Anda di halaman 1dari 19

1 Tesalonika 5:1-11 (TB)

1 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,

2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.

3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman — maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh
kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin — mereka pasti tidak
akan luput.

4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba
mendatangi kamu seperti pencuri,

5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang
malam atau orang-orang kegelapan.

6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan
berketopongkan pengharapan keselamatan.

9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh
Yesus Kristus, Tuhan kita,

10 yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-
sama dengan Dia.

11 Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang
memang kamu lakukan.

https://alkitab.app/v/727112cfaa51
1 Tesalonik 5:1-11 (TOBA)

1 (I.) Alai ndang pola suraton tu hamu, ale angka dongan, taringot tu tingkina dohot sadiharina.

2 Ai diboto hamu do tangkas, na songon panangko borngin do haroro ni ari ni Tuhan i.

3 Ai molo didok halak, dame do jala mora so adong, disi ma tompu tahop tu nasida hamagoan i,
songon pambebeon tu na gabegabean, jala ndang adong haporusannasida.

4 Alai hamu, ale angka dongan, ndang di bagasan na holom hamu: So tung hatiuran ari hamu songon
panangko!

5 Ai saluhutna do hamu anak hatiuron jala anak arian; ndang sian borngin hita manang sian
haholomon.

6 Antong, sai unang ma tarpodom hita, songon angka na leban; sai dungo ma hita jala marroha na
torang!

7 Ai borngin i do tarpodom angka na modom i, jala borngin i do mabuk angka na mabuk i.

8 Alai anggo hita na sian arian, marroha na torang ma hita, tasolukkon ma haporseaon dohot
haholongon songon baju partahanan jala tajujung ma pangkirimon ni roha di haluaon!

9 Ai ndang dipadiri Debata hita bahen sirimasan; alai naeng ma dapotan haluahon hita marhite sian
Tuhanta Jesus Kristus,

10 naung mate humongkop hita, asa sandok mangolu hita rap dohot Ibana, manang na dungo
(mangolu) dope hita, manang naung modom pe.

11 Dibahen i, sai masipaingotan ma hamu jala masipauliulian, songon naung binahenmuna.

https://alkitab.app/v/5a9747f39dd4
We Should be Doing and Not Doing while We Wait on the Lord Jesus to Return (I Tesalonika 5:1-11)

Khotbah Minggu 12 November 2023

Pdt.Rastol Hasibuan, MTh

1) Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,

(2) karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.

(3) Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh
kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak
akan luput.

(4) Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba
mendatangi kamu seperti pencuri,

(5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang
malam atau orang-orang kegelapan.

(6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

(7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

(8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih,
dan berketopongkan pengharapan keselamatan.

(9) Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh
Yesus Kristus, Tuhan kita,

(10) yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-
sama dengan Dia.

(11) Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang
memang kamu lakukan.

1. Ada banyak hal yang sia-sia karena keinginan rasa tahu kita. Tidak ada keharusan sama sekali
untuk megetahui semuanya. Kita tidak seharusnya selalu mengerti mengapa hal-hal tertentu terjadi.
Tampaknya kita semua menginginkan suatu tanggal untuk dilingkari dalam kalender, namun Paulus
telah mengajarkan kepada jemaat Tesalonika bahwa mereka tidak akan mengetahui tanggal tersebut
dengan tepat. Eskatologi alkitabiah pada dasarnya bukanlah persoalan kalender melainkan
Kristologi; memperoleh perspektif komprehensif dan terpadu mengenai tujuan kedaulatan Allah bagi
sejarah umat manusia. Cara kita menandai waktu menunjukkan banyak hal tentang cara kita
memberi makna pada keberadaan kita. Paulus mengingatkan kita bahwa di luar momen-momen dari
lahir hingga liang kubur yang disertai dengan masa-masa penuaan, kehidupan kita tercakup dalam
kerangka waktu yang lebih besar—yaitu kerangka waktu yang dijelaskan oleh inkarnasi Kristus dan
kedatangan Kristus kembali setelah genapnya waktu. Tesalonika gagal membedakan antara kode
etik mereka sebagai umat Allah dan tindakan masyarakat umum di sekitar mereka. Mereka mungkin
tidak sepenuhnya memahami bahwa ekklesia bukan sekedar klub sosial, namun merupakan cara
hidup yang sangat kontra-budaya, yang didasarkan pada salib Kristus. Perbedaan yang jelas terlihat
jelas dalam 1 Tesalonika 5:1-11: terang vs. gelap, siang vs. malam, terjaga vs. tidur, ketenangan vs.
mabuk, urgensi vs. tidak adanya urgensi. Urgensi dari “hari Tuhan” (1 Tesalonika 5:2; dan juga
dinyatakan dengan “masa dan masa,” chronos dan kairos, 5:1) sebenarnya adalah urgensi moral
yang diungkapkan sebagai urgensi kronologis. Masuknya Tuhan (hari Tuhan, parousia) tidak bisa
dihindarkan, seperti sakit bersalin, namun tidak menentu, seperti datangnya pencuri di malam hari.
Oleh karena itu, umat Tuhan harus selalu siap sedia, bagaikan penjaga yang bertugas berjaga-jaga.

2. Paulus memberitahu kepada orang Tesalonika bahwa kedatangan Kristus akan terjadi tiba-tiba,
dan kejutan besar bagi kebanyakan orang. Sepertii pencuri biasanya datang di waktu tengah mala,
begitu tiba-tiba dan mengejutkan Pengetahuan ini akan lebih berguna daripada untuk mengetahui
waktu yang tepat akan kedatangan Kristus yang kedua kali, karena ini harus menyadarkan kita untuk
waspada, watch, be ready kapan pun Yesus datang.

“Tetapi mengenai waktu/ times (Yunani: chronos) dan musim/seasons (Yunani: kairos), saudara-
saudara” (ayat 1a). Ada dua kata Yunani untuk waktu—chronos dan kairos. Chronos berkaitan
dengan waktu kronologis—waktu jam—waktu yang kita gunakan untuk menepati janji sehari-hari.
Kairos berkaitan dengan waktu khusus—momen khusus dalam waktu—pertigaan jalan yang
membuat perbedaan—momen yang berpotensi menentukan nasib.

3. “Datang seperti pencuri di malam hari.” Pencuri tidak memberi isyarat bahwa mereka akan
datang. Mereka menyerang pada saat yang paling tidak diharapkan sehingga tidak ada yang
mengganggu pencurian mereka. Mereka lebih menyukai malam hari, saat kegelapan menyelimuti
kedatangan dan kepergian mereka—dan tanpa disadari oleh korbannya karena tertidur. Begitulah
cara seorang pencuri beroperasi. Dia masuk secara diam-diam dan tidak mencolok melakukan
pekerjaannya.

