Anda di halaman 1dari 12

Potensi Ekonomi Jagung di Jawa Tengah

Disampaikan Pada Acara Pertemuan


Penyusunan Database Peternakanan Unggas
Dan Mendukung Pemenuhan Kebutuhan
Jagung di Jawa Tengah

Semarang, 4 September 2023


Sekilas Tentang Jagung

1. Komoditas jagung hingga saat ini masih merupakan tanaman pangan


kedua dan serealia yang penting di Indonesia sesudah beras.

2. Permintaan jagung baik untuk pangan maupun pakan terus


meningkat seiring peningkatan populasi global.

3. Kenaikan harga jagung akan diikuti oleh kenaikan harga pakan


ternak. Hal ini berpengaruh secara signifikan pada biaya usaha
ternak sehingga sangat logis jika pada akhirnya berdampak pada
kenaikan harga beragam produk peternakan seperti daging dan telur.

4. Kenaikan harga daging dan telur akan menyebabkan efek domino


peningkatan harga seluruh produk turunan pangan olahan yang
menggunakan daging dan telur sebagai bahan baku.
Cadangan Jagung dan Neraca Jagung

▪ Sesuai Perpres 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah. Badan Pangan
Nasional/National Food Agency (NFA) mendorong pemenuhan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sebagai
upaya perbaikan tata kelola jagung nasional.

▪ Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) akan digunakan untuk program SPHP jagung khususnya ke peternak layer
mikro dan kecil. Terdapat 3.951 peternak yang tersebar di 7 provinsi dan 40 kabupaten sentra dengan populasi
mencapai 17,5 juta ekor dan estimasi total alokasi jagung yang dibutuhkan sebanyak 63.327 ton (Ditjen PKH-
Kementan).

▪ Pemerintah melalui NFA menugaskan Perum Bulog untuk mengadakan 250 ribu ton jagung sepanjang tahun 2023
dengan stok akhir tahun minimal 60 ribu ton. Bulog memiliki infrastruktur berupa sarana pengering jagung/Corn
Drying Center (CDC) sebanyak tiga unit berada di sentra jagung di Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur dengan
kapasitas silo masing-masing mencapai 9.000 ton.

▪ Berdasarkan Prognosa Neraca Komoditas Jagung, perkiraan produksi jagung dalam negeri tahun 2023 mencapai
18,15 juta ton, dengan stok carry over dari tahun 2022 sebesar 3,08 juta ton. Sementara kebutuhan jagung
sepanjang tahun 2023 diperkirakan sebanyak 16,98 juta ton. Diperkirakan surplus sekitar 5,08 juta ton.
Jagung Dalam Food, Feed dan Fuel (3F)

Menurut Laporan USDA


▪ Jagung memiliki peran yang signifikan dalam isu 3F (food, feed, dan fuel), (September 2022), produksi
yang mengacu pada berbagai kegunaan jagung dalam pangan, pakan jagung tahun 2022/2023
ternak, dan energi. diprediksi mencapai 1,172
▪ Terdapat kontroversi penggunaan jagung dalam isu 3F melibatkan miliar ton, lebih rendah dari
perdebatan tentang alokasi sumber daya dan dampak lingkungan dari proyeksi sebelumnya 1,179
berbagai penggunaan jagung. miliar ton. Akibat
▪ Kompetisi antara pangan dan pakan penurunan luas panen dari
▪ Penggunaan untuk energi dan efeknya terhadap harga pangan 207,08 juta ha tahun
▪ Ketahanan pangan
2021/2022 jadi 203,16 juta
▪ Dampak lingkukan
ha di 2022/2023.
▪ Solusi untuk mengatasi kontroversi ini sering kali melibatkan perencanaan
yang baik, pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, dan kebijakan Stok akhir jagung dunia
yang mempertimbangkan kepentingan pangan, pakan, dan energi, serta diprediksi susut 2,2 juta ton
dampak lingkungan.
jadi 304,5 juta ton.
Pohon Industri Jagung

Sumber: Penanganan Pasca Panen dan Teknologi Pengolahan Hasil Jagung,


BPTP Gorontalo, 2021
Bisnis Pakan dan Industri Pakan

Bisnis industri pakan atau makanan hewan merupakan usaha yang strategis bagi
upaya penyediaan pangan khususnya daging ayam ras dan telur ayam ras, hal
tersebut disebabkan:
1. 83% produksi pakan dialokasikan untuk unggas, 7% untuk budidaya ikan, 6%
untuk babi, 4% untuk pakan ternak lainnya;
2. Pangsa biaya pakan terhadap total biaya produksi ternak unggas mencapai
70%;
3. Biaya bahan baku pakan mencapai 85-90% dari total biaya pakan;
4. Pangsa biaya lainnya seperti DOC (Day Old Chick/bibit) hanya mencapai 13%

(Sumber: Sundari Eka Agustina, Analisis Struktur-perilaku-kinerja Industri Pakan


Ternak Indonesia, FEM-IPB, 2009)
Komponen Biaya Pakan Dalam
Peternakan Unggas

1. Peternakan ayam ras pedaging tingkat rakyat: 56,95%; dan


Peternakan ayam petelur tingkat rakyat: 70,97%
2. Perusahaan unggas: 68,85%
3. Bahan pakan merupakan komponen biaya produksi terbesar dalam
produksi pakan unggas yaitu berkisar 83-89%
4. Jagung merupakan komponen bahan pakan terbesar dalam produksi
pakan unggas yang mencapai 50%

(Sumber: Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan, Kemenperin, 2019)
Proyeksi Produksi Konsumsi Jagung dengan
Produksi Jagung – Pusdatin Kementan

Perkiraan produksi dan konsumsi


jagung dengan asumsi produksi
jagung bentuk pipilan kering
berkadar air 25%, pada tahun 2020
sampai 2024 laju pertumbuhan
sebesar 10,51% per tahun atau
masih surplus rata-rata 6,52 juta
ton.

Jika asumsi produksi jagung


bentuk pipilan kering dihitung
dengan kadar air 15%, maka tahun
2020 hinggga 2024 diramalkan
masih surplus jagung dengan
kecenderungan meningkat 18,75%
per tahun atau rata-rata sebesar
3,89 juta ton jagung pipilan
kering.
Jagung di Jawa Tengah
Klaster jagung:
▪ Hampir 50% luas panen terkonsentrasi di Grobogan,
Blora, Rembang, Pati, Jepara dan Demak;
Produksi jagung Jawa Tengah sebanyak 3,71 juta ton (2022)
▪ Sekitar 20% luas panen berada di Wonogiri, Boyolali,
Sragen dan Klaten;
Luas panen jagung Jawa Tengah sebesar 605.315 ha (2022)
▪ Sisanya berada di bagian tengah ke barat: Kendal,
Wonosobo, dan Temanggung (12%), serta Brebes dan
Produktivitas 6.01 Ton/Ha Tegal (7%);

Rantai pasok:
▪ Hampir 100% jagung yang dihasilkan digunakan untuk
2 feed mills
1 feed mill 2 feed mills pakan ternak;
(Batang) (Semarang)
▪ Petani menjual jagung pipil kering ke pengepul (KA
sekitar 18-25%);
3 feed mills
▪ Terdapat 12 pabrik pakan (anggota GPMT) beroperasi
disekitar sentra jagung dan berjejaring dengan
pedagang lokal di kabupaten/kecamatan, rantai
1 feed mill pemasaran masih panjang

• Masih ada daerah dengan luas area >5.000Ha, rata-rata


produktivitasnya dibawah provinsi;
1 feed mill (Surakarta)
1 Feed mill (Magelang) • Pertumbuhan luas area tanam dan produksi relative kecil
(1,2%) dan 2,3%);
Source: BPS
Jateng dalam Angka 2019, SUTAS 2018 • Kendala penanganan paska-panen yang berdampak
Data presented only captures area
kepada kualitas jagung ditambah keterbatasa akses ke off-
with total land size >20,000 Ha
taking
Rantai Nilai Jagung - sebagai pakan

RPU, produk olahan (telur,


Benih, Pupuk dan PHP,
Produksi pakan ternak nugget, sosis, dsb), Pengantaran, rumah
Alsintan, Informasi dan
dan distribusi memasok ke restoran dan tanggah, pemasaran
Penyuluhan
ritel

Pengolahan Industri Distribusi


Budidaya Pemanenan dan Pengolahan Peternakan
Pascapanen
Hasil Makanan dan
Jagung Pakan Ternak Unggas
Unggas Olahan Konsumsi

Mesin dan jasa panen, Bibit (DOC), produksi telur dan


Bisnis kuliner, Restoran, Katering,
daging, farma hewan, penjualan
penyimpanan dan pengeringan IKM, warung
hasil ternak
Potensi Investasi Pada Rantai Nilai Jagung

1. Sewa lahan, industri benih, pupuk dan pestisida, teknologi irigasi dan alat tanam
jagung.

2. Penyediaan mesin dan jasa panen, penyediaan gudang (termasuk SRG), mesin
pengering jagung.

3. Investasi dalam mesin penggilingan jagung, pencampuran pakan, dan pengolahan


pellet serta industri pakan (besar dan self-mixer).

4. Investasi dalam pembelian bibit unggas, konstruksi kandang atau fasilitas, dan
peralatan seperti pemakanan dan sistem pengatur suhu, industri farma hewan.

5. Investasi dalam infrastruktur pemotongan dan pemrosesan awal, alat pemotongan


dan mesin pengolahan daging, label dan kemasan.

6. Investasi tempat, alat masak dan pengolahan makanan, branding.

7. Investasi dalam sistem distribusi dan logistik, strategi pemasaran dan promosi.
Terima kasih

Ferry D Latief
Provincial Manager PRISMA Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai