Anda di halaman 1dari 18

Analisis Diallel dengan

Pendekatan Griffing
Menggunakan Software R

Shahrizal MA, SP., M.Si.


Variety Test Supervisor
PT. Benih Citra Asia
Latar Belakang Hal ini menjadi tantangan bagi pemulia untuk
memanfaatkan galur-galur unggul yang tersedia
untuk mengasilkan Hibrida terbaik
Pemuliaan tanaman dilakukan untuk
menghasilkan varietas unggul yang
memiliki daya hasil tinggi serta memiliki
kualitas yang diinginkan pasar
Maka perlu dilakukan Evaluasi
thdp galur yang ada melalui
rancangan persilangan

Daya Gabung Umum


Diallel (General Combining
Ability)

Daya Gabung Umum


Heritabilitas (General Combining
(arti luas dan sempit) Ability)
Metode persilangan Diallel
banyak digunakan dalam
Persilangan rancangan persilangan

Diallel
Metode ini sangat efektif untuk mengevaluasi
tetua-tetua atau galur-galur potensial yang
menghasilkan hibrida yang terbaik, melalui
Daya Gabung Umum dan Daya Gabung
Khusus

Metode ini efektif karena pendugaan parameter


genetik sudah dapat dilakukan pada F1, tanpa harus
membentuk populasi F2, BCP1 ataupun BCP2
Metode I [n(n-1)/2]
Persilangan Dialel Penuh
Tetua
jantan Tetua 1 Tetua 2 Tetua 3 Tetua 4 Tetua 5
Tetua
betina
Tetua 1 X X X X
Tetua 2 X X X X
Tetua 3 X X X X
Tetua 4 X X X X
Tetua 5 X X X X
Asumsi :

(1) segregasi diploid,


(2) tidak ada perbedaan antara persilangan resiprokal,
(3) tidak ada interaksi antara gen–gen yang tidak satu
alel,
(4) tidak ada multialelisme,
(5) tetua homozigot,
(6) gen–gen menyebar secara bebas diantara tetua
Persilangan Diallel

Metode Griffing Untuk menduga DGU dan DGK

Metode Hayman Untuk melakukan studi pewarisan


(pengaruh aditif dan dominan)
Analisis Data
Rancangan percobaan disusun dalam RAK
Data satu faktor diulang sebanyak 4 kali
Singh et al. (2004)
Rancangan Persilangan
Biometrical Methods in Quantitative Full Diallel {n(n-1)/2}
Genetic Analysis.
Sebanyak 8 galur disilangkan sehingga terdapat 28
hibrida (F1 dan resiprokalnya)

Pendekatan Griffing I Model Tetap


Evaluasi galur, pendugaan komponen genetik DGU dan DGK,
heritabilitas arti luas dan sempit

Analisis data menggunakan R Gui


Langkah

Install paket “DiallelAnalysisR” dengan


syntax
Install.packages(“DiallelAnalysisR”)

Panggil paket tersebut dengan


perintah library

Ambil data “GriffingData1” yang tersedia


dalam paket ini, lalu tampung dalam variabel
“dat” agar lebih efisien
Lanjutan
Melihat struktur data dengan
memasukkan perintah str(dat)

Disini terlihat bahwa terdapat 256 baris


dari 4 kolom. Pada kolom berisi variabel.
Variabel tersebut terdiri dari Cross1,
Cross2, Rep dan Yield.

Pembacaan struktur data sudah benar, dimana


seluruh kolom 1 hingga 3 merupakan faktor,
sedangkan Kolom Yield berisi data yang berupa
numerik.
Jika belum sesuai dengan demikian, maka perlu
diubah dengan menggunakan perintah
dat$Cross1 <- as.factor(dat$Cross1) sebagai
contoh.
Lanjutan

Adapun model analisis yang dibangun terdiri dari peubah


respon, ulangan, tetua betina, tetua jantan, dat, metode, Rep sebagai ulangan
dan model pada rancangan
percobaan yang
Yield adalah peubah respon yang akan digunakan
dianalisis

Cross1 sebagai tetua betina,


sedangkan Cross2 sebagai
tetua jantan. Ingat!! Jangan
sampai terbalik dalam
penyusunan persilangan ini

Dataset yang digunakan untuk analisis


adalah dat, diamana telah berisi sejumlah
variabel yang akan dianalisis
Lanjutan
Method dan Model berisi
angka, dimana Method 1
menunjukkan Metode Full
Diallel dengan satu set F1
beserta resiprokalnya dan
tetua-tetuanya Model 1 menunjukkan
model tetap atau Fixed
Effects Model
Berikan perintah Griffing
untuk melakukan analisis
diallel dengan pendekatan
Griffing
Terakhir, Kita tampung atau simpan
dataset yang dianalisis ke dalam
matriks yang diberi nama “Model1”
Rata-Rata
Hibrida Kita dapat menampilkan hasil rata-rata respon dari hibrida di R
dengan memerintahkan “Model1$Means” dan dapat
ditampung ke dalam Means_Model1. masukkan perintah
“print” untuk menampilkan hasil analisisnya

Dan ini adalah hasil rata-rata


dari hibrida.

Jika kita lihat, 5 hibrida yang


memberikan respon terbaik,
adalah persilangan antara
7x8, 6x7, 4x1, 8x7, dan 3x8

Dari hasil rata-rata hasil


hibrida tersebut terlihat tetua
7 dan 8 jika dijadikan tetua
Pertanyaannya : jantan memberikan hasil
Diantara tetua yang diuji, tetua man yang memberikan respon terbaik untuk yang baik untuk hibrida yang
keturunannya ?? Dan hibrida mana yang memberikan respon terbaik ? dihasilkan.
Kedua pertanyaan tersebut dapat terjawab dengan melakukan evaluasi DGU dan DGK
Sebelum menjawab kedua pertanyaan tadi, perlu
1) DGK (Daya Gabung Khusus)
diketahui terminologi dari DGU dan DGK terlebih
dahulu. Kemampuan dari suatu tetua
ketika disilangkan dengan tetua
TERTENTU akan menghasilkan
hibrida yang tinggi dan terbaik.
1) DGU (Daya Gabung
Umum)
Kemampuan dari suatu
tetua ketika disilangkan
dengan tetua manapun DGK
akan menghasilkan hibrida Nilai positif DGK dan tinggi dari
dengan respon yang kombinasi persilangan tetua galur
terbaik. murni menunjukkan kombinasi
persilangan tetua tersebut akan
DGU menghasilkan turunan yang baik.
Nilai positif DGU dari tetua dan
paling tinggi menunjukkan tetua
Baik DGU dan DGK menjadi
tersebut akan menghasilkan
pertimbangan untuk
turunan yang baik.
mengevaluasi tetua galur
murni yang yang potensial
Sidik ragam
Hasil sidik ragam menunjukkan nilai F hitung untuk
GCA atau DGU berpengaruh sangat nyata, sehingga
DGU dan DGK
setiap persilangan galur akan menghasilkan hibrida
dengan hasil (Yield) yang berbeda-beda

Untuk nilai SCA atau DGK juga berpengaruh


sangat nyata, sehingga hibrida yang
dihasilkan dari persilangan tetua galur
murni memiliki respon hasil (Yield) yang
berbeda-beda.

Pada hasil uji F resiprokal


menunjukkan tidak nyata, sehingga
tidak ada pengaruh maternal dari
persilangan tetua-tetua yang
digunakan pada kombinasi persilangan
ini.
Evaluasi DGU dan DGK
Ini adalah perintah untuk
menghitung dan menampilkan
nilai DGU dan DGK
Nilai DGU ditampilkan pada
diagonal, sedangkan DGK pada
bagian atas dan bawah diagonal.
Daya Gabung Umum

Dua tetua ini memiliki


nilai DGU paling tinggi
diantara tetua galur
murni lainnya
Daya Gabung Khusus

Kelima hibrida ini memiliki nilai DGK


paling tinggi diantara hibrida lainnya,
sehingga hibrida yang dihasilkan dari
persilangan tersebut diperdiksi memiliki
Yield paling tinggi.
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Shahrizal Muhammad Abdillah, SP., M.Si.


Variety Test Supervisor
PT. Benih Citra Asia

Anda mungkin juga menyukai