seksual terhadap orang
emosional.
c. Perawat menolak memberi kamu izin untuk bersama dan berbicara dengan lansia
b. Berupaya menghindari situasi tertentu (seperti pergi ke suatu tempat kegiatan atau
ke rumah orang lain)
c. Depresi
e. Sering mengeluuh sakit kepala, sakit perut atau gejala somatic lainnya yang tidak
diketahui penyebabnya
c. Kondisi tempat tinggal yang tidak bersih, misalnya seperti bajju dan tempat tidur
yang kotor
d. Jarang dimandikan
f. Gagal memiliki atau menggunakan alat bantu medis seperti gigi palsu, alat bantu
seperti :
1. Dengarkan orang dewasa yang lebih tua dan pengasuh mereka untuk
3. Mendidik dir sendiri dan orang lain tentang bagaimana mengenali dan
penuaan normal.
5. Check in pada orang dewasa yang lebih tua yang mungkin memiliki sedikit
7. Dorong dan bantu orang (baik pengasuh atau orang dewasa yang lebih tua)
mendapatkan bantuan.
a. Faktor Fisik
1) Faktor Genetik
umumnya.
2) Faktor Usia
dan orang dewasa lebih banyak terkena depresi. Hal ini dapat terjadi karena
dewasa, masa sekolah ke masa kuliah atau bekerja, serta masa pubertas hingga
ke pernikahan.
3) Gender
Wanita dua kali lebih sering terdiagnosis menderita depresi daripada pria.
Bukan berarti wanita lebih mudah terserang depresi, bisa saja karena wanita
lebih sering mengakui adanya depresi daripada pria dan dokter lebih dapat
4) Gaya Hidup
Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit
tingginya tingkat stres dan kecemasan digabung dengn makanan yang tidak
sehat dan kebiasaan tidur serta tidak olahraga untuk jangka waktu yang lama
5) Penyakit Fisik
Pada individu lanjut usia penyakit fisik adalah penyebab yang paling umum
terjadinya depresi.
b. Faktor Psikologis
1) Kepribadian
yang dialami serta kerentanan terhadap depresi. ada individu- individu yang
lebih rentan terhadap depresi, yaitu yang mempunyai konsep diri serta pola
pikir yang negatif, pesimis, juga tipe kepribadian introvet (Retnowati dan
2) Pola Pikir
pemikiran yang umum pada depresi dan dipercaya membuata seseorang rentan
terkena depresi. Secara singkat, Beck percaya bahwa seseorang yang merasa
3) Harga Diri
Butler, Hokanson, & Flynn (dalam Lubis 2006: 76) berpendapat bahwa harga
diriyang rendah akan berpengaruh negatif pada individu yang bersankutan dan
4) Stres
Kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, pindah rumah atau stres
5) Lingkungan Keluarga
Terdiri dari kehilangan orang tua ketika masih anak-anak, jenis pengasuhan,
seperti:
b) Pesimis
g) Kecemasan sosial
i) Kesepian
j) Merasa berdosa
l) Kelelahan fisik
m) Gangguan tidur
a) Pandangan kosong.
b) Kurang atau hilangnya perhatian pada diri, orang lain, atau lingkungan.
c) Inisiatif menurun.
d) Ketidakmampuan berkonsentrasi.
e) Aktivitas menurun.
g) Mengeluh tidak enak badan dan kehilangan semangat, sedih, atau cepat lelah
sepanjang waktu.
b. Riwayat kesehatan
penanganannya
1. Keadaan Umum
2. Integumen
3. Hemopoetik
4. Kepala
5. Mata
6. Telinga
9. Leher
10. Payudara
11. Pernafasan
12. Kardiovaskuler
13. Gastrointestinal
14. Perkemihan
17. Musculoskeletal
23. Psikososial
18. Jelaskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan depresi (definisi, batasaan
karakteristik, faktor yang berhubungan, atau faktor risiko)!
Harga diri rendah kronik (00119)
- Definisi
Evaluasi diri/perasaan negative tentang diri sendiri atau kemampuan diri yang
berlangsung minimal 3 bulan.
- Batasan karakteristik
4. Rasa bersalah
6. Perilaku bimbang
9. Pasif
1. Ketidaksesuaian budaya
8. Ketidaksesuaian spiritual
- Populasi berisiko
2. Kegagalan berulang
- Kondisi terkait
1. Ganguan psikiatrik
19. Jelaskan NOC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan depresi
(klafisikasi dan indikator)!
Harga diri rendah kronik (00119)
e. Gambaran diri
g. Komunikasi terbuka
20. Jelaskan NIC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan depresi
(klafisikasi dan aktifitasnya)!
Harga diri rendah kronik (00119)
pembicaraan pada diri sendiri dan secara verbal terhadap diri setiap hari.
harga diri.
status gizi, aktivitas fisik, tingkat pendidikan, usia dan riwayat penyakit (Pratiwi,
1. Status gizi
makanan ( Hsu 2006). Ada lima kategori zat makanan yang mempengaruhi
demensia yaitu protein, vitamin B1,vitamin B2, vitamin B2, dan asam folat.
2. Aktivitas Fisik
Menurut penelitian Turana, Yuda (2013), saat lansia melakukan aktivitas fisik
penting menjaga sel saraf tetap bugar dan sehat, kadar Protein Derived
demensia
3. Tingkat Pendidikan
Hasil penelitian terkait di lakukan oleh Septiyana Pratiwi (2016) tentang faktor
Dengan pendidikan para lansia ingatannya masih kuat , karena dengan bekal
Berdasarkan teori, lanjut usia yang berusia >60 tahun beresiko terkena
penyakit demensia. Penyakit ini dapat dialami oleh semua orang tanpa
membedakan gender, status sosial, ras, bangsa, etnis, ataupun suku (Nugroho,
2008).
a. Menurunnya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita demensia, "lupa"
b. Gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnya : lupa hari, minggu, bulan, tahun,
menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi, mengulang kata atau
drama televise, marah besar pada kesalahan kecil yang dilakukan orang lain, rasa
muncul.
f. Adanya perubahan perilaku, seperti: acuh tak acuh, menarik diri dan gelisah.
b. Riwayat kesehatan
penanganannya
1. Keadaan Umum
2. Integumen
3. Hemopoetik
4. Kepala
5. Mata
6. Telinga
9. Leher
10. Payudara
11. Pernafasan
12. Kardiovaskuler
13. Gastrointestinal
14. Perkemihan
17. Musculoskeletal
23. Psikososial
24. Jelaskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan dimensia (definisi, batasan
karakteristik, faktor yang berhubungan, atau faktor risiko)!
a. Hambatan memori (00131)
- Definisi:
2. Mudah lupa
sebelumnya
mandiri
- Kondisi terkait
1. Anemia
2. Cedera otak
4. Ketidakseimbangan elektrolit
5. Hipoksia
7. Gangguan neurologis
8. Penyakit parkinson
- Definisi:
gangguan kesehatan
- Faktor risiko
Anak
1. Tidak ada pagar pada tangga
3. Kurang pengawasan
Lingkungan
4. Kurang pencahayaan
6. Penggunaan restrein
Fisiologis
3. Diare
7. Hambatan mobilitas
8. Inkontinensia
9. Mengantuk
Lain-lain
1. Konsumsi alkohol
- Populasi beresiko
3. Riwayat jatuh
- Kondisi terkait
1. Sakit akut
3. Anemia
4. Artritis
6. Gangguan mendengar
7. Gangguan keseimbangan
8. Gangguan visual
10. Neoplasma
11. Neuropati
25. Jelaskan NOC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan dimensia
(klafisikasi dan indikator)!
a) Hambatan memori (00131)
- Memori (0908)
26. Jelaskan NIC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan dimensia
(klafisikasi dan aktifitasnya)!
a) Hambatan memori (00131)
DAFTAR PUSTAKA
1. Madina, UU, & Dwimartutie, N. Penganiayaan Lansia: Faktor Risiko dan Terapi. Jurnal Penyakit Dalam
Indonesia , 3 (1), 9.
2. Madina, Ummi Ulfah, and Noto Dwimartutie. "Salah Perlakuan terhadap Orang Tua: Faktor Risiko
dan Tatalaksana." Jurnal Penyakit Dalam Indonesia| Vol 3.1 (2016).
3. Khumas, A., Prawitasari, J. E., Retnowati, S., & Hidayat, R. (2015). Model penjelasan intensi cerai
perempuan muslim di Sulawesi Selatan. Jurnal Psikologi, 42(3), 189-206.
4. Madina, Ummi Ulfah, and Noto Dwimartutie. "Elderly Mistreatment: Risk Factors and Therapy."
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia 3.1: 9.
5. KOSASIH, Fitriyani; ROCHMANI, Rochmani; FOLIA, Roli Cahya. Zoning System Policy Model in
Accepting New Students in Indonesia. International Journal of Social Learning (IJSL), 2023, 3.2: 131-
146.
7. MUJIADI, S. Kep, et al. "BUKU AJAR-KEPERAWATAN GERONTIK." E-Book Penerbit STIKes Majapahit
(2022)
8. Madina, U. U., & Dwimartutie, N. (2016). Salah Perlakuan terhadap Orang Tua: Faktor Risiko dan
Tatalaksana. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia| Vol, 3(1).
9. Asshiddiqie, Jimly. "Memperkenalkan gagasan konstitusi ekonomi." Jurnal Hukum Prioris 3.2 (2013):
1-26.
10.Muhith, Abdul, and Sandu Siyoto. Pendidikan keperawatan gerontik. Penerbit Andi, 2016. 11.Aryati,
Dyah Putri, Meidiana Dwidiyanti, and Rita Hadi Widyastuti. "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEJADIAN PENGABAIAN PADA LANSIA: LITERATURE REVIEW." Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro Semarang, Indonesia (2018): 120.
12. MUJIADI, S. K., RACHMAH, S., KM, S., & Kes, M. (2022). BUKU AJAR- KEPERAWATAN GERONTIK. E-
Book Penerbit STIKes Majapahit.
13.MUHITH, Abdul; SIYOTO, Sandu. Pendidikan keperawatan gerontik. Penerbit Andi, 2016.
14.Adiansyah, Adiansyah, and Sukihananto Sukihananto. "Kekerasan fisik dan psikologis pada
narapidana lansia di lembaga pemasyarakatan jawa barat." Jurnal Keperawatan Indonesia 20.3 (2017):
168-175.
15.Livana, P. H., et al. "Gambaran tingkat depresi lansia." NURSCOPE J. Keperawatan Dan Pemikir. Ilm
4.4 (2018): 80-93.
16.Rahmah, Mutia, Ahmad Husairi, and Fauzan Muttaqien. "Tingkat spiritualitas dan tingkat depresi
pada lansia." Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan 3.1 (2015): 56-64. 17..Fitra Ayu
Lestari, N. Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Klien Ny. M Dan TN. K Dengan Depresi Yang Mengalami
Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Koping Di Upt Pelayananan Sosial Tresna Werdha Jember
Tahun 2019.
18. Tobing, Duma Lumban. "ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN INTERVENSI INOVASI TERAPI
REMINISCENCE PADA LANSIA DEPRESI." Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia 6.2 (2022): 168-
172
19..DJUNAEDI, I. (2018). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN LANSIA YANG MENGALAMI
DEPRESI RINGAN DENGAN FOKUS STUDI KEPEDIHAN KRONIK MENGGUNAKAN TERAPI MUSIK.
20.Nasrullah, Dede. "Buku Ajar Keperawatan Gerontik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan
NANDA-NIC NOC." (2016).
21.Suwarni, S., Setiawan, S., & Syatibi, M. M. (2017). Hubungan usia demensia dan kemampuan
fungsional pada lansia. Jurnal Keterapian Fisik, 2(1).
22.Risti, Eka, and Sandy Kurniajati. "Penurunan Kemampuan Pengertian Bahasa pada Lansia dengan
Demensia." JURNAL STIKES RS Baptis Kediri 7.1 (2014).
23.Djibrael, F. F. (2018). Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Stroke UPT. Panti Sosial Penyantunan
Lanjut Usia Budi Agung, Kupang (Doctoral dissertation, Poltekkes
Kemenkes Kupang).
24.Al-Finatunni’mah, Aisyatu, and Tri Nurhidayati. "Pelaksanaan senam otak untuk peningkatan fungsi
kognitif pada lansia dengan demensia." Ners Muda 1.2 (2020): 139
26.Setiyorini, Erni, et al. Asuhan keperawatan lanjut usia dengan penyakit degeneratif. Vol. 1. Media
Nusa Creative (MNC Publishing), 2018.