Di susun untuk memenuhi syarat penilaian mata kuliah Isu Terkini Epidemiologi
yang di ampu oleh dosen Ibu Dr. Yunita Amraeni S.KM, M. Kes
Oleh :
Kelompok VI
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas
berkat Rahmat- Nya yang diberikan kepada kita sehingga penulis dapat
untuk menyajikan yang terbaik. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. Latar Belakang.................................................................................................1
2. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Pengertian ISPA...............................................................................................4
B. Etiologi............................................................................................................6
C. Tanda Dan Gejala Ispa.....................................................................................6
D. Cara Penularan Penyakit Ispa..........................................................................7
E. Patofisiologi.....................................................................................................7
F. Frekuensi dan Distribusi Penyakit ISPA..........................................................8
G. Potensi Penyakit ISPA di Wilayah Pesisir dan Pertambangan........................9
H. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ISPA.........................................10
BAB II PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pernafasan Akut ini menyebabkan empat dari 15 juta perkiraan kematian pada
anak berusia dibawah lima tahun pada setiap tahunnya, dan sebanyak dua per tiga
kematian tersebut adalah bayi (khususnya bayi muda usia kurang dari dua bulan)
(WHO, 2003).
survei kesehatan rumah tangga Indonesia pada tahun 1992 dan tahun 1995,
persentase kematian bayi akibat ISPA masing-masing adalah 36,4 % dan 29,5 %.
Angka kematian bayi akibat ISPA adalah 3 per 100 balita (Anonim, 1995).
orang mendapatkan serangan dalam jumlah yang lebih besar lagi terutama selama
masa tahun ke-2 sampai ke-3 kehidupan mereka. Rata-rata setiap anak akan
menderita ISPA sebanyak 3 kali di daerah pedesaan dan kira-kira 6 kali di daerah
di kedua daerah tersebut. Demikian pula anak-anak dengan status gizi yang jelek
1
(kurang gizi) akan lebih mudah menderita ISPA atau ISPA nya menjadi lebih berat
dibandingkan anak dengan status gizi yang baik (Dwi prahasta dkk, 1988).
2. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
7. Untuk mengetahui potensi penyakit ISPA di wilayah pesisir dan
pertambangan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ISPA
salah satu penyakit pernafasan terberat dimana penderita yang terkena serangan
infeksi ini sangat menderita, apa lagi bila udara lembab, dingin atau cuaca terlalu
panas. (Saydam, 2011). Berdasarkan pengertian diatas, maka ISPA adalah infeksi
dimaksud adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli paru beserta organ
adneksanya seperti sinus, ruang telinga tengah, dan pleura (Habeahan, 2009).
ini mengenai bagian atas atau bawah secara stimulasi dan berurutan (Nelsen
merupakan istilah yang diadaptasi dari istilah bahasa inggris Acute Respiratory
Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur penting yaitu infeksi, saluran
mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus,
rongga telinga tengah dan pleura. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung
sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun
4
untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat
nfeksi saluran pernafasan atas (ISPA) adalah infeksi yang terutama mengenai
mengenai bagian atas atau bawah secara stimulasi dan berurutan (Nelsen 2000).
istilah yang diadaptasi dari istilah bahasa inggris Acute Respiratory Infections
(ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur penting yaitu infeksi, saluran pernafasan,
dan akut. Dengan pengertian sebagai berikut: Infeksi adalah masuknya kuman
menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung
hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah
dan pleura. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari. Batas 14
hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit
yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14
hari.
saluran pernafasan atas (ISPA) adalah penyakit infeksi yang mengenai saluran
pernafasan bagian atas dan bawah yang disebabkan oleh masuknya kuman berupa
virus, bakteri, atipikal (atipikal plasma) atau aspirasi substansi asing yang
5
B. Etiologi
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke saluran nafas.
Penyebab lain adalah faktor lingkungan rumah, seperti halnya pencemaran udara
dalam rumah, ventilasi rumah dan kepadatan hunian rumah. Pencemaran udara
dalam rumah yang sangat berpengaruh terhadap kejadian ISPA adalah asap
pembakaran yang digunakan untuk memasak. Dalam hal ini misalnya bahan bakar
kayu. Selain itu, asap rokok yang ditimbulkan dari salah satu atau lebih anggota
yaitu ventilasi alamiah dan ventilasi buatan. Ventilasi alamiah yaitu dimana aliran
udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu,
khusus untuk mengalirkan udara misalnya kipas angin dan mesin penghisap
udara. Namun alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan. Ventilasi
rumah yang kurang akan lebih memungkinkan timbulnya ISPA pada bayi dan
anak balita karena mereka lebih lama berada di rumah sehingga dosis pencemaran
6
C. Tanda Dan Gejala Ispa
dan gejala, seperti: batuk, bersin, serak, sakit tenggorok, sesak nafas, pernafasan
yang cepat dan nafas yang berbunyi, penarikan dada ke dalam, bisa juga mual,
2. Kuman (bakteri dan virus )yang menyebabkan ISPA mudah menular dalam
rumah yang mempunyai kurang ventilasi (peredaran udara) dan bayak asap
3. Orang bersin / batuk tanpa menutup mulut dan hidung akan mudah
E. Patofisiologi
dan fasodilatasi pada mukosa. Infiltrat sel monokuler menyertai, yang dalam 1-2
epitel superfisial mengelupas. Ada produksi mukus yang banyak sekali, mula –
7
mula encer, kemudian mengental dan berupa prurlen. Dapat juga ada keterlibatan
anatomis saluran pernafasan atas, termasuk oklusi dan kelainan rongga sinus.
akut, sebagian besar penyakit berasal dari nonbakteri. Walaupun ada banyak hal
sindrom sistem pernafasan tertentu dari pada yang lain dan agen tertentu
mempunyai kecenderungan yang besar dari pada yang lain untuk menimbulkan
dengan banyak sekali variasi gejala saluran pernafasan atas dan bawah sebagai
bagian dari gambaran klinis umum yang melibatkan organ lain. Virus Sinisial
tertinggi bagi balita atau anak umur < 5 tahun.3 Sedangkan di Provinsi Sulawesi
8
Tenggara selama 3 tahun terakhir penyakit ISPA menempati urutan pertama 10
penyakit terbesar.
2017, memaparkan temuan kasus ISPA berjumlah 134.294 jiwa, namun cakupan
penanganan penderita hanya berjumlah 3.537 kasus (2,76%). Sementara itu, pada
berjumlah 3.460 kasus (13,01%). Jika dilihat kecendrungan persentase pada balita
selama 3 tahun terakhir terjadi penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2019
tingginya tingkat pencemaran udara (sirkulasi udara menjadi tidak sehat). Selain
melalui udara, penularan ISPA dapat melalui kontak baik langsung maupun tidak
terinfeksi dan pejamu yang rentan. Penularan kontak tak langsung melibatkan
kontak antar pejamu yang rentan dengan benda perantara yang terkontaminasi.
9
Kepadatan hunian meningkatkan risiko kontak antara orang yang terinfeksi dan
1. Pencegahan
anak berkontak langsung dengan orang yang terinfeksi flu atau pilek,
masyarakat atau keluarga hal ini perlu mendapatkan peran yang serius oleh
orang tua karena sebagian besar penyakit ISPA banyak menyerang pada
balita.
pernapasan akut salah satu nya adalah hasil industri yang dapat mencemari
udara seperti debu batu bara, semen, kapas, asbes, zat-zat kimia, gas
Pencegahan penyakit ISPA ini tidak lepas dari peran orang tua yang
10
bisa dilakukan keluarga untuk mencegah agar tidak terjadi penularan pada
anggota keluarga yang lain, bisa dengan cara menjaga kebersihan diri anak,
bukan hanya dengan membatasi aktifitas anak dengan keluarga lain saja.
Mencuci tangan terbukti dapat mencegah penyakitt diare dan ISPA yang
dengan: menjaga keadaaan gisi agar tetap baik, imunisasi lengkap, menjaga
2. Penanggulangan
11
serius bagi dunia kesehatan. Pencegahan terhadap penyakit ini juga
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengenai saluran pernafasan bagian atas dan bawah yang disebabkan oleh
masuknya kuman berupa virus, bakteri, atipikal (atipikal plasma) atau aspirasi
Etiologi penyakit ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke
saluran nafas. Penyebab lain adalah faktor lingkungan rumah, seperti halnya
pencemaran udara dalam rumah, ventilasi rumah dan kepadatan hunian rumah.
Tanda dan gejala penyakit ISPA yaitu seorang anak yang menderita ISPA
sakit tenggorok, sesak nafas, pernafasan yang cepat dan nafas yang berbunyi,
penarikan dada ke dalam, bisa juga mual, muntah, tak mau makan, dan badan
pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat ke saluran
12
pernapasannya, dan orang bersin / batuk tanpa menutup mulut dan hidung akan
membersihkan permukaan umum seperti meja, mainan anak, gagangan pintu, dan
langsung dengan orang yang terinfeksi flu atau pilek, jagalah kebersihan diri dan
lingkungan.
rumah penderita ISPA setiap paginya dibuka jendelanya supaya terjadi sirkulasi
13
DAFTAR PUSTAKA
14