Anda di halaman 1dari 15

Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No.

, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

ANALISIS BUTIR SOAL LITERASI MEMBACA


PADA INSTRUMEN ASESMEN
KOMPETENSI MINIMUM SISWA SMK

Selpi Misda
Universitas Islam Riau
Selpimisda4321@gmail.com

Muhammad Mukhlis
Universitas Islam Riau
m.mukhlis@edu.uir.ac.id

Abstrak
AKM literasi membaca yang diujikan di SMK Negeri Pertanian kelas X sebelumnya
tidak diuji cobakan terlebih dahulu, sehingga belum diketahui kelayakan butir soal.
Untuk itu perlu adanya validitas dan reliabilitas dari setiap butir soal tersebut.
Bagaimanakah kualitas soal-soalnya, apakah syarat validitas dan reliabilitas telah
terpenuhi. Soal Asesmen Kompetensi Minimum literasi membaca terdapat 1
instrumen yang dianalisis, yaitu terdapat 25 butir soal. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan teknik uji validitas item dengan korelasi Pearson dan dilakukan uji
reliabilitas cronbach alpha. Hasil penelitian ini ditemukan hasil bahwa 1) butir soal
yang mempunyai validitas dengan kelayakan baik sebesar 48% dinyatakan valid dan
terdapat sebanyak 52% dinyatakan tidak valid. Kemudian 2) kelayakan butir soal
yang dilihat dari reliabilitas dinyatakan memiliki tingkat reliable yang sangat tinggi
melalui peroleh nilai cronbach alpha sebesar 0.731.

Kata Kunci: Butir Soal, Validitas, Reliabilitas.

Abstract
The reading literacy AKM tested at the State Vocational Schools of Ariculture calss
X was previously not tested beforehand, so the eligibility of the items was not yet
know so it was necessary to have the validity and reliability of each of these questions,
how was the quality of the questions, whether the validity and reliability requirements
had been fulfilled or not. Three is 1 instrument analyzed for the minimum competency
assessment for reading literacy, which consists of 25 item. The data obtained Wet
analyzed using the item validity test rechnique with person correlation and the cronch
alpha reliability test was carried out. This study found the results that 1) item that
had validity with good eligibility by 48% Wet declared valid and Three were as many
as 52% declared invalid. the 2) the feasibility of the items seen from reliability is

467
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

stated to have a very high level of reliability by obtaining a cronbach alpha value of
0.731.

Keywords: item, validity, reliability.

PENDAHULUAN masyarakat, ekonomi, budaya, dan


Salah satu bentuk evaluasi lainnya (Pusmenjar, 2020). Jika
kemampuan yang terhadap peserta disandingkan dengan keahlian yang
didik adalah melalui AKM. AKM dibutuhkan dalam abad 21, sebuah
dijadikan tolak ukur untuk teks harus bisa dimanfaatkan sebagai
menggambarkan kemampuan peserta media untuk menguji dan
didik di depan publik melalui mengembangkan kemampuan berpikir
pengujian atas literasi membaca dan kritis, komunikasi, kreativitas,
literasi enumerasi yang menjadi inovasi, dan kolaborasi (Rohmah, dkk.
penilaian. Penilaian literasi membaca 2022).
dan literasi enumerasi bisa dilihat atas Literasi dalam ruang lingkup
kemampuan peserta didik dalam pembelajaran diartikan berupa
menalar, berpikir, memanfaatkan ide, kemampuan menggali, memahami,
dan mengolah informasi yang dan memanfaatkan sesuatu (teks
diperoleh. Melalui AKM diharapkan tunggal maupun teks multimodal)
peserta didik bisa mengatasi dengan bijak dalam bermacam
permasalahan dengan memanfaatkan kegiatan, diantaranya membaca,
kemampuan literasi dan enumerasi. menyimak, menulis, dan berbicara
Dengan demikian AKM merupakan (Wiedarti & Krisyani, 2016).
asesmen yang digunakan dalam Kemudian literasi dimaknai secara
mengukur keterampilan dasar yang terperinci pada Program Geakan
mencakup literasi dan enumerasi, Literasi Sekolah (GLS) yang sudah
yakni keterampilan bernalar melalui direncanakan mulai tahun 2016
teks dan angka (Sani, 2020:1) berupa enam literasi dasar yakni
AKM merupakan pilihan literasi baca-tulis, literasi enumerasi,
yang salah satunya bisa digunakan literasi sains, literasi digital, literasi
untuk mengukur keterampilan secara finansial, serta literasi budaya dan
umum, tidak hanya seputar kewarganegaraan.
penguasaan konten saja tetapi Keenam literasi dasar di atas,
direncanakan dengan matang untuk literasi membaca gerbang utama
meningkatkan kemampuan individu dalam menguasai seluruh kemampuan
dan dalam memberi kontribusi dalam literasi lainnya dan menjadi bekal
memajukan bangsa secara umum. sangat penting dalam mencapai
Pengujian atas kemampuan ketuntasan kompetensi pada semua
dilaksanakan dalam pendidikan mata pelajaran yang diajarkan.
melatih peserta didik formal dan non Literasi membaca tidak saja sebatas
formal untuk berkembang secara kapasitas mengenal dan
alami. Kemampuan yang dimiliki mengidentifikasi simbol, huruf, dan
dalam literasi dan numerasi angka tanpa mengetahui makna,
mendukung perkembangan di melainkan kapasitas dalam

468
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

memahami, menggunakan, meng- untuk dapat diimplementasikan.


evaluasi, merefleksikan berbagai jenis Untuk itu setiap sekolah harus
teks dalam mengatasi masalah dan mengaktualkan kemampuannya, agar
menumbuhkan kemampuan seseorang penilaian melalui AKM dapat
sebagai warga Indonesia dan warga dipahami (Meriana & Murniarti,
dunia agar mampu menyumbang 2021).
dengan produktif kepada masyarakat Soal AKM Literasi Membaca
(Pusmenjar, 2020). yang diujikan di SMK Negeri
Kemampuan membaca adalah Pertanian kelas X sebelumnya tidak
pintu pertama yang harus dimiliki diuji cobakan terlebih dahulu,
untuk mempelajari seluruh ilmu sehingga belum diketahui kelayakan
pengetahuan, termasuk di dalamnya butir soal sehingga perlu adanya
memahami informasi, petunjuk, atau validitas dan reliabilitas pada masing-
pedoman yang diperoleh dalam masing butir soal, bagaimanakah
aktivitas kehidupan. Literasi membaca kualitas soal-soalnya, apakah syarat
bukan saja sebatas mampu membaca validitas, reliabilitas telah terpenuhi
teks, tetapi mampu memahami isi teks ataukah belum. Ujicoba soal AKM
yang dibaca. Aktivitas membaca bisa perlu dilaksanakan untuk memperoleh
dihubungkan dengan konteks soal yang layak untuk diujikan.
pribadi/personal, saintifik, kearifan Penilaian dalam pendidikan
lokal nusantara, keluarga dan menggunakan alat sebagai tolak ukur
masyarakat, serta sosial-budaya melalui metode yang sistematis pada
(Sudrajat, 2019). sebuah tes yang sah, terpercaya, dan
Asesmen Kompetensi objektif. Melalui pelaksanaan tes
Minimun (AKM) merupakan bagian dapat diketahui kecakapan,
dari ANBK dalam upaya menilai hasil keterampilan, dan penguasaan tingkat
belajar kognitif berupa literasi pengetahuan peserta diri pada materi
membaca dan numerasi. Melalui ajar. Tes ini menjadi tugas yang harus
Asesmen Nasional akan diketahui diselesaikan siswa itu sendiri atau
informasi dalam mengamati secara berkelompok, sehingga
perkembangan mutu pendidikan dari diperoleh nilai atas kemampuan yang
waktu ke waktu, serta kesenjangan dimiliki. Penilaian dilakukan secara
antar bagian di sistem pendidikan di objektif untuk semua tes objektif dan
seluruh wilayah Indonesia. subjektif dalam bentuk penskoran.
Tujuan AKM untuk Kedua bentuk tes tersebut bisa
menunjukkan konsentrasi sekolah dirancang dan digabungkan dengan
dalam mencapai tujuan utamanya proporsional dalam sebuah tes. Tes
yakni pada peserta didik dalam objektif dapat berbentuk pilihan
mengembangkan kompetensi dan ganda, benar-salah, menjodohkan,
karakternya. Secara menyeluruh melengkapi, dan isian. Tes objektif ini
AKM menjadi alat ukur dalam mempunyai jawaban yang benar dan
pemetaan kualitas pendidikan melalui tepat, dengan pilihan jawaban yang
kompetensi yang minimum, sehingga sudah disiapkan pada pilihan ganda,
kegiatan ini baik dan penting bagi benar-salah, menjodohkan,
sekolah-sekolah negeri dan swasta melengkapi, dan isian yang

469
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

kesemuanya hanya tinggal dan menghasilkan produk yang baik,


mencocokkan antara pertanyaan relevan, dan layak untuk diujikan
dengan jawaban yang paling benar. (Rahmi : 2020). Validasi isi menjadi
Sementara tes subjektif berupa tes sebuah aktivitas yang dilaksanakan
uraian dan essay, sehingga tes ini untuk mengetahui sejauhmana
memiliki penilaian dengan skor yang kualitas dari butir soal melalui
berlandaskan kebenaran menurut instrumen yang diwakili bagian dari
pemberi nilai. populasi dalam mengisi tes yang
Menurut Arikunto, “analisis diajukan. Dengan demikian suatu tes
soal adalah suatu prosedur yang bisa dinyatakan valid apabila terdapat
sistematis, yang akan memberikan butir soal sudah menggambarkan
informasi-informasi yang sangat keseluruhan kontens yang diuji.
khusus terhadap butir tes yang kita Penilaian atas butir soal atau
susun”. Sementara Sudjana mengukur kualitas masing-masing
menitikberatkan mengenai analisis soal apakah sudah layak atau belum,
butir soal yang merupakan penafsiran maka dilakukan beberapa langkah
atas pertanyaan tes supaya didapatkan yang harus ditempuh untuk
kualitas yang memadai atas mendapatkan butir soal tersebut
seperangkat pertanyaan yang diuji. menjadi berkualitas. Setiap butir soal
Dengan demikian akan dikoreksi kualitasnya melalui
berdasarkan pendapat tersebut bisa tiga langkah yakni:
disimpulkan yakni analisis butir soal Pertama validitas isi
merupakan serangkaian proses yang digunakan sebagai tolak ukur dalam
harus dijalani dan ditempuh seorang mengetahui sejauhmana tes
pendidik dalam mengetahui seberapa menggambarkan kemampuan siswa
berkualitasnya butir soal yang telah atas pencapaian dari tujuan
disusun dan analisis soal telah diuji pembelajaran yang hendak dicapai.
akan diperoleh butir soal yang Validitas isi sebagai penilaian pada
berkualitas, sehingga soal menjadi ranah kognitif siswa sebagaimana
baik dan layak untuk diujikan. tertuang dalam kurikulum. Penilaian
Sementara soal yang tidak berkualitas yang dilakukan harus dengan Tujuan
dapat diketahui dan dibuang dari Instruksional Khusus (ITK). Untuk itu
lembar soal, sehingga butir soal isi tes seharusnya sejalan dengan
disusun guru yang tidak layak dibuang pokok-pokok bahasan yang
dari lembar tes. Langkah analisis ini disampaikan kepada peserta didik.
akan diperoleh soal yang berkualitas Kedua validasi prediktif
dan mampu mengukur kemampuan mencerminkan sejauhmana hasil tes
siswa dalam memahami materi yang pada suatu alat ukur memiliki
sudah dipelajarinya. hubungan tingkat pencapaian di masa
Validitas adalah rangkaian akan datang. Hal ini bermakna, sebuah
aktivitas dalam menguji ketepatan dan alat ukur yang memiliki validitas
kecermatan alat ukur untuk prediktif bisa dimanfaatkan guna
menjalankan fungsi ukurnya (Azwar, memprediksi hasil belajar seseorang
2000). Selain itu, validitas digunakan dengan kategori berhasil atau kurang
untuk mengidentifikasi kelemahan berhasil. Pembuktian atas prediksi dari

470
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

alat ukur ini dapat diperoleh setelah dapat diukur berulangkali dengan
adanya proses belajar. Pembuktian hasil yang sama.
kemampuan ini bisa diprediksi dengan Nur (1987: 47) mengatakan
jangka waktu yang cepat dan juga bisa reliabilitas merupakan skor deviasi
dihasilkan dalam jangka waktu sampai individu yang diperoleh dalam sekali
5 tahun. dan terakhir. pengukuran atau atau skor-z yang
Ketiga validitas konstruk atau relatif konsisten bila dilaksanakan
construct validity dibutuhkan alat ukur pengukuran berulangkali melalui tes
yang memiliki beberapa indikator yang sama atau tes telah dinyatakan
untuk mengukur konstruk. Bila ada ekuivalen. Begitu juga dengan Azwar
alat ukur yang memiliki beberapa (2003 : 176) yang menyebutkan
aspek dan setiap aspek dinilai melalui reliabilitas adalah ciri yang terdapat
beberapa indikator, indikator yang pada tes atau instrumen tes memiliki
sejenis harus berasosiasi positif satu karakter yang sama dalam pengukuran
dengan lainnya. Sebaliknya, indikator- dengan hasil terbaik. Sedangkan
indikator tersebut harus berasosiasi Arifin (1991:122) memberi
negatif dengan indikator lainnya jika pernyataan suatu tes dinyatakan
indikator tersebut mengukur aspek reliabel bila konsisten menghasilkan
yang berbeda atau berlawanan. nilai yang sama jika dilakukan tes
Dengan demikian, dari 3 pada kelompok yang sama dalam
langkah validitas alat ukur tersebut, waktu dan kesempatan yang berlainan.
maka yang paling ideal untuk Dengan demikian reliabilitas
mengukur kualitas dari butir soal ialah koefesien atas instrumen yang
berlandaskan dari proses belajar menjadi alat ukur dengan memberikan
siswa, yakni validitas isi. Melalui hasil yang bisa dipercaya, maknanya
validitas isi, siswa yang dijadikan bila sebuah instrumen dipakai secara
objek tolak ukur atas soal berkualitas berulangkali dalam mengukur sesuatu
atau tidak berkualitas, sehingga soal yang sama, maka nilai yang dicapai
tes menjadi layak untuk diujikan konsisten atau stabil. Tinggi
dalam mengetahui kemampuan hasil rendahnya realibilitas secara empiris
belajar siswa terutama pada literasi diperlihatkan oleh suatu angkat yang
membaca. dikatakan koefisien reliabilitas,
Setelah validitas koefisien reliabilitas besarnya pada
dilaksanakan, untuk memastikan rentang 0 sampai 1, di mana angka
konsistensi kualitas soal maka reliabilitas semakin tinggi berarti
dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas nilainya konsisten, akan tetapi nilai
berasal dari kata reliability dengan koefisien reliabilitas jarang sekali
makna seberapa besar tingkat mencapai angka 1, sehingga rentang
kepercayaan atas butir soal yang nilai paling maksimal ditemui 0 –
diajukan. Kepercayaan atas hasil 0,99.
pengukuran yang dilakukan bisa Pada penelitian ini penulis
didapati jika dilakukan beberapa kali akan membahas mengenai kajian isi
pelaksanaan atas pengukuran pada tes soal AKM berupa butir soal pilihan
sekumpulan subjek yang sama, selama ganda, benar salah, menjodohkan, dan
dalam diri subjek belum berubah dan uraian dengan cara menganalisis

471
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

tingkat validitas dan reliabilitas. Salah data. Data diperoleh dari dokumen-
satu program pemerintah untuk dokumen pendukung yang saling
mengganti ujian nasional adalah berhubungan dengan data yang sedang
melalui tes Asesmen Kompetensi diteliti. Penelitian ini menggunakan
Minimum. Asesmen dapat dijadikan dokumen yang berasal dari soal
alat evaluasi dan menjadi tolak ukur Asesmen Kompetensi Minimum
dalam memperbaiki mutu pendidikan. literasi membaca di SMK Negeri
Pertanian Pekanbaru.
METODE Asesmen Kompetensi
Peneliti menggunakan metode Minimum literasi membaca di SMK
deskriptif kualitatif. Sugiyono (2016) Negeri Pertanian Pekanbaru dilakukan
menyatakan penelitian deskriptif pada soal yang dianalisis melalui 1
kualitatif ialah sebuah penelitian yang instrumen, yakni terdapat 25 butir
dilaksanakan dengan peneliti sebagai soal. Setelah data terkumpul dari hasil
instrumen utama sebagai pengambil tes, langkah selanjutnya dilaksanakan
keputusan, teknik yang digunakan yaitu dengan mengolah data melalui
dalam pengumpulan data penyajian dalam tabel distribusi. Data
dilaksanakan secara sistematis dengan yang telah didistribusikan tersebut
pernyataan dan analisis yang bersifat dilakukan analisis melalui teknik uji
induksi. validitas soal dengan rumus korelasi
Penelitian ini termasuk dalam Pearson yakni mengkorelasikan antara
jenis konten analisis. Konten analisis, skor item soal dengan skor total
merupakan sebuah langkah penelitian seluruh item soal. Skor total
dalam menganalisis isi informasi merupakan nilai dari semua item soal
tertulis atau cetak yang lebih dalam sebuah variabel.
mendalam. Konten analisis biasanya Pengujian signifikansi dengan
dipakai untuk penelitian kualitatif. membandingkan nilai r tabel pada
Menurut Holsti (dalam Arafat, 2018) kriteria 0,05 melalui uji 2 sisi. Bila
konten analisis adalah metode dengan diperoleh nilai positif yakni r hitung >
cara menetapkan ketepatan melalui r tabel, hasil dinyatakan validi,
pengumpulan berbagai ciri-ciri sebaliknya bila r hitung < r tabel nilai
individual dalam suatu pesan atau kata item soal diputuskan tidak valid
yakni secara objektif serta terstruktur. (Purnomo, 2016:65).
Teknik yang bisa digunakan dalam Kemudian dilakukan uji
menguji keabsahan adalah uji validitas reliabilitas sebagai lanjutan dari
dengan memakai triangulasi, yaitu pengujian validitas, yang mana
triangulasi teori dan triangulasi pengujian dilakukan hanya pada item
sumber. soal yang valid dan yang tidak valid
Data dikumpulkan dengan dibuang dari pengujian. Sebuah item
menggunakan teknik dokumentasi. soal dinyatakan reliabel atau tidak
Teknik dokumentasi ini diterapkan ditetapkan batasan nilai terendah 0,6.
dalam penelitian ini, dikarenakan Sekaran yang dikutip Purnomo
teknik ini merupakan sebuah langkah (2016:79) nilai di bawah 0,6
penelitian secara tidak langsung dinyatakan kurang baik, sementara
dilaksanakan dalam mengumpulkan

472
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

nilai 0,7 merupakan dapat diterima, upaya memperoleh butir soal yang
dan lebih dari 0,8 dinyatakan baik. berkualitas, sehingga dapat diketahui
Dengan demikian seluruh butir item layak dan tidak layak.
hasil pengolahan data dapat dianalisis Melalui analisis ini, maka butir soal
dan ditarik kesimpulan dari hasil tes yang diujikan memiliki kualitas
atas soal yang diajukan, sehingga sehingga mampu mengukur
dapat diketahui validitas dan kemampuan siswa.
reliabilitas dari butir soal tersebut. Validitas merupakan
pengartian dari nilai tes yang
HASIL DAN PEMBAHASAN diperoleh, tetapi bukan sebagai alat
Salah satu program tes. Validitas berhubungan dengan
pemerintah sebagai pengganti ujian kesesuaian penafsiran dalam
nasional adalah Asesmen Kompetensi menggunakan skor hasil tes yang
Minimum yang diberikan kepada diperoleh. Hasil validitas yang
siswa dalam menyelesaikan menunjukkan nilai tinggi dapat
pendidikan di sekolah menengah dan diartikan hasil nilai dari pengukuran
atas. Asesmen dapat dijadikan alat tersebut dapat menggambarkan
evaluasi dan menjadi tolak ukur dalam dengan tepat sesuatu kondisi yang
memperbaiki mutu pendidikan. sesungguhnya dari alat yang diukur.
Melalui hasil penelitian yang Terdapat bermacam jenis validitas
diperoleh menunjukkan bahwa yang bisa diterapkan dalam pengujian,
pertanyaan pada AKM literasi validitas isi menjadi salah satunya.
membaca yang telah diajukan ada Validitas isi ialah sebagai alat
yang valid dan tidak valid. Lalu ukur yang bisa digunakan untuk
kemudian dilakukan perhitungan menguji isi tes hasil belajar, yakni:
reliabelitas atas semua pertanyaan seberapa besar nilai dari hasil belajar
yang diajukan untuk melihat kualitas yang diperoleh siswa dari alat ukur
dari masing-masing soal. Penelitian yang digunakan, apakah isinya sudah
menggunakan bantuan program SPSS dapat mewakili secara keseluruhan
for windows dalam menghitung atas materi atau bahan pelajaran yang
validitas dan reliablitas butir soal. sudah diberikan dan seharusnya
Tju Meriana dan Erni menjadi alat evaluasi. Selain itu
Murniarti (2021) mengatakan validitas isi bisa juga dikatakan
pencapaian literasi dan enumerasi sebagai nilai rasional dan nilai logis
dilakukan dengan menggunakan alat atas item yang diajukan. Dengan
ukur AKM, kemudian hasilnya demikian nilai validitas yang
digunakan sebagai data dalam sempurna atas tes hasil belajar dapat
memperbaiki kualitas sekolah. Untuk dilakukan secara rasional dan logis
itu seluruh sekolah diharuskan aktif melalui pengujian yang dilakukan.
menyiapkan semua perangkat sekolah Seluruh soal yang diajukan
dalam usaha meningkatkan kualitas diberi nilai dan didistribusikan dalam
pendidikan. Menganalisis butir soal satu tabel hasil perhitungan hasil dari
menurut pendapat Farida dan Anna tanggapan 40 orang siswa SMK
(2021) merupakan rangkaian proses Negeri Pertanian kelas X untuk
yang dijalankan seorang guru dalam kemudian dihitung melalui bantuan

473
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

program SPSS dengan nilai uji


validitas dan reliabilitas berikut ini:

474
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

Soal AKM literasi membaca dari hasil belajar dan skor nilai yang
yang telah diajukan sebanyak 25 diperoleh ialah deskripsi dari
pertanyaan terdiri dari pertanyaan kemampuan seorang siswa dalam
pilihan ganda sejumlah 18 pertanyaan, menyerap mata pelajaran. Gronlund
soal benar salah sejumlah 4 (2009) menyatakan unsur yang harus
pertanyaan, dan soal essai sejumlah 3 dimiliki dalam kriteria butir soal yakni
pertanyaan. Setelah pengujian validasi menggambarkan adanya
diketahui bahwa sebanyak 12 pengembangan tes dan aspek
pertanyaan dinyatakan valid dari 25 pengukuran yang dapat dijadikan
pertanyaan yang diajukan. penilaian hasil belajar (contohnya,
Pertanyaan yang valid berada tes).
pada pertanyaan nomor 4, 5, 6, 7, 11, Rahwayati (2013)
12, 14, 15, 17, 21, 22, 25 dan mengatakan kriteria tertentu harus
pertanyaan pada nomor lainnya ditetapkan dalam sebuah instrumen
dinyatakan tidak valid. Penelitian ini tes, sehingga memiliki kesejajaran
dengan mengukur nilai rhitung yang antara tolak ukur yang digunakan
diperoleh dibandingkan dengan rtabel, dengan kriteria nilai yang diharapkan.
lalu untuk memperkuat validitasnya Dengan demikian penerapan uji
dilihat juga dari nilai signifikansi dari validitas atas butir soal penting untuk
masing-masing pertanyaan dengan diterapkan, agar memperoleh item
signifikasi di bawah 0.05. soal yang berkualitas dan sesuai
Merujuk dari hasil di atas, standar nilai yang diharapkan.
menurut pendapat Kedap (2014) arti
Tabel 2. Persentase Item Pertanyaan

No. Kategori Jumlah Persentase


1 Valid 12 48%
2 Tidak Valid 13 52%
Total 25 100%

Tabel di atas menunjukkan


data mengenai hasil pengolahan data
validasi pertanyaan atas soal yang
diajukan. Diketahui bahwa dari
sebanyak 25 pertanyaan, dinyatakan
dari hasil penelitian sebanyak 12
berkategori valid dan sebanyak 13
dinyatakan tidak valid.

475
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

Gambar 1. Grafik Validitas Pertanyaan AKM Literasi Membaca

12 Valid
13 Tidak Valid

Validitas hasil penelitian yang diantaranya disebabkan oleh


menurut pendapat Sudijono (2011) faktor instrumen, administrasi, dan
bisa dilakukan dalam mengukur penilaian, serta faktor dari jawaban
keakuratan sebuah instrumen, seperti siswa. Dengan demikian dapat
soal tes yang didalamnya terdapat nilai dikatakan bahwa validasi atas
yang ditentukan sebagai tolak ukur pertanyaan tidak serta merta
atas soal tersebut. Namun begitu ada menunjukkan sebuah pertanyaan yang
juga ditemukan beberapa soal diajukan sulit atau tidak berkualitas,
dinyatakan tidak valid, soal yang tidak tetapi banyak faktor yang
valid bisa saja terjadi dikarenakan menyebabkan sebuah pertanyaan yang
faktor dari siswa yang memberikan disusun dapat dinyatakan tidak valid
jawaban salah sementara lainnya yang salah satunya berasal dari
memberikan jawaban yang benar pada jawaban siswa.
bagian soal tertentu, selain itu ada juga Berdasarkan dari pengujian
disebabkan oleh bahasa soal yang sulit yang telah dilaksanakan dan telah
dipahami dan dimengerti sehingga diperoleh hasil dari validitas masing-
redaksinya membingungkan siswa, masing soal, maka dapat didistribusi
dan ada juga jawaban yang diberikan berdasarkan kategori dari soal yang
siswa tanpa membaca dan memahami telah diajukan yakni soal pilihan
isinya. ganda, soal benar salah, dan soal essai.
Arifin (2014) juga Untuk lebih jelasnya masing-masing
memberikan pendapat tidak validnya soal tersebut didistribusikan pada
butir soal dikarenakan beberapa faktor tabel terpisah sebagaimana berikut ini:
Tabel 3. Persentase Item Pertanyaan Pilihan Ganda

No. Kategori Jumlah Persentase


1 Valid 7 38,9%
2 Tidak Valid 11 61,1%
Total 18 100%

476
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

Pertanyaan yang diajukan berulang. Sebagaimana pada


berupa soal pilihan ganda sebanyak 18 pertanyaan nomor urut 1 dan 3 sumber
item terdapat sejumlah 7 item bacaan dari pertanyaan diajukan
dinyatakan valid dan 11 item berulang, sehingga bacaannya pun
dinyatakan tidak valid. Soal atas dibaca berulang yang mengakibatkan
pertanyaan yang dinyatakan valid kurang efektifnya waktu berpikir
yakni dengan nomor soal untuk mencari jawaban yang paling
4,5,6,7,17,21, dan 22. Sementara soal benar. Begitu juga pada pertanyaan-
dinyatakan tidak valid berada pada pertanyaan dengan nomor soal yang
nomor pertanyaan lain dengan sumber jawaban berasal
1,3,6,9,10,16,18,19,20,23, dan 24, dari bacaan-bacaan yang berulang dan
Banyaknya jumlah soal yang tidak membuat kejenuhan pada siswa dalam
valid pada kategori pilihan ganda membaca literasi dari pertanyaan yang
dikarenakan beberapa soal memiliki diajukan.
diajukan dengan bacaan yang
Tabel 4. Persentase Item Pertanyaan Benar Salah

No. Kategori Jumlah Persentase


1 Valid 2 50%
2 Tidak Valid 2 50%
Total 4 100%

Pertanyaan pada soal benar soal 2 dan 13. Pertanyaan pada soal
salah sebanyak 4 pertanyaan yang yang dinyatakan tidak valid terdapat
terdapat pada nomor soal 2, 11, 13, kekurangan dari sisi pernyataan yang
dan 25. Keempat soal benar salah ini dituangkan pada pilihan salah benar,
terdapat 2 pertanyaan yang dinyatakan sehingga siswa menjadi ragu dalam
valid yakni soal nomor 11 dan 25, menjawabnya dikarenakan jawaban
sementara 2 pertanyaan lainnya yang disiapkan untuk dipilih tidak
dinyatakan tidak valid yakni nomor tertuang dalam teks sumber bacaan.
Tabel 5. Persentase Item Pertanyaan Essai

No. Kategori Jumlah Persentase


1 Valid 3 100%
2 Tidak Valid 0 0%
Total 4 100%

Hasil ini menunjukkan bahwa sudah terpapar dengan jelas, sehingga


dari 3 item soal pada pertanyaan siswa tinggal membaca dan
literasi membaca ditemukan memahami makna bacaan untuk
seluruhnya sudah dinyatakan valid. menemukan jawabannya.
Hasil ini tentu didasari dari pertanyaan A’yun (2022) dari hasil
yang jelas dengan sumber bacaan yang penelitiannya mengungkapkan bahwa
dijadikan rujukan dalam mengisi soal kelayakan butir soal khususnya dalam

477
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

nilai validitas suatu butir soal bukan baik, sehingga isi dari soal yang
sekadar pada isi dari soal dan diajukan kurang baik dan bernilai
manajemen penyusunan saja, tetapi rendah.
ada faktor lain yang turun Pengujian validitas yang telah
menyertainya. Dengan demikian dilaksanakan diketahui kevalidan dari
sangat jelas bahwa hasil penelitian ini beberapa pertanyaan, lalu untuk
sejalan dengan pendapat di atas, mendapatkan kualitas pertanyaan
bahwa validitas butir soal bukan hanya dilakukan pengujian reliabilitas atas
dari kualitas pertanyaan yang diajukan semua pertanyaan yang dinyatakan
saja tetapi juga dipengaruhi oleh valid. Farida dan Anna (2021)
kualitas dari siswa yang menjadi objek menyatakan kepercayaan atas
penelitian. pengukuran suatu masalah diperoleh
Farida dan Anna (2021) dari hasi uji reliabilitas. Kepercayaan
menyatakan melalui analisis butir soal akan terbentuk setelah beberapa kali
yang dilaksanakan merupakan pengukuran dengan hasil atau nilai
serangkaian langkah yang harus yang diperoleh relatif sama atau
dilalui dan dijalankan oleh guru dalam konsisten.
mengetahui kualitas dari butir soal Koefisien reliabilitas
yang akan diajukan kepada siswa dan diinterpretasi sebagai konsistensi yang
melalui kegiatan analisis isi dapat relatif, maknanya tidak ada batas
memberi informasi kepada guru minimal yang mutlak ditetapkan untuk
mengenai butir soal yang baik dan dikatakan reliabel, sehingga angka
layak untuk diujikan serta dapat koefisien yang diperoleh tidak
diketahui butir soal yang tidak layak memiliki batas minimal. Namun
untuk diujikan.. sebagai gambaran informasi mengenai
Berdasarkan hasil yang telah keterkaitan antar varians skor teramati
diperoleh mengenai uji validistas pada dengan skor murni dapat ditetapkan
penelitian dapat dikatakan masih tolak ukurnya. Pengukuran yang ada,
rendah. Butir soal yang diajukan hasil yang dicapai tidak melebihi
dalam AKM Bahasa Indonesia pada angka 1 dan berada pada rentang 0 -1.
literasi membaca berkategori rendah. Nilai Cronbach Alpha
Hasil ini sejalan dengan penelitian merupakan nilai reliabilitas instrumen
Dwipayani (2015) yang menyatakan yang digunakan sebagai metode
pada mata pelajaran bahasa Indonesia konsistensi internal. Berikut di bawah
kelas X soal ulangan yang digunakan ini ditampil nilai uji reliabilitas:
tidak memiliki kevaliditan isi yang
Tabel 6. Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,731 12

478
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

Setelah seluruh pertanyaan dalam mengerjakan dan memberikan


yang tidak valid di buang dari jawabannya.
perhitungan dan hanya pertanyaan valid Susanti (2016) menemukan
yang dimasukkan dalam perhitungan, item soal yang dijadikan sampel dalam
maka dari pengujian reliabilitas dengan analisis terdapat beberapa kekurangan.
penilaian cronbach’s alpha diketahui Kekurangan yang paling banyak
nilai sebesar 0.731 dengan kategori ditemui berupa soal tes cenderung
dapat diterima. Melalui pengujian ini, mengukur aspek pengetahuan dan
12 pertanyaan yang dinyatakan valid pemahaman, belum ditemukan aspek
memiliki kualitas yang layak untuk yang merambah aplikasi, analisis,
diajukan sebagai pertanyaan AKM pada sintesis, ataupun evaluasi. Aplikasi
siswa SMA. Salah satu upaya untuk sampai evaluasi adalah masalah yang
meningkatkan kualitas pembelajaran di utama harus dilakukan pada tingkat
sekolah adalah dengan melakukan pengukuran kemampuan pada
analisis atas butir soal yang akan diuji mahasiswa. Selain itu, terdapat gambar
(Budi Utomo, 2018) yang kurang jelas pada tes objektif,
Hasil penelitian ini berlawanan kebebasan memilih soal yang
dengan temuan Andhikayana, dkk dikerjakan, dan penilaian masing-
(2021) yang menemukan dari hasil nilai masing soal tes. Masalah ini berdampak
CV sebesar 1 yang diperoleh melalui terhadap penilaian atas pencapaian hasil
perhitungan Gregory terkategori dalam belajar yang diharapkan. Selain itu pada
validitas isi sangat tinggi, sehingga dari tes objektif adanya ketidaksamaan
30 instrumen yang diujikan pilihan jawaban yang disiapkan, serta
keseluruhannya dinyatakan validi dan terputusnya halaman pokok soal dengan
layak untuk dipertahankan. Sementara halaman jawaban. Dengan demikian
hasil penelitian peneliti terdapat 12 item butir soal yang diujikan belum diteliti
dinyatakan valid dari 25 pertanyaan secara seksama dan mendalam,
yang diajukan, sehingga tidak sehingga soal yang digunakan untuk
memungkinkan seluruh soal dapat ujian tidak memiliki kualitas yang baik
dipahami dengan baik oleh siswa. dalam menghasilkan kompetensi hasil
Kebahasaan dan jenis soal yang belajar mahasiswa.
digunakan, terdapat beberapa butir soal Hasil penelitian terdahulu dan
yang harus diperbaiki. Untuk itu sudah penelitian yang telah dilaksanakan
sepantasnya setiap soal dilakukan ditemukan adanya kesamaan yang
pemeriksaan dari segi kebahasaan dan mendasar yakni butir soal yang
kesesuaian dengan jenisnya, sehingga diajukan seharusnya terlebih dahulu
mudah dipahami dan dimengerti oleh diteliti dan dikaji secara mendalam,
siswa pada saat mengerjakan soal yang sehingga butir soal memiliki kesesuaian
diuji (Budi Utomo, 2018). Seluruh item dan ketepatan dalam mengukur
soal yang diuji, sebelumnya terlebih kompetensi pencapaian hasil belajar.
dahulu harus dilakukan pemeriksaan Untuk itu pengujian butir soal sangat
berulang sehingga semua soal dapat penting dilakukan agar mendapatkan
dengan mudah dipahami dan dimengerti butir soal yang berkualitas melalui uji
serta tidak membingungkan siswa validitas dan reliabilitas.

479
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

PENUTUP Literasi Membaca Level 2


Simpulan Untuk Siswa Kelas 4 SD. Jurnal
Hasil penelitian yang telah Penelitian dan Evaluasi
diuraikan dan dijelaskan, sehingga Pendidikan Indonesia Vol. 11
dapat memberikan gambaran mengenai No. 2 Tahun 2021.
validitas dan reliabilitas atas butir AKM Farah Nur Rohmah, Endang
yang diujikan. Hasil penelitian ini dapat Susilaningsih, Sri Haryani, dan
disimpulkan bahwa: butir soal memiliki Kasmui. 2022. Desain Asesmen
kelayakan dengan validitas baik sebesar Kompetensi Minimum Literasi
48% soal sudah valid dan sebanyak Membaca Bermuatan High
52% dinyatakan tidak valid. Order Thinking Skills untuk
Konsistensi butir soal dengan tingkat Menganalisis Kompetensi
reliabilitas sangat tinggi melalui Alpha Minimum Siswa Materi Asam-
Cronbach yang diperoleh sebesar 0.731. Basa. Jurnal Chemined Vol. 11
No. 2 Tahun 2022.
Farida, Anna Musyarofah. 2021.
DAFTAR PUSTAKA Validitas dan Reliabilitas dalam
Analisis Butir Soal. Al-
Alif Syahputra Bania dan Imran.2020. Mu’arrib: Jurnal Pendidikan
Analisis Kemampuan Literasi Bahasa Arab Vol. 1 Vol. 1
Membaca Siswa Sekolah Dasar Tahun 2021
di Kota Langsa. Best Journal Fatimah Depi Susanty. 2016. Analisis
Vol. 3 No. 2 Tahun 2020. Validasi Soal Tes Hasil Belajar
Angel Ardila Suci Qurrota A’yun, Furi Pada Pelaksanaan
Styo Siskawati, Dan Tri Novita Pembelajaran Bahasa Arab Di
Irawati. 2022. Analisis Pusat Pengembangan Bahasa
Kelayakan Butir Soal pada (P3B) Uin Suska Riau.
Media INTERMATHLY Kutubkhanah: Jurnal Penelitian
(Interesting Mathematic Sosial Keagamaan Vol. 19 No.
Monopoly). Jurnal Cendekia: 2 Tahun 2016.
Jurnal Pendidikan Matematika Hartati, Marni dan Nurhadi. 2021.
Vol. 6 No. 1 Tahun 2022. Pengembangan Instrumen
Budi Utomo. 2018. Analisis Validitas Penilaian Berbasis Literasi
Isi Butir Soal sebagai Salah Membaca. Jakarta: Direktorat
Satu Upaya Peningkatan Sekolah Menengah Atas
Kualitas Pembelajaran di Isna Rafianti dan Ihsanudin. 2022.
Madrasah Berbasis Nilai-Nilai Pengembangan Instrumen
Islam. Jurnal Pendidikan Penilaian Hasil Belajar Yang
Matematika Vol 2 No. 1 Tahun Mendukung Asesmen
2018. Kompetensi Minimum (AKM)
D.M. Andikayana, N. Dantes, I.W. bagi Guru Matematika SMP.
Kertih. 2021. Pengembangan Jurnal Pengabdian pada
Instrumen Asesmen Masyarakat Vol. 7 No. 4 Tahun
Kompetensi Minimum (AKM) 2022.

480
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

Izza Nabilaturnnisa, Wiwi Mengukur Kemampuan


Siswaningsih, dan Nahadi. Literasi Siswa Sekolah Dasar
2021. Implementasi Asesmen Terkait Asesmen Kompetensi
Kompetensi Minimum Materi Minimum (AKM). Jurnal
Asam Basa Konteks Saintifik. Basicedu Vol. 6 No. 2 Tahun
Prosiding Seminar Nasional 2022.
Kimia & Pendidikan Kimia#2 Shafira Wardatul ‘Aini dan Muhammad
Tahun 2021. Mukhlis. 2022. Analisis
Katherina Estherika Anggraini. 2022. Taksonomi Pada Soal Asesmen
Analisis Kemampuan Numerasi Kompetensi Minimum Literasi
Siswa Sma Dalam Membaca Di SMK Negeri 3
Menyelesaikan Soal Asesmen Pekanbaru. Jurnal Diglosia Vol.
Kompetensi Minimum (AKM). 5 No. 4 Tahun 2022.
MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Tju Meriana dan Erni Murniarti.
Pendidikan Matematika Vol. 11 2021. Analisis Pelatihan
No. 3 Tahun 2022. Asesmen Kompetensi Minimum.
Nurhikmah, Isti Hidayah, dan Sri Jurnal Dinamika Pendidikan Vol.
Kadarwati. 2021. Persepsi dan 14 No. 2 Tahun 2021
Kesiapan Guru dalam
Menghadapi Asesmen
Kompetensi Minimum.
Corkoaminoto Juornal of
Primary Education Vol. 4 No. 1
Tahun 2021.
Purnomo, Rochmat Akty. 2016.
Analisis Statistik Ekonomi Dan
Bisnis Dengan SPSS “Untuk
Mahasiswa, Dosen, Dan
Praktisi”. Ponorogo: Wade
Group.
Sani, Ridwan Abdullah dan Wendhie
Prayitno. 2020. Asesmen
Kompetensi Minimum
“Panduan Penilaian Untuk
Guru Sekolah (SD, SMP, SMA,
SMK) dan Madrasah”.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2021. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Rury Kusherawati, Sri Sulistyorini, dan
Kustiono. 2022.
Pengembangan Modul
Bermuatan Etnoekologi untuk

481

Anda mungkin juga menyukai