Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEJARAH MADRASAH ZAMAN KEEMASAN ISLAM


DAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM ISLAM

Dosen Pengampu: Imam Buchori M.Pd.I

Disusun Oleh:
Alfiras rasya samudra(22.010005)
Nurandini (22.0100043)
Nida sihabul milah (22.010011)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PELABUHAN RATU


1445 H/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca

praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah

ini.

Pelabuhan Ratu, 07 November 2023

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI III

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan 1

BAB II 2

PEMBAHASAN 2

PENUTUP 11

A. Kesimpulan 11

DAFTAR PUSTAKA 12

III
IV
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Madrasah adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan Islam yang memiliki sejarah
Yang sangat panjang. Pendidikan Islam itu sendiri dalam pengertian umum (luas) rt
Dikatakan muncul dan berkembang seiring dengan munculnya Islam itu sendiri; yakni
Berawal dari pendidikan yang bersifat informal berupa dakwah Islamiyah untuk
Menyebarkan Islam, terutama dalam hal yang berkaitan dengan aqidah. Pada masa ini
Berlangsung pendidikan islam yang diselenggarakan di rumah-rumah yang dikenal
dengan Dar al-Arqam. Kemudian, seiring dengan perkembangan Islam dan
terbentuknya Masyarakat Islam, pendidikan Islam dilakukan di mesjid-mesjid yang
sebut dengan Halaqah. Kebangkitan madrasah merupakan awal pendidikan Islam
secara Formal.1

B. masalah
1. Apa pengertian madrasah ?
2. Bagaiamana sejarah awal adanya madrasah?
3. Apa sajakah madrasah dan pendidikan tingi dalam Sejarah Pendidikan islam?
C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian madrasah


2. Mengetahui sejarah berdirinya madrasah
3. Mengetahui madrasah dan pendidikan tinggi dalam Sejarah Pendidikan islam.

1
1 H. Maksum, Madrasah; Sejarah Dan Perkembanganya (Jakarta Logos Wacana Ilmu, 1999),vii,1.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian madrasah
Madrasah merupakan isim makan dari “darasa” yang berarti”tempat duduk untuk
Belajar. Istilah madrasah ini sudah menyatu dengan istilah sekolah atau perguruan
(terutama Perguruan Islam). Sementara itu Karel A. Steenbrink justru membedakan
antara madrasah Dan sekolah-sekolah, dia beralasan bahwa antara madrasah dan
sekolah memiliki ciri yang Berbeda. Meskipun dalam buku yang di tulis oleh
Hasbullah menyamakan antara sekolah Dan madrasah.2
Disamping kata madrasah berasal dari kata darasa yang artinya “membaca dan
Belajar” dalam bahasa Hebrew atau Aramy. Baik dari bahasa Arab atau Aramy
Mempunyai konotasi arti yang sama yakni tempat belajar. Padanan madrasah dalam
Bahasa Indonesia adalah sekolah. Padaumumnya, pemakaian kata madrasah dalam
arti Sekolah tersebut, mempunyai konotasi khusus yaitu sekolah-sekolah agama
Islam.Yang Berjenjang dari madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah
Namun, kata madrasah pada awal perkembangannya mempunyai beberapa
Pengertian, diantaranya: berarti aliran atau mazhab, kelompok atau golongan filosuf,
dan Ahli pikir atau penyelidik tertentu yang berpegang pada metode atau pemikiran
yang Sama
Beberapa pengertian di atas, terjadi karena aliran-aliran yang timbul sebagai akibat
Perkembangan ajaran agama Islam dan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang
saling Berebut pengaruh di kalangan umat Islam dan berusaha untuk mengembangkan
aliran Atau mazhabnya masing-masing.Maka terbentuklah madrasah-madrasah dalam
Pengertian kelompok pemikiran, mazhab atau aliran tersebut.Itulah sebabnya
mengapa Sebagaian besar madrasah yang didirikan pada masa itu dihubungkan
dengan nama-nama Mazhab yang mashur, misalnya madrasah Syafi‟iyah, Hanafiyah,
Malikiyah, dan Hanafiyah.Jadi kata madrasah pada awal perkembangannya, diartikan
jalan pemikiran seorang Pemikir atau kelompok pemikir dalam suatu bidang ilmu,

