Anda di halaman 1dari 22

WHITE PAPER

WHITE PAPER

GERAKAN ONE SCHOOL-ONE PRODUCT (1S-1P) BERSERTIFIKAT


HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) SEBAGAI UPAYA
MEMBANGUN EKONOMI INDONESIA MELALUI SMK
WHITE PAPER

Susunan Dewan Redaksi :


VOCATIONAL EDUCATION POLICY, WHITE PAPER
ISSN : 2685-5739
Volume 1 No. 15 Tahun 2019

Dewan Redaksi

Penanggung Jawab
Direktur PSMK, Dr. M. Bakrun, M.M

Ketua Redaksi
Kasubdit Program dan Evaluasi, Arie Wibowo Khurniawan, S.Si, M.Ak.

Redaksi Pelaksana
Chrismi Widjajanti
Arfah Laidiah Razik
Farid Prasetyo Adi
Muhammad Abdul Majid
Ahmad Rofiuddin Syafaa

Editor
Gustriza Erda, S.Si, M.Si.

Fotografi, Desain & Artistik


Ari
Muhammad Raidinoor
Dzorif Fadlan

Online Redaksi
Muhammad Herdyka

Mitra Redaksi (Editorial Advisory Board)


1. Prof. Dr. Waras Kamdi, M.Si (Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang)
2. Prof. Dr. Suwarna, M.Pd (Universitas Negeri Yogyakarta)
3. Hamid Muhammad, Ph.D (Universitas Negeri Jakarta)
4. Dr. Ima Ismara, M.Pd., M.Kes. (Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta)
5. Irmawaty, SE., M.Si (Universitas Terbuka)

Alamat Redaksi dan Distribusi :


Redaksi VOCATIONAL EDUCATION POLICY, WHITE PAPER
Gedung E Lantai 12-13 Kompleks Kemendikbud
Jalan Jenderal Sudirman Senayan Jakarta 10270
Telp. (021) – 5725477 (Hunting) 5725471-74 Fax. (021) – 5725049
Laman : psmk.kemdikbud.go.id, Surel : program.psmk@kemdikbud.go.id
1
WHITE PAPER

GERAKAN ONE SCHOOL-ONE PRODUCT (1S-1P) BERSERTIFIKAT HAK


KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN
EKONOMI INDONESIA MELALUI SMK
Arie Wibowo Khurniawan1, Gustriza Erda2

Abstrak. Adanya stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia menuntut pemerintah untuk mengambil langkah-
langkah strategis. Kemendikbud melalui Direktorat Pendidikan SMK menggagas Gerakan One School One Product (1S-
1P) guna meningkatkan kualitas produk unggulan hasil teaching factory SMK. Hal ini sebagai langkah nyata untuk
berpartisipasi dalam membangun ekonomi Indonesia melalui peningkatan kesadaran akkan pentingnya pengajuan Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) atas produk yang dihasilkan sekolah. Dengan adanya gerakan ini, SMK diharapkan tidak
hanya menghasilkan produk, baik barang maupun jasa, ketika mendapatkan bantuan Teaching Factory saja, namun
tetap bisa berinovasi dan menghasilkan produk unggulan dengan memaksimalkan seluruh potensi yang ada di
masing--masing sekolah. Kajian kebijakan ini bertujuan untuk mendorong agar hasil dari Teaching factory menjadi
lebih konsisten dan memiliki daya saing tinggi. Selain itu, kajian ini juga memberikan gambaran mengenai konsep 1S-
1P yang dapat diterapkan oleh SMK. Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa gerakan 1S-1P hendaknya tidak hanya
berhenti sampai dengan memasarkan produk di pasar saja, namun menjadi school branding dengan mengajukannya
sebagai HKI untuk peningkatan citra sekolah dan peningkatan perekonomian bangsa. Beberapa rekomendasi guna
peningkatan pengajuan HKI melalui produk unggulan hasil teaching factory yaitu pemerintah melakukan sosialisasi
massal ke SMK untuk memberikan informasi dan pendampingan terkait pengajuan HKI, meringkas sistem perizinan,
waktu dan biaya dalam pendaftaran HKI. Pemerintah juga dinilai perlu membangun kerja sama dengan sekolah untuk
membuka jalur pemasaran dan menyediakan pasar guna menyukseskan program 1S-1P dan demi peningkatan citra
potensi sekolah dan ekonomi Indonesia.

Kata Kunci: teaching factory, One School One Product (1S-1P), school branding, SMK

PENDAHULUAN Indonesia berada pada posisi ke 85 dari 124


negara dalam hal inovasi.
Latar Belakang

Indonesia tengah menghadapi pertumbuhan Rendahnya tingkat daya saing dan inovasi ini
ekonomi yang cenderung stagnasi dan berkisar perlu mendapatkan perhatian yang serius dari
pada angka 5% (Khurniawan, 2019). Salah satu pemerintah. Hal ini disebabkan daya saing dan
penyebab stagnasi pertumbuhan ekonomi inovasi merupakan salah satu kunci dalam
tersebut karena masih rendahnya daya saing mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah
dan inovasi dari sumber daya manusia yang perlu membuat langkah strategis untuk
tersedia. Berdasarkan World Competitiveness menggalakkan kesadaran masyarakat untuk
Yearbook (WCY) yang dikeluarkan oleh Institute terus berinovasi. Selain itu, pemerintah juga
for Management Development (IMD) 2019, daya perlu mendorong masyarakat untuk memberikan
saing Indonesia masih tertinggal dibandingkan perlindungan atas inovasi yang dihasilkan
negara lainnya. Indonesia menduduki peringkat melalui pengajuan Hak Kekayaan Intelektual.
ke 32 dari 63 negara yang diteliti. Di lain sisi, Karena, berdasarkan penelitian Kanwar dan
tingkat inovasi Indonesia pun belum Everson (2003), semakin banyak HKI yang
menunjukkan prestasi yang memuaskan. didaftarkan di suatu negara, maka semakin
Menurut Laporan The Global Inovation Index (GII), tinggi pula pertumbuhan ekonomi di negara

1
Kepala Subdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen, Kemdikbud
2
Staf Subdit Program dan Evaluasi
2
WHITE PAPER

tersebut. Di Indonesia sendiri, setiap 1% tetapi global (pengembangan pendekatan OVOP


kenaikan jumlah paten akan mampu bertujuan untuk meningkatkan,
meningkatkan ekonomi sebesar 0,06%. mengembangkan dan memasarkan produk yang
dapat menjadi sumber kebanggaan masyarakat
Salah satu langkah yang diambil pemerintah setempat dengan tujuan pasar global),
guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi kemandirian dan kreativitas serta
melalui peningkatan daya saing dan inovasi, dan pengembangan sumberdaya manusia (Cahyani,
perlindungan hak kekayan intelektual adalah 2013).
melalui gerakan One Village One Product (OVOP).
Gerakan ini sebagai langkah strategis atas Berdasarkan pendekatan konsep tersebut,
Instruksi Presiden No. 6/2007 tentang kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
percepatan pengembangan sektor riil dan mengembangakan program baru yang disebut
pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah One School One Product (1S-1P). Program ini
(UMKM). Gerakan OVOP di Indonesia diterapkan bertujuan untuk menghimbau dan mengajak
pemerintah melalui Kementerian Perindustrian siswa-siswi sekolah untuk mengembangkan
(Kemenperin) dan tertuang dalam Peraturan ekonomi yang nantinya menjadi potensi dasar
Menperin No. 78/M-Ind/Per/9/2007 tentang bagi lingkungan sekolah. Dengan program ini
peningkatan efektivitas pengembangan Industri diharapkan sekolah dapat menghasilkan sebuah
Kecil Menengah (IKM) melalui pendekatan One produk unggulan berdasarkan potensi SMK dan
Village One Product (OVOP) (Pasaribu et al., daerah di sekolah masing-masing. Kedepan,
2011). hasil produk diharapkan dapat diajukan menjadi
kekayaan intelektual guna meningkatkan
OVOP pertama kali digagas oleh Morihiko pertumbuhan ekonomi, tidak hanya
Hiramatsu, seorang Gubernur Provinsi OITA, perekenomian sekolah secara khusus namun
Jepang. OVOP yang di mulai tahun 1979 ini juga perekonomian nasional secara umum.
merupakan gerakan revitalisasi ekonomi
regional dan terbukti mampu meningkatkan Kajian kebijakan ini memberikan informasi
perekonomian masyarakat desa di Jepang tentang daya saing dan tingkat inovasi di
(Chuman, 2016). Berkat kesuksesan ini, OVOP Indonesia dan kaitannya dengan HKI. Selain itu,
tidak hanya ditiru oleh perfektur-perfektur selain kajian ini juga memberikan gambaran mengenai
Oita di Jepang, tetapi juga diadopsi oleh konsep One School One Product yang dapat
berbagai negara lainnya, seperti Thailand, diterapkan oleh SMK. Hasil kajian ini diharapkan
Malawi, Nepal, dan juga Indonesia (Ujikura, memberikan informasi tambahan kepada pihak
2015). yang terkait untuk menerapkan One School One
Product di sekolah sebagai salah satu langkah
OVOP merupakan suatu pendekatan untuk membangun school branding dan untuk
pengembangan potensi daerah di satu wilayah berpartisipasi aktif dalam meningkatkan
untuk menghasilkan produk yang mampu perlindungan HKI demi memajukan
bersaing di pasar global, dengan tetap memiliki perekonomian Indonesia.
ciri khas keunikan karakteristik dari daerah
tersebut. Produk yang dihasilkan adalah produk Tujuan
yang memanfaatkan sumber daya lokal, baik
Tujuan kajian kebijakan ini adalah untuk
sumber daya alam, maupun sumber daya
memberikan gambaran untuk menghasilkan
manusia. Tiga prinsip gerakan OVOP, yaitu: lokal
school branding melalui One School One Product
3
WHITE PAPER

(1S-1P ). Informasi yang dihasilkan diharapkan tentang daya saing, inovasi, HKI, 1S-1P dan
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak school branding.
yang terkait dalam proses pembuatan
rekomendasi terkait dengan program 1S-1P dan Metode Analisis
peningkatkan inovasi, daya saing, dan HKI
Kajian ini menggunakan analisis interaktif yang
Indonesia.
dimulai dengan menelaah seluruh data yang
Manfaat diperoleh dari berbagai sumber, seperti jurnal,
catatan laporan dokumen, buku, artikel dan
Kajian kebijakan ini dapat menjadi masukan bagi publikasi lainnya yang berkaitan dengan daya
pemerintah dalam rangka mengambil kebijakan saing, inovasi, HKI, 1S-1P dan school branding
terkait program 1S-1P dan meningkatkan dalam meningkatkan daya saing satuan
perlindungan HKI demi memajukan pendidikan. Selain itu, digunakan juga metode
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk analisis statistik untuk meringkas, meyajikan
pembaca, kajian kebijakan ini diharapkan dapat dan mendeskripsikan data ke dalam bentuk yang
dipergunakan sebagai referensi atau mudah dibaca.
pembanding bagi kajian kebijakan berikutnya
serta dapat memberikan landasan untuk kajian HASIL DAN PEMBAHASAN
kebijakan dan pengembangan ilmu Daya Saing Indonesia
pengetahuan.
Peringkat daya saing Indonesia pada tahun 2019
METODE menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Berdasarkan penilaian dari Institute for
Data
Management Development (IMD) dalam World
Kajian kebijakan ini menggunakan beberapa Competitiveness Yearbook (WCY) 2019 seperti
data yang telah dipublikasikan oleh beberapa yang tertera pada Gambar 1, daya saing
lembaga di tingkat dunia, seperti: Indonesia mengalami peningkatan yang
signifikan. Indonesia mampu meraih posisi ke
1. World Competitiveness Yearbook (WCY) 2019, 32, melesat 11 peringkat dibandingkan tahun
yang keluarkan oleh Institute for sebelumnya. Capaian tersebut menjadikan
Management Development (IMD) Indonesia sebagai negara dengan peningkatan
2. The Global Inovation Index (GII) 2018 yang peringkat paling tinggi di kawasan Asia Pasifik.
dikeluarkan oleh Cornell SC Johnson College Sinergi antara pemerintah dan seluruh
of Business, The Business School for the pemangku kepentingan, terutama dunia usaha,
World (INSEAD), dan World Intelectual menjadi kunci dalam meningkatkan kinerja
Property Organization (WIKO) investasi dan daya saing yang lebih baik
(KataData, 2019).
3. WPO Statistics Database
4. Japan Paten Office Meskipun Indonesia mengalami peningkatan
peringkat, namun daya saing Indonesia masih
Selain itu, kajian ini juga mengumpulkan tertinggal dibandingkan dengan negara
dokumen-dokumen terkait dari sumber tertulis, tetangga. Malaysia dan Thailand, sebagai negara
seperti buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan paling dekat dengan Indonesia mampu
jurnal, atau dokumen-dokumen yang terkait mencapai posisi 22 dan 25. Sementara Taiwan,
mampu meningkatkan satu poin dan tetap
4
WHITE PAPER

berada pada 20 besar negara dengan daya saing Singapura berada pada peringkat ketiga, namun
tinggi, yaitu pada peringkat 16. di tahun selanjutnya Singapura mampu
menunjukkan daya saing yang tinggi dan unggul
Bukan hanya Indonesia, lima negara dengan menjadi peringkat pertama. Singapura mampu
daya saing tertinggi di dunia pun tidak luput dari menggeser posisi Amerika Serikat yang turun
perubahan peringkat. Pada tahun 2018, menjadi peringkat ke-3.

50
Phillippine 46
43
Indonesia 32
30
Thailand 25
22
Malaysia 22
17
Taiwan 16
7
UAE 5
5
Switzerland 4
1
USA 3
2
Hong Kong 2
3
Singapore 1

0 10 20 30 40 50 60
2018 2019

Sumber: IMD World Competitiveness Yearbook, 2019

Gambar 1. Peringkat Daya Saing Dunia tahun 2019

Perkembangan Inovasi di Indonesia mereka juga secara aktif mendorong


ekosistem inovasi yang memungkinkan
Inovasi merupakan salah satu kunci dalam
untuk berkembang.
mendorong pertumbuhan ekonomi. Tingkat
inovasi dunia tercatat dalam laporan The Berdasarkan laporan GII seperti yang tertera
Global Inovation Index (GII) 2019. Laporan ini pada Gambar 2 diperoleh bahwa negara
merupakan riset hasil kolaborasi antara paling inovatif di dunia tahun 2019 dipegang
Cornell SC Johnson College of Business, The oleh Switzerland (Swiss). Negara tersebut
Business School for the World (INSEAD), dan memperoleh skor tertinggi, yakni 67.24/100.
World Intelectual Property Organization Raihan tertinggi ini merupakan yang
(WIKO). Laporan ini bertujuan untuk kesembilan kalinya secara beruntun. Swiss
memberikan wawasan tentang cara yang mendapat skor tertinggi karena telah
digunakan oleh para pemimpin dunia dalam melakukan semua pilar indikator GII, yakni
inovasi global untuk mendorong masukan inovasi, seperti peraturan,
pertumbuhan yang berkelanjutan. Negara- pendidikan, penelitian pengembangan, dan
negara terkemuka tidak hanya membuat infrastruktur, dan keluaran inovasi seperti
teknologi menjadi mudah berkembang, tetapi
5
WHITE PAPER

paten yang diajukan serta penyebaran untuk mengubah sumber daya yang ada
pengetahuan. Negara ini unggul terutama menjadi keluaran yang inovatif.
dalam hal lingkungan bisnis dan kemampuan

