Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MEMBUAT DAN MENGELOLA TIM KERJA

Disusun oleh :

1. Aliya Azimatu Zahra (221913SA)


2. Miftahul Zannah(221912SA)
3. I WAYAN WITA DHARMA(222575SM)
4. M Shibgatullah Mujaddidi(222582SM)
5. Annisa Musfirah (221940SA)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM

(STIE AMM MATARAM)

2022
Kata Pengantar

Assalamualaikum…Wr…Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada allah SWT. Karna atas limpahan rahmat, hidayah,
dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah pengantar bisnis dengan judul “MEMBUAT DAN
MENGELOLA TIM KERJA”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang menbangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendididkan.

Mataram, 20 Novenber 2022

(Kelompok 7)

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
2.1. PENGEMBANGAN KELOMPOK KERJA 3
2.2. KINERJA DAN KEPUASAN KELOMPPOK 4
2.3 MERUBAH KELOMPOK MENJADI TIM KERJA EFEKTIF 5
BAB III 5
PENUTUP 5
Kesimpulan 5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1. Mengetahui pengembangn kelompok kerja
2. Mengetahui kinerja dan kepuasan kelompok
3. Mengetahui merubah kelompok menjadi tim kerja efektif

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.PENGEMBANGAN KELOMPOK KERJA

Dalam suatu Organisasi ataupun perusahaan, selain terdapat Struktur


Organisasi yang formal, diperlukan juga membentuk kelompok kerja dalam
menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dihadapinya ataupun mengerjakan
suatu proyek khusus. Anggota dari Kelompok kerja tersebut dapat berasal dari satu
departemen itu sendiri maupun berasal dari beberapa departemen (antar
departemen). Dalam pembentukan kelompok atau Tim, terdapat tahap-tahap yang
harus dilewatinya hingga akhirnya mencapai tujuan dari pembentukan kelompok
ataupun Tim tersebut.

Tahap-tahap Perkembangan Kelompok yang dimaksud tersebut pertama kali


diperkenalkan oleh Bruce Tuckman pada tahun 1965. Menurut Bruce Tuckmen,
Terdapat 4 Tahapan dalam perkembangan Kelompok yaitu Forming
(Pembentukan), Storming (Timbulnya Konflik), Norming (Normalisasi) dan
Performing (berkinerja). Kemudian pada tahun 1977, Bruce Tuckman beserta Mary
Ann Jensen menambahkan Adjourning (Pembubaran) pada tahap setelah
Performing hingga menjadi 5 Tahap Perkembangan Kelompok.

Ada lima tahap dalam pegembangan kelompok kerja

3
Berikut ini penjelasan singkat mengenai lima tahap pengembangan kelompok
yang dimaksud oleh Bruce Tuckman:

1. Tahap pembentukan (Forming)


Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok
kerja, para anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan
dengan anggota lainnya. Tahap forming ini dikarakteristikkan oleh banyak
ketidakpastian, para anggota kelompok masih tidak terlalu jelas mengenai
Tujuan dan Objektive kelompok, merasa kebingungan, masih
menyembunyikan perasaan masing-masing, keterlibatannya masih kurang.
2. Tahap timbulnya Konflik (Storming)

Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut
dengan Storming. Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung akan
mempertahankan pendapat mereka sendiri, menolak batasan-batasan yang
ditetapkan oleh Kelompok terhadap Individu mereka. Tahap Storming ini
dikarakteristikan oleh konflik antra Kelompok.
3. Tahap Normalisasi (Norming)

Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk


hubungan yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan
serta menemukan cara komunikasi yang tepat supaya dapat membantu mereka
mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Tahap berkinerja (Performing)

Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua anggota


kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh. Pada tahap ini, semua
anggota memiliki kebersamaan, Percaya diri, kreatif, Inisiatif dan semangat yang
tinggi serta Sukses.
5. Tahap pembubaran (Adjourning)

Tahap ini dikhususkan untuk kelompok-kelompok kerja yang bersifat sementara.


Setelah suatau projek selesai ataupun suatau permasalahan berhasil dituntaskan,
kelompok kerja tersebut akan dibubarkan.

4
2.2. KINERJA DAN KEPUASAN KELOMPPOK

Komponen-komponen utama yang menentukan kinerja dan kepuasan antara


lain kondisi eksternal, sumberdaya anggota kelompok, struktur kelompok dan
proses kelompok.

1. KONDISI EKSTERNAL YANG DIBEBANKAN TERHADAP KELOMPOK


kondisi eksternal seperti ketersediaan sumber daya dan tujuan organisasi
mempengaruhikelompok kerja.

2. SUMBER DAYA ANGGOTA KELOMPOK


sumber daya anggota kelompok (pengetahuan, kemampuan, keahlian,
dan kepribadian) bisamemepengaruhi apa yang bisa dilakukan anggota
kelompok serta bagaimana mereka akanberkinerja secara efektif dalam
kelompok.

3. STRUKTUR KELOMPOK
peran kelompok biasanya melibatkan penyelesaian perkerjaan kelompok
atau menjaga agaranggota kelompok tetepa bahagia. Norma-norma kelompok
menjadi pengaruh kuat terhadapkinerja seseorang dan mendikte faktor-faktor
seperti tingkat output kerja, kehadiran, danketepatan waktu. Tekanan untuk
menyesuaikan diri bisa sangat mempengaruhi penilaian dansikap seseorang.
Jika terlampau ekstrim, pemikiran kelompok bisa jadi masalah. Sistem
statusbisa menjadi motivator yang signifikan terhadap konsekuensi perilaku
individu, terutama jikaterdapat inkongruensi dalam status. Ukuran kelompok
yang efektif dan efisien bergantungpada tugas kelompok yang harus dicapai.
Kesatuan kelompok dapat mempengaruhiproduktivitas kelompok secara positif
atau negatif.

4. PROSES KELOMPOK
pengambilan keputusan kelompok dan manajemen konflik merupakan
proses kelompok yangpenting yang berperan penting dalam kinerja dan
kepuasan. Apabila akurasi, kreativitas, dandrajat penerimaan menjadi penting,
keputusan kelompoklah yang paling cocok. Konflikhubungan hampir selalu
bersifat disfungsional. Tingkat proses konflik yang rendah dankonflik tugas
yang rendah hingga menengah cenderung fungsional

2.3 MERUBAH KELOMPOK MENJADI TIM KERJA EFEKTIF

5
Bekerja di perusahaan, kamu tidak bisa bekerja sendirian. Walau memiliki
tanggung jawab kerja masing-masing, namun dibutuhkan rekan kerja lain untuk
membantu dan mendukung pekerjaan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Akan tetapi, untuk membentuk sebuah tim kerja yang efektif dan sekaligus
solid. Ada hal yang harus kamu pertimbangkan dan lakukan. Karena untuk bisa
menyatukan pemikiran, bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan.

Bahkan besar kemungkinan kamu bersama tim lainnya, menemukan jalan buntu
yang sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Akan tetapi, jika kamu pada akhirnya bisa membentuk tim sesuai. Maka segala
tantangan yang diberikan bisa diselesaikan dengan sangat baik dan memiliki
pengaruh besar terhadap perkembangan perusahaan.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kelompok merupakan dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling
bergantung yang bekerja samma unntuk mencapai tujuan. Tahap pembentukan
dan perkembangan kelompok terdiri atas dua fase:bergabung dengan kelompok
dan mendefinisikan tujuan kelompok, struktur, dan kepemimpinan. Komponen-
komponen utama yang menentukan kinerja dan kepuasan kelompok antara lain
kondisi eksternal, sumber daya anggota kelompok, struktur kelompok dan tugas
kelompok. Tujuan bekerja dalam tim agar anggota memiliki visi misa yang sama
dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara efisiensi dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai