05b - Resume RANCANGAN PERSILANGAN
05b - Resume RANCANGAN PERSILANGAN
(Mating Design)
Pendahuluan
Persilangan buatan merupakan aktivitas yang umum dalam program pemuliaan tanaman untuk
membangkitkan (generate) keragaman taraf hubungan keluarga (relatedness) antar zuriat (progeny)
yang diproduksi. Persilangan dalam pemuliaan mempunyai dua tujuan utama:
1. Menyediakan informasi kepada pemulia untuk dapat memahami pengendalian genetik atau perilaku
suatu sifat (traits) penting (interest).
2. Menyediakan populasi dasar untuk menginisiasi program pemuliaan tanaman.
Pemulia menentukan hasil (outcome) suatu perkawinan antara lain melalui pemilihan tetua,
pengendalian frekuensi setiap tetua yang dilibatkan dalam persilangan, dan ukuran anak (offspring) per
persilangan. Suatu cara persilangan mungkin sederhana seperti persilangan antara dua tetua hingga
yang kompleks seperti persilangan dialel.
Persilangan Hibrida
Macam persilangan di atas relatif mudah untuk dianalisis. Pemulia dapat mengendalikan secara
signifikan atas struktur persilangan.
1
r (MS1 − MS2 ) dan σ 2 w = 12 VA + 43 VD + VEC = MS2 .
Keterbatasan penerapan rancangan ini adalah ketidakmampuan menyediakan informasi yang
diperlukan untuk menduga semua parameter dalam model. Zuriat yang diperoleh dari rancangan ini
terdiri atas individu-individu saudara kandung atau individu-individu yang tidak saling berhubungan.
Tidak ada keterkaitan antara individu-individu dalam zuriat. Pemulia harus membuat asumsi yang dapat
dibenarkan untuk menduga ragam genetik dan lingkungan.
Polycross
Rancangan ini digunakan untuk grup saling kawin kultivar-kultivar melalui persilangan alami
dalam suatu blok yang terisolasi, sehingga cocok untuk spesies-spesies yang menyerbuk silang obligat
(Misalnya rumput hijauan dan kacang-kacangan, tebu, ubi jalar), tetapi lebih khusus untuk yang dapat
diperbanyak secara vegetatif. Terdapat kesempatan yang sama dari setiap entri untuk disilangkan
dengan setiap entri yang lain. Setiap entri diwakili dan diatur secara acak dalam blok persilangan. Jika
terdapat 10 genotipe atau kurang yang digunakan, maka dapat digunakan rancangan bujur sangkar latin.
Untuk ukuran entri yang besar, dapat digunakan rancangan acak lengkap berblok. Pada kasus kedua,
sekitar 20-30 ulangan termasuk dalam blok persilangan. Persyaratan ideal sulit ditemukan dalam
praktek yang disebabkan oleh beberapa masalah, karena dapat menempatkan sistem bahaya
penyimpangan acak. Jika semua entri tidak berbunga secara bersamaan, maka tidak akan terjadi kawin
acak. Untuk menghindari hal ini tidak terjadi, pemulia sebaiknya melakukan sinkronisasi pembungaan
pada saat penanaman.
Polen mungkin saja tidak tersebar acak, sehingga konsentrasi polen umum (common pollen)
terjadi dalam blok persilangan. Saudara tiri dapat dihasilkan dalam suatu polycross karena zuriat dari
setiap entri memiliki tetua yang sama. Rancangan ini digunakan dalam pemuliaan untuk menghasilkan
kultivar sintetik, yaitu rekombinasi entri-entri terseleksi dari famili-famili dalam program pemuliaan
seleksi berulang (recurrent selection), atau untuk mengevaluasi daya gabung umum (general combining
ability, GCA) entri-entri.
Gambar 8.5. Rancangan North Carolina I. (a) Rancangan ini adalah terurut bersarang (nested
arrangement) dari genotipe-genotipe untuk disilangkan dimana jantan tidak dilibatkan
dalam lebih dari satu persilangan. (b) Tata letak praktis di lapangan.
Rancangan ini paling banyak digunakan dalam studi mengenai hewan. Pada tumbuhan, telah
banyak digunakan dalam pemuliaan jagung untuk menduga ragam genetik.
Gambar 8.6. Rancangan North Carolina II. (a) Ini merupakan rancangan faktorial. (b) Pasangan baris
dapat digunakan dalam penaman anakan (nursery) untuk persilangan faktorial tumbuhan
Rancangan ini memungkinkan pemulia untuk mengukur tidak hanya daya gabung khusus
(general combining ability, GCA) tetapi juga daya gabung khusus (specific combining ability, SCA).
Gambar 8.7. Rancangan North Carolina III. (a) Bentuk konvensional, (b) skema praktis, dan (c)
modfikasinya
Silang Dialel
Suatu rancangan persilangan dialel lengkap adalah salah satu rancangan yang memungkinkan
tetua-tetua disilangkan di semua kombinasi yang mungkin, termasuk kawin sendiri tetua dan resiprokal.
Rancangan ini merupakan skema persilangan yang diperlukan untuk memenuhi kesetimbangan Hardy-
Weinberg (lihat Bab 7) dalam suatu populasi. Namun, dalam prakteknya, suatu dialel dengan kawin
sendiri tetua dan resiprok tidak praktis dan tidak berguna karena beberapa alasan. Kawin sendiri tetua
tidak berkontribusi terhadap rekombinasi gen antara tetuanya. Selanjutnya, rekombinasi tercapai
melalui persilangan satu arah yang membuat resiprokal tidak perlu. Karena pola persilangan luas, jumlah
tetua yang disilangkan dengan cara ini terbatas. Untuk entri p , suatu dialel lengkap akan menghasilkan
silangan p2 . Tanpa kawin sendiri tetua dan resiprokal , terdapat p ( p −1) / 2 persilangan.
Ketika jumlah entri besar, suatu rancangan persilangan dialel parsial, memungkinkan semua
tetua disilangkan dengan beberapa tetua, tetapi tidak menggunakan semua tetua yang lain dalam gugus
persilangan. Rancangan dialel ini paling sering digunakan untuk menduga daya gabung (umum dan
khusus). Rancangan ini juga banyak digunakan untuk mengembangkan populasi pemuliaan dalam seleksi
berulang.
Pengaturan penanaman anakan untuk penerapan dialel lengkap dan parsial bervariasi. Karena
memerlukan jumlah persilangan yang besar, maka dalam pelaksanaannya persilangan dialel
membutuhkan sejumlah besar ruang, benih, tenaga kerja, dan waktu. Karena semua pasangan yang
mungkin satu setengah dari bujur sangkar latin simetrik, maka rancangan ini dapat digunakan untuk
mengatasi beberapa kebutuhan ruang.
Ada beberapa metode dasar yang dikembangkan oleh Griffing yang beragam dalam kondisi
ketiadaan tetua-tetua atau ketiadaan resiprokal-resiprokal dalam persilangan. Jumlah famili zuriat ( pf )
bagi metode 1 sampai 4 berturut-turut adalah: pf = n2 , pf = 12 n(n + 1) , pf = n(n − 1) , dan
pf = 12 n(n − 1) . Sebagai contoh, ANOVA untuk metode 4 adalah:
Rancangan persilangan dialel sangat penting untuk GCA dan SCA. Para peneliti menekankan
bahwa rancangan ini bukan merupakan rancangan persilangan per se, tetapi dapat digunakan pemulia
untuk memuliakan kultivar baru. Implikasinya bahwa pilihan dan penggunaan rancangan persilangan
yang tepat akan memberikan informasi yang paling berharga untuk pemulia.