1. Kompetensi Dasar
• Sebelum melakukan praktikum, mahasiswa harus sudah paham mengenai
anatomi dan jaringan semen dan rhizoma secara umum.
2. Indikator Capaian
• Ketepatan dalam melakukan identifikasi makroskopis dan mikroskopis dari
simplisia semen dan rhizoma.
3. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu :
1) Mahasiswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri makroskopik bahan simplisia
2) Mahasiswa dapat mengidentifikasi organoleptis serbuk simplisia
3) Mahasiswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri mikroskopik serbuk simplisia
beserta fragmen-fragmen pengenalnya (spesifik).
4. Uraian Teori
a) Jaringan Semen dan Rhizoma
a.1 Rimpang (Purnomo 2021)
1) Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan yang terdistribusi secara luas pada tubuh
tumbuhan. Parenkim berupa sel-sel hidup dan berdinding tipis yang tersusun
dari selulosa. Sel parenkim biasanya bersifat isodiametrik (bentuk yang
teratur dengan diameter yang sama), terkadang melengkung atau memanjang.
Ruang antarsel bisa ada atau tidak ada.
2) Jaringan sklerenkim.
3)Jaringan penyokong
1) Meristem Apikal
Bagian ujung akar terdapat jaringan yang selalu tumbuh yang disebut
meristem apikal. Jaringan ini terbentuk dari sel-sel initial yang berada di ujung
batang atau akar tumbuhan. Jaringan meristem apikal yang membelah
membentuk daerah pemanjangan karena pertumbuhan di ujung akar
disebabkan oleh kombinasi antara pembesaran sel dan pembelahan sel yang
berulang-ulang (mitosis dan sitokinesis).
2) Kaliptra
Kaliptra berasal dari lapisan sel yang menyelimuti ujung akar, ketika
selubung sel bagian terluar mati, sel akan menumpuk dan melindungi ujung
akar tumbuh membentuk bidal yang berguna sebagai pelindung. Kaliptra atau
tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim.
Saat sel-sel penutup akar matang, mereka menjadi parenkim dan terus-
menerus didorong oleh penambahan sel-sel baru dari dalam. Mereka yang
berada di luar di dekat tanah kurang lebih diratakan oleh tekanan dari dalam
dan mengelupas saat mereka bergesekan dengan partikel tanah saat akar
tumbuh lebih dalam.
Epidermis akar terdiri dari lapis sel-sel rambut dan non rambut yang
tersusun rapat. Pola dari epidermis ini dihasilkan dari diferensiasi yang diatur
secara spasial. Epidermis akar umumnya tidak berkutikula. Di ujung akar, sel-
sel epidermis termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang berfungsi untuk
memperluas bidang penyerapan.
4.) Korteks (lapisan pertama/kulit pertama)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Spesies : Parkia javanica (Lam.) Merr.
Berupa biji, bentuk bulat atau bulat telur, permukaan luar beralur dangkal,
terdapat anyaman berbentuk seperti jala, bagian liang biji membulat, ujung biji
runcing, jika ditekan biji bagian dalam yang memar mengeluarkan minyak
cokelat kemerahan; permukaan luar cokelat muda sampai cokelat kelabu
dengan bintik dan garis-garis kemerahan; bau khas; rasa agak pahit, pedas,
lama-lama kelat. (Legoh 2020)
Kingdom: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Myristicaceae
Spesies : Myristica fragrans Houtt.
b.4) Kunyit
Berupa irisan melintang rimpang, ringan, rapuh, bentuk hampir bulat sampai
bulat panjang, umumnya melengkung tidak beraturan, kadang-kadang terdapat
pangkal upih daun dan pangkal akar, permukaan luar kasar, terdapat bekas ruas-
ruas, permukaan dalam dengan batas korteks dan silinder pusat yang jelas,
bekas patahan agak rata, berdebuBerbentuk Memanjang bercabang , Berwarna
Kuning Jingga , kuning Bau khas kunyit ,Rasa pahit dan agak pedas. (Depkes
2017)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Spesies : Curcuma Dometica Val .
b.5) Temulawak
Berupa irisan rimpang, keping tipis, bentuk bulat atau agak jorong, ringan,
keras, mudah patah, permukaan luar berkerut, warna cokelat kuning hingga
cokelat, bidang irisan melengkung tidak beraturan, tidak rata, sering dengan
tonjolan melingkar pada batas antara korteks dengan silinder pusat, korteks
sempit, bekas patahan berdebu; warna kuning jingga hingga cokelat jingga
terang; bau khas aromatik; rasa tajam dan pahit. (Depkes 2017)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Fragmen pengenal adalah lapisan luar kulit biji yang mengkilat dengan susunan
mirip palisade; parenkim yang bentuknya membulat tidak beraturan dengan
dinding sel tebal berwarna putih jernih dan lumen berisi zat yang berwarna
kuning kecoklatan atau coklat kemerahan; sel parenkim keping berisi butir-butir
aleuron. (Depkes 1977)
Gambar 6.Mikroskopik Biji Kedawung
c.2) Biji Pala
Evifania, R. & Pratiwi , A., 2020. Uji parameter spesifik dan nonspesifik simplisia
daun senggani. Jurnal Cerebellum, 6(1), pp. 17-20.
Legoh W., Runtunuwu S., Wanget S.(2020). Karakterisasi Pala (Myristica Fragrans L.) Di
Kabupaten Kepulauan Sangihe Berdasarkan Morfologi Buah Dan Daun. Jurnal
Transdisiplin Pertanian.16(2):279-291
Salim, A., Sumardianto & Amalia, U., 2018. EFEKTIVITAS SERBUK SIMPLISIA
BIJI PEPAYA SEBAGAI ANTIBAKTERI. JPHPI, 21(2), pp. 188-198.