Jensen dan
d n Meckling
Me klin (1976) mendefinisikan hubungan
hubung keagenan
keage a sebagai
ebagai sebuah
sebuah
kont
kon ak yang menyatakan
enyatakan bahwa seorang atau lebih (principal) meminta
seorang minta kepada
orang
r g lain (agent) untuk melakukan jasa tertentu demi kepentingan principal
kepentiinga pr cipal,
dengan cara
ra mendelegasikan otoritas kepadanya. Principal atau pemilik p ahan
pemegang
peme ang saham pada dasarnya menghendaki bertambahnya kemakmuran
kemakmur atau
ata
kekayaan, namun
nam manajer sebagai pihak yang diberi wewenang
wew ang atas
atas pengelolaan
pengelol
dan mengorbankan
da meng bank kepentingan
ti an pemegang saham sehingga
hi hal ini
ini memicu
icu
terjadinya
terj keagenan..
nya masala keage
berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Bagi pemegang saham, GCG
dengan baik dan akan memberikan returns yang memadai. Upaya tersebut
tentunya
9
1
2.
2.1.2. (bounding cost),
Th yaitu
The bou biaya
ing yang
undin
exppen
ndiitur
ure by thee ag
gent
nt (bounding c t), yaitu biaya y g
kepentingan principal
principal.
3. The residual
2.1.3. loss, yaitu
The residual loss, nilai
yaitu kerugian yang dialami
nilai kerugian yang dialami prinakibat
princi
ipal
akibat
dibuat
yang dib at oleh principal
rincip l.
adanya GCG,
Dengan adanya GCG, diharapkan
diharapkan pihak
pihak manajemen
manajemen dapat
dapat meme
memenuhi
uhi
tanggung
ng un jjawabnya
ab sehubungan
n dengan kepentingan pemegang ah
gan kep
menyatakan bahwa GCG adalah suatu pola hubungan, sistem, dan proses yang
atasdapat
di ata dapatdisimpul
disimpulkan
lkan bahwa GCGmerupakan
ahwa GCG
komisaris,
komi ris, direksi, Rapat Umum Pemegang Saham
Saha (RUPS) dan para
(RUPS) dan
stakeholder lainnya.
33. Suat
Suatu proses
roses yang
ang transparan atas penentuan
penentu tujuan perusahaan,
tujuan perusah an,
Dalam penerapan
p n apan GCG terdapat
CG te beberapaa prinsip-prinsip
d pat beb p n ip-prinsip yang harus
lima
memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders). Secara umum ada lima
menurut
prinsip dasar dalam GCG me KNKG(2006),
rut KNKG (2006), yakni:
yakni: transparency
transparency,
keputusan
pengambilan keput n maupun dalam mengungkapkan
gungkapkan informasi material
relevan
dan relev n mengenai perusahaan. Informasi material dan relevan adalah
informasi
info asi yang dapat mempengaruhi
m e g i naik
ik tturunnya
unnya harga saham
ham perusahaan
uusaha
aha perusahaan yang bersangkutan.
22. Acco
Accountability
tability (Akuntabilitas)
terlaksana secara efektif. Dalam hal ini, perusahaan harus dikelola secara
secar
memperhitungkan
memperh ungkan kepentingan
p ntingan pemegang
e gang saham
sa am dan pemangku
pema gk
33. R
Responsibility
nsi ility (Pertanggungjawaban)
Pertanggungjawaban)
perusahaan
Pertanggungjawaban per ahaan adalah kesesuaian (kepatuhan) di dalam
perundangan yang berlaku. Peraturan yang berlaku dalam hal ini termasuk
4. Independency (Kemandirian)
perundang-undangan yang
y g berlaku prinsip-prinsip korporasi
berla dan prinsip-prinsip korporasi yang
yang sehat.
55. Fairness
Fairness (Ke
(Kesetaraan
et ra n dan kewajaran)
Fairness (keseta
Fa (kesetaraan
aan dan kewajaran) didefinisikan
didefin sikan sebagai
eba perlakuan
perlakuan yang
yang
adil dan
ad d n setara di dalam memenuhi hak-hak sttakkeholde
older yan
ng timbu
ti bul
untuk melindungi
peraturan untuk melindungi hak
hak investor
investor khususnya
khususnya pemegang
pemegang saha
saham
saham, K
dilusi saham KKN,
N, dll.
Suatu perusahaan
h yang ingin menuai manfaat darii pasar modal
dal atau
a jika
jika
efektif akan
ak mendukung
endukung tercapainya hal tersebut. Penerapan prinsip
p ip dan
dan praktik
praktik
menjelaskan bahwa manfaat dari GCG dalam perusahaan yakni sebagai berikut:
dana atau
da tau sumber daya yyang dipinjamoleh
ng dipinja oleh perusahaan
perusahaan semakin kecilseiring
kin kecil
turunnyatingkat
dengan turunny tingkatrisiko
risikoperusahaan
33. Men
Meningkatkan
ngkatkan nilai
ai saham perusahaan sekaligus
seka us dapat
dapat meningkatkan
kan citra
ningkatk citra
perusahaan
pe usahaan di mata publik dalam jangka panjang.
44. Me
Menciptakan
ciptakan dukungan para sttakeh
ak hollder
er (peemangku keepenting
pentingan
n) dalam
dala
lingkungan
ingkungan perusahaan terhadap keberadaan perusahaan dan
li d berbagai
b bagai
Manfaat G
M GCG
G bukan hanya untuk saat ini atau dalam
a a jangka
ja pendek,
p dek, tetapi
perusahaan
suatu pe memenangkan
haan sekaligus pilar untuk m persaingan dii era global.
enangkan persainga
Corporate Govern
2.2.4. Faktor-faktor Corporat Governance
ce (GCG)
berbagai peraturan
1
dan kebijakan yang mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG, adanya sistem audit
sistem hukum
huk yang baik sehingga
sehi g mampu
p menjamin
njamin supremasi
supre si hukum
hukum yang
yang
publik/lembaga
publik/le pemerintahan
baga pem rintahan yang diharapkan dapat pula melaksanakan
elaksanaka Good
Corporate
Corp ate Governance
overnance dan Clean Government menuju Good Government
Go G er t
Governance
G an yang sebenarnya.
board
bo d system dan two tier board system. Pada perusahaan di Indonesia, umumnya
Indonesi , umumn
dewan
e komisaris
mi ri sebagai pengawas per
perusahaan.
a Menurut Bacon
B dan
d Brown dalam
11. Struktur two tier board system memang benar-benar memisahkan antara
dewanpengelola
fungsi, tugas dan wewenang dewa pengelolaperusahaan
perusahaan(dewan
(dewandireksi)
3. Dalam two tier board system ini dewan pengawas sama sekali tidak diberi
lainnya.
Pengawasan
Peng w san dalam perusahaan dilakukan oleh dewan
dew n komisaris dibantu
oleh komite-komite
k it -k mite yang dibentuknya. Pada two tier board system
syste semua komite
perusahaan
pe ahaan bisa dikelola dengan baik, efektif dan profesional.
profesional. Menurut
Menu t Barnhart
B rnh rt
dan Ro
da Rosenstein
nstein (1998), mekanisme corporate governance dalam suatu pperusahaan
ahaan
Mekanisme
Meka isme internal merupakan yang berhubungan langsung dengan pengambilan
peng bila
keputusan, seperti
sep dewan direksi,
direks dewan
dewan komisaris,
komisaris, kepemilikan
kep ilikan manajerial
manajerial dan
d
kkompensasi
ompensasi eksekutif. Adapun mekanisme eksternal seperti
perti pengendalian oleh
ol h
ppasar da
dan level debt fi . Mekanisme corporate
co governance diharapkan
ara a ddapat
pat
berdampak
dapat berd pak pada meningkatnya nilai perusahaan.
kekayaan dari
d i pihak lain (Claessens
(Cl et all., 2000 dalam Tarjo, 2008). Komitmen
pemegang
pem gang saham ini sangat
angat kuat karena apabila
apabila pemegang
pemegang saham
saham mayoritas
ayoritas
melakukan ekspropriasi pada saat dia memegang saham dalam jumlah bbesar,
melakuka sar, aka
para pemegang
par gang saham minoritas dan pasar saham akan mendiskon
pemeg mendiss on harga
h rga pasar
pas r
saham
ham perusahaan tersebut, sehingga akan merugikan pemegang saham mayoritas
yoritas
itu sendiri.
institusional
investor institusi al dianggap m
mampu menjadi
mpu men mekanisme monitoring
adi mekanism yangefek if
onitoring yang
terhadap setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini disebabkan invest
investorr
institusional
ins itusio mengawasi pihak
hak manajemen dalam
dala pemanfaatan
nf aktiva perusahaan
p ah n
sehingga
eh ga tidak terjadi
te jaa pemborosan
pem osan oleh
ole pihak manajemen.
m a em Penurunan pemborosan
emborosan
perusahaan
dalam pe kinerja
haan akan meningkatkan kin manajemen dan meningkatkan
ja pihak manajem
perusahaan.
dimiliki oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan
1
dampak atas
ata setiap
s tiap keputusan yang diambil. Setiap keputusan
keputusa yang
yang diambil
diambil oleh
oleh
manajer
ma je akan
ak menentukan dampak yang diterima pemegang
pemeg g saham,
ha , sehingga
sehingga
manajer
m ajer sekaligus pemegang saham akan selalu berupaya meningkatkan
ningkatk nilai
men nilai
pperusahaan
sahaan agar terciptanya kemakmuran bagi dirinya sendiri selaku
selaku pemegang
p egang
perusahaan. Sementara
saham perusahaan. Sementara apabila
apabila dalam
dalam perusahaan
perusahaan tanpa
tanpa kepemilika
kepemilikan
manajerial,
najerial, manajer yang bukan pemegang saham kemungkinan hanya
any akan
ak
mementingkan kepentingannya
k pentingannya Tarigan,
ndiri (Christiawan dan T 2007).
ig n, 2007).
Komisaris
omi ri independen adalah
dalah anggota dewan komisaris
komi r yang
ng tidak
tidak
terafiliasi dengan
terafil ng direksi, anggota dewan komisaris
misaris lainnya
kom inny dan
da pemegang
gang saham
saham
independenadalah
tanggung jawab komisaris independe adalahsebagai
sebagaiberikut:
komisaris melakukan
elakukan pengawasan dan memberikan
emberikan nasihat
nasihat kepada
kepada
direksi
di eksi yang terkait
t kait dengan, namun tidak terbatas
rbatas pada
p a hal-hal
hal-hal sebagai
sebagai
berikut:
rikut
strategi tersebut.
manajer profesional.
al.
dd. Mema
Memastikan
k n bahwa perusahaan
per ah an mematuhi
mema uh hukum dan
dan perundangan
per ndangan
yyang
g berlaku maupun
maupu nilai-nilai yang ditetapkan perusahaan
peru haan dalam
menjalankan operasinya.
opera inya.
dengan baik.
f. Memastikan
M ik prinsip-prinsip
ri ip ri ip dan
d praktik
ktik good
od corporate governance
terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan menempatkan
mendorong reaksi
aksi positif pasar
pas karena
k kepentingan
kepentingan pemegang
pemegang saham
aham terlindungi
terlindungi
perusahaan harus
h r dapat menjamin
enjamin agar mekanisme
mekanism pengawasan
pengawa berjalan
berjala secara
secara
efektifda
efekti dansesu
sesuai denganperaturan
i dengan peraturanperundang-undangan.
perundang-undangan.
Berdasarkan
rdasarkan Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014, proporsi komisaris
Ber komisaris
independen
in ependen dalam suatu perusahaan minimal 30% dari anggota ddewan
an komisaris
k isaris
yang terdiri dari lebih 2 anggota. Untuk dewan komisaris yang beranggotakan 2,
maka
ka 1 diantaranya wajib merupakan komisaris independen. Menyangkut
enyangk t
keberadaan komisaris
k is dalam tw
two tier board system, sangat dianjurkan
system sanga ianjurkan agar dewan
de
kkomisaris
omisaris didominasi atau seluruhnya diisi para komisaris independen
independen sehingga
sehin a
keberadaannya
kebe da lebih
leb h efektif
i dalam menjalankan
menjal ka fungsinya
i terutama melindungi
lindungi
pemegang
kepentingan pem g ng sa (Daniri,
(D n ri, 2005).
Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab
33. Pelaksanaan
Pelaksan an audit internal maupun eksternal dilaksanakan
d laksanakan sesuai dengan
standar
st dar audit yang berlaku,
berl ku, dan
44. lanjut
Tindak lanju dilaksanakan
ut temuan hasil audit dilaksan kan oleh manajemen.
Pengawasan
Peng wasan yang auditt untuk memastikan
ng dilaksanakan oleh komite aud mastika bahwa
tercapainya
terca kinerja
a nya ki rja perusahaan yang lebih baik dan mampu meningkatkan
katkan nilai
ngk nilai
perusahaan
pe ahaan (Chan dan Li, 2008 dalam Laila, 2011). Anggota komite
mite a udit terdiri
kom diri
dari orang-orang
o ng-orang yang independen, seperti komisaris yang tidak terlibat
t libat dalam
pengurusan
pengu usan perusahaan dan pihak-pihak yang terafiliasi. Berdasarkan Kep
Kep-
643/BL/2012, komite audit paling sedikit terdiri atas 3 orang anggota. Berdasarkan
erd arka
pengalaman
praktik dan penga internasional,
man dalam lingkup inte kebanyakan
nasional keban akan dari komite au it
y ng efektif terdiri dari 3 sampai 5 anggota (KNKG, 2002). Apabila suatu komite
yang ko ite
audit
dit beranggotakan
be ka terlalu sedikit,
dikit, maka akan
ak berdampak
b ak pada
ad minimnya
ni y ragam
agam
pengalaman
peng anggota
g laman ang (Daniri,, 2005).
ot (Dan
Nilai perusahaan adalah nilai yang telah dicapai oleh suatu perusahaan
melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan
cerminaninformasi
merupakan cermina informasikinerja
kinerjayang
yangberasal
berasaldari
daripasar.
memberikan
emberika sinyal positif tentang pertumbuhan peru
perusahaan
ahaan dimasa yang
g akan
tentunya
ten nya menginginkan
enginginkan adanya peningkatan kekayaan dan m
mempertimbangkan
per mb ngka
nnilai perusahaan
ai pe dalammenetapkan keputusan
sahaan dalam keputusaninvestasi.
investasi.
1. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran
angga an
dasar perseroan,
n, disebutkan
ka secara eksplisit
pl dalam
da neraca perusahaan
pe h dan
dan
dditulis
t s jelas dalamsurat
jela dalam suratsaham
sahamkolek
ktif.
33. Nilai intrinsik merupakan konsep yang paling abstrak, karena mengacu pada
perkiraan nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai
intrinsik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai
2
akuntansi. Secara
S ara sederhana, nilai buku dihitung dengan membagi selisih
selisih
dengan
den an semua kkewajiban dipenuhi.
wajiban yang harus dipenu i Nilai sisa merupakan
erupaka bagian
paraa ppemegang
pa megang saham. Nilai likuidasi dapat dihitung dengan
d ngan cara
c ra yang sama
berjalan dengan baik, maka harga saham tidak mungkin berada di bawah
b wa
nilai likuidasi.
Berdasarkan
Berdasa penjelasan diatas,
k n penjelasan diatas, konsep
konsep yang
yang pa
paling representatif uuntuk
ng representatif t
menentukan
enentukan nilai perusahaan adalah pendekatan konsep nilai intrinsik. Dalam
memperkirakan
mper a nilai
n la intrinsik
insik sangat sulit karena
k dibutuhkan
dibu kemampuan
k puan
mengidentifikasi
eng dentifikasi variabel-variabel
abel- riabel signifikan
s gni ikan yang
y menentukan
men n ukan keuntungan
keunt ngan suatu
suatu
intrinsik
lain. Selain itu, penentuan nilai intri sik juga memerlukan kemampuan
memprediksi arah kecenderungan yang akan terjadi di kemudian hari. Maka dari
yakni:
11. Pric
Price to Book Value (PBV)
PBV menggambarkan
nggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham
sah
mampu
mpu menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal
dal
yang diinvestasikan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan
aka
prospek perusahaan
perusahaan tersebut
tersebut di
di masa
masa depan.
depan. PBV
PBV memili
memilikii beb
beberapa
berapa
keunggulan yakni
keunggul akni nilai buku yang disediakan relatif stabil, sehingga
rela f stabil, sehingga bis
bisa
mengukurnya.
menguku Adapun PBV dapat
ny Ada dihitung deng
d pat dihit dengan menggunakan
n menggunak n rumus:
𝑃𝑟ii𝑐 𝑀𝑎𝑟𝑘ee𝑡𝑝𝑟
𝑀𝑎𝑟𝑘 𝑝𝑟ii𝑐𝑐e𝑝𝑝ee 𝑠ℎ𝑎𝑟e
𝑃𝑟 𝐵oo
𝑐e 𝑡 𝐵 𝑉𝑎𝑙𝑢 e
oo𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢 e
𝑡 𝐵oo𝑘 𝑣𝑎𝑙𝑢
𝑣𝑎𝑙𝑢e𝑝𝑝𝑟ee𝑟𝑠ℎ𝑎𝑟e
𝑠ℎ𝑎𝑟 e
e o 𝑘 =
𝑘 e 𝑟 e
22. Price-Earning Ratio (P/E
P/E ratio)
tio)
karena kinerja yang baik dapat terlihat dari laba yang dihasilkan. P/E ratio
𝑃 /� 𝑀𝑎𝑟𝑘ee𝑡𝑝𝑟
𝑀𝑎𝑟𝑘 i𝑐i𝑐e𝑝e𝑝 𝑠ℎ𝑎𝑟
𝑝𝑟 𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟e
𝑃 𝑟𝑎𝑡io
𝐸𝑟𝑎𝑡 io = 𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛i𝑛𝑔𝑠
e 𝑝𝑝e𝑟e𝑟𝑠ℎ𝑎𝑟
𝑛𝑔 e e
𝑠ℎ
/ �=
𝑠 𝑟 e
33. Tobin’s Q
ppasar
ar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai
penggantian
ggantian aset (asset replacement value) perusahaan. Jika rrasioo Tobin’s
peng
akan mendorong
ini akan mendorong investasi
investasi baru.
baru. Namun,
Namun, apabila
apabila rasio
rasio Tobin’
Tobin’s
’s Q
dibawah 1, maka
mak investasi
in stasi dalam aktiva tidaklah
tid klah menarik.
𝑀𝑎𝑟𝑘ee𝑡 𝑣𝑎𝑙𝑢
𝑀𝑎𝑟𝑘 𝑣𝑎𝑙𝑢 eof 𝑎𝑠𝑠ee𝑡𝑡𝑠
of 𝑎𝑠𝑠
i ′ �𝑄�𝑅𝑎𝑡
𝑇𝑇oo𝑏𝑏i𝑛 𝑅𝑎𝑡i io 𝑡 e 𝑠
𝑝𝑙𝑎𝑐ee𝑚
𝑅e𝑝𝑙𝑎𝑐 𝑚ee𝑛𝑡
𝑐oo𝑠𝑡
𝑠 ofof𝑎𝑠𝑠
𝑎𝑠𝑠ee𝑡 𝑡
𝑛 �� =
𝑛𝑡 𝑡 𝑠
Setiap rasio memiliki
iliki keunggulan
ke gg l dan kelemahan
kel a masing-masing. Rasio
Tobins’Q
Tobin adalah rasio yang paling baik karena memasukk
Q adala memasukkan seluruh
eluruh unsur utang
dan modal saham perusahaan atau memasukkan seluruh aset perusahaan. Namun
ini menyebabkan Tobin’s Q menjadi rasio yang tidak aplikatif dalam pengambilan
keputusan sehari-hari.
mengakibatkan data P/E ratio yang menyesatkan. Kelemahan P/E ratio yang lain
yang sama, akan tetapi jika pendapatan dan sumber penghasilan satu perusahaan
sangat
Akhirnya
Akhi ya berdasarkan
ber asarkan beberapa penjelasan di atas,
at s, PBV merupakan
erupakan rasio
rasio
karena ssuatu
ka terbatas
tu perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terba ingg
nnilai
ai perusahaan juga menggunakan ukuran yang didasarkan pada
pad perhitungan
perhit ngan
Maka dari itu ukuran nilai perusahaan pada penelitian ini menggunakan PBV.
menggunaka PBVV.
Penelitian terdahulu
P hu u yang
y g pernah
per ah meneliti
nel tentang GCG
G dan nilai
perusahaan
pe a adalah
d ah penelitian
pe litian yang
y g dilakukan oleh Chong
C ong dan Lopez-de-Silanes
-d Silanes
(2006) yang berjudul “Corporate Governance and Firm Value in Mexico” dengan
sampel 150 perusahaan yang listing di Mexican Stock Exchange pada tahun 2002-
2002
memiliki manfaat dalam penilaian, ki rja yang membaik dan pengembalian tinggi
Penelitian yang dilakukan oleh Garay dan González (2008) yang berjudul
Governance
Gove ce Index (CGI) berpengaruh
erpengaruh positif terhadap
te had p pembayaran dividen, PBV
danTobin’
da Tobin’sQ.
Pengaruh
Pe garuh Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan” dilakukan
d lak kan di
2005-2009.
2005- 009. Hasil penelitian Laila (2011) menunjukkan bahwa kepemilikan
kepemilika
institusional,
nstit ional, ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi dan kepemilikan
epemilika
manajerial berpengaruh
berp garuh positif terhadap
erhadap nilai perusahaan.
perusaha . Namun
Namun pada
pada ukuran
ukur
kkomisaris
omisaris independen tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Penelitian
liti yang dilakukan oleh Retno
Re dan Priantinahh (2012)
(20 2 yang
y g berjudul
berjudul
“Pengaruh
“P ng r Good
o Corporate
Co porate Governance
G vern nce dan Pengungkapan
Peng ngka Corporate
porate Social
Social
Governance: The Relationship between Audit Commitees and Firm Values” dengan
2
sampel 25 perusahaan yang termasuk dalam indeks FTSE 100 dengan observasi 2
tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komite audit yang efektif berdampak
Penelitian yang dilakukan oleh Muryati dan Suardikha (2014) yang berjudul
dengann sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012. Hasil
deng
institusional
instit ional dan
dan kepemilikan manajerial berpengaruh positif
p itif terhadap
t hadap nilai
nilai
perusahaan.
pe ahaan. Namun pada ukuran komite audit pada penelitian ini tidak berp ngaruh
Kelola
Kelol Perusahaan dan Kinerja Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan”
Perusaha ” dilakukan
di akuka
2011-2013.
201 -20 3 Hasil penelitian Hariati (2015) menunjukkan bahwa kkomisaris
isa is
independen
d ddan kinerja
kin lingkungan
a berpengaruh
berp g positif terhadap
erhad nilai perusahaan,
ah n,
namun kkepemilikan
namu institusional
likan in titusional dan ukuran komite audit
udit titidak
ak berpengaruh
ngaruh positif
Kepemilikan
Ke milikan institusional adalah kepemilikan
k emilikan saham perusahaan
erusahaan yang
dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan
investasi dan kepemilikan institusi lain (Tarjo, 2008). Jensen dan Meckling (1976)
2
Terpenuhinya
Terp uhinya prinsip accountability dikarenak
dikarenakan adanya
ya tuntutan
n adany untutan investor
i vestor
institusional
instit ional mengawasi
ngawasi pihak manajemen dalam pemanfaatan
pemanfaata aktiva
akt perusahaan
perusah n
sehingga
ehingga tidak terjadi pemborosan oleh pihak
pihak manajemen.
manajemen. Pada prinsip airnes
fairness
ddikarenakan
are kan tuntutan investor institusional terhadap manajer untuk melakukan
elakukan
praktikkorporasi
prakti korporasi yang
yangsehat
sehat sehingga
sehingga perlindungan
perlindungan terhadap
terhadap hak-hak
hak-hak stakeholde
stakeholder
terpenuhi.
erp uhi. Adanya accountability dan fairness memberikan gambaran per
perusahaan
ah
saham
ha ddan hal
al ini mencerminkan peningkatan
ink terjadi penin ka nilai
lai .
Penelitian
P i sebelumnya
sebe umnya yang dilakukan
d akukan oleh Muryati
Muryat dan
da Suardikha
rd kha (2014)
(2014)
terdapat hasil bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh positif terh adap
terhadap
dimiliki oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan
manajemen
dapat mengurangi konflik agensi karena ketika ma ajemen memiliki saham
perusahaan maka
aka dapat mengurangi
meng gi perilaku
p ak opportunistic karena merasakan
pemegang
pem gang saham.
ham. Dengan
Den n demikian kepemilikan manajerial
m najeria akan
ak mempersatukan
memper atukan
kepentingan
kepen manajer
in an m najer dengan pemegang saham. Semakin tinggi
tingg kepemilikan
manajerial
m najerial atas perusahaan, maka pihak manajemen akan berusaha semaksimal
aksim l
mungkin
ngki melakukan tindakan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.
per ah Hal
Hal ini
ini
dilakukan
dilaku an untuk memaksimalkan kemakmuran pihak manajer sebagai pemegang
pemegan
saham.
saha
Berdasarkan
Berdasa k n prinsip GCG,
G adanya
GCG adany kepemilikan manajerial mendorong
anajerial mendor
pperusahaan
ha akan
ka melakukan
l tugasnya dengan
denga baik
ba dan bertanggungjawab
b ngja b karena
ka na
melibatkan
elibatkan kesejahteraannya
kese h raan sebagai pemegang
pemegan saham
aham perusahaan.
u ahaan. Oleh
Ol h karena
itu, dengan
denga adanya kepemilikan manajerial
anaj ial maka dapat
dapat meningkatkan
m gkatkan kinerja
kinerja
pada kenaikan harga saham dan hal ini mencerminkan bahwa terjadi peningkatan
nilai perusahaan.
(2014) dan Laila (2011) menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara
3
diatas dan beberapa hasil peneliti terdahulu dapat dirumuskan hipotesis yakni:
manajerial
H2: Kepemilikan manaje positif
ial berpengaruh p tif terhadap nilai perusahaan.
pengendali, serta
e a bebas dari hubungan
h ungan bisnis
bis atau
tau hubungan
hubung n lainnya
ainnya yang
yang dapat
dapat
mempengaruhi
mempe kemampuannya
garuhi kem independen
puannya untuk bertindak independ bertindak
n atau be
er indak se ta-
kkeberadaan
berada n komisaris independen mendorong terlaksananya accou
accountability
ability,
independency
ndependency dan fairness
fairness.
pertanggungjawabannya
pert ggungjawabanny melalui pemberdayaan ffungsii dewan komisari
lalui pemberdaya komisaris agar
agar dap t
sehingga
ehi gga GCG di dalam perusahaan tercapai. Pada prinsipindependency,
independency komisaris
komi ris
independen
in
ndepen dituntut untuk
tuk menjalankan
nj l k tugasnya
ug ya tanpa
pa ppengaruh atau tek
tekanan dari
pihak tertentu
tert u yang dapat mengganggu proses pengambilan
pengamb an keputusan.
kepu usan Selain itu,
fairness komis
pada prinsip fairness komisaris
is independen
indep nden diharapkan dapat menjamin
kepada stakeholder
stakeholder.
independen dalam suatu perusahaan minimal 30% dari anggota dewan komisaris
yang terdiri dari lebih 2 anggota. Untuk dewan komisaris yang beranggotakan 2,
3
bahwa dewan
menandakan bahwa dewan komisaris
komisaris m
melakukan fungsi pengawasan
lakukan fungsi pengawasan da
da n
meningkatkan
gkatkan reaksi positif investor untuk melakukan permintaan
mening permin aan saham.
saham.
Permintaan
Pe saham
a am yang
inta n sa yan meningkat akan berdampak pada kenaikan
ken kan harga
hargaa saham
Penelitian
Pe elitian sebelumnya telah dilakukan oleh Hariati (2015) menemukan
m n muka
perusahaan.
peru ahaan. Maka berdasarkan penjelasan diatas dan hasil peneliti terdahulu
ter ahulu dapat
dirumuskan
diru skan hipotesis yakni:
perusahaan.
kepada dewan
de an komisaris
ko isaris dalam membantu
embantu melaksanakan
m laksanakan tugas dann fungsi
fu gsi dewan
dewan
internal telah sesuai dengan standar audit yang berlaku, serta tindak lanjut temuan
komite
3
audit akan berkonsultasi dengan auditor eksternal dan auditor internal untuk
meningkatkan
meningkat a kinerja manajemen
anajemen karena pengawasan
penga asan yang
ya dilakukan
dilakukaa akan
mengurangi/mengatasi
mengura gi/me gatasi terjadinya manipulasi laporan
laporan keuangan dan pengenda
keuangan da pengendalian
alian
internal yang
y ng semakin ketat. Dengan demikian, kinerja yang mening
meningkatt melalui
kkomite
mite audit
udit dapat meningkatkan kepercayaan investor atas perusahaan
per ah melalui
elalui
peng
ngawas
asan perusahaan serta penerapan prinsip
an dalam perusahaan prinsip GCG.
prinsip-prinsip
orang.
rang. Apabila suatu komite audit beranggotakan terlalu sedikit, maka
mak akan
ak n
berdampak
berd pa pada
da minimnya
in ragam
am pengalaman
pengalam anggota (Daniri, 2005).
5). Minimnya
Minimnya
kebanyakan dari komite audit yang efektif terdiri dari 3 sampai 5 anggota.
Pada penelitian
Pada penelitian yang dilakukan
y ng dilakukan oleh Ojulari
oleh Ojulari (2012) (2012) menyatakan
menyatakan bahwa bahwa
ukuran komite audit terbukti berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun
penelitian
pada penel tian Hariati (2015) dan
a Muryati
u yati dan Suardikha
dauardikha (2014)
(2014) diperoleh
diperoleh hasil
hasil