80 1
2 3 4 5
70 8 11 13 15
60
36 42 43
50 54
71 85 98
40
30
20
10
0
Sweden

Singapore
UK

Jepang

Phillippine

Indonesia

Kamboja
Switzerland

Thailand
USA

Netherlands

Vietnam
Hong Kong
Korea Selatan

Malaysia

Brunei Darussalam
Sumber: The Global Inovation Index (GII), 2019

Gambar 2. Peringkat Daya Saing Dunia tahun 2018

Empat negara lain yang masuk dalam lima hanya mampu berada di peringkat 85
besar negara dengan daya saing tertinggi (29.72/100), posisi yang sama seperti pada
yaitu Sweden, USA dan Netherlands dan UK. tahun 2018, namun naik 2 peringkat
Di lain sisi, Singapore, turun satu peringkat dibandingkan dengan posisi tahun
dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2018, sebelumnya. Peringkat ini membuat
Singapura berhasil masuk ke dalam 5 besar Indonesia menjadi negara dengan predikat
negara dengan daya saing tertinggi di dunia Low-Middle Income Country. Di lain sisi,
dengan skor 59.83/100, namun pada tahun negara tetangga seperti Malaysia dan
2019, Singapura turun 3 peringkat menjadi Vietnam mampu mencapai peringkat 35
posisi-8 dengan skor 58.37/100. Meskipun (42.68/100) dan peringkat 42 (38.84/100).
mengalami penurunan peringkat, namun Sementara Philipina, meskipun belum
Singapura tetap menjadi negara dengan mencapai negara dengan pendapatan
peringkat tertinggi di Asia. Kemudian disusul menengah tinggi, namun rankingnya jauh
dengan Korea Selatan pada peringkat 11 lebih baik dibandingkan Indonesia, yaitu
(skor 56.55/100), Hongkong pada peringkat pada peringkat 54 (36.18/100).
13 (skor 55.54/100), dan Jepang pada
peringkat 15 (skor 54.68/100. Prestasi Tingkat inovasi Indonesia yang rendah ini
tersebut membuat keempat negara tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor. Dilansir
mampu mencapai predikat High Income dari Okezone (2017), Pengamat Institute for
Countries (HIC). Development of Economies and Finance,
Berkualitas Martawardaya menyatakan
Sementara untuk Indonesia, peringkat bahwa faktor regulasi belum sepenuhnya
inovasinya masih jauh tertinggal. Indonesia mendukung menjadi penyebab rendahnya
6
WHITE PAPER

inovasi di Indonesia. Aturan soal paten di Economic and Finance (INDEF) dalam
Indonesia cukup lemah dan memakan waktu Republika (2016). Hasilnya pun menunjukkan
yang lama. Padahal, persoalan paten kecenderungan yang sama bahwa paten
sangatlah mendesak. Anggaran riset yang memiliki dampak positif terhadap
relatif kecil juga dinilai berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak
rendahnya inovasi di Indonesia. Selama dua paten yang didaftarkan di suatu negara,
tahun terakhir ini, pemerintah hanya maka semakin tinggi pula pertumbuhan
menganggarkan belanja riset sebesar 0,2% ekonomin di negara tersebut. Setiap 1%
terhadap PDB. Angka tersebut bahkan masih kenaikan jumlah paten, mampu
jauh di bawah negara negara tetangga meningkatkan ekonomi Indonesia sebesar
seperti Singapura dan Thailand yang sudah di 0,06%. Artinya jika paten meningkat sebesar
atas angka 2,5%. 10%, berarti ekonomi Indonesia maka
pertumbuhan ekonomi akan mencapai 0,6%.
Pengaruh HKI terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Karena pentingnya paten dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
Kanwar dan Everson (2003) dalam diperlukan peran pemerintah untuk
penelitiannya menyatakan bahwa memperkuat perlindungan HKI. Dengan
perlindungan HKI memiliki dampak yang semakin kuatnya perlindungan HKI, maka
sangat signifikan terhadap investasi di diharapkan akan membawa efek terhadap
bidang riset dan pengembangan. kemajuan riset teknologi serta tumbuhnya
Perlindungan HKI yang sangat kuat memacu usaha-usaha baru di dalam negeri. Hal ini
inovasi dan kemajuan teknologi suatu dapat menopang pertumbuhan ekonomi
negara. Perlindungan HKI pun berkaitan erat Indonesia berbasiskan pengetahuan.
dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Perkembangan HKI di Negara Maju
Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian
yang sebelumnya dilakukan Gould dan Negara berkembang memandang bahwa HKI
Gruben (1996). Berdasarkan penelitian yang hanya terbatas dengan perlindungan hak
dilakukan Gould dan Gruben ppada 95 95 paten, terhadap pelanggaran hak cipta,
negara maju dan berkembang, ditemukan merek dan paten. Sementara negara maju,
bahwa semakin kuat perlindungan HKI di sangat menyadari akan pentingnya akses
suatu negara, semakin memberikan dampak terhadap Kekayaan Intelektual untuk
yang sangat signifikan terhadap menopang pembangunan dan pertumbuhan
perekonomian pada negara-negara yang ekonomi berkelanjutan. Berdasarkan Gambar
menerapkan sistem perekonomian yang 4, diketahui bahwa lima negara yang
terbuka. Semakin terbuka sistem mengajukan permohonan paten terbanyak di
perekonomian suatu negara, perlindungan dunia secara berturut-turut adalah Cina, USA,
HKI semakin memainkan peranannya dalam Jepang, Korea Selatan, dan Jerman. Kelima
mendukung pertumbuhan ekonomi negara negara tersebut juga termasuk dalam negara
tersebut. yang memiliki predikat negara yang memiliki
pendapatan tertinggi.
Untuk Indonesia, penelitian serupa pernah
dilakukan oleh Institute for Development of
7
WHITE PAPER

China, sebagai pemegang hak paten tertinggi pengajuan dengan jumlah pemohon dari luar
mampu mencapai 1.381.594 permohonan penduduk luar negeri lebih besar
hak paten. Jauh melampaui angka di negara dibandingkan hak paten dalam negeri.
lainnya. Amerika serikat, sebagai pemohon Sementara jumlah permohonan paten di
tertingggi kedua, hanya mengajukan negara Jepang dan Korea Selatan, berkisar
permohonan paten kurang dari setengah 200 ribu hingga 320 ribu.
permohonan di Cina, yaitu sebanyak 606.956

1,500,000

135,885
1,200,000

900,000

600,000 1,245,709

313,052 58,189
300,000
45,691
293,904 260,290 19,927
159,084
- 47,785
China United States of Japan Republic of Korea Germany
America (USA)

Resident Non-Resident

Sumber: WPO Statistics Database, Desember 2017 (diolah)

Gambar 3. Negara Teratas Permohonan Paten tahun 2017

Misal diambil contoh negara Jepang. Negara yang signifikan. Berdasarkan Gambar 5, pada
sakura ini memiliki jumlah paten yang tahun 1980, Jepang memiliki permohonan
semakin meningkat tiap tahunnya, baik yang paten sekitar 180 ribu permohonan dimana
berasal dari masyarakat dalam negeri mauun PDB Jepang saat itu mencapai 250.000
dari luar negeri. Peningkatan jumlah paten ini miliar Yen. Pada tahun 1990, permohonan
disebabkan masyarakat Jepang memang paten berada pada kisaran angka 330 ribu
memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya dan PDB Jepang mendekati angka 420.000
hak kekayaan intelektual (HKI). Tak hanya miliar Yen. Sedangkan pada satu dekade
itu, pemerintah Jepang juga terus berupaya selanjutnya, jumlah permohonan paten
untuk mempercepat pertumbuhan HKI mencapai angka 500 ribu dan PDB Jepang
karena HKI juga dijadikan sebagai tujuan mencapai 500.000 miliar Yen. Dapat
negara. dikatakan, semakin banyak permohonan
paten dan merek dagang di suatu Jepang,
Peningkatan permohonan paten ini juga maka pertumbuhan Produk Domestik Bruto
diikuti pula dengan pertumbuhan ekonomi (PDB) Jepang juga mengalami peningkatan.
1
WHITE PAPER

Sumber: JPO
Gambar 5. Jumlah Paten terhadap pertumbuhan Ekonomi di Jepang

Sementara untuk di Indonesia, secara umum paten guna meningkatkan pertumbuhan


jumlah permohonan patennya mengalami ekonomi.
peningkatan tiap tahunnya. Tercatat dari
10,000
rentang 2013 hingga 2017, telah terdaftar
8,000
43.568 paten, baik dari dalam negeri maupun
dari luar negeri. Pada tahun 2017 Indonesia 6,000

menjadi negara dengan jumlah paten 4,000


7,032
terbesar kedua setelah Singapore untuk 2,000 6,787 7,321 8,095 8,538
2,271
wilayah Asia Tenggara. Indonesia memiliki - 663 702 1,058 1,101
permohonan paten sebanyak 9.303, 1.627 2013 2014 2015 2016 2017
lebih sedikit dari Singapore. Namun angka Patent Dalam Negeri Patent Luar Negeri
tersebut cukup membanggakan karena
Sumber: WPO Statistics Database, Desember
Indonesia mampu melampaui negara
2017
tetangga lainnya, seperti Malaysia dan
Gambar 6. Statistik Jumlah Permohonan
Thailand yang hanya melakukan permohonan
paten sebanyak masing-masing 7.072 dan Paten di Indonesia
5.382 permohonan. Indonesia juga bisa
One School One Product (1S-1P)
berpuas hati dengan 9..303 hak paten yang
diajukan, karena apabila dilihat berdasarkan Guna meningkatkan permohonan hak
tingkat dunia, Indonesia telah masuk dalam kekayaan intelektual sebagai upaya dalam
20 besar negara dengan jumlah pemohonan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
tertinggi. Namun, tetap saja Indonesia masih Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
perlu meningkatkan permohonan hak melalui Direktorat Pengembangan SMK
kekayaan intelektual, khususnya terkait hak mengembangkan program One School One
2
WHITE PAPER

Product (1S-1P). Program ini bertujuan lainnya. Dengan demikian, dapat diketahui
untuk menghimbau dan mengajak siswa- potensi yang dimiliki oleh setiap sekolah
siswi sekolah untuk mengembangkan sebagai “centre point” yang nantinya dapat
ekonomi yang nantinya menjadi potensi digunakan sebagai sumber penghasilan guna
dasar bagi lingkungan sekolah. Dengan mendorong tumbuhnya perekonomian,
program ini diharapkan sekolah dapat Setiap sekolah diharapkan mampu
menghasilkan sebuah produk unggulan yang menghasilkan suatu produk utama yang
nantinya dapat dipatenkan guna kompetitif dan mampu bersaing di tingkat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tidak global namun tetap memiliki ciri khas
hanya perekenomian sekolah secara khusus keunikan karakteristik sesuai dengan potensi
namun juga perekonomian nasional secara daerah.
umum.
Dengan adanya program 1S-1P, sekolah
Program 1S-1P mengajak para siswa untuk dapat memperoleh profit yang nantinya
menyalurkan bakat dalam bidang dapat membantu keuangan, baik untuk
kewirausahaan dan tentunya menuntun kepentingan sekolah maupun kepentingan
sekolah untuk mengetahui potensi dasar anak didiknya. Program ini dinilai mampu
yang dimiliki. Program 1S-1P ini juga menginspirasi dan menumbuhkan kesadaran
mendorong setiap sekolah untuk dapat untuk terus berpikir kreatif guna
menemukan dan mengembangkan satu mengembangkan ide-ide yang nantinya
produk unggulan yang mempunya ciri khas dapat menghasilkan keuntungan melalui
yang berbeda dengan produk dari sekolah jalur bisnis atau kewirausahaan.

Gambar 7. Prinsip Dasar One School One Product

Prinsip One School One Product tersebut sebagai salah satu langkah demi
terwujudnya revitalisasi SMK.
Seperti yang ditampilkan pada Gambar 7,
Program 1S-1P ini menggunakan tiga prinsip Pertama, prinsip bertindak lokal dengan
dasar dalam pelaksanaannya, yaitu lokal wawasan global. Artinya, dengan sumber
berwawasan global, bebas kreatif dan daya (kekayaan) dan budaya lokal yang
pengembangan SDM. Ketiga prinsip dasar spesifik, tiap SMK dituntut untuk
3
WHITE PAPER

mengembangkan budaya lokal dengan 4. Memiliki tampilan dan kualitas prosuk


menggali budaya lokal yang ada di yang tinggi;
daerahnya. 5. Memiliki nilai tambah produk yang tinggi;
SMK diharapkan menciptakan produk yang 6. Dapat menjadi peningkat ekonomi
dapat dipasarkan dengan berbasis pada sekolah.
budaya lokal spesifik yang kedepannya dapat
Integrasi 1S-1P dengan Program SMK
dipasarkan tidak hanya di tingkat lokal
namun juga dapat menembus pasar global. lainnya

Kedua, prinsip bebas dan kreatif. Maksudnya, Program one school one product tidak hanya
SMK diberi kesempatan untuk memilih dapat dijalankan sendiri, tetapi juga dapat
sendiri produk unggulan yang akan didukung dan berjalan bersama dengan
dihasilkan sesuai dengan bidang keahlian beberapa program yang telah dibuat oleh
dan potensi di daerahnya. Tak hanya itu, SMK Direktorat Pembinaan SMK. Pengelolaan
juga dibebaskan untuk melakukan produksi, produk pada rogram 1S-1P dapat
pengolahan, dan distribusi akan produk yang diintegrasikan dengan Program Teaching
dihasilkan dengan memanfaatkan potensi Factory, sedangkan untuk penjualan dapat
yang dimiliki secara kreatif dengan usaha- diintegrasikan dengan program Technopark.
usaha yang mandiri.
Integrasi dengan Teaching Factory
Prinsip yang terakhir yaitu pengembangan
sumber daya manusia. Program 1S-1P Sebagaimana dijelaskan dalam Grand Design
diharapkan menjadi salah satu faktor yang Pengembangan Teaching Factoy dan
dapat mengembangkan kapasitas dan Technopark di SMK (2016), teaching
kompetensi sumber daya manusia sehingga factory merupakan konsep pembelajaran
mereka memiliki semangat untuk kreatif dan berbasis industri (produk dan jasa) melalui
mampu menghadapi berbagai tantangan sinergi sekolah dengan industri untuk
pada era global. menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai
dengan kebutuhan pasar. Teaching factory
Kriteria 1S-1P menggabungkan pembelajaran berbasis
kompetensi dengan pembelajaran berbasis
Dalam pengembangan 1S-1P diperlukan
produksi sebagai langkah dalam menjawab
beberapa kriteria produk atau jasa yang
tantangan perkembangan industri. Konsep
dihasilkan dapat masuk dan bersaing dalam
ini memiliki nilai strategis pada pendidikan
pasar global. Beberapa kriteria tersebut
dan pelatihan kejuruan dalam meningkatkan
adalah:
daya saing lulusan institusi kejuruan seperti
1. Merupakan produk unggulan atau SMK di pasar tenaga kerja tingkat lokal
kompetensi inti yang telah lama maupun nasional bahkan regional. SMK
dikembangkan; memiliki daya saing karena mempunyai
2. Merupakan komoditas/produk khas dan mekanisme yang selalu mengikuti
unik dari daerah dimana sekolah berada; perkembangan industri yang sangat cepat.
3. Berbasis pada sumber daya alam Dengan proses pembelajaran teaching
setempat; factory, siswa dapat belajar dan menguasai
4
WHITE PAPER

keahlian atau keterampilan yang manajemen sumberdaya. Ketiga unsur


dilaksanakan berdasarkan prosedur dan tersebut harus bekerja sama agar produk
standar kerja industri sesungguhnya. Bukan dapat dipasarkan dan diterima oleh pasar.
hanya itu, produk-produk yang dibuat oleh Produk yang menjadi branding sekolah dalam
siswa sebagai proses belajar pun dapat program 1S-1P dapat memanfaatkan
dipasarkan ke masyarakat, baik dengan technopark sebagai tempat untuk melakukan
bekerja sama dengan industri maupun produksi dan inovasi guna menghasilkan
secara mandiri. Pendapatan yang diperoleh produk yang memiliki daya jual tinggi.
dapat digunakan sebagai sumber
pendapatan guna memenuhi kebutuhan
biaya operasional sekolah.

Dalam menciptakan produk guna pemenuhan


one school one product, sekolah dapat
menerapkan sistem teaching factory guna
menghasilkan produk yang berkualitas.
Konsep pembelajaran yang mirip dengan
industri dinilai dapat memotivasi sekolah
termasuk di dalamnya siswa dan guru untuk
menghasilkan produk yang dapat menjadi
Gambar 8. Unsur One School One Product
branding untuk sekolah.
1S-1P sebagai School Branding
Integrasi dengan Technopark
Technopark di SMK merupakan salah satu Dewasa ini persaingan sekolah semakin
bentuk wadah (integrator) untuk ketat, pemasaran untuk lembaga pendidikan
menghubungkan antara SMK-SMK yang dinilai perlu dilakukan. Sekolah sebagai
telah melaksanakan program Teaching lembaga penyedia jasa pendidikan perlu
Factory dengan dunia industri. Technopark belajar dan memiliki inisiatif untuk
bertujuan untuk merangsang dan mengelola meningkatkan kepuasan pelanggan (siswa)
arus pengetahuan dan teknologi sesama karena pendidikan merupakan proses
SMK pelaksana program Teaching Factory; sirkulasi yang saling mempengaruhi dan
memfasilitasi penciptaan dan pertumbuhan berkelanjutan. Persaingan yang semakin
pendukung industri berbasis inovasi melalui ketat menuntut sekolah untuk terus
inkubasi bisnis dan proses spin-off, dan melakukan upaya kreatif dan inovatif dalam
menyediakan layanan peningkatan nilai menggali keunikan, potensi, dan keunggulan
tambah lainnya, melalui penyediaan ruang sekolah. Hal ini dalam rangka menumbuhkan
dan fasilitas berkualitas tinggi pendukung brand sekolah agar semakin diminati oleh
(Kemendikbud, 2016). masyarakat.

Sebagai wadah untuk memasarkan hasil Untuk meningkatkan akselerasi peningkatan


produk/jasa yang telah dihasilkan oleh kualitas dan profesionalisme manajemen
sekolah, technopark menemukan tiga unsur sekolah serta untuk meningkatkan daya
penting di dalamnya. Ketiga unsur tersebut saing lembaga pendidikan, salah satu
adalah siswa, dunia usaha, dan industri serta strategi yang dapat digunakan oleh lembaga
5
WHITE PAPER

pendidikan adalah dengan membangun maupun melalui jenjang pendidikan


school branding. Pencitraan sekolah (School yang lebih tinggi; dan
Branding) adalah karakteristik yang d. Membekali peserta didik dengan
membedakan satu sekolah dengan sekolah kompetensi-kompetensi yang sesuai
lainnya sehingga menjadi citra visual dan dengan program keahlian yang dipilih.
pesan yang masuk atau terekam di memori
seseorang ketika mendengar nama sebuah 2. Menentukan output yang akan dihasilkan.
sekolah tersebut. Dengan branding yang Dalam memasukkan anak-anaknya ke
dimilikinya, sekolah memiliki kelebihan dan sekolah, orang tua memiliki beberapa
nilai tawar bagi para orang tua yang hendak kriteria tertentu. Orang tua lebih memilih
menyekolahkan anak-anaknya. sekolah yang punya kelebihan atau
pembeda dari sekolah lain, pembeda itu
Langkah-langkah yang dapat dilakukan bisa berupa nilai-nilai atau skill yang diajar
dalam menciptakan branding sekolah atau terus dilaksanakan selama murid
digambarkan sebagai berikut : bersekolah.
1. Merumuskan visi, misi, dan tujuan 3. Membuat slogan yang menarik dari
pendidikan nasional dan tujuan sekolah. sekolah.
Sekolah harus merumuskan kembali Slogan yang menarik dan mudah diingat
ketiga hal tersebut sesuai dengan oleh masyarakat akan membuat sekolah
perkembangan zaman dan mengacu pada lebih mudah dalam mempromosikan
perkembangan dunia yang akan datang. sekolah mereka.
Sebagai catatan, tujuan khusus 4. Program pasca sekolah.
pendidikan nasional, khususnya untuk Untuk memastikan output dari sekolah
pendidikan menengah kejuruan adalah sudah benar-benar sesuai dengan visi dan
sebagai berikut: misi sekolah, sekolah perlu memonitor
a. Menyiapkan peserta didik agar lulusan-lulusannya serta membantu para
menjadi manusia produktif, mampu siswanya jika mereka keluar dari misi awal
bekerja mandiri, mengisi lowongan pada saat di sekolah. Hal ini jarang sekali
pekerjaan yang ada sebagai tenaga diperhatikan oleh sekolah. Masih banyak
kerja tingkat menengah sesuai sekolah yang beranggapan jika siswa
dengan kompetensi dalam program telah selesai UNBK, untuk selanjutnya
keahlian yang dipilihnya; bukan lagi tanggung jawab sekolah.
b. Menyiapkan peserta didik agar Padahal, apa yang terjadi pada lulusan
mampu memilih karir, ulet, dan gigih sekolah akan menentukan nasib sekolah
dalam berkompetensi, beradaptasi di mereka ke depannya. Apabila setelah
lingkungan kerja dan menyelesaikan pendidikan, banyak
mengembangkan sikap profesional lulusan memperoleh pekerjaan yang
dalam bidang keahlian yang menjanjikan atau berhasil membuka
diminatinya; usaha, tentu menjadi kebanggaan dan
track record yang baik untuk sekolah.
c. Membekali peserta didik dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni agar 5. Maksimalkan perkembangan teknologi
mampu mengembangkan diri di dalam melakukan promosi.
kemudian hari, baik secara mandiri
6
WHITE PAPER

Perkembangan teknologi khususnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI)


media sosial telah membuat pergeseran
dalam bidang pemasaran. Teknologi saat Hak kekayaan intelektual (HKI) adalah hak
ini memberikan kemudahan dalam hukum yang menjamin bahwa seorang
melakukan promosi secara luas kepada penemu/pencipta dapat memperoleh hak-
masyarakat. Sekolah perlu haknya secara eksklusif, baik secara materiel
mendokumentasikan berbagai aktifitas maupun imateriel atas karya yang dihasilkan.
sekolah, keunikan peserta didik dan guru, Secara substantif pengertian HKI dapat
prestasi, dan semua hal yang ada di dideskripsikan sebagai hak atas kekayaan
sekolah, baik dalam bentuk foto dan yang timbul atau lahir karena kemampuan
video. Publikasi dapat dilakukan dalam intelektual manusia (Kemenperin, 2019).
bentuk brosur, website, blog, instagram, Pendaftaran HKI memberikan keuntungan
youtube dan berbagai platform media yang beragam, beberapa di antaranya adalah
sosial.Hal ini tak lain sebagai strategi sebagai berikut:
untuk memperkenalkan sisi terbaik • Bagi dunia usaha, HKI akan memberikan
sekolah kepada khalayak ramai. perlindungan terhadap penyalahgunaan
6. Libatkan dunia usaha dan dunia industri. atau pemalsuan karya intelektual.
Sebuah sekolah yang lebih cepat dalam Perusahaan yang telah dibangun pun
menciptakan brand adalah sekolah yang akan mendapat citra yang positif apabila
melibatkan dunia usaha dan dunia memiliki HKI.
industri seperti sekolah yang berada di • Bagi inventor, HKI dapat menjamin
Kudus, dimana sekolah tersebut didukung kepastian hukum baik individu maupun
oleh sebuah perusahaan besar sehingga kelompok serta HKI akan mencegah
mereka memiliki brand yang kuat yang kerugian akibat pemalsuan dan perbuatan
sulit untuk digeser oleh sekolah lain. curang pihak lain.
7. One School One Product • Bagi pemerintah, HKI akan memberikan
Salah satu langkah strategis untuk citra positif di tingkat WTO (World Trade
membentuk school branding adalah Organization). Selain itu, HKI juga
dengan memanfaatkan program One memberikan devisa untuk negara
School One Product. Produk unggulan
• Bagi pemegang hak, HKI memberikan
sekolah hasil dari program 1S-1P
kepastian hukum untuk melakukan
tentunya mempunyai ciri khas yang
usahanya tanpa gangguan dari pihak lain.
berbeda dengan produk dari sekolah
Pemegang hak juga dapat melakukan
lainnya. Hal ini secara tidak langsung
upaya hukum, baik perdata maupun
menjadi suatu branding yang menjadi nilai
pidana bila terjadi pelanggaran/peniruan
tambahan untuk sekolah. Agar produk
serta dapat memberikan izin atau lisensi
1S-1P menjadi branding yang menjual dan
kepada pihak lain terkait dengan
terjamin mutunya, sekolah perlu
kekayaan intelektual yang dimilikinya.
mengajukan produk yang dihasilkan
sebagai hak kekayaan intelektual. HKI mengacu pada dua hal secara umum,
yaitu Hak Kekayaan Industri (Industrial
Property Rights) dan Hak Cipta. Hak
kekayaan Industri merupakan hak yang
7
WHITE PAPER

mengatur sesuatu milik perindustrian, sedangkan biaya untuk umum sebesar


terutama yang mengatur perlindungan 800.000 rupiah.
hukum. Hak ini berguna untuk melindungi
kegiatan industri dari hal-hal yang sifatnya Prosedur pengajuan permintaan paten
menghancurkan seperti plagiarisme. Hak ini melalui beberapa tahapan, yaitu:
terdiri dari paten, desain industri, merek, 1. Mengisi formulir permintaan paten
desain tata letak sirkuit terpadu, dan rahasia dengan melampirkan bukti
dagang. Sementara, hak cipta merupakan kewarganegaraan berupa foto copy KTP
hak khusus bagi pencipta untuk dari inventor, foto copy NPWP,
mengumumkan ciptaannya atau akte/salinan resmi pendirian badan
memperbanyak ciptaannya. Beberapa hukum yang telah dilegalisir oleh notaris,
contoh hak cipta seperti buku, terjemahan, surat pernyataan bukti kepemilikan hak
pamflet, ceramah, kuliah, database, program atas Invensi bermaterai Rp. 6000,-,
komputer, lagu, musik, fotografi, deskripsi/uraian Invensi, gambar detail
sinematografi, seni rupa wayang dan lainnya. Invensi, dokumen (permintaan) paten
prioritas dan terjemahannya serta
Paten sertifikat penyimpanan jasad renik dan
terjemahannya.
Paten adalah hak khusus yang diberikan oleh
negara kepada inventor atas hasil invensinya 2. Menulis deskripsi invensi secara lengkap
pada bidang teknologi untuk selama waktu dan jelas dalam bahasa Indonesia yang
tertentu melaksanakan sendiri Invensinya baik dan benar. Deskripsi memuat judul
tersebut atau memberikan persetujuannya invensi, bidang teknik invensi, latar
kepada orang lain untuk melaksanakannya. belakang invensi, ringkasan invensi,
Pelindungan paten terdiri dari dua jenis, yaitu uraian singkat gambar, uraian lengkap
paten dan paten sederhana. Perlindungan invensi, klaim dan abstrak.
paten diberikan untuk invensi yang baru,
mengandung langkah inventif, dan dapat Pengumuman permintaan paten berlangsung
diterapkan dalam industri. Perlindungan selama 6 (enam) bulan dan dapat dilihat pada
diberikan selama 20 tahun. Untuk tahun papan pengumuman permintaan paten,
2019, biaya perlindungan paten untuk umum dikantor paten dan Buku BRP (Berita Resmi
sebesar 2.750.000 rupiah dan untuk UMKM Paten) yang diterbitkan secara berkala.
sedikit lebih murah, yaitu sebesar 2.450.000
Merek
rupiah. Sementara perlindungan paten
sederhana merupakan perlindungan yang Merek adalah tanda berupa gambar, nama,
diberikan untuk setiap invensi berupa produk kata, huruf, angka-angka, susunan atau
atau alat yang baru dan mempunyai nilai kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, memiliki daya pembeda dan digunakan
konfigurasi, konstruksi atau komponennya. dalam kegiatan perdagangan barang dan
Perlindungan paten sederhana diberikan jasa. Sebagai tanda pembeda, maka merek
selama 10 tahun dengan biaya yang tentunya dalam satu klasifikasi barang/jasa tidak
lebih rendah dibandingkan dengan boleh memiliki persamaan antara satu dan
perlindungan paten. Biaya perlindungan lainnya baik pada keseluruhan maupun pada
paten sederhana mencapai 1.110.000 rupiah, pokoknya. Indonesia menganut azas
8
WHITE PAPER

konstitutif yaitu hak atas merek diperoleh dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia
atas pendaftarannya. Artinya pemegang hak dagang. Lingkup perlindungan Rahasia
merek adalah seseorang yang mendaftarkan dagang meliputi metode produksi, metode
untuk pertama kalinya di Direktorat Jenderal pengolahan, metode penjualan serta
Hak Kekayaan Intelektual. informasi lain yang memiliki nilai ekonomis
dan tidak diketahui masyarakat secara
Prosedur pengajuan pendaftaran merek umum. Dalam hal perlindungan rahasia
melalui beberapa tahapan, yaitu: dagang, tidak ada ketentuan yang
1. Pengajuan permohonan sesuai dengan membatasi tentang jangka waktu berlakunya
yang telah disediakan oleh Kantor Merek, perlindungan rahasia dagang, yaitu selama
dengan melampirkan : formulir pemiliknya tetap merahasiakan dan
pendaftaran merek rangkap 4 (empat), melakukan usaha-usaha untuk melindungi
surat pernyataan kepemilikan merek kerahasiannya maka selama itu pula berlaku
bermaterai Rp. 6000,- Fotocopy KTP perlindungan hukum.
pemilik merek, Fotocopy akte pendirian
badan hukum yang dilegalisir notaris bagi Desain Industri
pemohon atas nama Badan Hukum,
Hak Desain Industri adalah hak eksklusif
Fotocopy NPWP bagi pemohon atas nama
yang diberikan negara RI kepada pendesain
Badan Hukum, etiket Merek sebanyak 26
atas hasil kreasinya, untuk selama waktu
(duapuluh enam) lembar, contoh fisik
tertentu melaksanakan sendiri, atau
produk yang didaftarkan serta
memberikan persetujuannya kepada pihak
mencantumkan nama negara dan tanggal
lain untuk melaksanakan hak tersebut.
permintaan pendaftaran Merek pertama
Pendaftaran desain industri berlaku selama
kali bagi merek dengan Hak Prioritas
10 tahun sejak tanggal penerimaan
2. Pemeriksaan permintaan pendaftaran
permintaan pendaftaran dan tidak dapat
merek dilakukan secara formal dan
dilakukan perpanjangan pendaftaran desain
substantif. Pemeriksaan formal
yang telah habis masa berlakunya.
merupakan pemeriksaan atas
kelengkapan persyaratan administratif
Prosedur pengajuan pendaftaran desain
yang ditetapkan. Sementara pemeriksaan
industri melalui beberapa tahapan, yaitu:
substantif merupakan pemeriksaan
1. Mengisi formulir pendaftaran Desain
terhadap merek yang diajukan apakah
Industri rangkap;
dapat didaftarkan atau tidak, berdasarkan
2. Mengisi formulir Surat Pernyataan
persamaan pada keseluruhan, persamaan
kebaruan dan kepemilikan produk,
pada pokoknya, atas merek sejenis milik
bermaterai Rp. 6000;
orang lain, sudah diajukan mereknya lebih
3. Melampirkan gambar atau foto produk
dahulu oleh orang lain.
dengan perspektif tampak depan,
belakang, samping kanan, samping kiri,
Rahasia Dagang
atas dan bawah (rangkap 6);
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak 4. Melampirkan uraian dari desain industri
diketahui oleh umum di bidang teknologi meliputi arti, fungsi, dan kegunaan
dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi produk
karena berguna dalam kegiatan usaha, dan 5. Melampirkan contoh fisik produk;
9
WHITE PAPER

6. Dalam hal Permohonan yang diajukan pemohon, permohonan tersebut


secara bersama lebih dari satu ditandatangani oleh salah satu pemohon
pemohon, permohonan tersebut dengan dilampiri persetujuan tertulis
ditandatangani oleh salah satu pemohon dari para pemohon lain;
dengan melampirkan persetujuan 3. Dalam hal permohonan diajukan oleh
tertulis dari para pemohon yang lain; bukan pendesain, permohonan harus
7. Dalam hal permohonan diajukan oleh disertai surat pernyataan pengalihan
bukan pendesain, permohonan harus hak dari pendesain, bermaterai Rp. 6000,
disertai pernyataan yang dilengkapi
4. Pemohon yang bertempat tinggal di luar
surat pengalihan hak Desain Industri;
wilayah Negara Republik Indonesia,
8. Pihak yang pertama kali mengajukan
harus mengajukan permohonan melalui
permohonan dianggap sebagai
kuasanya yang berdomisili di wilayah
pemegang hak desain industri;
Indonesia.
9. Setiap permohonan hanya dapat
diajukan untuk satu desain industri atau Hak Cipta
beberapa desain industri yang
merupakan satu kesatuan desain Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta
industri atau memiliki kelas yang sama; maupun penerima hak untuk mengumumkan
10. Pemohon yang bertempat tinggal di luar atau memperbanyak ciptaannya maupun
negara RI harus mengajukan memberi izin untuk itu dengan tidak
permohonan melalui kuasa yang mengurangi pembatasan-pembatasan
berdomisili di wilayah Indonesia. menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Hak Cipta tidak memerlukan
Desain Tata letak sirkuit terpadu pendaftaran, sifatnya otomatis. Namun
demikian, dianjurkan kepada Pencipta
Hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah
maupun Pemegang Hak Cipta untuk
suatu hak eksklusif yang diberikan negara RI
mendaftarkan ciptaannya, karena Surat
kepada pendesain atas hasil kreasinya, untuk
Pendaftaran Ciptaan tersebut dapat
selama waktu tertentu melaksanakan karya
dijadikan sebagai alat bukti awal di
intelektual tersebut, atau memberikan
pengadilan apabila timbul sengketa di
persetujuannya kepada pihak lain untuk
kemudian hari terhadap ciptaan tersebut.
melaksanakannya.
Prosedur pengajuan pendaftaran desain Permohonan pendaftaran ciptaan yang
industri melalui beberapa tahapan, yaitu: diajukan kepada Menteri Hukum dan HAM
1. Mengisi formulir pendaftaran dengan R.I. melalui Direktorat Hak Cipta ditulis dalam
melampirkan salinan gambar atau foto bahasa Indonesia sebanyak tiga rangkap
serta uraian dari desain tata letak sirkuit, dengan lembar pertama dibubuhi Materai Rp.
surat pernyataan kepemilikan desain 6.000,-. Surat permohonan formulir
tata letak sirkuit terpadu bermaterai Rp. pendaftaran ciptaan diajukan bersama
6000,-. gambar/foto produk yang dengan contoh fisik ciptaan, foto copy KTP
dimintakan pendaftarannya, serta dari pencipta, foto copy NPWP, akte/salinan
contoh fisik produk; resmi pendirian badan hukum yang telah
dilegalisir oleh notaris, gambar/foto produk
2. Dalam hal permohonan diajukan secara ukuran 3R sebanyak 12 lembar serta
bersama-sama oleh lebih dari satu
10
WHITE PAPER

deskripsi/uraian tentang produk yang akan 2. Berkas asli hasil uji laboratorium yang
didaftarkan. berhubungan dengan produk dan terdiri
dari klaim gizi, zat yang diklaim pada label,
Pendaftaran Produk ke Badan Pengawas uji kimia, cemaran mikrobiologi dan
Obat dan Makanan (BPOM) cemaran logam. Hasil analisis
laboratorium tersebut berlaku selama
Beberapa tahun belakangan ini industri
enam bulan;
makanan, minuman, dan kosmetik sedang
mengalami peningkatan. Adanya 3. Rancangan label sesuai dengan yang akan
peningkatan pendapatan dan konsumen diedarkan sekaligus contoh produknya;
kalangan menengah merupakan kontributor 4. Formulir pendaftaran yang telah diisi
utama pada pertumbuhan ini. Kedepan, lengkap. Formulir pendaftaran tersebut
pemerintah mengharapkan semakin banyak dapat diperoleh di bagian Tata Usaha
perusahaan makanan dan minuman yang Direktorat Penilaian Keamanan Pangan
masuk ke pasar Indonesia. Akan tetapi, untuk Badan POM.
dapat mendistribusikan produk di pasar
Indonesia, perlu terlebih dahulu Sementara itu, berlaku persyaratan untuk
mendapatkan izin BPOM makanan. pendaftaran izin edar produk luar negeri yang
harus dipenuhi yakni:
Dalam mendaftarkan produk ke BPOM,
1. Salinan Surat Penunjukan dari negara
produk akan dilabel sesuai dengan kode yang
asal;
telah ditentukan. SP merupakan nomor
2. Health Sertificate (izin dari departemen
pendaftaran yang diberikan kepada para
kesehatan negara asal);
pengusaha kecil dengan modal dan
3. Hasil uji laboratorium;
pengawas yang diberikan oleh Dinas
4. Label berwarna;
Kesehatan /Kodya sebatas penyuluhan. MD
5. Sampel produk minimal tiga buah;
diberikan kepada produsen makanan atau
6. Data komposisi dan spesifikasi produk;
minuman yang bermodal besar dan
7. Salinan Surat Izin Usaha Perdagangan
diperkirakan mampu untuk mengikuti
(SIUP) atau Angka Pengenal Importir
persyaratan keamanan pangan yang telah
(API)
ditetapkan oleh pemerintah. Sementara label
ML untuk produk makanan dan minuman
Pendaftaran produk juga dapat dilakukan
olahan yang berasal dari produk impor, baik
secara online melalui aplikasi e-registration.
berupa kemasan langsung maupun yang
Aplikasi ini memang dibuat untuk para
dikemas ulang.
pelaku industri makanan dan obat-obatan
Pendaftaran perusahaan dan spesifikasi yang akan mengajukan permohonan
produk ke BPOM dapat dilakukan, baik registrasi produk mereka ke BPOM dengan
secara manual maupun digital. Pada lebih mudah, cepat, efisien, dan juga
pendaftaran manual, beberapa persyaratan transparan. Keuntungan menggunakan
berkas yang harus dipenuhi terdiri atas: aplikasi ini adalah pendaftar hanya
1. Fotokopi izin industri dari Departemen membutuhkan koneksi internet untuk bisa
Perindustrian dan Perdagangan atau melakukan proses registrasi produk dan
Badan Koordinasi Penanaman Modal mengirim beberapa dokumen dalam bentuk
(BKPM);
11
WHITE PAPER

hardcopy perusahaan ke BPOM untuk berpartisipasi aktif dalam meingkatkan


dilakukan proses verifikasi. perekonomian Indonesia melalui
perlindungan HKI atas produk unggulan yang
Secara umum, pengajuan registrasi produk dimiliki.
pangan melalui e-registration sebagai
berikut: REKOMENDASI
1. Login ke aplikasi e-Registration;
2. Mengisi data registrasi produk; Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat
3. Mengisi data komposisi produk; diambil dalam rangka mendukung program
4. Mengisi dara hasil analisa yang sesuai 1S-1P sebagai brand sekolah guna
dengan kategori pangannya; meningkatkan kesadaran akan perlindungan
5. Uploud dokumen pendukung yang HKI, yaitu antara lain:
dipersyaratkan;
1. Produk yang dihasilkan dari program 1S-
6. Supervisi dokumen registrasi sampai
1P hendaknya tidak hanya menjadi
terbit Surat Persetujuan Pendaftaran
sekedar branding sekolah, namun
(SPP).
sekolah hendaknya mengajukan produk
1S-1P sebagai hak kekayaan intelektual.
KESIMPULAN Hak yang diajukan nantinya akan
memberikan beragam keuntungan.
Dalam rangka untuk meningkatkan
Selain untuk peningkatan merek dan
kesadaran akan pengajuan HKI yang ada di
mencegah peniruan, pengajuan HKI juga
Indonesia, khususnya pada lingkungan SMK,
dapat meningkatkan pertumbuhan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ekonomi, baik perekenomian sekolah
melalui Direktorat Pembinaan SMK
mengembangkan Gerakan One School One maupun perekonomian nasional.
Product (1S-1P). Dengan adanya gerakan ini, 2. Dalam pelaksanaan 1S-1P, sekolah
SMK diharapkan tidak hanya menghasilkan harus memahami dengan pasti pasar
produk, baik barang maupun jasa, ketika global yang akan dituju agar unsur
mendapatkan bantuan Teaching Factory saja, kebaruan yang ditampilkan tetap dapat
namun tetap bisa berinovasi dan diterima oleh pasar. Sekolah juga perlu
menghasilkan produk unggulan dengan mendorong dan mendampingi para
memaksimalkan seluruh potensi yang ada di siswa di sekolahnya untuk bersama-
masing-masing sekolah. Selain itu, gerakan sama menciptakan suatu produk, selain
ini juga mendorong agar hasil dari Teaching untuk melatih jiwa enterpreneurship,
factory menjadi lebih konsisten dan memiliki juga sebagai bekal siswa dalam
daya saing tinggi. Produk yang dihasilkan menghadapi dunia kerja.
dalam program 1S-1P ini diharapkan tidak 3. Agar program 1S-1P dapat digalakkan
hanya berhenti sampai dengan memasarkan ke SMK yang tersebar di Indonesia,
produk di pasar saja, namun juga menjadi pemerintah perlu melakukan sosialisasi
school branding yang didaftarkan menjadi 1S-1P yang disertai dengan
hak kekayaan intelektual (HKI). Hal ini pendampingan terkait dengan
dilakukan selain untuk meningkatkan citra pengajuan HKI guna mendorong inovasi
sekolah namun juga untuk memberikan sekaligus merangsang pertumbuhan
kesempatan kepada sekolah untuk ekonomi.
12
WHITE PAPER

4. Aturan soal paten di Indonesia cukup 5. Pemerintah juga perlu memperbesar


lemah dan memakan waktu yang lama anggaran riset. Hal ini agar memotivasi
dalam pengurusannya. Hal tersebut masyarakat untuk terus berinovasi dan
secara tak langsung membuat membuat Indonesia mampu bersaing
masyarakat enggan untuk mengajukan dalam rantai pasokan global melalui
HKI. Oleh karena itu, pemerintah perlu inovasi dengan standar kualitas yang
meringkas sistem perizinan agar tinggi.
masyarakat dapat mendaftarkan hak
ciptanya tanpa mengeluarkan biaya
yang besar dan waktu yang lama.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyani RR. 2013. Pendekatan One Village One Product (OVOP) untuk Meningkatkan Kreativitas
UMKM dan Kesejahteraan Masyarakat. Sustainable Competitive Advantage (SCA). 3(1).
Diakses pada: http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/viewFile/249/254
Chuman FR. 2016. A Study of One Village One Product (OVOP) and Workforce Development: Lessons
for Engaging Rural Communities around the World. University of Guam School of Business
and Public Administration: Mangilao.
Gould DM Gruben WC. 1996. The Role of Intellectual Property Rights in Economic Growth. Journal of
Development Economics. 48(2): 323-350
Kanwar S, Evenson RE. 2003. Does Intellectual Property Right Protection Spur Technological
Change. Oxford Economic Papers.
Katadata. 2019. Tumbuh tertinggi di Asia, Peringkat daya saing RI Melesat ke Posisi 32. Diakses
pada https://katadata.co.id/berita/2019/05/31/tumbuh-tertinggi-di-asia-peringkat-
daya-saing-ri-melesat-ke-posisi-32
[Kemendikbud] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Grand Design Pengembangan
Teaching Factory dan Technopark di SMK. Jakarta: Kemendikbud
[Kemenperin] Kementerian Perindustrian. 2010. Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis
Pengembangan IKM melalui Pendekatan Satu Desa Satu Produk (One
Village One Product–OVOP). Jakarta: Dirjen IKM Kementerian Perindustrian.
[Kemenperin] Kementerian Perindustrian. 2019. Panduan Pengenalan HKI. Jakarta: Departemen
Perindustrian
Okezone.com. 2017. Duh! Peringkat inovasi global Indonesia di posisi 87 jauh dari Malaysia dan
Vietnam. Diakses pada:
https://economy.okezone.com/read/2017/09/27/320/1783902/duh-peringkat-inovasi-
global-indonesia-di-posisi-87-jauh-dari-malaysia-dan
vietnam?utm_source=economy&utm_medium=box&utm_campaign=breaking8
13
WHITE PAPER

Pasaribu SM. 2011. Pengembangan Agro-Industri Perdesaan Dengan Pendekatan One Village One
Product (OVOP). Forum Penelitian Agro Ekonomi. 29(1): 1-11.
Republika. 2016. Dorong pertumbuhan Ekonomi Jumlah Hak Paten Harus Ditambah. Diakses pada
https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/09/27/owxdbr383-dorong-
pertumbuhan-ekonomi-jumlah-hak-paten-harus-ditambah
Ujikura R. 2015. One Village One Product: Evaluations And Lessons Learnt From Ovop Aid Projects.
Diakses pada:
https://www.researchgate.net/publication/275062202_One_village_one_product_evaluations_an
d_lessons_learnt_from_OVOP_aid_projects

Anda mungkin juga menyukai