Anda di halaman 1dari 10

THINK POLICY INSIGHTS

MITOS ATAU FAKTA:

Kaji Ulang 4 Tujuan


Ibu Kota Nusantara
Pinjem dulu seratus, apakah
harus? Mengintip mega proyek
ibu kota negara Rp 470 triliun

SAMARINDA

BALIKPAPAN

JAKARTA
THINK POLICY INSIGHTS

Progress IKN Sudah 38%


Presiden Jokowi mengharapkan bisa pindah ibukota yang
mengusung konsep Future Smart Forest City sebelum
HUT RI 2024. Oktober lalu, Revisi UU IKN resmi disahkan
DPR yang memberikan berbagai kewenangan kepada
Otorita, serta pengaturan terkait utang. Pembangunan IKN
sendiri sudah berjalan sesuai jadwal.
Sumber: https://www.ikn.go.id/

IKN diharapkan bisa menjadi Karakteristik IKN


pusat berbagai sektor:

Pemerintahan Nasional KOTA CERDAS


Ekonomi, Bisnis, dan Keuangan Terintegrasi dengan proses
Hiburan dan Olahraga digitalisasi lebih lanjut
Inovasi dan Riset
Distribusi dan Perdagangan
Komoditas
KOTA HIJAU
Agroindustri dan industri Pangan
Independen dari bahan
Menggunakan Energi Baru
bakar fosil, ruang hijau
Terbarukan
dapat menyerap karbon

Visualisasi Ibu Kota Baru


Cek fakta: 4 klaim pemerintah
untuk kebijakan pembangunan IKN

1
MENGATASI KESENJANGAN REGIONAL
Asumsi: Lokasi IKN di pusat negara akan memastikan
pertumbuhan ekonomi yang lebih merata yang tidak Jawa-sentris.

Fakta: Lokasi ibu kota memiliki korelasi tapi bukan hubungan


kausalitas terhadap kesenjangan antar wilayah. Distribusi ekonomi
juga dapat diatur melalui berbagai kebijakan publik terkait transfer
fiskal, pembangunan urban, dan pendidikan. Buktinya, negara-
negara maju memiliki ibu kota yang tidak terletak di pusat negara
seperti AS (Washington DC) dan Australia (Canberra).

2 KONDISI ALAM MENGUNTUNGKAN


Asumsi: Masalah ekologis yang dihadapi Jakarta dianggap terlalu
kompleks dan ibukota baru akan memiliki kondisi alam lebih baik.

Fakta: Wilayah IKN memiliki berbagai risiko ekologis, seperti:


Tsunami - radius 40 kilometer di pesisir wilayah IKN berpotensi
terdampak karena menghadap Selat Makassar
Kebakaran hutan - Penajam Paser Utara dikelilingi spot rawan
Tanah yang sangat kering - akibat penurunan kualitas/degradasi
tanah dari penebangan hutan di daerah hulu
Rawan banjir - sedimentasi sungai dari aktivitas pertambangan

Sumber: https://ia902801.us.archive.org/12/items/laporanibukotabaruuntuksiapabahasa/IKN%20Inggris.pdf
3 SMART AND GREEN CITY
Asumsi: IKN hanya menggunakan energi terbarukan dan
independen/tidak bersumber dari batu bara.

Fakta: Saat ini, pemerintah menolak membuka informasi


tentang kajian lingkungan atau AMDAL, sehingga
menimbulkan kecurigaan dari beberapa kelompok (tempo.co).
Pada saat bersamaan, pembangunan dilakukan di kawasan
konservasi ekosistem mangrove primer diduga bertentangan
dengan Peraturan Presiden No. 73/2012 tentang Strategi
Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Ditambah, demi
menyelesaikan proyek sebelum 2024, pemerintah akan
menggunakan bahan bakar fosil.

4 SIMBOL PATRIOTISME NON-KOLONIAL


Asumsi: Ibu kota baru diperlukan untuk menyangkal sejarah
kolonialisme Belanda, simbol kebangsaan dan patriotisme.

Fakta: Ada banyak cara untuk mendorong ‘patriotisme’ dan


pemaknaan ulang sejarah kolonialisme Indonesia selain
membangun ibu kota, termasuk melalui kurikulum pendidikan
yang kritis dan menekankan civic education yang holistik.

