Disusun Oleh :
FERI HERLAMBANG
Nim :1770011045
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Strata
Satu (S-1)
Disusun oleh :
FERI HERLAMBANG
NIM : 1770011045
iii
LEMBAR ASISTENSI
NIM : 1770011045
iv
ABSTRAK
Pada era globalisasi saat ini menuntut orang untuk berperan aktif menggunakan
kreatifitas dan kemampuan berinovasi guna menghasilkan suatu produk yang
berkualitas. Oleh karena itu, banyak pihak yang berlomba-lomba untuk membuat
atau mengembangkan teknologi yang memiliki manfaat dan lebih ekonomis.
Banyak peralatan-peralatan bantu baru yang dibuat orang. Hal ini dimaksudkan
untuk membantu dan mempermudah dalam proses kerja. Peralatan yang diciptakan
tersebut meliputi segala aspek, bisa dalam skala industri maupun skala rumah
tangga dengan desain yang komplek maupun desain sederhana. Dengan adanya
mesin yang diciptakan, kegiatan di rumah tangga bisa lebih ektif dan mudah seperti
halnya dalam proses pengolahan daging konsumsi untuk dijadikan sebagai bahan
makanan lain, salah satu proses pengolahan daging ayam adalah penggilingan yang
bertujuan menghancurkan dan menghaluskan daging sehingga bisa di buat makanan
lain seperti bakso. Mesin penggiling ini memiliki dimensi 52 cm x 52 cm x 72 cm
dengan konstruksi sederhana dan mudah dioperasikan. Penggerak utama mesin
pencacah plastik menggunakan motor listrik 1 phase dengan daya sebesar 200 watt
dan putaran 2800 rpm.
Kata kunci : Motor AC, Poros, Gaya Potong.
ABSTRACT
In the current era of globalization requires people to play an active role using
creativity and the ability to innovate to produce a quality product. Therefore, many
parties are competing to create or develop technology that has benefits and is more
economical. Many new tools are made by people. This is intended to assist and
simplify the work process. The equipment created covers all aspects, both on an
industrial scale and on a household scale with complex designs or simple designs.
With the machine that was created, activities in the household can be more effective
and easy as in the process of processing consumption meat to be used as other food
ingredients, one of the processing processes for chicken meat is grinding which
aims to crush and refine meat so that it can be made into other foods such as
meatballs. This grinding machine has dimensions of 52 cm x 52 cm x 72 cm with a
simple construction and easy to operate. The main mover of the plastic chopping
machine uses a single phase electric motor with a power of 200 watts and a rotation
of 2800 rpm.
Keywords : AC Motor, Shaft, Cutting Force.
v
KATA PENGANTAR
atas berkat, rahmat serta karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Laporan Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T) pada Program Studi Teknik Mesin
banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan
penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sangat tulus kepada :
sampai saat ini, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini
dengan baik.
selesai.
vi
5. Bapak Nurkim, ST., MM., MT selaku Seketaris Program Studi Teknik
Krisnadwipayana.
memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat
Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
Feri Herlambang
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................i
SK Dekan................................................................................................................ii
HalamanPengesahan............................................................................................iii
Abstraksi ............................................................................................................... v
Daftar Tabel.......................................................................................................xvii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.5. Hipotesis…………………………………………………………………...4
viii
1.6.1 Studi Literatur………………………………………..…………….4
1.6.3 Wawancara…………………………………………………………..5
BAB II ................................................................................................................ 7
ix
2.3.3. Kekuatan Sambungan Las ........................................................... 15
2.5.1. V-belts………………………………………………………….…18
2.6. Pulley……………………………………………………………………..21
2.7. Poros……………………………………………………………………...22
2.8. Pasak……………………………………………………………………..27
x
2.8.1. Fungsi Pasak Pada Mesin ....................................................... .…28
xi
3.3. Gambar Mesin Penggiling Daging………………………………………41
BAB IV ............................................................................................................. 44
Digerakkan ………………………………………………….49
xii
4.3.1.3. Momen Puntir Yang Terjadi Pada Poros Motor
Penggerak……………………………………………….…. 50
Yang Digerakan………………………………………..…….53
xiii
4.4.3. Tegangan Geser Yang Diizinkan…………….……………….…….…56
……………………………………………………………………….58
xiv
4.6.5. Faktor Umur ………………………………………………...………..64
BAB V............................................................................................................... 68
PENUTUP ......................................................................................................... 68
5.1. Kesimpulan………………………………………………………………68
5.2. Saran……………………………………………………………………...68
DAFTAR PUSTAKA………………………...………………….…...…………70
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
Gambar 2.18. Penutup Penggiling…………………………………………….....38
xvii
DAFTAR NOTASI
F = Gaya (kg)
𝑓𝑐 = Faktor koreksi
xviii
𝜃 = Sudut kontak antara belt dengan pulley (rad/s)
𝜇 = Koefisien gesek
Z = Absolute viscosity
xix
d = Diameter (mm)
xx
DAFTAR TABEL
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini menuntut orang untuk berperan aktif
suatu produk yang berkualitas. Oleh karena itu, banyak pihak yang
baru yang dibuat orang. Hal ini dimaksudkan untuk membantu dan
skala industri maupun skala rumah tangga dengan desain yang komplek
di rumah tangga bisa lebih ektif dan mudah seperti halnya dalam proses
biasanya terbuat dari bahan besi cor. Mesin penggiling daging ayam
proses selanjutnya.
2
G. Berapa kapasitas yang dihasilkan mesin penggiling daging pada hasil
percobaan ?
konsumsi.
daging.
D. Bagaimana gaya dan daya yang dibutuhkan untuk alat penggiling daging.
Dalam penulisan tugas akhir ini perlu untuk membuat suatu batasan
C. Menentukan V-Belt
D. Menentukan pulley
3
E. Menentukan poros dan pasak
F. Menentukan bantalan.
hasil percobaan.
1.5. Hipotesis
kg/jam.
berikut :
4
1.6.2 Studi Lapangan.
1.6.3 Wawancara.
kg/Jam” disusunlah sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
5
BAB II DASAR TEORI
Bab ini memuat perhitungan pada alat yang akan dianalisis dengan
yang di buat.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Daging ialah bagian lunak pada hewan yang terbungkus kulit dan
sebagian besar dari jaringan otot, ditambah dengan lemak yang melekat
gumpalam (berkas) lembut yang terdiri atas urat-urat pada tubuh manusia
atau binatang yang berada di antara kulit dan tulang). Daging menurut KBBI
makanan.
Daging ayam didapatkan dari ayam ternak yaitu unggas yang paling
babi, ayam telah menjadi bahan yang sangat lazim pada berbagai hidangan.
belas oleh Karl Drais . Bentuk paling awal dari penggiling daging adalah
7
logam yang memiliki beberapa lubang kecil, menghasilkan untaian daging
memotong daging dan menjadi potongan kecil. Lalu saat pertama kali
pemicu, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran yang
8
A. Motor listrik : Untuk mengasilkan tenaga putar untuk menggerakan
penampang trapesium.
proses penggilingan.
saringan.
relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak
9
K. Plat Stainless Steel : Untuk tempat penampung daging yang sudah
digiling.
Mesin giling daging atau meat grinder adalah jenis mesin yang
berfungsi untuk menggiling daging menjadi tekstur yang lebih halus. Mesin
giling daging atau meat Grinder saat ini telah banyak digunakan oleh para
(press) daging yang masuk melalui saluran pemasukan dibawah oleh ulir
keruang diantara ulir, daging yang berkumpul di luar, ditekan (press) dan
penggiling. poros ulir (poros penggiling) yang di pasang puli akan berputar
dimasukan melalui corong dan pisau, poros ulir mendorong daging menuju
10
pisau, dan pisau menghaluskan daging, daging yang sudah di haluskan tadi
agar dapat berdiri kokoh ketika mesin dioprasikan. Pemilihan bahan serta
11
2.3.1.1 Gaya luar
terdapat gaya rekasi yang timbul pada tumpuan. Pada kasus ini
ini terjadi apabila ada muatan maka ada reaksi yang terjadi, sebagai
berikut :
12
c. Momen lentur (M),
sumbunya.
siku – siku.
