Anda di halaman 1dari 3

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret _______________________________

Epidemiologi
(10 soal) Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Jumlah kasus baru dalam suatu periode dibagi dengan populasi berisiko pada awal periode, menunjukkan besarnya risiko untuk terjadi penyakit pada populasi dalam suatu periode: A. B. C. D. E. Prevalensi titik Prevalensi periode Cumulative incidence Incidence density Attack rate

2. Intervensi ini meliputi pengobatan, rehabilitasi dan pembatasan kecacatan, dengan tujuan untuk mencegah kematian dini, mengurangi dan mencegah sekulae dan disfungsi sisa, mencegah serangan ulang, mencegah komplikasi, meringankan akibat penyakit A. B. C. D. E. Upaya preventif dan promotif Pencegahan premordial Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tersier

3. Faktor yang berhubungan dengan berkurangnya risiko untuk terjadinya penyakit, misalnya vaksin, kolesterol HDL, penggunaan kondom: A. B. C. D. E. Paparan Kausa yang diperlukan Kausa yang mencukupi Faktor risiko Faktor protektif

4. Epidemiologi dengan paradigma ini mempelajari hubungan paparan-penyakit tanpa perlu mengetahui patogenesis atau faktor-faktor dalam mekanisme kausal paparan-penyakit pada level molekul, sel, dan sistem tubuh. Epidemiologi dengan paradigma ini banyak mempelajari hubungan antara faktor risiko pada level individu seperti gaya hidup (diet, aktivitas fisik, perilaku seks), agen (makanan), atau lingkungan (polusi, merokok pasif) dengan penyakit kardio-vaskuler, kanker, dan diabetes melitus. A. B. C. D. E. Black box epidemiology Chinese box epidemiolgy Eco-epidemiology Classical epidemiology Clinical epidemiology

__________________________________ Prof. Bhisma Murti, dr. MPH, MSc, PhD


1

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret _______________________________ 5. Kedekatan (proximity) individu dengan suatu determinan penyakit sehingga individu dapat berisiko mengalami penyakit, merupakan prasyarat bagi determinan penyakit untuk bisa mulai menyebabkan penyakit, atau memulai terjadinya infeksi pada penyakit infeksi. A. B. C. D. E. Faktor risiko Faktor protektif Faktor prognostik Kausa Paparan

6. Peningkatan insidensi kasus yang melebihi ekspektasi normal secara mendadak pada suatu populasi, khususnya suatu komunitas, di suatu tempat terbatas, misalnya desa, kecamatan, kota, atau institusi yang tertutup (misalnya sekolah, tempat kerja, atau pesantren), pada suatu periode waktu: A. B. C. D. E. Outbreak Sporadis Endemis Hiperendemis Pandemi

7. Desain studi epidemiologi analitik yang dimulai dengan menentukan kelompok subjek penelitian berdasarkan status penyakit (yaitu, kelompok kasus dan kelompok kontrol), lalu menelusuri ke belakang (retrospektif) tentang riwayat paparan yang dialami subjek: A. B. C. D. E. Studi potong-lintang Studi kohor Studi kasus kontrol Studi eksperimental Meta-analisis

8. Jumlah kasus baru dan lama pada suatu saat dibagi dengan jumlah populasi pada saat itu, menunjukkan besarnya beban penyakit (disease burden) bagi sistem pelayanan kesehatan A. B. C. D. E. Prevalensi titik Prevalensi periode Cumulative incidence Incidence density Attack rate

9. Jumlah individu yang terinfeksi di antara semua individu rentan yang terpapar oleh agen infeksi, menunjukkan kemampuan agen untuk menginfeksi: A. Infektivitas B. Patogenesitas C. Virulensi D. Imunogenesitas E. Stabilitas antigen __________________________________ Prof. Bhisma Murti, dr. MPH, MSc, PhD
2

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret _______________________________ 10. Dalam epidemiologi analitik dikenal suatu jenis kesalahan sistematis dalam memilih subjek penelitian, yang menyebabkan terjadinya deviasi antara kesimpulan tentang efek paparan/ intervensi terhadap penyakit pada sampel dan efek yang sesungguhnya pada populasi: A. B. C. D. E. Kesalahan random Signifikansi statistik Kerancuan (confounding) Bias seleksi Bias informasi

Jawaban: 1C, 2E, 3E, 4A, 5E, 6A, 7C, 8A, 9A, 10D

__________________________________

__________________________________ Prof. Bhisma Murti, dr. MPH, MSc, PhD


3

Anda mungkin juga menyukai