Riyadi Rafiki*, Yunus Abidin, Trifalah Nurhuda, Yoga Prima Putra, Arif Sarifudin
Program Studi PGSD, Kampus Cibiru, Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRACT
Skills especially reading comprehension in Indonesia is very low. It can be seen that the position of
students' reading literacy skills in Indonesia from the results of several PIRLS surveys in 2006, IEA 2011,
and PISA in 2018 can be categorized as very concerning. The assessment standard of this international
research refers to advanced reading (comprehension) or what is often referred to as HOTS (High Order
Thinking Skills). The purpose of this article is to provide information related to the ability of Indonesian
students in reading comprehension with HOTS-based text variety material in Indonesian language
learning, both from how to improve reading comprehension skills and various problems that result in
low reading comprehension skills in elementary schools. This study uses a qualitative research method
to study literature or literature (library research) by using several sources of written literature, data, and
reference books and other scientific journal articles. The results showed that reading comprehension
problems were caused by a wrong understanding orientation regarding advanced reading and the lack
of variety in learning to read problems in elementary school so that reading comprehension skills were
categorized as very low.
Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 29
tersebut dapat diartikan bahwa sangat dalam sebuah teks dan pemahaman literal
pentingnya ketrampilan membaca bagi termasuk kategoriu pemahaman tingkat
setiap individu. Melihat dari jenis-jenis yang paling rendah. Pemahaman
membaca diantaranya ada membaca inferensial adalah kemampuan dalam
intensif, membaca kritis, (3) membaca memahami sebuah informasi yang secara
cepat, (4)membaca apresiatif dan estetis, tersirat dalam sebuah teks. Pemahaman
dan (5) membaca teknik (Rahmawati, kritis adalah kemampuan mengevaluasi
2019). Orang tua, guru dan masyarakat sebuah materi teks. Pemahaman kreatif
beranganggap jika pembelajaran adalah sebuah kemampuan dalam
membaca telah selesai disaat seorang mengungkapkan respons secara
anak Sekolah Dasar telah bisa membaca emosional dan estetis terhadap sebuah
dan menulis permulaan yang terjadi dan teks yang sesuai dengan standar pribadi
dilakukan di kelas I sampai II. Namun untuk (Kholiq & Luthfiyati, 2018).
jenjang lebih atas, saat kelas III hingga Dalam keterampilan pemahaman
kelas IV, pembelajaran membaca lanjutan bacaan, terdapat ciri-ciri membaca
atau lebih tepatnya membaca pemahaman pemahaman sebagai berikut. (1)
dinilai belum mendapat pelayanan yang Pemahaman bacaan adalah membaca
kurang optimal akan tetapi membaca kategori tingkat tinggi, dalam berpikir
melibatkan dalam memahami teks yang terkesan personal, (2) Berorientasi
bacaanya yang dibacanya (Krismanto, terhadap masalah, (3) Mempunyai sifat
Khalik, & Sayidiman, 2015). Keterampilan analitis, (4) Berpegang teguh dalam
membaca merupkan keterampilan menemukan kebenaran dari sebuah teks
pemahaman dari sebuah isi bacaan dan bacaan, (5) Memiliki sifat yang kreatif dan
dibatasi oleh keahlian dalam pertanyaan imajinatif, (6) Memiliki pandangan yang
tentang apa, bagaimana, mengapa, luas terhadap sebuah gagasan yang
dimana, dan kesimpulan dari masalah isi terbaik, (7) Melibatkan pengalaman dari
bacaan (Laily, 2014). Jika melihat tingkatan pembaca, (8) Sensitif oleh kata dan
membaca khusunya dalam keterampilan mempunyai perbedaan kata secara luas,
membaca yang dimana mana disebutkan dan (9) Membaca bertujuan untuk
bahwa hakikat dari membaca adalah mengingat, bukan untuk melupakan
pemahaman. Ketika membaca mampu ke (Maulidiawati, Prasetyo, & Firmansyah,
tahap pemahaman maka seseorang dapat 2019).
diartikan mampu membaca secara kritis. Dengan demikian dalam
Ketika mampu membaca kritis, siswa meningkatkan keterampilan membaca
bukan hanya serta merta membaca saja, pemahaman diperlukan pendekatan yang
akan tetapi dapat dikategorikan membaca berbasis Higher Order Thinking Skills
secara kritis sebuah bacaan yang syarat utama dalam membaca
dibacanya yang dimana diharapkan dapat pemahaman adalah mampu berpikiran
memahami isinya (Sari, 2012). Berdasarkan kritis, mampu mengevaluasi, dan
pembahasan-pembahasan diatas, terdapat berpikiran kreatif dalam memahami isi dari
tiga pokok dalam luang lingkup membaca teks yang dibacanya. Kemampuan berpikir
pemahaman, yakni: 1) Pengetahuan serta kritis dan kreatif tergabung dalam
pengalaman yang tertera didalam topik, keterampilan membaca kritis yang
2) Menyambungkan antara pengetahuan terdapat dari mengetahui ide pokok
dan pengalaman dari sebuah teks yang sebuah gagasan dan memposisikan unsur
dibaca, dan 3) Proses mendapatkan urutannya seperti berikut, indikator
sebuah makna yang sesuai dengan mengimplementasikan, dan menentukan
pandangan dari pembaca. fakta dan opini, memilih informasi secara
Dalam membaca pemahaman, faktual, dan menentukan ide pokok yang
terdapat empat tingkatan, yaitu literal, tersirat seperti tingkatan membaca
inferensial, kritis, dan kreatif. Pemahaman pemahaman yang merupakan indikator
literal merupakan kemampuan memahami dalam menganalisis, mengkritisi yang
informasi yang disebutkan secara jelas selanjutnya mengevaluasi dalam indikator
Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 30
Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 31
Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 32
Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia
Volume xx, Number xx, 2022 pp. xx-yy
E-ISSN : xxxxxxxxx
Doi:
*Corresponding author
E-mail addresses: riyadirafiki14@upi.edu
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 34
Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 35
dari berbagai sumber yang pada dalam Materi Ragam Teks Berbasis HOTS
akhirnya dipresentasikan didepan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di
teman-temanya di dalam kelas SD”, yang diharapkan mampu
(Mutaleb & Kemal, 2014). Model memberikan solusi terhadap rendahnya
pembelajaran ini sangat cocok kualitas membaca pemahaman di
dilakukan dengan materi ragam teks, Indonesia.
dengan demikian saat di kelas siswa
diminta untuk menyelesaikan berbagai 6. UCAPAN TERIMAKASIH
macam soal mengenai ragam teks dan Ucapan terimakasih yang pertama untuk
selanjutnya siswa akan menjelaskan Allah SWT tuhan yang maha esa yang telah
hasil kerjanya di depan kelas. memberikan segala-galanya dihidup saya,
Sedangkan model Guided Learning
dan kedua saya berterimakasih untuk
adalah model yang bertujuan dimana
kedua orang tua saya yang tidak henti-
siswa mampu mengembangkan
hentinya meberikan do’a dan dukangan
pemahaman pada suatu teks bacaan
secara materil dan non-materil, dan
dan mengembangkan pemikiran
krtitisnya. (Nirmala, 2018). terimakasih juga untuk dosen-dosen mata
Kedua model pembelajaran ini bisa kulaih pendalaman materi bahasa
digabungkan dengan melatih Indonesia di SD program studi PGSD UPI
pemahaman terhadap suatu bacaan di Kampus Cibiru kepada bapak Dr. Yunus
dalam teks dengan dipadukan materi Abidin, M.Pd dan ibu Fully Rakhmayanti,
ragam teks siswa mampu menjelaskan M,Pd yang tidak henti-hentinya
maksud dari setiap lambang memberikan bimbingan dan ilmu yang
grafis,simbol, maupun tanda-tanda lain sangat luar biasa sehingga saya bisa
yang tertera di dalam tulisan yang nanti menyelesaikan jurnal ini dengan maksimal,
akan dijelaskan di depan kelas sesuai dan terakhir ucapan terimakasih kepada
dengan apa yang dipahami sesuai seluruh rekan-rekan saya sesama
dengan tingkat kemampuan dalam mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru.
mengembangakan pemahaman
sebuah teks yang akan melatih 7. DAFTAR PUSTAKA
berpikiran kritis siswa tersebut untuk Abidin, Y. (2012). MODEL PENILAIAN
dapat memahami sebuah teks yang OTENTIK DALAM
dibaca oleh siswa. PEMBELAJARAN MEMBACA
PEMAHAMAN BEROREINTASI
5. SIMPULAN DAN SARAN PENDIDIKAN KARAKTER.
Berdsarkan penelitian diatas dapat Jurnal Pendidikan Karakter 2,
disimpulkan bahwa tingkat keterampilan 167.
membaca pemahaman siswa sekolah Andriani, R. (2019). MODEL
dasar di Indonesia sangat rendah. Hal ini PEMBELAJARAN
dibuktikan oleh beberapa survei yang KETERAMPILANMEMBACA
dilakukan oleh PISA, PIRLS, dan EGRA PEMAHAMAN BERBASIS
menunjukkan bahwa indonesia HOTS(HIGHER ORDER OF
menempati rata-rata diurutan hampir THINKING SKILL).
terakhir. Banyak sekali faktor-faktor yang METAMORFOSJurnal Bahasa,
menyebabkan hal itu terjadi, baik dari Sastra Indonesiadan
orientasi terhadap pembelajaran Pengajarannya Volume 12
Nomor 2, 51-55.
membaca, proses pembelajaran mengenai
Andriani, R. (2020). Model
membaca, dan saran prasaran dalam
Pembelajaran Keterampilan
kegiatan membaca di kelas. Semua
Membaca Pemahaman Berbasi
permasalahan tersebut pasti ada solusinya
HOTS (Higher Order of
dengan penelitian ini yang berjudul Thinking Skill). Jurnal Riset
“Keterampilan Membaca Pemahaman
Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 36
Doi : xxxx-xxxx
Jurnal Pedagogik Indonesia Vol. xx, No. xx Tahun 2022, pp. xx-yy 37
Doi : xxxx-xxxx