Anda di halaman 1dari 39

TUGAS KELOMPOK

ORIENTASI DAN PENEMPATAN KERJA


(HRD JOB DESCRIPTION)

TUGAS KELOMPOK
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas
Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Program Studi Manajemen Informatika
AMIK TRI DHARMA PALU

Oleh Kelompok 1
Ketua : Ainul Rohmat Mustain (20212007)
Anggota : Vebryantho Dandy Widayat (20212031)
Julius Edoardo (20212045)
Gifor Kurniawan Hopo (20212046)
Rahmat Rizki Awal (20212035)
Radhia Suci Syahrani (20212032)
Zyachkiran Aulia Wijaya (20212006)
Rahma (20212027)
Asna B Warolemba (20212009)
Delfinia (20212038)
Anastasia (20212039)
Helniyanti (20212040)

Dosen Pembimbing:
Aco Lele, S.Kom., M.M

PROGRAM DIPLOMA III (D3)


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
AMIK TRI DHARMA PALU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur atas semua limpahan Rahmat dan

Hidayah Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami, sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah tentang “Orientasi dan Penempatan Kerja (HRD Job

Description)”. Terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Aco Lele, S.Kom., M.M

selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang

selalu membimbing dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulisan makalah

ini masih jauh dari sempurna. oleh karena itu, kami sangat terbuka atas segala kritik

dan saran yang bersifat membangun demi terselesaikannya makalah yang lebih baik

ke depannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya.

Palu, 27 Juni 2022

Penulis

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Penelitian 1

BAB II 2
PEMBAHASAN 2
2.1 Orientasi 2

2.1.1 Pengertian Orientasi 2

2.1.2 Manfaat Orientasi 2

2.1.3 Tujuan Orientasi 4

2.1.4 Jenis Orientasi dan Persiapannya 4

2.1.5 Keuntungan Orientasi 5

2.1.6 Permasalahan yang sering terjadi dalam Orientasi 6

2.2 Penempatan Kerja 7

2.2.1 Pengertian Penempatan Kerja Menurut Para Ahli 7

2.2.2 Asas dan Fungsi Penempatan Kerja 8

2.2.3 Bentuk Penempatan Kerja Karyawan 9

2.2.4 Prinsip Penempatan Kerja Karyawan 11


iii
2.2.5 Faktor Penempatan Kerja Karyawan 13

2.3 Contoh kasus 16

BAB III 17
PENUTUP 17
3.1 Kesimpulan 17

3.2 Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 18

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hari pertama memasuki dunia kerja dan memulai pekerjaan yang baru

bukanlah hal yang dapat dianggap remeh. Banyak karyawan yang merasa gugup

ketika kali pertama bekerja. Kegugupan tersebut dapat beresiko mengurangi

kepuasan karyawan baru dan kemampuan/semangat untuk belajar kerja jika

manajer SDM tidak dapat mengantisipasinya. Untuk membantu karyawan menjadi

individu yang produktif dalam bekerja, manajer SDM harus membuat first

impression tersebut menjadi sesuatu yang menenangkan bagi karyawan baru.

Karyawan baru perlu disiapkan sejak awal agar nantinya mampu melakukan

sesuatu tugas yang dibebankan perusahaan kepada mereka dengan baik. Untuk

membantu karyawan yang baru agar merasa cocok, maka program orientasi sangat

diperlukan untuk membuat mereka untuk lebih mengenal peran, perusahaan

,kebijakan-kebijakan, dan karyawan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan orientasi dan penempatan kerja?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui bagaimana proses atau tujuan dari orientasi dan konsep dasar

dari penempatan kerja.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Orientasi

2.1.1 Pengertian Orientasi

Definisi orientasi karyawan adalah proses memperkenalkan karyawan baru

ke pekerjaan, rekan kerja, tanggung jawab, dan tempat kerja mereka. Orientasi

dapat dilakukan sebelum memulai pekerjaan, atau pada awal masa kerja. Selain

itu Orientasi karyawan adalah proses menyediakan informasi-informasi yang ideal

dan perlu diketahui oleh karyawan baru. Beberapa informasi penting yang wajib

diketahui saat oriantasi misalnya sejarah perusahaan, visi misi, kebijakan

perusahaan, kondisi sosial dan budaya perusahaan, serta manfaat apa yang akan

didapat karyawan setelah bergabung dengan perusahaan. Termasuk informasi

mengenai kesempatan meniti jenjang karir mereka. Itulah kenapa orientasi

karyawan penting dilakukan perusahaan. (Antari, 2020)