Hari Tuhan akan seperti itu. Itu akan datang pada waktu yang tidak terduga. Oleh karena itu, penting
untuk bersiap menghadapi kedatangannya. Begitu Tuhan datang, nasib manusia sudah ditentukan.
Bagi yang beriman, hari itu akan menjadi hari pembenaran, tetapi bagi yang tidak setia, itu akan
menjadi hari penghakiman (Matius 7:21-23; 11:20-24; 24:15-51; 25:1-46) .

4. Menyebutkan rasa sakit saat melahirkan akan mengingatkan jemaat Tesalonika akan masa-masa
yang penuh kecemasan dan tidak dapat diprediksi.

Intinya di sini adalah bahwa hari Tuhan akan datang dengan cepat dan tidak terduga—dan hari itu
akan membawa kehancuran bagi mereka yang tidak setia.

Namun ini bukanlah poin utama Paulus. Benar, hari Tuhan akan menjadi hari yang mengerikan bagi
mereka yang tidak setia, namun dalam ayat-ayat berikutnya, Paulus akan menekankan bahwa, bagi
orang-orang percaya di Tesalonika, hari Tuhan akan menjadi hari keselamatan dan bukan hari
penghakiman (ayat 9). Maksud Paulus di sini adalah bahwa orang-orang percaya di Tesalonika tidak
perlu takut, karena mereka tidak hidup dalam kegelapan. Mereka juga tidak terlibat dalam aktivitas
gelap, seperti pencurian. Sebagai orang percaya, mereka berkomitmen untuk mengasihi Tuhan dan
sesama—dan agar tindakan mereka mencerminkan kasih sayang tersebut. Oleh karena itu, hari
Tuhan (disebutkan dalam ayat ini hanya sebagai “harinya”) tidak akan menimpa (katalambano)
mereka seperti pencuri.

5. “Kamu semua adalah anak-anak terang, dan anak-anak siang hari. Paulus mengaitkan rasa aman
mereka dengan identitas mereka—siapa diri mereka yang sebenarnya. Mereka adalah anak-anak
terang dan anak-anak siang hari, jadi mereka tidak termasuk pada anak-anak malam atau kegelapan.

Itu adalah gambaran yang kuat, karena terang tidak bisa hidup berdampingan dengan kegelapan.
Cahaya lilin sekecil apapun tidak akan menghilangkan kegelapan di seluruh ruangan besar. Dalam
konflik antara terang dan gelap, terang akan menang. Kita juga perlu memastikan untuk tidak
menyembunyikan lampu kita di bawah keranjang, namun meletakkannya di tempat yang dapat
menyebarkan cahaya jauh. Orang-orang Kristen tidak menganggap enteng tanggung jawab mereka;
mereka berperilaku bijaksana dan terkendali (lihat juga Markus 13:33-37; 1 Petrus 5:6-9).

"Janganlah kita tidur seperti orang-orang lain” (ayat 6a). Paulus menggunakan kata tidur secara
metaforis di sini. Kita harus tidur secara fisik, namun kita tidak boleh membiarkan diri kita terbuai
dalam sikap apatis rohani. “tetapi marilah kita berjaga-jaga (Yunani: gregoreo) dan sadar” (ayat 6b).
Kata Yunani gregoreo lebih berkaitan dengan tetap terjaga dibandingkan menonton—walaupun,
dalam hal ini, keduanya berkaitan. Yang Paulus maksudkan adalah bahwa banyak orang percaya
yang hidup dalam kondisi kesiapan rohani—siap menghadapi tantangan rohani—siap menangkis
penggoda—siap membela iman.

“Dan sadarlah” (Yunani: nepho). Kata Yunani nepho berarti sadar dalam dua arti. Pertama, ini
berkaitan dengan penghindaran mabuk-mabukan. Kedua, hal ini berkaitan dengan jenis perilaku
yang kita kaitkan dengan ketenangan hati—pengendalian diri, penilaian yang masuk akal,
kebijaksanaan, dan keputusan yang dipelajari. Tidur dan mabuk adalah dua aktivitas yang
berhubungan dengan malam hari. Paulus memberikan kontras antara perilaku manusia malam dan
manusia siang. Orang yang tidur di malam hari—membosankan secara rohani atau apatis. Mereka
juga mabuk dan tidak mampu mempertahankan pengendalian diri serta tidak menerapkan
pertimbangan yang masuk akal. Paulus memanggil orang-orang percaya ini untuk berperilaku sesuai
dengan identitas mereka—siapa mereka. Mereka adalah “orang-orang zaman sekarang”, jadi
mereka harus sadar—harus menjaga pengendalian diri dan menerapkan penilaian yang bijaksana.

6. Paulus memerintahkan jemaat Tesalonika untuk “mengenakan pelindung dada iman dan kasih,
dan ketopong harapan keselamatan” (1 Tesalonika 5:8). Menyerupai iman, kasih, dan harapan
dengan baju pelindung yang dikenakan oleh tentara Romawi menegaskan kekuatan mereka. Namun,
hal ini lebih bermanfaat. Baju pelindung memberi sinyal kepada orang lain, seperti kaos olahraga.
Dalam kasus seorang prajurit Romawi, itu adalah kaisar. Dalam kasus seorang pengikut Yesus di
Tesalonika, iman, kasih, dan pengharapan mengidentifikasi mereka sebagai orang yang melayani
Allah Yesus Kristus.
“Sebab Allah tidak menetapkan kita untuk dimurkai” (ayat 9a). Murka bukanlah sebuah kata yang
sering kita kaitkan dengan Tuhan, atau Perjanjian Baru, hanya disini saja. Kita bisa mengabaikannya.
Atau, kita bisa bertanya “apa yang bisa memicu kemarahan Tuhan hingga mencapai tingkat murka?”
Ini adalah pertanyaan yang layak untuk ditanyakan. Hari Tuhan (atau parousia) akan membawa
penghakiman bukan karena Allah memilih untuk menghakimi, namun hanya karena kehadiran
penuh kekudusan mutlak. Dalam ayat 4-8, Paulus menekankan identitas umat Kristen sebagai “anak-
anak terang” dan “anak-anak siang hari.” Menjadi “anak” terang adalah rujukan pada apa yang
dilakukan seseorang, sebagai perwujudan lahiriah dari siapa dirinya. Paulus menekankan hidup
dengan cara yang konsisten dengan identitas itu. Dalam ayat 9-10 dia menekankan tujuan dan
tindakan Tuhan. Allah tidak bermaksud agar orang percaya menjadi sasaran murka Allah. “tetapi
untuk memperoleh keselamatan melalui Tuhan kita Yesus Kristus” (ayat 9b). Maksud Allah bukanlah
agar orang percaya mengalami murka, namun agar kita memperoleh keselamatan “melalui Tuhan
kita Yesus Kristus.” Seperti yang Yesus katakan, “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dunia bukan
untuk menghakimi dunia, melainkan agar dunia diselamatkan melalui Dia” (Yohanes 3:17).

