Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lidi Rayna Cendani

Kelas : Dinamika Masyakat Dataran Tinggi, Rendah, dan Pesisir (A)


Absen : 19

Review Jurnal Progress in Human Geography: For Ethnography

Dalam tulisan yang berjudul Progress in Human Geography, pada sub bab For
Ethnograpy karya Steve Herbert. Menjelaskan bahwa etnografi itu merupakan sebuah metode
penelitian yang bertujuan untuk memahami tentang peristiwa-peristwa dan peluang-peluang
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dari individu ataupun masyarakat yang diteliti.
Metode ini mengandalkan observasi pertisipasi atau pengumpulan data kualitatif yang dalam
praktiknya seorang peneliti harus berpartisipasi dan berinteraksi dengan individu ataupun
kelompok masyarakat yang diteliti, dan biasanya membutuhkan jangka waktu yang lama.
Setiap kelompok masyarakat menjalani kehidupannya yang menghasilkan makna. Untuk
memahami makna tersebut, seorang etnografer perlu untuk mempelajari dan juga
menyerahkan diri mereka ke dalam situasi tersebut agar dapat mengerti makna apa yang
mereka jalani dalam kehidupannya.

Menurut Herbert, metode etnografi ini merupakan metode yang unik namun kurang
dimanfaatkan di dalam geografi, padahal ternyata metode etnografi memiliki kontribusi
terhadap geografi karena metode ini sendiri ternyata berguna untuk mengungkapkan proses
makna yang mendasari kehidupan sosial dan juga spasial. Etnografi menjelaskan keterikatan
antara aspek kecil dan besar, dalam aspek kehidupan sosial. Maka dari itu etnografi dapat
menjelaskan mengenai fenomena yang dapat berpengaruh terhadap banyak aspek. Seperti
contoh yang tertulis mengenai peran atau gender yang di reproduksi secara krusial di tempat
kerja, dimana sekarang banyak perempuan yang bekerja dan terlibat dalam tindakan sehari-
hari untuk mereproduksi posisi sosial mereka tetapi sekaligus menantang peran mereka
sebagai perempuan agar mendapatkan rasa hormat di tempat mereka bekerja. Dengan
demikian gender merupakan struktur dan juga tindakan yang diberlakukan dan terkadang
juga dilanggar dalam kehidupan sehari-hari. Maka etnografi menjadi penting ketika aspek
kecil dan besar tersebut berbaur.
Kehidupan sosial mempunyai arti bagi mereka yang melakukannya dan diciptakan
bersama melalui interaksi antar agen. Etnografer sering berupaya untuk memahami tentang
bagaimana sistem makna menunjukkan pemahaman sekaligus tindakan di dalam dunia sosial.
Pemahaman tersebut dapat dilakukan melalui etnografi sebagai orang luar dengan
mempelajari orang dalam melalui sudut pandang orang dalam itu sendiri, yang akhirnya
memunculkan keakraban. Keakraban tersebut mengembangkan pemahaman mengenai sistem
makna yang dijalankan oleh anggota kelompok. Kelompok sosial tersebut menciptakan dan
mempertahankan dirinya melalui sistem makna yang diwujudkan melalui wilayahnya.
Namun metode etnografi menimbukan kritik dari berbagai prespektif yang ditafsirkan,
walaupun tidak ada satupun kritik yang dapat menghilangan metode etnografi yang berguna
untuk menunjang studi geografi.

Kritik yang muncul mengenai etnografi adalah karena etnografi yang dianggap tidak
ilmiah dan subjektif, maka dari itu memunculkan penafsiran yang berbeda antar etnografer.
Kemudian etnografi sangat terbatas sehingga memunculkan kekhawatiran tentang
generalisasi, karena lebih deskriptif. Dan yang terakhir adalah etnografi memunculkan
kekhawatiran terhadap representasi kritik. Menurut Herbert, etnografer perlu untuk terus
terang kepada masyarakat yang diteliti, mereka juga perlu untuk mempunyai gambaran
tentang keadaan sosial yang sedang diteliti, etnografer juga perlu untuk memiliki kesopanan
ketika mereka sedang berada di dalam lingkungan yang mereka teliti. Tiga hal tersebut
merupakan tantangan bagi para etnografer untuk mengungkapkan pemahaman terhadap
budaya yang dikembangkan untuk mendapatkan wawasan tentang proses dan makna dalam
kehidupan sosiospasial.

Ada satu hal yang dapat saya refleksikan dari tulisan ini berangkat dari pengalaman
saya sendiri ketika saya memasuki lingkungan yang belum pernah saya tinggali sebelumnya,
dan pada awalnya saya sebagai orang luar enggan untuk berintaksi dengan orang dalam,
dimana karena keputusan saya itu saya merasakan bahwa saya tidak diterima oleh orang dari
lingkungan baru tersebut. Sampai akhirnya saya sadar dimana saya secara tidak langsung
berterus terang bahwa saya adalah orang baru, dan juga mencoba untuk berinteraksi dengan
orang baru tersebut melalui hal apa yang mereka sukai. Setelah sering berinteraksi akhirnya
memang saya menemukan tempat dimana saya diterima oleh orang baru tersebut. Hal
tersebut sesuai dengan bagaimana seorang etnografer bersikap ketika dirinya berada di dalam
lingkungan yang baru atau sebagai orang luar yang memasuki lingkungan yang baru perlu
untuk berterus terang, perlu untuk mempunyai gambaran tentang keadaan sosial dan sekitar,
dan juga perlu untuk memiliki kesopanan ketika mereka sedang berada di dalam lingkungan
yang baru.

Anda mungkin juga menyukai