com
1,2Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo
(Beragama), Jakarta Indonesia
Abstrak.Salah satu kerja sama yang dilakukan melalui Kementerian Koperasi dan
UKM dengan Taiwan adalah dalam bentuk program One Village One Product (OVOP).
Program OVOP di Provinsi Bali merupakan upaya pemerintah dalam memberdayakan
petani dengan pola OVOP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
kerjasama Indonesia dan Taiwan dalam program OVOP di Provinsi Bali. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan
data meliputi wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik menganalisis data
dimulai dari mereduksi data hingga menyimpulkan. Hasil analisis temuan penelitian
menunjukkan bahwa Program OVOP yang dilaksanakan di Provinsi Bali dilihat dari
seluruh aspek telah berjalan dengan baik. Kendala yang ditemui dalam pelaksanaan
program adalah sulitnya mengubah pola pikir pola bertani dari tradisional ke modern,
pesimistis petani terhadap program baru dan terkait cuaca ekstrim yang masih sulit
diatasi mempengaruhi kualitas hasil panen.
1. Perkenalan
Berbagai macam kerjasama internasional yang dilakukan suatu negara terhadap negara lain,
salah satu kerjasama yang sedang menjadi fokus perhatian baik negara besar maupun kecil adalah
kerjasama di bidang perekonomian mengenai penguatan di bidang Usaha Kecil Menengah (UKM)
yang merupakan salah satu jadwal penting dalam pertemuan APEC di Amerika Serikat pada tahun
2011.
Ada dua fokus pembahasan strategi baru tersebut, yaitu (i) perluasan perdagangan dan
investasi, dan (ii) penciptaan pertumbuhan yang berkualitas. Pengembangan UKM menjadi isu
sentral pada fokus kedua, yakni terciptanya pertumbuhan yang berkualitas. Pada pertemuan SOM 1,
isu pengembangan UKM dibahas dalam berbagai pertemuan kelompok kerja dan seminar APEC.
Group on Services (GOS) termasuk dalam kelompok kerja yang membahas isu pengembangan UKM
dalam pertemuannya. Selain itu, GOS juga mengagendakan diadakannya seminar khusus terkait
peran sektor jasa dalam mendorong UKM dengan tema “Addressing Business Constraints of SMEs
through Services” pada tanggal 2 Maret 2011. [1]
Penerapan OVOP di Indonesia dimulai pada tahun 2006 oleh Kementerian
Perindustrian yang kemudian ditandai dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden tentang
percepatan pengembangan dan pemberdayaan sektor riil Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) dan Menteri Perindustrian. peraturan peningkatan efektivitas Industri
Kecil Menengah (IKM) melalui pendekatan OVOP yang saling terkait untuk mendorong
produk industri kecil dan menengah lokal mampu bersaing di pasar global. OVO
2. Metode
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dimana menurut Creswell penelitian kualitatif
adalah penelitian yang diawali dengan menyatakan asumsi-asumsi dengan menggunakan sudut pandang teoritis untuk
merumuskan dan menyelesaikan permasalahan sosial. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut peneliti akan
menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data dari pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian. Yang
pada akhirnya akan memunculkan pendapat pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian tersebut, sehingga akan
memunculkan gambaran permasalahan yang ada, yang kedepannya akan dijadikan pedoman untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Creswell mengatakan penelitian kualitatif menggunakan dokumen, wawancara dan observasi
terhadap perilaku aktor terkait untuk mengumpulkan data. [4]
Kemudian dalam menganalisis fenomena-fenomena yang ada penulis akan menggunakan metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mewawancarai pihak-pihak yang terkait dengan fenomena
tersebut guna memperoleh data dari sumber-sumber primer yang kedepannya dapat dipertanggungjawabkan
kebenaran datanya. Selanjutnya penulis juga menggunakan studi literatur yang berkaitan dengan fenomena
tersebut seperti buku, majalah, artikel, jurnal ilmiah, surat kabar, makalah seminar, tesis, data dari internet dan
dokumen yang dikeluarkan oleh suatu lembaga tertentu untuk memperoleh data sekunder.
4. Kesimpulan
Masyarakat Desa Pelaga Kabupaten Badung khususnya petani asparagus dan masyarakat
di Kintamani kabupaten Bangli khususnya petani jeruk Provinsi Bali melalui program OVOP
yang disusun oleh pemerintah pusat dengan sosialisasi yang relatif baru, tidak
hanya memberikan motivasi, meningkatkan aktivitas bernilai tambah. Namun juga fokus pada
kemandirian dan peningkatan pendapatan petani.
Kaitannya dengan Konsep Pemberdayaan Masyarakat Secara garis besar tujuan program
pemberdayaan dalam hal ini program OVOP adalah untuk mencapai kemandirian dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya petani di Desa Pelaga. Selain dukungan dan
bantuan dari pemerintah, yang tidak kalah penting dalam pengembangan OVOP di Desa
Pelaga adalah Tim Pendamping Taiwan Technical Mission (TTM) yang dipimpin oleh ahli
asparagus yaitu Bapak Su Tien Chi. Tim ini bertugas melatih, membina, mendampingi dan
memberdayakan petani tradisional secara terus menerus dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
Sejalan dengan Program OVOP di Desa Pelaga dilihat dari tahapan kegiatan pemberdayaan
menurut Mardikanto yaitu: Penetapan dan pengenalan wilayah kerja. [9]. Pemilihan wilayah
Desa Pelaga sebagai wilayah kerja Program OVOP telah disepakati oleh pihak-pihak terkait
mulai dari kementerian, provinsi, dan pemerintah daerah yang bekerjasama dengan Taiwan.
Kegiatan diawali dengan melihat potensi unggulan daerah yang dapat dikembangkan,
melakukan rapat koordinasi lokasi pengembangan dan pemilihan lahan sebagai percontohan
penanaman asparagus.
Kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan program adalah sebagai berikut: Kesulitan
mengubah pola pikir petani tradisional menjadi petani modern. Masih ada petani yang belum
mampu mengubah pola pikirnya untuk memikirkan pola bertani tradisional yang cenderung lebih
mudah dibandingkan pola bertani asparagus. Petani pesimis karena mengalami kegagalan program
sebelumnya. Pengalaman kegagalan program sebelumnya membuat petani pesimis terhadap
program baru. Cuaca ekstrem yang masih sulit diantisipasi oleh petani asparagus.
Referensi
[1]. Guntur Setiawan,Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset, 2004
[2]. Sumodiningrat dan Wulandari,Menuju Ekonomi Berdikari Pemberdayaan UMKM
dengan Konsep OPOP – OVOP – OVOC. Yogyakarta: Media Presindo, 2015
[3]. John W. Creswell dan Cheryl N. Poth,Inkuiri Kualitatif dan Desain Penelitian Memilih Di
Antara Lima Pendekatan(edisi ke-4). SAGE Publications, Inc Tanggal Publikasi: 23
Desember 2016
[4].Presiden Baru Dilantik, https://m.tempo.co/read/news/2016/06/01/090775847/
Taiwan-Indonesia Hubungan Meningkat:
presiden-baru-dilantik-hubungantaiwan-indonesiaiamen tingkat, Rabu, 01 Juni 2016