Kelompok 8:
1. Naila Darojatil `Ulya (20221854)
2. Amor Surojo (20221859)
3. Aryadea Reza Fahlevi (20221889)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan artikel ini
dengan baik. Artikel ini berjudul "Mengembangkan Hubungan Pemerintah
Desa dan BPD Yang Harmonis dan Produktif" yang membahas tentang
bagaimana mengembangkan hubungan yang harmonis dan produktif antara
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di era otonomi daerah.
Penulis menyadari bahwa pembuatan artikel ini tidak mungkin terwujud
tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pembimbing
dan rekan-rekan yang telah memberikan dukungan, saran, dan masukan dalam
pembuatan artikel ini.
Dalam era otonomi daerah, Pemerintah Desa dan BPD memiliki peran
yang sangat penting dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat di desa. Namun, masih banyak kendala dan hambatan yang dihadapi
dalam menjalin hubungan yang harmonis dan produktif antara keduanya. Oleh
karena itu, artikel ini bertujuan untuk memberikan solusi dan rekomendasi bagi
pengembangan hubungan Pemerintah Desa dan BPD yang lebih harmonis dan
produktif.
Penulis menyadari bahwa artikel ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan pengembangan artikel
selanjutnya. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan
referensi yang berguna bagi para pembaca yang tertarik untuk mengembangkan
hubungan Pemerintah Desa dan BPD yang harmonis dan produktif.
(Tim Penyusun)
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Literature Review
2.1 Konsep Otonomi Daerah dan Hubungan Pemerintah Desa dan BPD
BAB III
Metode
1. Studi Literatur
Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur atau pustaka dengan
melakukan pencarian dan analisis terhadap jurnal, buku, dan dokumen terkait.
Data dianalisis menggunakan teknik analisis isi untuk menemukan tema dan
konsep-konsep terkait hubungan pemerintah desa dan BPD yang harmonis dan
produktif.
2. Pendekatan Kualitatif
Penulis mengambil pendekatan kualitatif untuk memperoleh pemahaman
mendalam tentang dinamika hubungan antara pemerintah desa dan BPD. Data
yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari sumber-sumber literatur
seperti jurnal, buku, dan dokumen terkait.
3.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam artikel ini adalah analisis isi. Setelah
data terkumpul melalui studi literatur, penulis melakukan proses pengumpulan,
pemilihan, dan penyaringan data untuk menemukan tema dan konsep-konsep yang
terkait dengan hubungan pemerintah desa dan BPD yang harmonis dan produktif.
Selanjutnya, penulis melakukan analisis isi terhadap data yang terpilih untuk
menemukan pola-pola dan makna yang terkandung dalam data tersebut.
BAB IV
Pembahasan
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain,
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Dalam
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa secara eksplisit memberikan
tugas pada pemerintah desa yaitu penyelenggara pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat yang
berdasarkan Pancasila, UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan tujuan dasar untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. (Sugiman,
2018)
B. Definisi BPD