Tahap 1: Bimtek Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid-19 I Konsep Asesmen Diagnosis Awal Pengantar
Konsep Asesmen Diagnosis Awal
IN PROGRESS
Selama masa Pembelajaran Jarak Jauh, pengelolaan kelas yang kondusif menjadi perkara yang sangat
menantang. Keadaan dimana guru dan siswa tidak dapat bertatap muka secara langsung, tidak
memungkinkan guru untuk menjalani fungsi kontrol seperti ketika di dalam kelas. siswa terlihat tidak
termotivasi untuk belajar jarak jauh secara daring, pembelajaran di rumah dimana siswa melakukan
pembelajaran secara mandiri juga sudah dikontrol, bagaimana guru dapat mengetahui kesulitan dan
pencapaian siswa?
Belum lagi setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, keadaan keluarga yang beragam, dengan
tingkat ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang sudah diajari berkali-kali masih belum paham materi,
sedangkan ada siswa yang sekali diajari sudah langsung bisa. Ada siswa-siswa yang tidak terpantau
tugas-tugasnya di rumah karena orang tuanya sibuk bekerja. Ada siswa yang sering melewati kelas
daring karena alasannya gawainya dipakai bergantian dengan kakak dan adiknya. Ada siswa yang tidak
punya pulsa. Kacau! Bagaimana guru dapat mengelola kelas dengan keadaan seperti ini?
Jangan khawatir. Jika Anda telah mampu mengenali tantangan yang Anda hadapi, selanjutnya Anda akan
dapat memikirkan langkah-langkah untuk mengatasinya.
Jika Anda telah selesai membaca instruksi ini, silakan melanjutkan ke aktivitas berikutnya.
Pandemi Covid-19 memaksa guru dan siswa untuk langsung mengubah cara pembelajaran normal
menjadi Pembelajaran Jarak Jauh. Keadaan darurat membuat guru lupa melihat dan
mempertimbangkan kondisi kesiapan siswa baik secara kognitif dan non kognitif sebelum dan selama
Pembelajaran Jarak Jauh. Hal ini berimbas pada tantangan-tantangan yang sudah disebutkan di sesi
sebelumnya.
Berangkat dari isu ini, selain menetapkan kebijakan mengenai kurikulum pada kondisi khusus di masa
pandemi, Mendikbud juga mengimbau guru untuk melakukan asesmen diagnosis. Asesmen dilakukan di
semua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa sebagai dampak
pembelajaran jarak jauh.
Apakah Bapak dan Ibu Guru masih ingat strategi Memanusiakan Hubungan dalam pedoman pelaksanaan
Pembelajaran Jarak Jauh? Strategi ini menekankan pada praktik pembelajaran yang dilandasi orientasi
pada anak berdasarkan relasi positif yang saling memahami antara guru, siswa dan orangtua. Anda
dapat menggunakan strategi memanusiakan hubungan ini pada awal pembelajaran untuk mendapatkan
informasi mengenai profil siswa Anda, termasuk kondisi non-kognitif dan kognitifnya.
Anda akan mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai asesmen diagnosis awal serta manfaat yang
akan Anda peroleh dari Asesmen diagnosis awal dengan membaca infografik berikut ini:
Tahap 1: Bimtek Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid-19 I Konsep Asesmen Diagnosis Awal Asesmen
Diagnosis Non Kognitif
IN PROGRESS
Sekarang, Anda telah memahami mengenai asesmen diagnosis, tujuan dan manfaatnya. Asesmen
diagnosis yang dilakukan di awal pembelajaran jarak jauh, dilakukan untuk melihat kondisi siswa baik
secara non kognitif maupun secara kognitif.
Asesmen diagnosis non kognitif di awal pembelajaran diberikan pada siswa untuk mengetahui:
Dalam melaksanakan asesmen diagnosis di awal pembelajaran, Anda perlu melakukan tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Terkait persiapan dan pelaksanaan asesmen diagnosis non
kognitif, keterampilan guru untuk bertanya dan membuat pertanyaan dapat membantu guru
mendapatkan informasi yang komprehensif dan cukup mendalam. Berikut ini Anda dapat mempelajari
tips bagaimana strategi tanya jawab bersama murid dalam asesmen diagnosis non-kognitif.
IN PROGRESS
Asesmen diagnosis non kognitif di awal pembelajaran diberikan pada siswa untuk
mengetahui:
IN PROGRESS
Anda telah selesai memah mengenai asesmen diagnosis non kognitif. Jadi apakah
yang dapat membantu guru untuk dapat melakukan asesmen non kognitif secara lebih
efektif?
Benar! Kemampuan untuk melakukan strategi bertanya sangat membantu guru dalam
melakukan asesmen diagnosis awal non kognitif.
Anda sudah mempelajari topik yang ketiga mengenai konsep asesmen diagnosis awal.
Bagaimana sejauh ini proses belajar Bapak Ibu guru? Apakah menemui kesulitan?
Selanjutnya Bapak Ibu Guru dapat mengukur sejauh mana pemahaman Anda. Silahkan
mengikuti kuis berikut ini dengan memilih satu jawaban yang menurut Anda paling
sesuai.
Jika Bapak Ibu merasa kurang puas dengan hasil kuis yang diperoleh, Anda dapat
menjawab ulang kuis dan melihat kembali materi-materi yang sudah Anda pelajari untuk
memastikan pemahaman Anda. Anda dapat menyelesaikan kuis setelah pencapaian
Anda mencapai minimal 70%.
Memonitor perkembangan non kognitif dan kognitif siswa untuk memenuhi target
capaian belajar
Memonitor keterlibatan orang tua selama pembelajaran jarak jauh
Apa yang kamu lakukan apabila tidak mengikuti sesi kelas online?
Apa saja kegiatan yang kamu lakukan selama belajar dari rumah?
Apa orang tuamu lakukan untuk membantumu ketika belajar dari rumah?
Apa tugas yang paling sulit dikerjakan selama belajar dari rumah?
Guru Tya telah melakukan asesmen diagnosis kognitif dan non kognitif awal, Adit
seorang siswanya memiliki nilai skor yang tinggi pada asesmen kognitifnya namun pada
asesmen non kognitif Adit mengatakan bahwa dirinya tidak menyukai kegiatan
pembelajaran jarak jauh yang gurunya berikan.
Dari cerita diatas tindak lanjut yang dapat Guru Tya lakukan adalah…
Melakukan diskusi dengan Adit dan orang tuanya, terkait kendala yang dihadapi
Adit
Memberikan pilihan aktivitas pembelajaran jarak jauh yang ingin dilakukan Adit