“Saling menguatkan dan saling membangun seperti yang kamu lakukan” (5:11). Yang paling utama
adalah bahwa pembangunan komunitas di dalam Kristus, bagi Paulus, merupakan bukti kekudusan
hidup. Kekudusan bukanlah upaya individu, namun praktik sehari-hari dalam membina orang-orang
di sekitar kita. Di saat-saat kecemasan dan perselisihan, umat Kristiani tidak dapat menjalaninya
sendirian, dan mereka juga tidak boleh mencobanya. Kita bertanggung jawab satu sama lain untuk
memberikan dorongan dan dukungan dalam iman, kasih, dan harapan. Orang lain memerlukan
dukungan kita untuk menjadi Kristen, dan kita memerlukan dukungan mereka.

7. Untuk menyemangati para pengikut Yesus di Tesalonika, Paulus menggunakan cara retoris yang
lazim, dengan membuat kontras antara “mereka” dan “kita”:

• Kita adalah anak-anak zaman sekarang; mereka adalah anak-anak malam.

• Kita menjaga ketenangan; mereka menumpulkan akal sehatnya karena mabuk.

• Kita tetap waspada; mereka tertidur.

Sangat menggoda untuk memusatkan perhatian pada “mereka” dan kekurangan mereka. Namun
tujuan Paulus adalah memusatkan perhatian pada kita dan siapa kita sebenarnya. Jika kita adalah
anak-anak zaman ini, maka kita harus tetap waspada dan tetap waspada, karena kita tahu bahwa
Kristus sudah dekat.

Kita adalah manusia terang dan manusia siang hari yang bebas dari ketakutan, ketidakpastian, dan
ketidakamanan malam dan kegelapan. Amin.

California 10 Oktober 2023


Khotbah Minggu, 12 November 2023

1 Tesalonika 5 : 1 – 11

WAKTUNYA SUDAH SANGAT DEKAT

"Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu
sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam." 1 Tesalonika 5:1-2

Segala peristiwa yang terjadi di dunia akhir-akhir ini semakin menunjukkan bahwa tanda-tanda
kedatangan Kristus sudah sangat dekat. Tentang hal ini Kristus sudah mengatakan kepada murid-
murid-Nya, "Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah
sudah dekat." (Lukas 21:31).

Sekalipun tanda-tanda mengenai waktu Tuhan sudah begitu dekat, masih banyak orang yang tidak
mau bertobat. Malahan kejahatan mereka semakin menjadi-jadi. Mereka juga berlomba-lomba
memburu hal-hal yang duniawi, yang dapat memuaskan keinginan dagingnya. Mereka lupa bahwa
kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan sesudah kematian. Apakah kelak kita bersama
Kristus di sorga atau justru terbuang dalam kebinasaan kekal, sangat ditentukan oleh bagaimana kita
menjalani hidup selama di dunia ini. Adalah sangat penting untuk mengejar perkenanan Tuhan
selama ada kesempatan: mencari Tuhan (1 Tawarikh 16:11), mengumpulkan harta sorgawi (Matius
6:20), dan mengejar perkara-perkara yang di atas (Kolose 3:1-2).

Firman Tuhan memberikan jawaban bagaimana caranya memperoleh kehidupan yaitu: "Carilah Aku,
maka kamu akan hidup!" (Amos 5:4), dan Kristus sendiri mengatakan, "Akulah jalan dan kebenaran
dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes
14:6). Walau sudah mengerti bahwa Kristus adalah satu-satunya jalan dan kebenaran dan hidup,
orang-orang masih saja mengeraskan hati dengan menolak Dia, bahkan banyak sekali orang yang
melecehkan dan menghujat nama-Nya. Mengapa mereka menghujat nama-Nya, padahal Kristus
tidak pernah merugikan dan menyusahkan hidup mereka? Sebaliknya, Kristus malah menawarkan
yang terbaik untuk kehidupan manusia, yang tidak dapat kita peroleh dengan cara apa pun dan
melalui siapa pun, yaitu pengampunan dosa dan kehidupan kekal.

Hampir setiap hari kita mendengar berita-berita yang menggemparkan, mulai dari berita tentang
pembunuhan, kecelakaan lalu lintas, bencana alam, bom bunuh diri dan sebagainya. Dari kejadian-
kejadian tersebut banyak orang menjadi korban. Salah satu contohnya adalah peristiwa kecelakaan
pesawat udara yang terjadi pada 28 Desember 2014 silam, pesawat AirAsia QZ8501 yang terbang
dari Surabaya ke Singapura dikabarkan menghilang dan akhirnya ditemukan jatuh di perairan
Pangkalan Bun (Kalteng). Dalam kecelakaan ini 155 penumpang dan 7 kru pesawat tewas.
Kematian adalah suatu realita yang tidak dapat dihindari oleh semua orang. Cepat atau lambat
kematian pasti akan menjemput. Semua manusia, siapa pun dia, pada suatu saat pasti akan mati.
Itu ketetapan Tuhan yang tidak dapat dihindari. Bisa saja kita membuat sejuta rencana tentang apa
yang akan kita lakukan di waktu-waktu mendatang, tetapi sewaktu-waktu kematian bisa saja
menghentikan semua rencana itu. Hari ini mungkin kita masih terlihat sehat dan segar bugar, tetapi
yang akan terjadi esok hari, siapa yang tahu? Sakit, bencana, kematian atau hal-hal yang tak terduga
bisa saja menghampiri hidup kita. Karena itu "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena
engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amsal 27:1).

Yang patut direnungkan: ada apa sesudah kematian itu? Alkitab memberikan jawaban secara pasti:
"Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,"
(Ibrani 9:27). Jadi ada penghakiman setelah kematian. Apa yang harus kita lakukan selama masih
hidup, sebelum kematian menjemput? Rasul Paulus menasihati jemaat di Tesalonika, "Sebab itu
baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar." (1 Tesalonika 5:6).
Artinya dalam segala keadaan kita harus dalam posisi siap-sedia, sadar secara rohani dan menguasai
diri dalam segala hal, seperti halnya orang tidak minum anggur yang mengandung alkohol. Jangan
sampai kita tertidur, "Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk
waktu malam." (1 Tesalonika 5:7).

"Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh
kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak
akan luput." 1 Tesalonika 5:3
MASIPAULIULIAN MANOMUNOMU HARORO NI TUHAN (SALING MEMBANGUN DALAM
MENANTIKAN TUHAN)

Horas ma di hita. Selamat ari minggu XXIII dung Trinitatis ( 12 November 2023). Las ma rohanta
marsomba tu Tuhanta, mamuji pasangaphon goar-Na,huhut tumangihon hata-Na sihangoluhononta.
Disoarahon hata ni Debata do tu hita sadarion, na dienet sian Surat ni Apostel Paulus na parjolo tu
huria Tessalonik bindu 5 ayat 1-11 ( 1 Tessalonik 5: 1-11), asa masipaingotan jala masipauliulian
angka na porsea di Tuhanta laho manomunomu haroro ni Tuhan i. Sada pokok haporseaon ni halak
Kristen na dihatindanghon rap dohot donganna sahaporseaon di sandok portobion i ma, na ro do
muse Tuhanta i paduahalihon tu portibion di ari parpudi laho manguhumi sandok jolma na mangolu
do pe hatiha harorona i dohot naung mate. Tingki ni haroro ni Tuhanta di ari parpudi digoari do i di
Buku Na Badia i, "parusia", na marlapatan haroro (ni Tuhan i). Sipata do i digoari "ari ni Tuhan" i,
jala laos di si do ajal ni hasiangan on.

1. Ndang adong na umboto tingki dohot sadiharina haroro ni Tuhan padua halihon i. Holan Debata
Ama i do na umboto i jala tompu do i masa. Di na diajarhon Tuhan Jesus taringot tu ajal ni hasiangan
on tu angka sisean-Na sadihari i masa, ro do Tuhanta i: mandok: "Alai anggo arina dohot sadiharina,
ndang adong na umbotosa, nang surusuruan na di banua ginjang, nang Anak i; nda holan Ama i!"
( Mateus 24: 36). Jala i do nang na niajarhon ni apostel Paulus tu huria na parjolo i dohot tu sude
angka na porsea sahat ro di tingkion. Alai didok apostel Paulus tompu do i masa songon panangko
borngin. Angka na porsea naung managam haroro-Na i nunga tongtong hobas mangarade diri laho
manomunomu haroro-Na i. Alai anggo na so porsea i, tarsonggot do disi ala so mangarade hian. I ma
angka na so parduli di angka pangajarion ni Tuhan i, na sai tongtong lalap dilalapi angka na masa
dohot hagiot ni portibion. Di angka na mamangke nasa kesempatan ni ngoluna laho pasauthon
hagiot dohot sangkap ni rohana di portibion, hira na so adong mara siadopanna. Jadi molo didok
halak " dame do jala mara so adong", disi ma tahop tu nasida hamagoan i, i ma tu angka na so
porsea di Jesus dohot hata-Na. Tompu do masa hamagoan i tu nasida di na so panagaman ni roha
nasida be. Molo didok nasida, " dame do jala mara so adong", hape suharduhar ni i do na ro tu
nasida, i ma hamagoan. Songon na masa di tingki ni di Noak dohot si Lot, di na lalap jolma i paoloi
hisaphisap nasida, ndang parduli nang pe nunga adong lumbaluma ni Debata marhite naposona
songon i ma na masa di tingki haroro ni Tuhan i. Ganup nasida lalap marpesta pora, mabukmabuhan,
mangoli dohot pangolihon, lam martimburak dosa i, ala holan na mangharingkothon hinatabo ni
ngolu portibion. Alai di tingki na songon i ma ro tompu haroro ni Tuhanta i na manghorhon uhum
hamagoan tu angka na so porsea.

Alai anggo angka na porsea tu Tuhan Jesus, ndang pola porlu mabiar di hamagoan i, ai angka anak
hatiuron dohot anak arian do nasida na umboto angka tanda ni haroro ni Tuhan i, gabe umboto
manjamothon dirina be. Angka na so porsea i di Tuhan i, i ma angka anak haholomon, na
digomgomgomi angka bangko halomon. Jadi di angka na porsea di Jesus, haroro ni Tuhan i ndang be
songon panangko borngin, ala tongtong nasida di bagasan las ni roha managam haroro ni Tuhan i,
nang pe tompu i masa .

2. Dungo ma hita marroha na torang.

Jadi di bagasan na so taboto tingki dohot sadiharina haroro ni Tuhan i dipangido do asa dungo hita
tongtong jala marroha na torang. Unang ma hita dililuhon elaela ni portibion angka na mandok
"dame do jala mara so adong". Elaeka na songon i do na boi mambahen hita tarpodom. Domu tusi
ingkon tongtong do hita marroha na torang. Lapatan ni "marroha na torang", i ma suharsuhar ni na
mabuk. Halak na mabuk ndang hea i marroha na torang, ndang sadar ibana di angka na niula dohot
na hinatahonna. Di Buku Na Badia i adong tolu hali singotsingot tu hita asa unang mabuk di haroro ni
Jesus Tuhan i. Di Lukas 21: 34, didok:

"Alai jaga hamu ma dirimuna, unang sorat rohamuna binahen ni parminumon dohot parmabuhon
dohot panarihon di hangoluan on, gabe tompu ditahopi ari i hamu songon tali rambang". Dungi di
Rom 13: 13, didok:

"Badia ma hita marpangalaho songon na patut arian, unang masalpuhu parmanganon dohot
parminumon, unang marharorangon dohot margadombus, ..." Jala sada nari ima na tarsurat di
turpukta on, di ay.6 dohot 7 na mandok: "Antong, sai unang ma tarpodom hita, songon angka na
leban; sai dungo ma hita jala marroha na torang! Ai borngin i do tarpodom angka na modom i, jala
borngin i do mabuk angka na mabuk i". Hata "mabuk" na nidokna di turpuk on, boi do i di bagasan
pangantusion na sa sasintongna, i ma na mabuk ala ni na godang manginum siinumon na koras. Alai
boi do i talapathon di bagasan pangantusion kiasan. Di tingki i memang torop do halak na mabuk ala
ni anggur dohot angka siinumon na asing na koras Alai asing ni i godang do halak na mabuk di
sipanganon, mabuk di hagiothagiot ni daging, manang hasonangan portibi on. Molo di tingkion, boi
do i na mabuk di angka arta potibi on, mabuk di angka tontontonan portibion isara ni bioskop,
televisi, mabuk di angka sitontonon dohot sijahaon na pahehe hagiotgagiot ni daging, dohot
hamabuhon angka na asing. Jadi godang do halak na hona mabuk na songon i annon di tingki haroro
ni Tuhan Jesus i. Jadi di na ro Jesus i tompu di na so panagaman, gabe hamagoan ma haroro ni Jesus
i di nasida angka na mabuk di ragam ni parngoluon na di portibion. Ala ni do dipaingothon hata ni
Debata hita asa dungo ala maroroha na torang. Dungo lapatanna, ndang tarpodom, tongtong hobas
mangula angka na ulaon na denggan. Hobas manaluhon hagiothagiot ni daging dohot hagiothagiot ni
portibi on.Tongtong mamangke tingkina marsaor dohot Tuhan i, marsaor dohot hata ni Debata na
patauhon hita tongtong dungo jala marroha na torang. Tajaga ma rohanta maradophon hamabuhon
ni portibion marhite na mamolukhon bajubaju partahanan i ma haporseaon tu Tuhan i, dohot
bajubaju partahanan holong ni roha tu dongan jolma. Roha dohot pingkiranta taramoti marhite na
manjujung panghirimon di haluaon i. Songon na nidok ni apostel Paulus di bindu 1: 3, na tolu
perlengkapan i, i ma haporseaon, holong ni roha dohot panghirimon, ingkon dapot di ngolu ni angka
na porsea. Marhite i do asa boi hita gabe angka anak hatiuron na tongtong dungo di bagasan roha na
torang managam haroro ni Tuhan. Jala na tolu perlengkapan i ma na tinubuhon ni Tondi Pardia di
ngolu ni angka na porsea di Jesus Kristus.

3. Masipaingotan jala masipauliulian laho manomunomu haroro ni Tuhan i. Angka na porsea di Jesus
Kristus, ndang mangolu holan di dirina, alai di bagasan hasadaon do dohot donganna sahaporseaon.
Ala ni i do umbahen dipasada Tondi Porbadia angka na porsea di Jesus Kristus di bagasan huria i.
Huria i ma hasadaon ni angka na porsea di Jesus, na pinarbadiaan ni Tondi Parbadia. Marhite huria i
do angka na porsea i mangaradoti parsaoran tu angka donganna sahaporseaon. Marhite parsaoran i
do angka na porsea i boi masipaingotan jala masipauliulian asa tongtong togu hajongjongan ni huria
i, songon na pinaingothon ni apostel Paulus di turpukta on. Nian mangihuthon apostel Paulus nunga
diulahon angka halak Kristen na di huria Tessalonik i non i. Alai mangihuthon si Paulus ingkon sai
torus do i ulahonon nasida na so jadi mansadi, di pardalanan ni ngoluna laho manomunomu Tuhan i,
sahat ro di na ro ajal ni hasiangan on dohot ajal ni ngolu ni ganup na porsea i. Jadi ndang
masipasombuan angka na porsea i, ingkon masipaingotan do jala masipauliulian. Alai sude na i
ingkon sai diulahon sian holong i roha. Ndada ala na mangarajumi dirina sumintong jala umpistar
sian donganna na pinaingotna i. Ulaon na paingothon on boi do dipasahat marhite hata alai boi do
marhite tiruan na denggan. Jadi tujuanna ndada na naeng mandabuhon donganna i, alai ala ni na
masipauliulian do di haporseaon i. Molo adong na gale ingkon do masitungkolan di haporseaon.
Sudena i memang ingkon diulahohon sian holong ni roha, ndada sian hosom dohot sogo ni roha.
Ndada na naeng paleahon manang paurakhon dongan. Ala ni i, sudena i ingkon parjolo do
ulahononta sian dirinta ganup marsadasada. Ingkon parjolo do tahangoluhon na niajarhon ni Tuhan i
di dirinta. Alai ingkon sadar do hita ndang adong jolma na rimpas, tarmasuk naung targoar na porsea
di Jesus Kristus. Adong be do hahurangan dohot hagaleonna. Ala ni i do porlu angka na porsea i
masipaingotan jala masipauliuluan songon pamatang ni Kristus. Jadi kuncina, ingkon parjolo do
haradeonta tongtong mangalehon dirinta dipauliuli Tuhan i, songon pamatang ni Kristus. Rincian ni
na boi taulahon di na masipauliulian on memang dipatorang apostel Paulus do di udut ni turpukta on
(ay. 12-15), i ma:. Pasangaphon na manguluhon huria, huhut mangargahon dohot mandukung ulaon
ni angka na manghalojahon huria i di bagasan holong ni roha. Dungi tongtong mardame na sada
maradophon na sara nari, paingothon angka na so maradat, mangapuli angka siotik roha, manganju
angka na gale, marlambas ni roha tu saluhut halak, unang mambaloshon na roa balos ni na roa, jala
tongtong mampareahi angka na denggan*

__________________

1 Tesalonik 5:1-11

1 Alai ndang pola suraton tu hamu, ale angka dongan, taringot tu tingkina dohot sadiharina.

2 Ai diboto hamu do tangkas, na songon panangko borngin do haroro ni ari ni Tuhan i.

3 Ai molo didok halak, dame do jala mara so adong, disi ma tompu tahop tu nasida hamagoan i,
songon pambebeon tu na gabegabean, jala ndang adong haporusannasida.

4 Alai hamu, ale angka dongan, ndang di bagasan na holom hamu: So tung

hatiuran ari hamu songon panangko!

5 Ai saluhutna do hamu anak hatiuron jala anak arian; ndang sian borngin hita manang sian
haholomon.

6 Antong, sai unang ma tarpodom hita, songon angka na leban; sai dungo ma hita jala marroha na
torang!

7 Ai borngin i do tarpodom angka na modom i, jala borngin i do mabuk angka na mabuk i.

8 Alai anggo hita na sian arian, marroha na torang ma hita, tasolukhon ma haporseaon dohot
haholongon songon baju partahanan jala tajujung ma panghirimon ni roha di haluaon!

9 Ai ndang dipadiri Debata hita bahen sirimasan; alai naeng ma dapotan haluaon hita marhite sian
Tuhanta Jesus Kristus,

10 naung mate humophop hita, asa sandok mangolu hita rap dohot Ibana, manang na dungo
(mangolu) dope hita, manang naung modom pe.

11 Dibahen i, sai masipaingotan ma hamu jala masipauliulian, songon naung binahenmuna.


MASIPAULIULIAN MANOMUNOMU HARORO NI TUHAN (SALING MEMBANGUN DALAM
MENANTIKAN TUHAN)

Horas ma di hita. Selamat ari minggu XXIII dung Trinitatis ( 12 November 2023). Las ma rohanta
marsomba tu Tuhanta, mamuji pasangaphon goar-Na,huhut tumangihon hata-Na sihangoluhononta.
Disoarahon hata ni Debata do tu hita sadarion, na dienet sian Surat ni Apostel Paulus na parjolo tu
huria Tessalonik bindu 5 ayat 1-11 ( 1 Tessalonik 5: 1-11), asa masipaingotan jala masipauliulian
angka na porsea di Tuhanta laho manomunomu haroro ni Tuhan i. Sada pokok haporseaon ni halak
Kristen na dihatindanghon rap dohot donganna sahaporseaon di sandok portobion i ma, na ro do
muse Tuhanta i paduahalihon tu portibion di ari parpudi laho manguhumi sandok jolma na mangolu
do pe hatiha harorona i dohot naung mate. Tingki ni haroro ni Tuhanta di ari parpudi digoari do i di
Buku Na Badia i, "parusia", na marlapatan haroro (ni Tuhan i). Sipata do i digoari "ari ni Tuhan" i,
jala laos di si do ajal ni hasiangan on.

