Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEKNIK – TEKNIK BIMBINGAN DAN KONSELING

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu :

Dr. Muhammad Minan Chusni, M.Pd.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Nisa Fauziah : 1212070077


Nahla Nailur Rahmi
: 1212070069
Much Rizki Akbar Fauzi
Muhammad Rezza Adiyatna : 1212070055

: 1212070069

Jurusan Pendidikan Fisika

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan


Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bimbingan dan Konseling, dengan judul: "
Teknik – Teknik Bimbingan Dan Konseling"

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, kritik dan saran sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk kritik, saran dan masukan yang membangun dari berbagai
pihak.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya.

Bandung, 28 Maret 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
2.1 Teknik – teknik Bimbingan dan Konseling 3
2.2 Kelebihan dan Kekurangan dari Teknik – teknik Bimbingan dan Konseling 4
2.3 Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyesuaian teknik Bimbingan Konseling 6
BAB III 8
PENUTUP 8
3.1. Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA 9

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan penunjang yang penting dalam sebuah
sistem atau proses pendidikan. Dalam perkembangannya Bimbingan dan Konseling
mengalami beberapa perubahan dalam penyebutan dan tugas yang dikerjakannya.
Perkembangann Bimbingan dan Konseling sudah sangat baik pada tahun 2001 yang
dimana di dunia internasional belum ada yang menerapkan konselor di sekolah. Pada
waktu itu setiap pekerjaan konselor ditangani oleh pendidik ataupun guru masing –
masing, hingga pada akhirnya gerakan Bimbingan dan Konseling di sekolah mulai
berkembang seiring dengan perkembangan era Revolusi Industri.
Dalam masyarakat modern, masalah psikologis dan sosial semakin kompleks
dan beragam. Masalah seperti stres, kecemasan, depresi, dan kekerasan dapat
mempengaruhi kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh
karena itu, bimbingan dan konseling sangat penting untuk membantu individu
mengatasi masalah ini dan membangun kekuatan diri mereka. Dalam makalah ini,
akan dibahas beberapa teknik bimbingan konseling yang sering digunakan di
Indonesia, serta referensi-referensi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
mempelajari teknik-teknik tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja yang menjadi teknik dasar dalam Bimbingan dan Konseling ?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam teknik – teknik
Bimbingan Konseling?
3. Bagaimana faktor yang perlu di pertimbangkan dalam teknik Bimbingan
Konseling?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Teknik – teknik dalam Bimbingan dan Konseling .
2. Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam teknik
Bimbingan dan Konseling.
3. Untuk mengetahui faktor yang perlu dipertimbangkan dalam teknik Bimbigan
dan Konseling

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Teknik – teknik Bimbingan dan Konseling
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
CBT merupakan teknik bimbingan konseling yang berfokus pada pola pikir
dan perilaku individu. Teknik ini bertujuan untuk membantu individu
memahami pola pikir yang tidak sehat dan perilaku yang tidak produktif, dan
mengajarkan cara-cara baru untuk mengatasi masalah tersebut. CBT
menggunakan pendekatan terstruktur dan sistematis, serta menggunakan
strategi-strategi tertentu seperti terapi sosial, terapi intervensi kognitif, dan
terapi perilaku. (Nurhayati, 2018)
2. Terapi Naratif
Terapi naratif adalah teknik bimbingan konseling yang berfokus pada
penggunaan cerita sebagai alat untuk membantu individu memahami diri
mereka sendiri dan masalah yang mereka hadapi. Tujuan utama dari terapi
naratif adalah membantu individu membangun pemahaman yang lebih baik
tentang pengalaman hidup mereka dan cara mereka memandang diri mereka
sendiri dalam konteks tersebut. Teknik ini mengajarkan individu untuk melihat
masalah mereka dari sudut pandang yang berbeda, serta memberikan alat
untuk mengubah cara individu memandang diri mereka sendiri dan kehidupan
mereka. (Kusumawardhani, 2018)
3. Psikodrama
Psikodrama adalah teknik bimbingan konseling yang melibatkan individu
dalam situasi dramatis dan interaktif dengan tujuan untuk mengungkapkan
perasaan dan pemikiran yang tersembunyi. Teknik ini mengajarkan individu
untuk memperkuat pengalaman mereka dan mengembangkan kreativitas, serta
mempromosikan perubahan dan pertumbuhan personal (Setyanti, 2019).
4. Sandplay
Sandplay adalah teknik bimbingan konseling yang menggunakan pasir, air,
dan figur sebagaialat untuk membantu individu memperlihatkan perasaan dan
pikiran mereka yang tersembunyi. Teknik ini berfokus pada kreativitas dan
imajinasi, serta membantu individu untuk mengakses dan memahami bagian-
bagian dari diri mereka yang tersembunyi atau terlupakan. Sandplay sering
2
digunakan dalam terapi anak-anak, namun dapat juga diterapkan pada orang
dewasa (Malau, 2019).
5. Solution-Focused Brief Therapy (SFBT)
SFBT adalah teknik bimbingan konseling yang berfokus pada solusi dan
tujuan individu. Teknik ini menekankan pada kemampuan individu untuk
mengidentifikasi dan mengimplementasikan solusi yang praktis untuk masalah
yang mereka hadapi. SFBT berfokus pada kekuatan individu dan
mempromosikan pertumbuhan dan perubahan (Rachman, 2016).

