Sepulang dari rihlah ilmiyyahnya,KH.Ahmad Syafi’i mendirikan Pondok
Pesantren Miftahul Falah pada tahun 1943.Dibantu Sang Istri,Hj.Siti Sa’adah.Miftahul Falah berkembang menjadi salah satu pusat studi Islam di kawasan Gedebage dan sekitarnya. Setelah sempat terbakar pada peristiwa Bandung Lautan Api,Miftahul Falah kembali bangkit dengan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (berdiri 1953),Madrasah Diniyah (berdiri 1958), dan Majelis Ta’lim (berdiri 1958). Pada tahun 1990,KH Ahmad Djahid yang menjadi salah satu penerus KH.Ahmad Syafi’i mencetuskan akan perlunya sebuah yayasan untuk mewadahi seluruh satuan pendidikan Miftahul Falah. Dibantu KH.Dadang Manshur Fauzi,KH.Ujang Zainal Abidin,H.Aan Ginanjar,dr.Komaruddin,dan H.Eteng Ahmad Salam dan para “Investor Akhirat” lainnya,berdirilah di tahun yang sama Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Miftahul Falah yang membawahi Madrasah Ibtidaiyah,Madrasah Tsanawiyah (berdiri 1992),Madrasah Aliyah (berdiri 2014),Madrasah Diniyah,Majelis Ta’lim,dan Pondok Pesantren Setiap tahunnya,YPI Miftahul Falah terus berjuang mencetak generasi-generasi yang bukan hanya cerdas,tapi juga kreatif,berkarakter,dan berakhlakul karimah. Dan Sampai penulis merangkai tulisan ini,YPI Miftahul Falah masih tetap melakukan pembaruan-pembaruan untuk mengikuti perkembangan zaman dengan prinsip “membaur tetapi tidak melebur” sehingga tidak menghilangkan ciri khas Miftahul Falah yang telah ditanamkan KH. Ahmad Syafi’I pada awal pendiriannya