Anda di halaman 1dari 16

INCEST

Kelompok 1
1. Muhammad Ravelly ( 191102013 )

2. Muhammad Zuhair Ujab ( 191102015 )

3. Ali Ramzi Asyraf ( 191102027 )

4. Salsabilla Aisyah ( 191102037 )

5. Yeni Daryanti ( 201102013 )


Pengertian Incest
Incest berasal dari kata lain cestus yang berarti murni.
Incestus berarti tidak murni. Incest adalah hubungan seksual
yang terjadi antara dua orang yang memiliki hubungan
darah. Singkatnya, incest adalah hubungan sedarah yang
terjadi antar anggota keluarga.
Incest antara orang dewasa dan anak di bawah umur dianggap sebagai
bentuk pelecehan seksual anak. Kasus ini terbukti menjadi salah satu
bentuk pelecehan masa kanak-kanak paling ekstrim, seringkali menjadi
trauma psikologis yang serius dan berkepanjangan, terutama dalam kasus
incest orangtua.
Orang dewasa yang masa kecilnya pernah menjadi korban incest dari orang
dewasa seringkali menderita rasa rendah diri, kesulitan dalam hubungan
interpersonal, disfungsi seksual, serta berisiko tinggi mengalami gangguan
mental, termasuk depresi, kecemasan, reaksi penghindaran fobia, gangguan
somatoform, penyalahgunaan zat, gangguan kepribadian borderline, dan
gangguan stres pasca-trauma yang kompleks .
Sejarah Incest
Peristiwa incest telah terjadi sejak dulu kala. Dalam sejarah dicatat raja-
raja Mesir kuno dan putra-putrinya kerap kali melakukan tingkah laku
incest dengan motif tertentu, sangat mungkin bertujuan untuk
meningkatkan dan kualitas generasi penerusnya. Pasca invasi Alexander
the Great, para bangsawan Mesir banyak yang melakukan perkawinan
dengan saudara kandung dengan maksud untuk mendapatkan keturunan
berdarah murni dan melanggengkan kekuasaan.
Di Indonesia sendiri perilaku incest masih ada dalam
masyarakat tertentu, misalnya pada suku Polahi di kabupaten
Polahi, Sulawesi. Perkawinan antar saudara adalah hal wajar
dalam masyarakat suku Polahi.
Jenis – Jenis Incest

Jenis Incest ada 2 yaitu

1. Parental incest

Adalah hubungan antara orang tua dan anak

2. Sibling incest

Hubungan antar saudara kandung


Sebab dan Akibat Incest
• SEBAB INCEST

Ada beberapa penyebab atau pemicu timbulnya incest. Akar dan penyebab tersebut tidak lain
adalah karena pengaruh aspek struktural, yakni situasi dalam masyarakat yang semakin
kompleks. Kompleksitas situasi menyebabkan ketidakberdayaan pada diri individu.

Faktor-faktor struktural tersebut antara lain adalah:

1. Konflik budaya

2. Kemiskinan

3. Pengangguran
Adapun faktor-faktor Lustig mengemukakan faktor-faktor lain,yaitu:
a. Keadaan terjepit, dimana anak perempuan manjadi figur perempuan utama
yang mengurus keluarga dan rumah tangga sebagai pengganti ibu.
b. Kesulitan seksual pada orang tua, ayah tidak mampu mengatasi dorongan
seksualnya.
c. Ayah untuk mencari pasangan seksual di luar rumah karena kehutuhan untuk
mempertahankan facade kestabilan sifat patriachat-nya.
d. Ketakutan akan perpecahan keluarga yang memungkinkan beberapa anggota
keluarga untuk lebih memilih desintegrasi struktur dari pada pecah sama
sekali.
e. Sanksi yang terselubung terhadap ibu yang tidak berpartisipasi dalam
tuntutan peranan seksual sebagai istri.
Sebab dan Akibat Incest
• AKIBAT INCEST

Ada beberapa akibat dari perilaku incest ini, khususnya yang terjadi karena paksaan
diantaranya, adalah :

a. Gangguan psikologis. Gangguan psikologis akibat dan kekerasan seksual atau trauma
post sexual abuse.

b. Gangguan medis. Secara medis menunjukan bahwa anak hasil dari hubungan incest
berpotensi besar untuk mengalami kecatatan baik fisik ataupun mental.

c. Akibat lain yang cukup meresahkan korban adalah mereka sering disalahkan dan
mendapat stigma (label) yang buruk. Mereka adalah korban kekerasan seksual .
ada beberapa penyakit yang ditimbulkan akibat incest dalam segi medis,
antara lain :
1. Hemofilia
2. Philadelphoi
3. Fumarase Deficiency
4. Cystic Fibrosis
5. Habsburg Jaw
Upaya dalam Mengatasi Incest

Beberapa faktor yang dapat mencegah terjadinya incest, meliputi:

1. Evaluasi anggota keluarga untuk penyakit psikiatrik primer yang memerlukan terapi.

2. Terapi keluarga dapat digunakan untuk menyusun kembali keluarga yang pecah.

3. Memberikan pendidikan sejak dini dengan memberi tahu masalah dengan lebih profesional, tidak
bisa secara tiba-tiba memberitahukan kelainan tersebut.

4. Memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang agama

5. Mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat.


Pencegahan terhadap kekerasan seksual/perkosaan inses dapat dilakukan melalui
tiga tahapan, yakni:

Tahap Pertama: memberikan pelayanan terpadu pada populasi umum secara


objektif yang merupakan target untuk mencegah segala kemungkinan terjadinya
perkosaan, dalam hal ini kekerasan seksual dalam inses.

Tahap Kedua: memberikan pelayanan terpadu pada kelompok-kelompok rentan


yang menjadi target pencegahan untuk mencegah keberlanjutan permasalahan
inses.

Tahap Ketiga: memberikan pelayanan terpadu kepada pelaku serta korban inses
yang sudah diketahui, untuk mencegah insiden baru terjadi antara pelaku dan
korban yang sudah diketahui perbuatannya.
Dalam upaya mengatasi inses, perlu tindakan sebagai berikut :

1. Memperkuat keimanan dengan menjalankan ajaran agama secara benar,


bukan hanya mengutamakan ritual, tetapi menghayati nilai-nilai yang diajarkan,
sehingga menjadi bagian integral dari diri sendiri.

2. Memperkuat rasa empati, sehingga lebih sensitif terhadap penderitaan orang lain,
sekaligus tidak sampai hati membuat orang lain sebagai korban.

3. Mengisi waktu luang dengan kegiatan kreatif-positif.


4. Menjauhkan diri dan keluarga dari hal-hal yang dapat membangkitkan
syahwat.
5. Memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap anggota keluarga
sehingga dapat terkontrol, dan
6. Memberikan pendidikan seks sejak dini, sesuai dengan usia anak
Thanks

Anda mungkin juga menyukai