Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pedagogik Indonesia

Volume xx, Number xx, 2022 pp. xx-yy


E-ISSN : xxxxxxxxx
Doi:

Keterampilan Membaca Pemahaman dalam Materi Ragam Teks


Berbasis HOTS dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Riyadi Rafiki*, Yunus Abidin, Trifalah Nurhuda, Yoga Prima Putra, Arif Sarifudin
Program Studi PGSD, Kampus Cibiru, Universitas Pendidikan Indonesia

ARTICLE INFO ABSTRAK


Article history: Keterampilan khususnya membaca pemahaman di Indonesia sangat
Received December 1, 2022 rendah. Hal ini dilihat bahwa posisi keterampilan literasi membaca siswa
Revised December 15, 2022 di Indonesia dari hasil beberapa survei PIRLS tahun 2006, IEA 2011, dan
Accepted December 25, 2022 PISA tahun 2018 dapat dikategorikan sangat memprihatinkan. Standar
Available online August 29, 2022
penilaian dari penelitian internasional tersebut mengacu pada
Kata Kunci: membaca lanjutan (pemahaman) atau yang sering disebut dengan
membaca pemahaman, ragam HOTS (Higher Order Thingking Skills). Tujuan dari artikel ini adalah untuk
teks, HOTS
memberikan informasi terkait kemampuan siswa Indoneisa dalam
Keywords: membaca pemahaman dengan materi ragam teks berbasis HOTS dalam
reading comprehension, text pembelajaran bahasa indonesia, baik dari cara meningkatkan
variety, HOTS
keterampilan membaca pemahaman dan berbagai permasalahan yang
mengakibatkan rendahnya kemampuan membaca pemahaman di
sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
studi literatur atau pustaka (library research) dengan menggunakan
This is an open access article under the CC
BY-SA license.
beberapa sumber-sumber literatur tulisan, data, dan buku-buku
referensi serta artikel-artikel jurnal ilmiah lainnya. Hasil penelitian
Copyright © 2022 by Author. Published by menjukan bahwa permasalahan membaca pemahaman ini diakibatkan
CV. Ksatria Siliwangi
oleh orientasi pemahaman yang salah mengenai membaca lanjutan dan
kurangnya variasi dalam pembelajaran membaca permasalahan di SD
sehingga keterampilan membaca pemahaman dikategorikan sangat
rendah.

ABSTRACT
Skills especially reading comprehension in Indonesia is very low. It can be seen that the position of
students' reading literacy skills in Indonesia from the results of several PIRLS surveys in 2006, IEA 2011,
and PISA in 2018 can be categorized as very concerning. The assessment standard of this international
research refers to advanced reading (comprehension) or what is often referred to as HOTS (High Order
Thinking Skills). The purpose of this article is to provide information related to the ability of Indonesian
students in reading comprehension with HOTS-based text variety material in Indonesian language
learning, both from how to improve reading comprehension skills and various problems that result in
low reading comprehension skills in elementary schools. This study uses a qualitative research method
to study literature or literature (library research) by using several sources of written literature, data, and
reference books and other scientific journal articles. The results showed that reading comprehension
problems were caused by a wrong understanding orientation regarding advanced reading and the lack
of variety in learning to read problems in elementary school so that reading comprehension skills were
categorized as very low.

1. PENDAHULUAN begitu fundamental bagi manusia karena


Membaca merupakansuatu membaca merupakan suatu proses yang
keterampilan dasar yang harus dimiliki memiliki tujuan untuk mendapatkan suatu
oleh setiap individu. Secara umum, pesan atau sebuah informasi. Hal yang
membaca bermanfaat untuk menambah fundamental tersebut nyatanya di
wawasandan intelektual dari individu Indonesia kondisinya tidak cukup baik.
tersebut. Membaca memiliki peran yang Mengenai keterampilan berliterasi,
*Corresponding author
E-mail addresses: riyadirafiki14@upi.edu
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 28

khususnya membaca pemahaman di penyelenggaran pendidikan di Indonesia.


