Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2 – PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama : Intan Dwi Marcelina


NIM : 050114222
Prodi : Perencanaan Wilayah dan Tata Kota
UPBJJ : UT Jakarta

1. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29: 45!
2. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!
3. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!
4. Jelaskan posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Qur’an!
5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan antara
semuanya!

JAWABAN

1. Menurut Q.S. Al-’Ankabut/29: 45, hukum syariat adalah segala ketentuan yang ditetapkan
oleh Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Hukum
syariat ini diturunkan melalui wahyu kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan
kepada umat manusia. Pengertian hukum syariat ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
• Hukum artinya ketentuan atau peraturan.
• Syariat artinya jalan yang lurus.

Dengan demikian, hukum syariat dapat diartikan sebagai jalan yang lurus yang ditetapkan oleh Allah
SWT untuk mengatur kehidupan manusia. Jalan ini lurus karena tidak ada penyimpangan dari
kebenaran dan keadilan. Hukum syariat memiliki beberapa fungsi, antara lain:
• Menjaga dan memelihara kehidupan manusia.
• Menegakkan keadilan dan kebenaran.
• Menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan manusia.

Hukum syariat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari ibadah, muamalah, dan
akhlak. Hukum syariat yang mengatur ibadah bertujuan untuk mendekatkan manusia kepada Allah
SWT. Hukum syariat yang mengatur muamalah bertujuan untuk mengatur hubungan antar manusia.
Hukum syariat yang mengatur akhlak bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian manusia.

Hukum syariat bersifat universal, artinya berlaku untuk semua orang tanpa memandang ras, suku,
atau agama. Hukum syariat juga bersifat mengikat, artinya harus ditaati oleh semua orang yang
mengaku sebagai muslim.
Dalam Q.S. Al-’Ankabut/29: 45, Allah SWT berfirman:

َ‫َّللا ُح ْك ًما ِلقَ ْو ٍم َي ْعلَ ُمون‬ َ ‫َو َم ْن أ َ ْح‬


ِ ‫س ُن مِ نَ ه‬

Artinya:
Dan tidak ada hukum yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang mengetahui.
Ayat ini menunjukkan bahwa hukum syariat adalah hukum yang terbaik untuk mengatur kehidupan
manusia. Hukum syariat ini bersumber dari Allah SWT yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

INTAN DWI MARCELINA (050114222) – PERENCANAAN WILAYAH DAN TATA KOTA 1


TUGAS 2 – PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Oleh karena itu, setiap muslim wajib mentaati hukum syariat agar dapat meraih kebahagiaan di dunia
dan akhirat.

2. Hukum Islam secara garis besar terbagi menjadi lima macam, yaitu:

1. Wajib
Hukum wajib adalah hukum yang harus dikerjakan dan jika ditinggalkan akan mendapatkan dosa.
Hukum wajib ini didasarkan pada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya.
Contoh hukum wajib:
• Melaksanakan salat lima waktu
• Berpuasa di bulan Ramadhan
• Menunaikan zakat
• Melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu
• Berbakti kepada orang tua

2. Sunnah
Hukum sunnah adalah hukum yang dianjurkan untuk dikerjakan dan jika ditinggalkan tidak
mendapatkan dosa. Hukum sunnah ini juga didasarkan pada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya.
Contoh hukum sunnah:
• Sholat tarawih
• Sholat dhuha
• Sholat tahajud
• Sholat hajat
• Membaca Al-Qur'an

3. Haram
Hukum haram adalah hukum yang dilarang untuk dikerjakan dan jika dikerjakan akan mendapatkan
dosa. Hukum haram ini didasarkan pada larangan Allah SWT dan Rasul-Nya.
Contoh hukum haram:
• Berzina
• Mencuri
• Meminum minuman keras
• Makan riba
• Berjudi

