KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

PENYERAHAN INSENTIF
FISKAL DALAM PENGENDALIAN
INFLASI DAERAH
PERIODE KETIGA TA 2023

Oleh:

Muhammad Tito Karnavian

Menteri Dalam Negeri

Jakarta, 6 November 2023

 SISTEMATIKA

I. PERKEMBANGAN SITUASI
PEREKONOMIAN GLOBAL DAN
INDONESIA
II. PERKEMBANGAN INFLASI GLOBAL
DAN INDONESIA
III. PENYERAHAN INSENTIF FISKAL
DALAM PENGENDALIAN INFLASI
DAERAH
IV. REALISASI APBD PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
V. PENUTUP

2
 I. PERKEMBANGAN SITUASI PEREKONOMIAN GLOBAL DAN INDONESIA
• Tingkat inflasi global pada 2023 dan 2024
dikoreksi meningkat, sejalan dengan tren
kenaikan beberapa komoditas penting dunia.
• Minyak mentah mengalami rebound sejak Juli
2023, dan per September 2023 harga minyak
mentah berada di angka $92,22/bbl. Emas
terus melanjutkan tren kenaikan sejak akhir
2022 dan sempat menyentuh angka tertinggi
pada April 2023 sebesar $1999,77/troy oz.
• Harga beras dunia naik tajam sejak Juli 2023
akibat dari dampak El Nino. Tercatat harga
beras mencapai $620,00/mt pada September
2023.
Sumber: https://ekonomi.bisnis.com, diakses 5 November 2023
• Negara-negara Asia Tenggara yang tergabung
dalam organisasi geopolitik ASEAN sepakat untuk
saling membantu mengatasi masalah kekurangan
pasokan beras serta ancaman krisis pangan
• Harga beras di Singapura naik dikisaran 1,12
dolar Singapura hingga 6,99 dolar Singapura per
kg. Begitupun pasar Malaysia, dimana
harga beras naik 26 ringgit atau 5,54 dolar AS per
10 kilogram. Harga beras impor melonjak dua kali
lipat di atas harga beras lokal.
• Stok beras Indonesia untuk Oktober dan
November 2023 masih ke dalam kategori aman.
Tercatat pada Oktober, ketersediaan beras Perum
Bulog sebanyak 1,7 juta ton dan ditargetkan
menjadi 2 juta ton pada November 2023.
Sumber: https://www.tribunnews.com, diakses 5 November 2023
• Tingkat inflasi tahunan (yoy) Indonesia sebesar
2,56% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)
115,64 pada Oktober 2023. Angka tersebut lebih
tinggi dibandingkan pada September 2023 yang
sebesar 2,28% (yoy).
• Komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan,
antara lain beras, bensin, tarif angkutan udara, dan
tarif air minum PAM. Kemudian, cabai rawit, jeruk,
cabai hijau, dan emas perhiasan
• Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi
tahunan, yakni beras, daging ayam ras, bawang
putih, kentang, rokok kretek filter, rokok putih, tarif
air minum PAM, rokok kretek. Ada pula biaya
kontrak rumah, emas perhiasan, biaya sewa
rumah, dan upah asisten rumah tangga.
Sumber: https://dataindonesia.id, diakses 5 November 2023
3
 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA DAN POSISI INDONESIA
Tingkat Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
(Tahun 2023 y-o-y per Q2 (%) Peta Sebaran Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
(Tahun 2023 y-o-y per Q2 (%)
Macau 118

10 Negara Tertinggi
Guyana 64,4
Monaco 21,6
Fiji 20
Ukraine 19,5
Bahamas 12,25
Barbados 10
Panama 9,5
Liechtenstein 9,2
Armenia 9,1

Tingkat Pertumbuhan Tahunan

Bhutan 5,2 PDB Indonesia 45 dari 185
Indonesia 5,17 negara di dunia
Kazakhstan 5,1 (Diurutkan dari Persentase PDB (y-
o-y) tertinggi hingga terendah)

South Sudan -2,9

10 Negara Terendah

Estonia -2,9
Sri Lanka -3,1
Lesotho -4,01
Burkina Faso -4,1
Saudi Arabia -4,5
Ireland -4,7
Argentina -4,9
Libya -12,1
Afghanistan -20,7
-40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140

Sumber: https://tradingeconomics.com/ , Diolah pada 5 Nov 2023 4

 II. PERKEMBANGAN INFLASI GLOBAL DAN INDONESIA
PERKEMBANGAN INFLASI GLOBAL
Tingkat di Inflasi Berbagai negara di urutkan berdasarkan Inflasi Tertinggi Tingkat di Inflasi negara G20 di urutkan berdasarkan Inflasi Tertinggi
(per Oktober 2023 - %) (per Oktober 2023 - %)

138
5 Negara Tertinggi
Venezuela 318
Inflasi Indonesia
Lebanon 208 Peringkat 19 dari 24

61,53
negara G20
Argentina 138

-0,4
5,19
5,02
4,45

2,56
6,7
Syria

5,4
5,4
79,1

4,1

3,8
3,8
3,8

3,7
3,5

2,9

1,8
1,7
1,7
6

0
Sudan 63,3

Euro Area
Turkey

Brazil

United States
Australia

France
Canada

Indonesia

Saudi Arabia
Italy
Russia

India
Mexico

Germany

Spain

Netherlands
China
South Korea

Japan

Switzerland
Argentina

Singapore
South Africa
United Kingdom
Negara Lainya

Cape Verde 2,6

Peta Sebaran Tingkat di Inflasi Berbagai negara Tingkat di Inflasi negara ASEAN di urutkan berdasarkan Inflasi Tertinggi
Indonesia 2,56 (per Oktober 2023 - %) (per Oktober 2023 - %)

Fiji 2,5
Inflasi Indonesia
Inflasi Indonesia Peringkat 141 dari 186 negara di dunia Peringkat 7 dari 11 negara

28,58

25,83
(Diurutkan dari angka inflasi tertinggi hingga terendah)
ASEAN
Negara Lainya
Mali -0,7
5 Negara Terendah

8,7
Costa Rica -2,24

6,1

3,59

2,56
4,1

1,9

1,9

0,3

0,1
Seychelles -2,47

Myanmar

Timor Leste

Philippines

Malaysia
Vietnam

Indonesia

Thailand
Laos

Brunei
Singapore

Cambodia
Burkina Faso -2,6
Afghanistan -8,1

Sumber: https://tradingeconomics.com/ , Diolah pada 5 November 2023 Hyperinflasi Inflasi Berat Inflasi Sedang Inflasi Ringan 5
 INFLASI OKTOBER TAHUN 2023
Tekanan inflasi tahunan mulai menunjukkan peningkatan pada Oktober 2023
Sumber: Rilis BPS, 1 November 2023

Inflasi Tahun ke Tahun Inflasi Bulan ke Bulan

2,56% (Oktober 2023 terhadap September 2023) 0,17%
(Oktober 2023 terhadap Oktober 2022)

Perkembangan inflasi tahun ke tahun (%)

Inflasi Tahun Kalender
(Oktober 2023 terhadap Desember 2022)
1,80%
7,00 5,95 5,71
6,00 Perkembangan inflasi bulan ke bulan (%)
5,00
1,50 1,17
4,00 2,56
3,00 1,00
2,00 0,50 0,19 0,17
1,00 2,28 0,00
0,00 -0,11
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt -0,50 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
2022 2023 2022 2023
y-on-y 2,18 2,06 2,64 3,47 3,55 4,35 4,94 4,69 5,95 5,71 5,42 5,51 5,28 5,47 4,97 4,33 4,00 3,52 3,08 3,27 2,28 2,56 m-to-m 0,56 -0,02 0,66 0,95 0,40 0,61 0,64 -0,21 1,17 -0,11 0,09 0,66 0,34 0,16 0,18 0,33 0,09 0,14 0,21 -0,02 0,19 0,17

Rincian Inflasi Andil Inflasi Rincian Inflasi Andil Inflasi

INFLASI UMUM 2,56 2,56 Inflasi Umum 0,17 0,17
1. Makanan, Minuman, dan Tembakau 5,41 1,39 1. Makanan, Minuman, dan Tembakau 0,20 0,05
2. Pakaian dan Alas Kaki 0,85 0,04 2. Pakaian dan Alas Kaki -0,04 0,00
3. Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga 1,16 0,23 3. Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga 0,08 0,02
4. Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah 1,89 0,11 4. Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah 0,10 0,01
Tangga Tangga
5. Kesehatan 2,04 0,05 5. Kesehatan 0,11 0,00
6. Transportasi 1,20 0,16 6. Transportasi 0,55 0,07
7. Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,11 0,01 7. Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,02 0,00
8. Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 1,50 0,03 8. Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 0,08 0,00
9. Pendidikan 1,99 0,11 9. Pendidikan 0,07 0,00
2,21 0,20 10. Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 0,10 0,01
10. Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran
11. Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 0,23 0,01
11. Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 3,67 0,23
6
 KONDISI INFLASI PROVINSI DAN KAB/KOTA
BULAN OKTOBER 2023
Persen (%)

Inflasi Gabungan Kota Per-Provinsi (y-o-y) 6,00 5,43 5,29 Inflasi Kab (y-o-y)
4,89
5,00 4,52
MALUT 4,25 4,12 4,07
4,31 3,92
4,00 3,65
PABAR 3,86 3,34 3,18
3,03 2,93 2,89 2,87 2,85
BABEL 3,80 2,61 2,49 2,48 2,43 2,39
3,00 2,24 2,04
MALUKU 3,62 10 Prov 1,91 1,84
DI YOGYAKARTA 3,44 2,00
JATIM
Tertinggi
3,25 1,00
SULTRA 3,14
KALTIM 3,09 0,00

INDRAGIRI HILIR
MIMIKA

BANYUMAS

KUDUS

BUNGO
SUMENEP

MERAUKE

BANGGAI

JEMBER

CILACAP

BULUNGAN
KOTABARU

SIKKA
MANOKWARI

BULELENG

BONE

SINTANG
BULUKUMBA

KOTAWARINGIN TIMUR

ACEH BARAT
BELITUNG

SUMBA TIMUR

TABALONG
BANYUWANGI

MAMUJU
LAMPUNG 3,06
SULBAR 2,92
SUMSEL 2,90
SULSEL 2,89
BENGKULU 2,83
JATENG 2,81
NTB 2,66 10 Kab Tertinggi Inflasi (y-o-y) 10 Kab Terendah
SULTENG 2,65
KALSEL 2,65 *) Catatan
RIAU 2,65 Inflasi Kab/Kota merupakan sampel 90 IHK BPS
BALI
Persen (%)
2,64 Inflasi Kota (y-o-y)
SUMUT 2,60 5,00 4,55
4,33 4,31
JABAR 2,58
KALTENG 2,51 4,00 3,68 3,59 3,56 3,53
3,44 3,39 3,35
KEPRI 2,46
JAMBI 2,43 3,00
NTT 2,37 2,27 2,27 2,24 2,16 2,09
1,98 1,95 1,87
BANTEN 2,35 2,00 1,65
1,43
KALBAR 2,31
SUMBAR 2,27 1,00
SULUT 2,24 10 Prov 44 KOTA
KALTARA 2,21 Terendah 0,00 LAINNYA
GORONTALO

SORONG
TUAL

TEGAL

SURABAYA

MANADO

PALOPO
AMBON
SIBOLGA

KOTAMOBAGU

PALU

SERANG

KUPANG

JAYAPURA
TERNATE

BAU-BAU

YOGYAKARTA

GORONTALO

TANJUNG PINANG
BANDUNG

BANDA ACEH
2,16
DKI JAKARTA 2,08
ACEH 1,95
PAPUA 1,43

0,00 2,00 4,00 6,00

Inflasi (y-o-y)
*Data belum termasuk 4 (empat) DOB di Papua 10 Kota Terendah
10 Kota Tertinggi
Sumber: Rilis Badan Pusat Statistik, 1 November 2023, diolah 5 Nov 2023 7
 Lanjutan… INDEKS PERKEMBANGAN HARGA (IPH) SEBAGAI PROXY INFLASI
PADA MINGGU III OKTOBER TAHUN 2023
KALIMANTAN UTARA -1.01
ACEH -0,24
SUMATERA BARAT -0.20
PAPUA TENGAH -0,15
JAMBI 0,01 IPH KABUPATEN/KOTA
DKI JAKARTA 0,02
PAPUA PEGUNUNGAN 0,03
PAPUA SELATAN 0,16
JAWA BARAT 0.22
NUSA TENGGARA TIMUR 0,30
SUMATERA UTARA 0.31 484 Kab/Kota
BALI 0.39
PAPUA BARAT 0.39
PAPUA 0,43
DI YOGYAKARTA 0,52
BENGKULU 0,53
KEPULAUAN RIAU 0,57
SUMATERA SELATAN 0,61
KALIMANTAN TENGAH 0,64
MALUKU UTARA 0.67
MALUKU 0,71
RIAU 0,71
LAMPUNG 0,75

PIDIE JAYA
HALMAHERA SELATAN

TEBING TINGGI

SOLOK SELATAN

ACEH TENGGARA

HALMAHERA UTARA
MAMASA

MUNA BARAT
MINAHASA UTARA
BOLAANG MONGONDOW
GORONTALO

PASER

SUBULUSSALAM

ACEH TAMIANG
LOMBOK TIMUR

TOMOHON
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
BONE BOLANGO

SUMBA TENGAH

NUNUKAN

BENGKULU SELATAN

MANOKWARI SELATAN
BITUNG

TAPANULI SELATAN

KUPANG
BOLAANG MONGONDOW TIMUR

NIAS BARAT

PESISIR SELATAN
KEPULAUAN SANGIHE

TIMOR TENGAH SELATAN

BANTEN 0,90
JAWA TENGAH 0,91
KALIMANTAN TIMUR 0,99
JAWA TIMUR 1,20
SULAWESI SELATAN 1,25
SULAWESI TENGGARA 1,27
KALIMANTAN BARAT 1.38
KALIMANTAN SELATAN 1.44
PAPUA BARAT DAYA 1.45
SULAWESI TENGAH 1,70
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 2,00
SULAWESI BARAT 2,53
NUSA TENGGARA BARAT 2,81
GORONTALO 3,48

8
SULAWESI UTARA 3,81

Sumber: Itjen Kemendagri, 5 November 2023

 III. PENYERAHAN INSENTIF FISKAL
DALAM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH

PENYERAHAN INSENTIF FISKAL PERIODE PERTAMA, 31 JULI 2023 PENYERAHAN INSENTIF FISKAL PERIODE KEDUA, 3 OKTOBER 2023

3 Pemerintah
Provinsi
3 Pemerintah
Provinsi

24 Pemerintah
Kabupaten
24 Pemerintah
Kabupaten

6 6
Pemerintah Pemerintah
Kota Kota

1. Prov. DKI Jakarta 12. Kab. Ogan Ilir 23. Kab. Minahasa Selatan 1. Prov. Sulawesi Tengah 12. Kab. Magetan 23. Kab. Tojo Una Una
2. Prov. Kalimantan Tengah 13. Kab. Bengkulu Utara 24. Kab. Halmahera Timur 2. Prov. DKI Jakarta 13. Kab. Aceh Barat 24. Kab. Trenggalek
3. Prov. Gorontalo 14. Kab. Bekasi 25. Kab. Halmahera Selatan 3. Prov. Sumatera Barat 14. Kab. Kutai Kartanegara 25. Kab. Tabalong
4. Kab. Aceh Barat 15. Kab. Garut 26. Kab. Bangka Tengah 4. Kab. Pidie Jaya 15. Kab. Konawe Utara 26. Kab. OKU Timur
5. Kab. Aceh Besar 16. Kab. Pangandaran 27. Kota Pohuwato 5. Kab. Temanggung 16. Kab. Kolaka 27. Kab. Sarolangun
6. Kab. Aceh Selatan 17. Kab. Jepara 28. Kota Langsa 6. Kab. Sumbawa 17. Kab. Enrekang 28. Kota Subulussalam
7. Kab. Gayo Lues 18. Kab. Sleman 29. Kota Gunungsitoli 7. Kab. Melawi 18. Kab. Morowali 29. Kota Tidore Kepulauan
8. Kab. Indragiri Hilir 19. Kab. Banyuwangi 30. Kota Payakumbuh 8. Kab. Wajo 19. Kab. Konawe Selatan 30. Kota Gunungsitoli
9. Kab. Bungo 20. Kab. Sintang 31. Kota Dumai 9. Kab. Kolaka Utara 20. Kab. Malang 31. Kota Sabang
10. Kab. Merangin 21. Kab. Kayong Utara 32. Kota Bitung 10. Kab. Banggai 21. Kab. Garut 32. Kota Banjarbaru
11. Kab. Banyuasin 22. Kab. Sukamara 33. Kota Serang 11. Kab. Mamuju 22. Kab. Kutai Timur 33. Kota Dumai 9
 DAERAH PENERIMA INSENTIF FISKAL DALAM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2023 PERIODE KETIGA

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 400 Tahun 2023

Tentang Rincian Alokasi Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan Untuk
“ Bagi daerah yang telah mampu mengendalikan angka
inflasinya perlu menjadi contoh dan diberikan apresiasi

3
Kelompok Kategori Kinerja Dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah Pada
Tahun Anggaran 2023 Periode Ketiga Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota 1. Provinsi Sulawesi Barat
(Ditetapkan 31 Oktober 2023) Pemerintah 2. Provinsi Gorontalo
Provinsi 3. Provinsi Sulawesi Selatan

25
1. Kab. Aceh Singkil
2. Kab. Pasaman
Pemerintah
3. Kab. Bandung
Kabupaten 4. Kab. Banyuwangi
5. Kab. Lamongan
6. Kab. Landak
7. Kab. Pulang Pisau
8. Kab. Tabalong
9. Kab. Kutai Kartanegara
Penyerahan Insentif Fiskal 10. Kab. Paser
Dalam Pengendalian Inflasi 11. Kab. Bolaang Mongondow
12. Kab. Minahasa Selatan
Daerah Tahun Anggaran 13. Kab. Minahasa Utara
14. Kab. Banggai
2023 Periode Ketiga 15. Kab. Morowali
kepada: 16. Kab. Parigi Moutong

34
17. Kab. Luwu
18. Kab. Sumbawa Barat
19. Kab. Supiori
20. Kab. Pulau Morotai
21. Kab. Bangka Selatan
22. Kab. Boalemo
23. Kab. Pohuwato
24. Kab. Sorong Selatan

6
25. Kab. Bulungan
1. Kota Subulussalam
Pemerintah 2.
Pemerintah Daerah Kota 3.
Kota Sibolga
Kota Pagar Alam
4. Kota Tidore Kepulauan
5. Kota Singkawang
6. Kota Banjarbaru
10
 IV. REALISASI APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
TREN PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN APBD PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA SE-INDONESIA TA 2022-2023
Provinsi, Kabupaten/Kota 31 Okt ‘22
100,00%
31 Agustus ‘22 844,74 T
30 Sept ‘22
80,00% 684,05 T 776,17 T 72,32%
67,01%
59,41%
60,00% 64,79% 71,10%
59,65% 30 Sept ‘23
40,00% 31 Agustus ‘23 31 Okt ‘23
805,89 T
732,24 T 903,83 T
20,00%

0,00% TA 2022 TA 2023

Agustus September Oktober
Provinsi Kabupaten Kota
31 Okt ‘23 31 Okt ‘22
100,00% 30 Sept ‘22 100,00% 31 Okt ‘22 100,00%
276,63 T 30 Sept ‘22 30 Sept ‘22
31 Agustus ‘22 235,09 T 477,83 T 109,03 T
31 Agustus ‘23 31 Agustus ‘23 101,54 T
80,00% 210,17 T 74,73% 80,00% 439,55 T
71,37% 80,00% 71,30%
69,39% 417,88 T 92,15 T 66,66%
62,01% 65,88%
74,62% 58,67% 69,23% 59,68% 71,26%
60,00% 67,79% 60,00% 60,00% 64,82%
61,57% 31 Okt ‘22 58,40% 63,27% 31 Okt ‘23
30 Sept ‘23 31 Okt ‘23 58,04% 30 Sept ‘23
31 Agustus ‘23 257,88 T 30 Sept ‘23
40,00% 245,74 T 40,00% 31 Agustus ‘22 506,33 T 40,00% 31 Agustus ‘22 106,36 T 120,87 T
222,22 T 385,41 T 453,79 T
88,47 T
20,00% 20,00% 20,00%

0,00% 0,00% 0,00%

TA 2022 TA 2023 TA 2022 TA 2023 TA 2022 TA 2023
Agustus September Oktober Agustus September Oktober Agustus September October

Sumber Data : Laporan 379 dari 546 Pemda untuk LRA per 1 Oktober s.d. 3 November 2023, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2023 11
 PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN
APBD PROVINSI SE-INDONESIA TA 2023
10 Daerah Tertinggi Rata-Rata Provinsi = 74,73%
90,04%
86,94%
10 Daerah Terendah

85,32%
84,58%
81,89%
81,77%
80,12%
80,03%
100%

79,38%
78,92%
78,21%
77,85%
76,23%
75,32%
74,54%
73,97%
73,24%
73,07%
72,35%
72,28%
72,05%
71,54%
71,00%
70,27%
90%

68,58%
67,11%
66,06%
65,50%
65,21%
62,72%
62,66%
80%

58,94%
58,64%
53,19%
53,15%
51,63%
51,42%
70%

47,59%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN RATA-RATA PROVINSI

Sumber Data : Laporan 29 Pemprov untuk LRA per 1 Oktober s.d. 3 November 2023, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2023 12
 PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN
APBD KABUPATEN SE-INDONESIA TA 2023
10 Daerah Tertinggi

105,68%
Rata-Rata Kab = 69,23%

101,92%
96,84%
120%

92,94%
10 Daerah Terendah

91,24%
88,49%
87,49%
86,52%
85,55%
84,97%
84,39%
84,34%
84,15%
84,14%
84,01%
83,87%
83,57%
83,54%
83,39%
83,38%
100%

80%

46,36%
46,13%
45,81%
45,68%
45,66%
45,55%
44,94%
44,28%
43,15%
42,81%
41,44%
41,02%
40,35%
40,20%
39,72%
39,40%
39,35%
38,98%
37,32%
60%

32,06%
40%
375 KAB
LAINNYA
20%

0%

20 KAB 20 KAB
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERBESAR PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERKECIL

PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN RATA-RATA KABUPATEN

Sumber Data : Laporan 274 Pemkab untuk LRA per 1 Oktober s.d. 3 November 2023, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2023 13
 PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN
10 Daerah Tertinggi
APBD KOTA SE-INDONESIA TA 2023
Rata-Rata Kota = 71,26%
86,35%
85,21%
84,15%
83,60%
83,36%
83,31%
83,19%
83,09%
82,89%
82,21%
81,48%
81,28%
81,16%
81,01%
80,70%
80,61%
79,79%
79,45%
78,89%
90% 10 Daerah Terendah
80%

63,39%
61,42%
61,38%
61,20%
60,83%
60,45%
60,22%
59,76%
59,68%
58,83%
58,82%
58,76%
57,50%
57,26%
57,04%
55,01%
54,21%
70%

52,93%
51,84%
60%

42,66%
50%
40%
30% 53 KOTA
LAINNYA
20%
10%
0%

20 KOTA 20 KOTA
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERBESAR PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN TERKECIL
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN RATA-RATA KOTA

Sumber Data : Laporan 76 Pemkot untuk LRA per 1 Oktober s.d. 3 November 2023, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2023 14
 TREN PERSENTASE REALISASI BELANJA
APBD PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA SE-INDONESIA TA 2022-2023
Provinsi, Kabupaten/Kota 31 Okt ‘23
80,00%
31 Agustus ‘23 799,26 T
30 Sept ‘23
653,02 T 58,99%
60,00% 713,15 T 54,49%
50,77%
54,18% 57,56%
48,11% 30 Sept ‘22
40,00% 31 Okt ‘22
31 Agustus ‘22 667,96 T
723,78 T
20,00% 586,65 T

0,00% TA 2022 TA 2023

Agustus September Oktober
Provinsi Kabupaten Kota
31 Okt ‘23 31 Okt ‘23
80,00% 30 Sept ‘22 239,59 T 80,00% 31 Okt ‘23 80,00%
31 Agustus ‘23 30 Sept ‘23 450,47 T 31 Agustus ‘23 30 Sept ‘23 109,21 T
182,24 T 31 Agustus ‘23
196,72 T 62,16% 403,01 T 83,53 T 95,69 T 59,19%
58,03% 372,77 T 57,39%
60,00% 52,79% 60,00% 53,21% 60,00% 50,38% 54,16%
57,21% 60,95% 49,85%
51,46% 56,19% 52,81% 56,09%
31 Okt ‘22 52,58% 46,64%
40,00% 30 Sept ‘23
222,80 T 40,00% 46,76% 31 Okt ‘22 40,00% 30 Sept ‘22 31 Okt ‘22
31 Agustus ‘22 214,44 T 30 Sept ‘22 31 Agustus ‘22
31 Agustus ‘22 406,48 T 87,27 T 94,49 T
182,24 T 375,03 T 76,50 T
327,90 T
20,00% 20,00% 20,00%

0,00% 0,00% 0,00%

TA 2022 TA 2023 TA 2022 TA 2023 TA 2022 TA 2023
Agustus September Oktober Agustus September Oktober Agustus September Oktober

Sumber Data : Laporan 379 dari 546 Pemda untuk LRA per 1 Oktober s.d. 3 November 2023, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2023 15
 100%

10%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%

20%

0%
82,33% 85,32%
71,98% 81,89%
71,77% 84,58%
69,46% 71,00%
68,15% 70,27%
67,44% 90,04%
66,57% 75,32%
10 Daerah Tertinggi

64,81% 78,92%
64,63% 72,28%
64,40% 73,07%

PERSENTASE REALISASI BELANJA

64,38% 78,21%
63,76% 76,23%
63,14% 81,77%
63,03% 65,21%
62,93% 71,54%
62,78% 72,35%
62,72% 72,05%
62,65% 80,12%
62,44% 62,72%
61,39% 66,06%
RATA-RATA PROVINSI

60,86% 74,54%
58,86% 86,94%
58,61% 80,03%
58,56% 73,97%
PERSENTASE REALISASI BELANJA

58,00% 51,63%
APBD PROVINSI SE-INDONESIA TA 2023

57,87% 77,85%
57,60% 58,64%
Sumber Data : Laporan 29 Pemprov untuk LRA per 1 Oktober s.d. 3 November 2023, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2023

57,26% 65,50%
57,06% 79,38%
50,64% 62,66%
47,89% 67,11%
47,89% 53,15%
45,13% 47,59%
43,13% 58,94%
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN

37,26% 73,24%
10 Daerah Terendah

37,04% 51,42%
34,41% 68,58%
27,01% 53,19%
Rata-Rata Provinsi = 62,16%

16
 PERSENTASE REALISASI BELANJA
APBD KABUPATEN SE-INDONESIA TA 2023
10 Daerah Tertinggi Rata-Rata Kab = 57,39%
80,31%
77,28%
76,90%
75,63%
75,22%
74,89%
74,62%
73,88%
73,56%
73,43%
72,16%
90%

72,09%
71,96%
71,80%
71,77%
71,67%
71,03%
70,99%
70,96%
70,82%
10 Daerah Terendah
80%
70%
60%

37,35%
37,14%
36,90%
36,29%
35,26%
35,02%
34,90%
34,62%
34,40%
33,99%
33,87%
33,34%
33,28%
33,23%
33,15%
50%

32,09%
28,48%
26,52%
26,48%
25,67%
40%
375 KAB
30% LAINNYA

20%
10%
0%

20 KAB 20 KAB
PERSENTASE REALISASI BELANJA TERBESAR PERSENTASE REALISASI BELANJA TERKECIL

PERSENTASE REALISASI BELANJA RATA-RATA

Sumber Data : Laporan 274 Pemkab untuk LRA per 1 Oktober s.d. 3 November 2023, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2023 17
 PERSENTASE REALISASI BELANJA
APBD KOTA SE-INDONESIA TA 2023
10 Daerah Tertinggi
Rata-Rata Kota = 59,19%
81,69%
77,37%
90% 72,80% 10 Daerah Terendah
71,27%
71,22%
70,08%
69,59%
68,80%
68,73%
68,61%
68,56%
68,41%
67,97%
67,74%
67,42%
66,98%
66,44%
66,14%
66,05%
65,79%
80%

55,63%
55,10%
54,48%
54,40%
54,20%
53,66%
53,13%
52,75%
52,41%
70%

52,13%
51,65%
50,90%
50,88%
50,62%
49,69%
49,16%
48,47%
48,07%
45,17%
60%

40,11%
50%
40% 53 KOTA
30% LAINNYA

20%
10%
0%

20 KOTA 20 KOTA
PERSENTASE REALISASI BELANJA TERBESAR PERSENTASE REALISASI BELANJA TERKECIL

PERSENTASE REALISASI BELANJA RATA-RATA

Sumber Data : Laporan 76 Pemkot untuk LRA per 1 Oktober s.d. 3 November 2023, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2023 18
 REALISASI BELANJA TIDAK TERDUGA (BTT)
APBD PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA SE-INDONESIA TA 2023

miliar rupiah
PROVINSI, KAB/KOTA
14.000,00
12.409,33
12.000,00

10.000,00

8.000,00
33,31% 34,10% 34,79% 35,49%
6.000,00 4.317,65 4.404,01
4.133,94 4.231,22
4.000,00

2.000,00

-
ANGGARAN REALISASI 13 OKT 20 OKT 27 OKT 3 NOV

PROVINSI KABUPATEN KOTA

6.000,00 6.000,00 2.500,00
5.202,87 5.274,28
5.000,00 5.000,00 1.932,17
2.000,00
4.000,00 4.000,00

37,35%
1.969,93
36,62%
1.931,30
35,90%
1.893,44
35,00%
1.845,96
32,42%
1.686,56

1.500,00
31,78%
1.653,49
31,12%
1.619,30
30,49%
1.586,39

38,69%
747,52
37,93%
732,86
37,19%
718,49
15,48%
701,59
3.000,00 3.000,00
1.000,00
2.000,00 2.000,00

1.000,00 1.000,00 500,00

- - -
ANGGARAN 13 20 27 3 ANGGARAN 13 20 27 3 ANGGARAN 13 20 27 3
REALISASI OKT OKT OKT NOV REALISASI OKT OKT OKT NOV REALISASI OKT OKT OKT NOV

Sumber Data : Laporan 379 dari 546 Pemda untuk LRA per 1 Oktober s.d. 3 November 2023, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2023 19
 REALISASI BANTUAN SOSIAL
APBD PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA SE-INDONESIA TA 2023

miliar rupiah
PROVINSI, KAB/KOTA
12.000,00
10.705,21
10.000,00

8.000,00 57,47%
49,79% 50,81% 52,21%
6.152,70
6.000,00 5.329,62 5.439,69 5.589,10

4.000,00

2.000,00

-
ANGGARAN REALISASI 13 OKT 20 OKT 27 OKT 3 NOV

PROVINSI KABUPATEN KOTA

2.678,79
73,11%
4.000,00 3.663,91 1.000,00 919,97
7.000,00 900,00

2.068,23
56,45%
3.500,00

63,56%
584,77
55,86%
2.046,49
6.121,32

54,64%
2.001,83

61,72%
567,77
59,72%
549,38
800,00

53,59%
493,01
6.000,00 3.000,00
48,24%
2.953,11

47,20%
2.889,15
46,46%
2.843,82
46,31%
2.834,78

700,00
5.000,00 2.500,00 600,00
4.000,00 2.000,00 500,00
3.000,00 1.500,00 400,00
300,00
2.000,00 1.000,00
200,00
1.000,00 500,00 100,00
- - -
ANGGARAN 13 20 27 3 ANGGARAN 13 20 27 3 ANGGARAN 13 20 27 3
REALISASI OKT OKT OKT NOV REALISASI OKT OKT OKT NOV REALISASI OKT OKT OKT NOV

Sumber Data : Laporan 379 dari 546 Pemda untuk LRA per 1 Oktober s.d. 3 November 2023, 18.00 WIB (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan, 2023 20
 V. PENUTUP
ATENSI BAGI DAERAH YANG BELUM
MENDAPATKAN INSENTIF FISKAL

1
1. Melaporkan Perkembangan Harga Harian

2.
2 Melaksanakan 9 Upaya Konkrit Pengendalian
Inflasi Daerah Secara Rutin dan Substantif
Sesuai Masalah Yang Ada Dengan Berbasis
Data.

33. Berhasil Menekan Inflasi Yang Diukur Dari Inflasi

Bulanan dan Indeks Perkembangan Harga (IPH)
yang Dirilis oleh BPS.

44. Mengalokasikan dan Merealisasikan Anggaran

yang Bersumber dari APBD untuk Pengendalian
Inflasi Daerah Secara Optimal.

21
21
 Lanjutan…
ATENSI KEPADA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGENDALIAN INFLASI

1 LAKUKAN GERAKAN TANAM

untuk mengatasi permasalahan terutama kenaikan harga pada cabai rawit, cabai merah. Terutama pada daerah – daerah
yang mengalami kenaikan pada komoditas cabai rawit, cabai merah.

2 PENDISTRIBUSIAN BANTUAN KEPADA KELUARGA PENERIMA MANFAAT AGAR

TEPAT SASARAN
melalui cek langsung ke lapangan, lakukan cek data by name by address agar pendistribusian bantuan baik bantuan sosial
maupun bantuan lainnya dapat tepat sasaran

3 KAMPANYEKAN TIDAK BOROS PANGAN

untuk menghemat pasokan bahan pangan serta budayakan untuk belanja bijak artinya belanja sesuai dengan
kebutuhan

4 LAKUKAN REKONSILIASI DATA

mengintegrasi data-data baik yang ada Kementerian Pertanian kemudian di Badan Pangan di Bulog Kementerian
Perdagangan di daerah-daerah juga agar datanya direkonsiliasi sehingga betul-betul bisa kita mengintervensi secara tepat

5 MELAKUKAN GERAKAN STABILISASI PASOKAN DAN HARGA PANGAN

Dengan cek ketersediaan stok, awasi sistem dan jalur distribusi, tingkatkan cadangan pangan (kalau memang kurang
lakukan kerja sama dengan daerah surplus untuk memenuhi kebutuhan pasokan pangan), mengingat mendekati tahun
politik, maka perlu adanya intervensi betul terhadap pangan.

LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH MENGHADAPI EL NINO

6 Daerah-daerah agar melakukan langkah-langkah untuk menjaga kesediaan air baik air minum maupun air untuk produksi di
bidang pertanian, perkebunan, lumbung, irigasi dan yang lain, termasuk dengan menjaga dan menetralisir kebakaran hutan
dan lahan. Lakukan kerjasama untuk melakukan modifikasi cuaca sangat penting sekali.

22
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI kemendagri kemendagri