Banyak pakar politik yang berpendapat bahwa motivasi utama


Presiden Jokowi adalah memastikan ‘legacy’ dan konsekuensi
dari post-power syndrome. Proses Revisi UU yang disetujui DPR
dalam 42 hari adalah yang tercepat dalam sejarah, dan
memastikan akan terus berjalan, kecuali Revisi UU dicabut.
Sumber: https://ia902801.us.archive.org/12/items/laporanibukotabaruuntuksiapabahasa/IKN%20Inggris.pdf
Studi kasus: kota Brasilia, Brazil
(Contoh yang sering disebut Bappenas RI)

Di tahun 1956 proses pemindahan


ibu kota dari Rio De Janeiro ke Brasilia
dimulai, dengan tujuan menciptakan
kota yang mengakomodir semua
kalangan masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, sayangnya Brasilia malah menjadi


kawasan elit di mana keluarga miskin digusur secara halus ke area
sekitar kota. Bahkan, PBB menyebut Brasilia sebagai kota dengan
kesenjangan pendapatan tertinggi di dunia.
Sumber: https://www.newmandala.org/lessons-from-brasilia-on-the-empty-modernity-of-indonesias-new-capital/

Dengan implementasi tepat, Indonesia bisa


mencegah hal yang sama terjadi di IKN.

Namun, banyak tantangan


implementasi di depan mata, seperti:
TANTANGAN IMPLEMENTASI 1

Pendanaan dari mana?


Dibutuhkan
Karena kondisi utang
Rp
470 Triliun tinggi BUMN, saat ini
setara dengan 1/3 kebutuhan 19% pemerintah hanya bisa
mengalokasikan sekitar
pendanaan iklim untuk target
ambisius Indonesia yaitu
USD 114 milyar/tahun
Rp
90 triliun
(Kemenkeu, 2021)

Sehingga Investasi swasta SoftBank Singapura


dan internasional (Jepang) Uni Emirat Arab
diharapkan memenuhi sisa
81%, namun sejauh ini masih batal menyuntik dana belum menandatangani
kontrak komitmen
belum berhasil.

Untuk merespons ini, diberikan insentif tambahan pada pasal 16A UU IKN, di mana:
Investor memiliki Hak Guna Durasi ini melebihi standar PP No. 18 2021 pasal 22
Usaha (HGU) maksimal Hal ini akan berimbas pada kebebasan negara lain

190
untuk mengelola tanah usaha dalam jangka panjang
Tanpa adanya mekanisme BOT*, belum ada
tahun kejelasan transfer kepemilikan fasilitas kepada
negara di akhir batas periode

Risiko sosial hingga


Limbah Tailing Freeport Akibatkan
lingkungan dalam Rakyat Papua Kehilangan Budaya
pengelolaan HGU Sungai, Sampan, dan Sagu
seperti kasus – wanaloka.com
Freeport Walhi Papua Sebut Freeport Rusak
Lingkungan Selama 50 Tahun
– aktual.com
*Build, Operate, Transfer
PENDANAAN TERTINGGI:
Rumah dinas, sarana pendidikan, dan sarana kesehatan

Rincian Estimasi Anggaran Fungsi Utama: gedung


Catatan: Angka dalam Triliun Rupiah pemerintah, istana negara, dan
bangunan strategis TNI/Polri.
250

Fungsi Pendukung: rumah dinas


233,7 T (bagi ASN dan TNI/Polri), sarana
200

pendidikan dan perguruan tinggi,


Rp (Triliun)

sarana kesehatan
150 173,2 T
Fungsi Penunjang: sarana dan
100 prasarana (jalan, listrik,
telekomunikasi, air minum,
50
drainase, pengolah limbah,
51,1 T sarana olahraga) dan
8T penyediaan ruang terbuka hijau
0
Fungsi Utama Fungsi Pendukung Fungsi Penunjang Pengadaan Lahan

TANTANGAN IMPLEMENTASI 2

Tanah tidak siap menopang


Karakteristik tanah di wilayah IKN mengandung tanah liat tipis,
sehingga kurang memadai untuk menopang blok gedung yang akan
memaksimalkan ruang yang tersedia.

Sibarani Sofian, arsitek IKN, khawatir tentang


bagaimana tanah IKN akan menanggung beban
ketika konstruksi dikarenakan proses yang terburu-
buru dalam jangka waktu yang ketat.

Sumber: https://www.nytimes.com/interactive/2023/05/16/headway/indonesia-nusantara-jakarta.html
TANTANGAN IMPLEMENTASI 3

Keadilan bagi warga lokal


1. PEMINDAHAN MASYARAKAT ADAT

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) memperkirakan 20.000


masyarakat adat dari 21 kelompok akan terdampak oleh IKN. Menurut
AMAN, UU IKN dapat memberikan legitimasi perampasan wilayah
dan pemusnahan entitas masyarakat adat di Kalimantan Timur.

Misalnya, masyarakat adat suku Balik terpaksa dipindah.


Pejabat pembangunan ibu kota mengatakan bahwa lokasi
relokasi dipastikan aman dan kompensasi memadai telah
dilakukan. Namun, warga Balik mengatakan tidak ada
pejabat yang memberikan informasi spesifik dalam hal ini
sejak desanya direncanakan untuk dihancurkan.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2022/01/20/19254121/20000-masyarakat-
adat-diperkirakan-tergusur-proyek-ibu-kota-baru

2. KOMPENSASI YANG TIDAK SEPADAN

Dari total wilayah IKN seluas 260.000 hektare, sebagiannya diambil dari
pemukiman warga (Sabiq M., et al, 2023). Karena lahan untuk perencanaan
perkotaan IKN belum sepenuhnya milik pemerintah.
Saat ini, harga Rp 150.000-300.000/m2 yang ditawarkan dianggap terlalu
rendah (JawaPos). Beberapa warga mengaku ganti rugi yang dijanjikan hanya
sekitar 10% dari harga tanah saat ini, yang membuat mereka khawatir tidak
punya uang untuk membangun rumah dan membuka usaha baru. (BBC, 2023)

Ketika tanahnya terjual, warga tidak punya pilihan


selain pindah ke area lebih jauh karena tidak
mampu membeli tanah di area sekitar.
?
Pada akhirnya,
siapa yang paling
diuntungkan
Area yang diproyeksikan sebagai
IKN bukanlah ruang kosong, namun sudah
terisi dengan perizinan dan konsesi
seperti pertambangan, kehutanan,
perkebunan, serta usaha lainnya.

Transaksi HGU tidak terjadi pada level individu tetapi pada konsesi
perusahaan-perusahaan yang akan diuntungkan sebagai sasaran
perundingan transaksi pemerintah, termasuk upaya grasi untuk
lubang penambangan batubara yang seharusnya direklamasi.

Scan untuk baca


lengkapnya di
laporan WALHI!
Di Pemilu 2024, kita bisa memilih
pemerintahan yang memastikan
tujuan awal tercapai sambil
memitigasi dampak negatifnya.

Mendorong kesempatan ekonomi di luar pulau Jawa tidak


dapat dicapai hanya dengan perpindahan ASN ke luar Jakarta.
Pemerintah perlu strategi yang holistik, termasuk pembangunan
sentra-sentra ekonomi baru, serta kebijakan yang inklusif dari segi
transfer daerah, maupun SDM. Peran sektor swasta dan BUMN
menjadi penting dalam hal ini.

Terburu-burunya linimasa pembangunan Kawasan Inti Pusat


Pemerintahan (KIPP) yang direncanakan selesai 17 Agustus 2024
tidak realistis dan dikhawatirkan dapat menjustifikasi keputusan
yang berdampak buruk secara sosial dan lingkungan.

Diperlukan rencana transisi yang jelas berkaitan dengan


dampak terhadap kota Jakarta, serta kerangka solusi terpisah
untuk mengatasi masalah ekologis kota Jakarta, baik polusi udara
maupun tenggelamnya kota.

Cek kartu isu Bijak Memilih:


Ibu Kota Negara
https://www.bijakmemilih.id/
sub-isu/ibu-kota-negara

Anda mungkin juga menyukai