2
Hasbunallah, “Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia”Lintasan Perkembangan Dan Pertumbuhan
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999),160

2
kemudian diartikan tempat Belajar atau lembaga pendidikan dan pengajaran seperti
sekolah yang berkonotasi khusus Yaitu yang banyak mengajarkan agama Islam atau
ilmu-ilmu keIslaman.Kedua arti Tersebut masih terasa dilakukan mayoritas umat
Islam sampai sekarang, karena madrasah Merupakan tempat penyebaran paham aliran
atau mazhab yang dianut untuk Disosialisasikan ke seluruh umat.Misalnya madrasah
NU yang disebut dengan “AlMa‟arif” menyebarkan misi Syafi‟iyahnya, dan
madrasah Muhammadiyah yang Membawa paham kemuhammadiyahannya, dan
seterusnya

B. Sejarah awal adanya madrasah


Madrasah merupakan satu jenis lain dari lembaga pendidikan Islam, dan mulai
muncul Pada akhir abad ke IV Hijriah 3 Madrasah merupakan hasil evolusi dari mesjid
sebagai Lembaga pendidikan dan Khan sebagai tempat tinggal mahasiswa. Madrasah
menempati Langkah ketiga dari satu garis perkembangan, dengan urutan : masjid, ke
masjid-Khan, Kemudian ke madrasah
istilah Madrasah Pertama kali muncul adalah berkenaan dengan upaya khalifah
Abbasiyah Harun al-Rasyid menyediakan fasilitas belajar ilmu kedokteran dan ilmu-
ilmu Penopang lainnya dilingkungan klinik (Bimaristain) yang dibangunya di
Baghdad. Komplek ini dikenal dengan sebutan “Madrasah Baghdad”.Namun
kelihatannya Pemakaian istilah tersebut cenderung anatema, terutama kalau
diperhatikan tidak adanya Kelanjutan dari madrasah Baghdad, kecuali munculnya
Bait al-Hikmah dimasa Makmun.Para ahli sejarah berbeda pendapat tentang
munculnya madrasah sebagai lembaga Pendidikan Islam yang kita kenal seperti
sekarang ini. Hasbullah berpendapat bahwa Madrasah pertama adalah Madrasah al-
Baihaqiyah di Naisabur didirikan oleh Abu Hasan Ali al-Baihaqi (w. 414 H).4
Hasil penelitian seseorang peneliti Richard Bulliet pada tahun 1972,
Mengungkapkan bahwa selama dua abad sebelum madrasah Nizamiyah di Baghdad
Sudah berdiri madrasah di Naisabur sebanyak 39 madrasah dengan madrasahnya yang
Tertua yaitu “Miyan Dahiya” yang mengajarkan fiqh Maliki.Demikian juga Naji
Ma‟ruf mengatakan, bahwa 165 tahun sebelum madrasah Nizhamiyah sudah ada
madrasah di Maa waraa al-Nahri dan Khurrasan.

3
Ibid 40
4
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), h. 160

3
Sebagai buki ia Mengungkapkan data dari Tarikh al-Bukhari yang menjelaskan
bahwa Ismail bin Ahmad (w. 295 H) mempunyai madarasah yang dikunjungi oleh
para pelajar untuk melanjutkan Pelajaran mereka. Madrasah Naisabur pada masa awal
ini didirikan oleh seorang ulama Fiqh dengan tujuan utama untuk mengembangkan
ajaran mazhabnya.
Pada umumnya Madrasah tersebut mengajarkan satu mazhab fiqh saja dan sebagian
besar bermazhab Syafi‟i.Dari 39 madrasah yang dikemukakan oleh Bulliet, hanya
satu madrasah yang Mengajarkan fiqh Maliki, empat madrasah yang mengajarkan
fiqh mazhab Hanafi,dan Yang lainnya mengajarkan fiqh mazhab Syafi‟i.
Pendapat lain mengatakan bahwa madrasah muncul pertama kali di dunia Islam
Adalah madrasah al-Nizhamiyah, yang didirikan oleh Nizham al-Mulk, seorang
penguasa Dari Bani Saljuk (w. 485 H.) Ibnu Atsir menyebutkan bahwa Nizham al-
Mulk seorang Wazir sultan Maliksyah Bani Saljuk (465-485) mendirikan dua
madrasah yang terkenal Dengan nama madrasah al-Nizhamiyah di Baghdad dan di
Naisapur, kemudian diberbagai Wilayah yang dikuasainya.
Dari berbagai keterangan di atas kirannya jelas bahwa istilah madrasah pernah
Muncul pada masa Khalifah Abbasiyah Harun al-Rasyid yang disebut dengan
“Madrasah Baghdad”, akan tetapi belum populer dan mengalami stagnasi. Madrasah
di kawasan Naisabur pada abad ketiga. Para peneliti kebanyakan menyebutkan
wilayah yang sama Yaitu di Naisabur, namun, berbeda madrasah mana yang
dimaksud. Sebagian peneliti Menyebutkan madrasah “al-Baihaqiyah”, tetapi ternyata
jika dilihat dari masa hidup Pendirinya yaitu Abu Hasan Ali al-Baihaqi yang wafat
414 H, pendapat ini kurang Tepat.Sebagian lagi berpendapat madrasah “Miyan
Dahiya”, mungkin pendapat inilah Yang lebih kuat.Sedang madrasah Nizhamiyah di
Baghdad adalah madrasah terbesar Pertama di dunia Islam yaitu pada abad kelima
Hijriyah.

C. Madrasah dan pendidikan tinngi zaman keemasan islam


Zaman keemasan Islam, yang berlangsung sekitar abad ke-8 hingga ke-13,
Menyaksikan perkembangan pesat madrasah. Pusat-pusat pembelajaran seperti Bait
Al-Hikmah di Baghdad menjadi tempat terkenal bagi para ilmuwan dan cendekiawan
Muslim. Selama masa ini, kurikulum madrasah diperluas untuk mencakup ilmu-ilmu
Seperti matematika, astronomi, kedokteran, sastra, dan filsafat.Ilmuwan terkenal

