Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO RESTITUSI

KASUS 1

Siswa Ketahuan keluar sekolah pada jam sekolah dengan Loncat Benteng

Reyhan adalah salah satu siswa kelas XI TPT, pada Hari rabu Tanggal 11 Oktober jam
09.50 dia ketahuan loncat benteng oleh tim Disiplin Kesiswaan (Pak angga),
Kemudian P Angga membawa reyhan ketemu saya (selaku Staf kesiswaan Dan Salah
satu Guru TPTU) untuk di berikan pembinaan.

Reyhan : Assalamualaikum Pak anjar


P Anjar : Waalaikum salam wr wb, iya silahkan masuk, silahkan duduk!. ada
yang bisa bapak bantu (sebenarnya sudah mengetahui kasusnya)
Reyhan : Anu. Ini Pak. Saya disuruh menghadap bapak kata Pak Angga
P anjar : Oh Ya? Coba ceritakan kenapa kamu disuruh menghadap
saya!
Reyhan : iya, pak anu emhmm. Saya ketahuan Kabur Loncat benteng
P Anjar : ooh, gimana kakimu tidak apa2, ada yang terluka atau
terkilir?
Reyhan : Tidak pak (menunduk)
P anjar : Tenang bapak cuma mau Tanya sedikit saja, coba ceritakan kronologi
sehingga kamu sampai loncat benteng?
Reyhan : iya pak, jadi gini tadi tuh saya kebelet, pengen BAB pas saya
lihat toilet itu banyak yang nongkrong di sekitar toilet, jadi saya malu dan takut
karena mereka suka jail pak, akhirnya terpaksa saya loncat benteng biar bisa BAB di
mesjid kampung pak.
P Anjar : Wah sangat menderita ya kamu. Bagaimana sekarang sudah kah BAB
nya
Reyhan : sudah Pak.
P Anjar : Alhamdulillah. Sekarang bapak ingin penilaian kamu tentang
kejadian ini, Benarnya darimna dan jika salah, salahnya gimana dan kira-kira
bagaimana cara solusinnya
Reyhan : Iya pak, saya salah karena loncat benteng, tapi saya benar
alasannya tapii
P anjar : tapi apa? Bagaimana toilet yang lain apakah kondisinya ramai juga?
Reyhan : ehmmm ehmmm. Iya juga sich pak.
P Anjar : Coba bapak ingin tahu seharusnya apa yang kamu lakukan
yang sesuai dengan keyakinan dan kesepakatan bahwa tata tertib dan sikap patuh
adalah kunci susksesnya belajar.
Reyhan : Iya pak seharusnya saya lihat toilet lain atau saya bisa minta
ijin guru piket terlebih dahulu.
P Anjar : bagaimana apakah kamu punya usulan untuk solusi masalah
ini agar kamu juga yang lainnya nyaman ketika BAB.
Reyhan : gini pak, bagaimana kalo di buat semacam tulisan atau
banner atau pembatas di sekitar Toilet agar yang menggunakan merasa aman dan
nyaman.
P Anjar : Bagus itu, kamu punya ide desainnya.
Reyhan : ada pak,
P anjar : Boleh lah. Nanti desainnya boleh kirim ke bapak buat dicetak,
sekaligus bapak minta kamu jadi dutanya untuk sosialisasi
Reyhan : Siap pak besok saya serahkan ke bapak sesainnya.
P Anjar : Terimakasih.
Reyhan : Sama -sama pak saya minta maaf atas kesalahan saya.

Kasus 2

Thengku dan Rendi Teman Sekelas di XII TP 2 terlibat perkelahian yang


dikarenakan bercanda yang berlebihan

Peristiwa ini terjadi di halaman kelas ketika istirahat pertama dan di saksikan oleh bu
Susi yang kebetulan lewat. Yang akhirnya dilerai oleh beliau dan dilaporkan ke saya
selaku wali kelas XII TPTUuntuk di lakukan penyelesian dikhawatirkan pertikaiannya
melebar. Akhirnya saya memanggil mereka berdua keruangan.
P Anjar : Coba kamu kalian duduk di sini, Bapak dapat laporan kalian
berkelahi, Rendi ;iya pak tuh si thengku menghina bpk saya; Thengku ; apa
baperan?? dia pukul saya samapi jatuh dan tumpah jus alpukat saya.
P Anjar; Tenang-tenang kita cari solusinya silahkan kalian duduk yang tenang dan
baca bismillah dulu. Nah sekarang silahkan siapa dulu yang mau berbicara rendi dan
thengku terdiam, kalo begitu coba kamu rendi dulu
Rendi : iya pak jadi begini, kita kan sedang bercanda, tapi canda nya si thengku
nyerempet-nyerempet nama Orang tua pak, saya tersinggung, terus saya pukul dia
tapi gak keras pak itupun di bahunya. Sampai tumpah jusnya.
P Anjar : Terus apa lagi
Rendi : lalu dia dorong saya dan terjadilah pukul-pukulan
P Anjar: Sudah ada lagi yang mau disampaikan?
Rendi : sudah pak
P Anjar: Sekarang giliran kamu Thengku
Thengku : iya pak saya kan bercanda hanya nyebut nama orang tua nya saja
pak dianya aja baperan.
Rendi : Kamu panggilnya pake si. (si Anto) Nama Bapaknya Rendi)
P Anjar : Tenang rendi tadi kamu sudah di kasih kesempatan berbicara
sekarang giliran
Rendi : baik pak
P anjar : thengku. Silahkan lanjutkan
Thengku : Iya pak saya emang panggilnya pake si. Tapi kan maksudnya
bercanda. Saya tersinggung juga pak gara-dia jus saya jatuh dan tumpah
P anjar : Nah sekarang bapak mau tanya apakah kalian mau terus
berkelahi?
Thengku dan rendi : tidak pak
P Anjar : Menurut kalian hal apa yang bisa diperbaiki terkait masalah ini
Thengku : iya pak saya salah karena sudah menyebut nama orang tua
dengan Si, saya juga marah sih kalo orang tua saya di sebut seperti itu juga.
P Anjar : Terus apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaikinya
Thengku : Maaf ya rend saya gak akan mengulanginya lagi?
Rendi : Saya juga minta maaf karena sudah numpahinjus kamu, biar nanti
saya ganti
Thengku : oh ga perlu
Rendi : udah nanti kita minum jus bareng di kantin.
P Anjar : Alhamdulillah, nah gitu. Jadi menurut kalian apa keyakinan
kelas kita
Rendi dan Thenku : saling menghargai, menghormati, dan tidak berlebihan dalam
bercanda.
P Anjar : Alhamdulillah, bagaimana kamu menularkan keyakinan kalian
kepada teman kalian
Rendi : saya punya ide . Kita buat slogan buat kelas kita aja pak
P Anjar : oh ya apa itu?
Rendi : Tetap senang dengan sling menghargai
Thengku : Biar saya buat pak desainnya kalo disetujui kami tempel di
kelas
P Anjar : Siip.

Tanggapan Siswa Pada Kasus pertama Yaitu Reyhan :


Ketika sudah dilaksanakan segitiga restitusi yaitu :
Saya merasa senang karena tidak di hukum, saya merasa tertantang dengan
membuat desain banner untuk pengkondisian toilet agar bisa nyaman dan aman
saya juga merasa senang ketika diminta jadi duta untuk sosialisasi kemanan dan
kenyamanan toliet, dan saya sadar bahwa pelanggaran yaang saya lakukan akan
merugikan saya dengan bertambahnya point pelanggaran saya dan tidak akan
mengulanginya lagi.

Anda mungkin juga menyukai