Anda di halaman 1dari 20

Pengantar Asesmen Diagnosis Berkala

Tahap 1: Bimtek Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid-19 I Konsep Asesmen Diagnosis Berkala Pengantar
Asesmen Diagnosis Berkala
IN PROGRESS

Halo Bapak, Ibu Guru! Masih ingatkah Anda dengan video testimoni tantangan yang
dihadapi guru selama pembelajaran jarak jauh? Jika Anda cermati, terdapat guru yang
mengeluhkan bagaimana melakukan asesmen dalam kondisi seperti saat ini. Jika
diberikan tes, guru khawatir siswa tidak mengerjakan dengan jujur. Jangankan belajar
di rumah, secara tatap muka saja masih sering terjadi kecurangan siswa mengerjakan
tes tertulis. Bagaimana menurut Bapak, Ibu? Apakah Anda juga merasakannya?

Permendikbud Nomor 18 Tahun 2018 menjelaskan bahwa salah satu tugas pokok guru
ialah menilai atau melakukan asesmen untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa.
Dalam hal ini, guru berperan melakukan diagnosis untuk melihat perkembangan belajar
siswa. Apa tujuannya? Ya, seperti yang Anda pelajari pada topik sebelumnya,
mengamati perkembangan belajar siswa diperlukan agar guru dapat dengan mudah
memberi pengalaman belajar yang terarah dan berkelanjutan melalui pemberian umpan
balik.

Akan tetapi, merancang dan melakukan asesmen menjadi tantangan yang dikeluhkan
guru. Tantangan ini semakin terasa dalam kondisi pembelajaran jarak jauh seperti saat
ini. Sebenarnya, asesmen seperti apa yang perlu dikuasai guru? Apakah asesmen
dilakukan hanya di akhir pembelajaran? Pertanyaan tersebut menjadi pokok bahasan
pada topik ini. Mari kita pelajari topik asesmen diagnosis berkala ini hingga selesai.

Klik pada tombol “Tandai Telah Selesai” untuk melaporkan pada sistem bahwa
Anda sudah menyelesaikan pelajaran pada modul ini.

Tiga Kategori Asesmen Pembelajaran


Tahap 1: Bimtek Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid-19 I Konsep Asesmen Diagnosis Berkala Tiga
Kategori Asesmen Pembelajaran

IN PROGRESS

Seperti yang Anda ketahui, asesmen dalam pembelajaran bertujuan mengumpulkan


dan mengolah informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Dalam hal ini,
mengukur seberapa jauh kemajuan belajar siswa berarti akan mengukur kemajuan
belajar guru. Mengapa demikian? Jika guru mampu mendiagnosis kebutuhan belajar
siswa, apa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan berarti secara langsung guru dapat
merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil asesmen yang diperoleh dapat
digunakan untuk menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan belajar siswa.
Lantas, asesmen seperti apa yang dibutuhkan guru? Apakah asesmen hanya berupa
tes tertulis? Miskonsepsi yang sering terjadi asesmen dilakukan secara terbatas dalam
tes tertulis di akhir pembelajaran. Padahal asesmen tidak hanya dilakukan di akhir
materi pembelajaran. Bagaimana bisa? Kita perlu mengetahui bahwa asesmen
pembelajaran dikategorikan dalam tiga jenis, diantaranya:

1. Asesmen terhadap pembelajaran (assessment of learning)


2. Asesmen untuk pembelajaran (assessment for learning)
3. Asesmen sebagai pembelajaran (assessment as learning)
Bagaimana penjelasan setiap kategori asesmen tersebut? Silakan cermati infografis
berikut.
Asesmen Formatif sebagai Asesmen
untuk dan sebagai Pembelajaran
Tahap 1: Bimtek Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid-19 I Konsep Asesmen Diagnosis Berkala Asesmen Formatif sebagai
Asesmen untuk dan sebagai Pembelajaran

IN PROGRESS
Anda telah mempelajari bahwa asesmen pembelajaran mencakup asesmen terhadap,
untuk dan sebagai pembelajaran. Dari ketiga asesmen tersebut apa kata kunci yang
Anda dapatkan? Bagaimana penerapan ketiga asesmen tersebut dalam pembelajaran
jarak jauh?

Asesmen terhadap proses belajar atau asesmen sumatif bertujuan menentukan tingkat
pencapaian hasil belajar siswa yang dilakukan di akhir materi pembelajaran. Di sisi lain,
asesmen untuk dan sebagai pembelajaran dikenal pula dengan asesmen formatif.
Pada asesmen formatif guru mengumpulkan informasi yang membantu guru memberi
umpan balik dan tindak lanjut proses belajar. Selain membantu guru, asesmen formatif
juga membantu siswa memperbaiki cara belajar dengan menentukan kembali strategi
belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini sesuai dengan cara 5M membangun
keberlanjutan yang telah Anda pelajari di topik awal.

Akan tetapi, seringkali guru hanya berfokus pada asesmen sumatif yang menekankan
perolehan hasil belajar siswa. Padahal, siswa lebih membutuhkan pengalaman belajar
yang berorientasi pada proses, umpan balik dan tindak lanjut pencapaian belajar.
Bukan hanya sekedar penugasan melalui tes dan skor nilai. Terlebih dalam kondisi
pembelajaran jarak jauh saat ini, asesmen formatif perlu menjadi prioritas utama
dibanding asesmen sumatif. Mengapa demikian? Jawaban ini dapat Anda peroleh jika
memahami tujuan dan prinsip asesmen formatif. Silakan cermati infografis berikut. Anda
dapat mencatat poin-poin penting yang diperoleh mengenai tujuan dan prinsip asesmen
formatif.
Asesmen Formatif sebagai Asesmen
Diagnosis Berkala
Tahap 1: Bimtek Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid-19 I Konsep Asesmen Diagnosis Berkala Asesmen
Formatif sebagai Asesmen Diagnosis Berkala

IN PROGRESS

Pada aktivitas sebelumnya, Anda telah memahami tujuan dan prinsip asesmen formatif.
Apa poin penting yang Anda dapatkan?

Berdasarkan tujuan dan prinsip asesmen formatif dapat diketahui bahwa asesmen
formatif merupakan penilaian yang berorientasi pada proses pembelajaran agar siswa
memperoleh umpan balik dari guru untuk memperbaiki capaian belajarnya. Umpan balik
dan tindak lanjut dalam asesmen formatif diperlukan agar siswa memaknai pengalaman
belajar yang telah dilakukan, tidak hanya hasil yang telah dicapai.

Orientasi pada proses sebagai salah satu prinsip asesmen formatif pada
pelaksanaannya dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Tidak hanya dilihat dari
hasil akhir saja, tetapi guru memantau perkembangan proses belajar siswa, memberi
umpan balik dan tindak lanjut dari hasil yang diperoleh. Jika pada topik sebelumnya
Anda telah mempelajari asesmen diagnosis awal, guru juga perlu melakukan asesmen
diagnosis secara berkala. Terlebih pada pembelajaran jarak jauh, asesmen diagnosis
berkala dapat digunakan untuk memetakan kemampuan belajar siswa.
Jika dikaitkan dengan tujuan dan prinsip asesmen formatif, asesmen diagnosis berkala
dapat pula dikatakan sebagai asesmen formatif. Mengapa demikian? Berikut terdapat
infografis tujuan dan prinsip asesmen diagnosis berkala. Anda dapat membandingkan
dengan tujuan dan prinsip asesmen formatif untuk mencari keterkaitan antar keduanya.
Langkah-Langkah Merancang Asesmen
Diagnosis Berkala
Tahap 1: Bimtek Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid-19 I Konsep Asesmen Diagnosis Berkala Langkah-Langkah
Merancang Asesmen Diagnosis Berkala
IN PROGRESS

Bagaimana Bapak Ibu? Apa Anda sudah memahami mengapa asesmen formatif dapat
pula dikatakan sebagai asesmen diagnosis berkala?

Sebagaimana yang Anda ketahui, kemampuan dan kompetensi siswa dalam


menguasai suatu materi berbeda-beda. Setiap siswa memiliki keunikan yang menjadi
identitas pada dirinya. Ada siswa tertentu yang cepat menguasai suatu topik
pembelajaran, tapi belum tentu menguasai pada topik yang lain. Maka dari itu, asesmen
diagnosis berkala diperlukan guna memetakan kemampuan semua siswa di kelas
secara cepat. Dalam hal ini, asesmen diagnosis berkala dapat digunakan untuk
mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan siapa
saja yang belum paham. Dengan demikian, Anda dapat menyesuaikan materi
pembelajaran dengan kemampuan siswa. Terutama pada kondisi pembelajaran jarak
jauh saat ini, penting bagi guru untuk melakukan asesmen diagnosis berkala agar
kebutuhan belajar murid dapat terpenuhi walaupun dilakukan secara jarak jauh.

Lantas, bagaimana merancang asesmen diagnosis berkala? Asesmen diagnosis


berkala dapat dirancang melalui tiga tahapan, yaitu:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Tindak lanjut
Bagaimana penjelasan setiap tahapannya? Silakan pelajari infografis berikut dan
cermati setiap tahapan yang dipaparkan. Kemudian, Anda dapat memulai untuk
merancang asesmen diagnosis berkala sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa
Anda.
Dengan terbiasanya siswa menjalani proses asesmen formatif sebagai asesmen
diagnostik berkala, siswa akan lebih fokus dan mempunyai rasa memiliki terhadap
proses belajarnya sendiri, terbiasa melihat kualitas pekerjaan melalui umpan balik, dan
memperbaiki kekurangan dirinya. Siswa tidak akan lagi berfokus pada capaian nilai
saja, yang cenderung mendorong mereka menggunakan berbagai cara, bahkan cara
yang kurang jujur.

Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait penerapan asesmen diagnosis berkala pada
sumber belajar berikut.

Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala

Kuis Konsep Asesmen Diagnosis


Berkala
Tahap 1: Bimtek Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid-19 I Konsep Asesmen Diagnosis Berkala Kuis
Konsep Asesmen Diagnosis Berkala

IN PROGRESS

Bagaimana Bapak Ibu? Apakah ada kesulitan merancang asesmen diagnosis berkala?

Setelah Anda selesai merancang asesmen diagnosis berkala, Bapak Ibu dapat
mengukur sejauh mana pemahaman selama mempelajari topik ini. Berikut terdapat kuis
dengan soal terkait materi yang telah dipelajari. Silakan memilih satu jawaban yang
menurut Anda paling sesuai.
Jika Bapak Ibu merasa kurang puas dengan hasil kuis yang diperoleh, Anda dapat
menjawab ulang kuis dan melihat kembali materi-materi yang sudah Anda pelajari untuk
memastikan pemahaman Anda. Anda dapat menyelesaikan kuis setelah pencapaian
Anda mencapai minimal 70%.

Klik “mulai kuis” untuk menjawab pertanyaan kuis dan “selesai” untuk
menyelesaikan kuis.

Kuis Konsep Asesmen Diagnosis


Berkala Tahap 1 – Topik 4

ujuan dari asesmen terhadap proses belajar ialah…

 Mengumpulkan informasi untuk umpan balik dan tindak lanjut proses belajar

 Menilai hasil belajar siswa

 Monitoring dan refleksi proses belajar siswa

 Mendiagnosis kesulitan belajar siswa

Selama proses pembelajaran, Guru Rahmi selalu memberi umpan balik untuk
mengumpulkan informasi sejauh mana pemahaman siswa menguasai materi yang
disampaikan. Dalam hal ini, Guru Rahmi telah menerapkan salah satu dari kategori
asesmen..

 Asesmen untuk proses belajar

 Asesmen terhadap proses belajar

 Asesmen dalam proses belajar

 Asesmen sebagai proses belajar


Berikut ini merupakan tujuan merancang asesmen diagnosis berkala yaitu..

 Menilai hasil belajar siswa

 Melibatkan orang tua dalam proses belajar anak


 Memfasilitasi sarana dan fasilitas pendukung pembelajaran

 Memetakan kemampuan belajar siswa


Menurut Anda, kapan waktu yang tepat untuk melakukan asesmen diagnosis berkala?

 Di awal saat hendak memulai topik/materi pembelajaran

 Di akhir saat hendak mengakhiri topik/materi pembelajaran

 Saat melaksanakan pembelajaran

 Dilaksanakan secara rutin pada awal/akhir/waktu lain saat proses pembelajaran

Asesmen diagnosis berkala termasuk ke dalam asesmen…

 Asesmen sumatif

 Asesmen formatif

 Asesmen terhadap proses belajar

 Asesmen diagnostik
Berikut ini merupakan keterkaitan antara asesmen diagnosis berkala dengan asesmen
formatif, kecuali…

 Orientasi pada proses belajar siswa

 Dilakukan secara berkala saat pembelajaran berlangsung

 Mengukur hasil belajar siswa

 Memberi umpan balik dan tindak lanjut hasil diagnosis


Asesmen diagnosis berkala dilakukan melalui tiga tahap mencakup persiapan,
pelaksanaan dan tindak lanjut. Apa saja yang dilakukan dalam tahap persiapan?

 Menyusun 10 soal sederhana

 Memberikan asesmen secara tatap muka atau belajar dari rumah

 Mengolah hasil asesmen

 Melakukan asesmen diagnosis kognitif


Apa harapan Anda saat melakukan ketiga tahap asesmen diagnosis berkala?
 Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan rata-rata kemampuan siswa

 Mengukur pencapaian hasil belajar siswa

 Mengembangkan potensi dan minat siswa

 Melibatkan orang tua dalam asesmen

Refleksi Pembelajaran Tahap 1 – Topik 4


Tahap 1: Bimtek Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid-19 I Konsep Asesmen Diagnosis Berkala Refleksi
Pembelajaran Tahap 1 – Topik 4

IN PROGRESS

Terima kasih! Anda telah menyelesaikan kuis asesmen diagnosis berkala. Itu artinya,
Anda telah mempelajari seluruh materi pada topik ini. ??????

Sebelum melanjutkan ke topik berikutnya, mari merefleksikan apa yang telah Anda
pelajari melalui pertanyaan refleksi berikut.

Apa informasi utama yang Anda peroleh setelah menyelesaikan materi asesmen
diagnosis berkala? Hal apa yang menginspirasi Bapak Ibu dalam melaksanakan
asesmen diagnosis berkala pada pembelajaran jarak jauh?

Untuk menjawab pertanyaan refleksi tersebut, Anda akan bergabung dalam forum
diskusi dengan menuliskan refleksi Anda pada kolom komentar dibawah ini. Anda juga
dapat saling memberi komentar atau bertanya terkait hasil refleksi pada peserta yang
lain.

Selamat berdiskusi!

Klik pada tombol “Tandai Telah Selesai” untuk melaporkan pada sistem bahwa
Anda sudah menyelesaikan pelajaran pada modul ini.

Anda mungkin juga menyukai