Anda di halaman 1dari 2

ANALISA MATERI PROBLEM BASED LEARNING

Nama : Ika Yuliani


Judul Modul : PAI Kontemporer
Dosen Pengampu : Dr. Fitri Oviyanti, M.Ag
Judul Masalah : Kekerasan Dalam Rumah Tangga
A. Pendahulaun

Rumah tangga adalah sebuah susunan atau jaringan yang hidup yang merupakan alam
pergaulan manusia yang sudah diperkecil yang ditunjukkan untuk mengekalkan keturunan
yang kemudian nantinya akan terbentuk sebuah keluarga. Dia bukan sekedar tempat tinggal
belaka. Tetapi rumah tangga sebagai lambang tempat yang aman, yang dapat menentramkan
jiwa, sebagai tempat latihan yang cocok untuk menyesuaikan diri, sebagai benteng yang kuat
dalam membina keluarga dan merupakan arena yang nyaman bagi orang yang menginginkan
hidup bahagia, tentram dan sejahtera.
Kekerasan terhadap perempuan terjadi di seluruh belahan dunia, dalam semua tingkat
sosioekonomi dan pendidikan. Tanpa memandang budaya dan agama. Kekerasan terhadap
perempuan ini memiliki banyak bentuk, mulai dari kekerasan domestik dan perkosaan hingga
pernikahan di usia muda. Semua kekerasan yang terjadi itu merupakan pelanggaran atas hak
manusia yang paling asasi.
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas ditemukan masalah berupa Kekerasan alam rumah
tangga (KDRT) yang dilakukan suami terhadap istri.
C. Eksplorasi Penyebab Masalah
Faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, berakar dari adanya budaya
patriarki. Budaya patriarki yang melihat garis keturunan dari ayah, secara tidak langsung
membuat timbulnya pemikiran bahwa perempuan mempunyai posisi yang lebih rendah dari
pada laki-laki. Perempuan dianggap sebagai mahluk lemah yang tidak mampu untuk
melakukan apapun, dilecehkan, dikucilkan dan dikesampingkan, serta tidak mempunyai hak
untuk menyuarakan apa yang ada dalam pikirannya.
D. Analisis Penentu Masalah
Adapun faktor pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga adalah:
1. Adanya kekuasaan yang tidak seimbang antara suami dan istri.
Kekuasaan suami dalam perkawinan terjadi karena unsur-unsur kultural dimana terdapat
norma-norma dalam kebudayaan tertentu yang memberi pengaruh menguntungkan suami,
gagasan bahwa suami lebih berkuasa dari pada isteri terbangun melalui pengabdian dan
sosialisasi yang terjadi dalam masyarakat khususnya keluarga istri adalah pelayan suami,
obyek seks suami, apapun yang diinginkan harus dilaksanakan.
2. Ketergantungan dan kemandirian ekonomi istri.
Seorang isteri yang ekonominya bergantung pada suami karena status isteri yang tidak
bekerja salah satu faktor yang mendorong suami bertindak semaunya, bahkan melakukan
kekerasan terhadap isteri. Dalam tataran fraksinya terkadang kemandirian ekonomi seseorang
isteri justru dapat menyebabkan kekerasan terhadap isteri karena adanya sikap cemburu dan
rasa curiga dari suami terhadap isteri, akan adanya perselingkuhan ketika ia bekerja atau
merasa tersaingi yang dapat berakibat hilangnya anggapan bahwa suami adalah tulang
punggung keluarga.
3. Dengan adanya budaya patriarkhi berarti kedudukan laki-laki superior (lebih tinggi) dan
kedudukan perempuan inferior (lebih rendah) sehingga menjadi pembenar suami
menguasai isteri.
4. Frustasi, keluarga yang suaminya frustasi tidak dapat melakukan kewajiban, belum siap
menikah, tidak ada penghasilan tetap dan kebutuhan hidup masih bergantung kepada orang
tua.
5. Persaingan antara suami dan istri juga menjadi salah satu faktornya. Dimana gaji istri
lebih tinggi dari pada suami.

E. Rencana Aksi/Solusi dari Masalah


Masalah kekerasan (khususnya dalam rumah tangga) merupakan salah satu bentuk
kejahatan yang melecehkan dan menodai harkat kemanusiaan, serta patut dikategorikan
sebagai jenis kejahatan melawan hukum kemanusiaan. Namun demikian, tidak semua
kejahatan megandung unsur-unsur kekerasan, dan tidak semua tindakan kekerasan dapat
dikatakan sebagai kompenen kejahatan.
Adapun upaya mencegah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah sebaigai berikut:
1. Menjalin Komunikasi dengan Baik.
2. Saling Percaya.
3. Hindari Prasangka Buruk.
4. Saling Berlapang Dada.
5. Jauhi Perselingkuhan.
6. Pendidikan.
7. Pendidikan Emosi Anak.
8. Melakukan Peran Antar Masing-Masing Anggota Keluarga dengan Baik.

F. Daftar Pustaka
Ahmad Aedi Jaya, “Kekerasan Dalam Rumah Tangga” Analisi PBL, Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana.
Melisa “ Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga Yang
Dilakukan Oleh Suami Terhadap Istri” Skripsi, Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum
Universitas Hasanudin Makasar. 2016.

Anda mungkin juga menyukai