Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM DAN KEBIJAKAN

PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PADI
TAHUN 2022

DR.IR.MOH. ISMAIL WAHAB, M.Si


DIREKTUR SEREALIA

DIREKTORAT SEREALIA Jakarta, 24 FEBRUARI 2022


DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
PRODUKSI, LUAS PANEN, PROVITAS (KSA BPS)
PERKIRAAN JAN-MARET
2021 2022

54,74

31,38

10,41

• Produksi 2021 : 54,74 Jt ton NAIK 90 rb ton (0,16%) dari tahun 2020 54,65 jt ton
• Estimasi Produksi Jan-Mar’22 : 10,24 jt ton NAIK 1,19 jt ton (13%) dari 2021 : 9,05 jt ton

2
PERMASALAHAN NASIONAL ADALAH
SULITNYA MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS PADI

• Dalam dua dekade terakhir produktivitas padi


mengalami levelling off berkisar sekitar 5ton/ha
terutama pada lahan sawah intensif.
• Masih rendahnya produktivitas padi di lahan non
intensif dan lahan sub optiman (lahan kering dan
rawa.
• Alih fungsi lahan sawah irigasi teknis dengan
produktivitas tinggi ke non pertanian.
• Penggunaan pupuk anorganik takaran tinggi
mengganggu keseimbangan hara tanah.
• Kementerian Pertanian berupaya mengatasi
pelandaian produktivitas dengan merancang
program peningkatan produktivitas padi nasional
menjadi rata-rata 6 ton/ha.
2/8/20XX 3
PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS PADI/GABAH Kementerian
INDONESIA DAN PEER COUNTRIES Pertanian

7
 Produktivitas padi/gabah
6
Indonesia berkisar antara 5,13 –
5 Indonesia
5,24 ton GKG/ha dan berada
4 sedikit di bawah Viet Nam.
Ton/ha

3  Indonesia dan Vietnam


2 menunjukkan peningkatan
1 produktivitas beras pada tahun
0 2017-2018.
2014 2015 2016 2017 2018
 Biaya produksi beras Indonesia
relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan peer countries, komponen
biaya termahal adalah sewa lahan
dan biaya tenaga kerja
Sumber : FAO (2020), diolah
Sumber : Kajian IPB University, Oktober 2020

4
DISPARITAS PRODUKTIVITAS PADI ANTAR DAERAH: CUKUP BESAR

Legenda:

Keterangan:
Dihitung berdasarkan luas panen dan produksi KSA BPS, 2021

 Produktivitas padi nasional tahun 2020 sebesar 5,13 Ton GKG per hektar
 42 Kab/Kota Provitas < 3 Ton GKG/Ha dengan luas panen 235.996 ha; 100 Kab/Kota Provitas 3 sd. 4 Ton GKG/ Ha dengan luas panen 942.473 ha; 150 Kab/Kota Provitas
4 sd. 5 Ton GKG/ Ha dengan luas panen 3.183.286 ha; 127 Kab/Kota Provitas 5 sd. 6 Ton GKG/ Ha dengan luas panen 4.426.943 ha; 49 Kab/Kota Provitas > 6 Ton
GKG/Ha dengan luas panen 1.868.577 ha
Kabupaten/Kota dengan Produktivitas < 3 Ton GKG/Ha :
Maluku Tenggara Barat, Karimun, Barito Utara, Lamandau, Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, Kota Tarakan, Belitung, Seruyan, Bangka Barat, Gunung Mas, Sukamara, Buton Selatan, Murung Raya,
Mahakam Hulu, Kutai Barat, Sorong, Barito Timur, Kepulauan Mentawai, Muna, Belitung Timur, Nunukan, Sanggau, Sambas, Belu, Sintang, Sumba Barat Daya, Raja Ampat, Katingan, Pulang Pisau,
Pelalawan, Melawi, Kepulauan Meranti, Buton, Bengkayang, Bangka, Kapuas Hulu, Natuna, Kota Dumai, Rote Ndao, Bintan, Sekadau
Roadmap Grand Desain Program Legacy –
Produktivitas Padi Nasional 6 Ton/Ha
2023
2022 ProdNas : 67,21 juta ton

2021 ProdNas : 63,42 juta ton Target output program produktivitas padi
nasional 6,31 ton/ha
2020 ProdNas : 54,74 juta ton Produktivitas padi
nasional : 5,95 Luas Intervensi : Peningkatan
ProdNas : 54,65 juta ton ton/ha, 4,084 juta ha
Produktivitas padi
Banten, Jateng,
Produksi Nasional
nasional : 5,25 ton/ha,
Produktivitas padi Luas Intervensi : Jatim, Sulteng, 12,61 Juta Ton
nasional 2020 : 5,13 2,785 juta ha Sumsel, Jabar, Kalsel,
ton/ha Luas Intervensi : Banten, Jateng, NTB
1,023 juta ha Jatim, Sulteng, Aceh, Sumut, Nilai Ekonomi
Banten, Jateng, Sumsel, Jabar, Kalsel, Lampung, Kalbar, (Selisih penerimaan
Jatim, Sulteng NTB Sulsel
-Biaya Intervensi):
55,69 T rupiah

Intervensi teknologi unggulan (hulu-hilir) pada sawah irigasi, tadah hujan, rawa berproduktivitas rendah-sedang:
Benih varietas unggul produktivitas tinggi, GAP, Mekanisasi Pertanian, Kelembagaan, Pendampingan dalam kawasan
INTERVENSI
Penggunaan benih bermutu VUB sesuai dengan
KOMPONEN agrekosistem.
TEKNOLOGI
DALAM UPAYA Pengelolaan hara spesifik lokasi/pemberian pupuk sesuai
PENINGKATAN rekomendasi

PRODUKTIVITAS PADI
Penerapan mekanisasi pertanian prapanen dan
pascapanen

Pemanfaatan IoT

Optimalisasi peran Komando Strategis Pembangunan


Pertanian (Kostratani)
Penggunaan benih bermutu VUB sesuai dengan
agrekosistem.

Pada lahan sawah irigasi, varietas yang akan digunakan


yaitu IPB-3S, Inpari-32, Inpari Nutrizinc, Inpari-42, dan
Inpago Unsoed Parimas. Potensi produktivitas varietas
padi untuk lahan sawah irigasi berkisar antara 8,53-11,23
ton/ha GKG dengan kisaran rata-rata 6,19-7,00 ton/ha
GKG

Pada lahan sawah tadah hujan digunakan varieatas


Cakrabuana, Inpari-39, dan Cisaat. Potensi hasil varietas
padi sawah tadah hujan berkisar antara 8,45-10,20 ton/ha
GKG dengan kisaran rata-rata 5,89-7,50 ton/ha GKG.

Pada lahan rawa digunakan varietas Inpara-2 dan Inpara-


3. Potensi hasil varietas padi lahan rawa berkisar antara
5,60-6,08 ton/ha GKG dengan kisaran rata-rata 4,6-5,49
ton/ha GKG. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
Pengelolaan hara spesifik lokasi/pemberian pupuk sesuai
rekomendasi
DAMPAK PUPUK BERSUBSIDI TERHADAP
PRODUKTIVITAS PADI 2014-2020

5.12 • Realisasi penggunaan pupuk bersubsidi tertinggi


2020*
8.90 29.76 Tahun 2018, berdampak pada peningkatan
5.03 produktivitas tertinggi di Tahun 2018
2019
8.48 25.40
• Korelasi antara subsidi pupuk dengan tingkat
2018
5.18 31.20 produktivitas padi yang dihasilkan secara nasional
9.29 cukup tinggi yaitu sebesar r= 0,94.
2017
4.79 27.49 Realisasi Pupuk Nilai Subsidi
9.13 Produktivitas
Tahun Bersubsidi Pupuk (Rp
5.02 29.51 (ton/ha)
2016
9.21 (juta ton) T)
2014 8,89 25,37 4,93
2015
5.09 27.96
8.75 2015 8,75 27,96 5,09
4.93 2016 9,21 29,51 5,02
2014
8.89 25.37 2017 9,13 27,49 4,79
- 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 2018 9,29 31,20 5,18
Produktivitas Nilai Subsidi Pupuk (Rp T) Realisasi Pupuk Bersubsidi 2019 8,48 25,40 5,03
(ton/ha) (juta ton)
Sumber :
2020* 8,90 29,76 5,13
a. Realisasi dan Nilai Subsidi pupuk subsidi dari Ditjen PSP Keterangan: *) Tahun 2020 pagu alokasi pupuk subsidi
b. Produktivitas dari BPS
Penerapan mekanisasi pertanian prapanen dan
pascapanen Mekanisasi pertanian berperan
penting dalam meningkatkan
kecepatan dan efisiensi usaha tani
padi, mulai dari pengolahan tanah,
penanaman, pemupukan, panen,
sampai pascapanen.
Pemanfaatan alat-mesin
pascapanen menurunkan tingkat
kehilangan hasil. Alat-mesin
prapanen terdiri atas traktor roda-
2, traktor roda-4, rice transplanter,
sprayer, power weeder, dan
pompa air. Alat-mesin
pascapanen terdiri atas combine
harvester dan power thresser.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
Pemanfaatan IoT

Teknologi informasi terus berkembang di


segala bidang, termasuk di sektor pertanian.
Teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan
antara lain Kalender Tanam (Katam
Puslitbangtan), Layanan Konsultasi Padi (LKP
Puslitbangtan), cyber extension (Desa Apps
UGM), SISCrop 1.0 (aplikasi estimasi luas
panen), dan Rektanigama (big data pertanian).

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC


Optimalisasi peran Komando Strategis Pembangunan
Pertanian (Kostratani)

Kostratani merupakan ujung tombak


pembangunan pertanian memiliki
peran sentral dalam pencapaian
keberhasilan upaya peningkatan
produksi dan produktivitas padi.
Optimalisasi peran Kostratani mulai
di tingkat kecamatan sampai tingkat
pusat dalam pengembangan
kelembagaan petani, dan
pendampingan penerapan sistem
budidaya padi sesuai rekomendasi
Litbang Kementan
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
Strategi Peningkatan Produktivitas

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC


KESIMPULAN
TERIMA KASIH

DIREKTORAT SEREALIA
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Anda mungkin juga menyukai