4
Seperti Al-Farabi, Ibn Sina (Avicenna), dan Al-Razi mengajar di madrasah dan
Membuat kontribusi besar dalam ilmu pengetahuan. Mereka juga memainkan peran
Penting dalam memelihara warisan ilmiah Yunani kuno dan mengembangkan
Pengetahuan baru.Madrasah berkembang pesat selama zaman keemasan Islam di
bawah kekhalifahan Abbasiyah dan Umayyah.
1. Madarasah Nizhamiyah(457-459 H)
Salah satu jenis lembaga pendidikan tinggi yang muncul pada akhir abad IV
Hijriah
adalah madrasah.Sedangkan Nizhamiyah adalah sebuah lembaga pendidikan yang
didirikan tahun 457-495 H/1065-1067 M oleh Nizham Al- Mulk5 dari dinasti Saljuk.
Dinasti Saljuk berasal dari beberapa kabilah kecil rumpun suku Qiniq dalam
masyarakat Turki Oquz.Ia mengabdikan diri kepada Raja Begu (daerah Turkaman)
yang meliputi Laut Arab dan Laut Kaspia. Saljuk kaum yang memerdekakan diri dari
dinasti Samiah. Setelah saljuk meninggal, kekuasaanya dilanjutkan oleh Thurgul Bek,
ia berhasil mengalahkan dinasti Ghaznawi (429 H/1036 M).
Kemudian ia memproklamirkan berdirinya Dinasti Saljuk dan mendapatkan
pengakuan dari Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Bani Saljuk memasuki Baghdad
pada masa Thurgul yang menggantikan Bani Buwaihi. Thurgul digantikan oleh Alp
Arselan dengan perdana menterinya yang terkenal, yaitu Nizham al- Mulk.Pada masa
inilah Saljuk berjaya hingga berlanjut pada masa khalifah Malik Syah.
Madrasah Nizhamiyah merupakan madrasah termasyhur di dunia.Di antara
Madrasah tersebut yang terkenal dan terpenting adalah Nizhamiyah diBaghdad (selain
Madrasah di Balkh, Naisabur, Jarat, Asfahan, Basrah, Marw, Mausul, dan lain
Sebagainya). Madrasah- madrsah Nizhamiyah itu dapat disamakan dengan perguruan
Tinggi di masa sekarang, mengingat gurunya adalah ulama besar yang termasyhur
salah Satunya adalah Abu Hamid bin Muhammad al- Ghazali. Al- ghazali terkenal
dengan asas Mengajarnya, yaitu:
 Memperhatikan tingkat daya berpikir anak
 Menerangkan pelajaran dengan jelas dari konkrit ke abstrak
 Mengajarkan ilmu pengetahuan secara berangsur-angsur.

5
Nizham Al- Mulk adalah seorang Perdana Menteri (Wazir Dinasti Saljuk pada masa pemerintahan Alp
Arseloan dan Sultan Malik Syah (lihat Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam II), (Jakarta: Grafindo
Persada, 1993), h. 73.

5
Kehadiran Madrasah Nizhamiyah telah memberi pengaruh yang besar pada
Masyarakat baik bidang politik, ekonomi, maupun sosial keagamaan .Dalam
bidang Ekomomi, madrasah ini telah menghasilkan lulusan yang siap menjadi
pegawai Pemerintah dibidang hukum dan administrasi.Pada sosial keagamaan,
madrasah yang Memfokuskan pada ajaran fiqih, dianggap sesuai dengan
kebutuhan masyarakat Umumnya.

1. Madrasah Di Mekkah

Menurut Taqi Al-Din Al- fasi Al-Makki Al-Maliki (775-832 H/1373-1428 M)


Madrasah pertama di Mekkah adalah Madrasah Al-Ushufiyyah yang di dirikan oleh
Afif Abdullah Muhammad Al-Ursufi (w. 595 H/1196 M) pada tahun 571 H/ 1175 M.
Madrasah yang terletak di pintu Umrah, bagian selatan mesjid Al- Haram ini memiliki
sebuah ribath yang disebur ribath Abi Ruqaibah (atau Abi Qutaibah)6

Lebih jauh Al-Fasi menjelaskan bahwa semasa hidupnya, dia telah berhasil
mencatat 11 Nama madrasah. Namun demikian, setelah menusuri sumber-sumber
lainya , Azyumardi Berhasil memperoleh data tentang 3 madrasah lainya hingga
jumlanya menjadi 14 Madrasah7

Sedangkan jika dilihat dari rentang waktu sejak awal pendirian madrasah Al-
Urshufiyyah hingga Selain kedua madrasah di atas, Hillanbrand menjelaskan pada
tahun 1183-1184 M, Gubernur Aden juga membangun madrasah untuk Mazhab
Hanafi di Mekkah. Dan setahun kemudian, dia membagun lagi madrasah untuk
Mazhab Syafi‟i.8