1. Ndang adong na umboto tingki dohot sadiharina haroro ni Tuhan padua halihon i. Holan Debata
Ama i do na umboto i jala tompu do i masa. Di na diajarhon Tuhan Jesus taringot tu ajal ni hasiangan
on tu angka sisean-Na sadihari i masa, ro do Tuhanta i: mandok: "Alai anggo arina dohot sadiharina,
ndang adong na umbotosa, nang surusuruan na di banua ginjang, nang Anak i; nda holan Ama i!"
( Mateus 24: 36). Jala i do nang na niajarhon ni apostel Paulus tu huria na parjolo i dohot tu sude
angka na porsea sahat ro di tingkion. Alai didok apostel Paulus tompu do i masa songon panangko
borngin. Angka na porsea naung managam haroro-Na i nunga tongtong hobas mangarade diri laho
manomunomu haroro-Na i. Alai anggo na so porsea i, tarsonggot do disi ala so mangarade hian. I ma
angka na so parduli di angka pangajarion ni Tuhan i, na sai tongtong lalap dilalapi angka na masa
dohot hagiot ni portibion. Di angka na mamangke nasa kesempatan ni ngoluna laho pasauthon
hagiot dohot sangkap ni rohana di portibion, hira na so adong mara siadopanna. Jadi molo didok
halak " dame do jala mara so adong", disi ma tahop tu nasida hamagoan i, i ma tu angka na so
porsea di Jesus dohot hata-Na. Tompu do masa hamagoan i tu nasida di na so panagaman ni roha
nasida be. Molo didok nasida, " dame do jala mara so adong", hape suharduhar ni i do na ro tu
nasida, i ma hamagoan. Songon na masa di tingki ni di Noak dohot si Lot, di na lalap jolma i paoloi
hisaphisap nasida, ndang parduli nang pe nunga adong lumbaluma ni Debata marhite naposona
songon i ma na masa di tingki haroro ni Tuhan i. Ganup nasida lalap marpesta pora, mabukmabuhan,
mangoli dohot pangolihon, lam martimburak dosa i, ala holan na mangharingkothon hinatabo ni
ngolu portibion. Alai di tingki na songon i ma ro tompu haroro ni Tuhanta i na manghorhon uhum
hamagoan tu angka na so porsea.

Alai anggo angka na porsea tu Tuhan Jesus, ndang pola porlu mabiar di hamagoan i, ai angka anak
hatiuron dohot anak arian do nasida na umboto angka tanda ni haroro ni Tuhan i, gabe umboto
manjamothon dirina be. Angka na so porsea i di Tuhan i, i ma angka anak haholomon, na
digomgomgomi angka bangko halomon. Jadi di angka na porsea di Jesus, haroro ni Tuhan i ndang be
songon panangko borngin, ala tongtong nasida di bagasan las ni roha managam haroro ni Tuhan i,
nang pe tompu i masa .

2. Dungo ma hita marroha na torang.


Jadi di bagasan na so taboto tingki dohot sadiharina haroro ni Tuhan i dipangido do asa dungo hita
tongtong jala marroha na torang. Unang ma hita dililuhon elaela ni portibion angka na mandok
"dame do jala mara so adong". Elaeka na songon i do na boi mambahen hita tarpodom. Domu tusi
ingkon tongtong do hita marroha na torang. Lapatan ni "marroha na torang", i ma suharsuhar ni na
mabuk. Halak na mabuk ndang hea i marroha na torang, ndang sadar ibana di angka na niula dohot
na hinatahonna. Di Buku Na Badia i adong tolu hali singotsingot tu hita asa unang mabuk di haroro ni
Jesus Tuhan i. Di Lukas 21: 34, didok:

"Alai jaga hamu ma dirimuna, unang sorat rohamuna binahen ni parminumon dohot parmabuhon
dohot panarihon di hangoluan on, gabe tompu ditahopi ari i hamu songon tali rambang". Dungi di
Rom 13: 13, didok:

"Badia ma hita marpangalaho songon na patut arian, unang masalpuhu parmanganon dohot
parminumon, unang marharorangon dohot margadombus, ..." Jala sada nari ima na tarsurat di
turpukta on, di ay.6 dohot 7 na mandok: "Antong, sai unang ma tarpodom hita, songon angka na
leban; sai dungo ma hita jala marroha na torang! Ai borngin i do tarpodom angka na modom i, jala
borngin i do mabuk angka na mabuk i". Hata "mabuk" na nidokna di turpuk on, boi do i di bagasan
pangantusion na sa sasintongna, i ma na mabuk ala ni na godang manginum siinumon na koras. Alai
boi do i talapathon di bagasan pangantusion kiasan. Di tingki i memang torop do halak na mabuk ala
ni anggur dohot angka siinumon na asing na koras Alai asing ni i godang do halak na mabuk di
sipanganon, mabuk di hagiothagiot ni daging, manang hasonangan portibi on. Molo di tingkion, boi
do i na mabuk di angka arta potibi on, mabuk di angka tontontonan portibion isara ni bioskop,
televisi, mabuk di angka sitontonon dohot sijahaon na pahehe hagiotgagiot ni daging, dohot
hamabuhon angka na asing. Jadi godang do halak na hona mabuk na songon i annon di tingki haroro
ni Tuhan Jesus i. Jadi di na ro Jesus i tompu di na so panagaman, gabe hamagoan ma haroro ni Jesus
i di nasida angka na mabuk di ragam ni parngoluon na di portibion. Ala ni do dipaingothon hata ni
Debata hita asa dungo ala maroroha na torang. Dungo lapatanna, ndang tarpodom, tongtong hobas
mangula angka na ulaon na denggan. Hobas manaluhon hagiothagiot ni daging dohot hagiothagiot ni
portibi on.Tongtong mamangke tingkina marsaor dohot Tuhan i, marsaor dohot hata ni Debata na
patauhon hita tongtong dungo jala marroha na torang. Tajaga ma rohanta maradophon hamabuhon
ni portibion marhite na mamolukhon bajubaju partahanan i ma haporseaon tu Tuhan i, dohot
bajubaju partahanan holong ni roha tu dongan jolma. Roha dohot pingkiranta taramoti marhite na
manjujung panghirimon di haluaon i. Songon na nidok ni apostel Paulus di bindu 1: 3, na tolu
perlengkapan i, i ma haporseaon, holong ni roha dohot panghirimon, ingkon dapot di ngolu ni angka
na porsea. Marhite i do asa boi hita gabe angka anak hatiuron na tongtong dungo di bagasan roha na
torang managam haroro ni Tuhan. Jala na tolu perlengkapan i ma na tinubuhon ni Tondi Pardia di
ngolu ni angka na porsea di Jesus Kristus.

3. Masipaingotan jala masipauliulian laho manomunomu haroro ni Tuhan i. Angka na porsea di Jesus
Kristus, ndang mangolu holan di dirina, alai di bagasan hasadaon do dohot donganna sahaporseaon.
Ala ni i do umbahen dipasada Tondi Porbadia angka na porsea di Jesus Kristus di bagasan huria i.
Huria i ma hasadaon ni angka na porsea di Jesus, na pinarbadiaan ni Tondi Parbadia. Marhite huria i
do angka na porsea i mangaradoti parsaoran tu angka donganna sahaporseaon. Marhite parsaoran i
do angka na porsea i boi masipaingotan jala masipauliulian asa tongtong togu hajongjongan ni huria
i, songon na pinaingothon ni apostel Paulus di turpukta on. Nian mangihuthon apostel Paulus nunga
diulahon angka halak Kristen na di huria Tessalonik i non i. Alai mangihuthon si Paulus ingkon sai
torus do i ulahonon nasida na so jadi mansadi, di pardalanan ni ngoluna laho manomunomu Tuhan i,
sahat ro di na ro ajal ni hasiangan on dohot ajal ni ngolu ni ganup na porsea i. Jadi ndang
masipasombuan angka na porsea i, ingkon masipaingotan do jala masipauliulian. Alai sude na i
ingkon sai diulahon sian holong i roha. Ndada ala na mangarajumi dirina sumintong jala umpistar
sian donganna na pinaingotna i. Ulaon na paingothon on boi do dipasahat marhite hata alai boi do
marhite tiruan na denggan. Jadi tujuanna ndada na naeng mandabuhon donganna i, alai ala ni na
masipauliulian do di haporseaon i. Molo adong na gale ingkon do masitungkolan di haporseaon.
Sudena i memang ingkon diulahohon sian holong ni roha, ndada sian hosom dohot sogo ni roha.
Ndada na naeng paleahon manang paurakhon dongan. Ala ni i, sudena i ingkon parjolo do
ulahononta sian dirinta ganup marsadasada. Ingkon parjolo do tahangoluhon na niajarhon ni Tuhan i
di dirinta. Alai ingkon sadar do hita ndang adong jolma na rimpas, tarmasuk naung targoar na porsea
di Jesus Kristus. Adong be do hahurangan dohot hagaleonna. Ala ni i do porlu angka na porsea i
masipaingotan jala masipauliuluan songon pamatang ni Kristus. Jadi kuncina, ingkon parjolo do
haradeonta tongtong mangalehon dirinta dipauliuli Tuhan i, songon pamatang ni Kristus. Rincian ni
na boi taulahon di na masipauliulian on memang dipatorang apostel Paulus do di udut ni turpukta on
(ay. 12-15), i ma:. Pasangaphon na manguluhon huria, huhut mangargahon dohot mandukung ulaon
ni angka na manghalojahon huria i di bagasan holong ni roha. Dungi tongtong mardame na sada
maradophon na sara nari, paingothon angka na so maradat, mangapuli angka siotik roha, manganju
angka na gale, marlambas ni roha tu saluhut halak, unang mambaloshon na roa balos ni na roa, jala
tongtong mampareahi angka na denggan*

__________________

1 Tesalonik 5:1-11

1 Alai ndang pola suraton tu hamu, ale angka dongan, taringot tu tingkina dohot sadiharina.

2 Ai diboto hamu do tangkas, na songon panangko borngin do haroro ni ari ni Tuhan i.

3 Ai molo didok halak, dame do jala mara so adong, disi ma tompu tahop tu nasida hamagoan i,
songon pambebeon tu na gabegabean, jala ndang adong haporusannasida.

4 Alai hamu, ale angka dongan, ndang di bagasan na holom hamu: So tung

hatiuran ari hamu songon panangko!

5 Ai saluhutna do hamu anak hatiuron jala anak arian; ndang sian borngin hita manang sian
haholomon.

6 Antong, sai unang ma tarpodom hita, songon angka na leban; sai dungo ma hita jala marroha na
torang!

7 Ai borngin i do tarpodom angka na modom i, jala borngin i do mabuk angka na mabuk i.

8 Alai anggo hita na sian arian, marroha na torang ma hita, tasolukhon ma haporseaon dohot
haholongon songon baju partahanan jala tajujung ma panghirimon ni roha di haluaon!

9 Ai ndang dipadiri Debata hita bahen sirimasan; alai naeng ma dapotan haluaon hita marhite sian
Tuhanta Jesus Kristus,

10 naung mate humophop hita, asa sandok mangolu hita rap dohot Ibana, manang na dungo
(mangolu) dope hita, manang naung modom pe.

11 Dibahen i, sai masipaingotan ma hamu jala masipauliulian, songon naung binahenmuna.


https://m.facebook.com/story.php?
story_fbid=pfbid02sodZV9EAorLE919t7H1uLgijP5geLLLgokTMyd5btYtPHmgVxp73pVRNPDSbEcxul&i
d=100063523332048&sfnsn=wiwspmo&mibextid=RUbZ1f

Kotbah Minggu XXIII Stlh Trinitatis

Minggu, 12 Nopember 2023

Ev. 1 Tessalonika 5:1-11

*SALING MEMBANGUN DALAM MENANTIKAN TUHAN*

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengajak kita bagaimana
sesungguhnya sikap orang Kristen dalam menantikan Tuhan? Sebagaimana kita tahu bahwa Kristus
akan datang, dan kedatangannya akan segera datang. Bagaimana seharusnya sikap orang percaya
menantikan Tuhan? Disinilah Paulus menjelaskan dalam 1 Tessalonika 5:1-11 memberikan nasihat
agar orang percaya berjaga-jaga, memelihara iman dan saling membangun dalam menantikan
Tuhan.

Nasihat Paulus ini sangat penting karena ada di kalangan jemaat yang salah memahami tentang hati
Tuhan. Semua memahami baik rasul dan jemaat bahwa hari Tuhan sangat dekat. Kristus akan datang
menghakimi setiap orang: orang percaya mewarisi kehidupan kekal, sedangkan orang yang tidak
bertobat kepada hukuman. Disatu sisi hari kedatangan Tuhan merupakan hal yang dinanti-nantikan,
karena dengan kedatangan Kristus orang percaya memasuki kehidupan yang kekal.

Kapan Tuhan datang? Pertanyaan ini menjadi suatu yang sangat sulit untuk dijawab, hanya pesan
yang dapat kita tangkap bahwa Tuhan segera datang, dia datang seperti pencuri tak tahu kapan
bahkan anak manusia sendiri tidak tahu kapan, hanya Bapa di Surga. Markus 13:32 (TB) Tetapi
tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak
pun tidak, hanya Bapa saja."

Mari melupakan.pertanyaan kapan Tuhan datang karena itu urusan Tuhan, sekarang baiklah kota
fokus bagaimana seharusnya menantikan kedatangan Tuhan? Dalam Kotbah ini marilah kita dalami
tiga hal berikut ini, yaitu

*1. Berjaga-jaga dan mempersiapkan diri*

1 Tesalonika 5:6 (TB) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga
dan sadar.
Dalam prakteknya di Jemaat Tessalonika ada pula berbagai respon yang muncul dari jemaat dalam
memyambut hari Tuhan. Ada yang bertekun di dalam doa dan berjaga-jaga, namun ada juga yang
tidak arif dalam menyongsong hari Tuhan. Ada sebahagian dari mereka menjual miliknya dan hiduo
dengan hura-hura menghabiskan semua haratanya karena esok Tuhan akan datang karena kalau hari
Tuhan datang tidak ada yang akan dibawa. Ada sebahagian dari mereka tidak lagi bekerja karena roh
Tuhan besok datang atau ada juga yang memanfaatkan waktu yang sedikit dengan memuaskan
keinginan diri sendiri dengan berbagai kenikmatan duniawi dan menghambur-bamburkan hartanya.
Cara berpikir seperti itu dikritisi dan dinasehati oleh para rasul Paulus. Tuhan segera datang, namun
dalam menunggu kedatangan Tuhan kita harus tetap bekerja. Sekalipun besok Tuhan datang hari ini
kita harus menanam pohon apel. Bagi Paulus menunggu kedatangan Tuhan adalah berjaga-jaga dan
waspada serta bekerja. Sekalipun besok Tuhan datang orang percaya harus bekerja, siap sedia dan
berjaga-jaga. Jangan ada yang tertidur, jika orang tertidur pada hari Tuhan datang maka mereka
tidak ikut bersukacita bersama Tuhan. Seperti perumpamaan Yesus gadis yang bijak dan yang
bodoh. Matius 25:1-4, 8 (TB) "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang
mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.

Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.

Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,

sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli
mereka.

Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari
minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.

Gadis yang bodoh tak mempersiapkan apa-apa, mereka tertidur dan minyaknya habis ketika para
pengantin laki-laki datang. Mereka tertinggal dan ditinggal. Sementara para gadis yang bijak mereka
berjaga-jaga, mereka mempersiapkan minyak untuk dian mereka, kalau pengantin laki-laki larut
malam mereka tak khuatir karena dian mereka tetap menyala dan mereka pun ikut dalam sukacita
bersama pengantin laki.

Dalam kotbah minggu ini, kita diajak untuk mempersiapkan diri menantilan hari kedatangan Tuhan.
Selain berjaga-jaga, Rasul paulus menasihatkan agar jemaat saling membangunkan. Sikapi ini sangat
penting karena sebagai persekutuan orang percaya saling menopang dan saling menguatkan. Tak
membiarkan orang lain tercecer dan tertinggal. Berjaga jaga dan jangan tertidur merupakan pesan
yang sangat berharga karena semuanya telah ditebus dan diselamatkan. Keselamatan itu sangat
berharga dan mahal ditebus dengan darah Kristus. Keselama tidak boleh sia-sia, agar tak siasia harus
berjagajaga dan saling membangunkan. Itulah sebabnya Paulus mengatakan bahwa kita ditebus
untuk mewarisi kehidupan kekal, bukan untuk dihukum. 1 Tesalonika 5:1, 9 (TB) Tetapi tentang
zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena Allah tidak menetapkan
kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,

Ada juga di kalangan Kristen menanti-nantikan Tuhan dengan terus berpikir dan menaksir-naksir
ayat-ayat kitab suci untum.menjawab kapan hari Tuhan tiba. Setiap ada kejadian yang belum pernah
ada selalu dihubung-hubungkan dengan hari Tuhan. Dalam sejarah kekristenan telah banyak sekte
atau bidat yang tersesat karena menaksir-naksir hari Tuhan. Dengan kotbah hari ini kita diajak,
mengenai hari Tuhan kapan tiba itu adalah urusan dan keputusan Tuhan, tugas kita adalah berjaga-
jaga dan menjalani kehidupan ini dengan setia dan bijaksana.

*2. Memelihara diri sebagai anak-anak terang*

1 Tesalonika 5:8 (TB) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan
iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.

Salah satu tantangan dalam menunggu ada kebosanan. Bosan akan membuat seseorang tidak fokus,
akhirnya lalai dan lupa akan tujuan. Artinya seseorang bisa saja tidak setia dalam penantiannya.

Perjalanan orang Kristen menuju suatu titik yang dinantikan, yaitu kedatangan Kristus Dalam
menempuh itu orang percaya harus tetap setia memelihara imannya tetap terjaga. Sama seperri
kisah seorang musafir dalam buku yang sangat terkenal dituliskan oleh Jhon Buyan. Perjalanan kita
seperti musafir, banyak yang dijalani: yang menggona dan menggiurkan agar kita melupakan iman.
Ada pula berupa tantangan, kesulitan dan himpitan kehidupan, saat kita lemah maka iman kita
kalah. Ada juga ancaman, intimidasi hingga mempertaruhkan nyawa agar menyangkal imannya.
Dalam semua itu kita harus sadar dan tetap terjaga.

Disinilah Paulus memberikan nasihat bahwa kita harus seperti anak-anak siang hari, yang senantiasa
sadar dan terjaga di dalam iman. Tidak terlelap atau tertidur karena kalah terhadap godaan.

Pada kesempatan yang berbena, Paulus juga menasihatkan jemaat Efesus agar orang percaya
mencerminkan hidup anak-anak terang.

Efesus 5:8-11 (TB) Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di
dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,

karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.

Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan
apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

*3. Saling Membangun*

Ketahanan seseorang menghadapi pergumulan berbeda-beda. Ada orang yang kuat sehebat apapun
pergumulan yang dihadapi tidak akan mudah goyah. Namun ada juga yang lemah, sedikit ada
tantangan sudah mengeluh dan berkeluh. Ada juga orang semangat diawal, berapi-api namun
beberapa waktu kemudian semangatnya mudah padam dan redup.

Sebagai persekutuan, rasul Paulus menasihatkan agar semua orang saling meneguhkan dan saling
membangun yang satu dengan yang lain buka saling menjatuhkan. Saat musibah dan pergumulan
dihadapi jemaat yang satu, maka yang lain secara bersama-sama memberikan sokongan dan
dukungan.

Nasihat saling meneguhkan dan saling membangun ini sangat penting, setiap pribadi membutuhkan
orang lain dan orang lain membutuhkan kehadiran kita. Jadi di dalam persekutuan semua berharga.
Memang berbagai karunia telah anugerahkan kepada kita, dalam karunia yang berbeda-beda yang
kita peroleh dari Tuhan dapat kita persembahkan untuk meneguhkan dan membangun orang lain.

Sahabay yang baik hati! Agar keselamatan tidak siasia, marilah hidup berjagajaga dan tetap sadar
terjaga seperti pada siang hari serta saling membangunkan agar semua yang percaya menjadi ahli
waris dan ikut dalam sukacita di dalam Tuhan. Seperti gadis yang bijak, berjagajaga dan diannya
menyala menunggu Tuhan demikianlah kita orang percaya menunggu Tuhan. Tuhan menghendaki
kita semua umat tebusannya mewarisi kehidupan kekal. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Anda mungkin juga menyukai