Air, Minyak Dan Emulgator - Sebuah Metafora
Air, Minyak Dan Emulgator - Sebuah Metafora
Atalanta vs Sampdoria
Kompetisi sepak bola di negeri pizza atau Italia sudah merupakan hal yang
tidak asing bagi banyak orang. Dalam lanjutan kompetisi Serie A (kompetisi sepak
bola tertinggi di Italia) yang mempertemukan klub Atalanta melawan klub Sampdoria
pada tanggal 1 Maret 2022 lalu, klub Atalanta berhasil memenangkan pertandingan
dengan skor 4-0. Terdapat hal menarik dalam pertandingan tersebut, yaitu ketika
Miranchuk berhasil mencetak gol keempat bagi tim Atalanta. Setelah mencetak gol,
Miranchuk melakukan selebrasi anti-perang dengan menampilkan gestur meminta
maaf seolah menggambarkan bahwa dia tidak mendukung invasi militer Rusia ke
wilayah Ukraina.1 Miranchuk merupakan pemain kebangsaan Rusia. Miranchuk
bukanlah pemain klub Atalanta pertama yang melakukan selebrasi anti-perang
sebagai bentuk penolakan invasi militer Rusia ke wilayah Ukraina. Dialah Ruslan
Malinovsky, seorang pemain klub Atalanta berkebangsaan Ukraina yang melakukan
selebrasi dengan mengangkat kostum Atalanta untuk menunjukkan pesan bertuliskan
"No War In Ukraine". Hal itu dilakukan Malinovsky saat mencetak gol ke gawang tim
Olympiakos pada 25 Februari 2022.2
Kehadiran dua pemain yakni Miranchuk dari Rusia dan Malinovsky dari Ukraina
di tim Atalanta yang saling menguatkan satu sama lain merupakan bentuk
persahabatan yang seyogianya dapat ditunjukkan oleh Rusia dan Ukraina sebagai
suatu hal yang harusnya terjadi.
1 JPNN, Atalanta vs Sampdoria: Antar La Dea Pesta Gol, Bomber Rusia Lakukan Selebrasi Anti-Perang",
https://www.jpnn.com/news/atalanta-vs-sampdoria-antar-la-dea-pesta-gol-bomber-rusia-lakukan-selebrasi-anti-
perang, diakses 22 Oktober 2022.
2 Sportstar.id, Bintang Atalanta Ruslan Malinovskyi Kirim Pesan Menyentuh untuk Perang Rusia dan Ukraina,
https://www.sportstars.id/read/bintang-atalanta-ruslan-malinovskyi-kirim-pesan-menyentuh-untuk-perang-rusia-
dan-ukraina-o837Ds, diakses 22 Oktober 2022.
terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak Perang Dunia II.3 Invasi dimulai ketika
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan “operasi militer khusus” untuk
“demiliterisasi dan denazifikasi” Ukraina. Beberapa menit kemudian, serangan rudal
dan udara dimulai di seluruh Ukraina, termasuk di ibu kota Kyiv, yang kemudian
disertai invasi darat skala besar dari berbagai arah. Invasi tersebut mendapat banyak
kritik internasional. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan
resolusi yang mengkritik invasi dan menuntut pemunduran penuh pasukan Rusia.
Mahkamah Internasional memerintahkan Rusia untuk menghentikan operasi-operasi
militer dan Majelis Eropa mengeluarkan Rusia. Banyak negara menetapkan sanksi
terhadap Rusia, yang memengaruhi ekonomi Rusia dan dunia, dan memberi bantuan
kemanusiaan dan militer ke Ukraina.4 Hingga saat ini diperkirakan jumlah korban jiwa
telah mencapai puluhan ribu orang baik dari pihak Ukraina maupun dari pihak Rusia,
baik dari pihak militer maupun dari pihak sipil.
6 Mohammad Hatta adalah orang pertama yang meletakkan dasar-dasar politik luar negeri Indonesia. Dasar-dasar
politik luar negeri ini pertama kali dikemukakannya di depan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-
KNIP) pada tanggal 2 September 1948, dalam pidatonya yang berjudul “Mendayung di Antara Dua Karang”. Saat
itu Mohammad Hatta menjabat sebagai perdana menteri. Pernyataan dari Mohammad Hatta lebih lanjut dijabarkan
dalam artikel yang berjudul Indonesia Foreign Policy dan Indonesia between the power bloc yang dimuat dalam
majalah Foreign Affairs tahun 1953 dan 1958.
7 Kompas, Mengapa Air dan Minyak Tidak Bisa Menyatu?,
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/11/200909569/mengapa-air-dan-minyak-tidak-bisa-
menyatu?page=all, diakses 23 Oktober 2022.
8 Vmedis, Macam-Macam Emulgator yang Bisa Kamu Pelajari, https://vmedis.com/macam-macam-emulgator/,
diakses 23 Oktober 2022.
9 Majalah Farmasetika, Mengenal Emulgator, Zat Pemersatu Minyak dan Air,
https://farmasetika.com/2020/04/28/mengenal-emulgator-zat-pemersatu-minyak-dan-air-dalam-sediaan-
kosmetik/, diakses 23 Oktober 2022.
Rusia dan Ukraina. Adapun momentum Presidensi G-20 ini hanya terjadi sekali setiap
generasi 20 tahun sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai
tambah bagi Indonesia, guna meningkatkan kepercayaan masyarakat internasional
sebagai negara yang mampu menciptakan perdamaian dunia, salah satunya dengan
meredakan konflik Rusia dan Ukraina.