Indonesia dinilai rendah. Disebutkan Dapat dinilai bahwa permasalahan
bahwa posisi keterampilan leterasi tersebut menjadi suatu kelemahan dari
membaca siswa di Indonesai dari pendidikan di negeri ini. Oleh karena itu,
beberapa survei internasional dapat penulis bahwa permasalahan ini penting
dikategorikan sangat memprihatinkan. untuk dibahas dan dicari solusi
Dalam survei PIRLS 2006, Indonesia permasalahanya. Melihat dari survei, ada
mendudukui peringkat ke-41 dari 45 beberapa yang harus dijadikan rujukan
negara (Musfiroh & Listyorini, 2016). Data yakni: 1) apa saja yang menjadi standar
lain mengenai keterampilan membaca penilaian survei-survei internasional
yang dinilai menjadi hal kontroversial mengenai kemampuan dalam membaca?,
dilihat data dari hasil survei World’s Most 2) faktor yang mengakibatkan rendahnya
Literate Nation yang dilaksankan oleh kualitas keterampilan membaca
Central Connecticut State University di pemahaman dan langkah apa yang perlu
Amerika Serikat yang dirilis di tahun 2017, dibenahi dari permasalahan tersebut? ,dan
Indonesia mendudukui posisi ke-60 dari 3) Materi ragam jenis teks dalam model
61 negara yang ikut serta untuk survei HOTS apa saja yang mampu
keterampilan literasi (University, 2017). meningkatkan kualitas membaca
Adapun survei dari PISA di Tahun 2015 pemahaman tersebut. Pembahasaan
yang menilai khususnya pada kemampuan dalam penelitian ini akan diarahkan untuk
membaca, hasilnya Indonesia memperoleh menggali informasi dari ketiga pertanyaan
dengan rata-rata nilai 397 dan ini penelitian di atas dengan menggunakan
menduduki peringkat paling bawah dari literatur-literatur referensi studi pustaka.
jumlah 72 negara (Kemendikbud, 2018).
Dengan mengkaji survei-survei dan 2. KAJIAN PUSTAKA
permasalahan tersebut dapat dipahami Membaca adalah kemampuan dasar
bahwa pembahasannya menggunakan yang wajib dikuasai oleh setiap orang yang
pengukuran yang begitu canggih. Salah hidup di abad sekarang dan untuk zaman
satunya contohnya teks bacaan dalam uji yang akan datang. Membaca sebagai
PISA yang merupakan multiteks, yang suatu proses yang dilakukan serta
merujuk pada sebuah sajian yang dipergunakan oleh pembaca untuk
menggunakan struktur teks dalam memperoleh pesan. Kemampuan atau
tampilan beragam genre wacana, dan keterampilan membaca merupakan hal
strategi membaca bersifat variatif, yang penting didalam suatu kehidupan
eksploratif dan inovasi model membaca bermasyarakat karena melalui membaca
menggunakan keragaman teks, dan dilihat mampu menyerap sebuah informasi dan
dalam soal literasi PISA yang dinilai sudah wawasan pengetahuan dalam
masuk kedalam membaca pemahaman mengembangkan peradaban sekelompok
yang bersifat Higher Order Thinking Skills manusia tersebut (Krismanto, Khalik, &
karena dituntut untuk menguasai Sayidiman, 2015). Membaca merupakan
kemampuan interpretasi, refleksi, dan termasuk kedalam salah satu keterampilan
evaluasi (Tahmidaten & Krismanto, 2020). bahasa dan selain itu mampu untuk
Sedangakan di Indonesia sendiri memperoleh sebuah informasi, membaca
pembelajaran membaca di SD masih bermanfaat juga dalam hal memahami
banyak kategori membaca permulaan seluruh struktur dari sebuah informasi
walaupun sudah masuk ke kelas tinggi yang terdapat dalam teks sebuah bacaan,
(kelas IV sampai), yang belum merujuk sehingga dapat menambah wawasan dan
pembelajaran berbasis Higher Order intelektual yang dimana berguna bagi
Thinking Skills. individu itu sendiri, dapat memberikan
Merujuk data-data tersebut, dapat stimulasi mental, mengurangi rasa stres,
dilihat bahwa keadaan yang saat ini terjadi memperkaya kosa kata, memperluas
begitu mengkhawatirkan dan merupakan pemikiran, dan mampu berpikir kritis
sebuah permasalahan yang terjadi dalam (Patiung, 2016). Melihat peryataan

Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 29

tersebut dapat diartikan bahwa sangat dalam sebuah teks dan pemahaman literal
pentingnya ketrampilan membaca bagi termasuk kategoriu pemahaman tingkat
setiap individu. Melihat dari jenis-jenis yang paling rendah. Pemahaman
membaca diantaranya ada membaca inferensial adalah kemampuan dalam
intensif, membaca kritis, (3) membaca memahami sebuah informasi yang secara
cepat, (4)membaca apresiatif dan estetis, tersirat dalam sebuah teks. Pemahaman
dan (5) membaca teknik (Rahmawati, kritis adalah kemampuan mengevaluasi
2019). Orang tua, guru dan masyarakat sebuah materi teks. Pemahaman kreatif
beranganggap jika pembelajaran adalah sebuah kemampuan dalam
membaca telah selesai disaat seorang mengungkapkan respons secara
anak Sekolah Dasar telah bisa membaca emosional dan estetis terhadap sebuah
dan menulis permulaan yang terjadi dan teks yang sesuai dengan standar pribadi
dilakukan di kelas I sampai II. Namun untuk (Kholiq & Luthfiyati, 2018).
jenjang lebih atas, saat kelas III hingga Dalam keterampilan pemahaman
kelas IV, pembelajaran membaca lanjutan bacaan, terdapat ciri-ciri membaca
atau lebih tepatnya membaca pemahaman pemahaman sebagai berikut. (1)
dinilai belum mendapat pelayanan yang Pemahaman bacaan adalah membaca
kurang optimal akan tetapi membaca kategori tingkat tinggi, dalam berpikir
melibatkan dalam memahami teks yang terkesan personal, (2) Berorientasi
bacaanya yang dibacanya (Krismanto, terhadap masalah, (3) Mempunyai sifat
Khalik, & Sayidiman, 2015). Keterampilan analitis, (4) Berpegang teguh dalam
membaca merupkan keterampilan menemukan kebenaran dari sebuah teks
pemahaman dari sebuah isi bacaan dan bacaan, (5) Memiliki sifat yang kreatif dan
dibatasi oleh keahlian dalam pertanyaan imajinatif, (6) Memiliki pandangan yang
tentang apa, bagaimana, mengapa, luas terhadap sebuah gagasan yang
dimana, dan kesimpulan dari masalah isi terbaik, (7) Melibatkan pengalaman dari
bacaan (Laily, 2014). Jika melihat tingkatan pembaca, (8) Sensitif oleh kata dan
membaca khusunya dalam keterampilan mempunyai perbedaan kata secara luas,
membaca yang dimana mana disebutkan dan (9) Membaca bertujuan untuk
bahwa hakikat dari membaca adalah mengingat, bukan untuk melupakan
pemahaman. Ketika membaca mampu ke (Maulidiawati, Prasetyo, & Firmansyah,
tahap pemahaman maka seseorang dapat 2019).
diartikan mampu membaca secara kritis. Dengan demikian dalam
Ketika mampu membaca kritis, siswa meningkatkan keterampilan membaca
bukan hanya serta merta membaca saja, pemahaman diperlukan pendekatan yang
akan tetapi dapat dikategorikan membaca berbasis Higher Order Thinking Skills
secara kritis sebuah bacaan yang syarat utama dalam membaca
dibacanya yang dimana diharapkan dapat pemahaman adalah mampu berpikiran
memahami isinya (Sari, 2012). Berdasarkan kritis, mampu mengevaluasi, dan
pembahasan-pembahasan diatas, terdapat berpikiran kreatif dalam memahami isi dari
tiga pokok dalam luang lingkup membaca teks yang dibacanya. Kemampuan berpikir
pemahaman, yakni: 1) Pengetahuan serta kritis dan kreatif tergabung dalam
pengalaman yang tertera didalam topik, keterampilan membaca kritis yang
2) Menyambungkan antara pengetahuan terdapat dari mengetahui ide pokok
dan pengalaman dari sebuah teks yang sebuah gagasan dan memposisikan unsur
dibaca, dan 3) Proses mendapatkan urutannya seperti berikut, indikator
sebuah makna yang sesuai dengan mengimplementasikan, dan menentukan
pandangan dari pembaca. fakta dan opini, memilih informasi secara
Dalam membaca pemahaman, faktual, dan menentukan ide pokok yang
terdapat empat tingkatan, yaitu literal, tersirat seperti tingkatan membaca
inferensial, kritis, dan kreatif. Pemahaman pemahaman yang merupakan indikator
literal merupakan kemampuan memahami dalam menganalisis, mengkritisi yang
informasi yang disebutkan secara jelas selanjutnya mengevaluasi dalam indikator

Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 30

mengevaluasi, dan membuat kesimpulan a. Standar Penilaian yang Digunakan


terhadap bacaan yang menjadi indikator Oleh Survei-Survei Internasional
dalam hal berkreasi, kreatif, atau Terkait Kemampuan Membaca
menciptakan (Nasution, 2018). Beberapa standar penilaian yang
Berdasarkan pengertian di atas, membaca digunakan dalam menentukan kualitas
pemahaman sanagt penting dimiliki siswa. membaca pemahaman yang
Hal itu terutama untuk meningkatkan diberlakuakan oleh Gufran A. Ibrahim
kemampuan berpikir logis, rumit, dan sebagai Ketua Pokja Literasi membaca
terstruktur dalam tingkat berpikir tingkat Menulis, Gerakan Literasi Nasional,
tinggi (Andriani, 2021). Kemenetrian Pendidikan dan Kebudayaan
Apabila Model Higher Order Thinking dalam menguji sebuah standar penilaian
Skills mampu diimplentasikan dengan
yang dilakukan oleh PISA (Ibrahim, 2017)
baik, selanjutnya tentu pembelajaran
sebagai berikut:
materi ragam teks di sekolah dasar mampu
Pertama, didalam teks bacaan yang
dipahami oleh siswa. Hal ini karena adanya
dilakukan oleh PISA banyak menggunakan
pendekatan HOTS dalam membaca
pemahaman. Dalam konteks ini, kegiatan multiteks dengan sajian yang canggih.
membaca juga perlu perlu dilakukan dalm Multiteks yang dimaksud adalah
beberapa tahap untuk menggunakan isi dan struktur teksnya
mengimlementasikannya di dalam sebuah menggunakan beragam genre wacana
kegiatan pembelajaran. dengan mengkombinasikan kata, kalimat,
grafik, peta, dan ragaan yang dibuat
3. METODE PENELITIAN dengan tautan lintas-teks dalam sebuah
Penelitian ini menggunakan siasat rujuk silang (cross-reference). Kedua,
penelitian kualitatif berupa studi literatur melihat kondisi sekolah di Indonesia
atau pustaka (library research) dengan pembelajarannya terbiasa menggunakan
menggunakan beberapa sumber-sumber teks tunggal yang berisi rangkaian
literatur tulisan, data, dan buku-buku paragraf. Oleh karena itu, menghadapai
referensi serta artikel-artikel jurnal ilmiah teks ragam genre siswa Indonesia akan
lainnya. Pada penelitian ini, ada beberapa mengalami kesulitan yang tebilang begitu
kegiatan dalam pengumpulan data kewalahan dalam mengahadapi teks
pustaka, membaca dan mencatat, dan kompleks dalam uji PISA. Hasil analisis
terakhir melakukan informasi yang sesuai yang dilakukan dalam menelaah
dengan materi pembahasan untuk karateristik dari soal PISA (Harsiati, 2018),
menjawab rumusan masalah bahasan dan yakni sebagai berikut: 1) Soal literasi
mencari solusinya. (Tahmidaten & membaca PISA lebih banyak
Krismanto, 2020). Langkah-langkah dalam menggunakan keterampilan berpikir
menggunakan penelitian ini meliputi: 1) tingkat tinggi seperti kemampuan
memperdalami dan mencari pembasana interpretasi, refleksi, dan evaluasi. 2) Soal
umum terkait topik yang dibahas, 2) uji Pisa ini berupa mengungkapkan
mencari permasalahan yang menarik kembali sebuah informasi, memperkaya
mengenai topik yang dibahas, 3) interpretasi dan mengintegrasikan, serta
mengerucutkan pembahasan penelitian merefleksikan dan mengevaluasi sebuah
dan mengorganisasi bahan penelitian, 4) teks. 3) Soalnya lebih banyak berorientasi
mencari dan menetukan sumber referensi pada wacana panjang (135-630 kata) dan
berupa buku dan artikel-artikel jurnal dalam kalimat pertanyaan cenderung lebih
ilmiah, 5) melakukan pengkajian dan kompleks. 4) Ragam teks yang digunakan
mencari solusi dari permasalahan tersebut, meliputi pilihan ganda yang kompleks. 5)
6) dan melalukan penelitan. Karakteristik konteks berkategorikan
pendidikan, pekerjaan, personal, dan
4. HASIL PENELITIAN DAN masyarakat. 6) Untuk isi kutipan, banyak
PEMBAHASAN menggunakan tema yang bervariatif.

Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 31

PIRLS (Progress in International kualitas keterampilan membaca


Reading Literacy Study) merupakan studi pemahaman dan memberikan solusi untuk
internasional mengenai literasi membaca pernasalahan tersebut, sebagai berikut:
siswa tingkat sekolah dasar yang 1) Orientasi dari Pembelajaran
terkoordinasikan oleh IEA (The Membaca Pemahaman
International Association for the Evaluation Salah satu survei internasional yang
of Educational Achievement). Hasil survei bernama Internasional Education
yang dilakukan PIRLS 2006 menyatakan Achievement (IEA) memposisikan
untuk kompternsi membaca siswa kemampuan membaca siswa SD
Indonesia menempati peringkat 41 dari 45 Indonesia di urutan ke-38 dari 39
negara yang disurvei oleh PIRLS. Hasil ini negara, yang tercatat paling terendah
menunjukan rendahnya kompetensi yang di antara negara-negara ASEAN (Yoni,
dimiliki siswa Indonesia pada jenjang 2020). Hal ini menandakan bahwa
sekolah dasar. Standar Penilaian dari adanya orientasi yang salah terhadap
kompetisi membaca tersebut adalah konsep pengertian dari membaca
membaca pengalaman sastra dan khususnya dalam membaca
memperoleh informasi dari hasil bacaan pemahaman yang ada di Indonesia.
yang menggunakan tes soal genre teks Latar belakang yang
yang berbeda-beda dalam hal mempengaruhui rendahnya kualitas
mengembangkan konstruksi kompetensi membaca pemahaman di Indonesia
membaca pemahaman (Tadkiroatun & khususnya di sekolah dasar adalah
Listyorini, 2016). Teks tersebut anggapan yang salah baik dari orang
menjelaskan soal-soal berupa diagram, tua murid dan gurunya terkait
peta, ilustrasi, fotografi, atau tabel. Rata- pentingnya membaca tingkat lanjutan
rata materi mencakup materi ilmiah, (membaca pemahaman) yang
etnografi, biografi, sejarah, informasi, dan cenderung diabaikan pada saat anak
gagasan praktis (Suryaman, 2015). menginjak atau berada di kelas tinggi.
Berdasarkan dua survei internasional Membaca lanjutan belum
tersebut dapat disimpulkan bahwa standar mendapatkan kapasitas lebih dan
penilaian yang dilaksanakan oleh PISA dan perhatian lebih lanjut karena anggapan
PIRLS adalah soal-soal yang orang tua dan guru yang dimana
berorientasikan pemikiran tingkat tinggi pembelajaran membaca telah usai saat
yang dimana soalnya menggunakan siswa dapat membaca permulaan.
berbagai ragam genre teks, yang dinilai Akibatnya pembelajaran di tingkat
hal ini harus adanya pendekatan atau tinggi dari kelas IV hingga VI banyak
model pembelajaran berbasis HOTS yang menerapkan membaca nyaring
(Higher Order Thinking Skills). dan membaca lancar yang merupakan
b. Faktor yang Mengakibatkan membaca tahap akhir dalam
Rendahnya Kualitas Keterampilan pembelajaran membaca permulaan
Membaca Pemahaman dan Solusi (Krismanto, Khalik, & Sayidiman, 2015).
Dari Permasalahan Tersebut Dengan begitu, solusi yang tepat
Survei-survei yang dilakukan oleh PISA terhadap permasalah orientasi
dan PIRLS mempunyai kesamaan yang pembelajaran membaca pemahaman
berpendapat yakni rendahnya kualitas bagi orang tua dan guru adalah
membaca pemahaman khsusnya di dengan memberikan edukasi secara
sekolah dasar. Hasil tersebut bukan serta berkelanjutan yang membahas
merta survei yang hanya pada perkiraan pentingnya membaca tingkat lanjut
seseorang akan tetapi berdasarkan bagi anak sekolah dasar, yang
pengujian yang bisa dipercaya. Melihat bertujuan untuk meningkatkan kualitas
survei tersebut penulis telah membaca siswa demi memajukan
mengklasifikasikan faktor-faktor rendahnya bangsa Indonesia.

Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 32

2) Proses Pembelajaran Membaca siswa untuk berpikir bersama, akan


Pemahama tetapi cukup sebagai pendengar saja.
Tidak dapat dipungkiri lagi jika Terlebih dalam mengerjakan soal-soal
orientasi pembelajaran membaca tes yang terlalu panjang dan berbelit-
tingkat lanjut mengalami salah belit yang akhirnya akan memahami
persepsi sehingga berdampak saat secara asal-asalan (Andriani, 2019).
proses pembelajaran yang dalam Dengan hal ini solusi yang tepat adalah
prosesnya belum memanfaatkan pada perlu adanya pembaruan yang sifatnya
membaca pemahaman berpikiran berkelanjutan untuk pembelajaran
tingkat tinggi. Pembelajaran membaca membaca pemahaman dengan
tingkat lanjutan harus menggunakan mencoba metode, model, strategi,
motede, model, strategi, pendekatan, pendekatan, media pembelajaran yang
media pembelajaran yang berbasis akan merangsang pada pembelajaran
HOTS (Higher Order Thingking Skills) yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan
yang dimana pada bahan bacaanya menyenangkan.
masih monoton. Terlihat ketika c. Ragam Model Pembelajaran serta
kegiatan membaca didalam lembar Tahapan-Tahapan Pembelajaran
kerja siswanya cenderung untuk Membaca Pemahaman
membosankan dan tidak menarik. Berbasi HOTS Dalam Materi Ragam
Melihat bahwa metode, model, Teks di SD
strategi, pendekatan, media Materi membaca pemahaman dalam
pembelajaran untuk pembelajaran materi ragam teks di sekolah dasar masih
membaca pemahaman sangat memiliki kualitas bacaan yang masih
bervaraitif, seharusnya guru dapat rendah sehingga pengalaman belajar
kreatif dalam menjalankan siswa sangat kurang bermakna terkhusus
pengelolaan kelasnya dan bukan hanya soalnya yang hanya menugaskan siswanya
untuk menggugurkan kewajiban untuk mencari tahu dalam sebuah
belaka akan tetapi mampu mengelola pertanyaan yang tidak sepenuhnya tersirat
pembelajaran yang tidak salah seperti: apa, siapa, kapan, di mana, tidak
pengkosepan dan mampu dimengerti sampai pada: apa yang terjadi, mengapa
oleh siswanya (Herlambang, 2018). terjadi, apa yang terjadi jika, dan lain-
lainnya. Berikutnya dilihat dari soal-soal
Kemampuan untuk mencapai
yang ada distandar penelitian PISA, PIRLS
pengintegrasian pendidikan karakter
dan EGRA berbentuk soal berpikir tingkat
dalam pembelajaran membaca
tinggi atau yang sering disebut HOTS.
berorientasikan pada pembelajaran
Pada soal membaca PISA aspek
aktif, kratif, inovatif, efektif, dan kompetensi membaca diklasifikasikan
menyenangkan yang sesuai dengan dengan tiga jenis yang melihat pada: (a)
kurikulum pendidikan yang ada di kemampuan mengungkapkan kembali
Indonesia (Abidin, 2012). sebuah informasi (retrieving
Seperti contoh pembelajaran Information),(b) mengembangkan
membaca pemahaman yang dimana interpretasi (developing an interpretation),
peserta didik membuka buku (c) merefleksikan dan mengevaluasi teks
memperhatikan guru dan menjelaskan (Harsiati, 2018). Contohnya sebagai
bacaan yang dia perhatikan, tidak berikut.
ada pembelajaran yang mengajak

Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia
Volume xx, Number xx, 2022 pp. xx-yy
E-ISSN : xxxxxxxxx
Doi:

Gambar 1. Soal HOTS


https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/2656

Berdasarkan contoh soal diatas, kelompok oleh guru, kemudian


keterampilan membaca bukan hanya menyelesaikan sebuah masalah dengan
sekadar dalam memperhatikan dan bersama pada sebuah teks bacaan.
melihat lambang-lambang grafis dengan Seperti hasil penelitian dari jurnal yang
sederhana, akan tetapi diperlukannya membahas model CIRC untuk
aktivitas lain yang seluruhnya ada didalam membaca pemahaman dengan
invidividu seseorang baik secara mental, bantuan media cetak mampu
fisik, sensoris, visual, bahkan meningkatkan keterampilan membaca
perkembangan keterampilan berpikir pemahaman siswa kelas V (Ariawan,
dalam memahami dan memaknai semua Utami, & Rahman, 2018). Hal ini sesuai
lambang grafis,simbol, maupun tanda- dengan penelitian sebelumnya yang
tanda lain ang tertera di dalam tulisan dilakukan oleh Ramadi & Kurniawan
(Andriani, 2019). Melihat contoh soal (2014) yang menerapkan model CIRC
tersebut, maka diperlukannya pendekatan dalam peningkatan keterampilan
atau model yang mampu menunjang membaca pemahaman siswa kelas V.
pembelajaran membaca pemahaman Model pemebelajaran ini memiliki
ragam teks berbasis HOTS pada soal beberapa tahap, 1) Guru memulai
terebut. Berikut ini model-model mengenalkan suatu konsep baru untuk
pembelajaran bebrbasis HOTS untuk mengacu eksplorasi siswa baik
mencapai tujuan: bersumber dari gurunya atau media
1) Model CIRC (Cooperative Integrated lainnya, 2)Siswa secara kelompok
Reading and Composition) diberikan kesempatan untuk
Model CIRC adalah model yang mengungkapkan penngethuan awalnya
membantu siswa untuk yang dimana setelah itu siswa mampu
mengembangan keterampilan menggembakan pengetahuan awalnya
membaca dan menulis secara dan dikombinasikan dengan
komprehensif dan bekerja sama pembelajaran berkelompok yang
dengan siswa lainnya dalam diharapkan terjadinya diskusi dari hasil
pemahaman materi pembelajaran observasinya, 3) dan hasil akhirnya,
(Ariawan, Utami, & Rahman, 2018). siswa mampu mempublukasi hasil
Keuntungan dalam menggunakan observasi temuannya dan setelah itu
model CIRC, yaitu siswa mampu guru dan bisa saling memberikan saran
berlatih membaca atau saling dan masukan dari pembahasanya.
membaca dengan teman sekelasnya. Model CIRC ini bertujuan agar siswa
Siswa akan dibagi dalam beberapa bisa berpikiran kritis dan

*Corresponding author
E-mail addresses: riyadirafiki14@upi.edu
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 34

mengandalkan pembelajaran mandiri, I, II, dan III (Artu, 2016).


guru hanya sebatas sebagai fasilitator Tahap akhirnya, diharapkan pada
dan pengawas selama pembelajaran materi ragam teks ini yang soalnya
berlangsung. Model tersebut sangat memiliki banyak unsur seperti mental,
cocok dikarena dengan materi ragam fisik, sensoris, visual, bahkan
teks yang dimana meihat kondisi perkembangan keterampilan berpikir
kemampuan kompetisi membaca dalam memahami dan memaknai
Indonesia yang masih rendah, dengan semua lambang grafis,simbol, maupun
adanya model tersebut mampu untuk tanda-tanda lain yang tertera di dalam
belajar secara bersama-sama atau tulisan (Andriani, 2019), dalam
pembelajarannya secara berkelompok menjawab pertanyaan tersebut harus
untuk menemukan dan memecahkan mampu menganalisis atau survei baik
suatu permasalahan didalam sebuah secara bacaan ataupun tulisan yang
pembahasan, yang dimana pada soal- akhirnya model ini dapat dipahami,
soal membaca pemahaman berbaisis siswa akan lebih mudah menjawab dan
HOTS sangat diperlukan dalam mengingat materi seperti penilaian
menjawab sebuah pertanyaan, PISA.
sehingga akan mempermudah didalam 3) Model DIA, TPS, dan Scramble
memahami suatu teks bacaan dan Model DIA bertujuan untuk
menyelesaikanya menggunakan soal meningkatkan keterampilan membaca
berbasis HOTS. siswa dengan cara memahami isi dari
2) Model SQ3R (Survey Questions bacaan dan membuat kegiatan
Reading Recite Review) membaca menjadi optimal dengan
SQ3R model membaca dengan memilih informasi yang penting, model
sistem, yang mengharuskan siswa untuk tersebut bisa digabungkan dengan
membaca terlebih dahulu kemudian Model TPS yang bertujuan
melakukan survey bacaan dan dapat memengaruhi pola kerjasama dan
menentukan gagasan umum telah interaksi antara siswa, dan terakhir
dibaca dan mengajukan berbagai dapat dikombinasikan dengan model
pertanyaan kepada diri sendiri nantinya Scrambel yang bertujuan agar siswa
yang jawaban tersebut lebih mudah dapat belajar dengan menyenangkan
dipahami. Selanjutnya dengan (Noorhapizah , Nur’alim, Agusta, &
mengutarakan kembali dengan kata- Fauzi, 2019).
kata sendiri mengenai pokok-pokok Mengenai materi ragam teks
penting. Ide pokok pembahasannya dengan menggunakan model ini
mampu lebih dipahami dan diingat mampu mengefesienkan waktu dalam
oleh siswa sekolah dasar (Artu, 2016). menyelesaikan pemahaman terkait teks
Sesuai dengan penelitian dengan bacaanya dikarenakan kombinasi ini
model SQ3R mengenai membaca mengabungkan pembelajaran yang
pemahaman yang hasilnya terkait cepat, melatih kerjasama, dan
observasi, evaluasi, dan refleksi saat menyenangkan. Sehingga dalam
pelaksanaan tindakan disikusi I belum penerapanya mampu mencapai
mampu mencapai target indikator maksimal apabila dilakukan secara
keberhasilan penelitian yang benar, dan model tersebut adalah salah
ditentukan. Selama observasi dan satu model yang termasuk ke dalam
evaluasi pelaksanaan hasil tindakan HOTS.
diskusi II ini sudah lebih baik dari siklus 4) Model NHDT (Numbered Heads
I. Dengan adanya peningkatan hasil Together) dan Guided Reading
pembelajar siswa dinilai signifikan, dan Numbered Heads Together
hasil penelitian siklus III dinilai lebih merupakan suatu model yang
baik dari disiklus dengan hasil belajar mengutamakan kepada aktivitas siswa
membaca pemahaman siswa kelas IV di dalam kelas untuk mencari,
mengalami peningkatan baik dari siklus mengolah, dan melaporkan informasi

Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 35

dari berbagai sumber yang pada dalam Materi Ragam Teks Berbasis HOTS
akhirnya dipresentasikan didepan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di
teman-temanya di dalam kelas SD”, yang diharapkan mampu
(Mutaleb & Kemal, 2014). Model memberikan solusi terhadap rendahnya
pembelajaran ini sangat cocok kualitas membaca pemahaman di
dilakukan dengan materi ragam teks, Indonesia.
dengan demikian saat di kelas siswa
diminta untuk menyelesaikan berbagai 6. UCAPAN TERIMAKASIH
macam soal mengenai ragam teks dan Ucapan terimakasih yang pertama untuk
selanjutnya siswa akan menjelaskan Allah SWT tuhan yang maha esa yang telah
hasil kerjanya di depan kelas. memberikan segala-galanya dihidup saya,
Sedangkan model Guided Learning
dan kedua saya berterimakasih untuk
adalah model yang bertujuan dimana
kedua orang tua saya yang tidak henti-
siswa mampu mengembangkan
hentinya meberikan do’a dan dukangan
pemahaman pada suatu teks bacaan
secara materil dan non-materil, dan
dan mengembangkan pemikiran
krtitisnya. (Nirmala, 2018). terimakasih juga untuk dosen-dosen mata
Kedua model pembelajaran ini bisa kulaih pendalaman materi bahasa
digabungkan dengan melatih Indonesia di SD program studi PGSD UPI
pemahaman terhadap suatu bacaan di Kampus Cibiru kepada bapak Dr. Yunus
dalam teks dengan dipadukan materi Abidin, M.Pd dan ibu Fully Rakhmayanti,
ragam teks siswa mampu menjelaskan M,Pd yang tidak henti-hentinya
maksud dari setiap lambang memberikan bimbingan dan ilmu yang
grafis,simbol, maupun tanda-tanda lain sangat luar biasa sehingga saya bisa
yang tertera di dalam tulisan yang nanti menyelesaikan jurnal ini dengan maksimal,
akan dijelaskan di depan kelas sesuai dan terakhir ucapan terimakasih kepada
dengan apa yang dipahami sesuai seluruh rekan-rekan saya sesama
dengan tingkat kemampuan dalam mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru.
mengembangakan pemahaman
sebuah teks yang akan melatih 7. DAFTAR PUSTAKA
berpikiran kritis siswa tersebut untuk Abidin, Y. (2012). MODEL PENILAIAN
dapat memahami sebuah teks yang OTENTIK DALAM
dibaca oleh siswa. PEMBELAJARAN MEMBACA
PEMAHAMAN BEROREINTASI
5. SIMPULAN DAN SARAN PENDIDIKAN KARAKTER.
Berdsarkan penelitian diatas dapat Jurnal Pendidikan Karakter 2,
disimpulkan bahwa tingkat keterampilan 167.
membaca pemahaman siswa sekolah Andriani, R. (2019). MODEL
dasar di Indonesia sangat rendah. Hal ini PEMBELAJARAN
dibuktikan oleh beberapa survei yang KETERAMPILANMEMBACA
dilakukan oleh PISA, PIRLS, dan EGRA PEMAHAMAN BERBASIS
menunjukkan bahwa indonesia HOTS(HIGHER ORDER OF
menempati rata-rata diurutan hampir THINKING SKILL).
terakhir. Banyak sekali faktor-faktor yang METAMORFOSJurnal Bahasa,
menyebabkan hal itu terjadi, baik dari Sastra Indonesiadan
orientasi terhadap pembelajaran Pengajarannya Volume 12
Nomor 2, 51-55.
membaca, proses pembelajaran mengenai
Andriani, R. (2020). Model
membaca, dan saran prasaran dalam
Pembelajaran Keterampilan
kegiatan membaca di kelas. Semua
Membaca Pemahaman Berbasi
permasalahan tersebut pasti ada solusinya
HOTS (Higher Order of
dengan penelitian ini yang berjudul Thinking Skill). Jurnal Riset
“Keterampilan Membaca Pemahaman

Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 36

Pendidikan Dasar dan Karakter PADA SISWA KELAS IV SD


Vo l .2 No.1, 3. NEGERI 46 PAREPARE. Jurnal
Andriani, R. (2021). Keefektifan Publikasi Pendidikan Volume V
Strategi SQRACT Berbasis Nomor 3, 234.
HOTS (Higher Order Thinking Laily, I. F. (2014). Hubungan
Skills) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Keterampilan Membaca Pemahaman dengan
Pemahaman Wacana Ilmiah. Kemampuan Memahami Soal
PROSIDING SEMINAR Cerita Matematika Sekolah
NASIONAL IKIP BUDI UTOMO, Dasar. Eduma, 3(1), 52–62.
325. Maulidiawati, R., Prasetyo, T., &
Ariawan, V. A., Utami, N. T., & Rahman. Firmansyah, W. (2019).
(2018). PENINGKATAN PENGARUH KELANCARAN
KETERAMPILAN MEMBACA MEMBACA TEKS EKSPOSISI
PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PEMAHAMAN
SEKOLAH DASAR MELALUI BACAAN SISWAKELAS III SD.
IMPLEMENTASI MODEL CIRC E-Journal Skripsi: Fakultas
BERBANTUAN MEDIA CETAK. Keguruan dan Ilmu Pendidikan ,
Journal of Islamic Primary 4.
Education, 97. Musfiroh, T., & Listyorini, B. (2016).
Artu, N. (2016). Upaya Meningkatkan KONSTRUK KOMPETENSI
Kemampuan Membaca LITERASI UNTUK SISWA
Pemahaman Siswa Kelas IV SEKOLAH DASAR. LITERA 15.1,
SDN Pembina Liang Melalui 3.
Penerapan Strategi Survey Mutaleb, A., & Kemal, I. (2014).
Questions Reading Recite PENERAPAN MODEL
Review (SQ3R) . Jurnal Kreatif PEMBELAJARAN NUMBER
Tadulako Online Vol. 2 No. 2, HEADS TOGETHER(NHT)
108. DALAM MENINGKATKAN
Harsiati, T. (2018). KARAKTERISTIK MEMBACA SISWA KELAS V SD
SOAL LITERASI MEMBACA NEGERI 10 TANAH JAMBO
PADA PROGRAM PISA. LITERA AYE KABUPATEN ACEH
Volume 17, Nomor 1, 25. UTARA. Jurnal Tunas Bangsa,
Herlambang, Y. T. (2018). Pedagogik: 1(2), 22-69.
Telaah Kritis Ilmu Pendidikan Nasution, F. (2018). Esensi
Dalam Multiperspektif. Pembelajaran Bahasa
Indonesia pada Kemampuan
Bandung: Bumi Aksara.
Membaca di Era Revolusi
Ibrahim, G. A. (2017). PISA dan Daya
Industri 4.0 dalam Membentuk
Baca Bangsa. Jakarta: 2019.
Pikiran Kritis dan Kreatif.
Kemendikbud. (2018). Buku pegangan
Prosiding Seminar Nasional
Penilaian HOTS. Jakarta: 2018.
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Kholiq, A., & Luthfiyati, D. (2018).
Indonesia I Unimed, 123.
TINGKAT MEMBACA
Nirmala, S. D. (2018). KEMAMPUAN
PEMAHAMAN SISWA SMAN 1
BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS
BLULUK LAMONGAN. Jurnal
IV SE-GUGUS 2 PURWASARI
Pendidikan dan Pembelajaran
DALAM MEMBACA
Vol. 7 No. 1 , 2.
PEMAHAMAN MELALUI
Krismanto, W., Khalik, A., & Sayidiman.
MODEL FIVES DAN MODEL
(2015). MENINGKATKAN
GUIDED READING. Jurnal
KEMAMPUAN MEMBACA
Dinamika Pendidikan Dasar
PEMAHAMANMELALUI
Volume 10, No 2, 46.
METODE SURVEY, QUESTION,
READ, RECITE, REVIEW(SQ3R)

Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 37

Noorhapizah , Nur’alim, Agusta, A. R., Sari, D. N. (2012). Kemampuan


& Fauzi, Z. A. (2019). berpikir kritis yang tecermin
MENINGKATKAN dalam keterampilan membaca
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam
MELALUI KETERAMPILAN Almaarif Singosari Malang.
MEMBACA PEMAHAMAN Universitas Negeri Malang,
DALAM MENEMUKAN Jalan Semarang 5 Malang, 1-
INFORMASI PENTING 15.
DENGAN KOMBINASI MODEL Suryaman, M. (2015). ANALISIS HASIL
DIRECTED INQUIRY ACTIVITY BELAJAR PESERTA DIDIK
(DIA), THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM LITERASI MEMBACA
DAN SCRAMBLE PADA SISWA MELALUI STUDI
KELAS V SDN PEMURUS INTERNASIONAL (PIRLS) 2011.
DALAM 7 BANJARMASIN. Litera, 14(1), 171.
Prosiding Seminar Nasional Tadkiroatun, M., & Listyorini, B. (2016).
PS2DMP ULM Vol. 5 No. 2, 97. KONSTRUK KOMPETENSI
Patiung, D. (2016). MEMBACA LITERASI UNTUK SISWA
SEBAGAI SUMBER SEKOLAH DASAR. LITERA,
PENGEMBANGAN 15(1)., 4.
INTELEKTUAL. Jurnal Hukum Tahmidaten, L., & Krismanto, W.
Pidana dan Ketatanegaraan, (2020). Permasalahan Budaya
352. Membaca di Indonesia(Studi
Rahmawati. (2019). PENINGKATAN Pustaka Tentang Problematika
KETERAMPILAN MEMBACA & Solusinya). Scholaria: Jurnal
BERORIENTASI STRATEGI Pendidikan dan Kebudayaan,
TPRC (THINK,PREDICT, READ, Vol. 10 No. 1, 22-33.
CONNECT) DI KELAS VI University, C. C. (2017, March 8).
SEKOLAH DASAR NEGERI 023 World’s Most Literate Nations.
PULAU KIJANG,KECAMATAN Yoni, E. (2020). PENTINGNYA MINAT
RETEH. Jurnal PAJAR BACA DALAM MENDORONG
(Pendidikan dan Pengajaran) KEMAJUAN DUNIA
Volume 3 Nomor 2, 385. PENDIDIKAN. Inovasi
Pendidikan Vol. 7. No 1, 15.

Doi : xxxx-xxxx

Anda mungkin juga menyukai