• Hukum Pidana dari negara-negara Islam juga menjadi bagian dari kuliah
Comparative Criminal Law di Dalhouse University (Canada)
Perkembangan Studi Hukum Pidana slam
• Di University of London dalam mata kuliah Comparative Criminal Justice Policy
diberikan juga materi “Legal Culture and Criminal Justice Policy in Islamic Law.”
(Budaya hukum dan kebijakan peradilan pidana dalam hukum islam).
• http://www.uq.edu.au/study/course.html
• http://www.registrar.dal.ca/calendar/class
Klasifikasi Hukum Pidana
Islam
Tindak Pidana Dalam Hukum Pidana Islam
• Hudud
• Qisas/Diyat
• Ta’zir
Tindak pidana Hudud
• Adalah setiap tindak pidana yang sanksinya
ditentukan oleh Al-qur’an maupun hadis Nabi.
• Tindak pidana Hudud adalah kejahatan yang paling
serius dan berat dalam hukum pidana Islam. Karena
terkait erat dengan kepentingan publik. Namun tidak
berarti kejahatan hudud tidak mempengaruhi
kepentingan pribadi sama sekali. Kejahatan hudud ini
terkait dengan Hak Allah
• Perzinaan
• Tuduhan (palsu) berbuat zina (Kadzab)
• Pencurian (Sariqah)
• Minum-minuman keras (Khamar)
• Pemberontakan (Bughat)
• Perampokan (Hirabah)
• Murtad
Contoh konkrit:
• Qanun (NAD)No.6 Tahun 2014 ttg Jinayah
• Pengaturan larangan minum khamar
Pasal 15
(1) Setiap Orang yang dengan sengaja minum Khamar
diancam dengan ‘Uqubat Hudud cambuk 40 (empat puluh)
kali.
(2) Setiap Orang yang mengulangi perbuatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diancam dengan ‘Uqubat Hudud
cambuk 40 (empat puluh) kali ditambah ‘Uqubat Ta’zir
cambuk paling banyak 40 (empat puluh) kali atau denda
paling banyak 400 (empat ratus) gram emas murni atau
penjara paling lama 40 (empat puluh) bulan.
Tindak pidana Qisas/Diyat.
• Tindak pidana dalam kategori ini lebih ringan
dibanding yang pertama (hudud) namun lebih
berat daripada ta’zir. Sasaran dari tindak
pidana ini adalah jiwa (nyawa) dan integritas
tubuh manusia, yang dilakukan dengan sengaja
dan tanpa hak (melawan hukum). Dalam
hukum pidana konvensional dikenal dengan
kejahatan terhadap jiwa dan badan/tubuh
manusia.
Tindak pidana dalam kategori ini, meliputi:
• Pengakuan.
– Rasulullah pernah menangguhkan rajam kepada Ma’iz
sampai ia mengaku empat kali, karena rasul meragukan
kesehatan akal Ma’iz. Bahkan Ma’iz dikembalikan
kepada sukunya untuk ditanya apakah akalnya sehat dan
setelah itu baru dirajam.
ASSALAMU ALAIKUM
WARAHMATULAHI
WABARAKATU