2. Madrasah Di Madinah

Dibandingkan dengan mekkah, perkembangan madrasah di Madinah terlihat lebih


gelap, pasalnya, sumber-sumber yang berkenaan dengan sejarah Madinah pada

6
Azumardi Azra, Jaringan Ulama Timu Tengah dan Kepulaun Nusantara abad ke XVII dan
XVIII :akarPemaharuan Islam Indonesia (Bandung: Mizan, 2004), 56.
7
Suwito, “Sejarah Sosial Pendidikan Islam.,192
8
Azumardi Azra, Jaringan Ulama Timu Tengah dan Kepulaun Nusantara abad ke XVII dan XVIII :akar
Pemaharuan Islam Indonesia.,57-58

6
umumnya tidak membahas tentang hal ini. Dari hasil pelacakanya, Azumardi hanya
memperoleh beberapa informasi sebagai beriku:

Pertama, dari buku The Taravels ofibn jubayr, Azyumardi memperoleh informasi
bahwa Ibn Jubayr pernah menghadiri kegiatan perkuliahan di Mekkaha dan di
Madinah pada tahun 579 H/ 1183 M. Namun apa nama madrasah tempat dia
mengikuti kegiatan tersebut, tidak disebutkan secara eksplisit.Kedua, dari buku The
Trevels of Ibn Battutah, Azyumardi memperoleh informasi bahwa Ibn Jubayr pernah
menghadiri kegiatan perkulihan di Mekkah dan Madinah menjelang akhir tahun 728
H/ 1326 M, sering mengamati kegiatan keilmuan yang diselenggarakan di Al-Masjid
Al-Nabawi dalam bentuk halakah, lengkap dengan Al-Qur‟an dan ktab-kitab lainya.

Ketiga, dari buku yang terakhir, Azyumardi juga memperoleh informasi bahwa di
antara wilayah Dar Al-Syibak dan Al-Husan Al-Atiq, penguasa Mamluk juga pernah
mendirikan sebuah madrasah yang bernama Madrasah Jaubaniyyah. Penguasa
Mamluk lainya juga melakukan hal yang sama secara kolektif madrasah-madrasah
tersebut dengan nama Madrasah Asyafi‟iah.

Adapun madrasah yang pernah di dirikan di madinah yaitu: madrasah Qe‟it Bey,
Madrasah Al-Basithiyah yang dirikan oleh Zayni „Abdul Al-Basith, Madrasah Al-
Zamaniyah yang di dirikan oleh Syams Al-Din Al-Zaman, Al-Sanjariyah, Al-
Syahabiyah, danAlMazhariyah yang di dirikan oleh Zaini Katib. Dan Azyumardipun
mendapatkan informasi tentang berdirinya madrasah Al-Hamadiyah yang di dirikan
oleh salah seorang pengusa Utmani.

Selain madrasah, universitas juga menjadi pusat pendidikan tinggi dalam Islam.
Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, yang didirikan pada tahun 859 M oleh
Fatimah al-Fihri, dianggap sebagai universitas tertua yang masih Beroperasi di dunia.
Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, dan Universitas AlQuaraouiyine di Timbuktu,
Mali, juga terkenal sebagai pusat pembelajaran Tingkat tinggi.Universitas-universitas
Islam mengajar berbagai disiplin ilmu, Termasuk ilmu agama, hukum, kedokteran,
matematika, astronomi, dan Sastra. Ilmuwan terkenal seperti Ibn Rushd (Averroes),
Ibn Khaldun, dan AlBiruni mengajar dan membuat karya-karya ilmiah penting di
universitas- universitas ini antara lain:

1. Universitas al qarawiyyin
7
Pada zaman klasik Islam salah satu media dari kegiatan dakwah dan Pendidikan
Islam ialah masjid. Masjid pada zaman ini tidak hanya berfungsi sebagai Tempat
melaksanakan sholat berjamaah, tetapi juga tempat kegiatan pendidikan dan
Perjuangan umat Islam.

Seiring bertambahnya wilayah kekuasaan Islam, para Khalifah membangun tempat-


tempat ibadah umat Islam dan juga bermaksud Menjadikannya sebagai tempat untuk
menuntut ilmu. Berawal dari masjid inilah Kegiatan pendidikan Islam berlangsung
dan juga menyumbangkan khazanah Intelektual dalam peradaban Islam.9

satu bangunan masjid yang tergolong berpengaruh dalam peradaban Islam ialah
Masjid Al-Qarawiyyin Maroko. Masjid ini pada awalnya dibangun Sebagai tempat
ibadah sekaligus madrasah dengan sistem yang menyediakan tempat Bagi praktik
pengajaran agama dan hafalan Al-Quran.

Berkat dinasti berturut-turut Yang mengatur kota Fez, Al-Qarawiyyin diperluas


hingga menjadi masjid terbesar di Afrika dengan kapasitas 22.000 jama’ah dan
berubah menjadi pusat kajian ilmiah Yang maju.10

Pendiri masjid ini ialah seorang muslimah yang bernama Fatimah al-Fihri.Seorang
wanita dari Tunisia yang bermigrasi ke Fez Maroko. Pada tahun 859 M Fatimah al-
Fihri membangun sebuah masjid sekaligus madrasah pendidikan yang Bernama
Masjid Al-Qarawiyyin. Seiring berjalannya waktu, masjid ini kemudian Mengalami
transformasi fungsi menjadi sarana pendidikan yang berjenjang lebih Tinggi dan
dalam kelembagaannya bersifat formal. Sampai kemudian masjid yang Awalnya
menjadi madrasah atau sebagai tempat perkumpulan (halaqah) berubah Menjadi
sebuah universitas yang disebut Universitas Al-Qarawiyyin.

Maroko pernah dikuasai oleh dinasti-dinasti kecil seperti Dinasti Idrisiyah, Dinasti
Murabithun, Dinasti Muwahiddun, Dinasti Marrin, Dinasti Sa’adi dan Terakhir
Dinasti Alawiyyin yang bertahan hingga sekarang. Dari semua dinasti itu Telah
memberikan perhatiannya kepada masjid Al-Qarawiyyin baik dari segi Penambahan
fasilitas masjid maupun pengaruhnya teradap umat.

9
Abuddin Nata, Sejarah Sosial Intelektual Islam dan Institusi pendidikannnya (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012), hlm. 193-197.
10
Gleen Hardaker And A’ishah Ahmad Sabki, Reflections On Islamic Pedagogy University Of
. Al- Qarawiyyin (England: Beyondlabels Press, 2011), hlm. 2.

8
Namun Perkembangan masjid Al-Qarawiyyin yang terbilang pesat terjadi pada masa
Alawiyyin.11 Dinasti Alawiyyin berdiri pada tahun 1660 di Maroko dengan raja
Pertama bernama Maulay Rasyid.

Raja yang berkuasa pada saat itu juga masih Memperhatikan kemajuan bidang
pendidikan meski pada masa itu Maroko tengah Mengalami penjajahan.12

Raja tetap memperhatikan pengelolaan Masjid Al-Qarawiyyin yang tetap


dipertahankan eksistesinya di tengah persoalan negara yangtengah melanda. Sampai
pada masanya masjid Al-Qarawiyyin resmi menjadi Universitas pada tahun 1963 M.13

2. Baitul Hikmah di Baghdad

Baitul hikmah di Baghdad didirikan pada masa Harun Al-Rasyid menjadi


khalifah.Kemudian diteruskan dan diperbesar oleh khalifah al-Makmun. Pada Baitul
Hikmah , Bukan saja diajarkan ilmu-ilmu agama Islam, bahkan juga ilmu-ilmu umum,
yaitu ilmu Alam, kimia, fisika dan lain-lain.

Baitul Hikmah mempunyai perpustakaan yang besar. Khalifah Harun al-Rasyid


Mengumpulkan dalam perpustakaan itu kitab-kitab ilmu Islam, kitab-kitab ilmu
Kedokteran dan ilmu falak yang diterjemahkan dari bahasa asing ke dalam bahasa
Arab. Baitul Hikmah pada masa al-Makmun adalah masa keemasannya, sehingga
sampai puncak ketinggian dan kemuliaannya, bahkan Baitul Hikmah itu satu-satunya
Universitas yang mempunyai guru-guru luar biasa dan perpustakaan umum yang
Berharga, serta alat peneropong bintang yang tak ada taranya pada zaman tersebut.

3. Universitas Al Azhar
Munculnya al-Azhar sebagai lembaga pendidikan dimulai ketika
pemerintahan Dinasti Fatimiyyah dipegang oleh Khalifah al-Aziz Billah. Usaha yang
dilakukan olehnya adalah dengan memerintahkan Ya`kub ibn Killis untuk
melaksanakan kegiatan belajar secara terus-menerus. Dari usaha yang dilakukan Ibn
Killis banyak umat Islam yang belajar, melakukan diskusi, mendengarkan cerita, dan

11
Ahmad Rofi’ Ustmani, Jejak-Jejak Islam: Kamus Sejarah Peradaban Islam dari masa ke
Masa (PT. Bentang Pustaka: Yogyakarta, 2015), hlm. 296.
12
Imam Muhsin, “Peradaban Islam Pra-modern di Afrika Utara”, dalam Siti Maryam, dkk.,
(ed), Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern (LESFI: Yogyakarta, 2003), hlm.
230.
13
Sujadi, “Peradaban Islam Modern di Afrika Utara”, dalam Siti Maryam,
Sejarah Peradaban Islam, hlm. 246.

9
kegiatan semacam ini dilaksanakan secara rutin sehingga pada saat itu dimulailah
babak baru perubahan Masjid al-Azhar menjadi universitas.

. (Madrasah al-`ulya) atau ( Jami`ah al-Azhar ) Perkembangan kegiatan pendidikan


di al-Azhar semakin menunjukkan wujudnya karena didukung oleh kepiawaian
beberapa ulama sebagai guru yang mengajarkan ilmunya diuniversitas al-Azhar.
Terdapat sejumlah nama-nama ulama Syiah seperti, Abu Hasan al-Nu`man (ahli fikih
ahlul bait), Muhammad ibn Nu`man, Husein ibn Nu`man, Hasan ibnZaulaq (ahli fikih
dan sejarah Mesir), dan Al-Amir Mukhtar Abdul Malik Muhammad ibnAbdul Malik
Ahmad al-Hadani.Pada masa dinasti Fatimiyah ini, masjid menjadi tempat
berkumpulnya ulama fiqh Khususnya ulama yang menganut mazhab Syi‘ah
Isma‘iliyyah. Mereka berkumpul membuat buku tentang mazhab Syi‘ah Ismailiyah
yang akan diajarkan kepada masyarakat. Diantara Tokoh yang membuat buku antara
lain Ya‘qub bin Killis.
Ia adalah seorang keturunan Yahudi Muslim dan seorang menteri (Wazir) yang sangat
mencintai ilmu dan seni.
Khalifah al-Muidz memilihnya dikarenakan bangsa Yahudi terkenal dengan
ketekunan dan keuletannya. Disetiap hari Jum‘at, Killis membacakan buku fiqh
fatimy ini didepan masyarakat. Dan ia juga berinisiatif mengadakan perkumpulan
dengan para fuqoha, ahli kalam, dan Ahlul jadal14
Khalifah Muidz juga mengumpulkan para penulis di istana untuk menyalin buku-
bukuseperti : Al-Qur‘an, Hadits, Fiqh,Sastra hingga ilmu kedokteran.Ia memberikan
penghargaanKhusus bagi para ilmuwan ini dan menugaskan mereka untuk menjadi
imam di masjid istana.Begitu tingginya perhatian pemerintah terhadap ilmu
pengetahuan hingga kebutuhan untuk penyalinan naskah tersebut pun tersedia, seperti
tinta dan kertas.15
Perkembangan kebudayaan Islam pada masa ini mencapai kondisi yang sangat
mengagumkan. Hal ini disebabkan berkembangnya penerjemahan dan penerbitan
sumber-sumber pengetahuan dari bahasa asing seperti Bahasa Yunani, Persia, dan
India kedalamBahasa Arab, yang banyak mendorong para Wazir, sultan, dan‘umarâ
Untuk melahirkan tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan sastra, dan diantara tokoh-tokoh
tersebut antara lain:
 Syekh Imam el-Syarief Muhamad bin Abdullah Al-Kharasyi Al-Maliki.
14
Ibid hal 29
15
Suwito dkk, hlm. 125

