Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ADRIANA ITU

NIM : 2203040109

KELAS/SEMESTER : C / III

TUGAS : BIROKRASI

Soal :

1. jelaskan bagaimana kinerja birokrasi pelayanan publik ,kinerja individu,kinerja hasil pelaksanaan
tugas dan individu terkait responsivitas dan responsibilitas dan akuntabilitas yang ada di Nusa
Tenggara Timur.

Jawab :

1 . Kinerja birokrasi pelayanan publik

Di Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah dan kemampuan para pejabat birokrasi dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab mereka. Meskipun demikian, berikut adalah beberapa aspek yang dapat
mempengaruhi kinerja birokrasi di NTT:

a. Koordinasi dan sinergi antarinstansi: Koordinasi yang baik antara berbagai instansi
birokrasi sangat penting dalam mencapai kinerja yang efektif. Sinergi antarinstansi akan
memperlancar aliran informasi, memfasilitasi koordinasi kebijakan, dan meningkatkan
efisiensi dalam pengambilan keputusan. Jika koordinasi ini terjaga dengan baik, birokrasi di
NTT dapat menjalankan tugasnya secara lebih efektif.
b. Profesionalisme dan kompetensi pegawai: Kinerja birokrasi juga sangat dipengaruhi
oleh kualitas dan kompetensi pegawai yang ada. Mereka harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang cukup untuk menjalankan tugas mereka dengan baik. Penting untuk
mendorong pengembangan kompetensi pegawai melalui pelatihan dan pendidikan yang
relevan.
c. Akuntabilitas dan transparansi: Birokrasi yang baik harus menjunjung tinggi nilai
akuntabilitas dan transparansi dalam menjalankan tugasnya. Hal ini berarti birokrasi di NTT
harus bertanggung jawab secara jelas terhadap kegiatan dan keputusan yang diambil, serta
memastikan adanya keterbukaan informasi kepada masyarakat.
d. Pelayanan publik yang baik: Salah satu tugas utama birokrasi adalah memberikan
pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat. Kinerja birokrasi dapat terlihat dari
sejauh mana pelayanan publik diberikan secara efisien dan responsif terhadap kebutuhan
masyarakat.
e. Pengawasan yang efektif: Pengawasan yang baik terhadap birokrasi sangat penting
untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan korupsi. Adanya mekanisme pengawasan
yang efektif dapat membantu meningkatkan akuntabilitas dalam birokrasi dan menjaga
kinerja yang baik.

Namun, perlu diingat bahwa evaluasi kinerja birokrasi di NTT juga harus dilakukan secara
komprehensif dengan mempertimbangkan tantangan dan kondisi khusus daerah tersebut.
Keberhasilan dalam memperbaiki kinerja birokrasi membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai
pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga pengawas, dan masyarakat secara kekeseluruhan.

2. Kinerja Responsivitas
merupakan pertanggungjawaban dari yang Menerima pelayanan. Organisasi publik
dilihat dari sikap tanggapnya Terhadap sesuatu yang menjadi permasalahan
kebutuhan, keluhan, Dan aspirasi masyarakat.
Organisasi mempunyai sejumlah fungsi yang berbeda dan Merefleksikan aspek yang
berbeda pula ( Kanters dan Summers, 1976) untuk itu, yang menjadi pertanyaan
adalah bagaimana Memberdayakan organisasi agar lebih bersifat responsif? Potter
(1986) menunjukkan lima faktor yang perlu diarahkan dan Dikembangkan dalam
mencapai perubahan, yaitu akses, pemilihan, Informasi, kesuapan dan representasi.
Masyarakat mengharapkan Pegawai Pemerintah menjadi responsif (mau
mendengarkan) Permintaan dan keperluan mereka.
Responsivitas lebih dipahami sebagai syarat prosedural untuk Pemerintahan yang
baik (good governance) dari pada sebagai syarat Subtansi. Pemerintah dan
administarsi publik tidak mempunyai hak Di dalam negara demokrasi untuk menolak
permintaan pelayanan Publik atau memperoleh penjelasan yang adil atas tuntutan
mereka. Pemerintah mempunyai hak dan kewajiban untuk menolak tuntutan Yang
tidak berbasis hukum. Permintaan penduduk boleh tidak Terbatas, tetapi hukum dan
sumber pemerintah sangat jelas terbatas.

3. Kinerja Responsibilitas

Apabila rensponsivitas meletakkan prasyarat bahwa Pegawai Pemerintah harus


memenuhi permintaan dan keinginan publik, Responsibilitas menyatakan secara tidak
langsung bahwa mereka Akan mengikuti nilai-nilai eksplisit dan implisit dari
kebijakan dan Administrasi yang tepat.
Responsibilitas menurut Friedrich dalam Darwin (1997: 72) Merupakan konsep yang
berkenaan dengan standar profesional dan Kompetensi teknis yang dimiliki
administrator publik untuk Menjalankan tugasnya. Organisasi publik perlu dikatakan
Responsibel apabila pelakunya memiliki standar profesionalisme Atau kompetensi
yang tinggi.
Responsibilitas subjektif lebih mengedepankan nilai-nilai etis Dan kemanusiaan
yang terangkum dalam equity, equality, dan Fairness untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat dan tugas Administrasi lainnya (Islamy, 1998: 16). Tanggung
jawab subjektif Berarti mempunyai rasa tanggung jawab dan memiliki kemampuan
Dan kecakapan yang memadai dalam menjalankan tugas, fungsi, dan Tanggung jawab
yang diberikan kepada organisasi publik.

4. Kinerja Akuntabilitas

Akuntabilitas secara tidak langsung menyatakan bahwa Pegawai pemerintah harus


bertanggung jawab terhadap publik. Akuntabilitas berarti bahwa publik melakukan
kontrol yang kuat kepada pegawai yang dipilih melalui vooting dan cara –cara yang
DiDitentukan.
Akuntabilitas merupakan istilah yang diterapkan untuk Mengukur apakah dana publik
telah digunakan secara tepat untuk Tujuan dimana dana publik tadi ditetapkan dan
tidak digunakan Secara ilegal (Hatry, 1980: 164).

Anda mungkin juga menyukai