Anda di halaman 1dari 4

I.

LOKALISASI TAKTIL
1. Tutup mata OP dan tekankan ujung pensil pada suatu titik di kulit ujung jari.
2. Kemudian perintahkan OP untuk melokalisasikan tempat yang baru dirangsang tadi
dengan ujung pensil pula.
3. Tetapkan jarak antara titik rangsang dan titik yang ditunjuk.
4. Ulangi percobaan ini sampai 5 kali dan tentukan jarak rata-rata untuk kulit ujung jari,
telapak tangan, lengan bawah, lengan atas dan tengkuk.

P-MS.4. Apakah kemampuan lokalisasi taktil seseorang sama besarnya untuk seluruh
bagian tubuh?

P-MS.5. Apakah istilah kemampuan seseorang untuk menentukan tempat rangsang


taktil?

II. DISKRIMINASI TAKTIL (Ambang Membedakan 2 Titik Rangsang Taktil)


1. Ambillah sebuah jangka yang tersedia dan renggangkan jangka sehingga kedua ujung
jangka berjarak ± 1 cm (sesuai dengan ukuran jari telunjuk OP).
2. Instruksikan OP untuk menutup mata dan letakkan secara simultan (bersamaan
waktunya) kedua ujung jangka pada ujung jari telunjuk OP (bila ujung jari telunjuk OP
tidak dapat digunakan, gunakanlah ujung jari lainnya) dan mintalah OP untuk
mengidentifikasikan jumlah rangsang (1 atau 2 tiitk rangsang) yang
menekan/merangsang ujung jarinya.
3. Dekatkanlah kedua ujung jangka (secara bertahap dan ulangilah langkah 2 sampai OP
tidak dapat lagi membedakan kedua ujung jangka sebagai 2 titik rangsang). Arah
gerakan harus tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan kedua ujung jangka.
Catatlah ambang rangsang OP dalam membedakan 2 titik rangsang taktil.

P-MS.6. Apa artinya bila perangsangan oleh kedua ujung jangka memberi kesan
sebagai satu titik rangsang?

4. Ulangi langkah 1 s/d 3, namun kedua ujung jangka diletakkan tidak secara simultan
tetapi secar suksesif (berurutan) yaitu satu ujung diletakkan lebih dahulu daripada ujung
lainnya.
5. Catatlah hasil pemeriksaan ambang membedakan 2 titik rangsang baik dengan cara
perangsangansimultan maupun suksesif.
6. Tentukan dengan cara yang sama (simultan dan suksesif) ambang dua titik di tengkuk,
bibir, pipi dan lidah.
7. Catatlah apa yang dialami OP.

PENGUKURAN BEBAN MAKSIMUM YANG DAPAT


DITAHAN OLEH OTOT BISEP PADA BERBAGAI SUDUT
SENDI

TUJUAN
Menguji konsep bahwa perbedaan sudut sendi akan mengubah panjang otot dan keuntungan
mekanisnya; yang akibatnya adalah berat beban maksimum yang mampu ditahan akan
bervariasi.

PRINSIP KERJA

1. Menetapkan berat beban yang dapat ditahan oleh lengan pada berbagai sudut fleksi sendi
siku.
2. Melaporkan hasil pengamatan dalam bentuk teks, tabel dan grafik.

ALAT YANG DIPERLUKAN


1. Karton berukuran 60 x 30 cm dengan gambar busur derajat (lihat Gambar BM-1.), atau
fleksometer.
2. Beban (dumbell) berbagai ukuran.

Gambar BM-1. Fleksometer

TATA KERJA
1. Lengan orang percobaan diletakkan di depan karton atau fleksometer, dengan lengan atas
(bahu hingga siku) mendatar dipermukaan alas. Lengan bawah diangkat sehingga siku fleksi
setinggi 200, berpatokan pada garis di kertas atau penunjuk fleksometer.
2. Perkirakan berat beban yang akan mampu ditahan oleh OP pada posisi tersebut. Letakkan
dumbell yang sesuai beratnya pada telapak tangannya. OP harus menahan berat beban
tersebut sesuai dengan posisi/sudut awalnya.
3. Jika OP masih dapat menahan beban, tambahkan beban sedikit demi sedikit hingga ia tidak
lagi dapat menahan beban tersebut.
4. Catat beban maksimum yang dapat ditahan pada tabel berikut :
Sudut (*) Beban maksmum lengkan kanan Beban maksimum lengan kiri

20

45

60

90

120

5. Ulangi langkah 1-4 untuk sudut selanjutnya, serta lengan yang lain.
6. Terapkan nilai yang diperoleh pada grafik xy dengan sumbu x untuk sudut, dan sumbu y
untuk berat beban (lihat contoh grafik). Gambarkan grafik lengan kanan dengan garis tidak
terputus, dan lengan kiri dengan garis terputus.

Grafik hubungan beban maksimum yang dapat ditahan oleh lengan pada berbagai
sudut fleksi

7. Berdasarkan hasil percobaan, jawablah pertanyaan berikut:


 Pada sudut fleksi berapa otot bisep dapat menahan beban maksimum?
 Pada sudut fleksi berapa lengan ada pada keuntungan mekanis yang maksimal?
Mengapa?
 Pada sudut fleksi berapa lengan ada pada keuntungan hubungan panjang-ketegangan
otot? Mengapa?

Anda mungkin juga menyukai