2.1.2 Manfaat Orientasi

1. Memudahkan Adaptasi Karyawan

Menjadi anggota baru dalam sebuah organisasi atau perusahaan adalah hal

yang kurang mudah karena karyawan harus beradaptasi dengan lingkungan yang

baru. Bagi orang-orang tertentu bahkan lebih memilih menjadi pendiam atau

menyendiri karena takut tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan

pekerjaan. Untuk itu, orientasi karyawan sangat dibutuhkan.

2
3

Ketika karyawan mudah beradaptasi dengan lingkungan bekerja, mereka akan

lebih cepat nyaman. Adaptasi lingkungan memang kunci dari baiknya sistem

bekerja.

2. Karyawan akan mampu Memahami Tugas dan Pekerjaan

Dalam orientasi karyawan tersebut, mereka juga akan mendapat informasi

terkait tugas apa saja yang akan mereka kerjakan. Jika perlu, Anda sebagai HR sudah

membuat list of task yang nantinya akan mereka pelajari. Hal ini sangat penting,

apalagi jika karyawan belum memiliki pengalaman sama sekali dalam bidang

tersebut. Bahkan yang sudah memiliki pengalaman pun harus mengetahui tugas-tugas

mereka dengan detail. Ketika karyawan baru sudah paham dengan pekerjaan mereka,

mereka akan lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari bekerja. Mereka juga dapat

mempersiapkan pengetahuan dan kemampuan mereka sebelum bekerja jika sudah

memiliki list of task yang jelas.

Manfaatnya lainnya dari Orientasi :

1. Mengurangi perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan bagi

karyawan baru.

2. Dalam waktu yang relatif singkat karyawan baru tersebut bisa merasa menjadi

bagian dari organisasi

3. Orientasi karyawan baru berpengaruh cukup baik, sehingga karyawan baru

yang sudah mengikuti orientasi, tingkat ketergantungannya kecil, tidak cepat

memutuskan resign, serta mempercepat sosialisasi.


4

2.1.3 Tujuan Orientasi

Dalam ruang lingkup perusahaan, tujuan orientasi adalah untuk membantu para

karyawan baru dapat bekerja dengan baik. Sehingga diharapkan kedepannya dapat

meningkatkan produktivitas kerjanya, dimana pada akhirnya akan mendukung

pencapaian tujuan perusahaan,

1. Agar Karyawan baru bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan

baru yang dimasuki.

2. Karyawan mampu memahami organisasi dan budaya perusahaan seperti visi ,

misi, nilai inti, hingga kegiatan operasional perusahaan.

3. Orientasi juga berguna untuk bekal karyawan sebelum ditempatkan di tempat

kerja masing-masing.

4. Membuat karyawan merasa diterima dan menjadi bagian dalam tim

perusahaan.

5. Menghindari terjadinya masalah yang mungkin terjadi saat karyawan baru

menerima tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaannya.

2.1.4 Jenis Orientasi dan Persiapannya

1. Orientasi Personal, adalah untuk mengukur kemampuan individu dalam

mengemukakan identitas dirinya dan orang lain di sekitarnya.


5

2. Orientasi Temporal, adalah kemampuan individu untuk mengetahui

hubungan masa, waktu, hari, tanggal, bulan, musim baik sekarang, yang

lampau, maupun yang akan datang.

3. Orintasi spasial, yaitu kemampuan individu untuk mengetahui Batasan ruang

atau lokasi yang ditempati serta hubungannya dengan ruang atau lokasi lain.

Proses penyesuaian diri atau orientasi yang dilaksanakan untuk karyawan baru

hendaknya disesuaikan dengan budaya yang digunakan perusahaan. Untuk itu HRD

akan memiliki formula khusus yang disusun dengan acuan tersebut, sehingga proses

orientasi yang dilaksanakan bisa efektif dan tetap pada sasaran.

2.1.5 Keuntungan Orientasi

Penelitian dan survey atas pemberi kerja melaporkan bahwa sosialisasi dari

karyawan baru dan komitmen awal mereka pada perusahaan secara positif

dipengaruhi oleh orientasi. Untuk itu orientasi perlu dilakukan dengan sebaik-

baiknya. Selain itu banyak sekali keuntungannya jika mengadakan Orientasi untuk

karyawan baru, salah satunya adalah agar karyawan tersebut dapat mengenali

lingkungan kerja barunya. Selain itu program orientasi juga memungkinkan karyawan

baru untuk bisa bekerja dengan efektif dan lebih cepat. Sosialisasi akan meningkatkan

kecocokan antara orang dan organisasi yang juga menguatkan pandangan positif

kepada pekerjaan, rekan kerja, dan organisasi. Para pemberi kerja telah menemukan
6

nilai dari orientasi bahwa tingkat retensi karyawan akan lebih tinggi jika karyawan

baru menerima orientasi yang efektif.

2.1.6 Permasalahan yang sering terjadi dalam Orientasi

Meski pelatihan dalam orientasi juga berkontribusi pada kinerja organisasional

secara keseluruhan, namun terkadang ada juga permasalahan yang melatar belakangi

proses orientasi.

Masalah yang dihadapi karyawan baru selama masa orientasi yaitu:


1. Dukungan Lingkungan, rekan kerja apakah akan mendukung atau

menghambatnya, dapatkah rekan kerjanya membantunya untuk bersosialisasi.

2. Perasaan cemas, bagi karyawan baru ketika memasuki unit-unit bidang kerja,

apakah mereka diterima dengan baik ataukah tidak dalam unit kerja yang akan

dimasuki. Apakah dia akan merasa aman secara fisik dan psikologis. Masalah

itu segera diselesaikan lebih cepat untuk mencegah resign lebih awal.

3. Terlalu berharap, jika harapan itu tidak sesuai kenyataan dapat

menimbulkan kurangnya motivasi dalam bekerja. Untuk itu dalam orientasi

perlu dijelaskan kepada mereka kenyataan yang terjadi di perusahaan. Inti dari

program ini adalah memberikan waktu dan ruang bagi karyawan baru agar

dapat beradaptasi dengan lebih cepat, dan sesegera mungkin menunjukkan

kinerja yang efektif.


7

Beberapa hal yang perlu dihindari selama proses Orientasi adalah sebagai berikut:
1. Memberi informasi terlalu cepat, program orientasi yang terlalu banyak, serta

penyampaian target kerja yang terlalu cepat dapat mengakibatkan karyawan

baru tidak berkonsentrasi

2. Tinjauan yang kurang lengkap mengenai dasar-dasar pekerjaan, terlalu cepat

dan dangkal serta langsung ditempatkan pada pekerjaan

3. Tugas karyawan baru yang tidak signifikan.

4. Terlalu cepat menekankan aturan pada bidang pekerjaan.

2.2 Penempatan Kerja

2.2.1 Pengertian Penempatan Kerja Menurut Para Ahli

1. Schuler dan Jackson (1997)

Menurut Schuler dan Jackson, Penempatan Kerja berkaitan dengan

pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dipegangnya berdasarkan pada

kebutuhan jabatan dan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan kepribadian

karyawan tersebut.

2. Sastrohadiwiryo (2002)

Menurut Sastrohadiwiryo, Penempatan Kerja adalah proses pemberian tugas

dan pekerjaan kepada pegawai yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang

lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala risiko


8

dan kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung

jawabnya.

3. Siswanto Sastrohadiryo Dalam Suwatno (2003:138)

Menurut B. Siswanto Sastrohadiryo, Penempatan karyawan adalah untuk

menempatkan karyawan sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai

dengan kemampuan, kecakapan dan keahliaanya.

2.2.2 Asas dan Fungsi Penempatan Kerja

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU

Ketenagakerjaan”) dalam Bab VI mengatur tentang Penempatan Tenaga Kerja.

Dalam Pasal 32 ayat (1) UU Ketenagakerjaan, penempatan tenaga kerja kerja

dilaksanakan berdasarkan asas-asas berikut ini diantaranya yaitu:

1. Terbuka, yaitu pemberian informasi kepada pencari kerja secara jelas, antara

lain jenis pekerjaan, besarnya upah, dan jam kerja. Hal ini diperlukan untuk

melindungi pekerja serta untuk menghindari terjadinya perselisihan setelah

tenaga kerja ditempatkan.

2. Bebas, yaitu pencari kerja bebas untuk memilih jenis pekerjaan dan pemberi

kerja bebas untuk memilih tenaga kerja, sehingga tidak dibenarkan pencari

kerja dipaksa untuk menerima suatu pekerjaan dan pemberi kerja tidak

dibenarkan dipaksa untuk menerima tenaga kerja yang ditawarkan.

3. Obyektif, yaitu pemberi kerja agar menawarkan pekerjaan yang cocok kepada

pencari kerja sesuai dengan kemampuannya dan persyaratan jabatan yang


9

dipelukan, serta harus memperhatikan kepentingan umum dengan tidak

memihak kepada kepentingan pihak tertentu.

4. Adil dan Setara, yaitu penempatan tenaga kerja dilakukan berdasarkan

kemampuan tenaga kerja dan tidak didasarkan atas ras, jenis kelamin, warna

kulit, agama, dan aliran politik.

Fungsi penempatan tenaga kerja diatur dalam Pasal 32 ayat (2) UU Ketenagakerjaan,

diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang tepat sesuai dengan

keahlian, keterampilan, bakat, minat dan kemampuan dengan memperhatikan harkat,

martabat, hak asasi dan perlindungan hukum.

2.2.3 Bentuk Penempatan Kerja Karyawan

Menurut Hariandja (2002), Ada beberapa bentuk penempatan kerja karyawan

selain penempatan karyawan yang baru direkrut, diantaranya yaitu:

1. Kenaikan Jabatan (Promosi)

Suatu promosi atau kenaikan jabatan terjadi saat seseorang karyawan

dipindahtugaskan dari satu pekerjaan ke posisi lain yang lebih tinggi dalam hal

pembayaran gaji, tanggung jawab dan atau tingkat status keorganisasiannya sering

disebut juga sebagai proses penugasan kembali seorang karyawan ke posisi pekerjaan

yang lebih tinggi. Setiap karyawan menginginkan promosi sebagai wujud

penghargaan perusahaan kepadanya sekaligus membuktikan keberhasilannya meniti

karir.
10

Manfaat kenaikan jabatan atau promosi baik bagi perusahaan dan karyawan,

diantaranya yaitu:

1. Dapat memungkinkan perusahaan memanfaatkan kemampuan karyawan

untuk memperluas usahanya.

2. Dapat mendorong tercapainya kinerja karyawan yang baik.

3. Terdapat korelasi signifikan antara kesempatan untuk kenaikan pangkat dan

tingkat kepuasan kerja.

2. Pengalihan (Transfer)

Pengalihan (transfer) merupakan suatu pengalihan karyawan dari satu jabatan ke

jabatan lain yang memiliki tanggung jawab yang sama, gaji yang sama dan level

organisasi yang sama. Pengalihan sangat bermanfaat bagi pemegang jabatan, karena

pengalamannya bisa dialihkan pada seseorang dengan keterampilan baru dan

perspektif berbeda yang membuat orang tersebut menjadi pekerja dan kandidat yang

lebih baik untuk dipromosikan di masa depan. Pada umumnya pengalihan tersebut

bertujuan untuk menempatkan karyawan pada tempat yang tepat agar karyawan yang

bersangkutan mendapatkan suasana baru dan/atau kepuasan kerja setinggi mungkin

dan bisa menunjukkan kinerja yang lebih tinggi.


11

3. Penurunan Jabatan (Demosi)

Demosi atau penurunan jabatan adalah penurunan karyawan ke pekerjaan dengan

tanggung jawab yang lebih rendah dan biasanya dengan tingkat gaji yang lebih

rendah pula. Demosi ini biasanya dilakukan dengan alasan untuk kerja yang buruk

dan karyawan atau perilaku yang tidak tepat. Penurunan jabatan bisa diartikan

sebagai penugasan kembali seorang karyawan ke posisi pekerjaan yang lebih rendah

dengan gaji atau upah yang lebih kecil juga kualifikasi keterampilan dan tanggung

jawab yang lebih rendah. Beberapa alasan yang menyebabkan dilakukannya

penurunan jabatan (demosi), diantaranya yaitu:

1. Promosi yang gagal.

2. Ketidakmampuan melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan kepada karyawan.

3. Kapasitas karyawan yang kurang, seperti kedisiplinan dan kehadiran yang

kurang.

4. Pengurangan kapasitas perusahaan, misalnya ada merger dan reorganisasi.

5. Kesukarelaan yang diminta oleh pengusaha berdasarkan motif atau alasan

personal.

2.2.4 Prinsip Penempatan Kerja Karyawan

Menurut Suwatno (2003), ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam

penempatan kerja karyawan, diantaranya yaitu:


12

1. Prinsip Kemanusiaan, yaitu prinsip yang menganggap manusia sebagai

unsur pekerja yang mempunyai persamaan harga diri, kemauan, keinginan,

cita-cita dan kemampuan harus dihargai posisinya sebagai manusia yang layak

dan tidak dianggap mesin.

2. Prinsip Demokrasi, yaitu prinsip yang menunjukkan adanya saling

menghormati, saling menghargai, dan saling mengisi dalam melaksanakan

kegiatan.

3. Prinsip The Right Man On The Right Place, yaitu prinsip yang penting

dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang dalam organisasi

perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalaman, serta pendidikan

yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.

4. Prinsip Equal Pay For Equal Work, yaitu pemberian balas jasa terhadap

karyawan baru didasarkan atas prestasi kerja yang didapat oleh karyawan

yang bersangkutan.

5. Prinsip Kesatuan Arah, yaitu prinsip yang diterapkan dalam perusahaan

terhadap setiap karyawan yang bekerja agar dapat melaksanakan tugas

dibutuhkan ke satu arah, kesatuan pelaksanaan tugas, sejalan dengan program

dan rencana yang digariskan.

6. Prinsip Kesatuan Tujuan, yaitu prinsip yang erat hubungannya dengan

kesatuan arah, artinya arah yang dilaksanakan karyawan harus difokuskan

pada tujuan yang dicapai.


13

7. Prinsip Kesatuan Komando, yaitu karyawan yang bekerja selalu

dipengaruhi adanya komando yang diberikan sehingga setiap karyawan hanya

mempunyai satu atasan.

8. Prinsip Efisiensi dan Produktifitas Kerja, yaitu prinsip yang merupakan

kunci ke arah tujuan perusahaan karena efisiensi dan produktivitas kerja harus

dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

2.2.5 Faktor Penempatan Kerja Karyawan

Menurut Sastrohadiwiryo (2002), ada beberapa faktor yang harus

dipertimbangkan dalam penempatan kerja karyawan, diantaranya yaitu:

1. Prestasi Akademik. Prestasi akademis yang dimiliki tenaga kerja selama

mengikuti pendidikan sebelumnya harus dipertimbangkan, khususnya dalam

penempatan tenaga kerja untuk menyelesaikan tugas pekerjaan juga tanggung

jawab.

2. Pengalaman. Pengalaman bekerja pada pekerjaan sejenis, juga mendapatkan

pertimbangan dalam penempatan tenaga kerja.

3. Kesehatan Fisik dan Mental. Pengujian atau tes kesehatan berdasarkan

laporan dari dokter yang dilampirkan pada surat lamaran, mampu tes

kesehatan khusus diselenggarakan selama seleksi, sebenarnya tidak menjamin

tenaga kerja benar-benar sehat jasmani maupun rohani.


14

4. Status Perkawinan. Formulir diberikan pada para pelamar agar keadaan

pribadi pelamar diketahui dan bisa menjadi sumber pengambilan keputusan,

khususnya dalam bidang ketenagakerjaan. Status perkawinan bisa menjadi

bahan pertimbangan, khususnya menempatkan tenaga kerja yang

bersangkutan.

5. Usia.

Menurut Mangkunegara (2007), ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan

dalam penempatan kerja karyawan, diantaranya yaitu:

1. Pendidikan. Pendidikan yang harus dimiliki seorang karyawan minimum

yang disyaratkan meliputi pendidikan yang disyaratkan dan pendidikan

alternatif.

2. Pengetahuan Kerja. Pengetahuan kerja yang harus dimiliki oleh seorang

karyawan dengan wajar yaitu pengetahuan kerja sebelum ditempatkan dan

yang baru diperoleh pada waktu karyawan tersebut bekerja dalam pekerjaan

tersebut.

3. Keterampilan Kerja. Kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu

pekerjaan yang harus diperoleh dalam praktik, keterampilan kerja ini dapat

dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu: keterampilan mental seperti

menganalisa data dan membuat keputusan; keterampilan fisik seperti


15

membetulkan listrik mekanik dan lain-lain; serta keterampilan sosial seperti

memengaruhi orang lain, menawarkan barang atau jasa.

4. Pengalaman Kerja. Pengalaman seorang karyawan untuk melakukan

pekerjaan tertentu dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pekerjaan yang

harus ditempatkan dan lamanya melakukan pekerjaan. (Pelajaran.co.id, 2021)


16

2.3 Contoh kasus


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Orientasi karyawan adalah proses memperkenalkan karyawan baru ke

pekerjaan, rekan kerja, tanggung jawab, dan tempat kerja mereka. Orientasi dapat

dilakukan sebelum memulai pekerjaan, atau pada awal masa kerja. Sedangkan

penempatan adalah penugasan seorang tenaga kerja pada suatu jabatan baru ataupun

jabatan yang berbeda dari sebelumnya. Jadi, kesimpulannya ketika pegawai/karyawan

di orientasi, diharapkan akan terjadi sosialisasi Sehingga pegawai/karyawan bisa

menyesuaikan diri terhadap kultur serta nilai-nilai yang berlaku di sebuah organisasi

dan ketika penempatan si pegawai/karyawan sudah bisa menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

3.2 Saran

Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat

mengerti dan memahami materi tentang Orientasi dan Penempatan Kerja. Semoga

makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau

mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa

kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas

tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh

lebih baik lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Antari Ozora, 2020. Orientasi adalah: Pengertian,Tujuan, Manfaat, serta


Permasalahnnya. https://www.jojonomic.com/blog/orientasi-adalah/
[27/06/2022].
Pelajaran.co.id, 2021. Pengertian Penempatan Kerja, Asas, Fungsi, Bentuk, Prinsip
dan Faktor Penempatan Kerja Karyawan Lengkap.
https://www.pelajaran.co.id/pengertian-penempatan-kerja-asas-fungsi-bentuk-
prinsip-dan-faktor-penempatan-kerja-karyawan/ [27/06/2022].
Afifah Denia Regina, 2022. Job Desc Adm.
https://www.scribd.com/document/428681653/4-JOB-DESC-ADM-docx
[29/06/2022]

18
Biodata Penyaji
Materi Kelompok A
Vebryanto Giford
Julius Zyachhiran Asna B
Nama Dandy Kurniawan Rahma
Edoardo Widayat Hopo Aulia W Warolemba
NIM 20212045 20212031 20212046 20212027 20212009
Bunga, 15 Palu, 16 Lawua, 11 Palu, 09 Malino, 24 Malotong, 11
TTL
Januari 2004 Februari 2000 Maret 2002 Januari 2003 Maret 2003 Januari 2002
4
Berapa Bersaudara 3 Bersaudara 5 Bersaudara
2 orang & 2 bersaudara & Bersaudara
& Anda Anak Anak Tunggal & saya & Saya
anak ke 2 anak ke 2 & Saya
Keberapa pertama Anak Ke-1
Anak Ke-4
Olahraga & Musik dan Bermain Membaca
Hobi Olaraga Menyanyi
Traveling Oahraga Bulutangkis dan Menulis
Social Network Apa
yang Anda sukai Ig : Fb : Asna
Ig: Fb.dandyvebri Ig. Giford Youtube
dalam rahma_rha_ wulanb & Ig
juliusedoardo antho Kurniawan : zyachiran
mempromosikan 021 : asn.aaa
Diri
Desain web
Apa Kemampuan Desain Web, Public &
komputer Desain Web Bahasa Inggris
Anda dalam bekerja Editor Speaking Office/Komp
uter
Berapa Gaji yang
Rp. Rp. Rp.
diharapkan saat Rp. 2.500.000 Rp. 10.000.000 Rp. 500.000
5.000.000 5.000.000 5.000.000
pertama kali kerja
Posisi Apa yang
Manager Ceo Manager
Menjadi Impian Manger HRD CEO HRD
Marketing Pengembangan Proyek
Anda jika
bekerja
Pengalaman
KPA BEM
Berorganisasi - BEM (2022),
PELANGI- Osis (2020) - (2022), APC BEM (2022)
sebutkan Tahun dan Osis (2020)
2018 (2021)
Nama organisasi
Dinas
Pengalaman
Kependudukan
Pekerjaan sebutkan Admin, CV
- dan Pencatatan - - -
Tahun dan Nama Irba Motor
Sipil (2021)
Posisi Pekerjaan
honorer

Photo Menggunakan
Almamater

19
Biodata Penyaji
Materi Kelompok B
Ainul Rohmat Rahmat Radhia Suci
Nama Delfinia Anastasia Helniyanti
Mustain Rizki Awal Syahrani
NIM 20212007 20212035 20212032 20212038 20212039 20212040
Palu, 13 Palu, 02
Pati, 25 Palu, 22 Banggaiba,07 Lafeu, 1 Juli
TTL November November
Februari 2002 Mei 2003 April 2002 2001
2002 2002
7
2 Bersaudara 3 Bersaudara 3 Bersaudara
Berapa Bersaudara & 2 Bersaudara & Bersaudara 3 Bersaudara
& Saya & anak & Saya
Anda Anak Keberapa saya Anak Ke-2 & Saya & anak ke-2
Anak Ke-2 pertama Anak Ke-2
anak ke-6
Bermain
Merajut & Menonton &
Hobi Berenang Sepak bola music & Bercerita
Membaca Olahraga
membaca
Social Network Apa
yang Anda sukai
Ig : Ig : Ig. Ig :
dalam Ig. @dlfnia
@eh_ainul25 @dhearsyad_ Ntsyamssie @helniyanti
mempromosikan Diri –
Sebutkan Nama Akun
Mengetik Menguasai
Apa Kemampuan Public
Pemrograman Dan Pemrograman Pemograman Word dan
Anda dalam bekerja Speaking
Membaca Ecxel
Berapa Gaji yang
Rp. Rp. Rp. Rp.
diharapkan saat Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
1.000.000 5.000.000 5.000.000 7.000.000
pertama kali kerja
Posisi Apa yang
Manager
Menjadi Impian CEO Operator Programmar CEO HRD
Keuangan
Anda jika bekerja
Pengalaman
Berorganisasi - BEM (2022), BEM (2022),
Osis (2021) BEM (2022) BEM (2022) BEM (2022)
sebutkan Tahun dan APC (2021) APC (2021)
Nama organisasi
Pengalaman Pekerjaan
PT. Parlevit
sebutkan Tahun dan Jualan Online
Paraba Seafood
Nama Posisi Pekerjaan

Photo Menggunakan
Almamater

20
KELOMPOK 1

ORIENTASI DAN
PENEMPATAN
KERJA

KERJA

K E R J A
Nama
Kelompok
Ketua kelompok : Ainul Rohmat Mustain
Anggota : Vebryantho Dandy Widayat (20212031)
Julius Edoardo (20212045)
Gifor Kurniawan Hopo (20212046)
Rahmat Rizki Awal
Radhia Suci Syahrani (20212032)
Zyachkiran Aulia Wijaya (20212006)
Rahma (20212027)
Asna B Warolemba (20212009)
Delfinia (20212038)
Anastasia (20212039)
Helniyanti (20212040)
PENGERTIAN
ORIENTASI

Orientasi karyawan adalah proses memperkenalakan karyawan baru ke pekerjaan, re


MENGURANGI PERASAAN DIASINGKAN, KECEMASAN, DAN KEBIMBANGAN.

DALAM WAKTU YANG RELATIF SINGKAT


KARYAWAN MAMPU MEMAHAMI TUGAS DAN PEKERJAAN KARARU
YAWAN B
ISA
B MERASA
MENNJADI BAGIA
DARI ORGANISASI.
MANFAAT
ORIENTASI

TINGKAT KETERGANTUNG AN KECIL, TIDAK

MEMUDAHKAN ADAPTASI KARYAWAN CEPAT


MUTUSK
MEAN
SIGN,
RE SERTA MEMPERCEPAT
SOSIALISASI
Agar Karyawan baru bisa
beradaptasi dengan lingkungan baru
yang dimasuki

. Karyawan mampu memahami


organisasi dan budaya perusahaan
seperti visi, misi, nilai inti, hingga
kegiatan operasional organisasi.

TUJUAN . Orientasi
juga berguna untuk bekal
ORIENTASI karyawan sebelum ditempatkan di
tempat kerja masing-masing.

MEMBUAT KARYAWAN MERASA


DITERIMA DAN MENJADI BAGIAN DALAM
TIM PERUSAHAAN

MENGHINDARI TERJADINYA MASALAH


YANG MUNGKIN TERJADI SAAT
KARYAWAN BARU MENERIMA TUGAS
DAN TANGGUNG JAWAB DAN
PEKERJAANNYA
ORIENTASI TEMPORAL
Orientasi Temporal,
adalah kemampuan
individu untuk mengetahui
hubungan masa, waktu,
hari, tanggal, bulan,
musim baik sekarang,
yang lampau, maupun ORIENTASI SPASIAL
yangg akan datang. Orientasi Spasial, yaitu
kemampuan untuk
ORIENTASI PERSONAL mengetahui batasan ruang
Orientasi Personal, adalah proses penyesuaian diri
untuk mengukur atau orientasi yang
kemampuuan individu dan dilaksanakan untuk
orang lain di sekitarnya. karyawan baru hendaknya
disesuaikan dengan
budaya yang digunakan
perusahaan.

JENIS
ORIENTASI DAN
PERSIAPANNYA
KEUNTUNGAN
ORIENTASI
Keuntungan jika mengadakan orientasi adalah agar memungkinkan karyawan baru bisa bekerja dengan efektif dan
• DUKUNGAN
PERMASALAHAN
LINGKUNGAN
YANG TERJADI • TERLALU
DALAM ORIENTASI BERHARAP
• PERASAAN CEMAS
PENGERTIAN PENEMPATAN KERJA
Menurut Schuler dan Jakson, penempatan kerja berkaitan dengan percobaan seseorang dengan jabatan dan pengetahuan

rjaan kepada pegawaiyang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko d

Menurut B. Siswanto Sastrohadiryo, penempatan karyawan adalah untuk menempatkan karyawan sebagai unsur pelaksan
ASAS DAN FUNGSI PENEMPATAN KERJA

UNDANG-UNDANG nOMOR 13
ENAGAKERJAAN") DALAM BAB VI MENGATUR TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA. DILAKSANANKAN BERDASARKAN ASAS-ASAS BERIKUT DIANTARANYA Y

Terbuka
Bebas
Obyek
Adil
Setara
BENTUK PENEMPATAN KERJA KARYAWAN

KENAIKAN JABATAN (PROMOSI)

PENURUNAN JABATAN (DEMOSI)


PENGALIIHAN
( TRANSFER)
PRINSIP PENEMPATAN KERJA

PRINSIP KESATUAN ARAH PRINSIP EQUAL PAY FOR EQUAL WORK


PRINSIP EFISIENSI DAN PRODUKTIFITAS
PRINSIP
KEMANUSIAAN

PRINSIP THE RIGHT MAN ON THE RIGHT PLACE


PRINSIP KESATUAN KOMANDO
PRINSIP DEMOKRA SI PRINSIP KESATUAN TUJUAN
FAKTOR PENEMPATAN KERJA KARYAWAN

6.
KETERAMPILAN
5. USIA

4. STATUS PERKAWINAN

3. KESEHATAN FISIK DAN MENTAL

2. PENGALAMAN
KERJA
1. PRESTASI AKAEMIK
CONTOH JOB
DESCRIPTION
------TANK YOU------

Anda mungkin juga menyukai