10
 Syekh Imam Ibrahim Muhammad Al-Barmawi
 Syekh Imam Muhammad al-Nasyraty Al-Maliky
 Syekh Imam Abd el-Baqi el-Qulaeny Al-Malikiy
 Syekh Imam Muhammad Syanan Al-Maliky
 Syekh Imam Ibrahim Musa el-Fayoumy Al-Maliky
 Syekh Imam Abdellah Al-Syabrawi Asy Syafi’i
 Syekh Imam Muhammad Salim Al-Hifny Asy Syafi’i
 Syekh Imam Abd Raouf Muhammad el-Sujaeni Asy Syafi’i
 Syekh Imam Ahmad Abdel Monem el-Damanhury

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Eksitensi madrasah pada awal memiliki sejarah yang sangat panjang selama
perjalanan Peradaban Islam, dan berkontribusi lahirnya tradisi intelektual Islam, ia
merupakan Transformasi institusi pendidikan Islam sebelumya, seperti kuttab-
maktab , masjid dan lain lainya, meskipun tradisi keilmuan secara langsung tidak
lahir di intitusi madrasah, Dikarenakan institusi madrasah dihendel langsung oleh
pemerintah, namun melalui institusi Inilah telah menumbuhkan kecintaan dan
gairah para intelektual Islam terhadap ilmu Pengetahuan, ini terbukti dari karya-
karya mereka dari berbagai bidang Ilmu Agama Maupun ilmu pengetahuan lain
(sains). Dan eksistensi Universitas pada awal sejarah dalam peradaban islam
mempunyai peran penting dalam membangun generasi-generasi islami yang
berdasarkan al Qur’an dan as sunnah,

B. Saran
Dengan memahami materi yang telah diuraikan mengenai madrasah dan
pendidikan tinggi dalam keemasan islam, karena ini merupakan suatu kebanggaan
11
yang luar biasa dalam sejarah dunia, islam adalah agama yang mempelopori
semua bidang ilmu pengetahuan, diharapkan kita bisa lebih menggali dan
mendalami semua bidang keilmuan tersebut.
Pada saat pembuatan makalah, penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis harapkan kritik dan sarannya
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

DAFTAR PUSTAKA

Hasbunallah, “Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia”Lintasan Perkembangan Dan

Pertumbuhan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999)

Azra Azumardi, Jaringan Ulama Timu Tengah dan Kepulaun Nusantara abad ke XVII dan

XVIII :akar Pemaharuan Islam Indonesia (Bandung: Mizan, 2004)

Billah Orr dan Budi Lazarusli, Kenneth MM, Education for This Life or For The Life Come:

H. Maksum, Madrasah; Sejarah Dan Perkembanganya (Jakarta Logos Wacana Ilmu, 1999)

Hasan Asari,Menyingkap Zaman Keemasan Islam Kajian atas Lembaga-lembaga

Pendidikan edisi Revisi,(Bandung: Cipta Pustaka Media, 2007),

Hillanbrand, Madrasah Dalam The Encyclopedia of Islam (Laiden: E.J. Bill 1986),1127

12
13

Anda mungkin juga menyukai