Wa0009.
Wa0009.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
individunya.
Salah satu hewan yang menarik untuk dipelajari adalah ayam. Ayam
hewan vertebrata yang tergolong ke dalam bangsa aves. Salah satu ciri kelas aves
adalah memiliki bulu dan berkembang biak dengan bertelur. Telur di hasilkan
menjadi sebuah telur yang sebelum keluar di saluran oviduct dibungkus terlebih
pelajari, dimana dalam kurang lebih 21 hari pengeraman anak ayam siap
menetas.
Embrio ayam yang masih dalam tahap perkembangan ini dapat dijadikan
suatu preparat sebagai hasil daripada mikroteknik yang baik. Pengamatan pada
embrio ayam ini dapat dilakukan dengan pembuatan preparat sediaan utuh
embrio ayam yang masih berumur kurang dari satu minggu dapat diamati dan
dianalisis. Berdasarkan uraian di atas maka perlu diadakan praktikum “whole
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum “whole mount” Embrio Ayam
adalah untuk mengetahui cara membuat preparat utuh dari embrio ayam.
D. Manfaat Praktikum
Embrio Ayam adalah dapat mengetahui cara membuat preparat utuh dari embrio
ayam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
baik. Embrio berukuran kecil dapat difiksasi secara utuh. Embrio mamalia
dimasukkan ke dalam cairan fiksatif. Embrio jenis hewan piaraan pada tahap akhir
(tahap fetal) akan terlalu besar untuk difiksasi secara utuh, sehingga memerlukan
Pada ayam (dan burung-burung lain), sel telur yang sebenarnya hanya terdiri
atas kuning telur dan, disisi satunya lagi sebuah daerah sitoplasma tipis dan sebuah
bergerak menuruni oviduk. Tahapan-tahapan blastula dan gastrula terjadi saat telur
emrbio ayam seperti 5’nucleotidase (5’NT), choline esterase (ChE) dan alkaline
insektisida dibanding dua ensim yang lain. Sebagian besar insektisida seperti
golongan ester) terutama ChE. Ayam yang terpapar karbofuran sangat potensial
membentuk residu pada kuning telur (yolk sac), sedang kuning telur sangat
dibutuhkan embrio sebagai sumber nutrisi dalam proses perkembangan. Residu
karbofuran dalam kuning telur akan mengganggu tumbuh kembang embrio ayam
otak embrio ayam sangat diperlukan keberadaan ChE sebagai regulasi pertumbuhan
mortalitas embrio. Nutrien yang ditingkatkan pada penelitian ini adalah kandungan
ransum lebih rendah dari standar. Kurangnya asupan vitamin A dan E dapat
Fungsi vitamin E juga dapat meningkatkan ukuran kuning telur sebagai sumber
nutrien bagi embrio untuk pertumbuhan sehingga dapat meningkatkan daya hidup
(Suryani, 2012).
amnion, dan alantois. Kantung kuning yang telur dindingnya dapat menghasilkan
enzim. Enzim ini mengubah isi kuning telur sehingga mudah diserap embrio.
pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta
1. Alat
Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum “Whole Mount” Embrio Ayam
No. Alat Kegunaan
1. Cawan Petri Untuk menyimpan embrio ayam
yang akan diamati
2. Mikroskop Untuk mengamati struktur embrio
ayam
3. Kaca preparat Untuk meletakkan preparat embrio
ayam yang akan diamati
4. Pipet Tetes Untuk mengambil larutan fiksatif,
alkohol dan eosin
5. Pinset Untuk membantu memisahkan
embrio ayam dengan putih telur
6. Kamera Untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan embrio ayam
7. Gunting Untuk membantu membuka
cangkang telur ayam
8. Alat tulis Untuk menuliskan hasil
pengamatan
2. Bahan
C. Prosedur Kerja
A. Hasil Pengamatan
5 6 4 5 4
B. Pembahasan
penyayatan. Jadi pada metode ini, preparat yang diamati adalah preparat yang
utuh baik itu berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Gambar yang
dihasilkan oleh preparat whole mount ini terlihat dalam wujud utuhnya seperti
mengamati seluruh bagian organisme pada tahap embrio dengan jelas tiap
dilakukan pada organisme tahap embrio dengan ukuran yang kecil saja tidak bisa
dengan embrio hewan piaraan yang besar sehingga metode ini perlu terus
telah dikeluarkan dari cangkangnya dan telah dipisahkan dari selaput yang
terdiri dari asam pikrat 75 ml, formalin pekat 20 ml dan asam asetat glasial 5 ml.
Tujuan pada tahap fiksasi ini adalah untuk mengawetkan protoplasma dengan
semula.
menit. Pewarnaan dilakukan tidak terlalu lama agar embrio ayam tidak
eosin pada embrio ayam. Setelah itu masuk ke tahap dehidrasi. Tahap dehidrasi
ini dilakukan dengan menggunakan alkohol bertingkat yakni alkohol 80%, 90%,
96% dan alkohol 100% (absolut). Tujuan dari dehidrasi ini adalah untuk
dengan cairan tertentu yakni berupa alkohol. Dehidrasi ini harus menggunakan
alcohol, sebab alkohol merupakan zat dehidratif yang harus dapat bercampur
dengan zat penjernih pada saat penjernihan dan alkohol juga tidak berlawanan
berlangsung cepat. Penjernihan tidak dilakukan dengan waktu yang cukup lama
sebab akan menyebabkan jaringan embrio menjadi keras dan rapuh. Pengamatan
ayam.
memperlihatkan bagian-bagian dari embrio ayam, seperti bakal mata, bakal otak,
bakal paruh, bakal ekor, bakal kaki dan bakal sayap. Bagian-bagian yang terlihat
pada embrio ayam ini jika telah dewasa akan berkembang menjadi organ-organ
tubuh dari ayam yang akan membantu ayam dalam melakukan aktivitas sesuai
A. Kesimpulan
Embrio Ayam adalah pembuatan preparat sediaan utuh berupa embrio ayam
larutan penjernih berupa xilol, tahap mounting atau penempelan embrio ayam
pada medium yang telah diberi Canada balsam, dan terkahir yakni tahap
B. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum “Whole Mount” Embrio Ayam
adalah agar praktikan dalam pembuatan preparat harus mengikuti metode atau
prosedur dengan baik dan benar sehingga memperoleh hasil preparat yang bagus
yang dapat diamati dan dianalisis serta mengikuti arahan asisten agar praktikum
Fried, G. H., dan Hademenos, G. J., 2006, Biologi Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta
Harlis, W. O., dan Ningsih, R., 2014, Penuntun Praktikum Mikroteknik, Universitas
Halu Oleo, Kendari
Suryani, N, dkk., 2012, Fertilitas Telur Dan Mortalitas Embrio Ayam Kedu Pebibit
Yang Diberi Ransum Dengan Peningkatan Nutrien Dan Tambahan
Sacharomyces Cerevisiae, J. Animal Agricultural, I (1) : 399