13
(Gambar 2.5. Pengelasan Alur)
penmapang yang di las tersebut. Bila sambungan las ini menerima gaya
luar, maka sambungan tersebut akan putus tertarik, sifat tarikan ini dapat
𝑃
σt = h .l (kg/mm²)………………………pustaka 3 hal 181
Dimana :
P = Beban (kg)
14
Pada perancangan kerangka jenis sambungan yang digunakan
adalah sambungan sudut. Tegangan geser pada las sudut dapat dihitung
0,707 . 𝑃
𝜏= ……………………………………...pustaka 3 hal 191
h .l
Dimana :
1,414 . 𝑃.𝑙
𝜎𝑏 = ……………………………………………..pustaka 3 hal 191
h .l.𝑏
Dimana :
P = Beban (kg)
konsumsi. Karena alat ini yang akan menggerakan mata pisau yang berfungsi untuk
15
menggiling daging tersebut. Ada berbagai macam motor penggerak. Diantaranya
adalah motor listrik dan motor bakar. Disini perancang akan menggunakan motor
Motor listrik merupakan suatu peralatan yang mampu mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik yang dihasilkan berupa putaran pada
poros. Sumber arus listrik yang digunakandapat berupa arus listrik searah atau DC
maupun arus listrik bolak-balik atau AC. Jenis arus yang digunakan sebagai sumber
akan mempengaruhi kontruksi motor. Arus listrik yang menggunakan arus searah
atau DC sebagai arus sumber disebut motor DC. Sebaliknya, motor listrik yang
Motor listrik arus bolak-balik adalah salah satu jenis motor listrik
yang di suplai oleh sumber tegangan arus bolak balik(AC). Motor listrik
16
arus bolak-balik (AC) tersebut dapat dibedakan lagi jenis-jenisnya sebagai
berikut.
Motor sinkron adalah salah satu jenis motor listrik arus bolak
balik (AC) yang bekerja pada kecepatan tetap dan konstan pada
motor listrik jenis ini biasa digunakan pada sistem yang memakai
banyak listrik.
stator,
17
Dengan pasokan daya satu fasa serta memiliki rotor kandang
ratusan hp.
Di bawah ini adalah pemilihan Belt untuk Alat Penggiling Daging Dengan
2.5.1. V-belts
berjarak pendek. Gaya jepit ditimbulkan oleh bentuk alur V. Gaya tarik atau
18
load yang lebih besar menghasilkan gaya jepit belt yang kuat. Keuntungan
A. Gaya jepit belt memungkinkan sudut kontak yang lebih kecil dan
adalah n₁ (rpm) dan n₂ (rpm), dan diameter nominal masing masing adalah
19
𝑛₁ Dₚ 1 1
=𝑖= = ; …………………………. pustaka 3 hal 166
𝑛₂ 𝑑ₚ 𝑢 𝑖
𝜋.𝑑𝑝.𝑛1
v = 60 𝑥 1000……………………………………………pustaka 3 hal 166
Dimana :
dalam satu benda, bila D₁ maka putarannya juga n₁ dan bila D₂ maka
putarannya n₂
π 1
L = 2C + ( 𝑑𝑝 + Dₚ) + 4𝐶 (Dₚ - 𝑑ₚ)² ……………….pustaka 3 hal 170
2
Dimana :
20
2.5.4. Gaya-Gaya Pada Belt
57 ( Dₚ−dₚ )
θ = 180º - …………………………pustaka 3 hal 173
𝐶
Keterangan :
2.6. Pulley
Pulley ini ditempatkan disebuah poros yang diikat dengan menggunakan pasak.
21
Tabel 2.1. Koefisien gesekan antara pulley dengan sabuk.
2.7. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
22
Dalam bab ini akan dibicarakan hal poros penerus daya dan pasak yang
a) Poros Transmisi
Poros untuk ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan
b) Spindel
23
spindel. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya
c) Gandar
umum, poros engkol sebagai poros utama dari mesin torak, dll.,
diperhatikan.
a) Kekuatan Poros
24
mempunyai alur pasak, harus diperhatikan. Sebuah poros harus
atas.
b) Kekakuan Poros
getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi).
c) Putaran Kritis
Putaran ini disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada
d) Korosi
25
Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi, dan
korosi.
(kg.mm) .
( 𝑇/1000)(2𝜋𝑛₁ /60)
Pd = …………………………….pustaka 3 hal 7
102
Dimana :
𝑃𝑑
T = 9,74 x 10⁵ 𝑛₁
26
perhitungan perlu di ambil faktor yang di nyatakan sebagai Sf₂
dengan harga sebesar 1.3 sampai 3,0. Dari hal-hal di atas maka
Dimana :
𝑇 5,1𝑇
𝜏 = (𝜋𝑑ᶾₛ/16) = …………………………………..pustaka 3 hal 7
𝑑ᶾₛ
Dimana :
2.8. Pasak
Dalam suatu mekanisme mesin, Key atau yang sering dikenal dengan pasak
27
adalah bagian atau komponen dari mesin atau alat yang digunakan untuk
seperti pada poros dan memungkinkan terjadinya torsi. Sehingga poros yang
terhubung akan memiliki torsi atau putaran yang sama dengan komponen
memiliki ketentuan pada kedua poros dan elemen mesin yang perlu dihubungkan
dengan kebutuhan serta dan aplikasi pada pasak tersebut. Berikut ini
Sunk Keys atau yang sering dikenal dengan pasak benam adalah
pasak dengan setengah bagian yang terdapat pada poros dan setengah
28
bagian lainnya pada hub. Terdapat beberapa jenis pasak yang digolongkan
29
Pasak Benam Persegi (Square Sunk Key) memiliki penampang
30
d) Pemilihan jenis material (Material Selection)
e) Biaya (cost)
Jika momen puntir dari poros adalah T (kg.mm), dan diameter poros
adalah dₛ (mm), maka gaya tangensial F (kg) pada permukaan poros adalah
𝑇
F = (𝑑ₛ/2)……………………………….pustaka 3 hal 25
Dimana :
adalah
𝐹
𝜏ₖ = 𝑏𝑙 …………………………………pustaka 3 hal 25
Dimana :
31
Dari tegangan geser yang diizinkan 𝜏ₖ𝑎 (kg/mm²), panjang pasak l₁
𝐹
𝜏ₖ𝑎 ≥ 𝑏.𝑙1………………………………………….pustaka 3 hal 25
𝐹
pα ⪴ 𝑙 𝑥 (𝑡₁𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡₂)……………………………………..……..pustaka 3 hal 27
Dimana :
untuk menahan poros berbeban, beban tersebut dapat berupa beban aksial
atau beban radial. Tipe Bearing yang digunakan untuk Bearing disesuaikan
memikul poros agar poros dapat berputar padanya. Bearing harus kokoh
dengan baik. Jika Bearing tidak bekerja dengan baik , maka prestasi kerja
32
seluruh sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja semestinya. Jadi, jika
dan aman. Jenis Bearing ini mampu menumpu poros dengan beban
besar. Atas dasar arah beban terhadap poros maka Bearing luncur dapat
b) Bearing aksial atau disebut trust Bearing, yaitu arah beban yang
Bearing aksial.
33
Pada Bearing ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang
(peluru), rol atau rol jarum dan rol bulat. Bearing gelinding
gelinding terjadi antara elemen ini dengan komponen lain yang berarti
Elemen gelinding seperti bola atau rol dipasang antara cincin luar dan
dalam. Dengan memutar salah satu cincin tersebut, bola atau rol akan
Untuk bola atau rol, ketelitian tinggi dengan bentuk dan ukurannya
merupakan suatu keharusan. Karena luas bidang kontak antara bola dan
rol dengan cincin sangat kecil, maka besarnya beban yang dipakai harus
Bearing gelinding:
34
a) Single row groove ball Bearings
umur bantalan
33,3
Fn= 〔 ]⅓…………………………....…………pustaka 3 hal 136
𝑛
35
𝐶
Fh = fn. ……………………………………….pustaka 3 hal 136
𝑃
berbahan stainless steel food grade type 304 yang mengandung 17% -
36
C. Poros ulir penghalus daging
D. Strainer / saringan
37
E. Tutup penggiling
38
BAB III
METODE PENELITIAN’
metode ini meliputi objek pengamatan barang dengan judul yaitu, “Analisis
3.1.2. Wawancara
untuk lebih memahami materi yang diangkat pada tugas akhir ini dan
39
3.2. Diagram Alir
Mulai
Studi Pustaka
Perakitan Alat
Pengujian Alat
Data
`
Pengolahan
Data
Tidak
Perhitungan seluruh komponen
mesin penggiling daging
Kesimpulan
Selesai
40
3.3. Gambar Mesin Penggiling Daging
Keterangan Gambar :
A. Motor listrik
C. V-belt
G. Rumah penggiling
H. Rangka
I. Tutup penggiling
41
J. Bearing/Bantalan pada poros penggiling
bentuk skema dan sketsa menjadi produk atau benda teknik yang bentuk
berikut :
b) Besi siku : sebagai rangka dari motor listrik dan alat penggiling
daging
42
h) Plat alumunium : sebagai pemuat hopper, saluran buang dan
cover.
