Mini Riset - Bagas Pratama
Mini Riset - Bagas Pratama
Abstrak
Penguasaan literasi memiliki peranan penting bagi siswa, sekaligus menjadi indikator
penting untuk meningkatkan prestasi siswa dalam mencapai kesuksesan. Namun data yang
ada menunjukkan bahwa tingkat literasi siswa di Indonesia masih relatif rendah. Penelitian
ini merupakan penelitian studi literatur. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan
mendeskripsikan pengertian literasi, melakukan penelusuran dan menganalisis minat
penelitian terhadap topik literasi, menganalisis masalah dalam pengembangan literasi, dan
upaya pengembangan literasi bagi siswa. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman
tentang literasi, kendala yang dihadapi dalam GLS dan upaya yang upaya dilakukan dalam
pengembangan literasi siswa, serta memberikan rekomendasi area penelitian literasi yang
masih perlu ditingkatkan. Pengamatan terhadap sejumlah publikasi menunjukkan adanya
perhatian pada pengembangan literasi sekaligus menunjukan area yang perlu ditingkatkan.
Kata kunci: Literasi, Multiliterasi, Gerakan Literasi Sekolah
2
Artikel Mini Riset Humaniora (2022)
3
Artikel Mini Riset Humaniora (2022)
(mendengar, berbicara, membaca, dan juga harus kuasai yaitu Literasi kedaerahan
menulis). (Kemenkopmk, 2021).
Dalam konteks literasi Sedangkan Clay (2001) dalam
keindonesian saat ini literasi diartikan (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
sebagai kemampuan membaca, menulis, Kemendikbud, 2018) membagi komponen
memandang, dan merancang suatu hal literasi informasi terdiri atas: Literasi Dini
dengan disertai kemampuan berpikir kritis (Early Literacy), Literasi Dasar (Basic
yang menyebabkan sesorang dapat Literacy), Literasi Perpustakaan, Literasi
berkomunikasi dengan efektif dan efisien Media (Media Literacy), Literasi
sehingga menciptakan makna terhadap Teknologi (Technology Literacy), Literasi
dunianya (Kharizmi, 2015). Lebih lanjut Visual (Visual Literacy).
pemahaman literasi pada akhirnya sampai
pada tahap multiliterasi. Pembahasan
Multiliterasi dimaknai sebagai Deskripsi dan Ruang Lingkup Literasi
keterampilan menggunakan beragam cara Adapun deskripsi dari masing-
untuk menyatakan dan memahami ide-ide masing literasi sebagai berikut:
dan informasi dengan menggunakan 1) Literasi Dasar (Basic Literacy)
bentuk-bentuk teks konvensional maupun Literasi dasar yaitu kemampuan untuk
bentuk-bentuk teks inovatif, simbol, dan mendengarkan, berbicara, membaca,
multimedia (Abidin, 2015 dalam (Dirjen menulis, dan menghitung (counting)
Pendidikan Dasar dan Menengah berkaitan dengan kemampuan analisis
Kemendikbud, 2018)). untuk memperhitungkan (calculating),
Dalam era saat ini dibutuhkan mempersepsikan informasi
kemampuan multiliterasi atau digital-age (perceiving), mengomunikasikan, serta
literacy meliputi (Kharizmi, 2015): literasi menggambarkan informasi (drawing)
dasar (basic literacy), literasi sains berdasarkan pemahaman dan
(science literacy), literasi ekonomi pengambilan kesimpulan pribadi.
(economic literacy), literasi teknologi 2) Literasi Sain (science literacy)
(technologi literacy), literasi visual (visual Literasi sains adalah kemampuan
literacy), literasi informasi (information menggunakan pengetahuan sains
literacy), literasi multikultural untuk mengidentifikasi permasalahan
(multicultural literacy), kesadaran global dan menarik kesimpulan berdasarkan
(global awareness). Literasi lainya yang bukti-bukti dalam rangka memahami
serta membuat keputusan tentang alam
4
Artikel Mini Riset Humaniora (2022)
5
Artikel Mini Riset Humaniora (2022)
6
Artikel Mini Riset Humaniora (2022)
penelusuran publikasi artikel menggunakan dapat mengubah sikap dan pandangan yang
Mendeley. Penelusuran pertama yang lebih luas.
dilakukan yaitu dengan menggunakan kata
kunci Literasi. Berdasarkan pada Tabel 1 Tabel 1. Hasil Penelusuran Artikel pada
Mendeley dengan kata Kunci
menunjukkan bahwa perkembangan
Literasi
penelitian atau publikasi berkaitan dengan
topik literasi terjadi perkembangan yang
sangat signifikan sejak tahun 2017. Hal ini
disinyalir dipengaruhi oleh program
pemerintah mencanangkan Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) yang digulirkan
pada Maret 2016. Melalui program
tersebut sekaligus menumbuhkan minat
penelitian terhadap topik Literasi maupun
Gerakan Literasi Sekolah.
Dari hasil penelusuran
menunjukkan bahwa topik Literasi Media Sumber: Mendeley, diolah 2022
menjadi publikasi dengan jumlah
terbanyak, disusul Literasi Informasi, Upaya meningkatkan literasi siswa
Literasi Sains, Literasi Teknologi dan hendaknya dilakukan sedini mungkin agar
Literasi Dasar. kompetensi literasi para siswa dapat
Berdasarkan data tersebut juga meningkat. Untuk melihat sejauhmana
menunjukkan perlunya dilakukannya minat penelitian literasi berdasarkan pada
penelitian lebih lanjut pada beberapa topik objek penelitian dilihat dari jenjang
yang masih belum banyak penelitiannya, sekolah. Dilakukan penelusuran publikasi
atau menjadi area yang belum jenuh. dengan kata kunci Literasi dan Jenjang
Jumlah publikasi yang paling sedikit yaitu Pendidikan (Sekolah Dasar, Sekolah
berkaitan dengan tema Literasi Kesadaran Menengah, Sekolah Atas).
Global. Berdasarkan hasil penelusuran
Kesadaran global merupakan salah sebagaimana Tabel 2 menunjukkan bahwa
satu yang akan membekali kita dalam objek penelitian pada Sekolah Dasar
memasuki era globalisasi. Dengan menunjukkan jumlah dominan
memiliki kedasadaran global diharapkan dibandingkan dengan Sekolah Menengah
dan Sekolah Atas. Hasil analisis ini
7
Artikel Mini Riset Humaniora (2022)
Gerakan literasi akan berhasil jika penelitian GLS pada objek Mts
berjalan secara holistik. Selain guru di menunjukkan hasil masih relatif terbatas.
orang tua siswa memiliki peran yang beberapa faktor yang menjadi kendala
dengan objek orang tua siswa menduduki tersebut berdampak pada tingkat literasi
- Kesadaran siswa dan guru untuk terus - Peran guru dalam implementasi literasi
konsisten dalam melaksanakan GLS diantaranya mengajarkan siswa untuk
(Pradana, Fatimah, & Rochana, 2017), memahami literasi dengan benar,
(Wirastiwi, 2020), (Agustin & mengajak siswa untuk berpikir kritis
Cahyono, 2017). dalam setiap kegiatan dan
- Faktor keamanan lingkungan sebagai memanfaatkan sudut baca dan
alasan sulitnya penerapan lingkungan perpustakaan.
kaya teks dan pelibatan public masih - Peran yang dapat dilakukan orang tua
sangat minim (Winarsih & Bawawa, dalam mengembangan minat literasi
2019). dengan menyediakan Home Literacy
- Kurangnya buku bacaan (Wirastiwi, Environment (HLE), penyediaan
2020), keberadaaan perpustakaan fasilitas yang menarik minat anak dalam
(Agustin & Cahyono, 2017), kurangnya hal literasi dan keterlibatan orang tua
sarana dan prasarana pendukung dalam kegiatan literasi anak. Kesulitan
program GLS. yang dihadapi oleh orang tua dalam
- Kurangnya penggiat/motivator di mengembangkan literasi diantaranya
bidang literasi (Ginanjar, Fahmi, & badmood, jenuh, bosan, tidak semangat,
Casim, 2019). dan malas belajar. Sedangkan cara yang
- Kurangnya pembinaan dari pihak dinas dapat dilakukan orang tua dalam
terkait (Wirastiwi, 2020), (Dafit & mengatasi kendala dalam
Ramadan, 2020). mengembangkan minat literasi yaitu
- Kurangnya perhatian dari orang tua dengan memahami karakter anak
siswa (Wirastiwi, 2020), kurangnya sehingga paham bagaimana mengatasi
sosialisasi dari pihak sekolah pada masalah anak serta orangtua memiliki
orang tua siswa (Dafit & Ramadan, kreativitas dalam menciptakan suasana
2020). belajar seperti tidak sedang belajar
sehingga anak tidak mudah jenuh dan
Pengembangan Literasi bagi Siswa. bosan (Juni & Ruhaina, 2013).
Pengembangan literasi dapat - Upaya yang bisa dilakukan pihak
dilakukan oleh seluruh elemen yang terkait sekolah mengupayakan pemenuhan
dalam GLS, melalui pelaksanaan peran, fasilitas sarana dan prasarana
tugas dan tanggungjawab masing-masing pendukung, pemenuhan buku bacaan
pihak dengan baik, diantaranya: perpustakaan.
9
Artikel Mini Riset Humaniora (2022)
10
Artikel Mini Riset Humaniora (2022)
Echols, M. J., & Hassan, S. (2003). Kamus Inggris Indonesia: An English- Indonesian
Dictionary. Jakarta: Gramedia.
Kuder, J. S., & Hasit, C. (2002). Enhancing Literacy for All Students. USA: Pearson
Education Inc.
Saomah, A. (t.thn.). Implikasi Teori Belajar Terhadap Pendidikan Literasi.
Kharizmi, M. (2015). Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan Kemampuan
Literasi. JUPENDAS, 11-21.
Denny, S. A., & Tewksbury, R. (2012). How to Write a Literature Review. Journal of
Criminal Justice Education, 1-17.
Hamid, M. (2016). Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,.
Holbrook, J., & Rannikmae, M. (2007). The Nature of Science Education for Enhancing
Scientific Literacy. International Journal of Science Education, 1347–1362.
Wenning, C. J., & Rebecca, E. (2006). A Generic Model For Inquiry-Oriented Labs in
Postsecondary Introductory Physics. J Phys Teac Edu, 24-33.
Juliana. (2013). Pengaruh Literasi Ekonomi Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN. Pontianak: UNTAN.
Kurniawan, H. (2021). Tingkat Literasi Multikultural Mahasiswa Pendidikan Sejarah Dalam
Memahami Materi Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Jurnal Agastya, 83-75.
Kemenkopmk. (2021, November 19). Tingkat Literasi Indonesia Memprihatinkan, Kemenko
PMK Siapkan Peta Jalan Pembudayaan Literasi Nasional. Dipetik Mei 2022, dari
www.kemenkopmk.go.id.
Kemendagri. (2021, Maret 23). Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah, Ranking 62 Dari
70 Negara. Dipetik Mei 2022, dari perpustakaan.kemendagri.go.id/.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. (2018). Desain Induk, Gerakan
Literasi Sekolah. Jakarta: Kemendikbud.
Pradana, B. H., Fatimah, N., & Rochana, T. (2017). Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah
Sebagai Upaya Membentuk Habitus Literasi Siswa Di Sma Negeri 4 Magelang.
Solidarity, 167-179.
Winarsih, S., & Bawawa, m. (2019). Gerakan Literasi di Sekolah Dasar. Musamus, 48-54.
Wirastiwi, w. (2020). Penerapan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Refleksi
Edukatika, 230-238.
Agustin, S., & Cahyono, B. E. (2017). Gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan budaya
baca di SMANegeri1 Geger. Linguista, 55-62.
Dafit, F., & Ramadan, Z. H. (2020). Pelaksanaan Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
diSekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 1429-1437.
Juni, A., & Ruhaina, L. (2013). Pengembangan Minat Literasi Dasar Anak Usia Dini Oleh
Orangtua. Surakarta: Institutional Repository UMS.
Ginanjar, A. A., Fahmi, R. F., & Casim, C. (2019). Implementasi Program Geakan Literasi
Sekolah (GLS) Tingkat SMP di Kabupaten Tasikmalaya. Literasi, 84-90.
11