NPM : 150510170165
3. Berdasarkan bahan bacaan yang diberikan, sebutkan dan jelaskan macam-macam rancangan
persilangan (skema persilangan dan materi genetik tetua yang digunakan)
Jawab :
a. Bi-parental progenies (BIP)
Dikenal juga dengan paired crossing design dan merupakan rancangan persilangan yang
paling sederhana. Pada rancangan persilangan ini, pemulia memilih secara acak tanaman
dalam jumlah besar (n) kemudian silangkan secara berpasangan untuk menghasilkan 1 /
2n full-sib families. Anakan yang dihasilkan kemudian diuji dan variasi yang diamati
dipisahkan dengan analisis varians secara langsung di dalam family.
Topcross mengacu pada perkawinan antara seleksi, baris, klon dan serbuk sari induk
yang dapat berupa varietas, inbreed line atau persilangan tunggal. Tanaman terpilih
disilangkan dengan tester yang diketahui , umumnya pada penyerbukan terbuka.tujuan
digunakannya topcross yaitu untuk meningkatkan peluang mendapatkan gen yang
diinginkan kan atau gen dari material yang sulit atau eksotik. Pada rancangan topcross,
hanya menggunakan persilangan tunggal f1 karena seragam.
c. Polycross
Rancangan persilangan ini digunakan untuk intermatting suatu kelompok dengan
persilangan alami pada blok terpisah. Pengertian polycross menurut tysdal, kiesselbach
and westover in 1942 , adalah untuk mengindikasi anakan dari biji dari suatu baris yang
dapat disilangkan dengan garis-garis terpilih lainnya yang tumbuh di persemaian yang
sama. Rancangan persilangan ini umumnya cocok pada tanaman menyerbuk silang
obligat, tapi juga bisa digunakan pada tanaman yang diperbanyak secara vegetatif.
Rancangan polycross dapat digunakan untuk menghasilkan kultivar sintetik,
rekombinasi genotip terpilih pada prosedur recurrent selection, evaluasi dalam gabung
umum (dgu) pada tetua.
d. North carolina (I, II, III)
● North carolina I
Rancangan ini umumnya digunakan untuk estimasi varian aditif dan dominan
serta mengevaluasi full- and half-sib recurrent selection . Pada rancangan ini tiap
anggota kelompok tetua digunakan sebagai tetua jantan disilangkan pada
kelompok ketua yang berbeda. Berikut skema persilangan north carolina I :
Gambar 2. Skema persilangan North carolina I
● North carolina II
Pada rancangan ini tiap tetua jantan disilangkan pada tetua betina, skema silangan
bisa dilihat pada gambar. Rancangan ini digunakan untuk evaluasi daya gabung
inbred line serta digunakan untuk tanaman yang memiliki bunga dalam jumlah
yang banyak sehingga tiap tanaman dapat digunakan berulang kali sebagai tetua
jantan atau betina.
e. Diallels (I,II,III,IV)
Pada rancangan persilangan ini tetua dapat bersilangan pada semua kemungkinan
kombinasi termasuk selfing dan resiprok. Rancangan ini dapat memberikan kesempatan
yang tinggi dalam dalam suatu pemuliaan pada populasi, dan memaksimalkan kegiatan
seleksi.
f. Line x tester design
pada dasarnya merupakan lanjutan dari topcross design bedanya pada rancangan ini
menggunakan lebih dari satu tester. Rancangan ini dapat membantu persilangan antara
galur (f) dengan tester yang memiliki background genetik yang luas. Rancangan yang
sederhana ini dapat memberikan informasi mengenai half-sibs dan full-sibs. Selain itu
dapat memberikan informasi mengenai daya gabung khusus pada setiap persilangan dan
dilanjutkan dengan informasi mengenai daya gabung umum antara galur dengan tester.
Selain itu juga rancangan ini dapat membantu mengestimasi beberapa kendali gen
penting untuk suatu sifat kuantitatif.
4. Dalam bahan bacaan dibahas mengenai rancangan persilangan North Carolina Design
(NCD) I, II, dan III. Jelaskan perbedaan ketiga persilangan tadi berdasarkan:
Jawab :
a. NCD I
Skema persilangan :
Sumber :
Awata, Luka A.O., et al, 2018, Common Mating Designs in Agricultural Research and Their
Reliability in Estimation of Genetic Parameters, Journal of Agriculture and Veterinary Science
Volume 11, hlm 16-36.
Nduwumuremyi, Athanase., et al, 2013, Mating Designs: Helpful Tool For Quantitative Plant
Breeding Analysis, J. Plant Breed. Genet, hlm 117-129.