Anda di halaman 1dari 12

Material Kadmium Telurida (CdTe) dalam Aplikasi

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Annisa Mutiara 1, Sovian Aritonang2


annisa.abdul@mipa.idu.ac.id, sovian.aritonang@idu.ac.id,
Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Jawa Barat, Indonesia

Abstrak
Teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) memanfaatkan Cadmium
Telluride (CdTe) sebagai lapisan absorber sel surya tipe film tipis. CdTe menonjolkan
efisiensi tinggi (6-9%) dan biaya produksi lebih rendah dibandingkan silikon. Meskipun
memiliki keunggulan, CdTe memiliki keterbatasan pada intensitas cahaya rendah dan
suhu tinggi. Pengelolaan limbah CdTe menjadi krusial karena sifat beracunnya. Studi
literatur dan analisis isi mendukung penggunaan CdTe dalam PLTS, dengan
penekanan pada peningkatan efisiensi dan manajemen limbah yang efektif. Keamanan
dan keberlanjutan dalam produksi dan pembuangan menjadi perhatian penting dalam
menerapkan teknologi ini.

Kata Kunci : Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Cadmium Tellurida

Abstrac
Solar power generation (PLTS) technology utilizes Cadmium Telluride (CdTe) as
an absorber layer for thin film type solar cells. CdTe features high efficiency (6-9%) and
lower production costs compared to silicon. Despite its advantages, CdTe has
limitations at low light intensity and high temperatures. CdTe waste management is
crucial because of its toxic nature. Literature studies and analyzes support the use of
CdTe in solar power plants, with an emphasis on increasing efficiency and effective
waste management. Safety and desirability in production and disposal are important
concerns in the application of this technology.

Keywords: Solar Power Plant, Cadmium Telluride


Pendahuluan
Pemanasan global dan kebutuhan akan sumber energi yang berkelanjutan telah
mendorong peningkatan minat dalam teknologi pembangkit listrik tenaga surya. Energi
surya adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang memiliki potensi besar untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar
fosil.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan salah satu bentuk
pemanfaatan energi surya yang dapat diubah menjadi energi listrik melalui efek
fotovoltaik (Adnan dkk, 2012). PLTS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang
memerlukan energi listrik, namun terkendala dengan ketidak tersediaannya energi
listrik. Sel surya tipe film tipis (thin-film solar cell) merupakan salah satu jenis sel surya
yang digunakan dalam PLTS (Zhao dkk, 2016). Sel surya tipe ini memiliki efisiensi lebih
tinggi dibandingkan dengan sel surya tipe amorf silikon. Material cadmium telurida
(CdTe) adalah salah satu bahan yang digunakan dalam sel surya tipe film tipis. CdTe
memiliki efisiensi yang tinggi dan dapat digunakan sebagai pengganti bahan-bahan lain
yang lebih mahal (Ahmad dkk, 2016).
Penelitian yang sudah dilakukan membahas tentang aplikasi sel surya pada
PLTS dan penggunaannya pada kalkulator dan pemanas air rumah tangga. Penelitian
ini menunjukkan bahwa sel surya tipe film tipis dapat digunakan pada PLTS untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik pada peralatan rumah tangga. Selain itu, penelitian
yang dilakukan oleh Bambang Hari (Thakur dkk, 2016). Penelitian ini menunjukkan
bahwa penggunaan panel surya sebagai sumber energi alternatif dapat mengurangi
ketergantungan pada sumber energi fosil dan dapat mengurangi biaya operasional.
Penelitian ini akan membahas tentang material cadmium telurida pada
pembangkit listrik tenaga surya. Penelitian ini juga akan membahas tentang efisiensi
penggunaan material ini pada PLTS dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Selain itu,
penelitian ini akan membahas tentang aplikasi sel surya tipe film tipis pada PLTS dan
efisiensi penggunaannya.

Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi literatur atau studi
kepustakaan, yang melibatkan pengumpulan referensi dari berbagai penelitian
sebelumnya yang dikompilasi untuk menyusun kesimpulan (Mardalis, 1999). Hasil
kompilasi dari penelitian terdahulu digunakan untuk menyelidiki karakteristik dan sifat
material Cadmium Telluride (CdTe) yang berdampak pada efisiensi pembangkit listrik
tenaga surya (PLTS), dampak penggunaan material CdTe pada PLTS terhadap
lingkungan dan isu-isu terkait keamanan serta keberlanjutan, dan sejauh mana
penggunaan sel surya tipe film tipis dalam PLTS dapat meningkatkan efisiensi sistem
secara keseluruhan.
Selanjutnya, metode analisis isi digunakan untuk memvalidasi inferensi yang
diambil dari data, memastikan relevansi penelitian ini dalam konteks yang lebih luas,
dan menjaga konsistensi serta akurasi dalam proses evaluasi (Krippendoff, 1993).
Proses analisis isi melibatkan langkah-langkah seperti pemilihan, pembandingan,
penggabungan, dan pemilahan konten untuk mengidentifikasi informasi yang relevan
sesuai dengan tujuan penelitian (Sabarguna, 2005). Selain itu, pengecekan terhadap
sumber-sumber literatur yang digunakan dan mempertimbangkan masukan serta
komentar dari pembimbing juga menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas
analisis (Sutanto, 2005). Dengan demikian, penelitian ini menggabungkan metode studi
literatur dengan metode analisis isi untuk memahami secara komprehensif materi yang
dibahas.

Pembahasan
Kadmium telurida (CdTe) adalah senyawa kristal stabil yang terbentuk dari
kadmium dan tellurium. Karakteristik dan sifat material CdTe yang mempengaruhi
efisiensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) meliputi sejumlah aspek kunci.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menggunakan material semikonduktor untuk
mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Salah satu material semikonduktor
yang digunakan pada PLTS adalah Cadmium Telluride (CdTe). CdTe digunakan
sebagai lapisan absorber pada sel surya jenis film tipis pada PLTS .CdTe memiliki
efisiensi konversi energi matahari menjadi energi listrik yang tinggi, yaitu sekitar 6-9%.
Namun, efisiensi panel surya secara umum adalah 12-19% tergantung pada kondisi
pada panel surya tersebut .Sel surya film tipis dengan menggunakan CdTe memiliki
keunggulan daya keluaran kurang dipengaruhi oleh suhu dan material yang digunakan
lebih sedikit.
Efisiensi panel surya dapat ditingkatkan dengan mengoptimalkan ketebalan dan
fraksi stoikiometri lapisan absorber CdTe .Nilai karakteristik I-V meningkat seiring
bertambahnya ketebalan CdTe pada ketebalan 6,0 μm dengan nilai, dan FF, berturut-
turut 0,894 Volt; 31,990 mA/. Pemodelan sel surya CdS/CdTe dilakukan untuk
meminimalisir kerugian dalam proses fabrikasi sel surya. Unjuk kerja sel surya dapat
ditingkatkan dengan mengoptimalkan ketebalan CdTe sebagai lapisan absorber.
Penggunaan material CdTe pada PLTS dapat memberikan dampak pada
lingkungan, terutama dalam hal pembuangan dan daur ulang panel surya yang
mengandung CdTe. CdTe adalah logam berat yang berbahaya bagi lingkungan dan
manusia. Penggunaan CdTe pada PLTS dapat menyebabkan pencemaran tanah dan
air jika panel surya yang mengandung CdTe dibuang secara sembarangan. Panel surya
yang mengandung CdTe harus dibuang dengan cara yang aman dan sesuai dengan
peraturan daur ulang. Pembuangan yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan dan kesehatan manusia. CdTe dapat didaur ulang dan digunakan kembali
dalam produksi panel surya. Namun, daur ulang panel surya yang mengandung CdTe
masih menjadi masalah karena biaya daur ulang yang tinggi dan kurangnya fasilitas
daur ulang yang memadai.
Sel surya tipe film tipis dengan menggunakan CdTe digunakan pada PLTS
sebagai lapisan absorber .Sel surya jenis ini terdiri dari lapisan tipis CdTe yang
ditempatkan di atas substrat yang rigit atau lentur .Sel surya tipe film tipis memiliki
keunggulan daya keluaran kurang dipengaruhi oleh suhu dan material yang digunakan
lebih sedikit .Selain itu, sel surya tipe film tipis dengan menggunakan CdTe dapat dibuat
pada substrat yang rigit atau lentur .Produksi sel surya jenis film tipis dengan
menggunakan CdTe lebih murah dibandingkan dengan sel surya kristal silicon.
Gambar 1. Struktur sel CdTe.
Sel surya tipe film tipis dengan menggunakan CdTe memiliki efisiensi konversi
energi matahari menjadi energi listrik sekitar 6-9%. Namun, efisiensi panel surya secara
umum adalah 12-19% tergantung pada kondisi pada panel surya tersebut .Sel surya
film tipis dengan menggunakan CdTe memiliki keunggulan daya keluaran kurang
dipengaruhi oleh suhu dan material yang digunakan lebih sedikit .Efisiensi panel surya
dapat ditingkatkan dengan mengoptimalkan ketebalan dan fraksi stoikiometri lapisan
absorber CdTe.
CdTe digunakan sebagai material semikonduktor pada sel surya jenis film tipis
pada PLTS .CdTe memiliki beberapa keunggulan sebagai material semikonduktor pada
sel surya, antara lain efisiensi konversi energi matahari menjadi energi listrik yang
tinggi, biaya produksi yang lebih murah dibandingkan dengan sel surya kristal silikon,
dan fleksibilitas pada substrat yang rigit atau lentur .Namun, penggunaan CdTe pada
sel surya jenis film tipis juga memiliki beberapa kelemahan, seperti keterbatasan dalam
menghasilkan arus listrik pada intensitas cahaya rendah dan ketidakstabilan dalam
kondisi suhu tinggi .Penelitian tentang penggunaan material CdTe pada PLTS terus
dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja PLTS .Salah satu cara yang
dilakukan adalah dengan mengoptimalkan pengaruh temperatur pada karakteristik arus
dan tegangan listrik sel surya.
Penggunaan material CdTe pada PLTS dapat memberikan dampak pada
lingkungan, terutama dalam hal pembuangan dan daur ulang panel surya yang
mengandung CdTe. CdTe adalah logam berat yang berbahaya bagi lingkungan dan
manusia .Penggunaan CdTe pada PLTS dapat menyebabkan pencemaran tanah dan
air jika panel surya yang mengandung CdTe dibuang secara sembarangan .Panel surya
yang mengandung CdTe harus dibuang dengan cara yang aman dan sesuai dengan
peraturan daur ulang .Pembuangan yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan dan kesehatan manusia .CdTe dapat didaur ulang dan digunakan kembali
dalam produksi panel surya .Namun, daur ulang panel surya yang mengandung CdTe
masih menjadi masalah karena biaya daur ulang yang tinggi dan kurangnya fasilitas
daur ulang yang memadai. Untuk mengurangi dampak penggunaan material CdTe
pada lingkungan, perlu dilakukan pengelolaan limbah yang baik dan daur ulang panel
surya yang mengandung CdTe.

Gambar 2. Ringkasan perbandingan teknologi sel surya ditinjau dari berbagai


aspek.
Gambar table diatas menunjukan perbandingan teknologi sel surya ditinjau dari
beberapa aspek seperti efisiensi modul, biaya awal, biaya produksi, pangsa pasar
energi surya, kelebihan, kekurangan, dan Perusahaan perwakilan. Material yang di
bandingkan disini adalah Amorphous Sillicon, Copper Indium Diselenide, Cadmium
Telluride, dan Crystalline Sillicon. Pada aspek efisiensi modul yang mempunyai efisiensi
tertinggi adalah Crystalline Sillicon dengan efisiensi sebesar 13-18% sedanglan
Cadmium Telurida memiliki efisiensi sebesar 7-10%. Pada aspek kedua biaya awal
atau modal yang mempunyai modal paling kecil adalah Crystalline Sillicon kurang lebih
0,8 US Dollar sedangkan biaya awal Cadmium Tellurida sebesar 1,5 US Dollar. Namun
pada biaya produksi Cadmium Tellurida memiliki biaya yang paling minimum sebesar
1,3-2 US Dollar. Material yang paling laku terjual di pasaran adalah Crystalline Sillicon
sebesar 92,4% sedangkan material Cadmium Tellurida 2,7%. Dari tabel tersebut juga
dapat dilihat kelebihan atau keuntungan dari masing-masing material. Keuntungan dan
kelebihan material Cadmium Tellurida yang tertera pada tabel adalah rendahnya biaya
produksi dan efisiensi yang relatif tinggi dalam kondisi non-puncak. Jika ada
keuntungan maka ada juga kekurangan pada material tersebut. Kekurangan yang
tertera pada tabel adalah kadmium merupakan racun yang berpotensi menyebabkan
kekurangan tellurium.

Kesimpulan
Energi surya adalah solusi berkelanjutan dalam mengatasi pemanasan global
dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
menggunakan sel surya tipe film tipis, termasuk yang menggunakan material Cadmium
Telluride (CdTe), yang menawarkan efisiensi lebih tinggi daripada sel surya amorf
silikon. Meskipun CdTe memiliki keunggulan efisiensi dan biaya produksi yang lebih
rendah, penggunaannya memunculkan masalah lingkungan karena potensi
pencemaran logam berat. Daur ulang panel surya CdTe menjadi tantangan karena
biaya tinggi dan fasilitas yang terbatas. Studi literatur dan analisis isi membantu
memahami karakteristik material ini, efisiensi PLTS, serta dampak lingkungan dan
keamanannya. Upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan keberlanjutan
PLTS dengan CdTe, termasuk optimasi ketebalan dan manajemen limbah yang lebih
baik.

Daftar Pustaka

Adnan, S., Hayat Khan, A., Haider, S., & Mahmood, R. (2012). Solar energy potential in
Pakistan. Journal of Renewable and Sustainable Energy, 4(3).
https://doi.org/10.1063/1.4712051
Ahmad, T., Sobhan, S., & Nayan, Md. F. (2016). Comparative analysis between single diode and
double diode model of PV cell: concentrate different parameters effect on its efficiency.
Journal of Power and Energy Engineering, 04(03), 31–46.
https://doi.org/10.4236/jpee.2016.43004

Cadmium telluride. Cadmium Telluride - an overview | ScienceDirect Topics. (n.d.).


https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/cadmium-telluride

Fthenakis, V. M. (2004). Life cycle impact analysis of cadmium in CdTe PV production.


Renewable and Sustainable Energy Reviews, 8(4), 303–334.
https://doi.org/10.1016/j.rser.2003.12.001

Istarani, F., & Pandebesie, E. S. (2014). Studi Dampak Arsen (As) Dan Kadmium (Cd) Terhadap
Penurunan Kualitas Lingkungan , 3.

Krippendoff, Klaus. 1993. Analisis isi: Pengantar Teori dan Metodologi.Jakarta: Citra Niaga
Rajawali Press.

MANSUR, A., Sutanto, H., & Windarta, J. (1970, January 1). Analisis pemeliharaan permukaan
Modul Surya Guna meningkatkan Kinerja PLTS (Studi Kasus: PLTS on grid 50 KWP PLN
UPDL Makassar). Undip Repository. https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/14845/

Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara

Marwede, Max; Reller, Armin: Future recycling flows of tellurium from cadmium telluride
photovoltaic waste. - In: Resources, Conservation and Recycling. - ISSN: 0921-3449. - 69
(2012), December. - pp. 35-49. (Postprint Version is cited, page numbers may differ. The
final publication is available at DOI:10.1016/j.resconrec.2012.09.003.)

Panwar, N. L., Kaushik, S. C., & Kothari, S. (2011). Role of renewable energy sources in
Environmental Protection: A Review. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 15(3),
1513–1524. https://doi.org/10.1016/j.rser.2010.11.037

Rangel-Cárdenas, J., & Sobral, H. (2017). Optical absorption enhancement in CdTe thin films by
microstructuration of the silicon substrate. Materials, 10(6), 607.
https://doi.org/10.3390/ma10060607

Rathod, K. C., More, V. R., Kshirsagar, J. S., Sonwane, S. R., Sanadi, K. R., Kamble, P. D.,
Kamble, G. S., Mahamuni, S. V., Gaur, M. L., & Ling, Y.-C. (2023). Effect of temperature
on photovoltaic solar cell cadmium telluride thin film. Advances in Materials Physics and
Chemistry, 13(01), 1–15. https://doi.org/10.4236/ampc.2023.131001

Sabarguna, B.S. 2005. Analisis Data pada Penelitian Kualitatif. Jakarta: UI Press

Sutanto, L. 2005. Teori Konseling dan Psikoterapi Perdamaian.Tesis tidak diterbitkan.


Malang: UNM.
Taşçıoğlu, A., Taşkın, O., & Vardar, A. (2016). A power case study for monocrystalline and
polycrystalline solar panels in Bursa City, Turkey. International Journal of Photoenergy,
2016, 1–7. https://doi.org/10.1155/2016/7324138

Thakur, D., & Arnay, A. (n.d.). International Journal of Advanced Research.


https://doi.org/10.21474/ijar01

Zhao, Y., Boccard, M., Liu, S., Becker, J., Zhao, X.-H., Campbell, C. M., Suarez, E., Lassise, M.
B., Holman, Z., & Zhang, Y.-H. (2016). Monocrystalline CdTe solar cells with open-
circuit voltage over 1 V and efficiency of 17%. Nature Energy, 1(6).
https://doi.org/10.1038/nenergy.2016.67

Anda mungkin juga menyukai