Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP DASAR TUMPUAN, NORMAL FORCE DIAGRAM, SHEAR

FORCE DIAGRAM, DAN BENDING MOMENT DIAGRAM

Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mekanika Teknik

Dosen Pengampu : Theofilus Bayu Dwinugroho, S.T., M.Sc.

Disusun Oleh :

Annisa Prastiwi 21111200007


Dwi Setiawan 21111200003

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Dasar Tumpuan,
Normal Force Diagram, Shear Force Diagram, dan Bending Moment Diagram” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak
Theofilus Bayu Dwinugroho, S.T., M.Sc. pada mata kuliah Mekanika Teknik. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konsep Dasar Tumpuan, Normal Force
Diagram, Shear Force Diagram, dan Bending Moment Diagram.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Theofilus Bayu Dwinugroho, S.T., M.Sc.
selaku dosen pengampu mata kuliah Mekanika Teknik yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 1 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2

C. Tujuan .................................................................................................................................. 2

BAB II............................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3

A. Konsep Dasar Tumpuan ....................................................................................................... 3

B. Normal Forces Diagram ...................................................................................................... 5

C. Shear Forces Diagram ......................................................................................................... 6

D. Bending Moment Diagram ................................................................................................... 7

BAB III ........................................................................................................................................... 8

PENUTUP....................................................................................................................................... 8

KESIMPULAN ........................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah stabilitas struktur. Struktur akan stabil
jika bertumpu pada fondasi yang baik. Fondasi menahan gaya tumbukan yang disebabkan
oleh beban yang dipindahkan dari struktur ke fondasi. Gaya yang berlawanan pada pondasi
adalah: reaksi dalam hal ini, pondasi disebut bantalan. Tiga jenis penempatan dijelaskan di
bawah ini, yang merupakan jenis penempatan yang umum digunakan. Yaitu bantalan yang
menahan momen, gaya vertikal dan gaya horizontal. dan ada kubu-kubu yang berbeda yang
perlu dipahami, yaitu:

1. Bantalan bulat, yaitu bantalan yang terdiri dari poros dan lubang kopling.
Mengasumsikan bahwa tumpuan tersebut halus sempurna, sehingga gaya tangensial
antara poros dan sambungan tetap tegak lurus terhadap bidang tangensial dan arah
gaya tersebut melalui pusat poros.
2. Bantalan, yaitu bantalan yang selalu berlubang. Jika gelombang benar-benar halus,
gelombang itu hanya dapat meneruskan gaya tegak lurus ke titik singgung di mana
gelombang ditempatkan. Pemasangan pendulum dimana titik perlekatan dan garis
kerjanya diketahui.
3. Penempatan pengikat, bantalan ini terlihat seperti terbuat dari balok yang tertanam di
bantalan, memungkinkannya menahan gaya dan momen bahkan torsi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep Dasar Tumpuan?
2. Apa yang dimaksud dengan Normal Force Diagram?
3. Apa yang dimaksud dengan Shear Force Diagram?
4. Apa yang dimaksud dengan Bending Moment Diagram?

C. Tujuan
1. Mengetahui Konsep dasar Tumpuan.
2. Mengetahui Normal Force Diagram.
3. Mengetahui Shear Force Diagram.
4. Mengetahui Bending Moment Diagram.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Tumpuan


Tumpuan adalah tempat bersandarnya suatu konstruksi & tempat bekerjanya reaksi.
Masing-masing mempunyai karakteristik berbeda.

1. Tumpuan sendi 5. Tumpuan bidang datar

2. Tumpuan rol 6. Tumpuan tali

3. Tumpuan jepit 7. Pendel

4. Tumpuan gesek 8. Tumpuan titik

Untuk lebih jelasnya, berikut dijelaskan masing-masing karakteristik tumpuan pada bidang
Mekanika Teknik.

1. Tumpuan sendi

Tumpuan sendi adalah tumpuan yang dapat menerima gaya dari segala arah, akan
tetapi tidak mampu menahan momen. Pada tumpuan demikian dianggap sendinya licin
sempurna, sehingga gaya singgung antara poros dan sendi tetap normal terhadap
bidang singgung, dan arah gaya ini akan melalui pusat poros. Tumpuan sendi sering
disebut dengan engsel karena cara bekerjanya yang mirip dengan cara kerja engsel.

3
2. Tumpuan ROL

Tumpuan Rol adalah tumpuan yang hanya dapat menahan gaya bekerja tegak
lurus (vertical) dan tidak dapat menahan momen. Tumpuan rol merupakan tumpuan
yang dapat bergeser ke arah horizontal, sehingga tumpuan ini tidak dapat menahan
gaya horizontal. Pada tumpuan rol terdapat roda yang dapat bergeser. Roda tersebut
berguna untuk mengakomodir pemuaian pada konstruksi, sehingga konstruksi tidak
rusak. Tumpuan rol hanya mampu memberikan reaksi arah vertikal artinya tumpuan
rol hanya dapat menahan gaya vertikal saja.

3. Tumpuan Jepit

Tumpuan jepit adalah tumpuan yang dapat menahan gaya dalam segala arah dan
dapat menahan momen. Tumpuan ini seolah-olah dibuat dari balok yang ditanamkan
pada tumpuannya, demikian sehingga mampu menahan gaya-gaya maupun momen
dan bahkan dapat menahan torsi. Tumpuan jepit berupa balok yang terjepit pada tiang
(kolom), di mana pada tumpuan ini mampu memberikan reaksi terhadap gaya vertikal,
gaya horizontal, bahkan mempu memberikan reaksi terhadap putaran momen.

4
B. Normal Forces Diagram
Gaya normal adalah suatu gaya yang garis kerjanya berimpit/sejajar dengan sumbu
batang.

Penggambaran normal forces diagram (NFD) cara grafis

Notasi:

a. Positif Jika gaya normal tarik

b. Negatif Jika gaya normal tekan

Pada gambar di atas menunjukkan bahwa adanya gaya normal diakibatkan oleh
adanya beban sebesar Pα, yang apabila diuraikan gayanya menjadi gaya vertikal dan
horisontal. Selanjutnya, gaya arah horisontal (arah ke kiri) akan dilawan oleh gaya PH (arah
ke kanan). Sehingga timbulah gaya normal takan (negatif) karena serat pada balok tersebut
tertekan (memendek).

5
C. Shear Forces Diagram
Gaya normal (shear forces diagram) adalah susunan gaya yang tegak lurus dengan
sumbu batang.

Gambar Konsep SFD pada struktur balok

Notasi:

Positif jika searah dengan jarum jam

Negatif jika berlawanan arah dengan jarum jam

Penggambaran shear forces diagram (SFD) dengan cara grafis

Gambar di atas menunjukkan bahwa nilai gaya lintang akan positif apabila
perputaran gaya yang bekerja searah dengan jarum jam, dan diarsir tegak lurus dengan
sumbu batang yang menerima gaya melintang. Sebaliknya, bila perputaran gaya yang
bekerja berlawanan arah dengan perputaran jarum jam, diberi tanda negatif dan diarsir
sejajar dengan sumbu batang.

6
D. Bending Moment Diagram
Momen adalah hasil kali antara gaya dengan jarak (jarak garis lurus terhadap garis
kerjanya)

Penggambaran bending moment diagram (BMD)

dengan cara grafis

Momen adalah hasil kali antara gaya dengan jaraknya. Jarak disini adalahjarak tegak
lurus dengan garis kerja gayanya. Dalam Gambar 38 di atasberarti bahwa pada titik C
terjadi momen sebesar:

Mc = RA. L1

Bidang momen diberi tanda positif jika bagian bawah atau bagian dalam yang
mengalami tarikan. Bidang momen positif diarsir tegak lurus sumbu batang yang
mengalami momen. Sebaliknya, apabila yang mengalami tarikan pada bagian atas atau luar
bidang momen, maka diberi dengan tanda negatif. Bidang momen negatif diarsir sejajar
dengan sumbu batang. Perlu diketahui bahwa momen yang berputar ke kanan belum tentu
positif dan momen yang berputar ke kiri belum tentu negatif. Oleh karena itu, perjanjian
tanda perlu diperhatikan dengan teliti.

7
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
Tumpuan adalah tempat bersandarnya suatu konstruksi & tempat bekerjanya reaksi.
Masing-masing mempunyai karakteristik berbeda. Berikut dijelaskan masing-masing karakteristik
tumpuan pada bidang Mekanika Teknik. Tumpuan sendi adalah tumpuan yang dapat menerima
gaya dari segala arah, akan tetapi tidak mampu menahan momen. Tumpuan sendi sering disebut
dengan engsel karena cara bekerjanya yang mirip dengan cara kerja engsel. Tumpuan Rol adalah
tumpuan yang hanya dapat menahan gaya bekerja tegak lurus (vertical) dan tidak dapat menahan
momen. Pada tumpuan rol terdapat roda yang dapat bergeser. Tumpuan jepit adalah tumpuan yang
dapat menahan gaya dalam segala arah dan dapat menahan momen. Positif Jika gaya normal tarik
.Negatif Jika gaya normal tekan . Selanjutnya, gaya arah horisontal (arah ke kiri) akan dilawan
oleh gaya PH (arah ke kanan). Sehingga timbulah gaya normal takan (negatif) karena serat pada
balok tersebut tertekan (memendek). Menunjukkan bahwa nilai gaya lintang akan positif apabila
perputaran gaya yang bekerja searah dengan jarum jam, dan diarsir tegak lurus dengan sumbu
batang yang menerima gaya melintang. Sebaliknya, bila perputaran gaya yang bekerja berlawanan
arah dengan perputaran jarum jam, diberi tanda negatif dan diarsir sejajar dengan sumbu batang.
Momen adalah hasil kali antara gaya dengan jaraknya. Mc = RA. Bidang momen positif diarsir
tegak lurus sumbu batang yang mengalami momen. Bidang momen negatif diarsir sejajar dengan
sumbu batang.

8
DAFTAR PUSTAKA
Darma, Edifrizal, 2011. Prisip dasar Statika I. Pusat Pengembangan Bahan Ajar, Universitas
Mercu Buana.

Suparman, 1985. Mekanika Teknik I. Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Yogyakarta.

Sardjono, 1985. Himpunan soal-soal dan penyelesaian, Mekanika Teknik Statis Tertentu:
Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai