Komunikasi efektif 8
Komunikasi intrapersonal dan interpersonal 9
Dasar-dasar advokasi 9
Pengorganisasian kegiatan epidemiologi 4
KEMAMPUAN KHUSUS
Pemahaman epidemiologi manajerial terbatas 7
Penyusunan epidemiologi manajerial 8
Pelaksanaan surveilans epidemiologi 12
Pemberdayaan masyarakat, kelompok masyarakat dan tokoh masyarakat 11
Melaksanakan kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan 10
Menganalisa, mengarahkan dan mendukung surveilans epidemiologi lingkup terbatas 7
Penyelidikan epidemiologi kejadian luar biasa dengan metode epidemiologi analitik 10
Definisi dini penyakit dan faktor risiko kejadian luar biasa dengan skrining faktor risiko 25
Pemberdayaan masyarakat, tokoh masyarakat pada kejadian luar biasa 3
Penanggulangan wabah berisiko rendah 16
Pengumpulan dan pengolahan data kualitatif 3
Merancang, mengumpulkan, mengolah dan validasi data referensi 3
Kuantitas dan kualitas data wawancara 6
Validasi kualitas dan kuantitas data 4
Laporan dan umpan balik kabupaten 4
Kajian epidemiologi analitik 22
Penyebarluasan informasi epidemiologi 8
Field Report 24
Komunikasi Efektif
1. Komunikasi efektif terwujud bila
a. pesan tersampaikan
b. terjadi kesamaan pemahaman antara pengirim dan penerima
c. tidak ada gangguan/noise dalam berkomunikasi
d. ada feedback dari komunikan
e. pesan yang disampaikan penting
Pembahasan
Komunikasi efektif terwujud bila terjadi kesamaan pemahaman antara pengirim dan
penerima
Jawaban : B
Pembahasan
Jenis Komunikasi Dalam Pelayanan Kesehatan Berupa Informasi (Asuhan) adalah
sebagai berikut,
a. Jam pelayanan
b. Pelayanan yang tersedia
c. Cara mendapatkan pelayanan
d. Rencana tindakan
Jawaban : A
3. sikap menghargai setiap individu yang akan menjadi sasaran pesan yang di
sampaikan. Komunikasi Efektif Metode Reach Tersebut Adalah
a. Respect
b. Emphaty
c. audible
d. Clarity
e. Humble
Pembahasan
Respect adalah sikap menghargai setiap individu yang akan menjadi sasaran pesan
yang di sampaikan.
Jawaban : A
4. kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain. Komunikasi Efektif Metode Reach Tersebut Adalah
a. Respect
b. Emphaty
c. audible
d. Clarity
e. Humble
Pembahasan
Emphaty adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain
Jawaban : B
Pembahasan
BACKGROUND : Tenaga kesehatan akan menyebutkan riwayat penyakit dan
pengobatan sebelumnya, riwayat alergi, hasil laboratorium, hasil rontgent,
pengobatan dan intervensi keperawatan yang telah dilakukan dan respon pasien
terhadap tindakan perawatan dan pengobatan.
Jawaban : C
Pembahasan
Assesment : pengkajian kondisi pasien terkini. Informasi tersebut meliputi tanda-
tanda vital (suhu, tekanan darah, frekuensi nafas), tingkat kesadaran, nyeri yang
dirasakan, status nutrisi (berat badan, tinggi badan, index massa tubuh), kemampuan
buang air besar dan air kecil, keberadaan luka di tubuh (khususnya luka dekubitus)
dan informasi klinis lain yang mendukung.
Jawaban : D
7. Kondisi terkini yang terjadi pada pasien. Data pasien yang meliputi nama pasien,
tanggal lahir, tanggal masuk, hari perawatan, dokter yang bertanggung jawab,
perawat yang bertanggung jawab, nama ruangan, nomor tempat tidur, alasan masuk
rumah sakit, diagnosa medis, masalah keperawatan dan keluhan utama pasien.
Komunikasi Efektif Metode SBAR Tersebut Adalah
a. Sabar
b. Situation
C. Background
D. Assesment
E. Recomendation
Pembahasan
Situation : kondisi terkini yang terjadi pada pasien. Data pasien yang meliputi nama
pasien, tanggal lahir, tanggal masuk, hari perawatan, dokter yang bertanggung
jawab, perawat yang bertanggung jawab, nama ruangan, nomor tempat tidur, alasan
masuk rumah sakit, diagnosa medis, masalah keperawatan dan keluhan utama
pasien.
Jawaban : B
8. kejelasan dari isi pesan supaya tidak menimbulkan multi interpretasi. Komunikasi
Efektif Metode Reach Tersebut Adalah
a. Respect
b. Emphaty
c. audible
d. Clarity
e. Humble
Pembahasan
Clarity adalah kejelasan dari isi pesan supaya tidak menimbulkan multi interpretasi
Jawaban : D
1. Ketika anda ingin membeli buah di sebuah toko buah, Anda melihat ada banyak
pilihan buah di toko tersebut. Kemudian anda berfikir untuk memutuskan buah
seperti apa yang anda inginkan. Bentuk komunikasi kesehatan tersbut adalah
a. Komunikasi interpersonal
b. Komunikasi intrapersonal
c. Komunikasi massa
d. Komunikasi terapeutik
e. Komunikasi oral
Pembahasan
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri. Ini
merupakan dialog internal dan bahkan dapat terjadi saat bersama dengan orang lain
sekalipun. Sebagai contoh: ketika anda bersama seseorang, apa yang anda pikirkan
termasuk dengan komunikasi intrapersonal. Pada komunikasi intrapersonal seringkali
mempelajari peran kognisi dalam perilaku manusia. Dalam konteks ini biasanya
dilakukan berulangulang daripada dengan komunikasi lainnya. Uniknya lagi,
komunikasi intrapersonal mencakup dimana kita bisa membayangkan, melamun,
mempersepsikan dan memecahkan masalah dalam pikiran kita.
Jawaban : B
2. Komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang
direncanakan dan berfokus pada kesembuhan pasien.
a. Komunikasi interpersonal
b. Komunikasi intrapersonal
c. Komunikasi massa
d. Komunikasi terapeutik
e. Komunikasi oral
Pembahasan
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga
kesehatan lain yang direncanakan dan berfokus pada kesembuhan pasien.
Jawaban : D
c. Persepsi
d. Memori
e. Berpikir.
Pembahasan
Sensasi adalah proses pencerapan informasi (energy/stimulus) yang datang dari luar
melalui panca indra. Sebagai contoh: Ketika kita sedang mendengarkan
permasalahan yang disampaikan oleh seseorang. Di sini terjadi proses pencerapan
informasi dengan melalui indera pendengaran.
Jawaban : D
Pembahasan
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Jawaban : C
5. Tujuan komunikasi ini adalah kesadaran diri yang memengaruhi konsep diri dan
perasaan dihargai. Konsep diri yang positif dan kesadaran diri yang datang melalui
dialog internal dapat membantu petugas kesehatan mengekspresikan diri secara
tepat kepada orang lain.
a. Komunikasi interpersonal
b. Komunikasi intrapersonal
c. Komunikasi massa
d. Komunikasi terapeutik
e. Komunikasi oral
Pembahasan
Tujuan komunikasi intrapersonal adalah kesadaran diri yang memengaruhi konsep
diri dan perasaan dihargai. Konsep diri yang positif dan kesadaran diri yang datang
melalui dialog internal dapat membantu petugas kesehatan mengekspresikan diri
secara tepat kepada orang lain.
Jawaban : B
Pembahasan
Komunikasi interpersonal menghendaki informasi atau pesan dapat tersampaikan
dan hubungan di antara orang yang berkomunikasi dapat terjalin.
Jawaban : A
7. Ada 8 (delapan) komponen dari proses komunikasi yang perlu dicermati setiap
komunikator, yaitu: (1) Konteks (lingkungan) komunikasi, (2) Sumber-penerima, (3)
Enkoding-dekoding (4) Kompetensi komunikasi, (5) Pesan dan saluran, (6) Umpan
balik, (7) Gangguan, dan (8) Efek komunikasi. Kenyamanan ruangan, peranan
seseorang dan tafsir budaya serta hitungan waktu merupakan komponen
a. Konteks (lingkungan) komunikasi
b. Sumber-penerima
c. Enkoding-dekoding
d. Kompetensi komunikasi
e. Pesan dan saluran
Pembahasan
Kenyamanan ruangan, peranan seseorang dan tafsir budaya serta hitungan waktu
merupakan komponen Konteks (lingkungan) komunikasi
Jawaban : A
Pembahasan
Kemampuan Anda berkomunikasi secara efektif merupakan komponen Kompetensi
komunikasi
Jawaban : B
Pembahasan
Empati (empathy) adalah Kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang
sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain
itu, melalui kacamata orang lain itu.
Jawaban : B
Dasar-dasar advokasi
Pembahasan
Tujuan utama advokasi adalah untuk mendorong dikeluarkannya kebijakan
kebijakan publik oleh pejabat publik sehingga dapat mendukung dan
menguntungkan kesehatan.
Jawaban : E
2. Dukungan nyata yang diberikan oleh pejabat publik serta para pimpinan
institusi terkait untuk memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan public untuk
mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya. Dukungan
kebijakan tersebut dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
daerah, surat keputusan, instruksi / surat edaran.
Dukungan pejabat publik tersebut, dalam bentuk :
a. Komitmen politis
b. Dukungan kebijakan
c. Penerimaan social
d. Dukungan sistem
e. Dukungan publik
Pembahasan
Dukungan pejabat publik
1. Komitmen politis (political commitment)
Adalah komitmen pejabat publik atau berbagai pihak terkait terhadap upaya
pemecahan masalah kesehatan masyarakat yang ada di wilayah kerjanya.
2. Dukungan kebijakan (policy support)
Adalah dukungan nyata yang diberikan oleh pejabat publik serta para pimpinan
institusi terkait untuk memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan public
untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya.
3. Penerimaan social (social acceptance)
Adalah diterimanya suatu program kesehatan oleh masyarakat terutama tokoh
masyarakat.
4. Dukungan sistem (system support)
Adanya sistem atau organisasi kerja yang memasukkan program kesehatan
dalam program kerjanya (partnership).
Jawaban : B
Pembahasan
Ada delapan unsur-unsur advokasi yaitu; tujuan, pemanfaatan data dan riset,
identifikasi sasaran, pengembangan pesan, membangun koalisi, penyajian/
presentasi, dan penggalangan dana
Jawaban : D
a. Lobi
b. Petisi
c. Debat
d. Negosiasi
e. Presentasi
Pembahasan
Lobi adalah berbincang-bincang secara informal para pengambil keputusan dan
pembuat kebijakan untuk menginformasikan isu-isu strategis yang menjadi
permasalahan di masyarakat.
Jawaban : A
Pembahasan
Negosiasi merupakan metode advokasi yang bertujuan untuk menghasilkan
kesepakatan. Dalam hal ini pihak yang bernegosiasi menyadari bahwa masing-
masing pihak mempunyai kepentingan yang sama tentang upaya mengatasi
permasalahan kesehatan, sekaligus menyatukan upaya mencapai kepentingan
tersebut sesuai tupoksi atau valuenya masing-masing. Negosiasi merupakan cara
yang efektif untuk mendapatkan kesepakatan tentang pentingnya memberikan
dukungan kebijakan maupun sumberdaya dalam mencapai tujuan program
kesehatan. Adapun cara untuk melakukan negosiasi adalah dengan jalan kompromi,
akomodasi dan kolaborasi.
Jawaban : D
Pembahasan
Pelaku advokasi / negosiator harus fokus terhadap inti permasalahan. Seorang
negosiator harus dalam keadaan “SHAPE” yaitu sincere/sensitive (tulus/peka),
honest/humoris (jujur/humoris), attentive/articuler (menarik, pandai bicara), profi
cient (pandai/cakap) enthusiastic/empathy (antusias/empati).
Jawaban : D
Pembahasan
Harry A. Mills memperkenalkan teknik melakukan negosiasi dengan 7 langkah yang
mengacu pada prinsip negosiasi yaitu seni untuk menang, yaitu:
a. Alternatif
Adalah menyampaikan berbagai jenis program kerja kesehatan yang mempunyai
keuntungan bagi berbagai pihak terkait.
b. Kepentingan
Kepentingan bukanlah mengangkat kepentingan satu pihak, melainkan kepentingan
semua pihak yang terlibat.
c. Opsi
Adalah kisaran upaya dimana semua pihak dapat mencapai kesepakatan. Opsi yang
baik apabila dapat menguntungkan semua pihak
d. Legitimasi
Semua pihak dalam negosiasi ingin diperlakukan secara adil.
e. Komunikasi
Komunikasi yang baik dalam kegiatan advokasi merupakan penyampaian landasan
fakta serta value yang dapat membangun pemahaman, kesadaran, ketertarikan,
kepedulian untuk memberikan dukungan/ tindakan nyata terhadap upaya
peningkatan status kesehatan di masyarakat.
f. Hubungan
Dalam melakukan negosiasi terlebih dahulu harus membangun hubungan kerja atau
hubungan antar manusia yang erat dengan berbagai pihak terkait, karena hal ini
dapat memperlancar proses negosiasi tersebut.
g. Komitmen
Komitmen adalah pernyataan lisan atau tulisan mengenai apa yang akan atau tidak
boleh dilakukan oleh berbagai pihak yang terlibat.
Jawaban : E
8. Salah satu metode advokasi yang membahas isu strategis secara ilmiah yang
dilakukan bersama beberapa pejabat publik sebagai sasaran advokasi. Hal ini
merupakan tehnik advokasi
a. Dialog
b. Seminar
c. Studi banding
d. Pengembangan kelompok peduli
e. Presentasi
Pembahasan
Seminar merupakan salah satu metode advokasi yang membahas isu strategis secara
ilmiah yang dilakukan bersama beberapa pejabat publik sebagai sasaran advokasi.
Seminar biasanya diikuti 20 sampai 30 orang peserta yang dipimpin oleh seorang
pakar dalam bidang yang dibahas/diseminarkan. Tujuan seminar untuk mendapatkan
keputusan atau rekomendasi terhadap upaya pemecahan masalah tertentu yang
merupakan hasil kesepakatan dalam pembahasan bersama semua peserta.
Jawaban : B
Pembahasan
Ada beberapa teknik advokasi yang merupakan cara penerapan metode advokasi,
yaitu :
1. Secara formal: presentasi, seminar, konferensi, semiloka, telekonferensi.
2. Secara informal: pertemuan umum dan khusus, studi banding, festifal, event-
event khusus seperti olah raga, reuni, arisan, pertemuan keluarga dll.
3. Secara langsung: komunikasi langsung dalam presentasi, seminar, negosiasi,
surat, email, telepon, fax, media sosial, dll
4. Secara tidak langsung: komunikasi melalui kolega, teman, keluarga
Jawaban : E
Pembahasan
Dalam melakukan pemecahan masalah kesehatan masyarakat dilakukan empat (4)
langkah utama
1. Surveilens: mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat (what is
the problem?).
2. Identifikasi faktor risiko: mengetahui penyebab masalah kesehatan (what is the
cause?).
3. Intervensi: membuat rencana tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan
(what works?).
4. Implementasi: pelaksanaan kegiatan mengatasi masalah kesehatan masyarakat
(how do yo do it?).
Jawaban : A
2. Ilmu utama dari kesehatan masyarakat ada lima (5). Yang berhubungan dengan
kebijakan kesehatan masyarakat seperti dana dan memilih intervensi yang terbaik, adalah
a. Surveilens
b. Epidemiologi
c. Laboratorium
d. Informasi
e. Pencegahan efektif
Pembahasan
Ilmu utama dari kesehatan masyarakat ada lima (5) yaitu
1. Surveilens: memonitor situasi kesehatan masyarakat
2. Epidemiologi: mengidentifikasi asal muasal penyakit, bagaimana penyakit menyebar dan
mengapa terjadi penyebaran tersebut, serta cara mengatasinya.
3. Laboratorium: mendukung upaya mendiagnosa suatu penyakit dan penelitian (uji coba).
4. Informasi: menyediakan data kesehatan masyarakat
5. Pencegahan efektif: berhubungan dengan kebijakan kesehatan masyarakat seperti dana
dan memilih intervensi yang terbaik.
Jawaban : E
Pembahasan
Yang termasuk komponen dampak adalah status kesehatan masyarakat : angka
kesakitan
Jawaban : A
Pembahasan :
Strategi epidemiologi yang dilakukan secara rutin untuk tujuan mendiagnosis
penyakit, mengidentifikasi riwayat alamiah penyakit, dan memberikan informasi yang
dapat digunakan untuk pelayanan/ program kesehatan adalah surveilans
Jawaban : C
d. Penelitian epidemiologi
e. Pemberdayaan Masyarakat
Pembahasan
Epidemiologi Manajerial adalah melaksanakan serangkaian kegiatan Epidemiologi
dan evaluasi kinerja program penanggulangan penyakit atau masalah kesehatan
lainnya serta kondisi yang mempengaruhinya, sehingga teridentifikasi adanya
masalah-masalah penting pada penyelenggaraan program dan cara-cara
penanggulangannya yang efektif dan efisien.
Jawaban : A
Pembahasan :
Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan, dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (G.R Terry)
Jawaban : D
3. Perencanaan adalah suatu alat atau cara untuk mencapai suatu tujuan. Sedang
maksud atau tujuan membuat perencanaan itu sendiri mempunyai alasan-alasan
tertentu yaitu sebagai berikut, kecauli
a. Dengan adanya perencanaan diharapkan tercapainya suatu pengarahan kegiatan
b. Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan (forecasting) terhadap hal-
hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
c. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang
cara yang terbaik kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
d. Dengan perencanaan dilakukan penyusun skala prioritas.
e. Dengan adanya rencana maka tidak akan diperlukan lagi suatu alat pengukur atau
standar untuk mengadakan pengawasan pengendalian / evaluasi.
Pembahasan
Perencanaan adalah suatu alat atau cara untuk mencapai suatu tujuan. Sedang
maksud atau tujuan membuat perencanaan itu sendiri mempunyai alasan-alasan
tertentu:
a. Dengan adanya perencanaan diharapkan tercapainya suatu pengarahan kegiatan,
adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatankegiatan yang ditujukan kepada
pencapaian tujuan pembangunan.
b. Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan (forecasting) terhadap hal-
hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi
– potensi dan prospek-prospek perkembangan tetapi juga mengenai hambatan-
hambatan dan risikorisiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan
supaya ketidakpastian dapat dibatasi sedikit mungkin.
c. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang
cara yang terbaik kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
d. Dengan perencanaan dilakukan penyusun skala prioritas. Memilih urutan-urutan
dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
e. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan pengendalian / evaluasi.
Jawaban : e
4. Perencanaan terdapat berbagai macam, yang dapat ditinjau dari beberapa segi.
Jenis perencanaan Menurut levelnya (tingkatannya) adalah
a. Strategic planning
b. Integrated planning
c. Comprehensive planning
d. Operational planning
e. Rencana jangka pendek
Pembahasan
Jenis perencanaan Menurut levelnya (tingkatannya) adalah
1) Master planning Suatu rencana yang mengandung tujuan dan kebijaksanaan yang
bersifat luas, yang dipakai sebagai pedoman untuk menyusun rencana lainnya yang
lebih bersifat spesifik dan mendetail (detailed planning)
2) Operational planning Suatu rencana yang lebih mengutamakan pedoman atau
tata kerja untuk melaksanakan program
3) Day to day planning Suatu perencanaan dari hari ke hari yang dilakukan untuk
melaksanakan program yang telah rutin sifatnya.
Jawaban : D
5. Dari segi ruang lingkupnya atau luasnya perencanaan. Termasuk jenis perencanaan
ini adalah
a. Perencanaan program (Program planning)
b. Perencanaan politis atau normatif;
Pembahasan
Dari segi ruang lingkupnya atau luasnya perencanaan.
1) Strategic planning Suatu jenis perencanaan yang dipakai sebagai pedoman pokok,
berisikan tujuan utama yang ingin dicapai, dan jangka waktu panjang. Perencanaan
ini mengutamakan hasil dan cara pencapaian dan biasanya sukar diubah atau
disesuaikan.
2) Tactical planning Suatu perencanaan yang lebih singkat masa berlakunya, mudah
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi, asal tujuan dapat dicapai. Perencanaan
jenis ini lebih mengutamakan cara pencapaian hasil.
3) Comprehensive planning Adalah perencanaan yang bersifat menyeluruh.
Umumnya bersifat amat lengkap dan terperinci dengan memasukkan pelbagai factor
yang diperkirakan ada hubungannya dengan rencana yang telah disusun.
4) Integrated planning Adalah perencanaan yang selain menyeluruh juga saling kait
mengkait membentuk satu kesatuan dengan pelbagai factor yang mempunyai tujuan
sama.
Jawaban : E
Pembahasan
Perencanaan menurut sifat dan materinya Perencanaan dapat berupa :
1) Perencanaan kebijaksanaan (Polecy planning)
2) Perencanaan program (Program planning)
3) Perencanaan pelaksanaan (Operational planning)
Jawaban : E
7. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mendistribusikan sumber daya dan
kegiatan-kegiatan supaya mencapai objektif yang ditentukan dengan menyatakan
tanggung jawab dari masing-masing pelaksana dan menentukan jadwal waktu;
rencana ini dilaksanakan dalam 6 bulan sampai 1 tahun., dan dibuat di tingkat
kabupaten. Perencanaan ini adalah
a. perencanaan politis
b. perencanan strategis
c. perencanaan operasional
Pembahasan
Tujuan dari perencanaan operasional adalah untuk mendistribusikan sumber daya
dan kegiatan-kegiatan supaya mencapai objektif yang ditentukan dengan
menyatakan tanggung jawab dari masing-masing pelaksana dan menentukan jadwal
waktu; rencana ini dilaksanakan dalam 6 bulan sampai 1 tahun., dan dibuat di tingkat
kabupaten
Jawaban : C
1. Kegiatan perencanaan secara umum meliputi proses kegiatan yang sistematis yang
dimulai dari
a. Identifikasi dan penetapan masalah prioritas.
b. Analisis Situasi
c. Penetapan Tujuan untuk mengatasi masalah.
d. Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah.
e. Menyusun Rencana Kegiatan ( POA )
Pembahasan
Kegiatan perencanaan secara umum meliputi proses kegiatan yang sistematis yang
terdiri dari :
1. Analisis Situasi
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan data
c. Analisis data
d. Penyajian data
2. Identifikasi dan penetapan masalah prioritas.
a. Identifikasi Masalah
b. Menetapkan masalah yang prioritas
3. Penetapan Tujuan untuk mengatasi masalah.
4. Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah.
5. Menyusun Rencana Kegiatan ( POA )
a. Pengembangan wilayah / unit pelaksana
b. Peningkatan Cakupan
c. Peningkatan Kualitas
d. Penetapan Sasaran
e. Penetapan Target
f. Penyusunan Anggaran
Jawaban : B
Pembahasan
Rencana kegiatan menggambarkan apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan,
bagaimanacaranya, siapa yang melakukan, siapa sasarannya, dimana, kapan, berapa
biayanya, dan apa hasil yang akan dicapai untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dan merespon peluang yang ada. Untuk merumuskan rencana kegiatan
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Tingkat kemampuan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) pelaku utama dan
pelaku usaha;
2. Ketersedian teknologi/inovasi, sarana dan prasarana, serta sumberdaya lain
3. Tingkat kemampuan (Pengetahuan, Keternampilan dan Sikap) epidemiolog
kesehatan
4. Situasi lingkungan fisik sosial dan budaya yang ada
5. Alokasi pembiayaan yang tersedia.
Jawaban : A
Pembahasan
Masalah perlu di prioritaskan karena beberapa hal sebagai berikut, kecuali:
a. Terbatasnya sumber daya yang tersedia
b. Terbatasnya biaya
c. Terbatasnya waktu
d. Adanya hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya
Jawaban : E
Pembahasan
Menentukan prioritas masalah Menggunakan Tehnik Análisis Masalah (TAM) yang
dikembangkan oleh PAHO berdasarkan Urgency/ Kegawatannya, Seriousness/
Keseriusannya dan Growth/ trend/ kecenderungannya (USG)
Jawaban : C
e. Metode Delphi
Pembahasan
Metode Delbeq : Pada metode ini diprioritaskan masalah dilakukan dengan
memberikan bobot (yang merupakan nilai maksimum dan berkisar antara 0 sampai
100 dengan kriteria besar masalah, kegawatan masalah, biaya/dana, kemudahan.
Jawaban : B
Pembahasan
Metode Delphi : Penetapan prioritas masalah dapat dilakukan dengan metode
kualitatif. Teknik survei kepada para peserta yang relatif homogen baik pendidikan,
keahlian dan pengalaman serta masing-masing peserta mempunyai data yang
cukup.
Jawaban :E
Pembahasan
Metode Hanlon : Tehnik penetapan prioritas masalah dilakukan dengan dilakukan
dengan memberikan skor atas serangkaian kriteria Besar masalah, Kegawatan
masalah, Efektifitas dan PEARL (Propriatness, Economic feasibility, Acceptability,
Resource availability, dan Legality.
Jawaban : C
1. Laporan Mingguan Wabah (W2) yang seharusnya dikirim oleh 1 puskesmas selama
kwartal 1 (Januari-Maret-April) sebanyak 16 minggu, sedangkan realisasinya
sebanyak 8 minggu. Maka kelengkapan Laporan Mingguan Wabah (W2) puskesmas
tersebut selama kwartal 1 adalah
a. 25%
b. 50%
c. 75%
d. 80%
e. 100%
Pembahasan
kelengkapan Laporan Mingguan Wabah (W2) puskesmas tersebut selama kwartal 1
adalah 8/16 x 100% = 50%
Jawaban : B
Pembahasan
Masalah diatas adalah contoh masalah Ketepatan Laporan Data Surveilans
Jawaban : B
3. Hasil surveilans disajikan seperti tabel dibawah. Tabel menunjukkan data kasus
klinik dan kematian karena penyakit diare. Dari tabel diatas kota manakah yang
sudah dapat ditetapakan sebagai KLB ?
A. Kota A
B. Kota B
C. Kota C
D. Kota D
E. Kota E
Kota E 92 4 296 18
Pembahasan
Tahun 2019 Tahun 2020
Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu
tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan
dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun
waktu yang sama.
Jawaban : C.
Pembahasan
Desain analisis yang digunakan untuK memenuhi informasi yang diharapkan :
gambaran perkembangan penyakit menurut tahun dan umur di Kabuapten Atas
Angin. Penyajian yang digunakan sesuai dengan desain analisis dimaksud adalah
grafik
Jawaban : C
Pembahasan
Analisis terhadap penyakit, masalah kesehatan, kondisi lingkungan dan karakteristik
populasi lain, dapat memberikan informasi tentang Kecenderungan penyakit, yang
seringkali juga disebut perbandingan antar waktu.
Jawaban : A
6. Hasil surveilans penyakit difteri dibuat dalam bentuk grafik seperti gambar
Dari gambar trend penyakit difteri seperti pada gambar dibawah, median kasus
sebesar
a. 43
b. 86
c. 77
d. 5
e. 586
Pembahasan :
Median adalah nilai tengah data setelah data diurutkan dari yang terkecil ke
yang terbesar. Data sudah diurutkan. Median terletak pada data ke 5 yaitu tahun
2007 sebesar 86.
7. Salah teknik analisa data yang dipakai dalam analisa data surveilans adalah
analisis analitik. Pada analisa analitik dilakukan
a. Menghitung proporsi kejadian penyakit
b. Menggambarkan deskripsi penyakit secara statistik berdasarkan mean
c. Menggambarkan deskripsi penyakit secara statistik berdasarkan modus
d. Menggambarkan deskripsi penyakit secara statistik berdasarkan standar deviasi
e. Menganalisis kasus dan hubungannya terhadap faktor risiko
Pembahasan :
Analisis analitik adalah analisis terhadap serangkaian data dengan
menghubungkannya dengan serangkaian data lain sebagai faktor risiko.
Jawaban : E
Pembahasan
Surveilans Epidemiologi Rutin Terpadu Adalah penyelenggaraan surveilans
epidemiologi terhadap beberapa kejadian, permasalahan, dan atau faktor risiko
kesehatan
Jawaban : B
Pembahasan
Surveilans Sentinel Adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada populasi
dan wilayah terbatas untuk mendapatkan signal adalanya masalah kesehatan pada
suatu populasi atau wilayah yang lebih luas. Jawaban : C
Pembahasan
Surveilans Pasif adalah kegiatan surveilans dimana para petugas surveilans
menunggu laporan yang dikirim oleh sumber data.
Jawaban : D
Pembahasan
Wawancara tatap muka untuk memperoleh data, dimana pewawancara bertemu
dengan kasus atau responden kasus. Pertanyaan dan pengisian data pada Daftar
Pertanyaan Individu dilakukan oleh pewawancara (pewawancara aktif)
Jawaban : A
Pembahasan
Metode Pengumpulan Data Surveilans Sekunder dapat dibagi dalam kegiatan
sebagai berikut :
1) Identifikasi Sumber Data Sekunder
2) Menetapkan Mekanisme Perekaman Data Sekunder
3) Menetapkan Mekanisme Pengiriman Data Sekunder
4) Menetapkan Mekanisme Perbaikan Data
Jawaban : E
Pembahasan
Daftar Pertanyaan Individu berisi pertanyaan-pertanyaan tentang data primer yang
diperlukan sebagai bahan analisis dalam rangka mendapatkan data sesuai dengan
tujuan surveilans. Daftar Pertanyaan Individu digunakan pada saat wawancara
kepada responden. Responden adalah orang yang menjadi sumber data surveilans,
baik penderita sendiri sebagai kasus atau orang lain yang mengetahui data yang ada
pada kasus. Jawaban : E
Pembahasan
Atribut sistem surveilans yang terdiri dari :
1) Kesederhanaan (simplicity)
2) Fleksibilitas (flexibility)
3) Akseptabilitas (Acceptability)
4) Sensitivitas (Sensitivity)
5) Nilai prediktif positip (Predictive value positive)
6) Representatif (Representativennes)
7) Ketepatan waktu (Timeliness)
Jawaban : D
Pembahasan
Tabel ( tabular ) : penyajian dengan memakai kolom dan baris.
Jawaban : B
9. Grafik yang digunakan untuk menyajikan data kontinu, merupakan areal diagram
sehingga bila interval kelas tidak sama dilakukan pemadatan dengan
membandingkan nilai interval kelas dengan frekuensi kelas.
a. Frekuensi Poligon
b. Ogive
c. Histogram
d. Diagram garis ( line diagram )
e. Diagram batang ( bar diagram/diagram balok )
Pembahasan
Histogram adalah grafik yang digunakan untuk menyajikan data kontinu, merupakan
areal diagram sehingga bila interval kelas tidak sama dilakukan pemadatan dengan
membandingkan nilai interval kelas dengan frekuensi kelas.
Jawaban : C
10. digunakan untuk menggambarkan data diskrit atau data dengan skala nominal
yang menggambarkan perubahan dari waktu ke waktu atau perubahan dari suatu
tempat ke tempat lain
a. Frekuensi Poligon
b. Ogive
c. Histogram
d. Diagram garis ( line diagram )
e. Diagram batang ( bar diagram/diagram balok )
Pembahasan
Diagram garis ( line diagram ) adalah digunakan untuk menggambarkan data diskrit
atau data dengan skala nominal yang menggambarkan perubahan dari waktu ke
waktu atau perubahan dari suatu tempat ke tempat lain
Jawaban : D
11. Digunakan untuk menyajikan data distrik atau data dengan skala nominal dan
ordinal atau disebut juga data kategori. Proporsi data yang akan disajikan dalam
bentuk derajat.
a. Diagram pinca ( Pie diagram/ diagram lingkar )
b. Diagram tebar ( Scatter diagram )
c. Pictogram
d. Diagram garis ( line diagram )
e. Diagram batang ( bar diagram/diagram balok )
Pembahasan
Diagram pinca/lingkar digunakan untuk menyajikan data distrik atau data dengan
skala nominal dan ordinal atau disebut juga data kategori. Luas satu lingkaran 360
derajat. Proporsi data yang akan disajikan dalam bentuk derajat.
Jawaban : A
12. Diagram yang digambar sesuai dengan objeknya, misalnya ingin menunjukkan
jml penduduk dengan menggambar orang dsb.
a. Diagram pinca ( Pie diagram/ diagram lingkar )
b. Diagram tebar ( Scatter diagram )
c. Pictogram
d. Diagram garis ( line diagram )
e. Diagram batang ( bar diagram/diagram balok )
Pembahasan
Pictogram adalah diagram yang digambar sesuai dengan objeknya, misalnya ingin
menunjukkan jml penduduk dengan menggambar orang dsb.
Jawaban : C
Pembahasan
Faktor lingkungan fisik alamiah terutama keadaan geografi yang sangat
berpengaruh terhadap bentuk perilaku manusia, karena manusia sefak kecil telah
ditentar-rg atau dimanjakan oleh keadaan geografi tempat ia berkernbang.
Jawaban : D
Pembahasan
Perilaku ideal (ideal behaviour), adalah tindakan yang bisa diamati yang menurut
para ahli perlu dilakukan oleh ir-rdividu atau masyarakat untuk mengurangi atau
membantu memecahkan masalah. Perilaku icleal ini dapat diidentifikasi dari
epidemiologi masalah dan kebijaksanaan yang sedang dianalisa. Identifikasi
hendaknya dilakukan bersama-sama dengan program-program terkait dan ahli
yang terkait pula.
Jawaban : E
c. Keterampilan.
d. Struktur sosial (Social Structure)
e. Perilaku yang bersaing
Pembahasan
Rangsangan fisik : Rangsangan yang bersumber dari pengetahuan dan alasan-
alasan yang dimiliki oleh yang bersangkutan.
Jawaban : E
Pembahasan
Keterampilan : Rangsangan perorangan dan keluarga (family attd personal
Network). Rangsangan bersumber dari pengaruh keluarga dan kelompok sejenis
(peers).
Jawaban : C
5. Untuk perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama. |arang acla orang
yang langsung rnengubah perilakunya setelah menclengar penyuluhan satu kali.
Perilaku Komunikator menyampaikan keuntungan dari perilaku yang dirasakan
adalah Karakteristik Perubahan Perilaku
a. Pengetahuan
b. Persetujuan
c. Niat
d. Praktek
e. Advokasi
Pembahasan
Perilaku Komunikator menyampaikan keuntungan dari perilaku yang dirasakan
adalah Karakteristik Perubahan Perilaku Niat
Jawaban : C
6. Perilaku Sasaran me lihat bahwa itu ber manfaat baginya adalah Karakteristik
Perubahan Perilaku
a. Pengetahuan
b. Persetujuan
c. Niat
d. Praktek
e. Advokasi
Pembahasan
Perilaku Sasaran me lihat bahwa itu ber manfaat baginya adalah Karakteristik
Perubahan Perilaku Niat
Jawaban : C
Pembahasan
Hasil yang diharapkan dalam pengendalian DBD adalah
- Tumbuhnya kepedulian masyarakat dalam pengendalian DBD
- Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pengendalian DBD
Jawaban : A
Pembahasan
Menurut teori Green, faktor perilaku kesehatan ditentukan oleh 3 faktor, yaitu :
a. Faktor predisposisi (predisposing factor), yaitu faktor yang mempermudah
atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain: pengetahuan, sikap,
keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dsb. Contoh: seorang ibu mau membawa
anaknya ke posyandu untuk dilakukan penimbangan agar mengetahui
pertumbuhannya. Tanpa adanya pengetahuan, ibu tersebut mungkin tidak akan
membawa anaknya ke posyandu.
b. Faktor pemungkin (enabling factor), yaitu faktor yang memungkinkan atau
yang menfasilitasi perilaku atau tindakan, antara lain: prasarana, sarana, ketersediaan
sdm. Contoh konkritnya, ketersediaan puskesmas, ketersediaan tong sampah, adanya
tempat olah raga, dsb.
c. Faktor penguat (reinforcing factor), yaitu faktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku, antara lain: sikap petugas kesehatan, sikap tokoh
masyarakat, dukungan suami, dukungan keluarga, tokoh adat, dsb.
Jawaban : C
9. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Air bersih dan Air Minum
dilakukan dengan Mengumpulkan informasi atau data tentang perilaku minum air
mentahpada masyarakat, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah,
dan solusi yang perlu dilakukan. Tahapan ini adalah
a. analisis situasi
b. Sosialisasi
c. Pembentukan kader
d. intervensi
e. evaluasi
Pembahasan
Analisis Situasi : Mengumpulkan informasi atau data tentang perilaku minum air
mentahpada masyarakat, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah,
dan solusi yang perlu dilakukan
Jawaban : A
Pembahasan
Ciri Pemberdayaan Masyarakat
• Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh
masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat,
ustad, dan sebagainya.
• Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis taklim,
dan lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam upaya
pemberdayaan masyarakat.
• Community Fund: Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong sebagai salah
satu prinsip pemberdayaan masyarakat.
• Community material: setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat
digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat kali
penghasil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan untuk
memudahkan akses ke puskesmas.
• Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan pengetahuan
masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan pendekatan
community based health education.
• Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan
untuk pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan pasir
atau arang.
• Community Decision Making: Pengambilan keputusan oleh masyarakat
melalui proses menemukan masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya.
Jawaban : B
11. Merupakan suatu proses intervensi perubahan perilaku untuk mencapai tujuan
dengan memperhatikan aspek sosial budaya setempat yang spesifik, untuk merubah
masyarakat dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau dan dari mau
menjadi mampu untuk menanggulangi penyakit DBD. Upaya yang dilakukan untuk
menanggulangi penyakit DBD adalah adalah dengan pendekatan metode
a. Communication for behavioral impact (COMBI)
b. Metode Rapid Rural Appraisal (RRA) atau penilaian desa secara partisipatif
c. Metode Participatory Rapid Appraisal (PRA)
d. Metode Participatory Learning and Action (PLA)
e. Participatory Assessment and Planning (PAP)
Pembahasan
Merupakan suatu proses intervensi perubahan perilaku untuk mencapai tujuan
dengan memperhatikan aspek sosial budaya setempat yang spesifik, untuk merubah
masyarakat dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau dan dari mau
menjadi mampu untuk menanggulangi penyakit DBD.
Jawaban : A
1. Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan KLB, apabila memenuhi kriteria:
a. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya sudah ada atau
sudah dikenal pada suatu daerah.
b) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 2 (dua) kurun waktu dalam
jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
c) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakitnya.
d) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 3 (tiga) bulan menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata tiga bulan dalam tahun
sebelumnya.
e) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan selama 6 bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah
kejadian kesakitan enam bulan pada tahun sebelumnya.
Pembahasan
Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan KLB, apabila memenuhi salah satu
kriteria sebagai berikut: a) Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu
daerah.
b) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam
jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
c) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakitnya.
d) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun
sebelumnya.
e) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian
kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.
f) Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fntalitll Rnte) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebil'r
clibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama.
g) Angka proporsi penyakit (Proportional Rafe) penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam
kurun waktu yang sama.
Jawaban : C
Pembahasan
Diagnosis KLB berdasarkan pada :
1. Analisis diagnosis kasus demi kasus
2. Analisis distribusi gejala-tanda penyakit
3. Analisis kurva epidemi dan data epidemiologi
4. Analisis data laboratorium
Jawaban : A
Pembahasan
Huruf A adalah mulai terjadinya KLB, yaitu saat yang ditetapkan oleh tim
penyelidikan KLB sebagai waktu mulai munculnya kasus-kasus KLB, biasanya
ditetapkan dengan adanya peningkatan bermakna secara epidemiologi
Jawaban : E
Pembahasan
Huruf B adalah Berakhirnya KLB, yaitu saat yang ditetapkan oleh tim penyelidikan
KLB sebagai waktu terakhir kasus-kasus KLB, biasanya ditetapkan dengan waktu
sebelum kembali pada keadaan jumlah kasus normal atau seperti biasanya
Jawaban : D
Pembahasan
Huruf C adalah Periode KLB adalah periode waktu antara mulai KLB sampai akhir KLB
Jawaban : C
Pembahasan
Huruf D adalah Kasus KLB, yaitu kasus yang memiliki kriteria kasus KLB yang terdapat
pada periode KLB atau waktu antara mulai-berakhirnya KLB (D), kasus diluar itu
adalah bukan kasus KLB.
Jawaban : B
7. Periode paparan
b. Kasus KLB
c. Periode KLB
d. Berakhirnya KLB
e. Mulai terjadinya KLB
Pembahasan
Huruf F adalah Periode paparan adalah periode waktu dimana kasus-kasus KLB
mendapatkan paparan agen
Jawaban : A
8. ]enis penyakit penyebab KLB dapat diidentifikasi clari model serangan yang dapat
digambarkan dalam model kurva epiclemi. Kurva Common source terjadi pada
a. pada KLB demam berdarah dengue
b. KLB malaria
c. KLB diare kolera
d. satu orang penderita menularkan penyakitnya secara langsung atau tidak
langsung kepada orang lain
e. KLB keracunan
Pembahasan
Penyakit menular, biasanya menunjukkan serangan propagated source, misalnya
pada KLB demam berdarah dengue, KLB malaria, KLB diare kolera dan sebagainya.
Mekanisme serangannya adalah sebagai berikut : satu orang penderita menularkan
penyakitnya secara langsung atau tidak langsung kepada orang lain (penularan
pertama), orang-orang yang tertular ini menjadi sumber penularan baru (penularan
berikutnya), demikian seterusnya. Sementara KLB keracunan biasanya menunjukkan
serangan common source, misalnya keracunan clostridium perfringen, KLB keracunan
kolera, KLB keracunan pestisida, dsb.
Jawaban : E
9. Penetapan Definisi Operasional Kasus KLB terdapat bias terhadap "KASUS" yang
sebenarnya, validitas dan reliabilitasnya. Kemampuan definisi operasional kasus
mendeteksi kasus diantara kasus-kasus yang ada disebut juga
a. Validitas
b. Sensitivitas suatu Definisi Operasional Kasus KLB
c. Spesifisitas suatu definisi operasional kasus
d. reliabilitas
e. gold standar
Pembahasan
Sensitivitas suatu Definisi Operasional Kasus KLB adalah kemampuan definisi
operasional kasus mendeteksi kasus diantara kasus-kasus yang ada.
Jawaban : B
10. Masyarakat umum atau media mengetahui adanya sejumlah penderita atau
tersangka penderita penyakit menular dan memberitakannya sebagai liputan adanya
KLB atau peningkatan penyakit. KLB tersebut diketahui melalui
a. Laporan Kewaspadaan
b. Laporan Unit-Unit Pelayanan Kesehatan
c. Rumor
d. Laporan Dokter dan Petugas Kesehatan
e. Sistem Pemantauan Penyakit Wilayah Setempat
Pembahasan
Adanya KLB dapat diketahui melalui Rumor : Masyarakat umum atau media
mengetahui adanya sejumlah penderita atau tersangka penderita penyakit menular
dan memberitakannya sebagai liputan adanya KLB atau peningkatan penyakit.
Rumor seperti ini perlu dilakukan penyelidikan dugaan KLB
Jawaban : D
Pembahasan
Analisis Data Pada Penyelidikan KLB analitik adalah Model kausal
Jawaban : B
2. Sebagai bukti pendukung yang paling penting dalam menilai hubungan penyebab
dan efek adalah kuatnya desain penyelidikan yang digunakan untuk menilai
hubungan tersebut. pembuktian yang paling baik untuk hubungan penyebab dan
efek adalah
a. Studi Kohort
b. Studi Kasus kontrol
c. Studi Potong Lintang
d. Case series
e. Randomized Clinical Trial (Uji Klinik)
Pembahasan
pembuktian yang paling baik untuk hubungan penyebab dan efek adalah
1. Randomized Clinical Trial (Uji Klinik)
2. Studi Kohort
3. Studi Kasus kontrol
4. Studi Potong Lintang
5. Case series
6. Case report
Jawaban : E
3. Penilaian ada tidaknya hubungan kausal antara penyebab atau paparan terhadap
efek (kasus) menurut Sir Bradford Hill (1965), berdasarkan 9 kriteria penilaian
hubungan kausal. Bila penelitian dilakukan dalam waktu, tempat dan populasi yang
berbeda menunjukkan hasil yang sama. Hal ini adalah
a. Kuatnya hubungan ( Strength of the association)
b. Konsistensi (consistency)
c. Spesifisita s (speciaicity)
d. Urutan kejadian (tenryorality)
e. Hubungan dosis dan respon (dose response relationship)
Pembahasan
Konsistensi (consistency) : Bila penelitian dilakukan dalam waktu, tempat dan
populasi yang berbeda menunjukkan hasil yang sama
Jawaban : B
4. Hubungan yang ada harus sesuai dengan pengetahuan yang ada tentang penyakit
yang bersangkutan, termasuk perjalanan penyakit. Hal ini adalah
a. Masuk akal secara biologis (biologic plausibility)
b. Konsistensi (consistency)
c. Koheren (coherence)
d. Eksperimen (experiment)
e. Analogi (analogy)
Pembahasan
Koheren (coherence): Hubungan yang ada harus sesuai dengan pengetahuan yang
ada tentang penyakit yang bersangkutan, termasuk perjalanan penyakit.
Jawaban : C
5. Desain penelitian ini sama dengan desain penyelidikan KLB deskriptif populasi,
baik metode, instrumen maupun prosedur perekaman data, dengan memperhatikan
hubungan causal yang jelas antara faktor yang diteliti dengan timbulnya sakit KLB.
a. Studi Kohart
b. Studi Kasus kontrol
c. Studi Potong Lintang
d. Case series
e. Case report
Pembahasan
Desain penelitian Kohort sama dengan desain penyelidikan KLB deskriptif populasi,
baik metode, instrumen maupun prosedur perekaman data, dengan memperhatikan
hubungan causal yang jelas antara faktor yang diteliti dengan timbulnya sakit KLB.
Jawaban : A
6. Desain penelitian yang paling lemah dalam menilai hubungan penyebab dan efek
adalah
a. Studi Kohart
b. Studi Kasus kontrol
c. Studi Potong Lintang
d. Case series
e. Randomized Clinical Trial (Uji Klinik)
Pembahasan
Desain studi yang paling lemah adalah Case Series dan Case Report karena studi
tersebut tidak mempunyai populasi yang jelas dan tidak mempunyai kelompok
pembanding.
Jawaban : D
7. Asosiasi Susu Terhadap Diare Keracunan Pada KLB Keracunan Susu di SD X, 2011
diproleh OR = 2,69. Artinya adalah
a. besarnya risiko Keracunan susu di SD X sebesar 2,69 kali
b. susu tersebut memberikan risiko diare 2,69 kali dibandingkan tidak minum susu
c. anak yang minum susu dan tidak minum susu akan mengalami Keracunan sebesar
2,69%
d. susu tersebut memberikan kekebalan terhadap diare sebesar 2,69 kali
dibandingkan tidak minum susu
e. susu merupakan faktor protektif terhadap diare
Pembahasan
Asosiasi Susu Terhadap Diare Keracunan Pada KLB Keracunan Susu di SD X, 2011
diproleh OR = 2,69. Artinya adalah susu tersebut memberikan risiko diare 2,69 kali
dibandingkan tidak minum susu
Jawaban : B
Pembahasan
Analisis stratifikasi, melakukan analisis pada masing-masing kelompok perancu,
kemudian digabungkan kembali
Jawaban : C
9. uji statistik ini merupakan gold standarl untuk tabel 2 x 2 dan merupakan test
pilihan bila expected nilai dalam salah satu sel pada tabel 2 x2 lebih kecil dari 5.
a. Chi-square test
b. pearson corelation
c. Fisher Exac Tes
d. spearman rank
e. Mantel Haenzel
Pembahasan
Fisher Exac Test Fislrer exac test merupakan gold standarl untuk tabel 2 x 2 dan
merupakan test pilihan bila expected nilai dalam salah satu sel pada tabel 2 x2 lebih
kecil dari 5.
Jawaban : C
Pembahasan
uji signifikansi statistik memberikan indikasi bagaimana kemungkinan hubungan
yang diobservasi tersebut dapat mempunyai peluang
Jawaban : D
Definisi dini penyakit dan faktor risiko kejadian luar biasa dengan skrining
faktor risiko
1. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit Zoonosa, ditandai dengan termasuk
salah satu penyakit Zoonosa. Masa inkubasi dari penyakit ini adalah 1-7 hari, pada
umumnya berkisar antara 2 – 5 hari.Sumber penyakit ini adalah hewan ternak
herbivora. Penyakit ini adalah
a. Pes
b. Rabies
c. Antraks
d. Flu burung
e. Leptospirosis
Pembahasan
Penyakit Antraks adalah termasuk salah satu penyakit Zoonosa yang disebabkan oleh
Bacillus anthracis terutama pada hewan memamah biak (sapi dan kambing).ciri
utamanya ditandai dengan luka yang rasanya pedih, ditengahnya berwarna hitam
seperti batu bara. Masa inkubasi dari penyakit antraks adalah 1-7 hari, pada
umumnya berkisar antara 2 – 5 hari.Sumber penyakit antraks adalah hewan ternak
herbivora.Manusia terinfeksi antraks melalui kontak dengan tanah, hewan, produk
hewan yang tercemar spora antraks.Penularan juga bisa terjadi bila mengkonsumsi
daging hewan yang terinfeksi atau menghirup spora dari produk hewan yang sakit
seperti kulit dan bulu.
Jawaban : E
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
2. Flu Burung (FB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus
influenza yang ditularkan oleh unggas. Virus influenza terdiri dari beberapa tipe,
antara lain tipe A, tipe B dan tipe C. Influenza tipe A terdiri dari beberapa subtipe,
antara lain H1N1, H3N2, H5N1 dan lain-lain.Kasus Flu Burung(H5N1) pada
manusia diklasifikasikan dalam 4 jenis kasus sesuai perkembangan diagnosis.
Seseorang / sekelompok orang yang telah diputuskan oleh pejabat kesehatan
berwenang untuk diinvestigasi terkait kemungkinan infeksi H5N1 disebut
a. Kasus suspek FB
b. Kasus probable FB H5N1
c. Kasus konfirmasi FB H5N1
d. Seseorang Dalam Penyelidikan
e. Kasus pasti
Pembahasan :
Seseorang / sekelompok orang yang telah diputuskan oleh pejabat kesehatan
berwenang untuk diinvestigasi terkait kemungkinan infeksi H5N1 disebut
Seseorang Dalam Penyelidikan.
Jawaban : D
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
3. Penyakit ini juga dikenal sebagai “sampar” yaitu penyakit yang sangat fatal
dengan gejala bacteriemia, demam yang tinggi, shock, penurunan tekanan darah,
nadi cepat dan tidak teratur, gangguan mental, kelemahan, kegelisahan dan koma
(tidak sadar). Pes adalah penyakit Zoonosa yang bersifat akut yang disebabkan
oleh
a. Virus H5N1
b. Bacillus anthracis
c. Leptospira
d. Yersinia pestis
e. virus rabies
Pembahasan
Pes adalah penyakit Zoonosa yang bersifat akut yang disebabkan oleh Bakteri
Yersinia pestis
Jawaban : C
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
4. Sumber penyakit penyakit ini di Indonesia pada umumnya adalah anjing (98%),
kucing dan kera (2%).Masa inkubasi dari penyakit ini 2 minggu s.d 2 tahun.
Sedangkan di Indonesia masa inkubasi berkisar antara 2 – 8 minggu. Penyakit ini
adalah
a. Pes
b. Rabies
c. Antraks
d. Flu burung
e. Leptospirosis
Pembahasan
Penyakit rabies merupakan penyakit menular akut dari susunan syaraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies.Ditularkan oleh hewan penular rabies terutama
anjing, kucing dan kera melalui gigitan, aerogen, transplantasi atau kontak dengan
bahan yang mengandung virus rabies pada kulit yang lecet atau mukosa.Masa
inkubasi dari penyakit rabies 2 minggu s.d 2 tahun.Sedangkan di Indonesia masa
inkubasi berkisar antara 2 – 8 minggu.Sumber penyakit rabies di Indonesia pada
umumnya adalah anjing (98%), kucing dan kera (2%).
Jawaban : B
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
Pembahasan :
Kolera :Penderita diare klinis dengan pemeriksaanlaboratorium pada tinja dan atau
muntahanmenunjukkan adanya kuman kolera (Vibriocholerae).
Diare klinis :Buang air besar lembek atau cair dengan frekuensilebih dari biasanya.
Diare berdarah :Diare klinis yang disertai darah sebagai bercakcoklat atau merah.
Apabila dilakukan pemeriksaantinja ditemukan sel darah merah.
Tifus perut klinis :Demam tinggi terus menerus 7 (tujuh) hari ataulebih, permukaan
lidah kotor dan pinggirnya merah(typhoid tounge) dapat disertai sembelit
(obstipasi),diare, kesadaran menurun.
Tifus perutwidal/kultur (+) :Demam tinggi terus menerus yang padapemeriksaan
laboratorium darah, air seni, tinja atausumsum tulang menunjukkan kuman
Salmonellatyphi atau pada serum darah terdapat kenaikankadar zat antinya.
Jawaban : C
Referensi : Kepmenkes RI 1479 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
Terpadu
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
7. Batuk terus-menerus dan berdahak selama 3minggu atau lebih disertai antara lain
dahak
bercampur darah / batuk darah, sesak napas danrasa nyeri dada, badan lemah, napsu
makanmenurun, berat badan turun, rasa kurang enakbadan (malaise, berkeringat
malam walaupun tanpakegiatan, demam meriang lebih dari sebulan).
Pernyataan diatas adalah definisi operasional penyakit
a. TBC paru BTA (+)
b. Tersangka TBC Paru
c. Kusta
d. Kusta MB
e. Batuk Rejan
Pembahasan
TBC paru BTA (+) : Penderita tersangka TBC yang menyerang jaringanparu, tidak
termasuk selaput paru (pleura) dan 2dari 3 spesimen dahak sewaktu-pagi-sewaktu
(SPS)BTA positif, atau 1 spesimen dahak SPS BTApostif dengan foto rontgen dada
menunjukkangambaran tuberkulosis aktif, termasuk penderitaberobat atau belum
berobat dengan DOTS.
Tersangka TBC paru : Batuk terus-menerus dan berdahak selama 3minggu atau
lebih disertai antara lain dahakbercampur darah / batuk darah, sesak napas
danrasa nyeri dada, badan lemah, napsu makanmenurun, berat badan turun, rasa
kurang enakbadan (malaise, berkeringat malam walaupun tanpakegiatan, demam
meriang lebih dari sebulan).
Kusta :PB Kulit dengan bercak putih atau kemerahan disertaimati rasa /anastesi
yang jumlah bercak 1-5 buah,atau ditemukan hanya satu kerusakan syaraf tepidan
bila dilakukan pemeriksaan skin smear BTAnegatif.
Kusta MB :Kulit dengan bercak putih atau kemerahan disertaimati rasa lebih dari 5
buah, atau ditemukan lebihdari satu kerusakan saraf tepi dan bila
dilakukanpemeriksaan skin smear BTA positif.
Batuk rejan(pertusis) :Batuk beruntun dan pada akhir batuk menarik nafaspanjang
terdengar suara “hup” (whoop) yang khas,biasanya disertai muntah. Serangan
batuk lebihsering pada malam hari. Akibat batuk yang beratdapat terjadi
pedarahan selaput lendir mata(conjugtiva) atau pembengkakan disekitar
mata(edema periorbital). Lamanya batuk bisa mencapai1-3 bulan dan penyakit ini
sering disebut penyakitbatuk 100 hari. Pemeriksaan laboratorium padaapusan
lendir tenggorokan dapat ditemukan kumanpertusis (Bordetella pertussis).
Jawaban : B
Referensi : Kepmenkes RI 1479 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
Terpadu
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
a. Batuk rejan
b. Dipteri
c. Campak
d. Frambusia
e. Polio
Pembahasan :
PD3I adalah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti polio, campak,
tuberculosis, dipteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
Jawaban : D
Referensi : Permenkes RI Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
Demam chik adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya. Agent
(virus penyebab) adalah virus chikungunya, genus alphavirus atau “group A”
antrophod- borne viruses (alphavirus), famili Togaviridae. Virus ini telah berhasil
diisolasi di berbagai daerah di Indonesia.Masa inkubasi antara 2-12 hari, tetapi
pada umumnya 3-7 hari. Penularan penyakit ini melalui :
a. Gigitan nyamuk aedes
b. Gigitan nyamuk anopeles
c. Pinjal
d. Lalat
e. Tikus
Pembahasan :
Penularan demam chik terjadi apabila penderita yang sakit (dalam keadaan viremia)
digigit oleh nyamuk penular Aedes sp, kemudian nyamuk tersebut menggigit
orang lain.
Jawaban : A.
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
10. Demam Kuning (Yellow Fever) adalah penyakit demam hemoragik virus
akut.Istilah "kuning" mengacu pada gejala ikterus yang muncul pada beberapa
pasien.nyamukAedes sp. adalah vektor utama. Nyamuk ini membawa virus dari
satu host ke yang lain. Hospes utama penyakit ini adalah
a. Kelelawar
b. tikus
c. Anjing
d. Kera
e. Kucing
Pembahasan :
Manusia dan Kera merupakan hospes utama penyakit demam kuning
Jawaban : D.
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
Pembahasan :
Penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh Artropoda.
Jawaban : B.
12. Selain nyamuk yang berperan pada penyebaran penyakit JE, terjadinya infeksi JE
pada manusia diperlukan hewan lain sebagai host (pejamu) tempat
berkembangbiaknya virus sebelum masuk ke dalam tubuh manusia.salah satu
hewan pejamu virus JE adalah
a. Tikus
b. Kelelawar
c. babi
d. Keong
e. kecoa
Pembahasan
Babi sebagai salah satu hewan pejamu virus JE merupakan amplifier terbaik bagi
perkembangbiakan virus JE, meskipun banyak jenis hewan lain yang dapat
menjadi pejamu. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya antibodi terhadap JE
pada burung air, sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, anjing, kucing, maupun
unggas.
Jawaban : B.
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
13. Diagnosa Laboratorium yang disebut positif malaria atau penderita malaria, yaitu
penyakit malaria yang diketahui berdasarkan pemeriksaan mikroskopis terhadap
sediaan darah, dinyatakan positif jika pada pemeriksaan tersebut ditemukan
a. Virus dengue
b. Anopeles
c. Plasmodium
d. Cacing filaria
e. Wucheria bancrofi
Pembahasan
Diagnosa Laboratorium yang disebut positif malaria atau penderita malaria, yaitu
penyakit malaria yang diketahui berdasarkan pemeriksaan mikroskopis terhadap
sediaan darah, dinyatakan positif jika pada pemeriksaan tersebut ditemukan
Plasmodium.Seseorang dapat ditulari oleh P. falciparum, atau P. vivax/malariae
atau campuran keduanya.
Jawaban : C
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
Pembahasan :
Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria yang
menyerang saluran dan kelenjar getah bening.Penyakit ini dapat merusak sistem
limfe, menimbulkan pembengkakan pada tangan, kaki, payudara, dan scrotum,
menimbulkan cacat seumur hidup serta stigma sosial bagi penderita dan
keluarganya.
Jawaban : C
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
b. Hepatitis A
c. Hepatitis E
d. Penyakit kaki, tangan dan mulut
e. Tifus abdominalis
Pembahasan
PTKM atau penyakit tangan, kaki dan mulut, yang dikenal dengan Hand, Foot, and
MouthDisease (HFMD) ini, adalah penyakit menular yang umumnya diseabakan
oleh sekelompokenterovirus, termasuk Coxsackievirus A16 (CA16) dan Enterovirus
71 (EV71). Sedangkankemerahan dapat berbentuk papulovesikuler yang terdapat
pada telapak tangan atau telapakkaki atau keduanya, pada beberapa kasus
kemerahan berbentuk makulopapular tanpa vesikel yangdapat mengenai
bokong,lutut dan siku pada balita dan bayi
Jawaban : D
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
Pembahasan
Pembahasan
Penyakit zoonosis adalah antraks, flu burung, leptospirosis, pes dan rabies
Jawaban : B
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
19. Penyakit campak adalah penyakit yang sangat menular (infeksius) disebabkan
oleh
a. Rubivirus
b. Paramycoviridae
c. influenza A
d. Togavirus
e. H5N1
pembahasan
Penyakit campak adalah penyakit yang sangat menular (infeksius) disebabkan oleh
virus
RNA dari genus Morbilivirus, dari keluarga Paramyxoviridae yang mudah mati karena
panas
dan cahaya.
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
20. Penyakit ini ditandai dengan demam +38 0C, sakit waktu menelan,
pseudomembran putih keabuabuan, tak mudah lepas dan mudah berdarah di
faring, laring atau tonsil, leher membengkak seperti leher sapi (bullneck) karena
pembengkakan kelenjar leher dan sesak nafas disertai bunyi stridor.
Penyakit ini adalah
a. Campak
b. Polio
c. Pertusis
d. Dipteri
e. Tetanus
Penyakit dipteri ditandai dengan demam +38 0C, sakit waktu menelan,
pseudomembran putih keabuabuan, tak mudah lepas dan mudah berdarah di
faring, laring atau tonsil, leher membengkak seperti leher sapi (bullneck) karena
pembengkakan kelenjar leher dan sesak nafas disertai bunyi stridor.
Jawaban : D
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
21. Penyakit ini ditandai dengan demam +38 0C, sakit waktu menelan,
pseudomembran putih keabuabuan, tak mudah lepas dan mudah berdarah di
faring, laring atau tonsil, leher membengkak seperti leher sapi (bullneck) karena
pembengkakan kelenjar leher dan sesak nafas disertai bunyi stridor.
Pencegahan Penyakit ini pada umur anak umur 2 bulan -3 tahun adalah dengan
pemberian imunisasi
a. Campak
b. Polio
c. DPT
d. BCG
e. Hepatitis
Pencegahan Penyakit dipteri pada umur anak umur 2 bulan -3 tahun adalah dengan
pemberian imunisasi DPT
Jawaban : C
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
22. Pada fase eradikasi Polio sejak 1997, kasus Poliomyelitis sangat sulit ditemukan
sehinggauntuk menilai sensitifitas penemuan digunakan indikator penemuan
kasus AFP yangdikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium dengan
pengambilan sampel
a. darah
b. sputum
c. air ludah
d. tinja
e. urin
pembahasan
penemuan kasus AFP yangdikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium tinja
penderita
Jawaban : D
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
23. Gambaran klinis MERS-CoV paling banyak adalah Pneumonia, pasien MERS-
CoVmengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dan ditemukan juga
pasien denganGagal ginjal, Perikarditis dan Disseminated Intravascular
Coagulation (DIC). Hingga saat ini (1 Maret 2015) jumlah kumulatif kasus
konfirmasi MERS-CoV didunia 94 kasusdan diantaranya 47 meninggal (CFR 50%).
Negara yang terjangkit terbanyak adalah
a. Saudi Arabia
b. Yordania
c. Qatar
d. Uni Emirat Arab
e. Tunisia
Pembahasan :
Hingga saat ini (1 Maret 2015) jumlah kumulatif kasus konfirmasi MERS-CoV didunia
94 kasus
dan diantaranya 47 meninggal (CFR 50%). Negara yang terjangkit Saudi Arabia
(68/38),Yordania,
Qatar,Uni Emirat Arab,Inggris, Jerman, Perancis, Italia dan Tunisia
Jawaban : A
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
24. Penyakit virus yang gejala klinisnya demam dengan pendarahan adalah
a. SARS
b. MERS-COV
c. Influenza A (H1N1)
d. Infulenza A (H5N1)
e. Ebola
pembahasan
Penyakit virus Ebola adalah salah satu dari penyakit yang gejala klinisnya demam
dengan pendarahan.Ini adalah penyakit yang sering berakibat fatal pada manusia
dan primata (seperti monyet, gorila, dan simpanse).
Jawaban : E
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
25. Penularan penyakit virus Ebola bisa dari hewan ke manusia, dapat terjadi dengan
melakukan kontak langsung dengan darah, sekret atau organ atau cairan tubuh
dari hewan penular yang terinfeksi baik sudah mati atau masih sakit. Hewan
penular virus ebola adalah
a. burung
b. monyet
c. kucing
d. tikus
e. Anjing
Jawaban : B
Referensi : Kemenkes RI (2017). Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit).
Penulis Soal : Manotar Sinaga, M.Kes dan TIM
Pembahasan
Materi edukasi yang sesuai untuk memutus rantai penularan covid-19:
a. Protokol isolasi mandiri
b. gerakan masyarakat sehat
Pembahasan
Surveilans berbasis masyarakat Merupakan pemberdayaan yang berupaya untuk
menemukan kasus atau masalah kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat didukung
oleh petugas kesehatan.
Jawaban : C
Pembahasan
Peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan wabah dilakukan meliputi
kegiatan berikut
a. memberikan informasi adanya penderita
b. memberikan informasi adanya tersangka penderita
c. membantu kelancaran pelaksanaan upaya penanggulangan wabah
d. menggerakkan motivasi masyarakat dalam upaya penanggulangan wabah
Jawaban : E
c. Menteri Kesehatan
d. Bupati/Walikota
e. Gubernur
Pembahasan
Wabah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
Jawaban : C
Pembahasan
Jenis-jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah adalah
sebagai berikut Kolera, Pes Demam Berdarah Dengue, Campak, Polio, Difteri,
Pertusis, I{abies, Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks, Leptospirosis, Hepatitis,
Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009, Meningitis, Yellow Fever dan Chikungunya.
Jawaban : E
3. Penetapan suatu daerah dalam keadaan wabah dilakukan apabila situasi KLB
berkembang atau meningkat dan berpotensi menimbulkan malapetaka, dengan
pertimbangan sebagai berikut, kecuali
a. Secara epidemiologis data penyakit menunjukkan peningkatan angka
kesakitan dan/atau angka kematian.
b. Secara epidemiologis data penyakit menunjukkan peningkatan masa inkubasi
suatu penyakit
c. Terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan aspek sosial
budaya, ekonomi, dan pertimbangan keamanan.
d. Terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan aspek sosial budaya
e. Terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan aspek ekonomi
Pembahasan
Menurut Permenkes RI No. 1501 Tahun 2010 penetapan suatu daerah dalam
keadaan wabah dilakukan apabila situasi KLB berkembang atau meningkat dan
berpotensi menimbulkan malapetaka, dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Secara epidemiologis data penyakit menunjukkan peningkatan angka
kesakitan dan/atau angka kematian.
b. Terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan aspek sosial budaya,
4. Penetapan suatu daerah dalam keadaan wabah dilakukan apabila situasi KLB
berkembang atau meningkat dan berpotensi menimbulkan malapetaka, dengan
pertimbangan epidemiologis yaitu
a. Keadaan sosial budaya misalnya kepercayaan yang mempengaruhi keadaan
masyarakat setempat.
b. Keadaan ekonomi misalnya keadaan yang berkaitan dengan kegiatan
perekonomian
c. ke luar masuknya manusia, hewan dan barang-barang dari dan ke daerah wabah
yang dapat atau diduga dapat mengakibatkan penularan atau penyebaran penyakit
yang menimbukan wabah.
d. Pertimbangan keamanan misalnya keadaan yang berkaitan dengan faktor
psikologis atau lain kekhawatiran, ketakutan, kepanikan dan faktor-faktor lainnya.
e. Perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian)
Pembahasan
Pertimbangan epidemiologis didasarkan pada data epidemiologi yang dibuat oleh
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan/ atau provinsi yang dilaporkan secara
berjenjang kepada Menteri, berupa antara lain angka kesakitan, angka kematian, dan
metode penanggulangannya/ sekurang-kurangnya mencakup:
1. Perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian) menurut karakteristik
epidemiologi (waktu, tempat dan orang).
2. Data dan analisis kemungkinan terjadinya malapetaka yaitu kemungkinan
terjadinya peningkatan jumlah penderita dan kematian yang lebih besar serta
perluasan penularan penyakit ke daerah/negara lain.
3. Cara-cara penanggulangan yang sudah dan akan dilakukan dengan
mempertimbangkan adanya cara-cara penanggulangan yang efektif, sumberdaya
dan pelaksanaan langkahJangkah penanggulangan.
Jawaban : E
5. Melarang keluar atau masuk orang dari dan ke daerah rawan wabah untuk
menghindari teriadinya penyebaran penyakit. Penatalaksanaan penderita ini adalah
a. isolasi
b. Evakuasi
c. karantina
d. pengobatan di rumah
e. perawatan di rumah
Pembahasan
Tindakan karantina dengan melarang keluar atau masuk orang dari dan ke daerah
rawan wabah untuk menghindari teriadinya penyebaran penyakit. Karantina
ditetapkan oleh bupati/walikota atas usulan tim penanggulangan wabah berdasarkan
indikasi rnedis dan epidemiologi.
Jawaban : C
Pembahasan
Wabah penyakit menular yang selanjutnya disebut wabah adalah kefadian
berjangkitnya suatu penyakit tnenular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
rneningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan
daerah tertentu serta dapat rnenimbulkan malapetaka
Jawaban : B
7. Dalam mendefinisikan kasus suatu wabah, bila kasus memenuhi semua ciri klinis
penyakit, tanpa pemeriksaan laboratorium disebut :
A. Kasus Pasti (Confirmed)
B. Kasus Mungkin (Probable)
C. Kasus Meragukan (Possible)
D. Asymtomatic
E. Kasus kontrol
Pembahasan :
Dalam mendefinisikan kasus terdapat 3 level yang ditentukan:
a. Kasus Pasti (Confirmed), bila kasus disertakan dengan hasil pemeriksaan
laboratorium yang positif;
b. Kasus Mungkin (Probable), bila kasus memenuhi semua ciri klinis penyakit,
TANPA pemeriksaan laboratorium; dan
c. Kasus Meragukan (Possible), bila kasus hanya memenuhi gejala klinis saja.
Jawaban : B
Pembahasan :
Untuk menggambarkan suatu wabah berdasarkan perjalanannya (waktu/time)
digunakan Kurva Epidemi, yaitu grafik berbentuk histogram dari jumlah kasus
berdasarkan waktu timbulnya gejala pertama. Kurva ini berguna untuk:
1. Mendapatkan informasi tentang perjalanan wabah dan kemungkinan kelanjutan
penyakit;
2. Bila penyakit dan masa inkubasi diketahui, dapat memperkirakan kapan
pemaparan terjadi,
sehingga dapat memusatkan penyelidikan pada periode tersebut; dan
3. Menyimpulkan pola kejadian penyakit, apakah bersumber tunggal, ditularkan
dari orang ke orang, atau campuran keduanya.
Jawaban : D
Pembahasan :
Interpretasi perjalanan (time/waktu) wabah dengan Kurva Epidemi adalah:
a. Bila kurva epidemi menanjak, menunjukkan jumlah kasus terus bertambah,
wabah sedang memuncak, dan/atau akan ada kasus-kasus baru;
b. Bila puncak kurve sudah dilalui, menunjukkan kasus yang terjadi semakin
berkurang, dan/atau wabah akan segera berakhir.
Jawaban : A
10. Sepuluh orang menderita diare akibat keracunan makanan yang diperkirakan
terjadi pada saat makan siang di suatu acara pesta pernikahan, pada tanggal 26
September 2021, jam 13.00. Laporan saat timbulnya gejala pertama adalah sebagai
berikut:
1. Tanggal 26 September 2021 jam 24.00;
2. Tanggal 26 September 2021 jam 18.30;
3. Tanggal 27 September 2021 jam 01.00;
4. Tanggal 26 September 2021 jam 21.00;
5. Tanggal 26 September 2021 jam 16.00;
6. Tanggal 26 September 2021 jam 19.00;
7. Tanggal 26 September 2021 jam 19.00;
8. Tanggal 26 September 2021 jam 20.00;
9. Tanggal 26 September 2021 jam 19.00; dan
10. Tanggal 26 September 2021 jam 18.00. Masa inkubasi terpendek adalah pada
kasus ke ...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Pembahasan :
Masa inkubasi terpendek adalah pada kasus ke-5 yaitu 3 jam, yaitu selisih waktu
antara jam makan siang (26 September 2021 jam 13.00) dengan jam timbulnya
gejala pada kasus ke-5 (26 September 2021 jam 16.00)
Jawaban : E
11. Sepuluh orang menderita diare akibat keracunan makanan yang diperkirakan
terjadi pada saat makan siang di suatu acara pesta pernikahan, pada tanggal 6
Desember 2020, jam 13.00. Laporan saat timbulnya gejala pertama adalah sebagai
berikut:
1. Tanggal 6 Des 2020 jam 24.00;
2. Tanggal 6 Des 2020 jam 18.30;
3. Tanggal 7 Des 2020 jam 01.00;
4. Tanggal 6 Des 2020 jam 21.00;
5. Tanggal 6 Des 2020 jam 16.00;
6. Tanggal 6 Des 2020 jam 19.00;
7. Tanggal 6 Des 2020 jam 19.00;
8. Tanggal 6 Des 2020 jam 20.00;
9. Tanggal 6 Des 2020 jam 19.00; dan
10. Tanggal 6 Des 2020 jam 18.00. Median masa inkubasi adalah
A. 4 jam
B. 5 jam
C. 6 jam
D. 7 jam
E. 8 jam
Pembahasan :
Untuk mencari median, maka laporan di atas diurut berdasarkan jam kejadiannya,
sehingga menjadi:
1. Tanggal 6 Des 2020 jam 16.00;
2. Tanggal 6 Des 2020 jam 18.00.
3. Tanggal 6 Des 2020 jam 18.30;
4. Tanggal 6 Des 2020 jam 19.00;
5. Tanggal 6 Des 2020 jam 19.00;
6. Tanggal 6 Des 2020 jam 19.00;
7. Tanggal 6 Des 2020 jam 20.00;
8. Tanggal 6 Des 2020 jam 21.00;
9. Tanggal 6 Des 2020 jam 24.00; dan
10. Tanggal 7 Des 2020 jam 01.00;
Sehingga median masa inkubasi terletak antara kasus ke-5 dan ke-6, atau selisih
antara jam makan siang (6 Des 2020 jam 13.00) dengan rata-rata kasus ke-5 dan 6
(6 Des 2020 jam 19.00), yaitu 6 jam
Jawaban : C
12. Pola intermittent common source epidemic, terjadi bila kurva epidemi
menggambarkan cara penularan penyakit yang
A. Pemaparan pendek dan jumlah kasus tidak beraturan
B. Pemaparan lama dan jumlah kasus beraturan
C. Pemaparan lama
D. Pemaparan lama dan jumlah kasus tidak beraturan
E. Pemaparan penyakit bersumber tunggal dan waktunya singkat
Pembahasan :
Intermittent common source epidemic, bila lama pemaparan dan jumlah orang
yang terpapar tak beraturan besarnya.
Jawaban : D
d. Waktu sejak penyakit terdeteksi oleh skrining hingga timbul manifestasi klinik
e. Periode waktu untuk mengekspresikan penyakit klinis hingga terjadi hasil akhir
penyakit
Pembahasan :
Periode waktu sejak infeksi hingga terdeteksinya infeksi melalui tes laboratorium/
skrining disebut “window period”
Waktu sejak penyakit terdeteksi oleh skrining hingga timbul manifestasi klinik,
disebut “sojourn time”, atau detectable preclinical period
Waktu yang diperlukan mulai dari paparan agen kausal hingga timbulnya
manifestasi klinis disebut masa inkubasi (penyakit infeksi)
Periode waktu untuk mengekspresikan penyakit klinis hingga terjadi hasil akhir
penyakit disebut durasi penyakit.
Jawaban : B
14. Sebuah kurva epidemi yang menggambarkan cara penularan penyakit yang
terjadi dari orang ke orang, dengan puncak kurva banyak dan berjarak 1 masa
inkubasi, disebut dengan
A. Continuous common source epidemic
B. Intermittent common source epidemic
C. Point sources epidemic
D. Propagated epidemic
E. Campuran antara common source dan propagated
Pembahasan :
Propagated epidemic, bila penularan dari orang ke orang, berpuncak banyak, dan
berjarak masa 1 inkubasi.
Jawaban : D
Pembahasan
Program Penanggulangan KLB merupakan program jangka panjang yang bertujuan
agar KLB tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kegiatan utama Program
Penanggulangan KLB antara lain :
1. Identifikasi dan prioritas KLB yang menjadi masalah kesehatan masyarakat secara
nasional atau pada suatu wilayah tertentu
2. Melakukan upaya perbaikan dan pencegahan agar KLB tidak teriadi atau dapat
diminimalisasikan dampaknya
3. Membangun dan memperkuat sistem kewaspdaan dini KLB secara nasional,
provinsi, kabupaten/kota dan di unit-unit pelayanan
4. Mempersiapkan dan menyiagakan menghadapi situasi KLB
5. Melaksanakan penyelidikan dan penanggulangan KLB (ika terjadi)
Jawaban : A
16. Penyelidikan dan penanggulangan KLB (ika terjadi), lebih dikenal dengan sebutan
"IJpaya/IJpaya Penanggulangan KLB", merupakan bagian dari Program
Penanggulangan KLB yang dilaksanakan jika KLB terjadi'. Secara umum Upaya
Penanggulangan KLB terdiri dari 4 kegiatan utarna, yaitu sebagai berikut, kecuali
a. Melaksanakan penyelidikan KLB
b. Melaksanakan surveilans ketat selama KLB
c. Melaksanakan pelayanan pengobatan atau tindakan pertolongan korban lainnya
d. Melaksanakan kegiatan-kegiatan penanggulangan lairu seperti pengendalian
faktor risko
e. Analisis Diagnosis Kasus Individu
Pembahasan
Penyelidikan dan penanggulangan KLB (ika terjadi), lebih dikenal dengan sebutan
"IJpaya/IJpaya Penanggulangan KLB", merupakan bagian dari Program
Penanggulangan KLB yang dilaksanakan jika KLB terjadi'. Secara umum Upaya
Penanggulangan KLB terdiri dari 4 kegiatan utarna, yaitu sebagai berikut,
a. Melaksanakan penyelidikan KLB
b. Melaksanakan surveilans ketat selama KLB
c. Melaksanakan pelayanan pengobatan atau tindakan pertolongan korban lainnya
d. Melaksanakan kegiatan-kegiatan penanggulangan lairu seperti pengendalian
faktor risko
jawaban : E
a. Wawancara mendalam
b. Observasi
c. Studi Dokumentasi
d. FGD
e. Kuesioner.
Pembahasan
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut
a. Wawancara mendalam
b. Observasi
c. Studi Dokumentasi
d. tape recorder
Jawaban : E
2. Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh. Yang tidak termasuk Komponen dalam Analisis Data kualitatif adalah
a. Data Collection/Pengumpulan Data
b. Data Reduction (Reduksi Data)
c. Data Display (Penyajian Data)
d. Conclusion Drawing/Verification
e. Uji statistik
Pembahasan
Komponen dalam Analisis Data kualitatif adalah
a. Data Collection/Pengumpulan Data
b. Data Reduction (Reduksi Data)
c. Data Display (Penyajian Data)
d. Conclusion Drawing/Verification
Jawaban : E
Pembahasan
data kualitatif dapat berbentuk, kecuali :
uraian rinci tentang situasi
rekaman
kutipan langsung dari pernyataan orang tentang pengalaman
tingkah laku yang diamati
Jawaban : D
Pembahasan
Surat pengantar rujukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c sekurang-
kurangnya memuat:
a. identitas pasien;
b. hasil pemeriksaan (anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
yang telah dilakukan;
c. diagnosis kerja;
d. terapi dan/atau tindakan yang telah diberikan;
e. tujuan rujukan; dan
f. nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan.
Jawaban : E
Pembahasan
Dalam komunikasi, penerima rujukan berkewajiban :
a. menginformasikan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana serta kompetensi
dan ketersediaan tenaga kesehatan
b. memberikan pertimbangan medis atas kondisi pasien.
Pembahasan
Rujukan horizontal dilakukan apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan
dan/atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap.
Jawaban : A
1. Menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur,
atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai sasaran.
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
c. Uji Normalitas Data
d. Uji Multikolinieritas
e. Autokorelasi
Pembahasan
Uji Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin
di ukur, atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai sasaran.
Jawaban : A
Pembahasan
Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson) merupakan analisis yang
dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor
total adalah penjumlahan dari keseluruhan item
Jawaban : B
3. Uji untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan
dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
c. Uji Normalitas Data
d. Uji Multikolinieritas
e. Autokorelasi
Pembahasan
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang.
Jawaban : B
Pembahasan
Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode Cronbach’s Alpha.
Metode ini sangat cocok digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan akan
menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-20 dan
Anova Hoyt.
Jawaban : C
Pembahasan
Wawancara mendalam (In-depth interviewing) adalah Dalam penelitian kualitatif
dikenal berbagai model wawancara. Wawancara yang dilakukan dengan lentur dan
terbuka, tidak berstruktur ketat, dan tidak dalam suasana formal. Wawancara ini
dilakukan berulang pada informan yang sama, dengan pertanyaan berbentuk open-
ended, yaitu pertanyaan tentang fakta dari peristiwa atau aktivitas, dan opini. Tujuan
utama wawancara ini adalah untuk dapat menyajikan konstruksi saat sekarang dalam
suatu konteks mengenai para pribadi, peritiwa, aktivitas, perasaan, motivasi,
tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya.
Pembahasan
Uji Kredibilitas (Credibility) adalah Teknik pemeriksaan keabsahan data untuk
mengetahui adanya persamaan antara apa yang dilaporkan peneliti dengan apa
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Jawaban : A
e. Triagulasi
Pembahasan
Uji Transferabilitas (Transferability) adalah Teknik pemeriksaan keabsahan data untuk
menunjukkan derajat ketepatan atau sejauh mana dapat diterapkannya hasil
penelitian ke populasi dimana informan tersebut dipilih.
Jawaban : B
4. Uji kredibilitas data atau kepercayaan data (validitas) dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut, kecuali :
a. Perpendekan pengamatan
b. Meningkatkan ketekunan
c. Triangulasi
d. Analisis kasus negatif
e. Menggunakan bahan referensi
Pembahasan
Uji kredibilitas data atau kepercayaan data (validitas) dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
perpanjangan pengamatan
meningkatkan ketekunan
triangulasi
analisis kasus negatif
menggunakan bahan referensi
member check
Jawaban : A
Pembahasan
Triangulasi sumber adalah Triangulasi yang mengarahkan peneliti untuk
mengumpulkan data dari beragam sumber yang tersedia, karena data yang sejenis
akan lebih mantap kebenarannya apabila digali dari sumber yang berbeda.
Jawaban : A
Pembahasan
Triangulasi peneliti adalah merupakan pemeriksaan keabsahan data dengan jalan
memanfaatkan peneliti lain untuk mengecek data
Jawaban : C
1. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mendistribusikan sumber daya dan
kegiatan-kegiatan supaya mencapai objektif yang ditentukan dengan menyatakan
tanggung jawab dari masing-masing pelaksana dan menentukan jadwal waktu;
rencana ini dilaksanakan dalam 6 bulan sampai 1 tahun., dan dibuat di tingkat
kabupaten. Perencanaan ini adalah
a. perencanaan politis
b. perencanan strategis
c. perencanaan operasional
d. Perencanan Kesehatan Jangka Panjang Kabupaten
e. Perencanaan pengembangan strategis
Pembahasan
Tujuan dari perencanaan operasional adalah untuk mendistribusikan sumber daya
dan kegiatan-kegiatan supaya mencapai objektif yang ditentukan dengan
menyatakan tanggung jawab dari masing-masing pelaksana dan menentukan jadwal
waktu; rencana ini dilaksanakan dalam 6 bulan sampai 1 tahun., dan dibuat di tingkat
kabupaten
Jawaban : C
e. Rencana tahunan
Pembahasan :
Rencana kerja operasional adalah suatu dokumen penyusunan rencana pelaksanaan
kegiatan yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan dengan memperhitungkan
hal-hal yang telah ditetapkan dalam proses sebelumnya serta semua potensi dan
sumber daya yang ada.
Jawaban : C
Pembahasan :
Model yang dikembangkan WHO dikenal dengan istilah bagan SWOT untuk POA
atau Plan of Action, ada 4 aspek yang perlu diidentifikasi dan dianalisis dalam
penyusunan RKO atau POA. Yakni aspek kekuatankekuatan (Strengths = S), aspek
kelemahan-kelemahan (Weaknesses = W), aspek kesempatan atau factor-faktor
pendorong (Opportunity = O) dan aspek ancaman atau factor penghambat (Threats
= T).
Jawaban : A
4. Teknik penjadwalan waktu yang tertera dan masih sering digunakan dalam RKO
adalah
a. Bagan horizontal
b. bagan vertikal
c. Bagan Gantt
d. Bagan lingkaran
e. Bagan piramid
Pembahasan
Teknik penjadwalan waktu yang tertera dan masih sering digunakan adalah bagian
balok atau bagan Gantt, sesuai nama penciptanya Henry Gantt. Bagan ini sangat
memperjelas suatu penggunaan rencana operasional. Bagan Gantt selain mudah
dibuat, juga mudah dimengerti dan mudah diterapkan pada perencanaan berbagai
macam program.
Jawaban : C
1. Studi ini berguna untuk memberikan informasi yang paling akurat tentang
penyebab/factor risiko penyakit. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah
insiden (kasus baru) penyakit. Disebut juga dengan penelitian follow up.
a. Uji klinik
b. Kohort
c. Case kontrol
d. Randomized Controlled Trial
e. Quasi eksperimen
Pembahasan :
Uji klinik adalah eksperimen dengan pasien (individu yang mengalami
penyakit/sakit) sebagai subjek penelitiannya. Studi ini bertujuan untuk menilai efek
profilaktik atau efikasi terapi terhadap suatu penyakit
Cohort study adalah penelitian untuk mengemukakan sebab akibat dengan cara
mengikuti proses perjalanan penyakit/masalah kesehatan pada kelompok yang
memiliki factor resiko selama satu periode waktu tertentu sehingga diketahui
kelompok yang mengalami efek/masalah kesehatan.
Cohort study berguna untuk memberikan informasi yang paling akurat tentang
penyebab/factor risiko penyakit. Data yang diperoleh pada cohort study adalah
insiden (kasus baru) penyakit
Case control study adalah penelitian untuk mengemukakan sebab akibat dengan
cara membandingkan kelompok yang tidak terpajan (control) dengan kelompok
yang terpajan (kasus). Case control study disebut juga dengan penelitian
retrospektif atau penelitian untuk mendapatkan prevalensi penyakit.
Randomized Controlled Trial (RCT) adalah studi eksperimen dengan melakukan
pengontrolan secara acak terhadap subjek penelitian. Pengacakan berguna agar
seluruh variabel independen yang potensial perancu akan tersebar secara merata
ke dalam kelompok perlakukan maupun kelompok control. Kelompok control
berupa placebo, terapi kini atau no treatment
Quasi eksperimen adalah melakukan percobaan dengan melakukan control non
acak terhadap variabel penelitian. Eksperimen semu bisa digunakan sebagai
alternatif eksperimen murni ketika ukuran sampel terlalu kecil
Jawaban : B
2. Pada studi ini subjek dibagi atas ada tidaknya pemajan (ekposure) faktor tertentu
kemudian diikuti dalam periode waktu tertentu untuk menentukan munculnya
penyakit pada kelompok adalah pengertian dari :
a. Studi ekologi
b. studi cross sectional
c. studi kasus kontrol
d. kohort studi
e. Quasi eksperimen
Pembahasan :
Cohort study adalah penelitian untuk mengemukakan sebab akibat dengan cara
mengikuti proses perjalanan penyakit/masalah kesehatan pada kelompok yang
memiliki factor resiko selama satu periode waktu tertentu sehingga diketahui
kelompok yang mengalami efek/masalah kesehatan. Cohort study berguna untuk
memberikan informasi yang paling akurat tentang penyebab/factor risiko penyakit.
Data yang diperoleh pada cohort study adalah insiden (kasus baru) penyakit. Pada
studi ini Subjek dibagi atas ada tidaknya pemajan (ekposure) faktor tertentu
kemudian diikuti dalam periode waktu tertentu untuk menentukan munculnya
penyakit pada kelompok.
Jawaban : D
Pembahasan :
Penelitian Case-control menunjukkan cara yang lebih mudah dalam melakukan
investigasi penyebab penyakit, khususnya penyakit yang jarang terjadi. Case control
study disebut juga dengan penelitian retrospektif atau penelitian untuk
mendapatkan prevalensi penyakit.
Jawaban : A.
Leukemia Total
Ya Tidak
Terpajan 80 60 140
Tidak terpajan 20 30 50
Total 100 90 190
Jika penelitian diatas dilakukan dengan metode penelitian case control, seberapa
besarkah pengaruh benzene untuk terjadinya Leukemia ?
a. orang yang terpapar benzene tidak mempunyai resiko untuk menderita
Leukemia
b. orang yang terpapar benzene mempunyai resiko 1,42 x untuk menderita
Leukemia
c. orang yang terpapar benzene mempunyai resiko 2 x untuk menderita Leukemia
d. orang yang terpapar benzene mempunyai resiko 14 : 5 untuk menderita
Leukemia
e. Tidak ada jawaban yang benar
Pembahasan
a = 80
b = 60
c = 20
d = 30
OR = ad/bc = 80.30/60.20 =2
Artinya : orang yang terpapar benzene mempunyai resiko 2 x untuk menderita
Leukemia
Jawaban : C
Pembahasan :
Yang termasuk desain studi eksperimental adalah
a. Randomized controlled trials
b. Cluster randomized controlled trials
c. Field trials
d. Community trials
e. Quasy Eksperimen
Jawaban : E
6. Kasus kontrol (case control) adalah studi analitik yang menganalisis hubungan
kausal dengan menggunakan logika terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome)
terlebih dahulu kemudian mengidentifikasi penyebab (faktor resiko). Kelemahan
studi case control adalah :
a. adanya bias informasi dan bias recall
b. dapat dilakukan pada sampel yang terbatas
c. hasil dapat diperoleh dengan cepat dan metode retrospektif
d. desain ini sangat tepat untuk kasus yang jarang terjadi di masyarakat
e. Biaya relatif murah
Pembahasan :
Kelemahan studi case control adalah : adanya bias informasi (informasi yang tidak
valid) dan bias recall (ingatan yang keliru).
Jawaban : A
Pembahasan
Prinsip-prinsip randomisasi dalam penelitian studi eksperimental adalah
a. individu di sampel dikelompokkan menjadi yang mendapat eksposure (E+) dan
yang tidak mendapat eksposure (E-)
b. semua individu di sampel mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapat
eksposure (E+) atau tidak mendapat eksposure (E-)
c. variabel/karakteristik sampel sedapat mungkin didistribusi secara equal pada
kelompok mendapat eksposure (E+) dan yang tidak mendapat eksposure (E-)
d. Menseleksi individu yang akan menjadi sampel untuk meningkatkan validitas
penelitian. Pembahasan
Jawaban : D
Pembahasan
True eksperimen dengan melakukan pemilihan secara acak (random) terhadap
subjek penelitian (Kelompok kontrol dan kelompok).
Jawaban : A
Pembahasan :
Risiko relative (RR) adalah perbandingan insidensi penyakit yang muncul kelompok
terpapar terhadap insidensi kelompok tidak terpapar.
Interpretasi nilai :
RR = 1, berarti : variabel yang diduga sebagai faktor resiko tidak ada pengaruh
dalam terjadinya efek (bukan faktor resiko)
Nilai RR > 1, berarti variabel yang diduga sebagai faktor resiko merupakan factor
risiko (berpengaruh dalam terjadinya efek)
Nilai RR < 1, berarti variabel merupakan faktor protektif Jawaban : A
Pembahasan :
Analisis yang digunakan dalam studi kohort adalah analisis univariat, analisis
bivariat dan analisis multivariat.
11. Berikut ini yang termasuk dalam kelebihan studi eksperimental adalah
a. durasi penelitian yang relatif singkat
b. biaya penelitian yang murah
c. dapat memberikan bukti kuat adanya hubungan sebab akibat
d. dapat menjawab semua pertanyaan penelitian
e. tidak bertentangan dengan etika
pembahasan :
Kegunaan eksperimen studi adalah memperoleh efek yang nyata akibat perlakuan
atau paparan. Kelebihannya adalah dapat memberikan bukti kuat adanya hubungan
sebab akibat.
Jawaban : C
12. Desain studi yang sesuai dipakai untuk mempelajari obat-obat baru adalah
a. case control
b. eksperimen desain
c. time series analisis
d. studi kasus
e. observasional studi
Pembahasan :
Uji klinik adalah eksperimen dengan pasien (individu yang mengalami
penyakit/sakit) sebagai subjek penelitiannya. Studi ini bertujuan untuk menilai efek
profilaktik atau efikasi terapi terhadap suatu penyakit. Uji klinik termasuk jenis
penelitian eksperimen.
Jawaban : B
13. Pada penelitian case control mengenai merokok dengan kejadian penyakit
jantung koroner diperoleh OR 3,0. Interpretasi yang tepat untuk OR tersebut adalah
a. orang yang merokok memiliki odds untuk terkena penyakit jantung koroner
sebesar 3x lebih besar daripada orang yang tidak merokok.
b. orang yang merokok beresiko menderita penyakit jantung koroner sebesar 3x
lebih besar daripada orang yang tidak merokok
c. merokok menyebabkan orang menderita penyakit jantung koroner 3x lebih
besar daripada orang yang tidak merokok
d. penyakit jantung koroner dapat dicegah bila tidak merokok dengan OR 3,0
e. semua jawaban benar
pembahasan
interpretasi OR tersebut adalah orang yang merokok memiliki odds untuk terkena
penyakit jantung koroner sebesar 3x lebih besar daripada orang yang tidak
merokok.
14. Studi observasional yang memberikan nilai kekuatan hubungan sebab akibat
yang paling baik adalah
a. cross sectional
b. case control
c. kohort
d. eksperimen
e. studi kasus
Pembahasan :
Cohort study berguna untuk memberikan informasi yang paling akurat tentang
penyebab/factor risiko penyakit.
Jawaban : C
Pembahasan
urutan langkah-langkah dalam desain epidemiologi analitik desain kasus kontrol
yang benar adalah
1. Tentukan populasi studi
2. Tentukan status kehadiran penyakit pada anggota populasi
3. kelompokkan menjadi populasi dengan D+ (kontrol) populasi dengan D-
(kasus)
4. Tarik sampel (kasus) dan kontrol
5. Ukur status riwayat keterpaparan dengan eksposure (E+ dan E-) pada masing-
masing anggota sampel
6. Bandingkan status riwayat keterpaparan dengan eksposure pada kedua
kelompok Jawaban : B
Pembahasan
urutan langkah-langkah dalam desain epidemiologi analitik eksperimental yang
benar adalah
1. seleksi populasi
17. Proporsi dari total resiko penyakit pada populasi yang dapat disebabkan oleh
keterpaparan dengan faktor resiko merupakan
a. Rasio odds
b. Resiko relatif
c. Rasio prevalens
d. Attributable risk
e. Population Attributable risk
Pembahasan :
Population Attributable risk menyatakan proporsi dari total resiko penyakit pada
populasi yang dapat disebabkan oleh keterpaparan dengan faktor resiko.
Jawaban : E
18. Berikut ini merupakan desain studi kohort berdasarkan waktu dilakukannya
pengukuran variabel eksposure dan outcome, yaitu
a. single kohort
b. doble kohort
c. retrospektif kohort
d. open cohort
e. close kohort
Pembahasan :
desain studi kohort berdasarkan waktu dilakukannya pengukuran variabel
eksposure dan outcome, yaitu retrospektif kohort.
Jawaban : C
19. Bentuk analisis data biasanya disesuaikan dengan tujuan analisis dan sifat dari
variabel data yang akan dianalisis. Tujuan dari analisis data adalah untuk melihat
variable-variabel yang dapat menggambarkan suatu permasalahan dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya serta bagaimana data yang ada dapat menghasilkan
informasi yang dibutuhkan. Analisa data secara analitik adalah
a. proporsi
b. ratio
c. rate
d. standart deviasi
e. Odd Ratio
Pembahasan
Analisis yang bersifat analitik adalah dengan melihat adanya hubungan antara dua
atau lebih variable yang ada, yaitu antara variable terikat (dependent variable)
dengan variable bebas (independent variable). Analisis analitik ini menggunakan uji
statistik yang sesuai, misalnya :
1) Uji perbedaan antar kelompok yang sesuai : Chi-square test, Student’s t-test,
Paired t-test, McNemar’s t-test
2) Uji asosiasi sesuai dengan kebutuhan : Resiko Relatif, Odd Ratio, Regresi dan
koefisien korelasi
Jawaban : E
20. Merupakan potensi suatu kuantitas untuk berubah per satu unit perubahan dari
kuantitas lain, yang biasanya adalah waktu
a. proporsi
b. ratio
c. rate
d. standart deviasi
e. Odd Ratio
Pembahasan
Rate : merupakan potensi suatu kuantitas untuk berubah per satu unit perubahan
dari kuantitas lain, yang biasanya adalah waktu. Yang dihitung adalah rata-rata Rate
nya dengan satuan waktu.
Jawaban : C
21. Analisis analitik yang digunakan untuk Uji perbedaan antar kelompok yang sesuai
adalah
a. Resiko Relatif
b. Odd Ratio
c. Regresi
d. koefisien korelasi
e. Chi-square test
Pembahasan
Analisis analitik ini menggunakan uji statistik yang sesuai, misalnya :
Uji perbedaan antar kelompok yang sesuai : Chi-square test, Student’s t-test, Paired
t-test, McNemar’s t-test
Jawaban : E
22. Analisis analitik yang digunakan untuk Uji asosiasi sesuai dengan kebutuhan
adalah
a. Paired t-test
b. Odd Ratio
c. McNemar’s t-test
d. Student’s t-test
e. Chi-square test
Pembahasan
Analisis analitik ini menggunakan uji statistik yang sesuai, misalnya :
Uji asosiasi sesuai dengan kebutuhan : Resiko Relatif, Odd Ratio, Regresi dan
koefisien korelasi
Jawaban : B
Pembahasan
a. Menetapkan informasi
b. Mendifinisikan sasaran informasi
c. Memilih media komunikasi untuk menyampaikan informasi
d. Memasarkan informasi
e. Evaluasi dampak penyampaian informasi
Jawaban : C
2. Jenis informasi yang dapat didistribusikan antara lain sebagai berikut, kecuali
a. Data pribadi penderita penyakit menular
b. Deteksi adanya KLB
c. Penetapan etiologi dan riwayat alamiah penyakit
d. Evaluasi penyelenggaraan program
e. Deteksi adanya perubahan tipe penyakit
Pembahasan
Jenis informasi yang dapat didistribusikan antara lain :
Pembahasan
Biasanya, informasi surveilans dibuat melalui pelaporan surveilans. Kemajuan
teknologi informasi memungkinkan penyampaian informasi lebih cepat, lebih akurat
dan dengan sasaran luas spesifik.
Publikasi : Buletin Kesehatan Masyarakat, Laporan Surveilans, Journal Kesehatan,
Newletter
Elektronik : situs depkes.go.id; penyakitmenular.info; who.int; cdc.gov; dsb.
Media : konferensi pers, dsb Forum : rapat, pertemuan, konferensi dsb.
Jawaban : A
Pembahasan
Dalam menginformasikan hasil analisis surveilans kepada pimpinan sejauh mungkin
dapat memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut,
(a). Analisisnya responsif terhadap kebutuhan pimpinan.
(b). Pasti pimpinan selalu memberikan pertanyaan berat, tetapi sejauh mungkin
dapat dirumuskan informasi dan rekomendasi yang tepat, dengan bahasa sederhana
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan utama.
(c). Analisisnya terfokus, tidak bersifat umum
(d). Menjelasnya pilihan paling mungkin, terfokus dan dengan data yang meyakinkan.
Cadangan data boleh banyak, tetapi disampaikan kepada pimpinan informasi yang
sangat penting saja, tetapi siap jika diminta menjelaskan dengan data yang lebih
rinci.
(e). Analisisnya tepat waktu
(f). Data terkini, dan disampaikan pada saat dibutuhkan. (g). Memiliki tingkat
kepercayaan tinggi
(h). Komunikasi perlu dibangun untuk meningkatkan kepercayaan pimpinan (i).
Penyajian dalam bentuk terbaik
(j). Cara yang terbaik adalah mempelajari bagaimana pimpinan paling sesuai
mendapatkan informasi dan memanfaatkan dalam keputusankeputusannya. Jika
perlu semua orang yang berhubungan dengan pimpinan dan terkait dengan tindak
lanjut dari sasaran informasi, juga mendapat salinan informasi yang memadai.
(k). Semua orang yang wajib mendapatkan informasi surveilans sebaiknya ditetapkan
sebagai pimpinan.
Jawaban : A
6. Penyebaran informasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain
a) Menyampaikan tabel, grafik atau peta, baik laporan khusus, ataupun laporan
tahunan dalam sebuah buku data surveilans epidemiologi.
b) Menyampaikan laporan khusus hasil analisa lanjut kepada program terkait atau
penelitian
Pembahasan
Menyampaikan tabel, grafik atau peta, baik laporan khusus, ataupun laporan tahunan
dalam sebuah buku data surveilans epidemiologi.
b) Menyampaikan laporan khusus hasil analisa lanjut kepada program terkait atau
penelitian
c) Menyampaikan paper hasil analisa pada suatu seminar
d) Menyampaikan paper hasil analisa pada suatu buletin, baik media cetak, maupun
media elektronik
e) Tim teknis surveilans perlu terlibat dalam perencanaan, pengendalian, monitoring
dan evaluasi program atau penelitian.
Jawaban : E
7. Data surveilans untuk meproleh umpan balik, maka sebaiknya disebarkan kepada
a. Tingkat administrasi yang lebih tinggi
b. Tingkat administrati yang lebih rendah atau pelapor
c. Lembaga penelitian
d. masyarakat luas
e. Pimpinan
Pembahasan
Data surveilans sebaiknya disebarkan kepada Tingkat administrati yang lebih rendah
atau pelapor untuk memperoleh umpan balik
Jawaban : B
pembahasan
Penyebaran informasi sebaiknya dilakukan dalam bentuk tabel, grafik atau peta, baik
laporan khusus, ataupun laporan tahunan dalam sebuah buku data surveilans
epidemiolog
Jawaban : E
FR 2021
Jika penelitian diatas dilakukan dengan metode penelitian case control, seberapa
besarkah pengaruh asap rokok untuk terjadinya kanker paru ?
a. orang yang terpapar asap rokok tidak mempunyai resiko untuk menderita kanker
paru
b. orang yang terpapar asap rokok mempunyai resiko 5,33 x untuk menderita kanker
paru
c. orang yang terpapar asap rokok mempunyai resiko 2 x untuk menderita kanker
paru
d. orang yang terpapar asap rokok mempunyai resiko 10 : 2 untuk menderita kanker
paru
e. Tidak ada jawaban yang benar
Pembahasan
a = 80
b = 60
c = 10
d = 40
ad 80 x 40
OR = = 5,33
bc 10 x60
Artinya : orang yang terpapar asap rokok mempunyai resiko 5,33 x untuk menderita
kanker paru
Jawaban : B
2. Pada sebuah acara arisan, terjadi wabah keracunan nasi kotak, dengan keluhan
sakit kepala, mual, muntah. Data yang terkumpul adalah sebagai berikut:
- Jumlah yang hadir arisan = 50 orang
- Jumlah peserta arisan yang makan nasi kotak = 40 orang, diantaranya ada 35
peserta arisan yang menderita gejala keracunan
- Ada 2 peserta arisan yang tidak makan nasi kotak, tetapi mempunyai gejala yang
sama, sakit kepala, mual, muntah
Berapakah Relative Risk ?
a. 1,375
b. 2,375
c. 3,375
d. 4,375
e. 5,375
Pembahasan :
Keracunan
makanan
Makan nasi Ya Tidak
kotak
Ya 35 5 40
Tidak 2 8 10
37 13 50
a 35 35
RR = a b 35 5 40
0,875
4,375
c 2 2 0,2
cd 28 10
Jawaban : D
3. Hasil investigasi kolera yang dilakukan Jhon Swon dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1 Mortalitas karena kolera pada distrik di London 8 Juli sampai 26 Agustus
1854
Perusahaan pemasok air Populasi Kematian
minum 1851 karena
kolera
Southwark and Vauxhall 167,654 844
Company
Lambeth Company 19,133 18
Kedua perusahaan 300,149 652
Berapa angka kematian karena kolera per 1000 penduduk oleh kedua perusahaan ?
a. 0,98
b. 2,01
c. 2,17
d. 2,29
e. 5,0
Pembahasan :
Angka kematian kolera pada kedua perusahaan = 652/300.149 x 1.000 = 2,17
Jawaban : C
Pembahasan
Sensitifitas = TP /TP+FN x100% = 55/55+5 x100% = 55/60 x100% = 91,66%
Jawaban : D
Pembahasan :
Predictive Value Positif = TP /TP+FP x100%
70% = TP/ TP+30 x100%
70 = TP/ TP+30 x100
70 = 100TP/ TP+30
100 TP = 70 X (TP+30)
100 TP = 70TP +2100
100 TP – 70TP = 2100
30 TP = 2100
TP = 2100/30
TP = 210/3
TP = 70
Jawaban : D
Pembahasan
Attack rate 8/200 x 100 = 4
Jawaban : D
Pembahasan
Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian kasus control adalah pemilihan
kelompok kasus dan kontrol. Kasus yang dipilih baiknya adalah kasus baru (insidensi).
Kontrol adalah individu yang tidak terkena penyakit.
Jawaban : A
Pembahasan
CFR = jumlah kematian/ jumlah kasus X 100%
4% = jumlah kematian/25 X 100%
jumlah kematian = 25 X4/100 = 1
Jawaban : A
9. Menurut UU No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, wabah adalah
Pembahasan
Menurut UU No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, wabah adalah
Jawaban : A
10. angka kematian yang berhubungan dengan kematian ibu dan bayi adalah
a. Crude Death Rate
b. Case Fatality Rate
c. Infant mortality rate
d. Age specific date rate
e. Under Five Mortality Rate
Pembahasan
Angka kematian yang berhubungan dengan kematian ibu dan bayi adalah Angka
kematian balita (Under Five Mortality Rate)
11. Pada Bulan Agustus tahun 2021 terdapat 200 kasus Covid-19 di suatu kota
yang berpenduduk 2.500.000 orang. Hitung berapa rate kasus Covid-19 di kota
tersebut:
a. 80 per 100.000
b. 8 per 1.000.000
c. 80 per 1.000.000
d. 8 per 100.000
Pembahasan :
Rate =
kasus xkonstanta = 200
x100.000 8
populasi 2.500.000
Atau 8 kasus per 100.000 penduduk
Jawaban : D
12. Menurut data WHO (2006) jumlah kumulatif kasus Flu Burung (H5N1) pada
manusia di Indonesia adalah 55, dengan 45 orang di antaranya meninggal dunia
pada tahun yang sama. Hitung CFR nya!
a. 8,1 orang per 100 kasus
b. 81 orang per 100 kasus
c. 55 orang per 100 kasus
d. 45 orang per 100 kasus
e. 10 orang per 100 kasus
Pembahasan :
CFR = 45/55 = 81,8% atau 81 orang per 100 kasus
Jawaban : B
Pembahasan :
15
Insidens (I) = x1000 = 1/3 = 0,33
45000
Artinya ada 0,33 pasien covid-19 dari 1.000 penduduk di Kecamatan A.
Atau
Ada 3,3 pasien covid-19 dari 10.000 penduduk di Kecamatan A
Jawaban : C
14. Hasil surveilens sentinel penyakit akibat kecelakaan kerja pada Karyawan PT. X di
Kota Y tahun 2020 diperoleh angka prevalensi sebesar 5,0. Perusahaan tersebut
mengerjakan sebanyak 5.000 karyawan. Berapakah jumlah kasus diatas ?
(konstanta = 1000).
a. 35
b. 30
c. 25
d. 20
e. 15
Pembahasan :
Jumlah kasus
Prevalens = x1000
Jumlah populasi
Jumlah kasus
5= x1000
5.000
Jumlah kasus = 5 x 5 = 25 kasus
Jawaban : C
Pembahasan :
Atribut surveilans adalah karakteristik-karakteristik yang melekat pada suatu kegiatan
surveilans, yang digunakan sebagai parameter keberhasilan suatu surveilans.
Menurut WHO (1999), atribut-atribut tersebut adalah sebagai berikut:
1. Simplicity (kesederhanaan) : Surveilans yang sederhana adalah kegiatan surveilans
yang memiliki struktur dan sistem pengoperasian yang sederhana tanpa mengurangi
tujuan yang ditetapkan. Sebaiknya sistem surveilans disusun dengan sifat demikian.
2. Flexibility (fleksibel atau tidak kaku) : Surveilans yang fleksibel adalah kegiatan
surveilans yang dapat menyesuaikan dengan perubahan informasi dan/atau situasi
tanpa menyebabkan penambahan yang berati pada sumberdaya antara lain biaya,
tenaga, dan waktu. Perubahan tersebut misalnya perubahan definisi kasus, variasi
sumber laporan, dan sebagainya.
3. Acceptability (akseptabilitas) : Surveilans yang akseptabel adalah kegiatan
surveilans yang para pelaksana atau organisasinya mau secara aktif berpartisipasi
untuk mencapai tujuan surveilans yaitu menghasilkan data/informasi yang akurat,
konsisten, lengkap, dan tepat waktu.
4. Sensitivity (sensitifitas) : Surveilans yang sensitif adalah kegiatan surveilans yang
mampu mendeteksi Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan cepat. Sensitifitas suatu
surveilans dapat dinilai pada dua tingkatan, yaitu pada tingkat pengumpulan data,
dan pada tingkat pendeteksian proporsi suatu kasus penyakit. Beberapa faktor
mempengaruhi sensitivitas suatu surveilans, antara lain:
a. Orang-orang yang mencari upaya kesehatan dengan masalah kesehatan atau
penyakit khusus tertentu;
b. Penyakit atau keadaan yang akan didiagnosa; dan
c. Kasus yang akan dilaporkan dalam sistem, untuk diagnosis tertentu.
5. Predictive value positif (memiliki nilai prediksi positif) : Surveilans yang memiliki
nilai prediktif positif adalah kegiatan surveilans yang mampu mengidentifikasi suatu
populasi (sebagai kasus) yang kenyataannya memang kasus. Kesalahan dalam
mengidentifikasi KLB disebabkan oleh kegiatan surveilans yang memiliki predictive
value positif (PVP) rendah.
6. Representativeness (Keterwakilan) : Surveilans yang representatif adalah kegiatan
surveilans yang mampu menggambarkan secara akurat kejadian kesehatan dalam
periode waktu tertentu dan distribusinya menurut tempat dan orang. Studi kasus
merupakan sarana yang dapat digunakan untuk menilai representativeness suatu
surveilans. Untuk mendapatkan surveilans yang representatif dibutuhkan data yang
berkualitas, yang diperoleh dari formulir surveilans yang jelas dan penatalaksanaan
data yang teliti.
7. Timeliness (Ketepatan waktu) : Surveilans yang tepat waktu adalah kegaiatan
surveilans yang mampu menghasilkan informasi yang sesuai dengan waktu yang
tepat (tidak terlalu lambat dan cepat). Misalnya informasi
penanggulangan/pencegahan penyakit, baik dalam jangka pendek (segera) maupun
jangka panjang.
Jawaban : B
16. Bayi perempuan berumur 14 hari sudah mendapat imunisasi BCG 2 hari yang lalu,
Saat ini timbul bengkak dan merah (Scar) pada tempat penyuntikan. Tujuan
pemberian imunisasi pada bayi tersebut adalah ….
a. Mencegah penyakit infeksi saluran pernapasan
b. Membuat kekebalan aktif terhadap penyakit TBC
c. Memberi kekebalan aktif terhadap penyakit difteri
d. Mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak
17. Imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya
dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit menular tertentu, yaitu
vaksin MMR. Disebut ...
a. Imunisasi dasar
b. imunisasi tambahan
c. imunisasi lanjutan
d. imunisasi khusus
e. imunisasi pilihan
Pembahasan
Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang
sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari
penyakit menular tertentu, yaitu vaksin MMR, Hib, Tifoid, Varisela, Hepatitis A,
Influenza, Pneumokokus, Rotavirus, Japanese Ensephalitis, dan HPV.
Jawaban : E
Pembahasan :
Indikasi Vaksin DT adalah Pemberian kekebalan simultan terhadap difteri dan tetanus
pada anak-anak.
Jawaban : A
19. Vaksin yang diindikasikan untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosis
adalah a. DPT – hB – hIB
b. Polio
c. Campak
d. BCG
e. TT
Pembahasan :
Vaksin yang diindikasikan untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosis
adalah BCG
Jawaban : D
Pembahasan
Penyajian data untuk menggambarkan trends/Kecnderung-an suatu nilai menurut
variabel waktu. Misal Grafik Garis kasus diare di Kecamatan Ulun Jaya tahun 1999-
2003, sebaiknya menggunakan grafik garis
Jawaban : E
21. Penyajian data untuk membandingkan satu nilai atau lebih dari suatu variabel
menurut aspek tempat, waktu atau orang Misal Grafik Batang kasus Malaria (+)
menurut Kecamatan dalam periode ’1999-‘2003, sebaiknya menggunakan grafik
a. Peta
b. Scatter Diagram
c. PIE Diagram
d. Bar Diagram
e. Garis
Pembahasan
Penyajian data untuk membandingkan satu nilai atau lebih dari suatu variabel
menurut aspek tempat, waktu atau orang Misal Grafik Batang kasus Malaria (+)
menurut Kecamatan dalam periode ’1999-‘2003, sebaiknya menggunakan grafik Bar
Diagram
Jawaban : D
22. Penyajian data untuk membandingkan nilai suatu variabel menurut kategari yang
ada Misal Proporsi penderitra TB menurut tingkat pendidikan, sebaiknya
menggunakan grafik
a. Peta
b. Scatter Diagram
c. PIE Diagram
d. Bar Diagram
e. Garis
Pembahasan
Penyajian data untuk membandingkan nilai suatu variabel menurut kategari yang ada
Misal Proporsi penderitra TB menurut tingkat pendidikan, sebaiknya menggunakan
grafik, sebaiknya menggunakan grafik Pie Diagram
Jawaban : C
Pembahasan
Penyajian data untuk menggambarkan tingkat keeratan hubungan (sebab-akibat)
dari dua variabel, sebaiknya menggunakan grafik Scatter Diagram
Jawaban : B
24. Penyajian data untuk menggambarkan dan membanding-kan satu niali variabel
atau lebih dalam aspek wilayah/kawasan, sebaiknya menggunakan grafik
a. Peta
b. Scatter Diagram
c. PIE Diagram
d. Bar Diagram
e. Garis
Pembahasan
Penyajian data untuk menggambarkan dan membanding-kan satu niali variabel atau
lebih dalam aspek wilayah/kawasan, sebaiknya menggunakan grafik peta
Jawaban : A
Pembahasan :
Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan, dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (G.R Terry)
Jawaban : D
2. Perencanaan adalah suatu alat atau cara untuk mencapai suatu tujuan. Sedang
maksud atau tujuan membuat perencanaan itu sendiri mempunyai alasan-alasan
tertentu yaitu sebagai berikut, kecauli
a. Dengan adanya perencanaan diharapkan tercapainya suatu pengarahan kegiatan
b. Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan (forecasting) terhadap hal-
hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
c. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang
cara yang terbaik kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
d. Dengan perencanaan dilakukan penyusun skala prioritas.
e. Dengan adanya rencana maka tidak akan diperlukan lagi suatu alat pengukur atau
standar untuk mengadakan pengawasan pengendalian / evaluasi.
Pembahasan
Perencanaan adalah suatu alat atau cara untuk mencapai suatu tujuan. Sedang
maksud atau tujuan membuat perencanaan itu sendiri mempunyai alasan-alasan
tertentu:
a. Dengan adanya perencanaan diharapkan tercapainya suatu pengarahan kegiatan,
adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatankegiatan yang ditujukan kepada
pencapaian tujuan pembangunan.
b. Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan (forecasting) terhadap hal-
hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi
– potensi dan prospek-prospek perkembangan tetapi juga mengenai hambatan-
hambatan dan risikorisiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan
supaya ketidakpastian dapat dibatasi sedikit mungkin.
3. Perencanaan terdapat berbagai macam, yang dapat ditinjau dari beberapa segi.
Jenis perencanaan Menurut levelnya (tingkatannya) adalah
a. Strategic planning
b. Integrated planning
c. Comprehensive planning
d. Operational planning
e. Rencana jangka pendek
Pembahasan
Jenis perencanaan Menurut levelnya (tingkatannya) adalah
1) Master planning Suatu rencana yang mengandung tujuan dan kebijaksanaan yang
bersifat luas, yang dipakai sebagai pedoman untuk menyusun rencana lainnya yang
lebih bersifat spesifik dan mendetail (detailed planning)
2) Operational planning Suatu rencana yang lebih mengutamakan pedoman atau
tata kerja untuk melaksanakan program
3) Day to day planning Suatu perencanaan dari hari ke hari yang dilakukan untuk
melaksanakan program yang telah rutin sifatnya.
Jawaban : D
4. Dari segi ruang lingkupnya atau luasnya perencanaan. Termasuk jenis perencanaan
ini adalah
a. Perencanaan program (Program planning)
b. Perencanaan politis atau normatif;
c. Day to day planning
d. Rencana jangka panjang
e. Tactical planning
Pembahasan
Dari segi ruang lingkupnya atau luasnya perencanaan.
1) Strategic planning Suatu jenis perencanaan yang dipakai sebagai pedoman pokok,
berisikan tujuan utama yang ingin dicapai, dan jangka waktu panjang. Perencanaan
ini mengutamakan hasil dan cara pencapaian dan biasanya sukar diubah atau
disesuaikan.
2) Tactical planning Suatu perencanaan yang lebih singkat masa berlakunya, mudah
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi, asal tujuan dapat dicapai. Perencanaan
jenis ini lebih mengutamakan cara pencapaian hasil.
3) Comprehensive planning Adalah perencanaan yang bersifat menyeluruh.
Umumnya bersifat amat lengkap dan terperinci dengan memasukkan pelbagai factor
yang diperkirakan ada hubungannya dengan rencana yang telah disusun.
4) Integrated planning Adalah perencanaan yang selain menyeluruh juga saling kait
mengkait membentuk satu kesatuan dengan pelbagai factor yang mempunyai tujuan
sama.
Jawaban : E
Pembahasan
Perencanaan menurut sifat dan materinya Perencanaan dapat berupa :
1) Perencanaan kebijaksanaan (Polecy planning)
2) Perencanaan program (Program planning)
3) Perencanaan pelaksanaan (Operational planning)
Jawaban : E
6. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mendistribusikan sumber daya dan
kegiatan-kegiatan supaya mencapai objektif yang ditentukan dengan menyatakan
tanggung jawab dari masing-masing pelaksana dan menentukan jadwal waktu;
rencana ini dilaksanakan dalam 6 bulan sampai 1 tahun., dan dibuat di tingkat
kabupaten. Perencanaan ini adalah
a. perencanaan politis
b. perencanan strategis
c. perencanaan operasional
d. Perencanan Kesehatan Jangka Panjang Kabupaten
e. Perencanaan pengembangan strategis
Pembahasan
Tujuan dari perencanaan operasional adalah untuk mendistribusikan sumber daya
dan kegiatan-kegiatan supaya mencapai objektif yang ditentukan dengan
menyatakan tanggung jawab dari masing-masing pelaksana dan menentukan jadwal
waktu; rencana ini dilaksanakan dalam 6 bulan sampai 1 tahun., dan dibuat di tingkat
kabupaten
Jawaban : C
Pembahasan
Kegiatan perencanaan secara umum meliputi proses kegiatan yang sistematis yang
terdiri dari :
1. Analisis Situasi
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan data
c. Analisis data
d. Penyajian data
2. Identifikasi dan penetapan masalah prioritas.
a. Identifikasi Masalah
b. Menetapkan masalah yang prioritas
3. Penetapan Tujuan untuk mengatasi masalah.
4. Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah.
5. Menyusun Rencana Kegiatan ( POA )
a. Pengembangan wilayah / unit pelaksana
b. Peningkatan Cakupan
c. Peningkatan Kualitas
d. Penetapan Sasaran
e. Penetapan Target
f. Penyusunan Anggaran
Jawaban : B
Pembahasan
Kegiatan Menyusun Rencana Kegiatan ( POA )
a. Pengembangan wilayah / unit pelaksana
b. Peningkatan Cakupan
c. Peningkatan Kualitas
d. Penetapan Sasaran
e. Penetapan Target
f. Penyusunan Anggaran
Jawaban : D
Pembahasan
Rencana lima tahunan adalah merupakan rencana jangka menengah
Jawaban : D
11. Term Of Reference yang disusun adalah merupakan kerangka acuan yang
menjadi dasar penyusunan suatu kegiatan .
Sistimatika penyusunan Kerangka Acuan atau Term Of Reference (TOR) untuk setiap
kegiatan adalah sbb : : a. Hasil pelaksanaan kegiatan
b. Sumberdaya manusia yang dibutuhkan/terlibat
c. Waktu dan lokasi pelaksanaan
d. Indikator keberhasilan
e. Biaya yang dibutuhkan
Pembahasan :
Sistimatika penyusunan Kerangka Acuan atau Term Of Reference (TOR) untuk setiap
kegiatan adalah sbb : : 1) Judul
2) Latar belakang perlunya dilakukan kegiatan tersebut
3) Tujuan kegiatan
4) Kegiatan ,apa yang diharapkan dari kegiatan tersebut
5) Sasaran
6) Metodologi
7) Sumberdaya manusia yang dibutuhkan/terlibat
8) Waktu dan lokasi pelaksanaan
9) Indikator keberhasilan
10)Biaya yang dibutuhkan
Jawaban : A
12. Tahapan pengumpulan data ini merupakan tahap paling menentukan terhadap
arah dari manajemen data selanjutnya, sehingga dalam proses pengumpulanya
diharapkan dapat menghasilkan data yang berkualitas. Data yang dikumpulkan
terbebas dari beberapa kesalahan secara sistematis baik internal maupun eksternal.
Hal ini termasuk
a. relevan
b. valid
c. reliabel
d. lengkap
e. tepat waktu.
Pembahasan :
Relevan maksudnya adalah sesuai dengan tujuan dari pengumpulan data, valid
(sahih) adalah terbebas dari beberapa kesalahan secara sistematis baik internal
maupun eksternal, sedangkan reliabilitas lebih kearah konsistensi dari hasil suatu alat
menurut waktu dan orang
Jawaban : B
Pembahasan :
Jenis data kesehatan yang sering dikumpulkan antara lain meliputi data status
kesehatan (angka kesakitan, kematian dsb), data kesehatan lingkungan (cakupan air
bersih, jamban keluarga, rumah sehat dsb), data pelayanan kesehatan (pelayanan
medis & program kesehatan), data perilaku masyarakat , data sumberdaya kesehatan
(sarana, tenaga dan dana) dan data penunjang lainya (tingkat pendekatan
masyarakat, ekonomi dsb).
Jawaban : D
Pembahasan
Data primer bagi seseorang adalah data yang disain penelitian dan disain
pengumpulan data dilakukannya sendiri. Data primer adalah data yang diperoleh
peneliti secara langsung (dari tangan pertama). pengumpulan data sekunder adalah
Hasil wawancara baik tanpa panduan (guide) maupun dengan panduan (guide), hasil
diskusi kelompok terarah (FGD) dan hasil observasi berkelanjutan.
Jawaban : D
Pembahasan
Data sekunder bagi seseorang ialah data yang disain penelitian dan disain
pengumpulan data dilakukan oleh orang lain. Data sekunder adalah data yang
diperoleh dari sumber yang sudah ada seperti profil kesehatan, laporan tahunan
program epidemiologi kesehatan, hasil kajian epidemiologi kesehatan, dan lainlain.
Data sekunder dikumpulkan untuk diolah dan dianalisa sebagai kelengkapan bahan
untuk membuat perencanaan epidemiologi kesehatan.
Jawaban : B
16. Sumber data dapat pula dibagi menurut dari mana data dikumpulkan. Data yang
dikumpulkan dari fasilitas keshatan aalah
a. data demografi
b. geografi
c. statistik vital
d. status kesehatan dan penyakit.
e. data hasil diagnosis, pemberian pelayanan,
Pembahasan
Sumber data dapat pula dibagi menurut dari mana data dikumpulkan yang terdiri
atas 3 tempat: yaitu :
- Dari komunitas, Yang didapatkan dari komunitas adalah data demografi, geografi,
statistik vital, status kesehatan dan penyakit.
- Dari fasilitas kesehatan. Yang didapatkan dari fasilitas kesehatan adalah data hasil
diagnosis, pemberian pelayanan, dan informasi manajemen kesehatan. Data
morbiditas dan mortalitas yang ada di rumah sakit dan puskesmas dapat
dikumpulkan, diolah dan dianalisis menjadi informasi untuk kepentingan surveilens
dengan menggunakan formulir W2 dan W1; di samping itu dapat pula digunakan
formulir LB1 dan formulir untuk data dari program-program tertentu.
- Dari sektor-sektor diluar kesehatan.
Jawaban : e
17. Tahap awal dari pemrosesan data baik secara manual maupun dengan komputer.
Langkah awal dari tahapan ini adalah melakukan penghitungan data sesuai dengan
karakteristik yang di inginkan.
a. Kompilasi data
b. Verifikasi data
c. Transformasi/ Manipulasi data
d. Visualisasi data
e. Recording
Pembahasan
Kompilasi data adalah tahap awal dari pemrosesan data baik secara manual maupun
dengan komputer. Langkah awal dari tahapan ini adalah melakukan penghitungan
data sesuai dengan karakteristik yang di inginkan.
Jawaban : A
18. Langkah ini dimaksudkan untuk menjamin agar data yang telah dikompilasi telah
terbebas dari keselahan dan semaksimal mungkin validitasnya bisa dijamin. Tahapan
pengolahan data ini adalah
a. Kompilasi data
b. Verifikasi data
Pembahasan
Verifikasi data : Langkah ini dimaksudkan untuk menjamin agar data yang telah
dikompilasi telah terbebas dari keselahan dan semaksimal mungkin validitasnya bisa
dijamin
Jawaban : A
19. Tahapan mengubah bentuk dari nilai-nilai variabel awal menjadi bentuk yang
baru sesuai dengan rencana analisis sedangkan nilai variabel aslinya masih ada.
Tahapan pengolahan data ini adalah
a. Kompilasi data
b. Verifikasi data
c. Transformasi/ Manipulasi data
d. Visualisasi data
e. Recording
Pembahasan
Transformasi/ Manipulasi data : mengubah bentuk dari nilai-nilai variabel awal
menjadi bentuk yang baru sesuai dengan rencana analisis sedangkan nilai variabel
aslinya masih ada.
Jawaban : C
20. Upaya pengolahan untuk dapat menyajikan data dalam bentuk visual yang
sehingga mudah difahami informasi yang terkandung di dalamnya. Tahapan
pengolahan data ini adalah
a. Kompilasi data
b. Verifikasi data
c. Transformasi/ Manipulasi data
d. Visualisasi data
e. Recording
Pembahasan
Visualisasi data disini adalah upaya pengolahan untuk dapat menyajikan data dalam
bentuk visual yang sehingga mudah difahami informasi yang terkandung di
dalamnya.
Jawaban : D
Pembahasan
Pengolahan data lanjut pada penyiapan rancangan adalah dengan melakukan
transformasi data lebih lanjut dengan menggunakan software analisis data seperti
EPI-INFO, SPSS, D’base dsb. Kegiatan Transformasi data akan lebih mudah bila
dilakukan dengan menggunakan komputer dan software analisis data tersebut.
Jawaban : D
22. Bentuk visualisasi yang sering digunakan untuk mempresentasikan data antara
lain bentuk
a. Ms. ekscel
b. Grafik
c. EPI-INFO
d. SPSS
e. D’base
Pembahasan
Bentuk visualisasi yang sering digunakan untuk mempresentasikan data antara lain
bentuk Textulair, Tabel, Grafik,bentuk Gambar atau Peta
Jawaban : B
23. membentuk variable baru dengan cara Merubah kode nilai (Recode). misal : jenis
kelamin dg kode awal “1” = Perempuan, “2” = laki-laki diubah menjadi variabel sex
dengan cara kode “1” diubah menjadi kode “P” = Perempuan, dan “2” jadi “L” = laki-
laki
Cara ini adalah
Pembahasan
Beberapa cara yang biasa dilakukan untuk membentuk variable baru antara lain:
Memodifikasi nilai variabel yaitu upaya mengubah nilai variable lama menjadi nilai
baru dengan cara membuat kode baru atau dengan menggunakan hitungan
matematik (perkalian, pembagian bagi, penambahan atau pengurangan) - Merubah
kode nilai (Recode) misal : jenis kelamin dg kode awal “1” = Perempuan, “2” = laki-
laki diubah menjadi variabel sex dengan cara kode “1” diubah menjadi kode “P” =
Perempuan, dan “2” jadi “L” = laki-laki
Jawaban : D
24. Bentuk analisis data biasanya disesuaikan dengan tujuan analisis dan sifat dari
variabel data yang akan dianalisis. Tujuan dari analisis data adalah untuk melihat
variable-variabel yang dapat menggambarkan suatu permasalahan dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya serta bagaimana data yang ada dapat menghasilkan
informasi yang dibutuhkan. Analisa data secara analitik adalah
a. proporsi
b. ratio
c. rate
d. standart deviasi
e. Odd Ratio
Pembahasan
Analisis yang bersifat analitik adalah dengan melihat adanya hubungan antara dua
atau lebih variable yang ada, yaitu antara variable terikat (dependent variable)
dengan variable bebas (independent variable). Analisis analitik ini menggunakan uji
statistik yang sesuai, misalnya :
1) Uji perbedaan antar kelompok yang sesuai : Chi-square test, Student’s t-test,
Paired t-test, McNemar’s t-test
2) Uji asosiasi sesuai dengan kebutuhan : Resiko Relatif, Odd Ratio, Regresi dan
koefisien korelasi
Jawaban : E
25. Merupakan potensi suatu kuantitas untuk berubah per satu unit perubahan dari
kuantitas lain, yang biasanya adalah waktu
a. proporsi
b. ratio
c. rate
d. standart deviasi
e. Odd Ratio
Pembahasan
Rate : merupakan potensi suatu kuantitas untuk berubah per satu unit perubahan
dari kuantitas lain, yang biasanya adalah waktu. Yang dihitung adalah rata-rata Rate
nya dengan satuan waktu.
Jawaban : C
26. Analisis analitik yang digunakan untuk Uji perbedaan antar kelompok yang sesuai
adalah
a. Resiko Relatif
b. Odd Ratio
c. Regresi
d. koefisien korelasi
e. Chi-square test
Pembahasan
Analisis analitik ini menggunakan uji statistik yang sesuai, misalnya :
Uji perbedaan antar kelompok yang sesuai : Chi-square test, Student’s t-test, Paired
t-test, McNemar’s t-test
Jawaban : E
27. Analisis analitik yang digunakan untuk Uji asosiasi sesuai dengan kebutuhan
adalah
a. Paired t-test
b. Odd Ratio
c. McNemar’s t-test
d. Student’s t-test
e. Chi-square test
Pembahasan
Analisis analitik ini menggunakan uji statistik yang sesuai, misalnya :
Uji asosiasi sesuai dengan kebutuhan : Resiko Relatif, Odd Ratio, Regresi dan
koefisien korelasi
Jawaban : B
28. Indikator di mana satu kasus saja cukup untuk menentukan adanya letusan
penyakit misalnya letusan difteria, karena difteri sangat berbahaya menyebabkan
kematian. Indikator ini termasuk
a. indikator statis
b. indikator dinamis
c. Indikator sentinel
d. Tracer indicator
e. Proxy indicator
Pembahasan
Indikator sentinel, di mana satu kasus saja cukup untuk menentukan adanya letusan
penyakit misalnya letusan difteria, karena difteri sangat berbahaya menyebabkan
kematian;
Jawaban : B
29. analisis Data kesakitan /morbiditas, analisis situasi kesehatan ini termasuk
a. Analisis Derajat (masalah) Kesehatan
b. Analisis Lingkungan kesehatan
c. Analisis perilaku kesehatan
d. Analisis factor kependudukan
e. Analisis pelayanan kesehatan (program kesehatan)
Pembahasan
Analisis Derajat (masalah) Kesehatan
• Data kematian /mortalitas ,misalnya:
a. Angka Kematian Bayi/Infant Mortality Rate
b. Angka Kematian Ibu/Maternal Mortality Rate
c. Angka kematian menurut penyebab (Cause Specific Death Rate)
d. Angka Kematian Kasar /Crude Death Rate
e. Angka Kematian menurut umur(Age Specific Death Rate)
• Data kesakitan /morbiditas
a. Angka Insiden
b. Angka prevalens
jawaban : A
30. uji statistik ini dapat digunakan untuk Mengetahui Interdependensi antara satu
variabel atau lebih dengan variabel lainnya (Chi-square test for independence)
a. Paired t-test
b. Odd Ratio
c. McNemar’s t-test
d. Student’s t-test
e. Chi-square test
Pembahasan
Uji chi-kwadrat dapat digunakan untuk mengetahui : a. Interdependensi antara satu
variabel atau lebih dengan variabel lainnya (Chi-square test for independence)
jawaban : E
Pembahasan
Ukuran RR pada umumnya digunakan pada penelitian kohort
jawaban : C
32. analisa statistik multivariat yang digunakan untuk variabel independen berskala
Nominal (dikotomus) dan variabel dependen berskala Nominal dan Numerik adalah
a. ANOVA
b. Regresi Ganda
c. Regresi Logistik
d. Mantel-Haenzel
e. Analisis Faktor atau Klaster
Pembahasan
analisa statistik multivariat yang digunakan untuk variabel independen berskala
Nominal (dikotomus) dan variabel dependen berskala Nominal dan Numerik adalah
Regresi Logistik
jawaban : C
Pembahasan
Analisis kovarian (ANCOVA) digunakan untuk mengontrol variable confounding.
Variabel confounding harus diperhatikan terutama jika subyek penelitian tidak bisa
dialokasikan secara acak untuk kelompok yang berbeda.
jawaban : A
c. Regresi Logistik
d. Mantel-Haenzel
e. Analisis Faktor atau Klaster
Pembahasan
Regresi Cox merupakan metode statistik khusus digunakan untuk menganalisis
penelitian yang menyangkut prognosis penyakit.
jawaban : A
Pembahasan
Menentukan prioritas masalah Menggunakan Tehnik Análisis Masalah (TAM) yang
dikembangkan oleh PAHO berdasarkan Urgency/ Kegawatannya, Seriousness/
Keseriusannya dan Growth/ trend/ kecenderungannya (USG)
Jawaban : C
Pembahasan :
Rencana kerja operasional adalah suatu dokumen penyusunan rencana pelaksanaan
kegiatan yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan dengan memperhitungkan
hal-hal yang telah ditetapkan dalam proses sebelumnya serta semua potensi dan
sumber daya yang ada.
Jawaban : C
37. Pendekatan yang dapat digunakan untuk penyusunan RKO seperti yang
dikembangkan oleh WHO.
a. Analisa SWOT
b. Root Cause Analysis
c. Urgency/ Kegawatannya, Seriousness/ Keseriusannya dan Growth/ trend/
kecenderungannya (USG)
d. Multi Criteria Utility Assesment
e. Fishbone diagrams
Pembahasan :
Model yang dikembangkan WHO dikenal dengan istilah bagan SWOT untuk POA
atau Plan of Action, ada 4 aspek yang perlu diidentifikasi dan dianalisis dalam
penyusunan RKO atau POA. Yakni aspek kekuatankekuatan (Strengths = S), aspek
kelemahan-kelemahan (Weaknesses = W), aspek kesempatan atau factor-faktor
pendorong (Opportunity = O) dan aspek ancaman atau factor penghambat (Threats
= T).
Jawaban : A
38. Perangkat kerja yang isi uraiannya lebih spesifik , untuk mengetahui secara teknis
apa yang harus dilakukan langkah demi langkah dalam pelaksanaannya
a. Peraturan
b. Standar
c. Pedoman
d. Petunjuk pelaksanaan
e. Studi Kelayakan
Pembahasan :
Petunjuk pelaksanaan (Juklak)/Petunjuk teknis (Juknis) merupakan perangkat kerja
yang isi uraiannya lebih spesifik , untuk mengetahui secara teknis apa yang harus
dilakukan langkah demi langkah dalam pelaksanaannya
Jawaban : D
38. Perangkat kerja yang isi uraiannya lebih spesifik , untuk mengetahui secara teknis
apa yang harus dilakukan langkah demi langkah dalam pelaksanaannya
a. Peraturan
b. Standar
c. Pedoman
d. Petunjuk pelaksanaan
e. Studi Kelayakan
Pembahasan :
Petunjuk pelaksanaan (Juklak)/Petunjuk teknis (Juknis) merupakan perangkat kerja
yang isi uraiannya lebih spesifik , untuk mengetahui secara teknis apa yang harus
dilakukan langkah demi langkah dalam pelaksanaannya
Jawaban : D
39. suatu penelitian terhadap suatu proyek atau kegiatan untuk menyatakan apakah
proyek atau kegiatan layak atau tidak layak diterima ( ditolak ).
a. Peraturan
b. Standar
c. Pedoman
d. Petunjuk pelaksanaan
e. Studi Kelayakan
Pembahasan :
Studi Kelayakan adalah suatu penelitian terhadap suatu proyek atau kegiatan untuk
menyatakan apakah proyek atau kegiatan layak atau tidak layak diterima ( ditolak ).
Jawaban : E
40. spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan sebagai patokan dalam melakukan
kegiatan
a. Peraturan
b. Standar
c. Pedoman
d. Petunjuk pelaksanaan
e. Studi Kelayakan
Pembahasan :
spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan sebagai patokan dalam melakukan
kegiatan
Jawaban : B
c. Pedoman
d. Petunjuk pelaksanaan
e. Studi Kelayakan
Pembahasan :
Ketentuan-ketentuan yang mengikat dan mempunyai sanksi hukum yang ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang
Jawaban : A
B. Pengamatan epidemiologi
Pembahasan
Surveilans Epidemiologi Rutin Terpadu Adalah penyelenggaraan surveilans
epidemiologi terhadap beberapa kejadian, permasalahan, dan atau faktor risiko
kesehatan
Jawaban : B
Pembahasan
Surveilans Sentinel Adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada populasi
dan wilayah terbatas untuk mendapatkan signal adalanya masalah kesehatan pada
suatu populasi atau wilayah yang lebih luas. Jawaban : C
Pembahasan
Surveilans Pasif adalah kegiatan surveilans dimana para petugas surveilans
menunggu laporan yang dikirim oleh sumber data.
Jawaban : D
Pembahasan
Wawancara tatap muka untuk memperoleh data, dimana pewawancara bertemu
dengan kasus atau responden kasus. Pertanyaan dan pengisian data pada Daftar
Pertanyaan Individu dilakukan oleh pewawancara (pewawancara aktif)
Jawaban : A
Pembahasan
Metode Pengumpulan Data Surveilans Sekunder dapat dibagi dalam kegiatan
sebagai berikut :
1) Identifikasi Sumber Data Sekunder
2) Menetapkan Mekanisme Perekaman Data Sekunder
Pembahasan
Daftar Pertanyaan Individu berisi pertanyaan-pertanyaan tentang data primer yang
diperlukan sebagai bahan analisis dalam rangka mendapatkan data sesuai dengan
tujuan surveilans. Daftar Pertanyaan Individu digunakan pada saat wawancara
kepada responden. Responden adalah orang yang menjadi sumber data surveilans,
baik penderita sendiri sebagai kasus atau orang lain yang mengetahui data yang ada
pada kasus. Jawaban : E
Pembahasan
Atribut sistem surveilans yang terdiri dari :
1) Kesederhanaan (simplicity)
2) Fleksibilitas (flexibility)
3) Akseptabilitas (Acceptability)
4) Sensitivitas (Sensitivity)
5) Nilai prediktif positip (Predictive value positive)
6) Representatif (Representativennes)
7) Ketepatan waktu (Timeliness)
Jawaban : D
d. Grafik
e. diagram )
Pembahasan
Tabel ( tabular ) : penyajian dengan memakai kolom dan baris.
Jawaban : B
9. Grafik yang digunakan untuk menyajikan data kontinu, merupakan areal diagram
sehingga bila interval kelas tidak sama dilakukan pemadatan dengan
membandingkan nilai interval kelas dengan frekuensi kelas.
a. Frekuensi Poligon
b. Ogive
c. Histogram
d. Diagram garis ( line diagram )
e. Diagram batang ( bar diagram/diagram balok )
Pembahasan
Histogram adalah grafik yang digunakan untuk menyajikan data kontinu, merupakan
areal diagram sehingga bila interval kelas tidak sama dilakukan pemadatan dengan
membandingkan nilai interval kelas dengan frekuensi kelas.
Jawaban : C
10. digunakan untuk menggambarkan data diskrit atau data dengan skala nominal
yang menggambarkan perubahan dari waktu ke waktu atau perubahan dari suatu
tempat ke tempat lain
a. Frekuensi Poligon
b. Ogive
c. Histogram
d. Diagram garis ( line diagram )
e. Diagram batang ( bar diagram/diagram balok )
Pembahasan
Diagram garis ( line diagram ) adalah digunakan untuk menggambarkan data diskrit
atau data dengan skala nominal yang menggambarkan perubahan dari waktu ke
waktu atau perubahan dari suatu tempat ke tempat lain
Jawaban : D
11. Digunakan untuk menyajikan data distrik atau data dengan skala nominal dan
ordinal atau disebut juga data kategori. Proporsi data yang akan disajikan dalam
bentuk derajat.
a. Diagram pinca ( Pie diagram/ diagram lingkar )
b. Diagram tebar ( Scatter diagram )
c. Pictogram
d. Diagram garis ( line diagram )
e. Diagram batang ( bar diagram/diagram balok )
Pembahasan
Diagram pinca/lingkar digunakan untuk menyajikan data distrik atau data dengan
skala nominal dan ordinal atau disebut juga data kategori. Luas satu lingkaran 360
derajat. Proporsi data yang akan disajikan dalam bentuk derajat.
Jawaban : A
12. Diagram yang digambar sesuai dengan objeknya, misalnya ingin menunjukkan
jml penduduk dengan menggambar orang dsb.
a. Diagram pinca ( Pie diagram/ diagram lingkar )
b. Diagram tebar ( Scatter diagram )
c. Pictogram
d. Diagram garis ( line diagram )
e. Diagram batang ( bar diagram/diagram balok )
Pembahasan
Pictogram adalah diagram yang digambar sesuai dengan objeknya, misalnya ingin
menunjukkan jml penduduk dengan menggambar orang dsb.
Jawaban : C
C. Penyelidikan epidemiologi
Pembahasan
Wabah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
Jawaban : C
Pembahasan
Jenis-jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah adalah
sebagai berikut Kolera, Pes Demam Berdarah Dengue, Campak, Polio, Difteri,
Pertusis, I{abies, Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks, Leptospirosis, Hepatitis,
Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009, Meningitis, Yellow Fever dan Chikungunya.
Jawaban : E
3. Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan KLB, apabila memenuhi kriteria:
a. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya sudah ada atau
sudah dikenal pada suatu daerah.
b) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 2 (dua) kurun waktu dalam
jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
c) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakitnya.
d) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 3 (tiga) bulan menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata tiga bulan dalam tahun
sebelumnya.
e) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan selama 6 bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah
kejadian kesakitan enam bulan pada tahun sebelumnya.
Pembahasan
Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan KLB, apabila memenuhi salah satu
kriteria sebagai berikut: a) Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu
daerah.
b) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam
jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
c) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakitnya.
d) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun
sebelumnya.
e) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian
kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.
f) Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fntalitll Rnte) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebil'r
clibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama.
g) Angka proporsi penyakit (Proportional Rafe) penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam
kurun waktu yang sama.
Jawaban : C
Pembahasan
Program Penanggulangan KLB merupakan program jangka panjang yang bertujuan
agar KLB tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kegiatan utama Program
Penanggulangan KLB antara lain :
1. Identifikasi dan prioritas KLB yang menjadi masalah kesehatan masyarakat secara
nasional atau pada suatu wilayah tertentu
2. Melakukan upaya perbaikan dan pencegahan agar KLB tidak teriadi atau dapat
diminimalisasikan dampaknya
3. Membangun dan memperkuat sistem kewaspdaan dini KLB secara nasional,
provinsi, kabupaten/kota dan di unit-unit pelayanan
4. Mempersiapkan dan menyiagakan menghadapi situasi KLB
5. Melaksanakan penyelidikan dan penanggulangan KLB (ika terjadi)
Jawaban : A
5. Penyelidikan dan penanggulangan KLB (ika terjadi), lebih dikenal dengan sebutan
"IJpaya/IJpaya Penanggulangan KLB", merupakan bagian dari Program
Penanggulangan KLB yang dilaksanakan jika KLB terjadi'. Secara umum Upaya
Penanggulangan KLB terdiri dari 4 kegiatan utarna, yaitu sebagai berikut, kecuali
Pembahasan
Penyelidikan dan penanggulangan KLB (ika terjadi), lebih dikenal dengan sebutan
"IJpaya/IJpaya Penanggulangan KLB", merupakan bagian dari Program
Penanggulangan KLB yang dilaksanakan jika KLB terjadi'. Secara umum Upaya
Penanggulangan KLB terdiri dari 4 kegiatan utarna, yaitu sebagai berikut,
a. Melaksanakan penyelidikan KLB
b. Melaksanakan surveilans ketat selama KLB
c. Melaksanakan pelayanan pengobatan atau tindakan pertolongan korban lainnya
d. Melaksanakan kegiatan-kegiatan penanggulangan lairu seperti pengendalian
faktor risko
jawaban : E
Pembahasan
Diagnosis KLB berdasarkan pada :
1. Analisis diagnosis kasus demi kasus
2. Analisis distribusi gejala-tanda penyakit
3. Analisis kurva epidemi dan data epidemiologi
4. Analisis data laboratorium
Jawaban : A
Pembahasan
Huruf A adalah mulai terjadinya KLB, yaitu saat yang ditetapkan oleh tim
penyelidikan KLB sebagai waktu mulai munculnya kasus-kasus KLB, biasanya
ditetapkan dengan adanya peningkatan bermakna secara epidemiologi
Jawaban : E
Pembahasan
Huruf B adalah Berakhirnya KLB, yaitu saat yang ditetapkan oleh tim penyelidikan
KLB sebagai waktu terakhir kasus-kasus KLB, biasanya ditetapkan dengan waktu
sebelum kembali pada keadaan jumlah kasus normal atau seperti biasanya
Jawaban : D
Pembahasan
Huruf C adalah Periode KLB adalah periode waktu antara mulai KLB sampai akhir KLB
Jawaban : C
Pembahasan
Huruf D adalah Kasus KLB, yaitu kasus yang memiliki kriteria kasus KLB yang terdapat
pada periode KLB atau waktu antara mulai-berakhirnya KLB (D), kasus diluar itu
adalah bukan kasus KLB.
Jawaban : B
Pembahasan
Huruf F adalah Periode paparan adalah periode waktu dimana kasus-kasus KLB
mendapatkan paparan agen
Jawaban : A
12. ]enis penyakit penyebab KLB dapat diidentifikasi clari model serangan yang dapat
digambarkan dalam model kurva epiclemi. Kurva Common source terjadi pada
a. pada KLB demam berdarah dengue
b. KLB malaria
c. KLB diare kolera
Pembahasan
Penyakit menular, biasanya menunjukkan serangan propagated source, misalnya
pada KLB demam berdarah dengue, KLB malaria, KLB diare kolera dan sebagainya.
Mekanisme serangannya adalah sebagai berikut : satu orang penderita menularkan
penyakitnya secara langsung atau tidak langsung kepada orang lain (penularan
pertama), orang-orang yang tertular ini menjadi sumber penularan baru (penularan
berikutnya), demikian seterusnya. Sementara KLB keracunan biasanya menunjukkan
serangan common source, misalnya keracunan clostridium perfringen, KLB keracunan
kolera, KLB keracunan pestisida, dsb.
Jawaban : E
13. Penetapan Definisi Operasional Kasus KLB terdapat bias terhadap "KASUS" yang
sebenarnya, validitas dan reliabilitasnya. Kemampuan definisi operasional kasus
mendeteksi kasus diantara kasus-kasus yang ada disebut juga
a. Validitas
b. Sensitivitas suatu Definisi Operasional Kasus KLB
c. Spesifisitas suatu definisi operasional kasus
d. reliabilitas
e. gold standar
Pembahasan
Sensitivitas suatu Definisi Operasional Kasus KLB adalah kemampuan definisi
operasional kasus mendeteksi kasus diantara kasus-kasus yang ada.
Jawaban : B
Pembahasan
Analisis Data Pada Penyelidikan KLB analitik adalah Model kausal
Jawaban : B
15. Sebagai bukti pendukung yang paling penting dalam menilai hubungan
penyebab dan efek adalah kuatnya desain penyelidikan yang digunakan untuk
menilai hubungan tersebut. pembuktian yang paling baik untuk hubungan penyebab
dan efek adalah
a. Studi Kohart
b. Studi Kasus kontrol
c. Studi Potong Lintang
d. Case series
e. Case report
Pembahasan
pembuktian yang paling baik untuk hubungan penyebab dan efek adalah
1. Randomized Clinical Trial (Uji Klinik
2. Studi Kohart
3. Studi Kasus kontrol
4. Studi Potong Lintang
5. Case series
6. Case report
Jawaban : A
16. Penilaian ada tidaknya hubungan kausal antara penyebab atau paparan terhadap
efek (kasus) menurut Sir Bradford Hill (1965), berdasarkan 9 kriteria penilaian
hubungan kausal. Bila penelitian dilakukan dalam waktu, tempat dan populasi yang
berbeda menunjukkan hasil yang sama. Hal ini adalah
a. Kuatnya hubungan ( Strength of the association)
b. Konsistensi (consistency)
c. Spesifisita s (speciaicity)
d. Urutan kejadian (tenryorality)
e. Hubungan dosis dan respon (dose response relationship)
Pembahasan
Konsistensi (consistency) : Bila penelitian dilakukan dalam waktu, tempat dan
populasi yang berbeda menunjukkan hasil yang sama
Jawaban : B
17. Hubungan yang ada harus sesuai dengan pengetahuan yang ada tentang
penyakit yang bersangkutan, termasuk perjalanan penyakit. Hal ini adalah
a. Masuk akal secara biologis (biologic plausibility)
b. Konsistensi (consistency)
c. Koheren (coherence)
d. Eksperimen (experiment)
e. Analogi (analogy)
Pembahasan
Koheren (coherence): Hubungan yang ada harus sesuai dengan pengetahuan yang
ada tentang penyakit yang bersangkutan, termasuk perjalanan penyakit.
Jawaban : C
18. Desain penelitian ini sama dengan desain penyelidikan KLB deskriptif populasi,
baik metode, instrumen maupun prosedur perekaman data, dengan memperhatikan
hubungan causal yang jelas antara faktor yang diteliti dengan timbulnya sakit KLB.
a. Studi Kohart
b. Studi Kasus kontrol
c. Studi Potong Lintang
d. Case series
e. Case report
Pembahasan
Desain penelitian Kohort sama dengan desain penyelidikan KLB deskriptif populasi,
baik metode, instrumen maupun prosedur perekaman data, dengan memperhatikan
hubungan causal yang jelas antara faktor yang diteliti dengan timbulnya sakit KLB.
Jawaban : A
19. Asosiasi Susu Terhadap Diare Keracunan Pada KLB Keracunan Susu di SD X, 2011
diproleh OR = 2,69. Artinya adalah
a. besarnya risiko Keracunan susu di SD X sebesar 2,69 kali
b. susu tersebut memberikan risiko diare 2,69 kali dibandingkan tidak minum susu
c. anak yang minum susu dan tidak minum susu akan mengalami Keracunan sebesar
2,69%
d. susu tersebut memberikan kekebalan terhadap diare sebesar 2,69 kali
dibandingkan tidak minum susu
e. susu merupakan faktor protektif terhadap diare
Pembahasan
Asosiasi Susu Terhadap Diare Keracunan Pada KLB Keracunan Susu di SD X, 2011
diproleh OR = 2,69. Artinya adalah susu tersebut memberikan risiko diare 2,69 kali
dibandingkan tidak minum susu
Jawaban : B
d. melakukan analisis dengan memasukkan semua faktor perancu dalam satu paket
analisis
e. mengubah koding variabel perancu
Pembahasan
Analisis stratifikasi, melakukan analisis pada masing-masing kelompok perancu,
kemudian digabungkan kembali
Jawaban : C
21. uji statistik ini merupakan gold standarl untuk tabel 2 x 2 dan merupakan test
pilihan bila expected nilai dalam salah satu sel pada tabel 2 x2 lebih kecil dari 5.
a. Chi-square test
b. pearson corelation
c. Fisher Exac Tes
d. spearman rank
e. Mantel Haenzel
Pembahasan
Fisher Exac Test Fislrer exac test merupakan gold standarl untuk tabel 2 x 2 dan
merupakan test pilihan bila expected nilai dalam salah satu sel pada tabel 2 x2 lebih
kecil dari 5.
Jawaban : C
Pembahasan
uji signifikansi statistik memberikan indikasi bagaimana kemungkinan hubungan
yang diobservasi tersebut dapat mempunyai peluang
Jawaban : D
23. Masyarakat umum atau media mengetahui adanya sejumlah penderita atau
tersangka penderita penyakit menular dan memberitakannya sebagai liputan adanya
KLB atau peningkatan penyakit. KLB tersebut diketahui melalui
a. Laporan Kewaspadaan
Pembahasan
Adanya KLB dapat diketahui melalui Rumor : Masyarakat umum atau media
mengetahui adanya sejumlah penderita atau tersangka penderita penyakit menular
dan memberitakannya sebagai liputan adanya KLB atau peningkatan penyakit.
Rumor seperti ini perlu dilakukan penyelidikan dugaan KLB
Jawaban : D
24. Penetapan suatu daerah dalam keadaan wabah dilakukan apabila situasi KLB
berkembang atau meningkat dan berpotensi menimbulkan malapetaka, dengan
pertimbangan epidemiologis yaitu
a. Keadaan sosial budaya misalnya kepercayaan yang mempengaruhi keadaan
masyarakat setempat.
b. Keadaan ekonomi misalnya keadaan yang berkaitan dengan kegiatan
perekonomian
c. ke luar masuknya manusia, hewan dan barang-barang dari dan ke daerah wabah
yang dapat atau diduga dapat mengakibatkan penularan atau penyebaran penyakit
yang menimbukan wabah.
d. Pertimbangan keamanan misalnya keadaan yang berkaitan dengan faktor
psikologis atau lain kekhawatiran, ketakutan, kepanikan dan faktor-faktor lainnya.
e. Perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian)
Pembahasan
Pertimbangan epidemiologis didasarkan pada data epidemiologi yang dibuat oleh
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan/ atau provinsi yang dilaporkan secara
berjenjang kepada Menteri, berupa antara lain angka kesakitan, angka kematian, dan
metode penanggulangannya/ sekurang-kurangnya mencakup:
1. Perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian) menurut karakteristik
epidemiologi (waktu, tempat dan orang).
2. Data dan analisis kemungkinan terjadinya malapetaka yaitu kemungkinan
terjadinya peningkatan jumlah penderita dan kematian yang lebih besar serta
perluasan penularan penyakit ke daerah/negara lain.
3. Cara-cara penanggulangan yang sudah dan akan dilakukan dengan
mempertimbangkan adanya cara-cara penanggulangan yang efektif, sumberdaya
dan pelaksanaan langkahJangkah penanggulangan.
Jawaban : E
25. Melarang keluar atau masuk orang dari dan ke daerah rawan wabah untuk
menghindari teriadinya penyebaran penyakit. Penatalaksanaan penderita ini adalah
a. isolasi
b. Evakuasi
c. karantina
d. pengobatan di rumah
e. perawatan di rumah
Pembahasan
Tindakan karantina dengan melarang keluar atau masuk orang dari dan ke daerah
rawan wabah untuk menghindari teriadinya penyebaran penyakit. Karantina
ditetapkan oleh bupati/walikota atas usulan tim penanggulangan wabah berdasarkan
indikasi rnedis dan epidemiologi.
Jawaban : C
Pembahasan
Patogenesis penyakit dapat diuraikan dalam 4 simpul, yaitu, Simpul 1, sumber
penyakit; simpul 2, komponen lingkungan sebagai media transmisi penyakit; simpul
3, penduduk perorang atau populasi dengan berbagai variabel kependudukan;
simpul 4, penduduk dalam keadaan sehata atau sakit berisiko tinggi terpajan
komponene lingkungan dan agen penyakit (sumber penyakit)
Jawaban : C
2. Imunisasi yang diberikan karena kondisi khusus, misalnya imunisasi rabies untuk
menghadapi semakin merebaknya KLB rabies, imunisasi yellow fever bagi orang
yang datang atau bertandang ke negara endemis tinggi yelow fever. Imunisasi
meningitis bagi jemaah yang akan melaksanakan perjalan ibadah haji atau umrah
atau petugas. Termasuk jenis imunisasi
a. Imunisasi dasar rutin
b. imunisasi dasar tambahan
c. imunisasi pilihan
d. imunisasi lanjutan
e. imunisasi khusus
Pembahasan
Imunisasi khusus : Imunisasi yang diberikan karena kondisi khusus, misalnya
imunisasi rabies untuk menghadapi semakin merebaknya KLB rabies, imunisasi
yellow fever bagi orang yang datang atau bertandang ke negara endemis tinggi
yelow fever. Imunisasi meningitis bagi jemaah yang akan melaksanakan perjalan
ibadah haji atau umrah atau petugas.
Jawaban : E
3. imunisasi BCG, DPT, campak, polio dan hepatitis B y*g diberikan seluruhnya
sebelum anak berumur setahun. Termasuk jenis imunisasi
a. Imunisasi dasar rutin
b. imunisasi dasar tambahan
c. imunisasi pilihan
d. imunisasi lanjutan
e. imunisasi khusus
Pembahasan
Imunisasi dasar rutin terdiri dari imunisasi BCG, DPT, campak, polio dan hepatitis B
y*g diberikan seluruhnya sebelum anak berumur setahun, serta imunisasi TT pada
ibu hamil dan usia subur
Jawaban : A
Pembahasan :
yang dilakukan bila ada penderita DBD dengan gejala/tanda lanjut ADALAH
5. Kelompok risiko tinggi adalah orang yang menderita atau berpotensi menderita
suatu penyakit, menderita sakit yang lebih berat, cacat atau meninggal Seseorang
berada dalam status kelompok risiko tinggi karena rnemiliki faktor risiko tertentu
(teori Bloom) yaitu faktor kondisi individu, faktor agen penyakit dan faktor
lingkungan. Yang trmasuk faktor kondisi individu adalah
a. bakteri
b. virus
c. kepadatan lalu lintas
d. cara hidup
e. kondisi rumah
Pembahasan
Faktor individu mempunyai ciri-ciri yang sangat luas yang dipengaruhi oleh usia,
jenis kelamin, ras, sosial-ekonomi, status perkawinan, penyakit-penyakit terdahulu,
cara hidup, hereditas, nutrisi, dan imunitas.
Jawaban : D
6. Periode waktu masuknya agen penyakit menular sampai timbulnya gejala sakit
yang pertama disebut sebagai
a. infektivitas
b. patogenitas
c. masa inkubasi
d. virulensi
e. antigenisitas
Pembahasan
Periode waktu masuknya agen penyakit menular sampai timbulnya gejala sakit
yang pertama disebut sebagai masa inkubasi
Jawaban : C
Pembahasan
infektivitas adalah proporsi oranS-orang yang terpapar agent penyakit yang
kernudian menjadi terinfeksi.
Jawaban : A
Pembahasan
Pendekatan epidemiologi Seringkali penegakan diagnosis suatu penyakit dapat
dipastikan ketika seseorang pernah kontak dengan penderita penyakit menular
tertentu, berada pada daerah endemis penyakit tertentu, atau adanya faktor risiko
yang dominan pengaruhnya, baik eksternal maupun internal dalam tubuh orang
tersebut
Jawaban : E
Pembahasan
Analisis Besarnya Masalah : Biasanya besar masalah diukur berdasarkan pengukuran
epidemiologi deskriptif, baik secara umum, maupun spesifik berdasarkan faktor
risiko tertentu.
Jawaban : D
E. Pemberdayaan masyarakat
Pembahasan
Faktor lingkungan fisik alamiah terutama keadaan geografi yang sangat
berpengaruh terhadap bentuk perilaku manusia, karena manusia sefak kecil telah
ditentar-rg atau dimanjakan oleh keadaan geografi tempat ia berkernbang.
Jawaban : D
Pembahasan
Perilaku ideal (ideal behaviour), adalah tindakan yang bisa diamati yang menurut
para ahli perlu dilakukan oleh ir-rdividu atau masyarakat untuk mengurangi atau
membantu memecahkan masalah. Perilaku icleal ini dapat diidentifikasi dari
epidemiologi masalah dan kebijaksanaan yang sedang dianalisa. Identifikasi
hendaknya dilakukan bersama-sama dengan program-program terkait dan ahli
yang terkait pula.
Jawaban : E
c. Keterampilan.
d. Struktur sosial (Social Structure)
e. Perilaku yang bersaing
Pembahasan
Rangsangan fisik : Rangsangan yang bersumber dari pengetahuan dan alasan-
alasan yang dimiliki oleh yang bersangkutan.
Jawaban : E
Pembahasan
Keterampilan : Rangsangan perorangan dan keluarga (family attd personal
Network). Rangsangan bersumber dari pengaruh keluarga dan kelompok sejenis
(peers).
Jawaban : C
5. Untuk perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama. |arang acla orang
yang langsung rnengubah perilakunya setelah menclengar penyuluhan satu kali.
Perilaku Komunikator menyampaikan keuntungan dari perilaku yang dirasakan
adalah Karakteristik Perubahan Perilaku
a. Pengetahuan
b. Persetujuan
c. Niat
d. Praktek
e. Advokasi
Pembahasan
Perilaku Komunikator menyampaikan keuntungan dari perilaku yang dirasakan
adalah Karakteristik Perubahan Perilaku Niat
Jawaban : C
6. Perilaku Sasaran me lihat bahwa itu ber manfaat baginya adalah Karakteristik
Perubahan Perilaku
a. Pengetahuan
b. Persetujuan
c. Niat
d. Praktek
e. Advokasi
Pembahasan
Perilaku Sasaran me lihat bahwa itu ber manfaat baginya adalah Karakteristik
Perubahan Perilaku Niat
Jawaban : C
Pembahasan
Hasil yang diharapkan dalam pengendalian DBD adalah
- Tumbuhnya kepedulian masyarakat dalam pengendalian DBD
- Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pengendalian DBD
Jawaban : A
8. Seorang petugas epidemiolog akan mendesain media cetak. Media cetak akan
ditujukan kepada sasaran remaja tentang mencegah kecanduan game online.
Pertimbangan yang perlu diperhatikan agar sesuai target sasaran adalah
a. warnanya banyak, lucu / tidak menyeramkan, sedikit kata-kata, tidak terlalu rumit
/ mudah dimengerti
b. mengenai cinta, hal-hal yang manis, berbau impian / angan-angan dan
sebagainya.
C. menjurus ke idealisme, politik, ilmu pengetahuan, seni dan sebagainya.
d. menjurus politik, ekonomi, hobi
e. menjurus ke agama
Pembahasan
Pertimbangan pembuatan media cetak sesuai sasarannya
Dapat dilihat dari tingkat usianya, selera masyarakatnya, atau tingkat pendidikannya,
misalnya:
a. Untuk anak-anak, misalnya warnanya banyak, lucu/tidak menyeramkan, sedikit
kata-kata, tidak terlalu rumit / mudah dimengerti oleh anak.
b. Untuk remaja, misalnya mengenai cinta, hal-hal yang manis, berbau impian /
angan- angan dan sebagainya.
c. Mahasiswa, misalnya menjurus ke idealisme, politik, ilmu pengetahuan, seni dan
sebagainya.
d. Bapak-bapak, misalnya: politik, ekonomi, hobi dan sebagainya.
e. Selera masyarakat, misalnya daerah tertentu menyukai warna tertentu, maka
harus kita sesuaikan
Jawaban : B
Pembahasan
Menurut teori Green, faktor perilaku kesehatan ditentukan oleh 3 faktor, yaitu :
a. Faktor predisposisi (predisposing factor), yaitu faktor yang mempermudah
atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain: pengetahuan, sikap,
keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dsb. Contoh: seorang ibu mau membawa
anaknya ke posyandu untuk dilakukan penimbangan agar mengetahui
pertumbuhannya. Tanpa adanya pengetahuan, ibu tersebut mungkin tidak akan
membawa anaknya ke posyandu.
b. Faktor pemungkin (enabling factor), yaitu faktor yang memungkinkan atau
yang menfasilitasi perilaku atau tindakan, antara lain: prasarana, sarana, ketersediaan
sdm. Contoh konkritnya, ketersediaan puskesmas, ketersediaan tong sampah, adanya
tempat olah raga, dsb.
c. Faktor penguat (reinforcing factor), yaitu faktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku, antara lain: sikap petugas kesehatan, sikap tokoh
masyarakat, dukungan suami, dukungan keluarga, tokoh adat, dsb.
Jawaban : C
Pembahasan :
Benda asli yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati. Merupakan
alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk
serta ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah
dibawa kemana mana sebagai alat bantu menyuluh.
Jawaban : A
11. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Air bersih dan Air
Minum dilakukan dengan Mengumpulkan informasi atau data tentang perilaku
minum air mentahpada masyarakat, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, dan solusi yang perlu dilakukan. Tahapan ini adalah
a. analisis situasi
b. Sosialisasi
c. Pembentukan kader
d. intervensi
e. evaluasi
Pembahasan
Analisis Situasi : Mengumpulkan informasi atau data tentang perilaku minum air
mentahpada masyarakat, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah,
dan solusi yang perlu dilakukan
Jawaban : A
Pembahasan
Ciri Pemberdayaan Masyarakat
• Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh
masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat,
ustad, dan sebagainya.
• Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis taklim,
dan lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam upaya
pemberdayaan masyarakat.
• Community Fund: Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong sebagai salah
satu prinsip pemberdayaan masyarakat.
• Community material: setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat
digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat kali
penghasil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan untuk
memudahkan akses ke puskesmas.
• Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan pengetahuan
masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan pendekatan
community based health education.
• Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan
untuk pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan pasir
atau arang.
• Community Decision Making: Pengambilan keputusan oleh masyarakat
melalui proses menemukan masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya.
Jawaban : B
13. Merupakan suatu proses intervensi perubahan perilaku untuk mencapai tujuan
dengan memperhatikan aspek sosial budaya setempat yang spesifik, untuk merubah
masyarakat dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau dan dari mau
menjadi mampu untuk menanggulangi penyakit DBD. Upaya yang dilakukan untuk
menanggulangi penyakit DBD adalah adalah dengan pendekatan metode
a. Communication for behavioral impact (COMBI)
b. Metode Rapid Rural Appraisal (RRA) atau penilaian desa secara partisipatif
c. Metode Participatory Rapid Appraisal (PRA)
d. Metode Participatory Learning and Action (PLA)
e. Participatory Assessment and Planning (PAP)
Pembahasan
Merupakan suatu proses intervensi perubahan perilaku untuk mencapai tujuan
dengan memperhatikan aspek sosial budaya setempat yang spesifik, untuk merubah
masyarakat dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau dan dari mau
menjadi mampu untuk menanggulangi penyakit DBD.
Jawaban : A