Anda di halaman 1dari 39

TUGAS KELOMPOK

TIM KERJA DAN PERILAKU KELOMPOK

TUGAS KELOMPOK
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas
Mata Kuliah Manajmen Sumber Daya Manusia
Program Studi Teknik Dan Manajemen Informatika
AMIK TRI DHARMA PALU

Oleh kelompok 6

1. Moh. Rizal Nani (20212015)


2. Relton Elvis (20212064)
3. Nurul Hikmah (20212041)
4. Suci Septiani (20212004)
5. Asriyani (20212054)
6. Dolce Florensi (20212055)
7. Alda Arnelita (20212056)
8. Guventianton (20212057)
9. Anda (20212061)
10. Dhea Setyawaty (20212030)
11. Fadilah (20212010)
12. Jelvi Fransiska (20212013)
13. Nia Sulistiawa (20212018)

DOSEN PEMBIMBING
Aco Lele, S.Kom.,M.M

PROGRAM DIPLOMA III (D3)


JURUSAN TEKINIK INFORMATIKA DAN MANAJEMEN
INFORMATIKA
AMIK TRI DHARMA PALU
TAHUN 2022
i

KATA PENGANTAR

Allhamdulillahorobbilalamin Puji Syukur Atas Semua Limpahan Rahmat Dan


Hidayah Allah Swt Yang Telah Memberikan Kesempatan Kpada Kami , Sehingga Kami
Dapat Menyelesaikan Makalah Tentang “Tim Kerja Dan Perilaku Kelompok” Terimakasi
Kami Sampaikan Kepada Bapak Aco Lele, S.Kom,.M.M Selaku Dosen Pembibmbing
Mata Kuliah Manajamen Sumber Daya Manusia Yang Telah Membimbing Dalam
Menyelesaikan Makalah Ini. Penulisan Makalah Ini Masih Jauh Dari Sempurna Oleh
Karna Itu, Kami Sangat Terbuka Atas Segala Kritik Dan Saranyang Bersifat Membangun
Demi Menyelesaikan Makalah Yang Lebih Baik Kedepanya. Semoga Makalah Ini Dapat
Bermanfaat Bagi Setiap Pembacanya.

Palu 03 juli 2022

Penulis

Kelompok 6

i
ii

DAFTAR ISI 1
KATA PENGANTAR i
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Pembahasan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Kelompok dan Tim Kerja 3
2.2 Pengertian Kelompok 4
2.3 Kebutuhan Tim Kerja yang Berkompetensi 4
2.4 membangun kontruksi tim kerja 7
2.5 Perbedaan Kelompok dan Tim Kerja 9
2.6 Tipe Tim Kerja 11
2.8 Kemampuan Bekerja dalam Tim 12
2.9 Kerja sama tim yang efektif menurut Kreitner dan Kinicki 14
2.10 Membangun Tim Kerja 14
2.11 Tim Kerja dan Rotasi Pekerjaan 15
2.12 Tim dan Kualitas Manajemen 20
BAB III PENUTUP 21
3.1 Kesimpulan 21
DAFTAR PUSTAKA 22
iii

DAFTAR TABEL

Tabel

2.4: bentuk tim kerja yang focus dalam memecahkan masalah

2.3: kontinum untuk mengklarifikasikan produk produk baru

2.11: Karakteristik system rotasi pekerjaan yang efektif

2.11.1: pergerakan garis kompetensi yang terus meningkat

2.11.2: pergerakan garis kompetensi yang bersifat fluktuatif

Tambahkan daftr tabel dan gambar

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesendirian apapun bentuknya cenderung menghasilkan suatu kelemahan,

ketidakmampuan, keterasingan dan bahkan membawa kehancuran. Setiap

individu pasti memiliki sisi lemah dan sisi kuatnya. Namun kita sering

mempersoalkan kelemahan  orang lain dan terlalu sombong dengan kekuatan diri.

Sudah saatnya kita mengubah perilaku demikian. Dewasa ini sangat populer

adalah adanya sebuah tim. Tim jelas berbeda dengan kelompok.  Katzenbach dan

Smith mendefinisikan Tim sebagai sekelompok kecil orang dengan keterampilan

yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk maksud bersama, menghasilkan

tujuan-tujuan, dan pendekatan bersama dimana mereka mengikatkan diri dalam

kebersamaan tanggung jawab. “Bukti menunjukkan bahwa lazimnya kinerja tim

lebih unggul daripada kinerja individu bila tugas yang harus dilakukan menuntut

keterampilan, penilaian dan pengalaman yang bervariasi”.Banyak perusahaan

yang menggunakan tim untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Manajemen

telah menemukan bahwa tim lebih tanggap dan responsif terhadap masalah

karena tim memiliki kemampuan untuk cepat berkumpul, menyebar, fokus, dan

membubarkan diri. Menciptakan tim yang efektif adalah hal yang sangat sulit

untuk dilakukan. Ada beberapa komponen penting untuk menciptakan tim yang

efektif, yaitu rancangan pekerjaan, komposisi tim, sumber dan pengaruh

kontekstual lain yang membuat tim menjadi efektif, serta variabel proses yang

mencerminkan sesuatu yang terjadi dalam tim yang mempengaruhi efektivitas.

Akhirnya, tim yang efektif memiliki anggota yang setia pada tujuan bersama,

1
2

tujuan khusus tim, anggota yang percaya terhadap kemampuan tim, level konflik

yang dapat dikelola, serta tingkat kemalasan sosial yang minim.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian kelompok dan tim kerja?

2.      Apa perbedaan kelompok dengan tim kerja?

3.      Bagaimana cara membangun tim kerja?

1.3 Tujuan Pembahasan

1.      Mengetahui pengertian kelompok dan tim kerja.

2.      Mengetahui perbedaan kelompok dengan tim kerja.

3.      Mengetahui cara membangun tim kerja.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelompok dan Tim Kerja

1. Pengertian Tim

dalam konsep organisasi modern kemampuan bekerja dalam tim dapat dianggap

salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki. Karena pada saat ini kekompakan

dianggap jauh lebih penting dibandingkan kemampuan bekerja secara terpisah.

Salah satu kekuatan ketika jaringan yang dimiliki seperti mitra bisnis menaruh

harapan tinggi karena melihat kemampuan bekerja dalam satu tim secara solid.

Sehingga salah satu pertanyaan yang sering diajukan dalam tes interview adalah

tentang kemampuan dan kesediaan bekerja dalam satu tim. Pada bab ini kita akan

membahas tentang tim kerja dan perilaku kelompok dalam berbagai sudut

pandangnya. Menurut Burn (2004) istilah tim didefinisikan sebagai sebuah

kelompok kerja yang terdiri dari beberapa orang dengan kompetensi yang setara,

dimana mereka bekerja secara interdependen/ketergantungan dalam

melaksanakan pekerjaan di satu organisasi. Hare (dalam Burn 2004)

menyebutkan bahwa sesama tim adalah kelompok, tetapi tidak semua kelompok

dapat dikategorikan sebagai tim. Di sini, istilah tim merujuk pada kelompok kerja

yang terdiri dari beberapa individu yang memandang diri mereka, dan dipandang

oleh lingkungan kerjanya, sebagai sebuah kesatuan sosial. Menurut Snow (1992),

Johnson (2000) dan Cummings dan Worley (2001), tim (team) adalah satu set

interaksi interpersonal yang terstruktur untuk mencapai sasaran yang telah

ditentukan. Tim terdiri dari dua orang atau lebih individu yang (a) menyadari

adanya interdependensi yang positif dalam mencapai sasaran bersama, (b) saling

3
4

berinteraksi, (c) menyadari siapa saja yang menjadi anggota dan bukan anggota

tim, (d) memiliki peran atau fungsi spesifik dalam menampilkan performa, dan

(e) memiliki masa keanggotaan yang terbatas. Jadi dapat disimpulkan bahwa tim

adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan

mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga

komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang – orang

dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang – orang dalam sebuah

tim memiliki tujuan kinerja yang sama.

2.2 Pengertian Kelompok

Tim kerja adalah sekumpulan orang yang memiliki kesamaan visi dan misi

yang bekerja dalam usaha melaksanakan terwujudnya pekerjaan tersebut.

Pembentukan tim kerja dilakukan karena ada keinginan untuk

mempercepat suatu pekerjaan agar terlaksana sesuai dengan waktu yang

ditargetkan. Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan

kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai

tujuan bersama. Menurut De Vito (1997) kelompok merupakan

sekumpulan individu yang cukup kecil bagi semua anggota untuk

berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan satu

sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam

organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan

norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apa yang

dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggotanya. ·

Kelompok mempunyai karakteristik sebagai berikut : (1) Terdiri dari dua


5

orang atau lebih, (2) Berinteraksi satu sama lain, (3) Saling membagi

beberapa tujuan yang sama, (4) Melihat dirinya sebagai suatu kelompok.

Kesimpulan dari berbagai pendapat ahli tentang pengertian kelompok

adalah kelompok tidak terlepas dari elemen keberadaan dua orang atau

lebih yang melakukan interaksi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan bersama.

2.3 Kebutuhan Tim Kerja yang Berkompetensi

Dalam membangun suatu organisasi yang bernilai kompetitif dan mampu

memberikan hasil kerja yang berkualitas maka kebutuhan pembentukan

tim kerja dirasa sebagai sesuatu yang mutlak untuk diciptakan. Beberapa

perusahaan baik dalam Skala nasional dan internasional ditargetkan untuk

memiliki tim kerja yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan-

persoalan dengan berbagai tingkat kesulitannya. Artinya suatu pekerjaan

dilaksanakan oleh mereka yang memiliki kompetensi yang berbeda-beda.

Setiap perbedaan itu diukur berdasarkan keilnnuan dan pengalaman

(experience). Dimana pengukuran tersebut diukur berdasarkan hasil tes

dan juga pemantauan selama yang bersangkutan bekerja disana. Konsep

the right man and the right place dianggap sebagai konsep yang paling

representatif untuk bisa mewujudkan pembentukan tim kerja yang

kompetensi. Salah satu hasil dari kompetensi adalah lahimya produk-

produk yang bet-nilai inovasi. Jim Burke mengundurkan diri sebagai CEO
6

dari Johnson dan Johnson pada tahun 1989, tetapi ia meninggalkan sebuah

warisan yang melahirkan Inovasi.l) Inovasi dilahirkan oleh orang-orang

yang berani, karena keberanian berfikir out ofbox menyebabkan lahimya

inovasi. Penyaringan ide diperlukan dan wajar jika ada beberapa ide yang

ditolak dengan alasan tidak bisa diterapkan. Artinya konsep inovasi

memilih yang terbaik dari berbagai ide tersebut. Sifat selektif memang

diperlukan apalagi jika menyangkut dengan pemilihan bentuk bisnis

tentunya itu nanti akan diikuti dengan implikasi dari bisnis yang dipilih

tersebut seperti untung dan rugi. Ada adegium yang berlaku di dunia

inovasi bahwa sesuatu yang disebut hari ini barang baru maka esok hari itu

disebut sebagai barang lama. Artinya inovasi tidak berhenti sebatas hari ini

tapi harus terus berkarya dan berkarya terus. Secara tegas Daniel Tumiwa,

Country Manager PT Multiply Indonesia mengatakan, "Konsumen lebih

cepat maju dibandingkan brand," ujarnya.)

Inovasi Inovasi inovasi

Tiada henti Tiada henti secara yang terputus

dinamis

Hanya memiliki Mempunyai beberapa Melibatkan

sedikit pengruh yang pengaruh yang pembetukan pola

menggangu terhadap mengaggu terhadap pemakaian yang baru


7

pola pemakaian yang pola pemakaian yang dan penciptaan

sudah ada sudah ada produk– produk yang

sebelumnya tidak

terkenal

Table 2.3: kontinum untuk mengklarifikasikan produk produk baru

Pada kasus yang memiliki tingkat kerumitan tinggi maka suatu organisasi

perlu nwmbentuk tim kerja yang dianggap memiliki kotnpetensi tinggi.

Termasuk bisa saja melakukan perekrutan dari luar organisasi jika itu

diperlukan, misalnya perekrutan dari kalangan konsultan. Artinya fokus

dan substansial nya adalah menyelesaikan masalah. Pembentukan tim

kerja sudah pasti memiliki anggaran (budget) untuk mewujudkan semua

itu, dan jika anggaran yang telah disediakan tidak mampu diselesaikan

sesuai dengan waktunya. Maka bagi pihak manajemen ini berarti

pemborosan atau terjadinya loss budget. Atas dasar pemikiran yang seperti

itu maka tidak heran jika setiap perusahaan sangat mengedepankan konsep

karyawan Yang berkompetensi. Kualitas kompetensi dipengaruhi oleh

banyak faktor, secara umum ada 2 (dua) faktor yang membentuk

kompetensi seseorang, yaitu:

a) Reference. Ini bersumber dari jenjang pendidikan termasuk Iatar

belakang dimana yang bersangkutan memperoleh pendidikannya.

Seperti dalam negeri atau luar negeri dan universitas mana ia


8

menjalani pendidikan tersebut serta siapa yang menjadi dosen

pembimbing selama ia menempuh pendidikan tersebut.

b) Experience. Ini menyangkut dengan seberapa banyak pengalaman

yang dimiliki. Ketika seseorang dilahirkan dari keluarga pebisnis maka

tentu semenjak awal diskusi topik bisnis di keluarganya telah terjadi,

dengan begitu mindset yang terbentuk dibenak anak tersebut selalu

dalam konteks keputusan bisnis. Sehingga ketika ia melamar bekerja

atau memimpin perusahaan ini menjadi sesuatu yang bersifat continue.

Dalam konteks lebih dalam, maka tugas untuk memperoleh tenaga kerja

yang memiliki kompetensi tinggi menjadi tanggungjawab utama bagian

human resource development (HRD). Pada abad ke-21 organisasi,

khususnya HRD dihadapkan oleh beberapa tantangan 4) Tantangan-

tantangan ini meliputi: (1) globalisasi, (2) keragaman tenaga kerja yang

meningkat, (3) kebutuhan akan kepemimpinan, (4) menghilangkan

kesenjangan keterampilan, (5) nilai pengetahuan yang semakin meningkat

kesadaran, (6) teknologi baru, (7) penekanan kualitas, (8) memenuhi

kebutuhan untuk pembelajaran secara individual, dan (9) memfasilitasi

pembelajaran organisasi.5)

2.4 Membangun kontruksi tim kerja


9

Kompetensi dianggap sebagai daya saing. Dan kumpulan orang yang

memiliki kompetensi menyebabkan terbentuknya organisasi yang

berkompetensi. Dalam bahasa yang sederhana kita sering orang-orang

yang berteman dengan mereka-mereka yang visi dan misi yang sanna.

Tentu disini menjadi pertanyaan yang menarik apa tujuan itu semua

dilakukan Salah satu tujuan umum adalah agar mereka dapat mencapai

cita-cita yang diinginkan. Dan cita-cita itu harus dibangun berdasarkan

konsep. Salah satu konsep membangun cita-cita mengharuskan seseorang

memiliki konstruksi yang kuat, sehingga ketika ia dikelilingi oleh mereka-

mereka yang memiliki visi dan misi yang sama memungkinkan konstruksi

tersebut semakin lama semakin kuat. Salah satu penolakan pada era

sekarang ini adalah tingginya persaingan bisnis diantara sesama

perusahaan sejenis, bahkan kekalahan dalam persaingan tersebut terjadi

karena lemahnya pemahaman dalam melihat arah pergerakan bisnis yang

terjadi di masa yang akan datang. Lihatlah Sony, mendominasi bisnis alat

pemutar musik portabel selama beberapa dasawarsa, dan kemudian

mengabaikan revolusi digital sehingga kini dipaksa untuk berjuang keras

mengejar ketertinggalan nya dari Aple.6) Atau Ford dan General Motors,

yang tidak seperti Toyota dan Honda terlalu enggan berinvestasi di dalam

teknologi hibrid.7) Bahkan MTV, yang pernah menjadi media kesayangan

para pengiklan karena memiliki nama yang paling keren di industrinya,

harus berjuang agar tetap relevan di tengah persaingan dari jejaring online
10

dan situssitus video seperti MySpace, Facebook, dan YouTube.S) Dan

berbagai media lainnya yang nantinya akan terus muncul seiring dengan

meningkatnya tingkat kreativitas masyarakat. Beberapa kesalahan yang

menyebabkan konstruksi menjadi lemah adalah ketika pemilihan rekan

atau mitra dilakukan secara tidak selektif. Kekuatan selektif itu terdapat

pada leader (pemimpin) dan Pemimpin yang baik ketika ia mampu

membuat tumbuhnya budaya kePemimpinan di seluruh anggota

kelompoknya. Jika seluruh anggota kelompok memiliki jiwa leader

(kepemimpinan) maka memungkinkan Organisasi tersebut bisa bekerja

tanpa harus diawasi dengan sangat ketat. Selama ini sering pimpinan

dituntut untuk harus mengawasi jalannya setiap pekerjaan tersebut dengan

fulll (penuh). Maka kondisi ini menyebapkan energi yang dikeluarkan

sangat besar. Seharusnya ia dapat łnengawasi jalannya pekerjaan pada

saat-saat tertentu. Ini terjadi umumnya disebabkan karena pimpinan tidak

begitu percaya dengan apa yang dikerjakan di lapangan. Kajian dasarnya

(base analysis) terjadi karena yang bersangkutan sebenarnya tidak

memiliki jiwa kepemim_ pinan yang benar-benar full atau dengan kata

lain ia tidak memiliki kepercayaan diri sebagai seorang pemimpin.

Pemimpin adalah mereka yang tumbuh dengan rasa percaya diri yang

kuat. Kekuatan rasa percaya diri tersebut merupakan bentuk konstruksi

dasar yang kuat, kekuatannya mampu mempengaruhi jalannya pekerjaan

organisasi secara lebih jauh. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk

mewujudkan ini jika dibangun leadership culture (budaya kepemimpinan)


11

di kalangan manajemen perusahaan. Jadi jika kita simpulkan maka

konstruksi tim kerja dibangun oleh pemimpin dan pemimpin yang baik

adalah pemimpin yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Rasa

percaya diri yang tinggi akan menumbuhkan semangat kepemimpinan

pada seluruh karyawannya. Dengan begitu diharapkan budaya

kepemimpinan Iahir dari proses semua ini.

Gambar 2.4: bentuk tim kerja yang focus dalam memecahkan masalah

Salah satu bentuk kepen)ilikan yang harus dimiliki Olch tim kcrja adalah pahann

akan konsep strategi bisnis. Bis;nis tanpa strategi ibarat nasi tanpa lauk-pauk,

artinya tidak memiliki daya tarik untuk mengundang konsu:nen nwncicipi produk

tersebut. Dan salah satu strategi bisnis yang paling dikenal yaitu Michael Porter

111enjelaskan akan betapa pentingnya aplikasi strategi dalam bisnis. Michael

porter dari Harvard Graduate School Of Business berargunwntasi bahwa tidak

suatu perusahaan dapat berprestasi secara berhasil pada tingkat di atas rata-rata

dengan mencoba untuk menjadi segala-galanya bagi semua orang.9) la

mengusulkan agar manajemen memilih strategi yang akan memberikan


12

organisasinya suatu keunggulan bersaing (competitive advantage).10) Manajemen

dapat memilih salah satu dari 3 strategi: kepemimpinan dalam biaya, diferensiasi,

dan fokus.ll) Yang mana yang dipilih oleh manajemen bergantung pada kekuatan

organisasi dan kelemahan pesaingnya.12) manajemen harus menghindari posisi

dimana ia harus bertarung habishabisan dengan semua pihak dalam industri.13)

Sebaliknya, Organisasi itu harus mengetengahkan kekuatan yang tidak dimiliki

pesaingnya.14)

2.5 Perbedaan Kelompok dan Tim Kerja

Stephen P. Robbins melakukan pembedaan antara Kelompok Kerja

dengan Tim Kerja berdasarkan 4 variabel yaitu: Sasaran, Sinergi,

Akuntabilitas, dan Keahlian.

a) Sasaran

1) Kelompok   : Berbagi informasi, saling membantu membuat 

keputusan kinerja masing-masing. Tdk rata kiri dan kanan

2) Tim : Kebutuhan kerja kolektif, saling membantu demi usaha bersama.

a) Sinergi

1) Kelompok  : Netral (kadang negatif)

2) Tim             : Positif melalui usaha yang terkoordinasi


13

a) Akuntabilitas

1) Kelompok : Individu tidak saling melengkapi

2) Tim : Individual dan saling melengkapi

4. Keahlian

1) Kelompok   : Acak dan jarang

2) Tim             : Saling mengganti

Kelompok dan tim bukan merupakan hal yang sama persis, ada perbedaan

antara kelompok kerja dengan tim kerja. Kelompok kerja berinteraksi untuk

berbagi informasi dan saling membantu membuat keputusan kinerja masing-

masing bukan dalam rangka kebutuhan kinerja kolektif dalam usaha bersama,

juga tidak ada sinergi positif kecuali semata-mata merupakan sajian akhir dari

kontribusi individu dari anggota kelompok tersebut. Tim kerja menghasilkan

sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha individu memberikan

tingkat kinerja lebih besar daripada jumlah individu tersebut. Tim dibentuk

manajemen untuk mencari sinergi positif yang membuat mereka

meningkatkan kerja. Penggunaan tim yang ektensif menciptakan potensi bagi

organisasi untuk menghasilkan output yang lebih besar tanpa peningkatan

dalam input.

Perbedaan Kelompok dan Tim, sebagai berikut:


14

KELOMPOK

a) Anggota beranggapan pengelompokan hanya sekedar administrasi.

b) Pendekatan hanya sebagai tenaga bayaran.

c) Mengerjakan tugas bagian masing-masing masih harus diperintah.

d) Dalam penyampaian saran harus berhati-hati, karena dapat dianggap

sebagai upaya untuk memecah belah

e) Dalam penerapan hasil kerja sangat dibatasi oleh pemimpin.

f) Anggota tidak berperan aktif terhadap pengambilan keputusan.

TIM

a) Anggota menyadari ketergantungan satu sama lain,dan tidak mencari

keuntungan pribadi.

b) Adanya komitmen terhadap sasaran yang akan dicapai.

c) Rasa peka, atau sadar diri terhadap tugas masing-masing, yang dapat

dikontribusikan untuk keberhasilan.

d) Bekerja dalam suasana saling percaya, saran dapat diterima dengan

terbuka.

e) Penerapan hasil kerja sangat didukung oleh tim.

f) Anggota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Definisi-definisi ini membantu menjelaskan mengapa ada begitu banyak

organisasi yang akhir-akhir ini menyusun ulang proses kerja seputar tim.

Manajemen mencari sinergi positif yang memungkinkan organisasi


15

mereka untuk meningkatkan kinerja. Penggunaan tim secara ekstensif

menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak

hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Namun, perhatikan apa

yang kita sebut ‘potensi’. Tidak ada yang dengan sendirinya membuat

berbagi tim yang memastikan pencapaian sinergi positif. Hanya semata-

mata menyebut sebuah kelompok sebagai tim tidak otomatis

meningkatkan kinerjanya. Tim yang efektif memiliki berbagai

karakteristik umum. Apabila ingin mendapatkan peningkatan kinerja

organisasi dengan menggunakan tim, manajemen harus memastikan

bahwa tim-timnya memiliki karakteristik-karakteristik.

2.6 Tipe Tim Kerja

Colquitt, lepine, wesson (2011:376) mengelompokkan tim  menjadi 5 tipe

meliputi :

1. Work Teams

Work teams atau tim kerja dirancang untuk relatif permanen. Maksudnya

adalah untuk menghasilkan barang atau memberikan jasa, dan biasanya

memerlukan komitmen dari anggota mereka. Dalam work teams

tradisional, anggota mempunyai tugas pekerjaan sangat spesifik dan

pengambilan keputusan dibatasi pada aktivitas yang diperlukan oleh tugas

tersebut. Dan sebaliknya, anggota self-managed work teams tidak terikat


16

dalam tugas spesifik, mereka bersama-sama memutuskan bagaimana

mengorganisir diri mereka dan menjalankan perkerjaan tim.

2. Management Teams

Apabila work teams fokus dalam penyelesaian operasional utama tingkat

produksi dan tugas pelayanan, management teams berpartisipasi dalam

tugas tingkat manajerial yang  mempengaruhi seluruh organisasi.

Management teams terutama bertanggung jawab untuk mengordinasikan

aktivitas sub unit organisasi, membantu organisasi mencapai tujuan jangka

panjang.

3. Parallel Teams

Parallel teams terdiri dari anggota dari berbagai pekerjaan yang

memberikan rekomendasi pada manajer tentang masalah penting yang

berjalan paralel atau bersamaan dalam proses produksi organisasi. Parallel

teams hanya memerlukan komitmen paruh waktu dari anggota, dan

mereka dapat permanen atau temporer, tergantung pada tujuannya.

4. Project Teams

Project teams dibentuk untuk sekali tugas yang umumnya kompleks dan

memerlukan banyak masukan dari anggota dengan tipe berbeda dalam

pelatihan dan pengalaman. Beberapa anggota project teams bekerja penuh

waktu, sementara tim lain hanya memerlukan komitmen paruh waktu.

5. Action Teams
17

Action teams melakukan tugas yang umunya dalam waktu terbatas. Tetapi

tugas tersebut agak kompleks dan terjadi dalam konteks yang sangat

kelihatan pada audience atau sifatnya sangat menantang. Beberapa action

teams bekerja bersama untuk waktu yang lebih panjang.

2.7 Menciptakan Tim Yang Efektif

Kriteria untuk efektivitas tim kerja adalah performance dan viability.

Performance atau kinerja mudah diukur dari sampai mana tim dapat

menyelesaikan pekerjaan. Kriteria viability lebih tidak kentara dan mudah

diabaikan. Tim viablity menunjukkan kepuasan anggota tim dan

melanjutkan keinginan untuk memberikan kontribusi. Disisi lainnya,

efektivitas tim dapat dicapai melalui tim friendly organization, suatu

organisasi yang terbiasa mencapai tujuannya dengan menggunakan tim.

Tim kerja memerlukan sistem dukungan, mereka dapat kesempatan sukses

apabila dipelihara dan difasilitasi oleh organisasi.

2.8 Kemampuan Bekerja dalam Tim

Salah satu persoalan yang saat ini juga dianggap rumit dan harus

dipecahkan adalah sering ditemui kondisi dimana tidak semua orang

mampu bekerja dalam satu tim kerja secara solid. Padahal dalam era

modern salah satu penilaian kompetensi jika seseorang mampu bekerja


18

dalam satu tim kerja. Ketidakmampuan bekerja dalam satu tim kerja dan

hanya mampu bekerja sendiri ini sering disebut sebagai ketidakmampuan

beradaptasi dengan kelompok. Padahal masyarakat bisa maju jika

berkelompok bukan sendiri-sendiri. Ibarat sapu lidi akan menjadi sulit

untuk dipatahkan jika disatukan dan diikat dalam satu ikatan maka ini

akan sulit untuk dipatahkan. Maka tim kerja adalah sebuah kelompok kerja

Yang harus dilihat Sebagai kekuatan bukan sebagai hambatan dalam

bekerja. Memiliki kemampuan Yang lebih dibanding dengan beberapa

anggota tim Iain dapat dianggap sebagai potensi Yang harus terus dijaga

dan dikennbangkan. Sehingga dengan kemampuan pendekatan yang

dimiliki ia harus bisa mengajak teman-teman sesama satu tim untuk ikut

bergabung dengannya dan mengembangkan potensi tersebut secara

nnaksitnal. Sebuah tindakan yang tidak bijaksana ketika kemampuan yang

lebih tersebut dipakai untuk menyudutkan orang lain dengan tujuan agar

terlihat unggul diantara sesama anggota tim. Ini dapat dianggap sebagai

tindakan egois yang berusaha untuk menonjolkan diri namun tidak

bijaksana. Bijaksana (wisdom) dapat dianggap sebagai salah satu sifat

pemimpin. Apalagi jika sifat wisdom dimiliki oleh semua karyawan maka

leadership culture (budaya kepemimpinan) telah lahir semenjak dini. Salah

satu sifat yang harus dibangun untuk mampu bekerja dalam tim secara

solid adalah kepercayaan (trust). Membangun sifat kepercayaan

merupakan syarat mutlak dalam tim. Ada istilah dalam dunia bisnis

tentang rahasia perusahaan (secret of company). Menjaga rahasia


19

perusahaan dianggap sebagai bagian dari kewajiban perusahaan, setiap

perusahaan memiliki rahasia bagaimana membuat ia bisa maju dan

berkompetisi. Jika rahasia perusahaan diketahui oleh para pesaing maka

tentunya perusahaan akan sulit untuk kembali bersaing. Rahasia

perusahaan menggambarkan berbagai strategi perusahaan. Strategi dapat

didefinisikan sebagai penentuan dari tujuan dasar jangka panjang dan

sasaran sebuah perusahaan, dan penerimaan dari serangkaian tindakan

serta alokasi dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan

tujuan tersebut.15) Maka ketika strategi perusahaan diketahui artinya

kekuatan perusahaan akan diketahui. Misalnya perusahaan berencana

untuk mengembangkan produk jenis tertentU pada tahun depan, maka jika

rahasia ini diketahui oleh perusahaan pesaing memungkinkan produk

tersebut tidak jadi dikembangkan atau jika dikembangkan maka bisa saja

perusahaan lain telah mampu terlebih dahulu menciptakan produk sejenis.

2.9 Kerja sama tim yang efektif menurut Kreitner dan Kinicki

1. Maksud yang jelas.

2. Informalitas

3. Partisipasi

4. Menyimak

5. Ketidaksepakatan secara beradab


20

6. Keputusan berdasarkan konsensus

7. Komunikasi terbuka

8. Peran dan penugasan jelas

9. Kepemimpinan bersama

10. Hubungan eksternal

11. Keberagaman gaya

12. Penilaian diri

2.10 Membangun Tim Kerja

Menurut pendapat Richard Y. Chang dalam jurnal “Membangun

Kerjasama Tim(Team Building)” yang dimuat dalam bukunya

“Membangun Tim yang Dinamis”. Adapun tahapan perkembangan

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan arah (Drive)

Dalam tahap ini Tim harus memfokuskan pada misinya dan membuat

garis besar strategi yang akan ditempuh serta menetapkan tujuan,

prioritas dan prosedur kerja serta peraturan bagi Tim anda.

b) Bergerak (Strive)

Dalam tahap ini peran dan tanggung jawab anggota Tim ditetapkan

dengan jelas. Dalam tahap ini beberapa kendala akan dihadapi dengan
21

penuh bijaksana bersama dengan seluruh anggota Tim, sehingga

seluruh permasalahan dapat dihadapi dengan arif dan bijaksana.

b) Mempercepat gerak (Thrive)

Fase ini dimungkinkan untuk meningkatkan produktifitas secara

maksimal. Dalam memecahkan masalah menggunakan umpan balik

dari sesama anggota, manajemen konflik, kerja sama dan pembuatan

keputusan yang efektif. Penguasaan terhadap wilayah secara cepat dan

efektif dengan daya tahan yang tangguh.

b) Sampai (Arrive

Dengan kerja sama Tim yang kompak Tim akan mencapai puncak

dengan mengatasi semua kendala-kendala yang ada, akhirnya mencapai

prestasi yang luar biasa. Namun apabila dalam fase ini belum mencapai

puncak idealnya adalah meninjau kembali Tim anda dengan

melaksanakan konsolidasi upaya misalnya berkoordinasi secara

maksimal. Di samping itu perlu meninjau kembali sasaran-sasaran yang

telah ada, masih relevan atau tidak.

2.11 Tim Kerja dan Rotasi Pekerjaan

Salah satu kasus yang terjadi dalam lingkungan kerja timbulnya kebosanan

dan rasa tidak ada tantangan dalam bekerja, apalagi jika ini dialami oleh
22

kelompok underpressure, yaitu mereka yang sudah terbiasa bekerja di

bawah tekanan. Bagi mereka pekerjaan yang menarik adalah segala

sesuatu yang selalu bersifat baru dan terus baru. Sehingga kondisi

pekerjaan yang bersifat monoton dianggap sebagai bentuk pekerjaan yang

kurang mampu memberi kesenangan tersendiri. Dalam konteks kasus

seperti ini seorang pimpinan harus selalu jeli dalam melihat berbagai

kondisi ditempat pekerjaan. Salah satu tujuan pembentukan tim kerja

dibentuk untuk menyelesaikan pekerjaan dan mampu bekerja secara fokus.

Sehingga untuk terus mampu meningkatkan kemampuan dan kołnpetensi

para tim kerja maka rotasi pekerjaan menjadi salah satu pilihan keputusan

untuk diterapkan. Pembentukan tim kerja berpengaruh pada penguatan

hasil kerja. Artinya semakin berkompetensinya tim kerja maka semakin

mampu membuat suasana kerja menjadi semakin baik bisa membawa pada

dampak peningkatan value added (nilai tambah) pada perusahaan. Dampak

nilai tambah akan tercermin pada naiknya nilai saham perusahaan di pasar

serta semakin banyaknya mitra bisnis ingin bekerjasama. Dalam konteks

lebih jauh keputusan kerjasama yang diputuskan oleh para mitra bisnis

merupakan bentuk rasa simpati dan bangunan kepercayaan yang telah

tumbuh di kalangan para pebisnis terhadap perusahaan tersebut. Karena

kekuatan sebuah perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh bangunan yang

turut mendukung penguatan pada ondasi disekeliling perusahaan.

Termasuk pada saat perusahaan Inendirikan berbagai subsidiaries

company (anak perusahaan) yang tersebar di berbagai wilayah. Dari


23

catatan sejarah bisnis menyebutkan bahwa Golden Sach adalah sebuah

perusahaan investasi kelas dunia dan mereka memiliki anak perusahaan

yang tersebar di 60 negara di dunia. Kekuatan perusahaan mereka sangat

dipengaruhi oleh dukungan para mitra bisnis yang selalu merasa memiliki

keuntungan bergabung atau bekerjasama bisnis dengan mereka.

Bisnis tidak tumbuh dalam konteks yang bersifat win lose solution

(menang kalah) namun tumbuh dalam konteks win-win solution (menang

dan menang). Artinya setiap mereka yang berhubungan bisnis dengan

mereka selalu merasa ada rasa saling menyenangkan dan menguntungkan.

Ketika terbentuknya kondisi yang seperti itu maka bisnis bisa berlangsung

dalam bentuk yang lebih sustainable. Dalam kamus kepercayaan (trust)

terjelaskan jika kepercayaan tidak dibangun dalam waktu pendek namun

dibangun dalam proses yang bersifat jangka panjang. Karena berlangsung

secara jangka panjang maka kebutuhan pembentukan model trust yang

diharapkan adalah benar-benar yang merupakan aspirasi dari semua

mereka yang berhubungan dengan organisasi tersebut. Ruang lingkup

bisnis secara umum dibagi kepada dua bentuk, pertama manufacture

(pabrik) dan service (jasa). Kategori manufacture dapat diartikan jika

organisasi ini bekerja secara rutin untuk menghasilkan produk dalam

bentuk barang (goods) yang disiapkan Untuk dijual ke pasar dan jika tidak

terjual dalam jangka waktu yang ditentukan artinya melebihi dari

waktunya maka akan terjadi kadaluwarsa (expire). Lebih jauh ini telah

menimbulkan kerugian secara finansial.


24

Dalam ruang lingkup bisnis service (jasa) ini menyangkut dengan kUali

tas pelayanan yang sesuai dengan keinginan para konsumen. KOnsumen

dalam istilah bisnis adalah raja, maka melayani dan malnpu memberikan

kepuasan kepada konsumen cenderung bisa menimbulkan rasa siłnpati

pada perusahaan. Dengan begitu pembelian dan keuntungan perusahaan

akan terus terjadi peningkatan. Untuk mempertahankan kondisi seperti di

atas maka pembentukan tim kerja dapat dianggap sebagai salah satu solusi

yang tepat. Dalam artian tugas tim kerja untuk selalu memantau dan

meningkatkan nilai kompetensi perusahaan di pasar dapat dianggap

sebagai salah Satu dasar penguat untuk mendukung pelaksanaan ini. Dan

ketika tim kerja melakukan rotasi pekerjaan yang bersifat berpindah dari

satu tempat ke tempat yang lain maka memungkinkan dari waktu ke waktu

penguasaan kemampuan kerja mereka juga semakin meningkat. Dalam

kelompok tim kerja tersebut nantinya diharapkan mereka bisa menciptakan

kaderisasi yang terus mengawasi berlangsungnya perusahaan dari waktu

ke waktu secara stabil.

Rotasi pekerjaan digunakan untuk mengembangkan ketrampilan serta

1 memberi kepada karyawan pengalaman yang dibutuhkan untuk osisi

manajerial..

Karyawan memahami ketrampilan khusus yang akan dikembangkan


2
melalui rotasi

3 Rotasi pekerjaan digunakan untuk semua tingkat dan jenis karyawan


25

Rotasi pekerjaan dikaitkan dengan proses manajemen karir sehingga

4 karyawan mengetahui kebutuhan pengembangan yang diberikan

melalui masing-masing penugasasan kerja

5 Manfaat rotasi dimaksimalkan dan biayanya diminimalkan melalui

manajemen waktu rotasi untuk mengurangi biaya beban kerja dan

membantu karyawan memahami peranan posisi pekerjaan dalam

rencana pengembangan

6 Semua karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk

penugasan rotasi tanpaa memandang kelompok demografis

Table 2.11: Karakteristik system rotasi pekerjaan yang efektif

Ada banyak teori dan penelitian Yang menjelaskan bagaimana hubungan

rotasi pekerjaan dan peningkatan kompetensi kerja. Ketika suatu pekerjaan

dikuasai secara lebih banyak dan dalam kasus yang berbeda-beda maka semua

ini memiliki pengaruh besar pada peningkatan kompetensi manajer. sebagai

contoh manajer sumber daya manusia ditugaskan Pada kantor cabang di

Indramayu selanjutnya dipindahkan ke Kalirnantan Timur dan 3 (tiga) tahun

kemudian dipindahkan ke Makassar hingga pada 4 (empat) tahun selanjutnya

telah dipindahkan lagi ke Medan. Dalam masa rotasi pekerjaan seperti itu bisa

membuat manajer tersebut menguasai berbagai bentuk masalah yang

berpengaruh pada kematangan keputusan yang dihasilkan. Karena semakin

banyak kasus dan perbedaan tempat, budaya, pola pikir dan lain sebagainya

membentuk suatu model pengambilan keputusan yang jauh lebih baik dan
26

semakin baik. Beberapa permasalahan dalam lemahnya hasil pengambilan

keputusan sering dihasilkan oleh sebab kurangnya pengalaman (experience)

yang dimiliki. Sementara jika kita kembali kepada konsep kompetensi maka

kompetensi itu dibangun oleh dua dasar yang paling utama, yaitu:

reference,dan experience

Reference dan experience dilihat dua Sisi mata uang logam yang saling

menguatkan dan bekerja untuk mendukung terwujudnya keputusan yang

bernilai kompetensi. Dan Rotasi pekerjaan dapat dianggap sebagai salah satu

alasan untuk mendukung terwujudnya kedua bidang tersebut.

Gambar 2.11.1: pergerakan garis kompetensi yang terus meningkat

Pada gatnbar di atas dapat kita lihat bagaimana pergerakan garis

kotnpetensi (line of conlpetcnce) yang terus meningkat setiap Waktunya

atau bersifat constant growtll. Kondisi peningkatan yang bersifat Constant

grou'tll (perturnbuhan konstan) seperti ini terjadi umumnya disebabkan

oleh faktor lingkungan internal dan eksternal yang begitu mendukung


27

ditatnbah dengan kemampuan tim kerja yang sangat tinggi dalam

ketuatnpuan beradaptasi pada setiap perubahan lingkungan.

Namun kondisi ini bisa saja terjadi fluktuatif atau bergelombang yang

disebabkan oleh berbagai alasan yang mendasarinya, termasuk disebabkan

oleh salah satu kondisi yang dianggap tidak memberi suasana mendukung.

Seperti kondisi internal atau eksternal yang cenderung membawa ke arah

ketidaknyamanan dalam bekerja. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada

gambar di bawah ini.

gambar 2.11.2: pergerakan garis kompetensi yang bersifat fluktuatif

Pada gambar 2.11.2 di atas terlihat kondisi pergerakan garis kompetensi

yang fluktuatif. Artinya naik turun di saat-saat tertentu dan mengalami

penurunan juga terjadi di saat-saat tertentu. Kondisi seperti ini sangat tidak

baik bagi organisasi terutama jika organisasi tersebut sedang berada dalam

kondisi ekspansi bisnis atau pengetatan pembayaran utang. Karena pada

kondisi seperti itu kepastian pada stabilitas kompetensi sangat

dipentingkan. Jika kondisi ini terus dibiarkan maka ini akan berakibat pada
28

semakin menurunnya angka penjualan dan laba erusahaan. Sementara

target perusahaan agar tercapai profit atau mampu melunasi utang secara

tepat waktu tidak dapat dilakukan. secara umum salah satu penyebab

terjadinya kondisi seperti ini diakibatkan Oleh lemahnya kontrol pimpinan

serta tidak adanya motivasi yang mampu membangkitkan kembali ke

posisi yang menjadi target perusahaan. Ada adegium yang berlaku di

dalam organisasi yaitu "spirit yang dimiliki Oleh pimpinan bisa

mempengaruhi pembentukan spirit di kalangan karyawan perusahaan."

Artinya ketika pimpinan memiliki spirit dan motivasi tinggi dalam bekerja

maka para bawahan cenderung akan termotivasi untuk juga bekerja secara

penuh spirit. Namun begitu pula sebaliknya pada saat pimpinan memiliki

spirit rendah maka motivasi para karyawan dalam bekerja juga rendah.

Oleh karena itu ketika terjadi fluktuasi kompetensi maka pimpinan

selayaknya turun ke bawah untuk menyelidiki apa faktor kondisi itu bisa

terjadi. Dan apa solusi yang paling realistis untuk layak diterapkan. Jika

telah terdeteksi maka secepatnya semua itu diselesaikan. Memperlambat

penyelesaian masalah hanya akan menyebabkan semua itu menumpuk dan

dampak lebih jauhnya hanya akan menyebabkan organisasi sendiri yang

akan menjadi korbannya, dan lagi-lagi pimpinan yang harus

bertanggungjawab atas semua itu.

2.12 Tim dan Kualitas Manajemen


29

Dalam mewujudkan manajemen kualitas di dalam sebuah organisasi

diperlukan peran dari tim kualitas yang terdiri dari empat macam, yaitu

tim proyek kualitas atau tim perbaikan kualitas, tim kerja atau kelompok

keterlibatan karyawan, tim kualitas proses bisnis atau tim pengelola proses

bisnis, dan tim pengelola secara mandiri atau tim otonomi (Gryna, 2001).

Tim proyek kualitas bertujuan menyelesaikan masalah yang sifatnya lintas

fungsi. Tim ini beranggotakan empat sampai delapan orang dari berbagai

keahlian dan departemen. Tim proyek kualitas ini akan bubar bila proyek

sudah selesai. Sementara itu tim kerja bertujuan menyelesaikan masalah

dalam departemen yang bersangkutan, anggotanya berasal dari satu

departemen, terdiri dari enam sampai dua belas orang. Tim ini akan tetap

ada walaupun proyek sudah selesai. Tim kualitas proses bisnis bertujuan

merencanakan, mengendalikan, dan memperbaiki kualitas dari suatu

proses yang bersifat lintas fungsi. Tim ini beranggotakan empat hingga

enam orang yang berasal dari berbagai departemen dan bersifat permanen.

Sedangkan tim pengelola secara mandiri bertujuan merencanakan,

melaksanakan dan mengendalikan pekerjaan untuk mencapai tujuan.

Keanggotaannya terdiri dari enam hingga delapan belas orang., berasal

satu bidang kerja yang sama, dan bersifat permanen.

Dalam keanggotaan pada satu tim, anggota dituntut untuk dapat berperan

aktif memberikan pendapat dan suaranya terutama pada saat pengambilan

keputusan. Pada kondisi dalam kelompok tim kecil, anggota berani

mengungkapkan pendapatnya, meskipun dalam kelompok besar atau


30

organisasi mereka cenderung pasif atau diam. All tulisan masih 11 bukan

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pengertian Kelompok Definisi Tim Kerja Tim kerja adalah sekumpulan


orang yang memiliki kesamaan visi dan misi yang bekerja dalam usaha
melaksanakan terwujudnya pekerjaan tersebut.
2. Pembentukan tim kerja dilakukan karena ada keinginan untuk
mempercepat suatu pekerjaan agar terlaksana sesuai dengan waktu yang
ditargetkan.Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan
kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai
tujuan bersama.

Saran ?

31
32

DAFTAR PUSTAKA

Burn, Shawn. M. 2004. Groups Theory and Practice,  : Thomson & Wadsworth. Canada
Colquitt, Jason A, Jeffery A. LePine, , 2011. Organizational Behavior. 
New York : Mc Graw-Hill,
Cummings, T.G. dan C.G. Worley, 2001, Organization Development and Change, 7th
ed., Ohio : South-Western College Publishing, Mason,
Devito, Joseph. 1997. Komunikasi Antarmanusia. Professional Books: Jakarta
Gryna, Frank M. 2001. Edisi 4. Quality Planning and Analysis. New York: McGraw-Hill.
Johnson, D.W. & Johnson 2000.,F.P. Joining Together: Group Theory and Group
Skills. USA ; Allyn & Bacon.
Kreitner, Kinicki. 2010. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill
Richard Y. Chang. 2001.Sukses Melalui Kerja Sama Tim Cetakan Ke 2. Trj,
Ramelan. Jakarta: PPM.
Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Index. Jakarta.
33

Gambar 3.1 contoh kasus leading&coaching your sales team


Biodata Penyaji Materi Kelompok A

Nama Guventation Anda Dhea Setyawaty Fadila Nia Sulistiawa Jelvi Fransiska
Nim 20212057 20212030 20212010 20212018 20212013
TTL Makmur,29 Tinombala,29 Surumana,16 Lembah Palu, 22 januari
oktober 1999 mei 2002 november 2002 Bomban,6 mei 2003
2002
Berapa 7 Anak tunggal 3 2 4
bersaudara & bersaudara&saya bersaudara&saya bersaudara&saya bersaudara&saya
anda anak anak ke-3 anak ke-1 anak ke-1 anak ke-1
keberapa
Hobi Liburan Memasak Memasak Mendengarkan Menyanyi
musik
Sosial Network Ig:@guven_fran Ig:@dheasetyaw Ig:@fadila1676 Ig:@nia_sulistiaw Ig:@jelvi_fransis
apa yang anda k aty a ka
sukai dalam
mempromosikan
diri
Apa kemampuan Menguasai Mampu Menguasai Mampu Menguasai
anda dalam laporan mengelola pekerjaan yg mengelola komputer dan
bekerja keuangan keuangan diberikan keuangan mampu
mengerjakan
pekerjaan yg telah
ditetapkan
Berapa gaji yang Rp. 5.000.000 Rp.5.000.000 Rp.5.000.000 Rp.4.800.000 Rp.3.500.000
diharapkan saat
pertama kali kerja
Posisi apa yang General manajer CEO Teller bank BRI Manajer keuangan
menjadi impian Manajer
anda jika bekerja keuangan
Pengalaman Osis pramuka IPMDT (2019-
berorganisasi – (2019-2020) 2022)
Sebutkan Tahun
dan nama
organisasi
Pengalaman Toko kosmetik
pekerjaan
sebutkan tahun
dan nama posisi
pekerjaan
Foto
menggunakan
almamater

34
35

Biodata Penyaji Materi Kelompok B


Nama Moh. Rizal Nani Relton Elvis Nurul Suci Septiani Asriyani Dolce Alda
Hikmah Florensi arnelita
Nim 20212015 20212064 20212041 20212004 20212054 20212055 20212056
TTL Lawe,12 agustus Palu,31 TowPalu,21 Winatu,7 Palu,23 Lindu, 10
2002 agustus 2001 september 2003 agustus 2002 oktober 2002 januari 2022
Berapa 5 bersaudara dan 4 bersaudara & 3 bersaudara 2 2 3 bersaudara 7 bersaudara
bersaudara saya anak ke saya anak Ke-3 &saya anak bersaudara&say bersaudara&say dan saya dan saya
pertama ke-2 a anak ke-1 a anak ke-1 anak ke-3 anak ke 2
Hobi Volly,Renang,N Sepak bola dan Liburan Membaca novel Membaca, Menulisi voly
onton takraw menulis,memas
ak &badminton
Sosial Ig:@rizalnani7 Ig:@reltonsango Ig:@nrl.hikma Ig @suciseptihh Ig:@arsy2538 Ig:@dolce_s Ig:
Network h01 aini aldaarnelita

kemampuan Menguasai ms TTL Palu,11 juni Mampu bekerja Mampu Mengusai Mampu
dalam bekerja excel dan ms 2001 dengan tim mengelolah komputer berkerja
word keuangan sama dengan
tim
gaji yang Rp. 5..000.000 Berapa 5 Rp.5.000.000 Rp.5.000.000 Rp.1.000.00 Rp.
diharapkan bersaudara bersaudara&sa 0 5000.000
saat pertama ya anak ke-1
kali kerja
Posisi yang ADM MSDM Manajer HRD CEO Manajer Manajer Manager Manager
saya inginkan keuangan keuangan HRD keuangan
Pengalaman APC BEM 20222 Anggota osis
berorganisasi (2019-2020)
Pengalaman Bartender 2019-
pekerjaan 2020,Waiters
2020-2021
Foto
menggunakan
almamater

Anda mungkin juga menyukai