4. Makruh
Hukum makruh adalah hukum yang dianjurkan untuk ditinggalkan, tetapi jika dikerjakan tidak
mendapatkan dosa. Hukum makruh ini didasarkan pada larangan Allah SWT atau Rasul-Nya, tetapi
tidak seberat hukum haram.
Contoh hukum makruh:
• Makan makanan yang berlebihan
• Menunda-nunda salat
• Berbicara di masjid
• Tidur di siang hari
• Berjalan di antara dua orang yang sedang berbicara

INTAN DWI MARCELINA (050114222) – PERENCANAAN WILAYAH DAN TATA KOTA 2


TUGAS 2 – PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

5. Mubah
Hukum mubah adalah hukum yang boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Hukum mubah ini tidak
didasarkan pada perintah atau larangan Allah SWT dan Rasul-Nya.
Contoh hukum mubah:
• Makan makanan yang halal
• Meminum air
• Berjalan-jalan
• Berbelanja
• Berbicara

Pembagian hukum Islam ini berdasarkan tingkatan perintah atau larangan dari Allah SWT dan Rasul-
Nya. Hukum wajib adalah hukum yang paling tinggi tingkatannya, diikuti oleh hukum sunnah, hukum
haram, hukum makruh, dan hukum mubah.
Setiap muslim wajib mengetahui dan mentaati hukum Islam agar dapat meraih kebahagiaan di dunia
dan akhirat.

3. Prinsip Umum Hukum Islam

Hukum Islam memiliki tujuh prinsip umum, yaitu:

1. Tauhid
Prinsip tauhid adalah prinsip utama dalam hukum Islam. Prinsip ini mengajarkan bahwa hanya ada
satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Tauhid merupakan dasar bagi semua hukum Islam lainnya.

2. Keadilan
Prinsip keadilan adalah prinsip penting dalam hukum Islam. Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap
orang harus diperlakukan secara adil, tanpa memandang ras, suku, atau agama.

3. Maslahah
Prinsip maslahah adalah prinsip yang mengajarkan bahwa hukum Islam harus bertujuan untuk
mendatangkan manfaat dan menolak kemudharatan.

4. Al-‘urf
Prinsip al-‘urf adalah prinsip yang mengajarkan bahwa hukum Islam harus sesuai dengan adat
kebiasaan yang berlaku di masyarakat.

5. Al-istihsan
Prinsip al-istihsan adalah prinsip yang mengajarkan bahwa hukum Islam dapat diubah sesuai dengan
perkembangan zaman, asalkan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar hukum Islam.

6. Al-istishab
Prinsip al-istishab adalah prinsip yang mengajarkan bahwa hukum Islam yang telah ada tetap berlaku,
kecuali ada dalil yang menunjukkan perubahannya.

7. Al-maslahah al-mursalah

INTAN DWI MARCELINA (050114222) – PERENCANAAN WILAYAH DAN TATA KOTA 3


TUGAS 2 – PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Prinsip al-maslahah al-mursalah adalah prinsip yang mengajarkan bahwa hukum Islam dapat
ditetapkan berdasarkan pertimbangan akal sehat, asalkan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
dasar hukum Islam.

Ketujuh prinsip ini merupakan landasan bagi hukum Islam dalam mengatur kehidupan manusia.
Prinsip-prinsip ini juga menjadi pedoman bagi umat Islam dalam memahami dan mengamalkan hukum
Islam.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai ketujuh prinsip tersebut:

1. Tauhid

Prinsip tauhid adalah prinsip utama dalam hukum Islam. Prinsip ini mengajarkan bahwa hanya ada
satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Tauhid merupakan dasar bagi semua hukum Islam lainnya.

Hukum Islam didasarkan pada ajaran tauhid, yaitu bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang
berhak disembah. Hukum Islam juga mengajarkan bahwa Allah SWT adalah Maha Mengetahui, Maha
Bijaksana, dan Maha Adil.

2. Keadilan

Prinsip keadilan adalah prinsip penting dalam hukum Islam. Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap
orang harus diperlakukan secara adil, tanpa memandang ras, suku, atau agama.

Hukum Islam bertujuan untuk mewujudkan keadilan di dalam masyarakat. Hukum Islam melarang
segala bentuk diskriminasi dan kezhaliman.

3. Maslahah

Prinsip maslahah adalah prinsip yang mengajarkan bahwa hukum Islam harus bertujuan untuk
mendatangkan manfaat dan menolak kemudharatan.

Hukum Islam ditetapkan berdasarkan pertimbangan maslahah, yaitu manfaat dan kebaikan bagi umat
manusia. Hukum Islam juga melarang segala hal yang dapat menimbulkan kemudharatan bagi umat
manusia.

4. Al-‘urf

Prinsip al-‘urf adalah prinsip yang mengajarkan bahwa hukum Islam harus sesuai dengan adat
kebiasaan yang berlaku di masyarakat.

Hukum Islam tidak bertentangan dengan adat kebiasaan yang berlaku di masyarakat, asalkan adat
kebiasaan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar hukum Islam.

5. Al-istihsan

INTAN DWI MARCELINA (050114222) – PERENCANAAN WILAYAH DAN TATA KOTA 4


TUGAS 2 – PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Prinsip al-istihsan adalah prinsip yang mengajarkan bahwa hukum Islam dapat diubah sesuai dengan
perkembangan zaman, asalkan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar hukum Islam.

Hukum Islam harus sesuai dengan perkembangan zaman. Hukum Islam dapat diubah sesuai dengan
perkembangan zaman, asalkan perubahan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar
hukum Islam.

6. Al-istishab

Prinsip al-istishab adalah prinsip yang mengajarkan bahwa hukum Islam yang telah ada tetap berlaku,
kecuali ada dalil yang menunjukkan perubahannya.

Hukum Islam yang telah ada tetap berlaku, kecuali ada dalil yang menunjukkan perubahannya. Hukum
Islam yang telah ada tidak boleh diubah hanya karena mengikuti hawa nafsu atau mengikuti
perkembangan zaman.

7. Al-maslahah al-mursalah

Prinsip al-maslahah al-mursalah adalah prinsip yang mengajarkan bahwa hukum Islam dapat
ditetapkan berdasarkan pertimbangan akal sehat, asalkan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
dasar hukum Islam.

Hukum Islam dapat ditetapkan berdasarkan pertimbangan akal sehat, asalkan tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip dasar hukum Islam. Hukum Islam yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan
akal sehat harus bertujuan untuk mendatangkan manfaat dan menolak kemudharatan.

4. posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Qur’an

Sunnah adalah segala sesuatu yang bersumber dari Rasulullah SAW, selain Al-Qur'an, berupa
perkataan, perbuatan, penetapan, dan persetujuan beliau. Sunnah merupakan sumber hukum Islam
yang kedua setelah Al-Qur'an.

Posisi Sunnah terhadap Al-Qur'an

Sunnah memiliki posisi sebagai penjelas dan penguat hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur'an.
Sunnah juga dapat menetapkan hukum-hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an.

Fungsi Sunnah terhadap Al-Qur'an

Berikut adalah beberapa fungsi sunnah terhadap Al-Qur'an:

• Menjelaskan hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur'an

INTAN DWI MARCELINA (050114222) – PERENCANAAN WILAYAH DAN TATA KOTA 5


TUGAS 2 – PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Sunnah berfungsi untuk menjelaskan hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur'an yang masih
bersifat umum atau global. Misalnya, dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa shalat lima waktu adalah
kewajiban bagi setiap muslim. Sunnah Nabi SAW menjelaskan tata cara pelaksanaan shalat lima
waktu secara detail.

• Menguatkan hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur'an

Sunnah berfungsi untuk memperkuat hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur'an. Misalnya,
dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa riba adalah haram. Sunnah Nabi SAW memperkuat hukum riba
dengan menjelaskan bahwa riba adalah dosa besar.

• Menetapkan hukum-hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an

Sunnah berfungsi untuk menetapkan hukum-hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an. Misalnya,
dalam Al-Qur'an tidak dijelaskan secara detail tentang tata cara pernikahan. Sunnah Nabi SAW
menetapkan tata cara pernikahan secara detail.

Kesimpulan

Sunnah memiliki posisi dan fungsi yang penting dalam hukum Islam. Sunnah berfungsi sebagai
penjelas, penguat, dan penetapan hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur'an.

5. Perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan antara semuanya

Moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah istilah-istilah yang sering digunakan untuk merujuk
pada hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai baik dan buruk. Namun, istilah-istilah tersebut memiliki
perbedaan yang mendasar.
• Moral adalah nilai-nilai baik dan buruk yang dianut oleh suatu masyarakat atau kelompok.
Moral biasanya dipelajari dan diwariskan dari generasi ke generasi.
• Susila adalah perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan moral atau norma-norma yang
berlaku di masyarakat.
• Budi pekerti adalah sikap dan perilaku yang baik, sopan, dan santun. Budi pekerti biasanya
diajarkan oleh orang tua atau guru.
• Etika adalah ilmu tentang moral atau filsafat moral. Etika membahas tentang konsep-konsep
moral, seperti baik, buruk, benar, dan salah.
• Akhlak adalah budi pekerti yang baik yang bersumber dari ajaran agama. Akhlak biasanya
diajarkan oleh agama dan menjadi pedoman hidup bagi umat manusia.
Kaitan antara semuanya
Istilah-istilah tersebut memiliki kaitan yang erat satu sama lain. Moral, susila, budi pekerti, dan etika
merupakan dasar dari akhlak. Akhlak adalah realisasi dari moral, susila, budi pekerti, dan etika dalam
kehidupan sehari-hari.

INTAN DWI MARCELINA (050114222) – PERENCANAAN WILAYAH DAN TATA KOTA 6


TUGAS 2 – PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Perbedaan antara moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak :

Istilah Pengertian Sumber


Moral Nilai-nilai baik dan buruk yang dianut oleh Masyarakat
suatu masyarakat atau kelompok
Susila Perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan Masyarakat
moral atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat
Budi Pekerti Sikap dan perilaku yang baik, sopan, dan Orang Tua, Guru, Agama
santun
Etika Ilmu tentang moral atau filsafat moral Filsafat
Akhlak Budi pekerti yang baik yang bersumber dari Agama
ajaran agama

Contoh
Berikut adalah beberapa contoh penerapan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak dalam
kehidupan sehari-hari:
• Moral: Di Indonesia, moralitas yang dianut oleh masyarakat adalah Pancasila.
• Susila: Menolong orang yang membutuhkan adalah perbuatan susila.
• Budi pekerti: Berkata sopan dan santun adalah budi pekerti yang baik.
• Etika: Filsuf Yunani Kuno, Aristoteles, berpendapat bahwa etika adalah ilmu tentang kebaikan
dan keburukan.
• Akhlak: Dalam Islam, akhlak yang baik adalah akhlak yang sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan
Sunnah

Referensi :
MKDU4221 – Pendidikan Agama Islam (Edisi 2)
Etika Islam, oleh Dr. M. Quraish Shihab
https://an-nur.ac.id/persamaan-dan-perbedaan-akhlak-etika-moral-dan-susila/
https://www.psychologymania.com/2013/06/perbedaan-etika-moral-akhlak-dan-susila.html
https://ejournal.uit-lirboyo.ac.id/index.php/tribakti/article/view/255
https://jurnalfsh.uinsby.ac.id/index.php/aldaulah/article/download/660/526
https://journal.untar.ac.id/index.php/adigama/article/download/17159/9192/48527
Al-Qur'an dan Tafsirnya, oleh Departemen Agama RI
Fikih Islam, oleh Prof. Dr. H. Abdul Wahid Khallaf

INTAN DWI MARCELINA (050114222) – PERENCANAAN WILAYAH DAN TATA KOTA 7

Anda mungkin juga menyukai