43
BAB IV
Untuk mencari gaya potong pisau penggiling untuk daging sapi bisa
menggunakan persamaan :
𝜏c = F/A
F = 𝜏 c . A ………………………………….Pustaka 3 hal 43
= 6,24 kg
T = F . r……………….………………….Pustaka 3 hal 17
44
4.1.3. Mencari Kecepatan Sudut Untuk Daging Sapi
poros penggiling sebesar 275 rpm maka kecepatan sudut dapat dicari
2.π.n
𝜔 = …………….…….......................Pustaka 3 hal 47
60
2.π.275
= 60
= 28,78 rad/s
= 0,081 hp
Jadi gaya potong pada mesin penggiling daging adalah 6,24 kg/cm²
dan daya yang dibutuhkan untuk mengerakan mata pisau sebesar 0,081 hp.
45
Sumber : (SD Pangestika, E Dihansih, dan Anggraeni. 2018 "Peternakan
Indonesia")
= 5,96 kg
T = F . r……………………………………Pustaka 3 hal 17
poros penggiling sebesar 300 rpm maka kecepatan sudut dapat dicari
2.π.n
𝜔 = …………………………………………………Pustaka 3 hal 47
60
2.π.300
= = 31,4 rad/s
60
46
4.1.8. Daya Yang Dibutuhkan Untuk Memotong Daging Ayam
= 0,087 hp
Jadi gaya potong pada mesin penggiling daging adalah 5,96 kg dan
daya yang dibutuhkan untuk mengerakan mata pisau sebesar 0,087 hp.
sebagai berikut :
Diketahui:
F1 r2
= r1
F2
6,24 kg x 0,35 mm
= 130 mm
F2 = 0,0168 kg
47
Mencari Gaya Pada Pulley Penggerak
F2 𝑅3
= R2
F3
F2 .R2
F3 = R3
= 0,0168 kg . 130 mm
= 2,18 kg
T = F3 . R3
= 2,18 kg . 37,5 mm
= 81,75 kg.m
berikut :
1040 . 81,75
P= 9,74 . 10⁵
= 0,087 kW
= 87 Watt
48
Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan perencanaan daya motor
tidak ada 87 Watt . Maka, diambil motor yang berdaya sebesar 0,27 hp atau
sama dengan 200 Watt . Berikut spesifikasi motor listrik yang digunakan
Merek : HJS
Berat : 1,5 kg
Digerakkan
49
menghitung perbandingan pada putaran pulley penggerak dan yang
n1 𝐷𝑝
= 𝑑𝑝 ………………………………….Pustaka 3 hal 166
𝑛2
n1 260
=
300 75
300.260
n1 = 75
= 1040 rpm
Pd
T = 9,74 x 10⁵ ……………………..Pustaka 3 hal 7
n1
0,087 kW
= 9,74 x 10⁵
1040 rpm
= 80,84 kg.mm
5,1 1/3
ds =[ τa
𝐾𝑡 𝑪b𝑻] ……………………Pustaka 3 hal 8
Kt = 1,2
50
C B = 1,2
5,1 1/3
ds = [4,84 𝑥 3 𝑥 2 𝑥 80,84 kg. mm]
= 8 mm
4.3.1.5. Tegangan Geser Yang Terjadi Pada Poros Motor Penggerak
5,1 . T
𝜏 = …………………………………………………..Pustaka 3 hal 7
ds³
Dimana :
3477,18
= 1033,36
= 0,40 kg/mm²
Bahan poros yang digunakan untuk kontruksi ini yaitu Bahan Poros
(Sumber Sularso,2004 : 3)
51
4.3.1.7. Tegangan Geser Yang Diizinkan
σᴃ
𝜏α = (𝑠𝑓1 𝑥 𝑠𝑓2)……………………………………..Pustaka 3 hal 8
Dimana :
σᴃ
𝜏α = (𝑠𝑓1 𝑥 𝑠𝑓2)……………………………………..Pustaka 3 hal 8
58 kg/mm²
= = 4,84 kg/mm²
6x2
Koreksi kontruksi aman pada poros : 𝜏 < 𝜏α = 0,40 kg/mm² < 4,84 kg/mm²
(Aman), Karena nilai tegangan geser yang terjadi pada poros motor
adalah 0,06 kW, didapat dari hasil perhitungan dari daya motor yang
52
4.3.2.2. Momen Puntir Yang Terjadi Pada Poros Yang Digerakan
Pd
T = 9,74 x 10⁵ ……………………..Pustaka 3 hal 7
n1
0,06 kW
= 9,74 x 10⁵ = 204,54 kg.mm
275 rpm
5,1 1/3
ds =[ τa
𝐾𝑡 𝑪b𝑻] ……………………Pustaka 3 hal 8
Kt = 2,0
C B = 1,2
5,1 1/3
ds = [4,84 𝑥 2,0 𝑥 1,2 𝑥 204,54 kg. mm]
= 8,05 mm
4.3.2.4. Tegangan Geser Yang Terjadi Pada Poros Yang Digerakan
persamaan :
= 2 kg/mm²
Bahan poros yang digunakan untuk kontruksi ini yaitu Bahan Poros
(Sumber Sularso,2004 : 3)
4.3.2.6. Tegangan Geser Yang Diizinkan
σᴃ
𝜏α = (𝑠𝑓1 𝑥 𝑠𝑓2)……………………………………..Pustaka 3 hal 8
Dimana :
54
𝑆𝑓2 = Faktor keamanan kedua
σᴃ
𝜏α = (𝑠𝑓1 𝑥 𝑠𝑓2)……………………………………..Pustaka 3 hal 8
58 kg/mm²
= 6x2
= 4,84 kg/mm²
Koreksi kontruksi aman pada poros : 𝜏 < 𝜏𝑎 = 2 kg/mm² < 4,84 kg/mm²
(Aman), Karena nilai tegangan geser yang terjadi pada poros yang
T
F = (𝑑𝑠/2) …………………………..Pustaka 3 hal 25
204,54 kg.mm
= (25 𝑚𝑚/2)
= 16,36 kg
55
Diketahui gaya tangensial pada permukaan poros = 16,36 kg. Maka
F
𝜏k = b.l…………………………………………….Pustaka 3 hal 25
16,36 kg
=8 mm . = 0,08 kg/mm²
25 mm
Bahan ST42
Sfk1 = 6
Sfk2 =3
σᴃ
𝜏kα = (𝑠𝑓𝑘1 𝑥 𝑠𝑓𝑘2)……………………………………….Pustaka 3 hal 25
42 kg/mm²
= 6x3
= 2,4 kg/mm²
Koreksi kontruksi aman : 𝜏k < 𝜏k𝑎 = 0,08 kg/mm² < 2,4 kg/mm² (Aman),
Karena nilai tegangan geser yang terjadi pada pasak lebih kecil daripada
56
4.4.4. Tekanan Permukaan
F
p = 𝑙 x (t1/t2)……………………………Pustaka 3 hal 27
16,36
= 25 mm . 3,5 mm
= 0,18 kg/mm²
Pα = 8 kg/mm²
Karena nilai tekanan permukaan yang terjadi pada pasak lebih kecil
Jenis belt yang akan dipergunakan yaitu v-belt karena gaya gesekkan
pada sabuk v-belt cukup besar sehingga dapat menghasilkan daya yang
besar pada tegangan relatif rendah serta penanganannya yang cukup mudah
dan harga dipasaran cukup murah. Pemilihan v-belt yang akan digunakan
jenis V tipe A.
sabuk yang telah dipilih. Dalam perencanan ini diameter pulley telah
diketahui :
dp = 75 mm
Dp = 260 mm
Digerakkan
n1 𝐷𝑝
= 𝑑𝑝 ………………………………….Pustaka 3 hal 166
𝑛2
58
n1 260
=
300 75
300.260
n1 = 75
= 1040 rpm
π.dp.n1
v = 60𝑥1000 ……………………………Pustaka 3 hal 166
3,14 . 75 . 1040
v = 60000
v = 1,2 m/s
berikut :
π 1
L = 2.C + 2 (dp + Dp) + 4.𝐶 (Dp – dp)2
π (260−75) 2
= 2.400 + (75 + 260) +
2 4.400
= 800 + 525,95 + 53
= 1378 mm
102 . Pd
Fe = …………………………..Pustaka 3 hal 171
𝑉
Pd = 0,087 kW
v = 1,2 m/s
102 . Pd
Fe = …………………………..Pustaka 3 hal 171
𝑉
102.0,087 kW
Fe = 1,2 𝑚/𝑠
= 7,40 kg
Untuk menghitung sudut kontak yang terjadi antara pulley dan belt
57 (Dp−dp)
θ = 180̊ - …………………………Pustaka 3 hal 173
𝐶
57 (260−75)
= 180̊- 400
= 180̊ - 26,36
= 153,64̊
= 2,7 rad
60
4.5.6.3. Gaya Tarik Belt Pada Sisi Kendor dan Kencang
Hubungan antara 𝐹1, 𝐹2, koefisien gesek (𝜇) dan sudut kontak
(𝜃) secara analitis fleksibelitas belt yang melingkar pada pulley dapat
Fe = F1 – F2
F1
= eͧᶿ………………….Pustaka 3 hal 171
𝐹2
Dimana :
Fe = Gaya efektif, Selisih antara F1 dan F2
u = koefesien gesek
e = Bilangan natural
F1
= e ⁰’³‧²’⁵ = 3
𝐹2
F1 = 3.F2
Dimana :
Fe = 3F2 – F2 = 2.F2
= 16,32 kgf/2F2
F2 =8,16 kg
61
F1 = 3.F2………………………………..Pustaka 3 hal 171
F1 = 3 . 8,16 kg
F1 = 24,48 kg
Diketahui C = 1427 kg
Co = 780 kg
Fa
Fr = 𝑣.𝑒 …………………………………Pustaka 3 hal 135
43,68
= 1. 0,26
= 168 kg
sedemikian rupa sehingga memberikan umur yang sama dengan umur yang
62
P = x . Fr + y . F𝑎………………………………….Pustaka 3 hal 135
faktor beban radial dan faktor beban aksial dengan cara menghitung
perbandingan antara beban aksial dengan Basic Load Static (Co) dan
didapat
Fa 43,68 kg
= = 0,26 → 0,28
𝐶𝑜 168 𝑘𝑔
Nilai Y = 1,15
Nilai X = 0,56
= (94,08) + (50,24)
= 144,32 kg
33,3 1/3
fn =( 𝑛
) ………………………………….Pustaka 3 hal 136
33,3 1/3
= ( )
360
= 0,57
C
fh = fn . 𝑃……………………………………..Pustaka 3 hal 136
1427
= 0,57 . 144,32 = 5,7
= 500.(57)³
64
Spesisifikasi dimensi kerangka :
Panjang : 720 mm
Lebar : 520 mm
Tinggi : 520 mm
Jenis bahan yang digunakan baja karbon rendah galvanis dengan ketebalan
2,5 mm.
∑MA = 0
∑MA = 6,3 kg . 29 cm – RB . 50 cm = 0
182,7 kg.cm
RB = = 3,6 kg
50 cm
∑MB = 0
132,3 kg.cm
RA = = 2,7 kg
50 cm
65
4.7.2. Kekuatan Las
berikut :
P
σₜ = h.l………………………….………Pustaka 4 hal 181
Dimana :
P = Beban (kg)
P
σₜ = h.l…………………………………..Pustaka 4 hal 181
6,3 kg
= 3 mm.40 mm = 0,0525 kg/mm²
0,707 .P
𝜏 = ……………………………pustaka 4 hal 191
h.l
66
Jadi tegangan yang terjadi pada pengelasan masih dibawah tegangan
1. 0,25 kg 2 menit
= 6 kg/jam
No Jenis Daging Konsumsi Hasil Gilingan Daging (kg) Waktu Percobaan (min)
1kg
Q = 6,8 menit = 0,087 kg/menit
= 5,3 kg/jam
67
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
6 kg/jam.
5,3 kg/jam.
kg.
5.2. Saran
a) Kapasitas alat ini dibuat skala kecil yaitu kurang lebih 6 kg/jam.
68
Apabila ingin menjadikan skala yang lebih besar, harap
69
DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta Bandung.
2002.
4. Porawati, H., & Kurniawan, A., Modifikasi Mesin Penggiling Daging (meat
2020.
Jakarta. 1996.
70
Nama : Feri Herlambang
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
E-mail : Feriherlambang11@gmail.com
No. Hp : 081223575506
71
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 1770011045
Fakultas : Teknik
Listrik AC Kapasitas 6 kg/jam” adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil duplikasi
dari hasil karya orang lain, kecuali kutipan yang telah disebutkan sebagai sumber
refrensinya.
Feri Herlambang
72
Lampiran
73