2.2 Kelebihan dan Kekurangan dari Teknik – teknik Bimbingan dan Konseling
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari beberapa teknik bimbingan
konseling yang sering digunakan:

1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT) (Cuijpers, 2019)


Kelebihan:
a) Fokus pada pemikiran dan perilaku yang konkrit
b) Dapat diterapkan pada berbagai masalah psikologis seperti depresi, kecemasan, dan
trauma
c) Sudah banyak diteliti dan terbukti efektif dalam mengurangi gejala-gejala psikologis
d) CBT juga dapat diadaptasi untuk digunakan dalam bimbingan konseling kelompok

Kekurangan:
a) Tidak efektif pada beberapa jenis masalah psikologis seperti gangguan
kepribadian.
b) Terkadang terlalu fokus pada pemikiran dan perilaku sehingga mengabaikan
faktor lingkungan dan sosial yang memengaruhi
c) Memerlukan waktu yang cukup lama dalam penggunaannya
2. Terapi Naratif (White, 2007)

Kelebihan:

a) Mendorong klien untuk membentuk cerita hidup yang lebih positif.


b) Menekankan pada pentingnya makna dalam kehidupan seseorang.
c) Dapat diterapkan pada berbagai masalah psikologis seperti depresi, kecemasan, dan
trauma

3
d) Dapat memberikan rasa memiliki kontrol dan mengurangi perasaan keterasingan pada
klien

Kekurangan:

a) Tidak cocok untuk individu yang lebih menyukai pendekatan yang lebih konkret.
b) Terkadang terlalu fokus pada cerita hidup klien sehingga mengabaikan faktor
lingkungan dan sosial yang memengaruhi
c) Memerlukan waktu yang cukup lama dalam penggunaannya

3. Psikodrama (Blatner, 2014)

Kelebihan:

a) Menggunakan dramatisasi untuk membantu klien memahami dan mengatasi masalah


mereka.
b) Dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan interpersonal.
c) Dapat digunakan dalam bimbingan konseling kelompok

Kekurangan:

a) Tidak cocok untuk individu yang lebih menyukai pendekatan yang lebih konkret.
b) Dapat terasa terlalu dramatis untuk beberapa individu.
c) Memerlukan waktu yang cukup lama dalam penggunaannya
d) Menggunakan simbol untuk membantu klien memahami dan mengatasi masalah
mereka.
e) Dapat membantu meningkatkan kreativitas dan imajinasi klien
f) Cocok untuk individu yang kesulitan dalam mengungkapkan emosi secara verbal
4. Sandplay

Kelebihan:

a) Memungkinkan klien untuk bereksplorasi secara simbol.


b) Menggunakan simbol untuk membantu klien memahami dan mengatasi masalah
mereka.
c) Dapat membantu meningkatkan kreativitas dan imajinasi klien.
d) Cocok untuk individu yang kesulitan dalam mengungkapkan emosi secara verbal

4
Kekurangan:

a) Memerlukan keterampilan khusus dan pelatihan untuk menggunakan teknik ini secara
efektif.
b) Terkadang terasa terlalu lambat dan kurang konkret untuk beberapa individu
c) Tidak efektif pada beberapa jenis masalah psikologis seperti gangguan kepribadian

5. Solution-Focused Brief Therapy (SFBT) (Kim.dkk, 2016)

Kelebihan:

a) Fokus pada solusi dan harapan yang konkrit.


b) Dapat memberikan hasil yang cepat dan efektif dalam beberapa sesi terapi.
c) Meminimalkan risiko kelelahan terapeutik karena fokus pada solusi

Kekurangan:

a) Tidak cocok untuk individu dengan masalah psikologis yang lebih kompleks dan
dalam.
b) Terkadang terlalu fokus pada solusi sehingga mengabaikan faktor lingkungan dan
sosial yang memengaruhi.
c) Memerlukan terapis yang berpengalaman dalam teknik ini untuk digunakan secara
efektif

2.3 Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyesuaian teknik Bimbingan


Konseling
Penyesuaian teknik bimbingan konseling sesuai dengan individu yang dibimbing
merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan layanan bimbingan konseling
yang efektif. Setiap individu memiliki karakteristik, kebutuhan, dan masalah yang
berbeda-beda, sehingga penyesuaian teknik yang tepat dapat membantu mencapai
hasil yang lebih baik dalam proses bimbingan konseling (Gladding, 2017).
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyesuaian teknik bimbingan
konseling antara lain (Corey,2017)
1) Kepribadian individu
Setiap individu memiliki kepribadian yang unik, yang mempengaruhi cara
individu memahami dan merespon informasi yang diberikan oleh konselor.

5
Oleh karena itu, konselor harus menyesuaikan teknik bimbingan konseling
dengan kepribadian individu yang dibimbing.
2) Kebutuhan individu
Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam menghadapi
masalah yang dihadapinya. Konselor harus memahami kebutuhan individu
tersebut dan menyesuaikan teknik bimbingan konseling dengan kebutuhan
tersebut.
3) Jenis masalah.
Masalah yang dihadapi oleh individu juga dapat mempengaruhi pemilihan
teknik bimbingan konseling yang tepat. Beberapa masalah mungkin
membutuhkan teknik yang lebih kognitif, sementara yang lain mungkin
membutuhkan teknik yang lebih emosional.

6
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam melakukan bimbingan dan konseling terdapat beberapa teknik yang harus
dikuasai, diantaranya: Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Terapi Naratif, Psikodrama,
Sandplay, dan Solution-Focused Brief Therapy (SFBT). Akan tetapi, dari beberapa teknik
tersebut tentunya terdapat kekurangan dan kelebihan karena itulah, teknik yang
dilakukan dalam bimbingan dan konseling perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan
faktor-faktor seperti kepribadian individu, kebutuhan individu, dan jenis masalah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Blatner, A. (2014). Foundations of psychodrama. Springer Publishing Company.

Corey, G. (2017). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy (10th ed.).
Brooks/Cole Publishing.

Cuijpers, P., Reijnders, M., & Huibers, M. J. (2019). The role of common factors in
psychotherapy outcomes. Annual review of clinical psychology, 15, 207-231.

Gladding, S. T. (2017). Counseling: A Comprehensive Profession (8th ed.). Pearson


Education.

Malau, R.J. (2019). SANDPLAY THERAPY UNTUK MENURUNKAN GANGGUAN


STRES PASCA TRAUMA PADA ANAK PENYINTAS BOM BUNUH DIRI. Jurnal
Psikologi Klinis Indonesia. Vol 4 No 1

Nurhayati, R. W. (2018). CBT: Terapi Kognitif Perilaku. PT Gramedia Widiasarana


Indonesia.

Mulyati, S. (2018). Bimbingan Konseling Kognitif Perilaku untuk Kesehatan Mental. PT


Indeks.

Homeyer, L. E., & Sweeney, D. S. (2011). Sandtray therapy: A practical manual. Routledge.

Solution-Focused Brief Therapy (SFBT)

Kim, J. S., Franklin, C., & Franklin, T. (2016). Solution-focused brief therapy: implications
for counseling practice in schools. Journal of counseling & development, 94(4), 396-403.

Kusumawardhani, A. (2018). Bimbingan Konseling Naratif. Universitas Negeri Yogyakarta.

Suyanto, E. (2019). Terapi Naratif: Konsep dan Aplikasi dalam Bimbingan dan Konseling.
Penerbit PT Bumi Aksara.

Setyanti, C. S. (2019). Psikodrama dalam Bimbingan dan Konseling. PT Indeks.

Soedjarwo, R. (2016). Psikodrama: Terapi dan Pendidikan. Gava Media.

Haryanto, K. D. (2018). Sandplay: Menjelajahi Kedalaman Diri. PT Bhuana Ilmu Populer.

8
Gestalt Therapy: Bimbingan dan Konseling oleh Novi Arianti (2018) dan “Terapi Gestalt:
Konsep, Prinsip, dan Aplikasi” oleh Haryono (2016).

Rachman, AN (2016). SFBT: Pendekatan Baru untuk Konseling. Jakarta: PT Gramedia


Widiasarana Indonesia.

Umar Basyuni (2016). Eksistensialisme: Filsafat Hidup, Terapi, dan Bimbingan Konseling.
Penerbit PT Bumi Aksara.

White, M. (2007). Maps of narrative practice. W. W. Norton & Company

Zulkifli (2017). Bimbingan Konseling Eksistensial: Konsep, Teori, dan Aplikasi. Penerbit PT
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai