Anda di halaman 1dari 4

Tugas Baca & Summary

Nama : Ahmad Daffa


Nim : 1238030181
Mata kuliah : Ilmu Politik
Dosen : Asep Muhamad Iqbal, Ph.D
Program Studi : Sosiologi
Semester :1
Kelas :D
Tahun Akademik : Genap TA 2023-2024
Tanggal dan jam pengiriman : Kamis, 16, November, 2023, Pukul : 16:00

Pernyataan Tidak Melakukan Plagiarisme


Saya menyatakan bahwa semua bahan yang ditulis dalam essay ini adalah
karya saya sendiri. Hal-hal yang berupa gagasan, data, dan sebagainya yang
bukan karya saya ditulis sebagai kutipan (langsung atau tidak langsung) dengan
rujukan yang benar kepada sumbernya. Saya mengerti bahwa bila tugas ini
diketahui mengandung unsur plagiarisme, maka saya bersedia menanggung
konsekwensinya.

Ahmad Daffa
Summary

Summary Ilmu-Politik Asep Muhamad Iqbal P.h.D

Ajaran komunisme adalah suatu ideologi politik dan ekonomi yang menekankan
kepemilikan bersama atas sumber daya dan produksi. Menurut teori komunisme, semua harta
benda dan kekayaan harus dimiliki bersama oleh masyarakat, tanpa adanya kepemilikan
pribadi. Ide ini diperkenalkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels dalam "Manifesto
Komunis" pada abad ke-19. Mereka percaya bahwa melalui revolusi proletariat, di mana
pekerja akan mengambil alih kontrol atas produksi, akan terbentuk masyarakat tanpa kelas
sosial, di mana setiap individu memberikan sesuai kemampuannya dan menerima
sesuai kebutuhan.

Ajaran komunisme mengalami perkembangan yang kompleks sepanjang sejarah,


terutama setelah formulasi awal oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Berikut adalah
beberapa tahapan penting dalam perkembangan ajaran komunisme:

1. Awal Abad ke-19: Marx dan Engels merumuskan dasar-dasar ideologi komunis dalam
karya-karya seperti "Manifesto Komunis" pada 1848. Mereka menggambarkan
evolusi sejarah sebagai pertarungan antara kelas sosial, dan teori ini menjadi dasar
pemikiran komunis.
2. Revolusi Rusia (1917): Revolusi Bolshevik di Rusia dipimpin oleh Vladimir Lenin
membawa komunisme ke dalam praktik politik. Lenin mengadopsi pandangan Marx
dan menyatakan kepemilikan pribadi sebagai musuh utama. Ini menandai
pembentukan negara komunis pertama, Uni Soviet.
3. Pengembangan Paham Leninisme: Setelah Lenin meninggal, Joseph Stalin
mengambil alih kepemimpinan Uni Soviet dan mengembangkan paham Leninisme.
Ini termasuk konsep "sosialisme dalam satu negara," yang menekankan pembangunan
sosialisme di satu negara sebelum menyebar ke negara lain.
4. Komunisme di Asia: Selama abad ke-20, ajaran komunisme merambah Asia dengan
munculnya negara-negara seperti Republik Rakyat Tiongkok di bawah kepemimpinan
Mao Zedong dan Korea Utara di bawah Kim Il-sung.
5. Pergolakan di Eropa Timur (1989): Runtuhnya Tembok Berlin dan perubahan politik
di Eropa Timur menandai akhir rezim komunis di sejumlah negara seperti Jerman
Timur, Polandia, dan Cekoslowakia.
6. Perubahan di Tiongkok (1978 - Sekarang): Tiongkok mengalami perubahan
signifikan dengan pembukaan ekonomi di bawah Deng Xiaoping. Meskipun masih
dipimpin oleh Partai Komunis, negara ini mengadopsi elemen kapitalisme dalam
sistem ekonominya.

Perkembangan ini menunjukkan variasi dalam interpretasi dan implementasi ajaran


komunisme di berbagai konteks sejarah dan budaya.

Dalam terminologi komunisme, demokrasi sering diartikan sebagai "demokrasi


sosialisme" atau "demokrasi proleter." Ini mengacu pada sistem politik di mana kebijakan
dan keputusan diambil oleh buruh atau kelas pekerja secara kolektif, tanpa adanya
kepemilikan pribadi atas alat produksi.

Perkembangan post-komunisme mengacu pada fase setelah runtuhnya rezim komunis


di berbagai negara, terutama di Eropa Timur pada akhir abad ke-20. Proses ini melibatkan
peralihan menuju sistem politik dan ekonomi yang lebih demokratis dan kapitalis. Beberapa
negara berhasil melaksanakan transformasi ini lebih sukses daripada yang lain, dan banyak
tantangan muncul dalam proses adaptasi dari ekonomi terpusat negara menjadi pasar terbuka.

Perkembangan post-komunisme merujuk pada perubahan politik, ekonomi, dan sosial


yang terjadi setelah runtuhnya rezim komunis, terutama di Eropa Timur dan beberapa bagian
Asia pada akhir abad ke-20. Beberapa ciri perkembangan ini termasuk:

1. Transisi Politik: Banyak negara mengalami transisi menuju sistem politik demokratis.
Pemilihan umum, kebebasan berpendapat, dan pengakuan hak asasi manusia menjadi
fokus utama.
2. Reformasi Ekonomi: Sistem ekonomi terpusat negara yang diterapkan dalam paham
komunis digantikan oleh model ekonomi pasar. Privatisasi industri, liberalisasi
perdagangan, dan reformasi lainnya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi ekonomi.
3. Tantangan Sosial: Proses perubahan ini seringkali diiringi oleh tantangan sosial,
seperti pengangguran, ketidaksetaraan, dan ketidakpastian ekonomi. Pergeseran nilai
dan identitas sosial juga dapat muncul.

4. Hubungan Internasional: Banyak negara yang mengalami post-komunisme bergabung


dengan organisasi internasional seperti Uni Eropa atau NATO, mencari dukungan
ekonomi dan keamanan serta meningkatkan integrasi regional.
5. Korupsi dan Tantangan Politik: Beberapa negara mengalami masalah korupsi dan
ketidakstabilan politik selama transisi. Tantangan dalam membangun lembaga-
lembaga demokratis yang kuat dan mencegah kebijakan yang rentan terhadap korupsi
menjadi nyata.

Setiap negara mengalami perjalanan yang unik, dan hasilnya bervariasi. Beberapa
berhasil mengatasi tantangan dan mencapai stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi,
sementara yang lain masih menghadapi kendala dalam mengimplementasikan reformasi
yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai