Anda di halaman 1dari 8

Profitabilitas.

Pengertian Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan analisis terhadap laba dan berbagai unsur yang
membentuk laba merupakan aspek penting, karena kelangsungan hidup dan sukses
tidaknya suatu perusahaan sangat tergantung pada kemampuannya dalam
menghasilkan laba. Analisis profitabilitas perusahaan merupakan bagian utama
analisis laporan keuangan. Seluruh laporan keuangan dapat digunakan untuk analisis
profitabilitas, namun yang paling penting adalah laporan laba rugi.
Menurut Weston dan Brigham (2010:89) :
“Rasio Profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan seperti
terlihat dari pengembalian yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi”.
Harahap (2012:304) menjelaskan bahwa :
“Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan
sebagainya”.
Sedangkan menurut Husnan dan Pujiastuti (2012:73) yaitu:
”Rasio profitabilitas dimaksudkan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva
perusahaan.”
Profitabilitas menurut Gitman dan Zutter (2012) dapat diukur dengan banyak cara
antara lain:
1. Gross Profit Margin (GPM).
Rumusan ini mengukur persentase laba kotor dibandingkan dengan penjualan,
presentasi dari tiap penjualan yang tersisa setelah dikurangi biaya harga pokok
penjualan. Semakin tinggi GPM maka semakin baik operasi perusahaan begitu
juga sebaliknya.
2. Operating Profit Margin (OPM).
Rumusan ini mengukur presentasi profit yang diperoleh perusahaan dari tiap
penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak serta saham
preferen. Semakin tinggi OPM maka semakin baik keuntungan perusahaan.
3. Return On Assets (ROA).
Rumusan ini mengukur efektivitas manajemen secara garis besar dalam
menghasilkan keuntungan melalui aset yang ada. Semakin tinggi keuntungan
( return ) yang diperoleh dari total aset maka semakin baik kinerja perusahaan.
4. Return On Equity (ROE).
Rumusan ini mengukur seberapa banyak keuntungan ( return ) yang diterima
pemegang saham di perusahaan. Semakin tinggi ROE maka semakin banyak
jumlah keuntungan yang diterima pemegang saham.
ROE merupakan perkalian antara profitabilitas atas aset yang dimiliki
perusahaan dengan keputusan pendanaannya. Dinyatakan dalam bentuk
persamaan: ROE = ROA x Leverage.
Dalam hal ini ROA adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari
penggunaan aset, sedangkan leverage menunjukkan seberapa banyak hutang
dipergunakan oleh perusahaan. Dapat dijelaskan ROA = Laba Bersih Setelah
Pajak /Total Aset. ROE diperoleh dengan Laba Bersih Setelah Pajak dibagi
Ekuitas atau ROA dikalikan Leverage. Sedangkan Leverage diperoleh dengan
membagi Total Aset dengan Ekuitas. Persamaan tersebut juga menunjukkan
bahwa perusahaan akan mampu meningkatkan ROE – nya apabila ROA – nya
meningkat sedangkan leverage – nya konstan. Leverage konstan berarti
proporsi modal pinjaman tidak berubah. Apabila ROA – nya meningkat maka
berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah
peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham.Hal yang
sama juga berlaku apabila perusahaan mampu mempertahankan ROA dengan
menggunakan hutang yang makin besar (leverage – nya meningkat). Kalau
perusahaan mampu mempertahankan ROA dengan penggunaan hutang yang
main besar, maka hal tersebut berarti bahwa penggunaan hutang tersebut
mampu memberikan keuntungan yang lebih besar dari biayanya. Sebagai
akibatnya ROE meningkat.
Untuk menentukan Earning Per Share (EPS) adalah ROE dikalikan dengan
Nilai Buku Per Saham. Untuk keperluan analisis kita perlu memperhatikan
EPS di masa yang akan datang , bukan EPS yang telah diperoleh. Hal tersebut
disebabkan karena harga saham hari ini merupakan present value dari
penghasilan – penghasilan yang akan diterima oleh pemodal di masa yang
akan datang, dan penghasilan – penghasilan laba di masa yang datang.
Memahami faktor – faktor yang mempengaruhi EPS di waktu yang lalu
memang baik dilakukan, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana faktor –
faktor tersebut dipergunakan untuk memperkirakan EPS di masa yang akan
datang.
5. Net Profit Margin (NPM).
Menurut Brigham dan Houston (2006) :
Rumusan ini digunakan untuk mengukur keuntungan netto atau laba bersih per
rupiah penjualan. Semakin besar angka yang dihasilkan, menunjukkan kinerja
yang semakin baik.
Perbedaan antara Retun On Asset (ROA) dengan Return On Equity (ROE) adalah:
1. Pada ROA maka membandingkan antara keuntungan netto dengan total aset.
Sedangkan pada ROE membandingkan antara keuntungan netto dengan total
modal sendiri.
2. Pada perhitungan ROA hanya memperhitungkan semua unsur – unsur pos
dalam Perhitungan Rugi / Laba ( Profit and Loss Statement ) dan Pos – Pos
Neraca ( Balance – Sheet ) sebelah Aktiva ( Assets), lihat rumus Analisis Du
Pont untuk perhitungan ROA.
Analisis Du Pont.

Untuk melakukan Analisis Du Pont digunakan Data Laporan Keuangan P.T. ABC.

Neraca P.T. ABC


Per 31 Desember 2014
( Dalam jutaan rupiah )
Kas dan Bank Rp. 23 Utang Yang Masih Harus Dibayar Rp. 318
Efek Yg.Mudah Cair Rp. 40 Utang Dagang Rp. 394
Piutang Dagang Rp. 890 Utang Lancar Lainnya Rp. 212
Persediaan Rp. 876
Total Aset Lancar Rp. 1.829 Total Utang Lancar Rp. 924
Utang Jangka Panjang Rp.2.200
Barang Modal Yang Disewa Rp. 136
Total Aktiva Tetap, Net Rp. 4.937 Utang Jangka Panjang Lainnya Rp.1.079
Aktiva Lain-Lain Rp. 290 Modal Pemegang Saham Biasa Rp.2.717
Total Aset Rp. 7.056 Rp.7.056
======= =======
Laporan Rugi Laba P.T. ABC.
Dari 1-1-2014 s/d 31-12-2014
( Dalam Jutaan Rupiah )
Penjualan Bersih Rp.10.171
Harga Pokok Penjualan ( Rp. 7.621 )
Laba Kotor Rp. 2.550
Biaya Administrasi, Umum dan Penjualan ( Rp. 689 )
Rp. 1.861
Penyusutan ( Rp. 514 )
Laba Sebelum Bunga dan Pajak ( EBIT ) Rp. 1.347
Bunga Bersih Rp. 260
Laba Sebelum Pajak Rp. 1.087
Pajak Penghasilan Perusahaan Rp. 426
Laba Bersih Sesudah Pajak Rp. 661
Dividen Rp. 130
Analisis Du Pont P.T. ABC 2014.

Penjualan
Rp.10.171

- Laba Bersih
Harga Pokok Setelah Pajak
Daftar Penjualan Rp. 681 Marjin Laba
Rugi/Laba Rp. 7.021 dibagi dengan Bersih
( NPM )
+ 6.5%
Biaya Umum, Penjualan
Penjualan Rp. 10.171
Rp.1.203

Bunga Bersih
Rp. 260 Return
Dikalikan On
+ dengan Total
Asset
Pajak Penghasilan 9.4%
Rp. 426

Aset Lancar
Rp. 1.829
Penjualan
Rp. 10.171
Total Aset Tetap Kecepatan
Bersih Dibagi dengan Perputaran
Rp.4.937 Total Aset
Total Aset 1.4 x
Aset lain-lain Rp 7.056
Rp. 290
Neraca
Kutipan : Sjahrial (2012:47-48)

Sedangkan perhitungan ROE selain memperhitungkan semua unsur – unsur pos dalam
Perhitungan Rugi / Laba dan Pos Pos Neraca ( Balance – Sheet ) sebelah Aktiva
( Assets ) tetapi juga memperhitungkan Jumlah Utang ( total leverage ) yang ada di
Neraca sebelah Pasiva.
Lampiran :
Analisis Du Pont.

Untuk melakukan Analisis Du Pont digunakan Data Laporan Keuangan P.T. ABC.

Neraca P.T. ABC


Per 31 Desember 2014
( Dalam jutaan rupiah )
Kas dan Bank Rp. 23 Utang Yang Masih Harus Dibayar Rp. 318
Efek Yg.Mudah Cair Rp. 40 Utang Dagang Rp. 394
Piutang Dagang Rp. 890 Utang Lancar Lainnya Rp. 212
Persediaan Rp. 876
Total Aset Lancar Rp. 1.829 Total Utang Lancar Rp. 924
Utang Jangka Panjang Rp.2.200
Barang Modal Yang Disewa Rp. 136
Total Aktiva Tetap, Net Rp. 4.937 Utang Jangka Panjang Lainnya Rp.1.079
Aktiva Lain-Lain Rp. 290 Modal Pemegang Saham Biasa Rp.2.717
Total Aset Rp. 7.056 Rp.7.056
======= =======

Laporan Rugi Laba P.T. ABC.


Dari 1-1-2014 s/d 31-12-2014
( Dalam Jutaan Rupiah )
Penjualan Bersih Rp.10.171
Harga Pokok Penjualan ( Rp. 7.621 )
Laba Kotor Rp. 2.550
Biaya Administrasi, Umum dan Penjualan ( Rp. 689 )
Rp. 1.861
Penyusutan ( Rp. 514 )
Laba Sebelum Bunga dan Pajak ( EBIT ) Rp. 1.347
Bunga Bersih Rp. 260
Laba Sebelum Pajak Rp. 1.087
Pajak Penghasilan Perusahaan Rp. 426
Laba Bersih Sesudah Pajak Rp. 661
Dividen Rp. 130
Analisis Du Pont P.T. ABC 2014.

Penjualan
Rp.10.171

- Laba Bersih
Harga Pokok Setelah Pajak
Daftar Penjualan Rp. 681 Marjin Laba
Rugi/Laba Rp. 7.021 dibagi dengan Bersih
( NPM )
+ 6.5%
Biaya Umum, Penjualan
Penjualan Rp. 10.171
Rp.1.203

Bunga Bersih
Rp. 260 Return
Dikalikan On
+ dengan Total
Asset
Pajak Penghasilan 9.4%
Rp. 426

Aset Lancar
Rp. 1.829
Penjualan
Rp. 10.171
Total Aset Tetap Kecepatan
Bersih Dibagi dengan Perputaran
Rp.4.937 Total Aset
Total Aset 1.4 x Return
Aset lain-lain Rp 7.056 On
Rp. 290 Equity
Neraca 24.4%
Utang Lancar Total Utang
Rp. 924 dan Modal
Total Utang Pemegang
Rp.4.339 Saham +
Utang Jangka + = Total Aset
Panjang Ditambah Rp. 7.056
Rp. 3.415 Modal Financial
Pemegang Dibagi dengan Leverage
Saham Multiplier
Modal Pemegang 2.60 x
Rp. 2.717
Daftar Pustaka:
Harahap,Sofyan Syafrie, 2007, Teori Akuntansi , Jakarta , P.T.RajaGrafindo
Husnan, Suad & Enny Pujiastuti, 2004, Dasar-dasar Manajemen , Yogyakarta: UPP
AMP YKPM.
Gitman, L and Zutter, C, 2012, Principle of Managerial Finance, 3rd Edition, USA,
The Prentice Hall.
Brigham, E.F. , Houston, J.F. 2004, Fundamentals of Financial Management;
10th Edition, Cencage Learning South-Western-Thomson Learning.
Sjahrial, Dermawan,(2012), Pengantar Manajemen Keuangan, Mitra Wacana Media.

Anda mungkin juga menyukai